• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH SUPERVISI KEPALA MADRASAH DAN PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU DALAM ASPEK PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI MTs SE KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 - UNISNU Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH SUPERVISI KEPALA MADRASAH DAN PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU DALAM ASPEK PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI MTs SE KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 - UNISNU Repository"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas guru-guru di Indonesia, baik yang berstatus PNS atau guru sekolah swasta saat ini berada dalam titik”rendah”.Para guru tidak hanya gagap dalam beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan fenomena sosial kemasyarakatan. Guru cenderung sering terjebak dalam kebiasaan menjadi

”robot” kurikulum pendidikan. Prakarsa dan inisiatif para guru untuk belajar

menggali metode, bahan ajar dan pola relasi belajar-mengajar yang sangat minimalis.1

Beragam program peningkatkan guru, misalnya dengan memberikan tunjangan sertifikasi pendidik pun belum memberikan hasil yang berbanding lurus dengan harapan pemerintah ataupun masyarakat. Model pembelajaran yang digunakan guru pun masih cenderung tradisional, dengan menempatkan siswa sebagai objek yang dianggap tidak memiliki potensi apapun (impotensi akademik). Peran guru cenderung dominan dalam setiap pembelajaran, dan lebih terfokus dalam ranah kognitif sehingga belum berimbas ke afektif, ataupun psikomotorik. Kondisi ini berdampak pada kompetensi siswa yang menjadi tidak terbiasa menghadapi permasalahan kehidupan ataupun

(2)

peningkatkan akhlak yang relevan, sehingga pada tahapan selanjutnya akan dipastikan terjadinya kegagalan akademik pasca proses pendidikan.2

Pengakuan masyarakat terhadap peran guru masih belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) adanya pandangan masyarakat bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan, (2) kekurangan guru didaerah terpencil memberikan peluang untuk mengangkat guru yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru, (3) banyak guru yang belum menghargai profesinya.3

Menurut Bambang Sudibyo profesi guru di Indonesia cenderung terjebak pada: (1) kultur pragmatisme, memiliki sifat malas untuk terus belajar mengembangkan ilmu dan wawasan sosial; (2) kultur aji mumpung dengan terlibat praktik ”korupsi” kecil-kecilan di sekolah (memberi les privat dengan kompensasi ”uang” dan nilai, aktif sebagai makelar buku-buku pelajaran, hingga bisnis seragam siswa), serta (3) kultur”birokratis”yang begitu patuh kepada atasan dan birokrat pendidikan agar cepat naik pangkat. Serta banyak perilaku subjektif lain yang tidak mencerminkan karakter ”ideal” sebagai sosok pendidik dan pengajar yang seharusnya berintegritas tinggi.4

Berbagai kondisi tersebut merupakan kenyataan yang bertentangan, dengan harapan dan idealisasi peran guru. Padahal pendidikan yang berkualitas hanya dapat diwujudkan dengan upaya perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran. Guru adalah kreator proses pembelajaran yang akan membentuk dan menentukan minat siswanya dalam mengekspresikan ide dan

2Muhammad Idrus, GURU PAI: Antara Peran & Kompetensi,www.alsofwahal.or.id, 3 Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional,(Bandung: Rosdakarya, 2001), hal.2.

(3)

mengembangkan kreativitasnya. Tugas utama guru adalah mengembangkan potensi siswa secara maksimal lewat penyajian mata pelajaran. Ditangan guru peserta didik dibelajarkan untuk mengenal peradaban sehingga mampu bersikap dan berperilaku sebagai manusia yang berbudaya.

Guru yang profesional akan memiliki ketajaman visi dan misi dalam pendidikan. Guru yang profesional juga akan memiliki kualifikasi sebagai berikut; (1) Ia ahli (expert) dalam bidang yang diajarkan, (2) Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, (3) Memiliki rasa kesejawatan dan kode etik serta memandang tugasnya sebagai suatu karir hidup.5 Kemampuan profesional guru juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor: (1) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh guru tersebut, (2) kepemimpinan kepala sekolah, dan (3) lingkungan kerja yang dapat mendorong, memotivasi guru untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan pengembangan sikap dalam pelaksanaan tugasnya secara optimal.6

Faktor utama yang mengakibatkan rendahnya profesi guru yakni kelemahan pada diri guru itu sendiri, yaitu rendahnya tingkat kompetensi profesional yang dimiliki. Oleh karena itulah, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru melalui (1) pembinaan; dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, teman sejawat, (2)Pendidikan; melalui program penyetaraan, reguler (3)Penataran.

