• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana informasi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana informasi diubah dan diolah dalam bentuk angka. Pengolahan informasi dilakukan dengan perhitungan statistik yang kemudian akan dianalisis secara deskriptif, maka penelitian ini juga merupakan jenis statistik deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas Penelitian ini termasuk ke dalam kategori penelitian non-eksperimental karena variabel dalam penelitian ini tidak dimanipulasi (Bordens & Abbott, 2005).

III.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian III.2.1 Definisi Operasional

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan tiruan tas bermerek dan self esteem pada dewasa muda. Tiruan tas bermerek yang dimaksud adalah tas yang menggunakan logo, merek, warna, dan corak tertentu dari suatu merek, sehingga tas tersebut seolah-olah merupakan produk dari merek terkenal. Contoh merek-merek dari tas-tas ini adalah Louis Vuitton, Chirstian Dior, Gucci, Prada, Channel, Burberry dan sebagainya.

Self esteem yang dimaksud dalam penilaian secara umum yang dilakukan oleh seseorang mengenai dirinya sendiri baik itu penilaian yang bersifat positif maupun negatif yang akhirnya menghasilkan perasaan keberhargaan atau kebergunaan maupun ketidakberhargaan dan ketidakbergunaan diri dalam menjalani kehidupan. Selanjutnya dikembangkan menjadi item-item pernyataan.

(2)

Sedangkan pembagian waktu dalam penelitian ini dibuat untuk melihat seberapa seringkah seseorang menggunakan tiruan tas bermerek. Apabila seseorang menggunakannya setiap hari berarti di setiap aktivitas sehari-harinya ia menggunakan tiruan tas bermerek. Seseorang yang jarang menggunakan tiruan tas bermerek berarti tidak setiap hari ia menggunakannya. Bagi mereka yang menggunakan tiruan tas bermerek di acara tertentu saja berarti mereka menggunakan tiruan tas bermerek hanya di waktu-waktu yang khusus saja, misalnya pada saat pesta, saat rapat atau saat jalan-jalan ke mal.

III.2.2 Uji Validitas Alat Ukur atau Instrumen

Mengukur validitas dari instrumen penelitian ditujukan untuk melihat valid atau tidaknya suatu item. Valid artinya instrumen penelitian dapat mengukur variabel yang diteliti secara tepat atau dengan kata lain ada kecocokan diantara apa yang diukur dengan tujuan pengukuran. Validitas yang digunakan adalah validitas internal yang merupakan validitas yang diukur dengan besaran yang menggunakan instrumen sebagai suatu kesatuan (keseluruhan butir atau item) sebagai kriteria untuk menentukkan validitas item atau butir dari instrumen yang digunakan (Djaali & Muljono, 2007). Validitas item (validitas internal) diperlihatkan oleh seberapa jauh hasil ukur item tersebut konsisten dengan hasil ukur instrumen secara keseluruhan. Oleh karena itu, validitas item tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor item dengan skor total instrumen. Jika koefisien korelasi antara skor item dengan skor total instrumen positif dan signifikan, maka item tersebut dapat dianggap valid berdasarkan ukuran validitas internal (Djaali & Muljono, 2007).

Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor totel item. Hasil perhitungan korelasi tersebut dapat menghasilkan koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas

(3)

suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, akan dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0.05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Namun, jika melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, dapat digunakan batas nilai minimal korelasi 0.30. Menurut Azwar (dalam Priyanto,2008) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan.

Peneliti menggunakan validitas item ini karena ingin melihat valid atau tidaknya item-item yang telah dibuat sehingga item-item tersebut dapat dipastikan mampu mengukur hal yang memang benar-benar akan diukur dalam penelitian ini. Hasil validitas dihitung dengan menggunakan SPSS 13.00.

III.2.3 Uji Reliabilitas Alat Ukur atau Instrumen

Uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk melihat apakah suatu instrument ini reliable atau tidak. Reliabel artinya apakah sebuah instrumen dapat mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Suharsimi dalam Purwoto, 2007).

Reliabilitas dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Alpha Cronbach yang digunakan untuk mengukur konsistensi internal, di mana seberapa dekat sekelompok item-item berhubungan sebagai sebuah kelompok. Nilai Alpha Cronbach yang tinggi biasanya digunakan sebagai bukti bahwa item benar mengukur apa yang hendak diukur (http://www.ats.ucla.edu). Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach normalnya berkisar antara 0 dan 1. Apabila koefisien Alpha Cronbach adalah 1 maka, konsistensi internal dari item dalam instrumen sangatlah tinggi. Berdasarkan rumus _= rk/[1+(k-1)r] di mana k adalah banyaknya jumlah item dan r adalah mean korelasi inter-item, besar alpha

(4)

ditentukan oleh banyaknya item dalam instrumen dan mean korelasi inter-item (Gliem&Gliem, 2003). Menurut George dan Mallery (dalam Gliem&Gliem, 2003), apabila koefisien reliabilitas _>0.9 dianggap sangat sempurna, _ > 0.8 dianggap baik, _ > 0.7 dianggap dapat diterima, _ > 0.6 dipertanyakan, _ > 0.5 dianggap lemah, dan _ <0.5 maka tidak dapat diterima.

