• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENATAAN RUANG PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN :Studi Deskriptif Korelasional di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung:.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENATAAN RUANG PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN :Studi Deskriptif Korelasional di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung:."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENATAAN RUANG PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN (Studi Deskriptif Korelasional di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Perpustakaan dan Informasi

Disusun oleh: Siti Badriah

1001751

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hubungan antara Penataan Ruang

Perpustakaan dengan Minat Belajar

Siswa di Perpustakaan

(Studi Deskriptif Korelasional di

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung)

Oleh

Siti Badriah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Siti Badriah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SITI BADRIAH (1001751)

HUBUNGAN ANTARA PENATAAN RUANG PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN (Studi Deskriptif Korelasional di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Dr. Dinn Wahyudin, MA. NIP 195402061978031003

Pembimbing II,

Dini Suhardini, M.I.Kom. NIP 197103122001122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Perpustakaan dan Informasi

(4)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Siti Badriah (1001751), skripsi ini berjudul “Hubungan antara Penataan Ruang Perpustakaan dengan Minat Belajar Siswa di Perpustakaan (Studi Deskriptif Korelasional di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung)”. Skripsi Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikann Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2014.

Penelitian ini menggambarkan hubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

simple random sampling dengan sampel yang digunakan sebanyak 92 orang.

Pengolahan data dilakukan dengan langkah: 1) mendeskripsikan hasil temuan, 2) uji validitas dan uji reliabilitas, 3) pengujian normalitas data, 4) pengujian hipotesis, 5) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data diketahui penataan ruang perpustakaan memiliki hubungan yang sedang (0,515) dengan minat belajar siswa. Hasil pengujian hubungan penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa menunjukkan subvariabel perabot perpustakaan memiliki korelasi sedang (0,520), subvariabel pencahayaan dengan korelasi rendah (0,315), dan pewarnaan ruang perpustakaan memiliki korelasi sedang (0,448) dengan minat belajar siswa. Hasil analisis data disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.

(5)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Siti Badriah (1001751), the title of this research is “The Correlation Between Students’ Spatial Arrangement and Their Learning Interest at the Library (A Descriptive Correlation Study at SMA 3 Bandung’s Library)”. Skripsi, Education

Technology and Library and Information Program, Curriculum and Educational Technology Department, Indonesian University of Education, Bandung 2014. This research describes the correlation between SMA 3 Bandung students’ spatial arrangement and their learning interest at the library. Its aim is to find how high the correlation between this variable are. The method of this research is descriptive correlation research and use quantitative approachment. The resources of this research has been accumulated by using questionnaire. There are 92 individuals which have been collected by using simple random sampling. The resources have been measured by: 1) discovery descriptions, 2) validity and reliability trials, 3) normality of data trials, 4) hypothesis trials, 5) conclusion. The results of the correlation between students’ spatial arrangement and their learning interest at the library research have an average valuation. Results of the sub-variables: 1) furnishing has an average correlation, 2) lighting exposure has a low correlation, 3) library spatial coloration has an average correlation. The conclusions of the correlation between SMA 3 Bandung students’ spatial arrangement and their learning interest at the library research are positively and significantly correlated.

(6)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 10

BAB II HUBUNGAN PENATAAN RUANG PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN ... 11

A. . Kajian Teori ... 11

1. Perpustakaan Sekolah ... 11

a. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 14

b. Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 15

c. Kegiatan Perpustakaan Sekolah ... 18

d. Unsur-Unsur Perpustakaan Sekolah ... 19

2. Penataan Ruang Perpustakaan Sekolah ... 22

(7)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Aspek-Aspek Penataan Ruang ... 24

3. Belajar dan Minat Belajar ... 34

a. Belajar ... 34

b. Minat Belajar ... 35

4. Hubungan antara Penataan Ruang dengan Minat Belajar Siswa di Perpustakaan ... 39

B. Kerangka Pemikiran ... 42

C. Asumsi Penelitian ... 43

D. Hipotesis Penelitian ... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

B. Desain Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian ... 47

D. Definisi Operasional ... 48

E. Instrumen Penelitian ... 48

F. Teknik Pengembangan Instrumen ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Uji Reliabilitas ... 54

3. Uji Normalitas ... 56

G. Teknik Pengumpulan Data ... 59

H. Teknik Analisis Data ... 61

I. Prosedur Penelitian ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 65

1. Gambaran Data ... 65

(8)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Hasil Data Wawancara ... 73

2. Uji Korelasional ... 80

3. Uji Signifikansi ... 84

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

1. Berdasarkan Rumusan Masalah Umum ... 88

2. Berdasarkan Rumusan Masalah Khusus ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

A. Kelompok Tercetak ... 97

(9)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari penelitian yang berjudul Hubungan antara Penataan Ruang Perpustakaan dengan Minat Belajar Siswa di Perpustakaan

A. Latar Belakang Penelitian

Perpustakaan merupakan sebuah gedung yang terdapat berbagai informasi berbentuk koleksi baik cetak maupun non cetak yang kemudian dikelola dan dilayankan kepada pemustaka. Peran dan fungsi dasar perpustakaan adalah untuk menyebarkan dan memenuhi segala informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka secara cepat dan tepat. Selain itu, peran dan fungsi perpustakaan adalah untuk melakukan segala kegiatan pelayanan dari mulai melayankan koleksi hingga memfasilitasi berbagai aktifitas pemustaka.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perpustakaan tidak akan tergeser oleh keberadaan internet. Para pemustaka tetap saja datang untuk menggunakan segala fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan. Perpustakaan saat ini tidak lagi sekedar gedung yang menyediakan buku dan informasi saja, namun berfungsi juga sebagai tempat mencari kesenangan, belajar, melakukan penelitian sederhana, berdiskusi, updateinformasi melalui wifi, dan membaca majalah maupun koran.Penyelenggaraan perpustakaan seharusnya tidak hanya mementingkan ketersediaan buku dan informasi saja. Perpustakaan juga harus mampu memperhatikan aspek kenyamanan pemustaka ketika berada di perpustakaan. Salah satu dari aspek kenyamanan di perpustakaan adalah desain interior atau tata ruang perpustakaan.

