• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU KOPI TANPA AMPAS VARIETAS ROBUSTA (Coffea robusta) dari DESA TEMPUR, KECAMATAN KELING, KABUPATEN JEPARA THE EFFECT OF DRYING TEMPERATURE ON THE QUALITY OFSOLUBLE COFFEE VARIETY OF ROBUSTA (Coffea robusta) PRODUCED F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU KOPI TANPA AMPAS VARIETAS ROBUSTA (Coffea robusta) dari DESA TEMPUR, KECAMATAN KELING, KABUPATEN JEPARA THE EFFECT OF DRYING TEMPERATURE ON THE QUALITY OFSOLUBLE COFFEE VARIETY OF ROBUSTA (Coffea robusta) PRODUCED F"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP

MUTU KOPI TANPA AMPAS VARIETAS ROBUSTA

(Coffea robusta) dari DESA TEMPUR, KECAMATAN

KELING, KABUPATEN JEPARA

THE EFFECT OF DRYING TEMPERATURE ON THE

QUALITY OFSOLUBLE COFFEE VARIETY OF ROBUSTA

(Coffea robusta) PRODUCED FROM TEMPUR VILLAGE,

DISTRICT OF KELING, JEPARA

SKRIPSI

Diajukanuntukmemenuhisebagiandarisyarat-syaratguna

memperolehgelarSarjanaTeknologiPertanian

Oleh :

IMANUEL FANNY INDRAWAN WIJAYA 10.70.0009

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

(2)

ii

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU

KOPI TANPA AMPAS VARIETAS ROBUSTA (Coffea

robusta) dari DESA TEMPUR, KECAMATAN KELING,

KABUPATEN JEPARA

THE EFFECT OF DRYING TEMPERATURE ON THE QUALITY

OF SOLUBLE COFFEE VARIETY ROBUSTA (Coffea robusta)

PRODUCED FROM TEMPUR VILLAGE,

DISTRICT OF KELING, JEPARA

Oleh:

IMANUEL FANNY INDRAWAN WIJAYA NIM : 10.70.0009

Program Studi : Teknologi Pangan

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal: 26 Juni 2014

Semarang, 26 Juni 2014

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing I, Dekan,

Ir. Sumardi, MSc V. Kristina Ananingsih, ST, MSc

Pembimbing II,

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan surat ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU KOPI TANPA AMPAS

VARIETAS ROBUSTA (Coffea robusta) dari DESA TEMPUR, KECAMATAN

KELING, KABUPATEN JEPARA” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata terbukti bahwa dalam skripsi ini sebagian atau

seluruhnya merupakan hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan, dengan

segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Universitas Katolik

Soegijapranata dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku

26 Juni 2014

Imanuel Fanny Indrawan Wijaya

(4)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat,

anugerah, penyertaan, pertolongan dan kasihNya, Penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH SUHU PENGERINGAN

TERHADAP MUTU KOPI TANPA AMPAS VARIETAS ROBUSTA (Coffea

robusta) dari DESA TEMPUR, KECAMATAN KELING, KABUPATEN

JEPARA”.Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian di Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Selama penulisan skripsi ini, Penulis menerima banyak pengarahan, bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak,oleh sebab itu, pada kesempatan ini Penulis

juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Dr.Victoria Kristina Ananingsih, ST., MSc. selaku Dekan Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata yang telah memberi

kesempatan dan dukungan kepada Penulis dalam penyusunan skripsi.

2. Bapak Ir. Sumardi, MSc selaku pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan banyak waktu untuk membimbing, memberipesan moral dan

dukungan pada Penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Ir. Ch. Retnaningsih, MP selaku pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, membimbing dan memberikan semangat kepada Penulis

selama penyusunan skripsi.

4. Mas Soleh, Mas Pri, Mas Lilik dan Mbak Endah yang telah membantu,

memberi inspirasi dan menghibur Penulis dalam pelaksanaan penelitian di

laboratorium.

5. Pak Agus, Pak Joko, Mbak Susi dan Pak Kasburi yang telah sangat membantu

Penulis dalam hal administrasi selama penyusunan skripsi ini.

6. Papa, Mama, cici, koko,Nia dan teman-teman di gereja yang tiada henti

mendoakan, memberi semangat, menemani refreshing dan memberi dana bagi

Penulis selama penyusunan skripsi.

