• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis minat siswa/i masuk Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : studi kasus pada SMA Xaverius Pahoman dan Fransiskus Raja Basa Bandar Lampung - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis minat siswa/i masuk Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : studi kasus pada SMA Xaverius Pahoman dan Fransiskus Raja Basa Bandar Lampung - USD Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Nama : Sandy Maigawan

NIM : 002214123

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Nama : Sandy Maigawan

NIM : 002214123

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

( Markus 11 : 24 )

Kupersembahkan skripsi ini untuk : Tuhan dan Bunda Maria Juru Selamatku, Papiku (Lukas Lukman) dan Mami (Maria Magdalena) tercinta, Kakak-Adikku (Cece Santy dan Sanitoh) tersayang, Kekasihku tercinta, Christina Carla Raynardia Suci Nugrahini, Semua sahabat-sahabatku, orang-orang yang selalu mendoakan keberhasilanku,

(6)
(7)

vi

YOGYAKARTA

Studi Kasus Pada SMA Xaverius Pahoma n dan Fransiskus Raja Basa Lampung

Sandy Meigawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisa karakteristik siswa/i yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. (2) untuk menganalisa apakah ada pengaruh positif antara aspek perasaan, sikap, program studi, biaya pendidikan terhadap minat masuk siswa/i untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, baik secara parsial maupun secara simultan, studi kasus pada SMA Xaverius Pahoman dan SMA Fransiskus Raja Basa Bandar Lampung.

Dalam pengambilan sampel metode yang digunakan adalah, non probability sampling, sedangkan teknik yang dipakai adalah judgement/purposive sampling, dengan pertimbangan sampel yang diteliti adalah siswa/i kelas III, 2 kelas yang paling diunggulkan, siswa/i yang memiliki nilai rata-rata minimum 7,00. Di kedua sekolah tersebut.

Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari hasil Uji t, terlihat bahwa variabel bebas (Aspek perasaan, Aspek sikap, Aspek keunggulan prodi, Aspek biaya terjangkau) secara individual mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat ( Minat masuk Universitas Sanata Dharma ).

(8)

vii

A Case Study at SMA Xaverius Pahoman and SMA Fransiskus Raja Basa

Lampung

Sandy Meigawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The objectives of this research were: (1) to analyze the characteristics of students interested in enrolling at Sanata Dharma University; (2) to find out the positive influences of affective aspect, attitude, study program, and tuition fees on the students’ enrollment interest at Sanata Dharma University Yogyakarta, both partially and simultaneously, based on the case study at SMA Xaverius Pahoman and SMA Fransiskus Raja Basa Bandar Lampung.

The sample of study was taken by means of non-probability sampling, whereas the technique used was a judgment/purpose sampling considering that the sample was the third- year students, 2 most highly achieving classes with the minimum average grade of 7.00 from both SMAs (Senior High Schools).

The results of study showed that the independent variables (Affective Aspect, Attitude, Program Study Advantage, Affordable Tuition Fee), individually exerted positive and significant influences on the dependent variable (the interest to enroll at Sanata Dharma University) based the t test.

(9)

viii

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat belajar diperguruan tinggi dan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul ANALISIS MINAT SISWA/I MASUK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Studi Kasus

Pada SMA Xaverius Pahoman dan Fransiskus Raja Basa Lampung.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama persiapan penyusunan hingga penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir.P. Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. G Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(10)

ix

6. Drs.P.Rubiyatno, MM., selaku dosen Pembinbing III yang dengan sabar memberikan masukan, pengarahan, bimbingan, serta koreksi dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung dalam menyusun skripsi ini.

8. Sr.Martina, HK. atas ijin yang telah diberikan untuk mengadakan penelitian dan bantuannya dalam perolehan data untuk penulisan skripsi ini.

9. Sr.M.Paulin, FSGM. atas ijin yang telah diberikan untuk mengadakan penelitian dan bantuannya dalam perolehan data untuk penulisan skripsi ini.

10. Sr.Martina, HK. atas ijin yang telah diberikan untuk mengadakan penelitian dan bantuannya dalam perolehan data untuk penulisan skripsi ini.

11. Bapak St.Abi Kundadi.,B.A. atas bantuannya dalam perolehan data untuk penulisan skripsi ini.

12. Bapak P.Gatot Eko Aryanto atas bantuannya dalam perolehan data untuk penulisan skripsi ini.

(11)

x

17. Crew Glow Of Love Wedding Organizer, Trims atas dukungan kalian, maaf sering bolos kerja, heeee.

18. Semua saudara dan sahabat yang tidak bisa aku sebut satu persatu, terimakasih banyak atas semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangan kritik dan saran demi proses belajar dan demi pengetahuan ilmiah. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

(12)

xi

KATA PENGANTAR……… viii

DAFTAR ISI ……….. ix

C. Proses pengambilan Keputusan………... 15

D. Status Sosial Ekonomi ………... 16

E. Jenis Pekerjaan ... ………... 19

F. Pendapatan ... 20

(13)

xii

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Gambaran Umum Sekolah SMA Xaverius ………..…... 36

1. Sejarah Sekolah SMA Xaverius ………... 36

2. Tujuan Pendidikan SMA Xaverius ………... 37

3. Struktur Organisasi ………... 38

4. Sarana dan Prasarana Pendidikan ………... 39

5. Ketenagakerjaan Guru ...………... 41

6. Kesiswaan ………... 41

B. Gambaran Umum Sekolah SMA Fransiskus ……….... 44

1. Sejarah Sekolah SMA Fransiskus ………... 44

2. Vis idan Misi SMA Fransiskus .………... 44

3. Struktur Organisasi ………... 45

4. Sarana dan Prasarana Pendidikan……….... 46

5. Ketenagakerjaan Guru ... 48

6. Kesiswaan ... 48

(14)

xiii

5. Agama ... 53

6. Pendidikan Orang Tua ... 54

7. Pekerjaan Orang Tua ... 54

8. Uang Saku Per Bulan ... 55

9. Kendaraan yang dimiliki ... 56

10. Status Rumah Tinggal ... 57

11. Lantai Rumah ... 57

12. Aliran Listrik ... 58

B. Analisis Kuantitatif ... 59

1. Hasil Uji Validitas ... 59

2. Uji Reliabilitas ... 61

3. Analisis Regresi Linier Ganda ... 62

4. Pengujian Signifikansi Pengaruh Individual dengan Uji T ... 63

5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F ... 66

BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ………... 68

B. Saran ………... 69

C. Keterbatasan Penelitian ………... 72

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xiv

Tabel V.3 : Karakeristik Responden Berdasarkan Jurusan Program Studi... 52

Tabel V.4 : Karakeristik Responden Berdasarkan Nilai Raport Rata-rata Semester I………... 52

Tabel V.5 : Karakeristik Responden Berdasarkan Agama ………... 53

Tabel V.6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orangtua .. 54

Tabel V.7 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orangtua…. 55

Tabel V.8 : Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan … 55

Tabel V.9 : Karakteristik Responden Berdasarkan Kendaraan Yang Dimiliki………... 56

Tabel V.10 : Karakteristik Responden Berdasarkan Status Rumah Tinggal … 57

Tabel V.11 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lantai Rumah………... 58

Tabel V.12 : Karakteristik Responden Berdasarkan Aliran Listrik………... 58

Tabel V.13 : Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian………... 60

(16)

1 A. Latar Belakang Masalah.

Kondisi perekonomian telah banyak berubah seiring dengan tuntutan reformasi masyarakat, bahkan faktor ekonomi merupakan pemicu utama dalam perubahan di segala bidang. Pengaruh langsung akibat keadaan tersebut banyak dirasakan oleh lingkungan pendidikan, salah satunya adalah Perguruan Tinggi.