(10)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemustaka merasa nyaman berada di perpustakaan, maka pemustaka akan senang untuk datang kembali ke perpustakaan.

Menurut IFLA (International Federation of Library Association) perpustakaan dibagi menjadi 5 jenis, diantaranya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus.

Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar dan sarana penunjang pendidikan di sekolah yang berfungsi sebagai penyebar dan pelestari informasi dan koleksi cetak maupun non cetak.Suherman (2009, hlm. 14) menyatakan bahwa dalam pendidikan, perpustakaan menjadi “jantung” sekolah. Sebagaimana fungsi jantung dalam tubuh, perpustakaan sangat menentukan sehat tidaknya sistem pendidikan sekolah. Apabila jantung tidak berfungsi, akan mengakibatkan kelumpuhan. Sekolah yang tidak memiliki perpustakaan sama halnya seperti tubuh yang tidak memiliki jantung alias tidak memiliki daya hidup.

Perpustakaan sekolah memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi pemustaka dalam hal ini adalah siswa dan guru. Peran dan fungsi perpustakaan adalah untuk mencari informasi secara cepat dan tepat. Selain itu, peran dan fungsi perpustakaan sekolah adalah untuk melakukan segala kegiatan pelayanan kepada siswa dan guru, mulai dari melayankan koleksi hingga memfasilitasi berbagai aktivitas siswa dan guru diantaranya fasilitas ruang baca, ruang belajar dan ruang diskusi.

Untuk dapat memberikan layanan fasilitas yang memadai dibutuhkan ruangan yang nyaman dan aman serta memberikan efek yang positif bagi siswa dan guru. Hal ini dimungkinkan, perpustakaan dapat membantu mengembangkan minat dan bakat siswa dalam salah satu mata pelajaran dengan melayankan koleksi yang menunjang serta memfasilitasi siswa dengan sebaik-baiknya.

Citra perpustakaan sebagai “jantung” sekolah harus tercermin kuat dari

(11)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perpustakaan. Dalam Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO dijelaskan bahwa tata ruang perpustakaan sekolah memainkan peran utama menyangkut bagaimana perpustakaan melayani sekolah. Penampilan estetis perpustakaan sekolah memberikan rasa nyaman dan merangsang komunitas sekolah untuk memanfaatkan waktunya di perpustakaan.

Menurut Trimo dalam Sinaga (2009, hlm. 58) disebutkan bahwa “gedung perpustakaan atau ruang perpustakaan sedikitnya memberikan lima persen dalam berhasil atau tidaknya pemberian jasa-jasa perpustakaan kepada masyarakat yang dilayaninya.” Dilihat dari pernyataan diatas, keberadaan ruang perpustakaan sekolah sangatlah penting bagi siswa dan guru. Ruang perpustakaan sekolah merupakan tempat segala aktivitas perpustakaan dilakukan. Apabila gedung perpustakaan dalam kondisi baik, maka akan memberikan kesan yang positif juga dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Perpustakaan memberikan kenyamanan bagi para pemustaka yang dalam hal ini adalah siswa dan guru.

Keberadaan ruang atau gedung perpustakaan sekolah merupakan hal yang vital, karena berhubungan dengan kesuksesan pelayanan sebuah perpustakaan tersebut. Selain itu, perpustakaan yang berperan sebagai sarana belajar siswa sebaiknya mampu meningkatkan minat belajar siswa, agar mampu mendorong siswa agar lebih berprestasi dengan memanfaatkan perpustakaan.

(12)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ruangan menjadi lembab dan akhirnya merusak koleksi. Hal ini menyebabkan keadaan koleksi tidak terawat.

Dalam penataan ruang perpustakaan harus memperhatikan aspek letak perpustakaan, aspek pencahayaan, warna, udara, aspek suara, dan penggunaan perabot perpustakaan yang kuat dan tahan lama.

Gedung perpustakaan memiliki letak yang strategis. Tujuannya agar mudah diakses oleh para siswa. Selain tata letak yang strategis, penataan ruang perpustakaan juga harus memperhatikan nilai estetika, agar perpustakaan terkesan hidup dan juga dapat menarik siswa untuk mengunjungi perpustakaan.

Pencahayaan di perpustakaan dibuat tidak terlalu terang karena akan membuat kepala siswa menjadi pusing dan mata siswa menjadi sakit akibat pantulan cahaya lampu dengan lembaran kertas yang sedang dibaca oleh siswa. Tata cahaya lampu yang redup pun sangat tidak baik, karena akan merusak mata para siswa, maka dari itu penataan cahaya di perpustakaan haruslah cukup. Selain dari pencahayaan lampu, pencahayaan alami dari luar pun dibutuhkan. Tujuannya agar ruangan menjadi lebih segar dan tidak menjadi lembab, karena akan merusak buku dan akan menimbulkan efek bau lembab yang akan membuat pemustaka menjadi kurang nyaman.

Pewarnaan ruang dan warna perabot perpustakaan menggunakan warna yang membuat mata menjadi segar dan warna yang membuat siswa menjadi semangat, tidak menggunakan warna yang terlalu redup karena akan menimbulkan efek yang kurang baik, misalnya menjadi tidak semangat dan terkesan monoton atau warna terlalu terang karena dapat membuat mata menjadi sakit dan cepat lelah.

