• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 0099/Pdt.G/2010/PA.Spn.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 0099/Pdt.G/2010/PA.Spn."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 0099/Pdt.G/2010/PA.Spn.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Sungai Penuh yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Talak yang diajukan oleh :

---PEMOHON, Umur 43 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Garim Masjid, Pendidikan MTSN, Alamat di Kota Sungai Penuh selanjutnya disebut sebagai “PEMOHON”;

---MELAWAN

TERMOHON, Umur 42 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Pendidikan SMP, Alamat di Kota Sungai Penuh selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON”;

Pengadilan Agama tersebut ; ---Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ini ;

---Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta saksi-saksi di persidangan ;

---TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan surat prmohonannya tertanggal 11 Mei 2010 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sungai Penuh tanggal 11 Mei 2010 dalam Register Perkara yang pada pokoknya sebagai berikut :

--- Bahwa pada tanggal 12 Maret 1988 Pemohon telah melangsungkan pernikahan menurut agama Islam dengan seorang perempuan bernama TERMOHON di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci ;

--- Bahwa yang menjadi wali dalam pernikahan tersebut adalah Ayah Kandung Termohon, dengan maskawin berupa uang sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah), dibayar tunai, dan disaksikan oleh dua orang saksi ;

--- Bahwa Pemohon belum pernah memiliki Buku Nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci ;

--- Bahwa saat ini Pemohon sangat membutuhkan Penetapan Pengesahan Nikah dari Pengadilan Agama Sungai Penuh, guna dijadikan sebagai alas hukum untuk perceraian di Pengadilan Agama Sungai Penuh ;

--- Bahwa oleh sebab itu, Pemohon memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Sungai Penuh untuk dapat memberikan penetapan tentang sahnya pernikahan Pemohon denganTERMOHON;

--- Bahwa Pemohon adalah orang yang tidak mampu secara ekonomi sebagaimana keterangan tidak mampu dari Lurah Desa Pondok Agung tanggal 10 Mei 2010 yang

(2)

telah diketahui oleh Camat Kecamatan Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh. Oleh sebab itu, Pemohon mohon diizinkan untuk berperkara secara cuma-cuma (prodeo) ; ---

--- Bahwa dari pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah dikaruniai tiga orang anak bernama :

a. ANAK I, umur 21 tahun ; b. ANAK II, umur 14 tahun ; c. ANAK III, umur 8 tahun.

Anak yang pertama telah berkeluarga (mandiri) anak yang kedua ada pada Pemohon dan anak yang ketiga ada pada Termohon ;

--- Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak akhir tahun 2002 antara Pemohon dengan Termohon sering muncul perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Pemohon dengan Termohon pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi ;

--- Bahwa perselisihan Pemohon dengan Termohon pada intinya disebabkan oleh Termohon suka berutang sama orang lain tanpa sepengetahuan Pemohon ;

--- Bahwa, pada akhir tahun 2006 antara Pemohon dengan Termohon terjadi lagi perselisihan dan pertenggaran yang disebabkan hal yang sama seperti diatas ;

---- Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon terjadi pada tanggal 10 Maret 2010, yang disebabkan hal yang sama, sehingga akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut Termohon pergi dari tempat kediaman bersama sampai dengan saat ini ;

--- Bahwa pejelasan di atas menunjukkan bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon benar-benar telah pecah dan sulit untuk diperbaiki lagi. Dengan demikian, permohonan Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku ; --

---Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sungai Penuh memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Pemohon dan Termohon, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:

PRIMAIR :

1. Mengabulkan permohonan pemohon ; ---2. Menetapkan sahnya pernikahan Pemohon dengan Termohon ; -3. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon ; --4. Membebaskan Pemohon dari membayar biaya perkara ; ---SUBSIDAIR :

(3)

---Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon telah menghadap ke persidangan, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara dan telah menunjuk Hakim Mediator (Drs. ABD. HAMID) untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon, namun usaha-usaha tersebut tidak berhasil ; ---

---Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat gugatannya mengajukan permohonan untuk berperkara secara prodeo, maka sebelum memeriksa pokok perkara, Majelis Hakim akan memeriksa terlebih dahulu permohonan prodeo Pemohon yang intinya menyatakan bahwa Pemohon mohon diberi izin untuk berperkara secara cuma-cuma ; ---

---Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela Nomor : 0099/Pdt.G/2010/PA.Spn. tanggal 27 Mei 2010 yang amarnya memberi izin kepada Pemohon untuk berperkara secara prodeo ;

Menimbang, bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon ;

---Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon telah memberikan jawaban secara tertulis pada sidang pada tanggal 21 Januari 2010 yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

---1. Dalam Konvensi

- Bahwa, benar Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri yang sah ; --- Bahwa, tidak benar Pemohon tidak memiliki buku nikah ; --- Bahwa, benar Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang anak ;

--- Bahwa, benar keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya baik, tetapi sejak tahun 2002 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, karena saang suami memberi nafkah untuk sehari-hari tidak cukup (Rp. 20.000,- untuk 3 hari) ; ---

--- Bahwa, benar Termohon berhutang, dan Pemohon mengetahui tetapi tidak ambil peduli ;

--- Bahwa, benar tanggal 10 maret 2010 terjadi puncak perselisihan antara Pemohon dengan Termohon, dan Termohon pergi dari kediaman bersama bukan melarikan diri tapi diusir oleh Pemohon ;

--- Bahwa, Termohon sangat keberatan untuk dicerai oleh Pemohon, karena masih mencintai Pemohon dan mangingat masa depan anak-anak ;

--- Bahwa, tidak benar Pemohon orang yang tidak mampu/miskin ;

---2. Dalam Rekonvensi

- Bahwa, apabila Pemohon tetap akan menceraikan Termohon maka Termohon mengajukan tuntutan sebagai berikut :

---1. Nafkah isteri sejak ditinggalkan 10 Maret 2010 sampai dengan saat ini sebesar Rp. 45.000,- (empat puluh lima ribu rupiah) perhari ;

(4)

---2. Nafkah 1 orang anak yang ikut dengan Termohon sejak ditinggalkan Rp. 25.000,- (lima puluh ribu rupiah) perhari ;

---3. Nafkah iddah sebanyak Rp. 45.000,- (lima puluh ribu rupiah) perhari x 90 hari = Rp. 4.050.000,- (empat juta lima puluh ribu rupiah) ;

---4. Pakaian, sandal, bedak dan lain-lain sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) perbulan ;

---5. Mut’ah Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) ; ---6. Menetapkan biaya anak yang akan datang ;

---Menimbang, bahwa dalam tahapan Replik Pemohon menanggapi sebagai berikut :

---1. Dalam Konvensi

- Bahwa, Pemohon menyatakan tetap dengan gugatannya ;

---2. Dalam Rekonvensi

- Bahwa tentang tuntutan Rekonvensi, Pemohon memberikan tanggapan sebagai berikut :

---1. Pemohon hanya sanggup memberi Nafkah isteri sejak ditinggalkan 10 Maret 2010 sampai dengan tanggal 01 Juli 2010 sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) perhari ;

---2. Pemohon hanya sanggup memberi Nafkah 1 orang anak yang ikut dengan Termohon sejak ditinggalkan Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) perhari ; ---

---3. Pemohon hanya sanggup memberi Nafkah iddah sebanyak Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) perhari x 90 hari = Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah) ;

-4. Pemohon tidak sanggup membeli Pakaian, sandal, bedak dan lain-lain ;

--5. Pemohon tidak sanggup memberi Mut’ah Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) ;

---6. Pemohon tidak sanggup memberi biaya anak yang akan datang ;

---Menimbang, bahwa dalam tahapan Duplik, Termohon menyampaikan bahwa Termohon tetap dengan jawaban dan gugatan Rekonvensinya ;

---Menimbang, bahwa dalam tahapan Duplik Rekonvensi, Pemohon menyampaikan bahwa Pemohon tetap keberatan atas gugatan Rekonvensi Termohon; ---

---Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti berupa:

---I. Bukti Surat

1. Foto copi Kartu Tanda Penduduk, atas nama Pemohon yang dikeluarkan oleh Camat di Kota Sungai Penuh, tanggal 10 Agustus 2007, selanjutnya diberi kode (P.2) ; ---2. Foto copi Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama di

(5)

---Menimbang, bahwa bukti-bukti foto copi surat tersebut telah dicocokkan dengan aslinya dan telah dinazegel dengan materai cukup, ternyata sesuai dengan aslinya ; ---

---Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti surat tersebut, Pemohon dan Termohon tidak keberatan ;

---II. Bukti Saksi

1. SAKSI I, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut : ---

--- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon ; --- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah ;

--- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal dirumah Pemohon kurang lebih 3 tahun, kemudian pindah; --- Bahwa, pada awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon

rukun-rukun saja sampai punya anak tiga ;

--- Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak 7 bulan yang lalu, yang disebabkan menurut cerita Pemohon kepada saksi karena Termohon berhutang kepada orang lain sebesar Rp. 15.615.000,- ;

--- Bahwa yang pergi dari tempat kediaman bersama yaitu Termohon tanpa diusir menurut cerita Pemohon ;

--- Bahwa selama Pemohon dan Termohon pisah rumah, Pemohon tidak pernah memberi nafkah kepada Termohon ;

--- Bahwa Pengasilan Pemohon sebesar Rp. 50.000,-/hari didapat dari kerja ditoko, Rp. 200.000,-/bulan dari honor Masjid dan Rp. 400.000,-/bulan dari Penjaga masjid bersejarah ;

--- Bahwa, Pemohon dengan Termohon sudah di upayakan damai, namun tidak berhasil, sekarang saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkannya karena Pemohon dengan Termohon sudah tidak mungkin dapat dirukunkan lagi ; ---

---Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Pemohon dan Termohon keberatan atas keterangan saksi tersebut yang menyatakan bahwa Termohon pergi tidak diusir, yang benar adalah bahwa Termohon pergi karena diusir Pemohon ; ---

---2. SAKSI II, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut : ---

--- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon ; --- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah ;

--- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal dirumah Pemohon kurang lebih 5 tahun, dan terakhir tinggal di Pondok Tinggi; --- Bahwa, pada awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon

(6)

--- Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak 7 bulan yang lalu, yang disebabkan menurut cerita Pemohon kepada saksi karena Termohon berhutang kepada orang lain sebesar Rp. 30.000.000,- ;

--- Bahwa yang pergi dari tempat kediaman bersama yaitu Termohon tanpa diusir menurut cerita Pemohon ;

--- Bahwa selama Pemohon dan Termohon pisah rumah, Pemohon tidak pernah memberi nafkah kepada Termohon ;

--- Bahwa Pengasilan Pemohon sebesar Rp. 50.000,-/hari didapat dari kerja ditoko, Rp. 200.000,-/bulan dari honor Masjid dan Rp. 400.000,-/bulan dari Penjaga masjid bersejarah ;

--- Bahwa, Pemohon dengan Termohon sudah di upayakan damai sampai 3 kali namun tidak berhasil, sekarang saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkannya karena Pemohon dengan Termohon sudah tidak mungkin dapat dirukunkan lagi ;

---Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Pemohon membenarkan keterangan, sedangkan Termohon keberatan atas keterangan saksi tersebut yang menyatakan bahwa Termohon pergi dari rumah tanpa diusir, yang benar adalah Termohon pergi dari rumah karena diusir Pemohon ;

---3. SAKSI III, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon ; --- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah ; --- Bahwa, pada awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon

rukun-rukun saja sampai punya anak tiga ; --- Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah ; --- Bahwa yang pergi dari tempat kediaman bersama yaitu Termohon tanpa diusir;

-

--- Bahwa yang menjadi sebab yaitu masalah hutang piutang Termohon pada koperasi tanpa sepengetahuan Pemohon ;

--- Bahwa, Pemohon dengan Termohon sudah di upayakan damai namun tidak berhasil ;

---Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Pemohon tidak menanggapi apapun dan Termohon keberatan atas keterangan saksi yang menyatakan bahwa Termohon pergi sendiri tanpa diusir yang benar bahwa Termohon pergi karena diusir oleh Pemohon ; -

---Menimbang, bahwa Pemohon menyatakan cukup menghadirkan tiga orang saksi ;

---Menimbang, bahwa Termohon menyatakan tidak akan meyampaikan bukti tertulis :

---Menimbang, bahwa Termohon juga telah mengahdirkan saksi masing-masing bernama :

(7)

1. SAKSI IV, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :

--- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon ; --- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah ;