Kondisi seperti itu diperkirakan karena adanya globalisasi. Yang menjadikan persaingan antara perguruan tinggi akan semakin ketat. Hal ini terjadi karena perguruan tinggi tidak lagi bersaing dengan perguruan tinggi lokal, tetapi juga bersaing dengan perguruan tinggi berlisensi Internasional.

Melihat kondisi persaingan dalam pendidikan, Perguruan Tinggi dituntut harus bisa bersaing dan mempertahankan nama baik serta keunggulan yang telah dimiliki, dengan keunggulan yang dimiliki perguruan tinggi diharapkan dapat dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

(17)

sabun mandi atau rokok. Motto yang dipakai juga cukup persuasif, menggoda, dan menyihir. Belum lagi janji-janji yang diberikan, mulai dari bea siswa, kepastian diterima, SPP gratis, jaminan langsung kerja, dan lain- lain.

Saat ini beberapa PTS bahkan sudah menjadikan sekolah-sekolah sebagai agen penerimaan mahasiswa baru. Artinya, sekolah bukan menjadi tempat memfasilitasi tes agar siswa-siswanya tidak perlu datang ke PTS, melainkan menjadi tempat pemasaran PTS tersebut. Tentu saja mereka membuat MOU dengan segala kompensasinya. Bahkan ada sejumlah PTS yang merelakan 100% uang pendaftaran diserahkan ke pihak sekolah, ditambah dengan uang sewa gedung, administrasi, dan lain- lain, yang tentu saja membuat semangat pihak sekolah. Sekolah-sekolah potensial, secara financial maupun kualitas akademik, menjadi incaran dan perebutan dalam gegap gempita penerimaan mahasiswa baru ini. Hampir semua PTS sekarang menyelenggarakan tes dan rekruitmen mahasiswa baru dengan sistem jemput bola. Satu SMU dapat menyelenggarakan 5-10 tes dari berbagai PTS.

Bertitik tolak dari uraian tersebut, penulis memilih judul “Analisis Minat Siswa/i Masuk Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Studi Kasus

Pada SMA Xaverius Pahoman dan Fransiskus Raja Basa Bandar

(18)

B. Rumusan Masalah.

Dalam suatu penentuan keputusan untuk pemilihan pendidikan ke Perguruan Tinggi, banyak faktor-faktor yang menjadi pertimbangan oleh siswa/i agar pilihan yang diambil menjadi lebih efektif dan efisien, sesuai dengan kemampuan baik sisi ekonomi keluarga, maupun minat dalam pemilihan program studi yang akan dipilih. Sebagai kelanjutan pendidikan mereka, serta sebagai sarana untuk mencapai cita-cita dan kehidupan yang lebih baik dari sisi ekonomi di kemudian hari.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan perguruan tinggi adalah motivasi. Dalam disiplin ilmu psikologi, motivasi mengacu pada konsep yang digunakan untuk menerapkan kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada diri organisme atau individu yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku individu tersebut (Koeswara.S., 1989:1). Selain itu juga adanya interaksi sosial, interaksi sosial dipandang sebagai variabel yang mempengaruhi motivasi tingkah laku (Hull.Clark., 1940), juga terdapat bukti bahwa interaksi sosial dipengaruhi dari kekuatan yang dimiliki oleh figur- figur yang berkuasa bisa memotivasi individu- individu untuk patuh dan mengabdi. Dalam penelitian ini figur-figur tersebut kemungkinan ialah orang tua siswa/i, guru- guru, kerabat dekat, serta lulusan- lulusan dari perguruan tinggi yang telah lulus (Alumnus).

(19)

1. Bagaimana karakteristik siswa/i yang ingin melanjutkaan studi ke Universitas Sanata Dharma?

2. Apakah aspek perasaan, sikap, program studi yang diunggulkan, dan biaya yang terjangkau, baik secara parsial maupun simultan mempengaruhi minat siswa/i untuk melanjutkan studi ke Universitas Sanata Dharma?

C. Batasan Masalah.

Banyak hal yang mendorong seseorang untuk melakukan penelitian, bagi penulis penelitian mengenai minat siswa/i dalam memilih perguruan tinggi menjadi salah satu jenis penelitian yang dianggap penting. Tetapi banyak faktor-faktor yang harus diteliti menjadi bahan pertimbangan bagi penulis, atribut-atribut dalam penentuan pemilihan perguruan tinggi, menjadi salah satu faktor mengapa penulis membatasi penulisan penelitian ini.

Mengingat keterbatasan penulis baik dari segi kemampuan, waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti merasa perlu memberikan batasan masalah, Dalam penelitian ini penulis akan membatasi mengenai :

1. Karakteristik siswa/i, aspek perasaan, sikap, biaya pendidikan dan jumlah program studi yang diunggulkan oleh perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma.

(20)

D. Tujuan Penelitian.

Melihat kondisi persaingan dalam pendidikan, Perguruan tinggi dituntut harus bisa bersaing dan mempertahankan nama baik serta keunggulan yang telah dimiliki, dengan keunggulan yang dimiliki perguruan tinggi diharapkan dapat dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Menurut Husein Umar, 2003:34, tujuan penelitian yaitu melakukan kajian secara ilmiah dalam rangka mengetahui tentang apa, mendeskripsikan tentang siapa, dimana, kapan, mengapa, atau baga imana mengukur mengenai sesuatu sebagai jawaban atas hal- hal yang dipermasalahkan.

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini bagi penulis adalah 1. Untuk menganalisa bagaimana karakteristik siswa/i yang ingin

melanjutkan studi ke perguruan tinggi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Untuk menganalisa apakah ada pengaruh yang positif antara aspek perasaan, sikap, program studi yang diunggulkan, biaya pendidikan yang terjangkau dengan minat siswa/i untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, baik secara parsial maupun secara simultan.

E. Manfaat Penelitian.

(21)

karena hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berguna serta bermanfaat bagi :

1. Bagi Penulis.

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wahana yang efektif sekaligus pembelajaran dalam penulisan ilmiah

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Semoga penelitian ini akan menambah referensi dan masukan saran dalam penetapan strategi pemasaran untuk bersaing dengan perguruan tinggi lainya.

3. Bagi Pembaca.

Semoga penelitian ini dapat memberikan refrensi dan bacaan yang berguna untuk dikembangkan menuju penelitian yang lebih sempurna.

F. Sistematika Penulisan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan memberikan urutan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

(22)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, hipotesis penelitian, data penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengujian kuesioner, variabel penelitian dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum sekolah, dimana penelitian yang dilakukan meliputi struktur organisasi sekolah, jumlah siswa/i, serta latar belakang pendidikan guru- guru sebagai staf pengajar, atribut keseluruhan sekolah.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang proses penganalisaan data dengan menggunakan alat analisis dengan skala likert.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENULIS

(23)

8 A. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Ada beberapa pendapat mengenai definisi belajar :

1. Menurut pendapat tradisional seperti dikemukakan oleh S. Nasution : Yaitu belajar itu hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Pendapat tersebut dalam prakteknya sangat banyak dianut di sekolah, yang mana seorang guru berusaha memberi ilmu sebanyak mungkin dan murid giat untuk mengumpulkannya. Disini sering terlihat bahwa belajar itu disamakan dengan menghafal. (Roestiyah N.K., 1982:149)

2. Menurut WS. Winkel definisi belajar adalah suatu aktifitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. (WS. Winkel, 1987:36)

3. Menurut Drs. Oeman Hamalik, hasil belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. (Drs. Oemar Hamalik, 1975:4).

(24)

membaca. Tetapi tidak semua perubahan dapat disebut sebagai hasil belajar, misalnya bayi yang belum belum bisa duduk, perubahan itu terjadi karena kematangannya.

Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan proses belajar mengajar, kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan pada umumnya bertujuan :

1. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya belum diketahui.

2. Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.

3. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan ke dalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan maupun tingkah laku.

4. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.

b. Pengertian Pendidikan

Dalam Tap MPR No. IV Tahun 1973 dikatakan bahwa : Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. (Tap MPR RI No. IV, 1973:89).

(25)

bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal- hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara ilmiah. (Soerdjono Soekanto ; 1990 : 21).

Pendidikan tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak saja, me lainkan juga bagi kaum remaja dan orang-orang dewasa. Setiap orang dapat memperolehnya sebab pada hakekatnya pendidikan terutama adalah untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian orang yang telah memerima pendidikan dalam bentuk apapun akan berkembang, baik fikiran, kemampuan, pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat dan Negara. Pendidikan dapat diperoleh atau dilakukan baik dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Dengan demikian terdapat barbagai macam bentuk pendidikan dengan sifat-sifat yang berbeda-beda pula. Philip A. Coombs dalam bukunya Prof. Zahara Idris. M.A, yang berjudul Dasar-Dasar Kependidikan, mengklasifikasikan pendidikan kedalam tiga bagian yaitu (Prof. Zahara Idris, M.A, 1981:58) :

(26)

2) Pendidikan Formal, adalah pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang, dan tinggi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. 3) Pendidikan Non Formal, adalah suatu bentuk pendidikan yang

diselenggarakan dengan sengaja, tertib, teratur dan terencana tetapi kegiatannya diluar kegiatan persekolahan.

Sedangkan Westy Soemarto memberikan batasan bahwa pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah (Westy Soemarto, 1984:211).

Dari batasan-batasan dan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai- nilai dan hal-hal yang baru yang semua itu akhirnya akan memberikan kesejahteraan pada orang itu sendiri. Dengan pendidikan yang cukup seseorang akan mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan memperoleh pendapatan yang sesuai pula. Dengan pendidikan orang akan lebih terbuka menerima nilai- nilai baru dan mempunyai pandangan kehidupan yang lebih luas, sehingga mempermudah bagi orang itu sendiri untuk menyesuaikan diri dalam masya rakat dimana mereka berada.

B. Faktor Psikologis atau Kejiwaan.

(27)

1) Motivasi

Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri seseorang tersebut. Kekuatan pendorong inilah yang biasa disebut motivasi. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa sebenarnya perilaku dan minat siswa/siswi dapat dimulai dari suatu motivasi yang merupakan dorongan kebutuhan dan keinginan siswa/siswi yang diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan.

Motivasi adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam pribadi seseorang yang mendorong siswa/i untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan.

Menurut MC. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya” Feeling “ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (MC. Donald dalam Sardiman AM, 1986:73).

Sedangkan menurut WS. Winkel, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan tertentu (WS. Winkel, 1987:93).

(28)

yang khas adalah dalam penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar (MC. Donald dalam Sardiman AM., 1986:75).

2) Persepsi

Persepsi adalah proses bagimana seseorang individu memilih, mengorganisasik an dan menginterpresentasikan masukan- masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang memiliki arti. Pandangan tidak hanya bergantung pada stimulus yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.

3) Pembelajaran

Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku individu yang berasal dari pengalaman. Perubahan minat dan perilaku tidak bersifat tetap atau permanen melainkan bersifat fleksibel. Hasil belajar ini memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu. Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut perilaku yang tampak tetapi harus menyangkut sikap, emosi, kepribadian, kriteria penilaian, dan banyak faktor lainnya yang mungkin tidak ditunjukkan dengan kegiatan yang tampak.

4) Sikap dan Keyakinan

(29)

merupakan daya yang kuat dan langsung mempengaruhi persepsi serta perilaku pemilihan seseorang (Kotler, 1997:170-175).

5) Minat

Menurut Mapiare (1982 : 82), minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Ini berarti selain perasaan senang, orang yang berminat terhadap sesuatu objek juga mempunyai harapan-harapan untuk memperoleh manfaat dari objek tersebut.

Informasi- informasi yang terkumpul akan dipahami dan dihayati yang akhirnya dia dapat memberikan penilaian yang baik dan buruk. Bila baik dia akan selalu memperhatikan, mendekati dan melakukan penyesuaian.

Menurut Winkel (1983 : 30-31), minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya minat, Winkel., Memberikan urut-urutan untuk mencapai minat sebagai berikut :

Perasaan : Aktivitas psikis yang didalamnya menghayati nilai- nilai suatu objek.

(30)

Minat : Kecenderungan yang agak menetap dalam diri, subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung di dalamnya. Perasaan senang atau rasa puas, gembira, simpati dan sebagainya, akan menimbulkan minat yang diperkuat lagi dengan sikap positif.

C. Proses Pengambilan Keputusan

a. Pengenalan Masalah

Proses ini dimulai ketika kebutuhan menimbulkan ketegangan dalam diri seseorang. Kebutuhan yang ada berasal dari dalam maupun dari luar. Kebutuhan yang berasal dari dalam atau internal, misalnya : Ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, memperoleh gelar sarjana, sedangkan kebutuhan yang berasal dari luar atau eksternal, misalnya : Pemilihan perguruan tinggi karena adanya pengaruh dari iklan yang dilihat.

b. Pencarian Informasi

Informasi sangat penting bagi konsumen khususnya siswa/siswi yang akan mengambil keputusan didalam penyelesaian masalah. Siswa/siswi dapat memperoleh informasi dari banyak sumber. Sumber informasi konsumen menurut Kotler (1997:171) dapat diperoleh melalui :

1) Sumber pribadi, misalnya : keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2) Sumber komersial, misalnya : iklan, tenaga penjual, pedagang,

(31)

3) Sumber publik, misalnya : media massa, organisasi pelindung konsumen.

4) Sumber eksperimen, misalnya : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.

c. Evaluasi Alternatif

Konsumen (siswa/siswi) harus melakukan evaluasi sebagai persiapan untuk mengadakan pemilihan pembelian. Kriteria yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap berbagai perguruan tinggi. Konsumen dapat menggunakan pendapat anggota keluarga dan kelompok acuan lain sebagai tuntunan dalam melakukan evaluasi.

d. Keputusan Pemilihan

Setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif, konsumen akan menentukan alternatif pilihannya yaitu memutuskan untuk masuk atau tidak masuk ke perguruan tinggi.

D. Status Sosial Ekonomi

(32)

Mengenai status sosial ekonomi, Keeves mengatakan bahwa status sosial ekonomi mencakup unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompok (Keeves, 1972:67).

Pernyataan di atas didukung oleh Hopkins yang mengatakan bahwa status sosial ekonomi dirumuskan sebagai kombinasi dari status sosial dan ekonomi dimana di dalamnya mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat tinggal. Kedudukan seseorang di masyarakat banyak ditentukan oleh yang di miliki, yang dipandang penting oleh masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, jabatan, dan pekerjaan seseorang maka semakin tinggi pula statusnya di masyarakat. Semakin tinggi pendapatan yang dimiliki, dan cenderung memiliki banyak barang berharga, maka mereka akan ditempatkan paada posisi yang paling tinggi di masyarakat. Dengan uraian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa status sosial ekonomi merupakan kedudukan seseorang dipandang dari sudut sosial dan ekonomi (Hopkins, 1985:59).

(33)

individu melihat dunia dikondisikan oleh kedudukan tertentu dalam lingkungan sosial dan materialnya (Johnson, DD., 1986:131).