(13)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perpustakaan harus mampu menjaga ruangan dari kebisingan yang dapat menganggu konsentrasi siswa di perpustakaan.

Dalam penggunaan perabot dan perlengkapan perpustakaan. Perabot dan perlengkapan perpustakaan yang digunakan terbuat dari bahan yang kokoh dan tahan lama agar tidak harus menggatinya dalam waktu cepat tujuannya agar hemat biaya. Selain itu, perabot dan perlengkapan perpustakaan menggunakan bahan yang aman, nyaman, dan memudahkan siswa dalam mencari buku yang dibutuhkan.

Perpustakaan merupakan sumber dan sarana belajar yang didalamnya terdapat banyak sekali informasi yang dapat diakses oleh siswa. Perpustakaan dapat membantu meningkatkan minat dan bakat siswa pada suatu bidang mata pelajaran. Dengan menyediakan segala macam koleksi dan memfasilitasi siswa agar siswa merasa nyaman ketika belajar di perpustakaan.

Siswa mampu memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan. Sebaliknya, perpustakaan mampu menarik minat belajar siswa di perpustakaan.

Minat merupakan perasaan suka pada sesuatu hal atau suatu aktivitas tanpa ada yang menyuruh dan dilakukan tanpa ada tekanan dari pihak lain. Minat timbul dari dalam diri manusia dalam hal ini adalah minat belajar.

Minat belajar siswa dapat dipengaruhi salah satunya oleh faktor ekstern. Salah satunya yang termasuk dari faktor ekstern adalah faktor lingkungan sekolah yang dalam hal ini adalah ruang perpustakaan yang merupakan sarana belajar. Fasilitas di ruang perpustakaan sebaiknya mampu menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk belajar, bukan malah menjadi tempat yang dihindari untuk belajar, hanya karena alasan ruangan yang tidak nyaman.

(14)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dari Christine Fransiska (2010, hlm. 135), bahwa komposisi warna hangat dapat menciptakan suasana yang aman, kreatif dan akrab sehingga anak-anak merasa nyaman untuk belajar di dalam kelas.

Perpustakaan sekolah yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung yang beralamat di Jalan Belitung, No. 8. Perpustakaan berperan sebagai salah satu sarana belajar siswa disekolah. Perpustakaan ini dipilih karena pihak pengelola perpustakaan sedang melakukan penataan ulang ruang perpustakaan agar lebih baik dan lebih menarik.

Menurut hasil survey pada bulan Februari 2014, peneliti menemukan beberapa siswa dan guru yang mengeluhkan tentang penataan ruang perpustakaan yaitu, siswa merasa kesulitan saat mengambil koleksi perpustakaan karena lemari buku disusun keatas. Beberapa guru pun mengeluhkan udara di ruang perpustakaan yang sesak, karena rak buku disusun rapat menutupi jendela. Selain itu, penggunaan kipas angin gantung yang menyala sering membuat siswa pusing, karena putaran kipas angin tersebut membayang pada buku yang sedang dibaca oleh siswa.

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung memiliki letak yang strategis terletak di lorong sekolah yang sering dilalui oleh seluruh masyarakat sekolah terutama siswa. Perpustakaan sekolah berukuran sekitar 10x10 m2 yang terbagi menjadi 3 ruangan terbuka dan 1 ruangan tertutup diantaranya, ruang sirkulasi, ruang referensi dan ruang koordinator perpustakaan serta ruangan tertutup yaitu gudang yang terletak di belakang ruang koordinator perpustakaan.

(15)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pewarnaan ruang perpustakaan hanya didominasi oleh warna putih, hijau, dan coklat. Seluruh warna dinding dan langit-langit perpustakaan tersebut adalah putih. Seluruh warna pintu dan jendela yang ada di perpustakaan tersebut adalah hijau. Lemari buku didominasi oleh warna coklat dan sebagian rak buku berwarna putih. Warna-warna lainnya hanya ada pada pajangan di ruangan yang jumlahnya sangat sedikit.

Pencahayaan di perpustakaan mengandalkan lampu neon panjang. Perpustakaan sama sekali tidak mendapatkan cahaya dari luar ruangan. Hal ini disebabkan karena seluruh jendela tertutupi oleh rak buku yang disusun merapat dengan jendela.

Penempatan meja dan kursi baca disusun secara 5 baris lurus. Jumlah kursi ada 63 buah, 5 meja baca berbentuk persegi panjang dan 18 “single sit” di ruang

sirkulasi,serta 4 buah meja di ruang referensi. Kebanyakan kursi yang digunakan di ruang sirkulasi pun merupakan kursi yang sudah kerasdan beberapa dari kursi sudah goyah.

Pengguna perpustakaan ini adalah seluruh guru dan murid. Pengunjung yang sering datang ke perpustakaan ini adalah beberapa siswa dan beberapa guru. Kunjungan siswa setiap harinya berkisar antara 60-70 orang, tetapi dalam hitungan satu minggu semakin berkurang. Kegiatan yang dilakukan siswa ketika mengunjungi perpustakaan adalah hanya sekedar membaca koran, bermain komputer dan meminjam atau mengembalikan buku. Perpustakaan jarang digunakan belajar oleh siswa. Kalaupun ada, hanya digunakan oleh siswa yang itu-itu saja atau digunakan oleh siswa secara berkelompok ketika ditugaskan oleh guru untuk belajar di perpustakaan.