Peran pengawas dan kepala sekolah yang langsung dalam proses tentu saja menjadi sesuatu yang sangat penting bagi peningkatan

5 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 12.

6 Syamsuddin, Pengaruh Diklat terhadap Kinerja Guru SMK Kebupaten Pati,

(4)

profesionalisme guru. Peran-peran yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sering disebut sebagai supervisi. Konteks supervisi tersebut tentu saja bukan lagi sebagai inspeksi dari orang yang merasa serba tahu (superior)

kepada orang yang dianggap belum tahu sama sekali (inferior), tetapi sebagai bentuk pembinaan.7

Terlebih kepala sekolah yang pada hakikatnya adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai koordinator yang dengan kuasa-wewenang untuk mengelola seluruh sumber yang ada di sekolah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Peran kepala sekolah tentu saja sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses persekolahan, termasuk kompetensi guru-gurunya.

Perspektif desentralisasi pendidikan, Umaedi menyatakan bahwa peran kepala sekolah dituntut memahami, menghayati, dan melaksanakan dimensi-dimensi tugas, proses, lingkungan, dan ketrampilan personal, khususnya terkait dengan guru8. Uraian di atas maka Supervisi kepala madrasah dan pengawas terhadap kinerja guru menjadi sesuatu yang sangat penting bagi peningkatan mutu pendidikan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini berjudul Pengaruh Supervisi Kepala Madrasah dan Pengawas Terhadap

Kinerja Guru Dalam Aspek Perencanaan Pembelajaran di MTs Se Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

7 Tim Depag, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2004), hal. 27.

(5)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh antara Supervisi Kepala Madrasah terhadap kinerja guru dalam aspek perencanaan pembelajaran di MTs Se Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/ 2017?

2. Seberapa besar pengaruh Supervisi Pengawas terhadap kinerja guru dalam aspek perencanaan pembelajaran di MTs Se Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/ 2017?

3. Seberapa besar pengaruh antara Supervisi Kepala Madrasah dan Pengawas terhadap kinerja guru dalam aspek perencanaan pembelajaran di MTs Se Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/ 2017?

C. Pembatasan Masalah

Setiap variabel penelitian memiliki beberapa dimensi yang merupakan penjelasan atas variabel tersebut, yang ditentukan atas dasar konsep teoritik, hasil penelitian sebelumnya serta pemikiran-pemikiran dari para peneliti. Adapun definisi operasional masing-masing variabel sebagai berikut.

1. Supervisi Kepala Madrasah (X1)

(6)

aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu, mendorong, membimbing dan memberi kesempatan pertumbuhan kecakapan keahlian guru dan pegawai sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

2. Supervisi Pengawas (X2)

Supervisi Pengawas merupakan kegiatan monitoring untuk menyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana sesuai dengan yang direncanakan dan merupakan kegiatan mengoreksi dan memperbaiki apabila ditemukan penyimpangan yang akan mengganggu pencapaian tujuan.

3. Kinerja Guru Dalam Aspek Perencanaan Pembelajaran (Y)

Kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi

(interpersonal)dengan siswanya.

D. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini bermanfaat secara teoritis dan praktis, adapun secara teoritis dapat peneliti uraikan sebagai berikut:

(7)

2. Mengetahui pengaruh Supervisi Pengawas terhadap kinerja guru dalam aspek perencanaan pembelajaran di MTs Se Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

3. Mengetahui pengaruh Supervisi Kepala Madrasah dan Pengawas terhadap kinerja guru dalam aspek perencanaan pembelajaran di MTs Se Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

Adapun signifikansi penelitian secara praktis sebagai berikut:

1) Memberi gambaran tentang kinerja guru madrasah tsanawiyah di Kabupaten Pati sehingga dapat dijadikan acuan bagi stakeholder dalam meningkatkan mutu madrasah yang berbasis internalisasi nilai-nilai ajaran agama Islam.

2) Memberikan kontribusi kantor Kementerian Agama untuk dapat mengadakan pelatihan secara khusus terkait dengan peningkatan profesionalisme gurunya dan pengurus yayasan, pengawas dan kepala madrasah untuk dapat meningkatkan kompetensi guru secara lebih maksimal.

3) Memberi gambaran kepada peneliti berikutnya/ peneliti lain yang ingin mengkaji lebih mendalam dengan topik dan fokus serta setting yang lain untuk memperoleh perbandingan sehingga memperkaya temuan-temuan penelitian ini.