Adanya perbedaan status dalam masyarakat akan memberikan kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, seperti keselamatan hidup, harta benda, standar hidup, kebebasan dan tingkah laku. Di samping itu juga akan memberikan perbedaan dalam memperoleh kesempatan-kesempatan dalam menjalani jenis pendidikan.

Hal tersebut di atas diartikan bahwa keluarga yang mendapat fasilitas lebih banyak akan berpeluang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi pula.

Tingkat pendid ikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan yang pernah dialaminya atau lamanya pendidikan. Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan atau jabatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Miffen bahwa semakin tinggi pendidikan akan berpeluang yang lebih besar untuk mendapat pekerjaan yang statusnya lebih tinggi dan berakibat pada tingkat penghasilan yang tinggi pula (Miffen FJ dan Miffen S.C. 1986:54).

(34)

Keadaan keluarga juga akan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan siswa/i. Ini dapat diartikan bahwa sikap, cita-cita, minat, motivasi siswa/i terhadap suatu obyek akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya, seperti dikemukakan Gerungan bahwa : “ Dengan kondisi ekonomi keluarga yang cukup, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam- macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya.”

Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa siswa/i yang berasal dari keluarga yang ekonominya cukup, mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kemampuan dibandingkan anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya rendah.

Tiap-tiap orang atau keluarga akan mempunyai unsur- unsur yang tergantung dalam konsep status sosial ekonomi. Sedikit banyak unsur yang dimiliki, baik secara kualitas maupun kuantitas akan menunjukkan tinggi rendahnya status ekonomi yang dimilikinya.

E. Jenis Pekerjaan

Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Dimana jenis pekerjaan antara orang tua siswa yang satu sudah barang tentu berbeda dengan jenis pekerjaan orang tua siswa yang lain.

(35)

1) Pekerjaan Pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain diluar penghasilan pokok, yang disebut sebagai pekerjaan sampingan guna mencari penghasilan tambahan.

2) Pekerjaan Sampingan atau Sambilan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan taambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari- hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan sambilan ini sama seperti halnya pekerjaan pokok yaitu tidaklah sama untuk masing- masing orang.

F. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

(36)

berusaha agar memperoleh pemasukan sebagai sumber keuangan guna memenuhi kebutuhannya.

Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, “Pendapatan adalah hasil yang diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan, dan pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan”.(Mulyanto S dan Hans D.Evers, 1982:92).

Penghasilan dalam jumlah yang besar akan memudahkan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan pendidikan. Sebaliknya penghasilan dalam jumlah yang kecil akan mengakibatkan keluarga dalam kekurangan, sehingga dapat dikatakaan rendah status sosial ekonominya. Pemenuhan kebutuhan sering dirasa sukar dengan penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok dapat terpenuhi sering kali harus mengorbankan kebutuhan lain yang sifatnya tidak mendesak.

Sedangkan pada saat sekarang ini pendidikan merupakan kebutuhan pokok dan penting untuk dipenuhi. Untuk itu semua orang tua bekerja keras untuk memperoleh pendapatan guna mencukupi macam- macam kebutuhan dan pendidikan.

b. Bentuk Pendapatan

(37)

- pendapatan berupa uang - pendapatan berupa barang - penerimaan uang dan barang

Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi. Sumber-sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain- lain yang berupa balas jasa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, hasil investasi serta keuntungan sosial.

Untuk penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau redistribusi dan biasnya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang dan menang judi.

G. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Minat

Siswa/i Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi

(38)

terkenal dan elite, sebaliknya semakin rendah kelas sosial ekonominya semakin besar kecenderungannya untuk mendaftarkan diri pada perguruan tinggi yang ada disesuaikan dengan keadaan ekonominya.

Keadaan sosial ekonomi orang tua akan terasa berpengaruh pada anak yang mulai beranjak dewasa, biasanya hal ini tampak apabila akan melanjutkan sekolahnya. Mereka yang kurang mampu hanya menyekolahkan anaknya sampai sekolah menengah saja, adapula yang yang hanya sampai SLTP saja kemudian dianjurkan untuk bekerja. ( Soerjono Soekanto., 1990:63).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua yang status sosial ekonominya tinggi menginginkan anaknya meraih pendidikan yang maksimal melalui perguruan tinggi, tanpa adanya beban untuk mengikutsertakan anaknya pada perguruan tinggi yang mahal sekalipun. Sedangkan orang tua yang status sosial ekonominya rendah akan lebih selektif dalam memilih perguruan tinggi, dimana akan mencari biaya yang lebih ringan.

Status sosial ekonomi yang dimiliki siswa/i akan mempenga ruhi motivasi atau minat siswa dalam memilih perguruan tinggi.

(39)

bahwa motivasi siswa/i dalam penentuan pemilihan perguruan tinggi dapat dipengaruhi oleh kedudukan sosial ekonomi orang tuanya.

H. Hipotesis.

Dalam setiap penelitian ilmiah seorang peneliti harus mengarahkan penelitiannya kepada sebuah pembuktian ilmiah, karena hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Menurut (Supramono, 2005:37), hipotesis merupakan harapan peneliti berkenaan dengan hubungan antara dua atau lebih variabel yang kebenarannya perlu diuji lebih lanjut melalui pengumpulan data, sehingga dapat berfungsi sebagai jawaban sementara.

Dari dua pengertian hipotesis di atas, penulis berusaha mengajukan hipotesis terhadap penulisan skripsi ini sebagai berikut :

(40)

25

Dalam metodologi penelitian ini, akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang dimaksud meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian , populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengambilan sampel, teknik pengujian koesioner dan metode analisis data.

A. Jenis Penelitian

a. Penelitian Deskriptif atau Penelitian Kualitatif

Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu atau menentukan frekuensi adanya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1983:29).

b. Penelitian Inferensial atau Penelitian Kuantitatif

Penelitian inferensial adalah analisa data yang dimaksudkan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel secara statistika (Supardi, 2005). c. Studi Kasus (case study)

(41)

Banyaknya jenis-jenis penelitian dalam pembuatan suatu karya ilmiah, baik metode- metode ataupun analisis data yang digunakan, maka jenis penelitian yang dilakukan penulis dalam pembuatan skripsi ini adalah :

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan meneliti sampel dari seluruh populasi yang menjadi subyek penelitian dimana kesimpulan atas sampel mewakili populasi kuesioner dan kesimpulan akan diambil berdasarkan hasil penelitian studi kasus yang berlaku hanya untuk SMU Xaverius Pahoman dan SMU Fransiskus Raja Basa, baik secara deskriptif analistis maupun inferensial atas data yang diperoleh dari kuesioner. Metode deskriptif adalah suatu metode ya ng melihat hubungan dua variabel atau lebih.

Tujuan dari metode deskriptif adalah membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ( Moh. Nazir Ph.D, Metodologi Penelitian,1990:63 ).

Dalam pelaksanaanya metode ini menekankan pada studi untuk memperoleh informasi mengenai status gejala pada saat penelitian dilakukan. Metode ini tidak hanya memberikan gambaran terhadap fenomena- fenomena, tetapi juga menerangkan hubunga n variabel, menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian :1 Maret – 8 Maret, 2007

(42)

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang dimintai pendapat tentang minat masuk perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yaitu siswa/i SMA Xaverius Pahoman dan SMA Fransiskus Raja Basa Bandar Lampung. D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti ( Iqbal Hasan, 2002 : 58)., Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa/i SMA Xaverius Pahoman dan SMA Fransiskus Raja Basa Bandar Lampung.

b. Sampel

(43)

n =

325 , 1

130

n = 98,113, dibulatkan menjadi 100 Keterangan :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

D = Level Signifikansi ( 0,05 ) E. Metode Penentuan sampel

(44)

F. Jenis Data dan Sumber Data yang Dibutuhkan

a. Data Primer

Data primer dapat diperoleh melalui penelitian di lapangan. Untuk itu penulis menggunakan cara pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara dengan siswa/i serta guru-guru pengajar di SMA tersebut.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung dari subyek yang diteliti. Data ini dapat diperoleh dari literature atau catatan-catatan serta buku-buku ilmiah.

G. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Penulis mengunakan metode kuesioner, Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan menentukan atau menyebarkan, daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 1998 : 49), hal ini dilakukan dengan membuat pertanyaan tertulis, yaitu kuesioner yang akan dibagikan kepada responden, dengan rincian pembagian kuesioner sebagai berikut :

- 50 kuesioner untuk siswa/i kelas 3, SMA Xaverius Pahoman Bandar lampung.

- 50 kuesioner untuk siswa/i kelas 3, SMA Fransiskus Rajabasa Bandar lampung.

b. Wawancara

(45)

responden (Amirullah, 2002 : 95). Metode ini diangap baik karena sebagian data yang dibutuhkan secara langsung melalui jawaban-jawaban sekunder.

c. Meneliti Dokumen

Metode ini digunakan untuk mempelajari dan mengumpulkan informasi (data) melalui buku-buku, catatan-catatan, dan literatur yang mendukung penelitian (Amirullah, 2002 : 103).

H. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dimaksudkan untuk mengukur kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) instrumen penelitian. Pengujian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan kuesioner terebut digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas alat pengukur dalam penelitian ini.

1) Uji Validitas

Tujuan dari analisis validitas adalah untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dengan kata lain uji validitas untuk mengetahui apakah alat penelitian telah mencerminkan variabel yang diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat pula pengukuran itu mengenai sasarannya. Untuk mengukur validitas kuesioner yang diberikan kepada responden digunakan rumus korelasi product moment (Hadi, 2001:23).

Rumus yang digunakan adalah :

(46)

Dimana : dari r tabel maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Sebuah alat ukur dikatakan reliabel, jika pengulangan pengukuran untuk subyek penelitian yang sama hasilnya konsisten. Teknik yang digunakan oleh penulis adalah Alfa Cornbach untuk jenis data interval/ essay. ( Sugiono, 2000 : 282 ).

Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cornbach :

(47)

I. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada siswa/i SMA Xaverius Pahoman dan SMA Fransiskus Raja Basa, Bandar Lampung sebagai responden. Analisis menggunakan analisis skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat meperlihatkan anggapan responden terhadap sesuatu. Informasi yang diperoleh dengan sekala likert berupa data ordinal, dan oleh karenanya terhadap hasilnya hanya dapat dibuat rangking tanpa diketahui seberapa besar selisih antara suatu anggapan dengan tanggapan lainya (Darmadi Durianto, Sugianto, Toni Sitinjak, 2000: 41).

Untuk metode kuesioner, daftar pertanyaan memiliki beberapa item sebagai variasi jawaban tiap variabel. Untuk pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian atau pertanyaan inti diberi alternatif jawaban lima kategori dengan skor jawaban 5 tingkatan, disesuaikan dengan skala Likert, yaitu :

- Sangat setuju (5) dengan skor 5

- Setuju (4) dengan skor 4

- Netral (3) dengan skor 3

- Tidak setuju (2) dengan skor 2 - Sangat Tidak setuju (1) dengan skor 1 1) Analisis Regresi Berganda (multiple regression)

(48)

Rumus analisis regresi linier berganda adalah :

b = Koefisien variabel

1

2) Pengujian Hipotesis a. Uji T

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam hal ini untuk menguji masing- masing variabel ( Aspek perasaan, Aspek sikap, Prodi yang diunggulkan, Biaya yang terjangkau) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat siswa/i untuk masuk ke Universitas Sanata Dharma.

(49)

Dengan taraf signifikan a = 5% dan derajat kebebasan dk = ( n-k-1) maka T tabel (a,n-k-1)

tj = t hitung koefisien ke j

bj = Koefisien regresi dari variabel ke j Sj = standar error dari bj

Jika T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika T hitung < T tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengidentifikasi apakah secara bersama-sama variabel independen tersebut secara signifikan dapat menjelaskan variabel dependen.

Rumus :

Dimana : K = banyaknya variabel bebas. n = banyaknya sampel

R = koefisien korelasi Pengujian hipotesis :

H0 = b = 0 berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen (Aspek perasaan, Aspek sikap, Prodi yang diuggulkan, Biaya yang terjangkau), secara bersama-sama terhadap variabel dependen ( Minat masuk).

(50)

variabel dependen ( Minat masuk). Besarnya tingkat signifikan yang dipakai (a) = 5%.

(51)

36 A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah SMA Xaverius

Secara resmi SMA Xaverius berdiri pada tanggal 1 Agustus 1961 atas prakarsa beberapa pastor SCJ yang berkarya di Tanjung Karang - Teluk Betung. Pada mulanya SMA Xaverius berlokasi di Teluk Betung. Tetapi mulai tahun kedua kegiatan persekolahan sudah dilaksanakan di Rawa Laut, Tanjungkarang Timur dengan selasainya bangunan permanen milk sendiri.

Pastor Geraldus Elling SCJ adalah salah satu tokoh pendiri sekaligus sebagai kepala sekolah pertama. Beliau menjabat sebagai kepala sekolah hingga tahun 1967, yang kemudian digantikan oleh Pastor Dr. Andereas Henrisoesanta. Kedua tokoh awal ini telah berhasil meletakan dasar-dasar pendidikan yang khas Xaverius yaitu kedisiplinan, kerja keras, kebersamaan dan cinta kasih.

Pada mulanya SMA Xaverius dan sekolah-sekolah Xaverius di Lampung bernaung di bawah Yayasan Xaverius Palembang, namun penyelenggaraanya otonom dan akhirnya pada tahun 1984 Yayasan Xaverius Tanjung Karang berdiri sendiri terlepas dari Yayasan Xaverius Palembang. Yang hingga kini terus tumbuh dan berkembang.

(52)

yang terdiri dari dua deret bangunan, terletak di sebelah timur merupakan bangunan berlantai tiga, Gedung B berlantai tiga terletak di sebelah selatan dan Gedung C berlantai tiga terletak di sebelah barat.

Dalam perjalannya SMA Xaverius telah beberapa kali mengalami pergantian kepala sekolah. Mereka itu adalah : Pastor Geraldus Elling,SCJ (th. 1961-1967), Pastor Dr.Andreas Henrisoesanta (th. 1967-1973), Bpk.AY. Mukin (th. 1983-1986), Bpk. F.Soemarsono (th 1986-1997), Bpk.A.Haryono Daud (th.1997-2004), Sr.Martina,HK (th.2004- sekarang).

2. Tujuan Pendidikan di SMA XAVERIUS

a. Tujuan Umum

SMA Xaverius secara umum bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional dan tujuan pendidikan Katolik.

b. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus SMA Xaverius adalah :

- Menyelengarakan, membina dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran serta kegiatan cinta kasih sesama manusia.

- Menjadi mitra pemerintah dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat. - Membina peserta didik menjadi manusia Indonesia yang berjiwa

Pancasila, bertanggung jawab, berpengetahuan, berketerampilan, cerdas dan berwawasan luas.

(53)

- Menciptakan suasana sekolah yang dijiwai semangat kemerdekaan dan cinta kasih, agar kaum muda dapat mengembangkan kepribadian mereka dalam keanekaragaman.

- Membantu orang tua dalam mempersiapkan peserta didik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dengan membekali pengetahuan dan keterampilan serta kepribadian yang utuh.