(16)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perpustakaan. Selain itu, hal yang mendorong peneliti melakukan penelitian ini karena keadaan perpustakaan yang sedang melakukan tata ulang ruang. Dengan begitu peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti mengambil judul “Hubungan antara Penataan Ruang Perpustakaan dengan Minat Belajar Siswa di Perpustakaan”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, identifikasi masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Tata ruang perpustakaan seadanya, lemari dan rak buku disusun berbentuk U yang dirapatkan ke tembok dan jendela, kemudian kursi dan meja baca disusun secara 5 baris kesamping ditengah ruangan;

(17)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pencahayaan dari luar perpustakaan sangat minim karena jendela tertutupi oleh rak-rak buku yang disusun rapat ke jendela;

4. Sirkulasi udara di perpustakaan kurang baik, sehingga ruangan menjadi sesak dan juga dapat merusak koleksi;

5. Peralatan dan perabot perpustakaan yang belum memperhatikan kenyamanan siswa.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, penelitian ini dirumuskan dalam dua rumusan masalah, yaitu rumusan masalah khusus dan rumusan masalah umum.

1. Rumusan Masalah Umum

“Bagaimana hubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan?”

2. Rumusan Masalah Khusus

a. Bagaimana hubungan antara perabot perpustakaan dengan minat belajar siswa?

b. Bagaimana hubungan antara pencahayaan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa?

c. Bagaimana hubungan antara tata warna ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Tujuan Penelitian Umum

Mengetahui gambaranhubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan

(18)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengetahui gambaran hubungan antara perabot perpustakaan dengan minat belajar siswa

b. Mengetahui gambaran hubungan antara pencahayaan ruang perpustaaan dengan minat belajar siswa

c. Mengetahui gambaran hubungan antara tata warna ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak terkait. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Memberi pengetahuan ilmiah tentang hubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan, serta dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori dalam studi Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Perpustakaan dan Informasi.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu manfaat bagi peneliti, sekolah serta bagi peneliti selanjutnya dan pengembang.

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang hubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan, serta memberikan pengetahuan tentang perencanaan dan perancangan fasilitas dan segala aspek yang menunjang kegiatan di perpustakaan.

b. Bagi Sekolah

(19)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Bagi Peneliti Selanjutnya dan Pengembang

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumber rujukan kepada peneliti selanjutnya dan pengembang yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perencanaan dan perancangan fasilitas di perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi V bab seperti di bawah ini.

Bab I yakni pendahuluan yang didalamnya terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II berupa kajian teori, kerangka pemikiran, asumsi, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka memiliki peran yang sangat penting. Kajian teori ini menunjukan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis.

Bab III yakni metodologi penelitian yang didalamnya berisi penjabaran yang rinci mengenai lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengembangan instrumen yang didalamnya berupa hasil uji validitas dan reliabilitas. Selain itu, bab III ini juga berisi penjabaran teknik pegumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian serta pembahasannya berupa pemaparan data dan pembahasan data.

(20)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen peneltian, proses pengembangan instrumen, uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data yang menyangkut penelitian yang berjudul Hubungan antara Penataan Ruang Perpustakaan dengan Minat Belajar Siswa di Perpustakaan.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Tempat penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung yang terletak di Jalan Belitung No. 8 Kota Bandung.

2. Populasi

Dalam melakukan sebuah penelitan harus ditentukan subjek/objek penelitian yang jelas, memiliki kualitas dan karakteristik yang disebut populasi. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61) menjelaskan bahwa:

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Bandung dengan jenjang kelas X, XI, dan kelas XII yang berjumlah 1008 siswa. Pertimbangan dalam pengambilan populasi ini karena pada dasarnya seluruh siswa tersebut merupakan anggota perpustakaan yang memiliki kesempatan untuk berkunjung dan belajar di perpustakaan.

(21)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi yang diambil terangkum dalam sampel. Sedarmayanti (2011, hlm.

124) menjelaskan bahwa “sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan

merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga

dimiliki oleh sampel”. Apabila populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin melakukan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel yang dapat mewakili data di lapangan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk penelitian.

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu, probability

sampling yakni “...teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”

(Sugiyono, 2011, hlm. 82).

Sedangkan teknik probability sampling yang digunakan yaitu simple

random sampling, dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012, hlm. 64). Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dalam menentukan sampel dari populasi ini karena peneliti menganggap anggota populasi bersifat relatif homogen.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah para siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandung yang mengunjungi perpustakaan. Pengunjung perpustakaan sekolah yaitu terdiri dari kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Adapun jumlah seluruh siswa SMA Negeri 3 Bandung akan dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1

Jumlah seluruh siswa SMA Negeri 3 Bandung

NO Kelas Siswa

1 Kelas X 336

2 Kelas XI 336

3 Kelas XII 336

(22)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang representatif adalah rumus Yamane menurut Rahmat dalam Hardianti (2013, hlm. 37) diambil dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

n = � � � ²+1

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Jumlah Populasi

d = presisi (10%) dengan tingkat kepercayaan 90%

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung banyaknya sampel sebagai berikut. sebanyak 92 orang dari jumlah siswa 1008 orang.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel bebas (X) adalah penataan ruang perpustakaan dan variable terikat (Y) adalah minat belajar siswa.

Zainal dalam Monika (2013, hlm. 39) mengemukakan bahwa:

“desain penelitian adalah suatu rancangan yang berisi langkah dan tindakan

yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat dikumpulkan secara faktual.” Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1

(23)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian perlu ditetapkan sebuah metode yang akan digunakan untuk dapat mengungkapkan permasalahan penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakandalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 52)

“metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis, dan ideologis, pertanyaan, dan isu-isu yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif.”