(5)

vii

telahbersama-sama kerja rodi, menyuruh-nyuruh, menginap di lab dan

memberi dukungan semangat + danamulai pembuatan proposal, pelaksanaan

penelitian di laboratorium dan penyusunan skripsi ini.

8. Johand Wiharta yang selalu menemani dan membantu Penulis dalam

penelitian di laboratorium, Nanda Rudi yang selalu menemani Penulis saat

menginap di laboratorium dan Debby Cakra yang membantu penulis keluar

dari kampus tanpa STNK.

9. Surya, Yes’se, Tya, Mbep, Oliv, Sasa, Vina, Tiffany, Ayu, Koo, Chang,

Hugo, Nina yang telah menemani, memberikan bantuan, saran dan semangat

dalam suka maupun duka selama penelitian dan pembuatan skripsi ini.

10. Seluruh teman-teman Fakultas Teknologi Pertanianyang telah meberi saran,

kritik, dan membantu Penulis dari awal penelitian sampai penyusunan skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, berbagai kritik dan

saran yang bermanfaat bagi Penulis dari para pembaca dan semua pihak sangat

Penulis harapkan. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan semua pihak

yang membutuhkan.

Semarang, 26Juni 2014

Penulis,

(6)

v

SUMMARY

(7)

iv

RINGKASAN

(8)

viii

1.2.2. Komposisi Kimia Kopi ... 4

1.2.3. Produk Olahan Kopi ... 8

1.2.4. Pengeringan ... 10

1.3.TujuanPenelitian ... 12

2. MATERI DAN METODE ... 13

2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 13

2.2. Materi ... 13

2.2.1. Alat ... 13

2.2.2. Bahan ... 13

2.3.Metode ... 13

2.3.1. Penelitian Pendahuluan ... 14

2.3.2. Desain Penelitian Utama ... 14

2.3.3. PembuatanKopi Tanpa Ampas ... 16

2.3.3.1. Penyangraian ... 16

2.3.3.2. Penggilingan ... 16

2.3.3.3. Penyeduhan dan Penyaringan ... 16

2.3.3.4. Pengeringan ... 17

2.3.4. Analisa Fisik ... 17

2.3.4.1. Pengukuran rendemen ... 17

2.3.5. Analisa Kimiawi... 17

2.3.5.1. Pengukuran Kadar Kafein ... 17

2.3.5.2. Pengukuran Kadar Air ... 19

2.3.5.3. Pengukuran Kadar Abu ... 19

2.3.5.4. Pengukuran Kealkalian Abu ... 20

2.3.6. Analisa sensori ... 20

2.3.7. Analisa Data ... 21

3. HASIL PENELITIAN ... 22

3.1. Hasil Pengolahan Biji Kopi ... 22

3.2. Penelitian Pendahuluan ... 25

(9)

ix

3.4. Karakteristik Kimiawi ... 31

3.5. Pengujian Sensori ... 35

4. PEMBAHASAN ... 37

4.1.Persiapan Sampel ... 37

4.2. Karakteristik Kimia Kopi Tanpa Ampas... 39

4.3. Karakteristik Sensori Kopi Tanpa Ampas... 42

5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1.Kesimpulan ... 46

5.2.Saran ... 46

6. DAFTAR PUSTAKA ... 47

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi Kimia Kopi Arabika dan Robusta ... 5

Tabel 2. Senyawa Volatile Utama Kopi ... 7

Tabel 3. Standar Mutu Kopi Bubuk ... 9

Tabel 4. Standar Mutu Kopi Instan ... 10

Tabel 5. Persentase Rendemen Bubuk Kopi Tanpa Ampas Pada Enam Tingkat Suhu Pengeringan ... 29

Tabel 6. Kadar Kafein Bubuk Kopi Tanpa Ampas Pada Enam Tingkat Suhu Pengeringan ... 31

Tabel 7. Kadar Air Bubuk Kopi Tanpa Ampas Pada Enam Tingkat Suhu Pengeringan ... 32

Tabel 8. Kadar Abu Bubuk Kopi Tanpa Ampas Pada Enam Tingkat Suhu Pengeringan ... 33