--- Bahwa, pada awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun-rukun saja ;

--- Bahwa Pemohon dan Termohon sduah dikarunia 3 orang anak ; --- Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah ; --- Bahwa yang pergi dari tempat kediaman bersama yaitu Termohon;

--- Bahwa yang menjadi sebab yaitu masalah hutang piutang Termohon pada koperasi ;

--- Bahwa, Termohon berhutang pada koperasi karena Pemohon hanya memberikan nafkah untuk sehari-hari Cuma Rp. 20.000,- untuk 3 hari ;

--- Bahwa, Pemohon dengan Termohon sudah di upayakan damai namun tidak berhasil ;

---Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Termohon membenarkan dan Pemohon keberatan atas keterangan saksi yang menyatakan bahwa Pemohon hanya memberi Rp. 20.000,- untuk 3 hari ;

---2. SAKSI V, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut : ---

--- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena bertetangga ; --- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah ;

--- Bahwa, pada awalnya keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun-rukun saja ;

--- Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah ; --- Bahwa yang pergi dari tempat kediaman bersama yaitu Termohon ;

--- Bahwa yang menjadi sebab yaitu masalah hutang piutang Termohon yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Termohon dan Pemohon serta anak-anak karena Pemohon hanya memberi uang Rp. 20.000,- untuk 3 hari ; ---

--- Bahwa, Pemohon dengan Termohon sudah di upayakan damai namun tidak berhasil ;

---Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Termohon dan Pemohon tidak keberatan ;

---Menimbang, bahwa dalam tahap kesimpulan, Pemohon telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya tetap akan menceraikan Termohon dan tetap pada jawaban rekonpensinya serta tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi serta mohon keputusan ;

---Menimbang, bahwa Termohon telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan bahwa Termohon tidak mau bercerai dari Pemohon dan tetap dengan jawaban dan gugatan Rekonvensinya ;

(8)

---Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, cukuplah kiranya ditunjuk hal-hal yang termuat dalam Berita Acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini ;

---TENTANG HUKUMNYA Dalam Konvensi

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas ;

---Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon ternyata tidak melakukan eksepsi, maka jelas perkara yang diajukan oleh Pemohon termasuk wewenang Pengadilan Agama Sungai Penuh untuk memeriksa dan mengadilinya ;

--Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak berperkara, antara lain Majelis Hakim telah menunjuk Hakim Mediator untuk berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, bahkan setiap kali persidangan sebelum memeriksa materi perkara Majelis Hakim menasehati Pemohon agar mereka rukun kembali dengan Termohon, namun usaha-usaha tersebut tidak berhasil ; ---

---Menimbang, bahwa dalam tahap pembuktian ternyata Buku Kutipan Akta Nikah yang dinyatakan hilang oleh Pemohon ternyata ada pada Termohon dan Termohon tidak keberatan menyerahkan kepada Pemohon, maka pemeriksaaan permohonan itsbat nikah tidak dipertimbangkan lebih lanjut dan dikesampingkan ;

--Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan itsbat nikah tidak dipertimbangkan lebih lanjut dan dikesampingkan, maka diktum pada pada amar putusan mengalami perubahan ;

---Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Pemohon dan Termohon serta dikaitkan dengan alat bukti surat (P.3) dan keterangan para saksi di bawah sumpahnya maka telah terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon telah dan masih terikat dalam perkawinan yang sah sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa pokok masalah dari perkara ini adalah Pemohon mendalilkan bahwa rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi, telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Termohon suka berhutang kepada orang lain tanpa sepengetahuan Pemohon ;

---Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan tiga orang saksi dan Termohon juga telah mengajukan dua orang saksi yang telah memenuhi syarat formil dan materiil, maka Majelis menilai kesaksian lima orang saksi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan ;

---Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonan Pemohon, jawaban Termohon yang dikuatkan oleh bukti-bukti tertulis, keterangan saksi keluarga baik keluarga Pemohon maupun keluarga Termohon, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut :

(9)

- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah ;

--- Bahwa Pemohon dan Termohon ada terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang disebabkan oleh masalah hutang Termohon kepada orang lain ;

--- Bahwa Pemohon dengan Termohon sudah pisah tempat tinggal sudah kurang lebih 4 bulan lamanya ;