Sudjana dan Ibrahim (dalam Putri, 2013, hlm. 58) menjelaskan mengenai pengertian dari metode penelitian deskriptif korelasional, “studi korelasional mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain”. Hal yang senada dijelaskan Sukmadinata (2012, hlm. 56) yang mengemukakan bahwa:

“Penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu

(24)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik.”

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif. Sukmadinata (2012, hlm. 53) mengemukakan bahwa:

“Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan

fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.”

D. Definisi Operasional

1. Penataan Ruang Perpustakaan

Penataan ruang perpustakaan adalah seni menata atau menyusun ruangan untuk menciptakan ruangan yang indah, nyaman, dan rapi serta sesuai dengan kegunaan dan fungsi dari ruang perpustakaan. Elemen dan unsur penataan ruang perpustakaan meliputi pewarnaan, pencahayaan, dan perabot.

2. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan untuk memperhatikan atau melakukan suatu kegiatan yang dalam hal ini adalah kegiatan belajar. Minat belajar merupakan kecenderungan siswa untuk menaruh memperhatikan atau melakukan kegiatan belajar yang dilakukan secara berulang-ulang diikuti dengan rasa senang. Minat dapat dipengaruhi oleh dua unsur yaitu, internal dan eksternal. Minat eksternal dapat dipengaruhi oleh lingkungan atau keadaann sekitar salah satunya adalah perpustakaan dengan suasana yang nyaman.

(25)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian dibuat untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang akan diamati atau untuk mengukur variabel-variabel yang ada dalam sebuah penelitian.

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara substansial antara hal-hal teoritis dengan empiris, antara konsep dengan data), sejauhmana data mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrumen (yang substansinya disusun berdasarkan penjabaran konsep/penentuan indikator) yang dipergunakan untuk mengumpulkan data (Suharsaputra 2012, hlm. 94). Instrumen penelitian merupakan salah satu hal yang utama yang mempengaruhi kualitas penelitian. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket). Angket menjadi hak yang sangat penting karena beberapa penelitian angket merupakan wakil peneliti di lapangan. Berikut kisi-kisi instrumen berdasarkan hasil pengembangan dari penataan ruang perpustakaan dan minat belajar di perpustakaan.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Angket Siswa

(26)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pencahayaan Siswa 17, 28, 19, 20, 21,

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Perhitungan hasil instrumen penelitian menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 93), “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.”

Instrumen skala Likert menggunakan bentuk checklist dalam menjawab pertanyaan instrumen penelitian cara ini dilakukan agar memudahkan saat perhitungan. Setiap alternatif jawaban diberi skor terdiri dari jawaban sangat setuju=5, setuju=4, ragu-ragu/netral=3, tidak setuju=2, dan setuju tidak setuju=1.

Tabel 3.3 Skala Likert Pernyataan

sikap

Sangat

setuju Setuju Ragu-ragu

(27)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negatif 1 2 3 4 5

Sumber: Sukmadinata (2012, hlm. 240) F. Teknik Pengembangan Instrumen

Teknik pengembangan instrumen merupakan tahap tindak lanjut dalam mengolah instrumen. Sebelum disebarkan kepada responden, instrumen angket melalui beberapa tahap, diantaranya penyusunan kisi-kisi instrumen berdasarkan variabel yang akan diteliti, penyusunan instrumen, uji coba instrumen, uji validitas dan reliabilitas, serta penyebaran instrumen kepada responden yang jumlah sampelnya telah ditentukan.

1. Uji Validitas

Setelah angket tersebut selesai disusun, peneliti kemudian melakukan pengujian konstrak (expert judgement) oleh Pustakawan Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Selanjutnya peneliti melakukan uji coba angket, yaitu uji validitas. Angket tersebut dibagikan kepada populasi yang bukan menjadi sampel peneliti. Jumlah anggota yang menjadi populasi dalam uji coba angket, yaitu 30 orang.

Menurut Sastradipoera (2005, hlm. 302)

“Validitas tes atau keabsahan pengujian (test validity) adalah suatu tes yang

berdasarkan tes tersebut ketepatan, kebermaknaan, dan kegunaan inferensi dibuat atas dasar skor suatu instrumen”

Dapat disimpulkan bahwa uji validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat keabsahan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga alat ukut tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumus yang digunakan dalam pengujian validitas adalah sebagai berikut.

� =� −

(28)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Arikunto (2013, hlm. 213) Keterangan:

� = korelasi antara instrumen pertanyaan secara keseluruhan X = skor setiap butir, Y = skor total

a. Hasil Uji Coba Variabel X (Penataan Ruang Perpustakaan)

Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program perhitunganMicrosoft Office Excel 2010. Adapun hasil dari validitas soal variabel X adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

(29)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 0,496 0,361 VALID

22 0,399 0,361 VALID

23 0,429 0,361 VALID

24 0,369 0,361 VALID

25 0,273 0,361 TDK VALID

26 0,418 0,361 VALID

27 0,424 0,361 VALID

28 0,486 0,361 VALID

29 0,408 0,361 VALID

30 0,501 0,361 VALID

Sumber: hasil perhitungan validitas dari Microsoft Office Excel 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3.5, pengukuran validitas pada 30 item pernyataan untuk variabel X dapat disimpulkan bahwa setelah diujicobakan kepada 30 orang, 26 item pernyataan yang valid dan 4 item pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 6, 10, 19, 25. Tabel tersebut menunjukan jika nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, maka soal tersebut dinilai

valid dan sebaliknya.

b. Hasil Uji Coba Variabel Y (Minat Belajar Siswa di Perpustakaan)

Perhitungan uji validitas untuk variabel Y sama halnya dengan uji validitas pada variabel X, yaitu dengan menggunakan bantuan program perhitungan

Microsoft Office Excel 2010. Adapun hasil dari validitas soal variabel Y adalah

sebagai berikut.