(8)

E. KajianResearchSebelumnya

Penelitian sebelumnya yang dapat menjadi masukan bagi

peneliti antara lain penelitian yang dilakukan oleh:

Penelitian yang dilakukan oleh Anton Wardoyo (2009) dalam

tesis ”Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru

terhadap Kinerja Guru di SMK 45 Wonosari Tahun Pelajaran

2009/2010”. Adapun tujuan untuk mengetahui hubungan dan besarnya

sumbangan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru baik

secara sendirisendiri maupun secara bersama-sama dengan kinerja

guru di SMK Wonosari Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan

antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru di SMK 45

Wonosari Tahun Ajaran 2009/2010 yang dibuktikan dengan rhitung =

0,366 ; rtabel = 0,134 untuk thitung sebesar 2,955 lebih besar dari ttabel

sebesar 2,001 (thitung 2,955 > ttabel 2,001) dan sumbangan efektif

sebesar 17,21%.

Wawan Kurniawan (2014) dalam tesis yang berjudul “Peran Pengawas Sekolah Dan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru”.Penelitian ini membuktikan pengaruh peran pengawas sekolah

(9)

kepala sekolah. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagaimana pola hubungan antara pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru. penelitian ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui penguatan dan perbaikan manajemen sekolah.

Nia Kurniati (2014) dalam tesis yang berjudul “Pengaruh Suvervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Madrasah

Aliyah Negeri (MAN) Se-Kabupaten Tasikmalaya”. Hasil perhitungan Weight

(10)

kemampuannya dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dalam menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.9

F. Sistematika Penulisan Laporan

Penulisan tesis ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab menurut sub bab adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

1. Bagian Muka

Pada bagian ini memuat pendahuluan yang terdiri dari: Halaman Judul, Kata Pengantar, dan Daftar Isi.

2. Bagian Isi

Dalam bagian ini memuat lima bab terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Signifikansi Penelitian, Kajian Research sebelumnya dan Sistematika Penulisan Tesis.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS meliputi: Yang Pertama Tentang Supervisi Kepala Madrasah, Yang Meliputi Pengertian Supervisi Kepala Madsarah, Tujuan Supervisi Kepala Madsarah, Fungsi Supervisi Kepala Madsarah, dan Teknik-Teknik Supervisi Kepala Madsarah. Yang Kedua Tentang Supervisi Pengawas, Yang Meliputi: Pengertian Supervisi Pengawas, Tugas Pokok Pengawas, Ruang Lingkup Supervisi Pengawas.

9 Nia Kurniati .2014.“Pengaruh Suvervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar

(11)

Yang Ketiga Tentang Kinerja Guru dalam Aspek Perencanaan Pembelajaran, Yang Meliputi: Pengertian Kinerja Guru, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru, Aspek Penilaian Kinerja Guru dalam Aspek Perencanaan Pembelajaran, Manfaat Penilaian Kinerja Guru.

Yang Kelima Pengaruh Supervisi Kepala Madrasah dan Pengawas Terhadap Kinerja Guru dalam Aspek Perencanaan Pembelajaran.

BAB III : METODE PENELITIAN meliputi: Jenis dan Pendekatan Penelitian, Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN meliputi: Hasil Penelitian; Deskripsi Data; Pengujian Hipotesis, dan Pembahasan.

BAB V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP yang meliputi: Kesimpulan, Saran-Saran, dan Penutup.

3. Bagian Akhir

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Populasi penelitian ini adalah peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang kelas X sebanyak 139 orang ( 5 kelas ). Karakteristik dari populasi ini adalah siswa kelas

Berdasarkan dengan kenyataan yang ada maka peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran word square pada pembelajaran Bahasa Inggris kelas V MIN 08 Bandar Lampung,

Dari beberapa uraian di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian yang berjudul “ Peran Koperasi Syariah IHYA Kudus dalam Memberdayakan Usaha kecil dan

Simpulan: Terapi realitas setting terapi individu dapat memperbaiki kepatuhan menelan obat dan kualitas hidup pada pasien bipolar tipe 1 di RS dr.. Arif Zainudin

Dalam tulisan ini pengertian religi atau sistem keyakinan yang dimaksud lebih ditujukan kepada sistem keyakinan di luar agama- agama resmi, yaitu sistem religi

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan mengevaluasi hasil edukasi farmasis terhadap tingkat pemahaman pasien Diabetes Melitus yang menggunakan obat

Udara bend.anan adalah scbuah sumbcr tenaga. Udara bcnekanan dihasilkan dcngan menggunakan sebuah kompresor. Dari beberapa tipe komprcsor \ang ada. tipc kompresor

The Effect of Using Picture Series with Oral Questions and List of Vocabulary with Headings of the Narrative Writing Achievement of the English Department Students of Widya Mandala