--- Bahwa yang pergi yaitu Termohon karena diusir oleh Pemohon ;

--- Bahwa selama Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal, Pemohon tidak pernah memberi nafkah kepada Termohon ;

--- Bahwa keluarga Pemohon dan Termohon sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil ;

--- Bahwa saksi Pemohon dan Termohon sudah tidak sanggup lagi untuk merukunkan Pemohon dan Termohon ;

---Menimbang, bahwa pada setiap pemeriksaan persidangan Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan Pemohon dan Termohon supaya tidak terjadi perceraian, hal ini sesuai dengan yang dimaksud pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor: 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 jo. pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975, namun tidak berhasil ; ---

---Menimbang, bahwa jika salah satu pihak telah tidak dapat mempertahankan perkawinannya lagi, maka Majelis Hakim berpendapat, telah terbukti bahwa ikatan batin mereka telah putus, tidak ada harapan lagi untuk dapat hidup rukun sebagai suami isteri dalam sebuah rumah tangga ;

---Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 534/K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996, bahwa dalam hal perkara perceraian dengan dalil telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan pecahnya sebuah rumah tangga, tidak perlu dilihat dari pihak mana datangnya perselisihan dan pertengkaran tersebut, atau salah satu telah meninggalkan pihak lain, namun yang perlu dilihat dan menjadi pertimbangan Majelis Hakim adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan tersebut masih dapat dipertahankan atau tidak ; ---

---Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa bahtera kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah pecah sehingga sulit untuk mewujudkan tujuan perkawinan yang suci membentuk keluarga bahagia dan kekal di bawah ridho Allah SWT, sehingga hal tersebut mengakibatkan dasar dan tujuan perkawinan sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT surat ar-Rum ayat (21) serta pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam tidak dapat terwujud, di samping itu juga permohonan Pemohon beralasan dan tidak melawan hukum sesuai dengan pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Jo pasal pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo pasal 116

(10)

huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; ---

---Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, terbukti perkawinan tersebut telah dalam kondisi pecah dan terlepas dari sendi-sendinya yang mengakibatkan tidak adanya harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga, dan jika perkawinan tersebut tetap dilanjutkan, patut diduga akan menimbulkan kemadlaratan bagi kedua belah pihak sedangkan menolak kerusakan (mafsadat) harus lebih didahulukan dari pada menarik suatu kebaikan (mashalih) sebagaimana tersebut dalam kaidah fiqih yang

berbunyi:---ﺪﺳﺎﻔﳌاءرد مﺪﻘﻣ ﻰﻠﻋ ﺐﻠﺟ

ﱀﺎﺼ

ﳌا

sehingga permohonan Pemohon dinilai telah memenuhi maksud Pasal 39 ayat (2) huruf f penjelasan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f ) Kompilasi Hukum Islam sebagai alasan perceraian untuk dipertimbangkan ;

---Menimbang, bahwa sesuai dengan hal-hal yang telah dipertimbangkan dan Majelis Hakim berkesimpulan bahwa antara Pemohon dengan Termohon tidak mungkin didamaikan lagi dan sesuai pasal 70 ayat (1) Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, maka Majelis Hakim tidak dapat lain kecuali mengabulkan permohonan Pemohon petitum angka 3 yang waktunya akan ditentukan di kemudian hari setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap; ---

---Dalam Rekonvensi

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonvensi Pengugat Rekonvensi adalah sebagaimana terurai dalam jawaban Pengugat Rekonvensi ;

---Menimbang, bahwa apa yang menjadi pertimbangan dalam Konvensi menjadi dasar dalam pertimbangan Rekonvensi ;

---Menimbang, bahwa Pengugat Rekonvensi mengajukan gugatan Rekonvensi pada tahap jawaban, sesuai ketentuan Pasal 158 ayat (1) RBg maka secara formil gugatan tersebut dapat diterima ;

---Menimbang, bahwa karena Pengugat Rekonvensi menuntut nafkah lampau, maka Majelis perlu mempertimbangkan terlebih dahulu nusyuz tidaknya Pengugat Rekonvensi sebagai berikut ;

---Menimbang, bahwa tuntutan Pengugat Rekonvensi nafkah lampau sejak 10 Maret 2010 sampai 01 Juli 2010 sebesar Rp. 45.000,-/hari X 114 = Rp. 5.130.000,- (lima juta seratus tiga puluh ribu rupiah) ;

---Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi mendalilkan bahwa Pengugat Rekonvensi telah pergi meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa diusir, namun ternyata Tergugat Rekonvensi tidak dapat membuktikan kebenaran dalilnya tersebut, karena menurut keterangan saksi Tergugat Rekonvensi sendiri yang merupakan kakak kandung Tergugat Rekonvensi, bahwa Pengugat Rekonvensi pergi meninggalkan tempat

(11)

kediaman bersama tanpa diusir atau pergi sendiri hanya karena diberitahu oleh Tergugat Rekonvensi, oleh karena itu majelis menilai bahwa Pengugat Rekonvensi tidaklah nusyuz ;

---Menimbang, bahwa Pengugat Rekonvensi tidak dalam keadaan nusyuz, maka berdasarkan dalil dalam Kitab I'anatut Tholibin halaman 73 yang diambil alih menjadi pendapat majelis Hakim yang berbunyi:

ﺔﻘﻔﻨﻟﺎﻓ

ةﻮﺴﻜﻟاوا

ﻊﯿﻤﺠﻟ

ﻰﻀﻣﺎﻣ

ﻦﻣ

ﻚﻠﺗ

ةﺪﻤﻟا

ﻦﯾد

ﺎﮭﻟ

ﮫﯿﻠﻋ

ﺎﮭﻧاﻷ

ﻖﺤﺘﺳا

ﻚﻟذ

ﻲﻓ

ﮫﺘﻣذ

Artinya: Nafkah atau pakaian yang belum dipenuhi oleh suami, merupakan hutang yang harus dilunasi walaupun sudah lampau masa;---Sehingga gugatan Rekonvensi mengenai nafkah lampau sepatutnya dipertimbangkan, yang besarnya harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup minimum, rasa keadilan dan kepatutan serta keadaan Tergugat Rekonvensi pada saat ini ; -

---Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Pengugat Rekonvensi dan saksi – saksi , bahwa setelah pisah rumah antara Pemohon dengan Termohon sejak 10 Maret 2010 sampai 01 Juli 2010, Termohon Rekonpensi tidak pernah mengirim nafkah kepada Pengugat Rekonvensi, karena itu majelis menilan bahwa Tergugat Rekonvensi yang yang berpenghasilan Rp. 2.100.000,- (dua juta seratus ribu rupiah) perbulan, sudah sepatutnya dibebankan untuk membayar nafkah lampau dengan layak kepada Pengugat Rekonvensi untuk memenuhi kebutuhan tiap bulannya ;

---Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi bersedia membayar atas tuntutan nafkah lampau Pengugat Rekonvensi sebesar Rp. 20.000,-/hari X 114 hari = Rp. 2.280.000,- (dua juta dua ratus delapan puluh rupiah), Majelis Hakim menilai bahwa jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan hidup minimum, rasa kepatutan dan rasa keadilan, oleh karena itu majelis hakim akan membebankan kepada Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah lampau kepada Pengugat Rekonvensi yaitu sebesar : Rp. 25.000,-X 114 hari sama dengan Rp. 2.850.000,- (dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) ; --

---Menimbang, bahwa tentang tuntutan rekonvensi nafkah anak selama ditinggalkan, sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 608 K/AG/2003 tanggal 23 Maret 2005 bahwa kewajiban seorang ayah memberikan nafkah kepada anaknya adalah “lii intifa’ bukan lii tamlik”, maka kelalaian seorang ayah yang tidak memberikan nafkah kepada anaknya tidak bisa digugat, tetapi karena Tergugat Rekonvensi bersedia memberikan nafkah 1 orang anak yang ditinggalkan, maka majelis hakim akan membebankan kepada Tergugat Rekonvensi untuk membayar tuntutan tersebut sesuai dengan kesanggupan Tergugat Rekonvensi yaitu Rp. 15.000,- x 114 hari = Rp. 1.710.000,-(satu juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah) ; ---

---Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Pengugat Rekonvensi nafkah iddah sebesar Rp. 45.000,- (empat puluh lima ribu rupiah) perhari X 90 hari = Rp.