Tabel 3.5

(30)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Butir

Sumber: hasil perhitungan validitas dari Microsoft Office Excel 2010 Tabel tersebut menunjukan jika nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, maka

(31)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

soal terdapat 26 soal yang valid dan terdapat 4 soal yang tidak valid, yaitu nomor 10, 11, 15, dan 17.

Peneliti akan menghilangkan soal yang tidak valid tersebut karena item yang ada sudah mewakili indikator yang diharapkan. Setelah dilakukan uji coba dan pengolahan data, tabel tersebut menyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut mempunyai tingkat validitas yang baik dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketepatan angket, dan sejauh mana tingkat konsistensi pengukuran dari suatu responden yang lain. Maksudnya adalah sejauhmana pertanyaan atau pernyataan tersebut dapat dipahami, sehingga tidak menyebabkan perbedaan persepsi dalam memahami pertanyaan atau pernyataan tersebut. Selain itu, uji reliabilitas juga menunjukkan sejauh mana kekonsistenan instrumen yang digunakan. Apabila instrumen reliabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian yang memiliki topik yang sama.

Arikunto (2013, hlm. 221) menyatakan bahwa “...reliabilitas adalah tingkat

konsistensi hasil pengukuran dari suatu objek”. Uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut.

�11 = �

� −1 (1−

⅀��²

�1² )

Sumber: Arikunto (2013, hlm. 239) Keterangan:

(32)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya butir soal ⅀σb= Jumlah varians butir 2

σ1²= Varians total

Pengujian uji reliablitas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS v.16. Apabila hasil uji reliabilitas masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisiensi alpha cronbach’s yang bernilai 0.800, maka instrumen yang digunakan reliabel. Berikut hasil uji reliabilitas untuk setiap variabel.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel rhitung(alpha

cronbach’s)

rtabel(alpha

cronbach’s)

Keterangan

X(Penataan Ruang Perpustakaan)

0,853 0,800 Reliabel

Y (minat belajar siswa di perpustakaan)

0,974 0,800 Reliabel

Hasil uji reliabilitas variabel X menghasilkan r = 0.853 sedangkan pada variabel Y menghasilkan r = 0.974. Koefisien reliabilitas yang dihasilkan variabel X dan Y diinterpretasikan dengan menggunakan pedoman kriteria dari Sugiyono (2013, hlm. 257) di bawah ini.

Tabel 3.7

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

(33)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ± 0,00 - ± 0,199 Sangat rendah

± 0,20 - ± 0,399 Rendah

± 0,40 - ± 0,599 Sedang

± 0,60 - ± 0,799 Kuat

± 0,80 - ± 0,999 Sangat kuat

Dapat ditarik kesimpulan hasil dari uji reliabilitas di atas untuk variabel X (penataan ruang perpustakaan) adalah r = 0.853, dilihat dari tabel interpretasi koefisien korelasi di atas bahwa nilai r terdapat pada tingkat ± 0,80 - ± 0,999 yang berarti pernyataan variabel x pada uji reliabilitas sangat kuat. Uji reliabilitas variabel Y (minat belajar siswa di perpustakaan) adalah r = 0,974 dimana nilai tersebut berada pada tabel interpretasi koefisien korelasi ± 0,80- ± 0,999 yang berarti pernyataan pada variabel pada uji reliabilitas sangat kuat.

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data untuk setiap

variabel penelitian. Menurut Umar (2008, hlm. 77) “... uji normalitas berguna

untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya

berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak”.

Menurut Juliansyah Noor (2012, hlm. 178) menjelaskan tentang langkah untuk menetapkan kriteria normalitas data adalah sebagai berikut.

1) Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0.05 2) Bandingkan dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

(34)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas

Kormogorov-smirnov dengan banruan program SPSS 16 for windows. Berikut merupakan hasil

pengujian normalitas untuk untuk variabel X (Penataan Ruang Perpustakaan) adalah

Tabel 3.8

Tabel Uji Normalitas Data Variabel (X) Penataan Ruang Perpustakaan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Penataan_Ruang

N 92

Normal Parametersa Mean 90.75 Std. Deviation 11.516 Most Extreme

Differences

Absolute .070

Positive .056

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .672

Asymp. Sig. (2-tailed) .757

a. Test distribution is Normal.

(35)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan untuk setiap aspek yang terdapat dalam variabel X yaitu perabot perpustakaan, pencahayaan, dan pewarnaan pengujian normalitas yang dibantu dengan SPSS 16 for windows diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 3.9

Uji Normalitas Variabel X

Aspek Perabot Perpustakaan, Pencahayaan, Pewarnaan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perabot Pencahayaan Pewarnaan

N 92 92 92

Normal Parametersa Mean 58.20 15.73 16.83

Std. Deviation 7.246 3.292 2.846 Most Extreme

Differences

Absolute .087 .087 .133

Positive .087 .065 .133

Negative -.077 -.087 -.119

Kolmogorov-Smirnov Z .834 .837 1.280

Asymp. Sig. (2-tailed) .491 .486 .075

(36)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dipastikan bahwa uji normalitas untuk variabel X aspek Perabot perpustakaan, Pencahayaan, Pewarnaan berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi yang didapatkan pada variabel X aspek Perabot perpustakaan, Pencahayaan, dan Pewarnaan dengan bantuan SPSS 16 for windows dengan tingkat signifikansi 0.05 untuk aspek Perabot adalah sebesar 0.491, aspek Pencahayaan sebesar 0.486, dan aspek Pewarnaan adalah sebesar 0.075.