3. Stuktur Organisasi

Struktur Organisai SMA Xaverius

a. Kepala Sekolah : Sr. Martina, HK. b. Wakil Kepala Sekolah

- Urusan Kurikulum : S. Siswanto - Urusan Kesiswaan : Ari. Waluyo

- Urusan Humas : P. Gatot Eko Aryanto - Urusan Sarana/Prasarana : Sr. Aquinna. HK - Pembina Kesiswaan/OSIS : F.Joko Winarno c. Kepala Unit Kerja

- Perpustakaan : Em Sri Wigiati

- Laboratorium : Y.Anoro Widi Prabowo - Bimbingan dan Konseling : Sr.Aquinna. HK

(54)

4. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Maksud dari sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dan yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Sarana dan Prasarana SMA Xaverius meliputi :

a. Gedung

SMA Xaverius menempati gedung milik sendiri sejak tahun 1962/1963 pada bulan Juli, di atas 3 Blok Gedung A, B dan C bangunan permanent. Gedung sekolahnnya bertingkat tiga, berbentuk persegi empat dengan kondisi permanen, kokoh, berlantai ubin dan keramik.

SMA Xaverius memiliki halaman parkir yang memadai dan tanaman yang terawat serta berpagar besi. Air bersih dan kamar kecil yang kondisinya sangat baik, terawat dan pencahayaan yang sangat baik serta terawat bebersihannya. b. Peralatan

Peralatan di sini merupakan isi dari bangunan yang ada. Peralatan merupakan sarana dan prasarana yang membantu proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai sesuai dengan direncanakan.

Sarana pendidikan di sini antara lain : - Fasilitas Pendidikan dan Latihan

SMA Xaverius memiliki berbagai fasilitas pendidikan dan latihan antara lain :

(55)

4. Peralatan olahraga 5. Peralatan kesenian 6. Ruang Multi Media 7. Ruang Komputer 8. Laboratorium Bahasa 9. Peralatan Rumah Tangga 10.Perpustakaan

11.Laboratorium Fisika 12.Laboratorium Biologi 13.Laboratorium Kimia 14.Ruang Kelas Ber AC c. Perpustakaan

(56)

5. Ketenagakerjaan Guru

SMA Xaverius memiliki sumber daya manusia di bidang akademik sebanyak 45 orang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 44 orang Guru Tetap Yayasan. Sedangkan sumber daya manusia di bidang administrasi, SMA Xaverius memiliki 5 orang, Pustakawan 3 orang, 4 karyawan Pramubakti, serta 2 Security. 6. Kesiswaan

SMA Xaverius adalah salah satu sekolah yang menjadi favorit, terbukti dari jumlah siswa serta mutu pendidikan, jumlah siswanya yaitu sebanyak 812 siswa yang terdiri atas 380 siswa putra dan 432 siswa putri. SMA Xaverius memiliki 7 kelas untuk kelas X., sedangkan untuk kelas XI ada 7 ruang kelas, untuk jurusan IPA 2 kelas dan 5 kelas untuk IPS, serta 7 ruang kelas untuk kelas XII, untuk jurusan IPA 3 ruang kelas, 4 ruang kelas untuk jurusan IPS

(57)

Kelas X.6 = Putra : 21 Putri : 19 Kelas X.7 = Putra : 18 Putri : 23

Kelas XI IPA 1 = Putra : 20 Putri : 19 Kelas XI IPA 2 = Putra : 19 Putri : 19 Kelas XI IPS 1 = Putra : 16 Putri : 23 Kelas XI IPS 2 = Putra : 19 Putri : 21 Kelas XI IPS 3 = Putra : 16 Putri : 24 Kelas XI IPS 4 = Putra : 18 Putri : 21 Kelas XI IPS 5 = Putra : 17 Putri : 20

(58)

Kelas XII IPA 2 = Putra : 14 Putri : 20 Kelas XII IPA 3 = Putra : 19 Putri : 18 Kelas XII IPS 1 = Putra : 19

Putri : 19 Kelas XII IPS 2 = Putra : 16 Putri : 22 Kelas XII IPS 3 = Putra : 17 Putri : 19 Kelas XII IPS 4 = Putra : 16 Putri : 19

(59)

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah SMA Fransiskus

SMA Fransiskus dibuka pada tahun 2000 dengan SK. Kanwil Depdiknas Propinsi Lampung tanggal 20 April 2000 dengan nomor 19538/I.12.B.I/U.

Badan Penyelanggara yang mengelola SMA Fransiskus adalah Yayasan Dwi Bakti dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. SMA Fransiskus diilhami oleh prinsip Kristiani, Yaitu Cinta Kasih yang Penuh Kerahiman dan menghormati martabat manusia serta menekankan nilai cinta kebenaran, keadilan social, kebebasan, persaudaraan dan semangat pelayanan St. Fransiskus Asisi.

SMA Fransiskus telah Terakreditasi pada tanggal 11 Agustus 2005 dan menjadi salah satu SMA Yang diunggulkan di Bandar Lampung dengan fasilitas pendukung pembelajaran yang lengkap.

2 Visi Dan Misi SMA Fransiskus

a.Visi

(60)

b. Misi

1. Menciptakan suasana sekolah yang kondusif dan nyaman untuk belajar terus menerus

2. Mengembangkan kemapuan akademik dan terampil memanfaatkan pengetahuan dan teknologi

3. Membina hati nurani agar selalu hidup sederhana, jujur, disiplin, bertasnggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan 4. Mempersiapkan untuk meneruskan belajar ke jenjang yang

lebih tinggi

5. Mempersiapkan keterampilan bagi yang akan masuk dunia kerja.

3. Struktur Organisasi

Stuktur Organisasi SMA Fransiskus

a. Kepala Sekolah : Sr. M. Paulin, FSGM b. Wakil Kepala Sekolah

- Urusan Kurikulum : ST.Abi Kundadi.,B.A. - Urusan Kesiswaan : B. Sunarto, S.Pd. c. Kepala Unit Kerja

(61)

4. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Maksud dari sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dan yang menunjang kegiatan belajar mengajar, Sarana dan prasarana SMA Fransiskus meliputi :

a..Gedung

SMA Fransiskus memiliki gedung milik sendiri, di atas tanah seluas 8000 meter persegi. Gedung sekolahnya bertingkat tiga, berbentuk persegi panjang dengan kondisi permanen,kokoh berlantai ubin dan keramik.

SMA Fransiskus memiliki halaman parkir yang memadai dan tanaman yang terawatt dan berpagar besi. Air bersih dan kamar mandi yang baik kualitasnya, dengan keadaan yang bersih,terawatt dan baik pencahayaanya.

Kantin SMA Fransiskus yang berjumlah 1 buah, tertata rapi dan makanan yang dijual terjaga kebersihannya.

b. Peralatan

Peralatan di sini merupakan isi dari bangunan yang ada. Peralatan merupakan sarana dan prasarana yang membantu proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai sesuai dengan yang direncanakan.

Saran pendidikan di sini antara lain : - Fasilitas Pendidikan dan Latihan

SMA Fransiskus memiliki berbagai fasilitas pendidikan dan latihan antara lain : 1. Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang

2. Ruang Wakil Kepala Sekolah : 1 ruang

(62)

4. Ruang TU : 1 ruang 5. Ruang Bendahara : 1 ruang 6. Ruang Laboratorium : 5 ruang 7. Ruang Perpustakaan : 1 ruang

8. Ruang BP : 3 Ruang

9. Ruang Belajar : 17 ruang

10. Ruang WC : 24 ruang

11. Ruang Komputer : 1 ruang 12. Ruang Serbaguna : 1 ruang 13. Laboratorium Fisika : 1 ruang 14. Laboratorium Kimia : 1 ruang 15. Laboratorium Biologi : 1 ruang 16. Laboratorium Bahasa : 1 ruang

17. UKS : 2 ruang

18. BP : 2 ruang

19. OSIS : 1 ruang

20. Ruang Musik : 1 ruang

21. Ruang Tamu : 1 ruang

22. Ruang Multimedia : 1 ruang c. Perpustakaan

(63)

buku-buku di perpustakaan akan mempermudah siswa untuk menambah wawasan selain yang di dapat dari guru di kelas. Perpustakaan di SMA Fransiskus mempunyai koleksi 20.306 buku yang terdiri atas paket dan buku umum serta memiliki koleksi non buku berupa televisi, radiotape, CD Rom, Video,Slide, dan sejumlah kaset. Perpustakaan berlangganan 10 judul media cetak berupa majalah, tabloid, dan koran.