(12)

4.050.000, ternyata Tergugat Rekonvensi hanya mampu membayar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) perhari X 90 hari = Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah), dalam hal ini Majelis menilai bahwa jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan minimum dan rasa keadilan, oleh karena itu majelis akan menentukan sendiri yang besarnya akan dipertimbangkan dengan kebutuhan hidup minimum pada saat ini, karena Tergugat Rekonvensi telah diizinkan untuk mengikrarkan talak pada saatnya nanti yang berakibat jatuh talak satu raj’i yang kesatu atas diri Pengugat Rekonvensi, dan selanjutnya Pengugat Rekonvensi akan melalui masa iddahnya selama tiga bulan, yang mana pada masa itu Pengugat Rekonvensi dilarang untuk menikah dengan orang lain, karena Tergugat Rekonvensi satu-satunya orang yang lebih berhak untuk rujuk dengan Pengugat Rekonvensi sesuai dengan firman Allah dalam surat AlBaqarah ayat 228 yang berbunyi : -

---ﻦﮭﺘﻟﻮﻌﺑو ﻖﺣأ ﻦھدﺮﺑ ﻰﻓ ﻚﻟذ نإ ﺎﺤﻠﺻإاودارا

Artinya : “Dan suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah.” Sehingga Termohon Rekonvensi secara hukum masih harus menanggung nafkah Pengugat Rekonvensi selama masa iddah tersebut, dan sesuai pula dengan Pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 149 huruf (b) dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, maka berdasarkan hal tersebut tuntutan Pengugat Rekonvensi mengenai nafkah iddah tersebut dapat dikabulkan sebagian, yang besarnya harus disesuaikan dengan kebutuhan minimum pada saat ini sebesar Rp. 25.000,- per hari X 90 hari = Rp. 2.250.000,-(dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah ) ; ---

---Menimbang, bahwa Pengugat Rekonvensi menuntut biaya pakaian, sandal, bedak dan lain-lain sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), ternyata Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak sanggup, majelis menilai bahwa tuntutan pakaian, sandal, bedak dan lain-lain sudah diperhitungkan dalam tuntutan nafkah lampau, oleh karena itu tuntutan mengenai pakaian, sandal , bedak dan lain-lain sepatutnya ditolak ; ---

---Menimbang, bahwa tentang tuntutan Pengugat Rekonvensi nafkah untuk satu orang anak yang akan datang sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) perbulan, ternyata Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak sanggup, majelis menilai walaupun Tergugat Rekonvensi tidak sanggup untuk membayarnya, sesuai bunyi pasal 80 ayat (4) huruf (c) Jo Pasal 149 huruf (d) Jo pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, Tergugat Rekonvensi berkewajiban membayar tuntutan tersebut, dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat bahwa semakin hari semakin bertambah usia anak, sudah barang tentu semakin bertambah biaya dan kebutuhan si anak, Majelis Hakim berpendapat adil jika membebankan biaya hadhonah kepada Tergugat Rekonvensi sampai anak dewasa dengan mempertimbangakan kepatutan antara kemampuan Tergugat Rekonvensi dengan kebutuhan anak, yakni minimal sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) perbulan, dalam kitab

(13)

Al- Muhadzab juz II halaman 177 yang berbunyi:-

---ﺐﺠﯾو ﻰﻠﻋ بﻻا ﺔﻘﻔﻧ ﺪﻟﻮﻟا

Artinya: Wajib bagi seorang ayah memberi nafkah kepada anaknya.

Menimbang, bahwa Pengugat Rekonvensi menuntut Tergugat Rekonvensi Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). Mut’ah adalah sesuatu pemberian berupa uang maupun barang dari suami kepada isteri yang dicerai, berfungsi sebagai atau menyenangkan hati mantan isteri, ternyata Tergugat Rekonpensi tidak menyanggupinya dalam hal ini Majelis berpendapat, karena perceraian ini adalah kehendak dari Tergugat Rekonpensi dan pula dengan mengingat sedikit ataupun banyaknya kebaikan yang pernah dilakukan Penggugat Rekonpensi kepada Tergugat Rekonpensi, sesuai pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 158 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam dan sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 241 yang berbunyi :