Setelah menguji normalitas pada variabel X dan sub variabelnya, selanjutnya peneliti melakukan uji normalitas pada variabel Y (Minat Belajar Siswa) dengan menggunakan program SPSS 16 for windows.

Tabel 3.10

Tabel Uji Normalitas (Y) Minat belajar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Minat_Belajar

N 92

Normal Parametersa Mean 85.93 Std. Deviation 11.763 Most Extreme

Differences

Absolute .070

Positive .070

Negative -.059

(37)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asymp. Sig. (2-tailed) .762

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan data dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa normalitas pada variabel Y (Minat belajar siswa) adalah normal. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi yang didapat dari hasil pengujian normalitas pada tingkat signifikansi 0.05 adalah sebesar 0.762. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai hitung signifikansi lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada angket variabel Y berdistribusi normal.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 137) “terdapat dua hal utama yangmempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas

instrumen peneltian dan kualitas pengumpulan data.” Kualitas pengumpulan data

berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk pengumpulan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

(38)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 142) “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Teknik kuesioner

ini digunakan karena efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai. Alternatif jawaban tersebut yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Sumber data dalam kuesioner ini adalah siswa/i SMA Negeri 3 Bandung yang berkunjung ke perpustakaan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan studi tentang interaksi antar manusia, sehingga wawancara dapat dijadikan alat sekaligus objek yang mampu mensosialisasikan kedua belah pihak yang memiliki status yang sama (Banney & Huges dalam Sedarmayanti, 2011, hlm. 80).

Data dari hasil wawancara ini digunakan sebagai data sekunder yang mampu memperkuat hasil dari angket yang merupakan data primer. Wawancara dilakukan dengan staf dan koordinator perpustakaan.Wawancara digunakan agar jawaban yang dihasilkan dari narasumber lebih mendalam. Selain itu, wawancara juga merupakan cara yang ampuh untuk memahami suatu keinginan, kebutuhan, atau suatu masalah.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono (2013, hlm. 147) menyatakan bahwa

(39)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut. 1. Prosedur Pengolahan Data

Setelah mendapatkan data dari hasil penyebaran angket, langkah selanjutnya

dalam prosedur pengolahan data menurut Bungin (2011, hlm. 174) “... pengolahan

data terbagi menjadi tiga, yaitu editing, coding, dan tabulating”.

a. Editingadalah kegiatan yang dilaksanakan setelah penelitian selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan tersebut menyangkut pemeriksaan kelengkapan angket secara menyeluruh.

b. Coding adalah pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item

berdasarkan ketentuan yang ada yakni dengan menggunakan skala Likert. c. Tabulating adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur

angka-angka serta menghitungnya.

Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka tahap selanjutnya adalah analisis data. 2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis, data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Tujuan dilakukannya analisis data ini adalah untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, dan mengolah serta menafsirkan data yang sebelumnya telah dihimpun.

Dalam kegiatan teknik analisis data ini, peneliti melakukan uji normalitas dan uji hipotesis/korelasi.

a. Uji Hipotesis

(40)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memperoleh gambaran ada tidaknya hubungan antara variabel X (penataan ruang) dengan variabel Y (minat belajar siswa di perpustakaan).

Untuk uji korelasi peneliti menggunakan teknik Korelasi Rank Spearman. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari angket dengan skala Likert. Seperti yang diungkapkan oleh Suharto (2009, hlm. 1) bahwa Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiasif bila masing-masing variabel yang digunakan berbentuk ordinal. Adapun rumus yang digunakan adalah:

�= − � �

� � −

(Sugiyono, 2011, hlm. 245)

Keterangan:

Ρ = Koefisiensi Korelasi

N = Banyaknya Sample

∑d2

= Jumlah kuadrat dari selisish rank variabel X dan rank variabel Y

Untuk mengetahui tinggi rendahnya koefisiensi korelasi atau pedoman untuk memberikan interpretasi koefisiensi korelasi menurut Sugiyono (2013, hlm. 257).

(41)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel Kriteria Pedoman Untuk Koefisiensi Korelasi

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

3. Uji Signifikansi

Kemudian sebelum membuat kesimpulan harus dilakukan pengujian atas tingkat keberartian (signifikansi) korelasi hasil perhitungan tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus uji t student (Sugiyono, 2013, hlm. 257) yaitu:

�= � � −2 1− �²

Keterangan:

t = distribusi student dengan dk = n-2 r = koefisien korelasi

n = banyaknya data

Setelah mendapatkan koefisien thitungdari uji signifikansi korelasi, kemudian

hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel. Setelah itu baru

(42)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila thitung> ttabel maka Hipotesis Nol (H0) ditolak dan Hipotesis Kerja

(H1) diterima. Namun, apabila thitung< ttabel maka Hipotesis Nol (H0) diterima dan

Hipotesis Kerja (H1) ditolak.

I. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pembuatan rancangan masalah

Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, serta menentukan variabel dan sumber data.

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan.

3. Pembuatan laporan penelitian

(43)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan mengenai hubungan penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan yang telah ditemukan pada Bab IV, maka pada bab terakhir ini peneliti akan menjabarkan kesimpulan berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Hubungan tersebut dikategorikan sedang dan respon dari siswa termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perputakaan.

2. Kesimpulan Khusus

a. Hubungan antara perabot perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan memiliki respon yang positif dari para siswa dan hasilnya dapat dikategorikan baik. Hasil perhitungan uji korelasi, hubungan antara perabot perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan dapat dikategorikan sedang. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan.