Peneliti menggunkan perhitungan reliabilitas dengan Alpha Cronbach karena peniliti ingin melihat konsistensi internal dari alat ukur/instrumen penelitian yang telah dibuat dan untuk mendapatkan reliabilitas peneliti menggunakan bantuan software dari SPSS 13.00.

III.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sumber data diperoleh melalui literatur dan data kuesioner. Data literatur diambil melalui buku, jurnal, media cetak, dan juga media elektronik. Sedangkan data kuesioner diperoleh dari kuesioner yang peneliti bagikan kepada para subjek.

III.4 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sampling, yaitu cara pengumpulan data di mana yang diselidiki adalah elemen sampel dari suatu populasi (Supranto, 2000). Tujuan dari penggunaan teknik sampling ini adalah untuk mendapatkan generalisasi dari populasi (Bordens & Abbott, 2005).

Data dikumpulkan dengan menggunakan alat berupa kuesioner. Peneliti menggunakan alat ini karena dengan menggunakan kuesioner, subjek dapat menilai dirinya sendiri sehingga data yang diperoleh dapat lebih sesuai dengan diri subjek itu sendiri.

Kuesioner ini merupakan skala sikap (attitude scale). Skala sikap adalah alat yang digunakan untuk menentukan kepercayaan, persepsi atau perasaan seseorang (Page-Bucci, 2003). Kuesioner dengan skala sikap dapat menggunakan jenis 4 skala yaitu, summated ratings, equal appearing interval,

(5)

cummulative scale, dan sematic differential (Hogg & Vaughan, 2008). Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala dari Likert (summated ratings). Menurut Indriantoro dan Supomo (dalam Lie, 2010) skala Likert adalah metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Kelebihan dari skala Likert adalah sederhana untuk dikonstruk, setiap item memiliki nilai yang sama sehingga yang dinilai adalah responden bukan item, kemungkinan untuk menghasilkan reliabilitas yang tinggi, dan mudah untuk dibaca dan dilengkapi (Page-Bucci, 2003).

Skala Likert ini pada umumnya menggunakan lima penilaian. Namun, peneliti hanya menggunakan empat penilaian. Empat penilaian ini dipilih untuk menghilangkan pilihan ”ragu-ragu” sehingga tidak ada kecenderungan menjawab di tengah-tengah. Keempat skalanya yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk menilai jawaban-jawaban tersebut dipakai aturan sebagai berikut :

1. Untuk pernyataan favorable (pernyataan atau item yang mendukung teori):

• Skor 4 untuk jawaban sangat setuju (SS) • Skor 3 untuk jawaban setuju (S)

• Skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS)

• Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS)

2. Untuk pernyataan unfavorable (pernyataan atau item yang tidak mendukung teori) :

• Skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) • Skor 3 untuk jawaban tidak setuju (TS)

(6)

• Skor 4 untuk jawaban sangat setuju (ST)

Dalam kuesioner ini dibagi kedalam dua bagian, yaitu dimana ingin melihat kebiasaan seseorang dalam menggunakan tiruan tas bermerek dan melihat hubungan dari perilaku menggunakan tiruan tas bermerek tersebut terhadap SE. Kuesioner dapat dilihat dalam lampiran 1.

III.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah dengan cara acak (random) yaitu dengan simple random sampling. Simple random sampling berarti setiap anggota dari pupolasi memiliki kesempatan yang sama dan mandiri untuk dapat dipilih menjadi sample (Mertens, 2005). Peneliti dapat menggunakan simple random sampling dengan memberikan nomor kepada setiap anggota populasi, menggunakan tabel dengan nomor acak, secara acak memilih baris atau kolom pada tabel tersebut, dan mengambil semua nomor yang sesuai dengan sampel pada baris atau kolom tersebut.

Keuntungan dari teknik ini adalah kemudahan dari prosesnya dan kesesuaiannya dengan asumsi-asumsi dari banyak tes secara statistik. Sedangkan kerugiannya adalah daftar lengkap dari populasi mungkin tidak tersedia atau subpopulasi tidak dapat mewakili populasi (Mertens, 2005).

III.6 Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan SPSS 13.00 (Statistical Package for the Social Sciences) untuk menguji reliabilitas dan validitas dari instrumen yang peneliti buat. SPSS digunakan juga untuk memperoleh semua perhitungan data yang ada. SPSS adalah aplikasi dalam komputer yang dapat membantu peneliti dalam mengolah data statistik (Priyanto, 2008).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kriteria likelihood nilai 5 diberikan apabila kecelakaan kerja terjadi lebih dari 1 kali kejadian dalam setiap shift, nilai 4 diberikan apabila

Sehingga lebih jelasnya bahwa penelitian deskriptif disini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kebersyukuran dengan kebermaknaan hidup orang tua yang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah tentang Perubahan Atas Peraturan

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

Jika Anda ingin menonaktifkan audio panel belakang (hanya didukung bila mengguna- kan modul audio panel depan HD), lihat Bab 5, “Mengkonfigurasi Audio 2/4/5.1/7.1 Kanal”. •

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Saya mau Pesan bukunya mas Handy yg Dasar Pemrograman SCADA Software dengan Wonderware InTouch, dan yg PLC – Teori, Pemrograman dan Aplikasinya dalam Otomasi Sistem.. caranya