---ﲔﻘﺘﳌا ﻰﻠﻋ ﺎﻘﺣ فوﺮﻌﳌﺎﺑ عﺎﺘﻣ تﺎﻘﻠﻄﻤﻠﻟو

yang artinya : “Dan kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut`ah menurut yang makruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang taqwa”, Majelis berpendapat patut mengabulkan sebagian tuntutan Pengugat Rekonvensi yang besarnya harus disesuaikan dengan rasa keadilan dan kepatutan serta kemampuan Tergugat Rekonvensi yakni sebesar Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) ; ---

---Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka Majelis Hakim mengabulkan sebagian tuntutan Penggugat Rekonpensi dan menolak untuk selain dan selebihnya ;

---Dalam Konvensi dan Rekonvensi

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 segala biaya perkara yang timbul dibebankan kepada Penggugat namun karena Majelis Hakim telah mengabulkan permohonan prodeo Penggugat sebagaimana putusan sela Nomor : 0099/Pdt.G/2010/PA.Spn. tanggal 27 Mei 2010 maka Penggugat dibebaskan dari membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini ;

---Menimbang, dengan memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hokum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ;

(14)

---M E N G A D I L I Dalam Konvensi :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;

---2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Sungai Penuh ;

---Dalam Rekonvensi

1. Mengabulkan gugatan Pengugat Rekonvensi sebagian ;

2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk menyerahkan kepada Pengugat Rekonvensi : -

---2.1. Nafkah Terhutang Rp. 25.000,- perhari x 114 hari = Rp. 2.850.00,- (dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) ;

---2.2. Nafkah anak selama ditinggal Rp. 15.000,- x 114 hari = Rp. 1.710.000,- (satu juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah) ;

---2.3. Nafkah iddah selama 90 hari x Rp. 25.000,- = Rp. 2.250.000,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ;

---2.4. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;

---3. Nafkah satu orang anak sampai dewasa, minimal Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) perbulan ;

---4. Menolak gugatan Rekonvensi Pengugat Rekonvensi untuk selain dan selebihnya;

Dalam Konvensi dan Rekonvensi

Membebaskan Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonvensi dari membayar biaya perkara ; --

---Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Sungai Penuh pada hari Kamis 26 Agustus 2010 M. bertepatan dengan tanggal 16 Ramadhan 1431 H., oleh kami Drs. M. ZUBIR TH sebagai Hakim Ketua, ALFI ZUHRI, S.Ag dan ABDURAHMAN ALWI, SHI. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana dibacakan pada hari itu juga oleh Hakim Ketua yang dihadiri para Hakim Anggota tersebut dan DARMANI, S.Ag sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon dan Termohon.

(15)

---Hakim Ketua,

ttd

Drs. M. ZUBIR TH

Hakim Anggota Hakim Anggota

ttd ttd ttd ttd

ALFI ZUHRI, S.Ag ABDURAHMAN ALWI, SHI

Panitera Pengganti

ttd

DARMANI, S.Ag

Perincian biaya : N I H I L

Salinan Putusan ini telah di periksa Dan dicocokan dengan aslinya Ternyata salinan ini sesuai dengan aslinya

Sungai Penuh, 26 Agustus 2010 PANITERA,

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dilihat hasil SEM pada Gambar 2, pada substrat dengan tiga kali pencelupan didapat lapisan TiO 2 yang konsentrasinya lebih besar dibandingkan dengan

Membran distilasi-kristalisasi (MDC) adalah metode pemisahan pada membran tak terbasahi berpori mikro dengan umpan fasa cair pada satu sisi dan permeat uap terkondensasi pada

Selain itu pada lokus internal tidak terkontrol stabil, Responden S mengatribusikan penyebab yang terjadi karena kesal terhadap suami yang overprotective dengan

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

Berdasarkan hasil penulisan Tugas Akhir ini, dengan adanay uraian di atas , maka penulis mengajukan saran atau rekomendasi untuk pihak BPRS Metro Madani KP metro untuk

Walaupun demikian, semua membran yang dihasilkan memiliki derajat pengembangan kurang dari 30%, ini artinya membran tersebut dapat digunakan sebagai membran polimer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat asupan protein balita di Puskesmas Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku sangat baik karena balita

Saat kita ingin menyalin ke dalam bentuk  dokumen (word) gambar yang kita copy tidak akan bisa langsung disalin.. Jika kita tidak  dokumen (word) gambar yang kita copy tidak akan