Tabel 9. Kealkalian Abu Bubuk Kopi Tanpa Ampas Pada Enam Tingkat Suhu Pengeringan ... 34

Tabel 10. Analisa Sensori Bubuk Kopi Tanpa Ampas Pada Tiga Jumlah Kalor Pengeringan dan Satu Kontrol ... 35

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Biji Kopi Arabika ... 3

Gambar 2. Biji Kopi Robusta Varietas Tempur ... 4

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Pembuatan Kopi Tanpa Ampas ... 15

Gambar 4. Biji Kopi Tempur Setelah Disangrai 170°C 22,5 Menit ... 22

Gambar 5. Bubuk Kopi Tempur Hasil Penggilingan dan Pengayakan dengan Ukuran 20 Mesh ... 22

Gambar 6. Hasil Seduhan Kopi dengan Perbandingan Kopi : Air (1:4) pada Suhu 90°C Selama 15 Menit ... 23

Gambar 7. Filtrat Kopi Tanpa Ampasnya ... 23

Gambar 8. Bubuk Kopi Tanpa Ampas Hasil Pengeringan suhu 80 dan 100°C ... 24

Gambar 9. Bubuk Kopi Tanpa Ampas Hasil Pengeringan suhu 120 dan 140°C ... 24

Gambar 10. Bubuk Kopi Tanpa Ampas Hasil Pengeringan suhu 160 dan 180°C ... 24

Gambar 11. Persamaan Garis untuk Pengeringan Suhu 80°C ... 25

Gambar 12. Persamaan Garis untuk Pengeringan Suhu 100°C ... 26

Gambar 13. Persamaan Garis untuk Pengeringan Suhu 120°C ... 26

Gambar 14. Persamaan Garis untuk Pengeringan Suhu 140°C ... 27

Gambar 15. Persamaan Garis untuk Pengeringan Suhu 160°C ... 27

Gambar 16. Persamaan Garis untuk Pengeringan Suhu 180°C ... 28

Gambar 17. Persentase Rendemen Kopi Tanpa Ampas pada Enam Tingkat Suhu Pengeringan ... 29

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Proses Pembuatan Kopi Tanpa Ampas ... 49

Lampiran 2. Pengujian Sensori ... 51

2.1. Worksheet Uji Rating Kopi Bubuk Tanpa Ampas ... 51

2.2. Scoresheet Uji Rating Kopi Bubuk Tanpa Ampas ... 54

2.3. Worksheet Uji Rating Kopi Seduh Tanpa Ampas ... 56

2.4. Scoresheet Uji Rating Kopi Seduh Tanpa Ampas ... 59

2.5. Hasil Sensori Bubuk KopiTanpa Ampas ... 61

2.6. Hasil Sensori Seduhan KopiTanpa Ampas ... 63

Lampiran 3. Hasil Olah Data Menggunakan SPSS ... 65

3.1. Uji Normalitas Data Karakteristik Kimiawi Bubuk Kopi ... 65

Lampiran 4. Hasil Penelitian Pendahuluan ... 66

4.1. Hasil Pengamatan Penurunan Berat Seduhan Selama Pemanasan Pada Berbagai Suhu Pengeringan ... 66

Lampiran 5. Kurva Luas Area dan Retention Time Hasil Pengujian Kafein ... 67

5.1. Kurva Luas Area dan Retention Time Standar Kafein ... 67

(13)

THE EFFECT of DRYING TEMPERATURE on THE QUALITY of SOLUBLE COFFEE VARIETY ROBUSTA (Coffea robusta) from TEMPUR

VILLAGE, DISTRICT KELING, JEPARA REGENCY

Imanuel Fanny Indrawan Wijaya,1 Sumardi,2 Ch. Retnaningsih,2 Student Faculty of Agricultural Technology Soegijapranata Catholic