5. Ketenagakerjaan Guru

SMA Fransiskus memiliki sumber daya manusia di bidang akademik sebanyak 35 orang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 34 orang Guru Tetap Yayasan. Sedangkan sumber daya manusia di bidang administrasi, SMA Fransiskus memiliki 2 orang, Pustakawati 1 orang, 5 karyawan Pramubakti, serta 7 Security, 1 orang sopir.

6. Kesiswaan

(64)

No Jurusan Jumlah Kelas Lk Pr Jumlah 1 Umum X-1,X-2,X-3,X-4,X-5 81 79 160 2 Umum XI IPA1, IPA 2, IPA 3, IPS

1, IPS 2, IPS 3.

90 72 162

3 Umum XII IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPS 1

IPS 1, IPS 2, IPS 3

99 84 183

(65)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab V menyajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan analisis kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi jenis kelamin, umur, jurusan program studi, nilai rapor rata-rata semester 1, agama, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, uang saku per bulan, kendaraan yang dimiliki, status rumah tinggal, lantai rumah, dan aliran listrik. Analisis kuantitatif terdiri atas uji instrumen (validitas dan reliabilitas instrumen), analisis regresi ganda, uji t dan uji F. Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi X1 (aspek perasaan), X2 (aspek sikap), X3 (prodi yang diunggulkan), dan X4 (biaya yang terjangkau) terhadap variabel terikat Y (minat masuk Universitas Sanata Dharma). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 13.0.Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi product- moment (Pearson) antara skor butir-total terhadap nilai rtabel. Korelasi butir-total dicari dengan melakukan analisis korelasi product- moment (Pearson) antara skor butir tiap instrumen dan skor totalnya. Sementara teknik Cronbach’s alpha digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen.

A. Karakteristik Responden

(66)

1. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 36 36%

Wanita 64 64%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, 2007

Berdasarkan Tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 64 orang atau sebesar 64% dan sisanya sebanyak 36 orang atau sebesar 36% adalah pria.

2. Umur Responden

Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi lima kelompok umur, seperti yang tercantum pada Tabel V.2 berikut ini:

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

0-19 tahun 100 100%

20 – 35 tahun 0 0%

T O T A L 100 100%

(67)

Berdasarkan Tabel V.2 dapat diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini berada kelompok umur 0 - 19 tahun (100%).

3. Jurusan Program Studi

Jurusan program studi responden dikelompokkan me njadi dua kelompok, yaitu IPA dan IPS. Karena sampel yang diambil adalah siswa kelas III, maka didapat dua kelompok yaitu III IPA dan III IPS.

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Program Studi

Program Studi Jumlah Persentase

III IPA 56 56%

III IPS 44 44%

T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2007

4. Nilai Rapor Rata-rata Semester 1

Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling, yaitu dua kelas unggulan yang memiliki rata-rata prestasi ≥ 7. Berdasarkan hasil kuesioner, nilai rata-rata siswa dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Rapor Rata-rata Semester 1

Nilai rata-rata Jumlah Persentase

7 6 6%

7,00 – 7,49 29 29%

7,50 – 8,00 38 38%

8,00 – 9,49 27 27%

T O T A L 100 100%

(68)

Nilai rata-rata semester 1 responden, didominasi oleh kelompok nilai 7,50-8,00, yaitu 38 (38%) responden, yang disusul oleh kelompok nilai 7,00-7,49, yaitu 29 (29%) responden, dan 8,00-9,49, yaitu 27 (27%) responden.

5. Agama

Berdasarkan agama yang dianut, responden dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok agama, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha, seperti yang disajikan dalam Tabel V.5 berikut ini.

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Agama Jumlah Persentase

Islam 7 7%

Katolik 46 46%

Kristen 27 27%

Hindu 0 0%

Budha 20 20%

T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2007

(69)

6. Pendidikan Orangtua

Berdasarkan tingkat pendidikan akhir orangtua, orangtua responden dapat dikelompokkan ke dalam kelompok tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA/Sederajat, Diploma dan Sarjana, seperti yang disajikan berikut ini.

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orangtua Pendidikan Orangtua Jumlah Persentase

SD 10 10%

SLTP 49 49%

SMU atau Sederajat 19 19%

Diploma 5 5%

Sarjana 17 17%

T O T A L 100

Sumber : Data Primer, 2007

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendidikan orangtua yang dominan adalah kelompok pendidikan SLTP, 49(49%) responden, disusul SMU atau Sederajat, 19 (19%) responden, dan sarjana, 17 (17%) responden.

7. Pekerjaan Orangtua

(70)

Tabel V.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orangtua Pekerjaan Orangtua Jumlah Persentase

Buruh/Tidak Bekerja 8 8%

Petani 3 3%

Pedagang/Wirausaha 59 59%

Guru 3 3%

Pegawai Swasta 17 17%

PNS Non-guru 10 10%

T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2007

Pekerjaaan orangtua responden didominasi oleh kelompok pedagang/ wirausaha, 59 (59%) responden, disusul pegawai swasta, 17 (17%) responden, dan PNS Non-guru, 10 (10%) responden.

8. Uang Saku per Bulan

Berdasarkan besar uang saku per bulan, responden dapat dikelompokkan ke dalam Tabel V.8 berikut ini.

Tabel V.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan Uang Saku per Bulan Jumlah Persentase

Rp 0,00 – Rp 300.000 69 69%

(71)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah uang saku yang diterima didominasi oleh kelompok Rp 0.00 – Rp 300.000, yaitu sebanyak 69 (69%) responden, yang disusul oleh kelompok Rp 300.001 – Rp 600.000, yaitu sebanyak 23 (23%) responden.

9. Kendaraan yang Dimiliki

Berdasarkan kendaraan yang dimiliki, responden dikelompokkan ke dalam kelompok tidak memiliki kendaraan, memiliki motor, memiliki mobil, dan memiliki motor dan mobil. Berdasarkan output SPSS untuk frekuensi, diperoleh data seperti terjadi pada Tabel V.9 berikut ini.

Tabel V.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Kendaraan yang dimiliki Kendaraan yang Dimiliki Jumlah Persentase

Tidak memiliki 15 15%

Motor 32 32%

Mobil 48 48%

Motor & Mobil 5 5%

T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2007

(72)

10. Status Rumah Tinggal

Berdasarkan status rumah tinggal, responden dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, seperti yang ditunjukkan pada Tabel V.10 berikut ini:

Tabel V.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Rumah Tinggal Status Rumah Tinggal Jumlah Persentase

Ikut Tinggal 19 19%

Rumah Sewa 8 8%

Rumah Dinas 3 3%

Rumah Sendiri 70 70%

T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2007

Berdasarkan Tabel V.10 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan status rumah tinggal, responden didominasi oleh kelompok yang tinggal di rumah sendiri, yaitu 70 (70%) responden, disusul kelompok dengan status ikut tinggal, yaitu 19 (19%) responden.