(44)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan adanya hubungan yang cukup baik antara pencahayaan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan.

c. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tata warna ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan. Korelasi antara tata warna ruang dengan minat belajar siswa termasuk dalam kategori sedang. Hubungan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan pun mendapat respon yang cukup baik dari para siswa. Hal ini menujukkan adanya hubungan yang signifikan antara penataan ruang perpustakaan dengan minat belajar siswa di perpustakaan.

B. Rekomendasi

Mengacu pada hasil pembahasan dan kesimpulan, peneliti memberikan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk penataan ruang perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Adapun saran yang peneliti berikan adalah sebagai berikut.

1. Bagi Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung

Penataan ruang perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung sebaiknya ditata dengan memperhatikan alur sirkulasi pemustaka. Perabot perpustakaan seperti meja dan kursi sebaiknya disusun lebih rapi lagi agar dapat memberikan keleluasaan dalam beraktifitas di perpustakaan terutama dalam aktifitas belajar. Selain itu, tata letak lemari dan rak buku sebaiknya disusun dengan jarak yang lebih luas lagi agar dapat memberikan keleluasaan siswa dalam mencari bahan belajar siswa di perpustakaan.

(45)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memungkinkan ruang perpustakaan dapat dipindahkan ke ruangan yang cukup terkena sinar matahari, karena pencahayaan alami merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh perpustakaan.

Dalam tata warna ruang perpustakaan, sebaiknya pustakawan dapat menambahkan pajangan-pajangan yang lebih berwarna seperti bunga, lukisan, dan tulisan-tulisan yang memungkinkan untuk dipasang di dinding perpustakaan. Tujuan dari pajangan-pajangan yang berwarna tersebut adalah untuk lebih menghidupkan suasana ruangan walaupun warna ruang didominasi oleh warna coklat, hijau, dan putih.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(46)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. (2011). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Bungin, M.B. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Hardianti, Ita (2013) Kontribusi Perpustakaan Sekolah Terhadap Kebutuhan

Informasi Siswa di SMA Negeri 3 Bandung. Prodi Perpustakaan dan

Informasi. Skripsi S1, Universitas Pendidikan Indonesia, tidak dipublikasikan.

Hasbullah, Fizan. (2011). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Tata Ruang Dalam

Perpustakaan Dengan Minat Siswa Untuk Membaca di Perpustakaan SMK Negeri 5 Bandung. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Skripsi S1,

Universitas Pendidikan Indonesia, tidak dipublikasikan.

Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional No. 24. (2007). Standar Sarana dan

Prasarana SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA.

Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Indonesia. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2000). Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.

Margareta, Arie Yudha. (2011). Hubungan Antara Kreativitas Verbal Dengan

Prestasi Belajar Bahasa Indonesia (Uji Korelasional pada Siswa Kelas V SD Kartika X-3 Parongpong Bandung Barat, Tahun Ajaran 2010/2011).

Psikologi. Skripsi S1, Universitas Pendidikan Indonesia, tidak dipublikasikan.

Monika, Winda. (2013).Hubungan Kepemimpinan Kepala Bapusipda Dengan

Brand Judgement Pemustaka : Studi Deskriptif di Badan Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Skripsi S1, Universitas Pendidikan Indonesia, tidak dipublikasikan.

Nasehudin, Toto Syatori & Nanang Gozali. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia.

(47)

Siti Badriah, 2014

Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prastowo, Andi. (2012). Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta: Diva Press.

Putri, Priyanka Permata. (2013).Hubungan Antara Pemanfaatan Bahan Pustaka

Perpustakaan Sekolah Dengan Minat Belajar Siswa : Studi DeskriptifKorelasional Terhadap Siswa SMA Negeri 1 Bandung. Skripsi S1,

Universitas Pendidikan Indonesia, tidak dipublikasikan.

Sastradipoera, Komaruddin. (2005). Mencari Makna di Balik Penulisan Skripsi,

Tesis, dan Disertasi. Bandung: Kappa-Sigma.

Sedarmayanti. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju. Sinaga, Dian. (2009). Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

______. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan

Tindakan. Bandung: Refika Aditama.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Suherman. (2009). Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS Publishing.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suwarno, Wiji. (2009). Psikologi Perpustakaan. Jakarta: CV Sagung Seto.

______. (2010). Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Skala LikertTabel 3.3
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “ Analisis Performa Pada Lampu LHE dan Lampu LED terhadap Besar Nilai THD dan Penurunan Intensitas Cahaya ” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

Faktor tersebut adalah jumlah uang beredar (MS), pendapatan nasional (Y), tingkat suku bunga (INT), tingkat inflasi (INF) dan kebijakan kenaikan harga BBM sebagai

Kebijakan ini ditujukan agar keluaran pendidikan dapat lebih berorentasi pada pemenuhan dunia kerja serta kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI). Pendidikan vokasional

Sanggahan paling lambat disampaikan pada hari Jum'at, tanggal 19 Oktober 2012 jam 14.45 WIB Sanggahan disampaikan kepada Pokja-3 Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Pemerintah

Menurut data statistik American Heart Association (AHA) 2008, pada tahun 2005 jumlah penderita yang menjalani perawatan medis di Amerika Serikat akibat SKA hampir 1,5 juta

Sahabat MQ/ Seleksi calon menteri Susilo Bambang Yudhoyono akan dimulai hari ini// Seluruh dokumen pakta integritas pun telah disiapkan/ namun pakta tersebut ditujukan

Peran Tutor dalam Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif di Lingkungan KOBER Kartika X-4 Padalarang Bandung Barat.. Universitas Pendidikan