University,1

Lectures Faculty of Agricultural Technology Soegijapranata Catholic University,2

ABSTRACT

Indonesia is an agricultural country with abundant plantation product results, it is evident from the amount of coffee exports in 2012 amounted to as much as 748 thousand tons, equivalent to 6.6% of world coffee production. Results abundant coffee production in Indonesia is also used to increase foreign exchange, are also used to meet the needs of the domestic market. One type of coffee processed products which currently have a market that is pretty good is soluble coffee. Drying temperature is the most important factor in the manufacture of soluble coffee. In general, the industry will be using a spray dryer with a very high temperature in the production process so that the caffeine in coffee and volatile compounds to be damaged. Seeing the importance of the role of temperature in the drying process of making soluble coffee, then it would be better if it was found to produce an optimal drying temperature of coffee without pulp with the same good quality (when compared with commercial coffee without pulp), but with the amount of energy required is lower. The coffee beans used in this study came from Tempur Village, District of Keling, Jepara. Results steeping dried coffee in this study with six levels of temperature (80 ° C, 100 ° C, 120 ° C, 140 ° C, 160 ° C and 180 ° C) using air blower oven. The parameters in this study is the moisture content, ash content, ash kealkalian, percentage yield, caffeine content and sensory characteristics. Research carried out to give the results of the low moisture content and ash kealkalian highest heat generated in the use of 265.98 J, while the percentage of the yield and the highest caffeine content is produced on the use of 217.62 J. The heat of the energy used for drying the higher consumer acceptance of coffee without pulp produced.

(14)

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU KOPI TANPA AMPAS VARIETAS ROBUSTA (Coffea robusta) dari DESA TEMPUR,

KECAMATAN KELING, KABUPATEN JEPARA

Imanuel Fanny Indrawan Wijaya,1 Sumardi,2 Ch. Retnaningsih,2 Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata,1

Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata,2

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara agraris dengan produksi kopi melimpah, hal ini dibuktikan dari jumlah ekspor kopi Indonesia pada tahun 2012 sebesar 748 ribu ton atau setara 6,6% produksi kopi dunia. Jumlah produksi kopi yang besar tersebut terdiri dari berbagai varietas kopi. Salah satu varietas kopi yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lagi adalah kopi robusta dari Desa Tempur karena memiliki aroma yang wangi saat diseduh dan rasa yang khas. Produksi kopi di Indonesia selain digunakan untuk diekspor, juga digunakan untuk konsumsi dalam negeri. Salah satu jenis produk olahan kopi yang saat ini memiliki pasar cukup baik adalah kopi tanpa ampas. Suhu pengeringan merupakan faktor paling penting dalam pembuatan kopi tanpa ampas. Pada umumnya, industri akan menggunakan spray dryer dengan suhu yang sangat tinggi dalam proses produksi sehingga kafein dan senyawa volatile dalam kopi menjadi rusak. Melihat pentingnya peranan suhu dalam proses pengeringan filtrat kopi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk menentukan suhu pengeringan optimal dalam pembuatan kopi tanpa ampas agar senyawa fungsional didalamnya tetap terjaga. Sampel kopi yang digunakan dalam penelitian adalah kopi robusta dari Desa Tempur. Filtrat kopi tanpa ampas dikeringkan dengan enam tingkat suhu (80°C, 100°C, 120°C, 140°C, 160°C dan 180°C) menggunakan oven ber-blower. Parameter dalam penelitian ini adalah persentase rendemen, kadar kafein, kadar air, kadar abu, kealkalian abu dan karakteristik sensori. Hasil penelitian menunjukan Kadar air paling rendah dan kealkalian abu paling tinggi dihasilkan menggunakan suhu 140°C. Persentase rendemen dan kadar kafein paling tinggi dihasilkan menggunakan suhu 120°C. Suhu pengeringan optimum dalam pembuatan kopi tanpa ampas adalah 120°C atau 140°C. Semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin tinggi penerimaan konsumen terhadap kopi tanpa ampas yang dihasilkan.

Referensi

Dokumen terkait

a. Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Lingkungan kerja mempengaruhi 11,7% perubahan motivasi kerja karyawan.

[r]

DETEKSI PERMUKAAN LUAR TULANG TENGKORAK PADA CITRA CT MENGGUNAKAN EXHAUSTIVE SEARCH.. Nama mahasiswa :

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019.. No

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika antara siswa yang diajarkan dengan model Learning Cycle dan model

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode discovery : (1) dapat mengaktifkan siswa kelas X di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dalam

berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yanga. benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya

Judul : Penerapan Akuntabilitas dan Transpransi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga di Kantor Camat Medan Selayang Kota Medan).. Medan,