11. Lantai Rumah

(73)

Tabel V.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Lantai Rumah

Jenis Lantai Rumah Jumlah Persentase

Tanah 0 0%

Tegel 13 13%

Semen 9 9%

Keramik/Porselin 78 78%

T O T A L 100 100%

Sumber : Data Primer, 2007

Berdasarkan Tabel V.11 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan kondisi lantai rumah, responden didominasi oleh kelompok yang tinggal di rumah dengan lantai kemarik/perselin, yaitu 78 (78%) responden, disusul kelompok dengan lantai rumah tegel, yaitu 13 (13%) responden.

12. Aliran Listrik

Berdasarkan aliran listrik, responden dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, seperti yang ditunjukkan pada Tabel V.12 berikut ini:

Tabel V.12

Karakteristik Responden Berdasarkan Aliran Listrik

Jenis Lantai Rumah Jumlah Persentase

250 Watt 5 5%

251-500 Watt 11 11%

501-1000 Watt 33 33%

> 1000 Watt 51 51%

T O T A L 100 100%

(74)

Berdasarkan Tabel V.12 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan aliran listrik, responden didominasi oleh kelompok dengan aliran listrik > 1000 Watt, yaitu 51 (51%) responden, disusul oleh kelompok 501-1000 Watt, yaitu 33 (33%) responden.

B. Analisis Kuantitatif

1. Hasil Uji Validitas

(75)

Tabel V.13

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel rbutir-total r tabel Status

Aspek Perasaan (X1) Aspek Keunggulan Prodi (X3)

prodi1 Aspek Biaya Terjangkau (X4)

biaya1 Sumber : Data Primer, 2007

(76)

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s alpha. Menurut Nunnally sebagaimana dikutip oleh Imam Ghozali (2001: 133), batas minimal nilai Cronbach alpha yang umum diterima untuk persyaratan reliabilitas suatu instrumen adalah 0,600. Analisis dilakukan pada masing- masing instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel independen (aspek perasaan, aspek sikap, aspek keunggulan program studi, dan aspek biaya terjangkau) dan variabel dependen (aspek minat)

Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria Cronbach’s alpha menurut Nunnally disajikan dalam Tabel V.14 berikut ini.

Tabel V.14

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai

α-Cronbach

Batas

Minimal Status

Aspek Perasaan (X1) 0.709 0.600 Andal

Aspek Sikap (X1) 0.662 0.600 Andal

Aspek Keunggulan Prodi (X3) 0.652 0.600 Andal Aspek Biaya Terjangkau (X4) 0.817 0.600 Andal

Aspek Minat (Y) 0.752 0.600 Andal

(77)

3. Analisis Regresi Linier Ganda

Dari hasil pengolahan data hasil output SPSS, di peroleh persamaan regresi linier ganda :

y = 1,844 + 0,291 X1 + 0,309 X2 + 0,155 X3 + 0,137 X4

Berdasarkan pembahasan analisis regresi linier berganda oleh Singgih Santoso (2002: p. 335), konstanta sebesar 1,844 mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel X1 (aspek perasaan), X2 (sikap), X3 (keunggulan prodi), dan X4 (biaya terjangkau), dalam arti masing- masing dianggap nol, maka aspek minat bernilai sebesar 1,844 unit.

Koefisien regresi X1 sebesar 0,291 mengindikasikan bahwa setiap terjadi penambahan aspek perasaan sebesar 1 unit, minat meningkat 0,291 unit (karena bertanda positif), dengan asumsi variabel lain ( dalam kasus ini X2, X3, X4 ) dianggap konstan ( Damodar.N.Gujarati. 1995 : 242 ).

Koefisien regresi X2 sebesar 0,309 mengindikasikan bahwa setiap terjadi penambahan aspek sikap sebesar 1 unit, perilaku konsumen akan meningkat 0,309 unit (karena bertanda positif),dengan asumsi variabel lain ( dalam kasus ini X1, X3, X4 ) dianggap konstan.

(78)

Koefisien regresi X4 sebesar 0,137 mengindikasikan bahwa setiap terjadi peningkatan aspek keterjangkauan biaya sebesar 1 unit, aspek minat meningkat 0,137 (karena bertanda positif), dengan asumsi variabel lain ( dalam kasus ini X1, X2, X3 ) dianggap konstan.

4. Pengujian signifikansi pengaruh individual( Parsial): dengan Uji t

4.1 Aspek Perasaan

(79)

4.2 Aspek Sikap

Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X2 (aspek sikap) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,309, bertanda positif. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,540, p = 0,001. Karena nilai p < 0,05 berarti variabel bebas X2 (aspek sikap) secara individual memiliki pengaruh signifikan terhadap Y (aspek minat masuk Universitas Sanata Dharma). Nilai t hitung untuk X2 (aspek sikap) sebesar 3,540 ternyata lebih besar dari t tabel (1,985) yang mengindikasikan pengaruh signifikan variabel X2 (aspek sikap) terhadap variabel Y (aspek minat masuk Universitas Sanata Dharma) pada taraf nyata 5%, karena t hitung berada pada daerah Ho ditolak. Aspek sikap berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat masuk Universitas Sanata Dharma karena, responden akan mendapat peluang yang lebih besar, pengetahuan yang terus berkembang jika melanjutkan pendidikan ke Universitas Sanata Dharma, karena responden beranggapan bahwa pendidikan yang dimiliki sekarang masih terbatas.

4.3 Aspek Keunggulan Prodi

(80)

terhadap Y (aspek minat masuk Universitas Sanata Dharma) pada taraf nyata 5%, karena t hitung berada pada daerah Ho ditolak. Aspek keunggulan prodi signifikan dan berpengaruh positif terhadap minat masuk Universitas Sanata Dharma karena, responden mendapatkan banyaknya pilihan fakultas, pilihan prodi, akreditasi yang baik prodi yang diunggulkan, serta berbasis kopentensi jika melanjutkan pendidikan ke Universitas Sanata Dharma.

4.4 Aspek Biaya terjangkau

(81)

5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F

(82)
(83)

BAB VI

KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian tentang pengaruh variabel bebas (aspek perasaan, sikap, keunggulan prodi dan biaya yang terjangkau) siswa/i SLTA Xaverius Pahoman dan Fransiskus Raja Basa Bandar Lampung terhadap variabel terikat (aspek minat) masuk, Universitas Sanata Dharma dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Gambar

Tabel V.2
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Program Studi
Tabel V.5
Tabel V.6
+5

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan yang tidak masuk kerja alasan lain atau sakit tanpa surat keterangan sakit dari dokter dapat diberi izin dengan ketentuan jumlah hari yang diberi izin tersebut

Letakkan atom berdekatan satu sama lain berdasarkan nomor golongan di mana golongan yang lebih rendah diletakkan sebagai atom pusat (di tengah), sebab semakin rendah

Undang- undang kepariwisataan yang bersifat nasional dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan kepariwisataan, khususnya

Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sampling, yaitu pengambilan conto material yang sesedikit mungkin namun dapat mewakili material keseluruhan. Sampling

Pembuatan gambar mesin didasarkan pada kriteria rancangan mesin yang telah ditetapkan. Pada kegiatan menggambar ada dua proses yang harus dikerjakan secara simultan,

Lain halnya dalam pembelajaran kewirausahaan di SMA Adiguna Bandar Lampung cenderung lebih bersifat teoritis, sehingga siswa tidak memiliki kemampuan untuk memulai

Faktor yang paling mendasar dalam menentukkan kelas kemampuan lahan adalah keadaan lereng, di daerah penelitian mempunyai tiga kemiringan lereng seperti di tunjukkan

Gambar 10 merupakan proses bisnis usulan menangani pengiriman produk melibatkan logistik yang dimulai dari melakukan cek data order konsumen melalui aplikasi,