BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
III.1. AnalisisMasalah
Semakin berkembangnya teknologi informasi yang telah banyak mendukung sistem dalam menentukan pilihan yang tepat dalam melakukan kegiatan ataupun pekerjaan. Salah satunya adalah sistem pakar menentukan modifikasi sepeda motor honda mesin injeksi dengan menggunakan metode forward chaining. Sistem pakar ini sangat membantu dalam memudahkan setiap individu yang ingin memodifikasi sepeda motornya.perkembangan sepeda motor yang setiap tahunnya mengalami kenaikan tentunya juga harus didukung oleh kesiapan mekaniknya, karena semakin banyaknya jumlah sepeda motor yang digunakan orang akan semakin banyak pula timbulnya kerusakan mesin sepeda motor.
Penulis melakukan analisa dengan menyimpulkan beberapa proses manual yang berlangsung pada beberapa perusahaan yaitu adalahsebagai berikut:
1. Masihseringnyaterjadikesalahandalammenentukanmodifikasiuntuksepeda motor honda. 2. Dalam hal memodifikasi sepeda motor honda mesin injeksi, masih kurangnya keahlian
yang dimiliki oleh para mekanik dalam melakukan modifikasi sehingga membutuhkan buku panduan atau panduan yang tidak terkomputerisasi.
Berdasarkan beberapa poin analisa yang telah penulis kemukakan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pakar yang telah terkomputerisasi sangat diperlukan media pembelajaran dalam menentukan modifikasi sepeda motor honda mesin injeksi.
III.2. PenerapanMetode Forward Chaining
Forward Chaining adalah suatu metode pengambilan keputusan yang umum digunakan dalam system pakar. Proses pencarian dengan metode forward chaining berangkat dari kiri kekanan, yaitu dari premis menuju kepada kesimpulan akhir, metode ini sering disebut data
driven yaitu pencarian dikendalikan oleh data yang diberikan. Forward Chaining juga disebut penalaran maju yaitu aturan – aturan diuji satu demi satu dalam urutan tertentu. Mesin inferensi akan mencocokan fakta atau statement dalam knowledge base dengan situasi yang dinyatakan dalam rule bagianIF. Jika fakta yang adadalam Knowledge Base sudah sesuai dengan kaidahIF, maka rule itu distimulasi dan rule berikutnya diuji. Proses pengujian rules atua demi satu berlanjut sampai satuputaran lengkap melalui seluruh perangkat rule.Berikut rule yang dapat dijadikan sebagai basis pengetahuan untuk modifikasi sepeda motor Honda mesininjeksi adalah sebagai berikut:
Tabel III.1.
Pilihan Jenis Modifikasi
ID
Jenis Modifikasi
15 Modifikasi Kopling Standar pabrikan dengan Kopling Racing
2tak honda Mesin Injeksi
14 Modifikasi Blok Metic Standart Pabrikan dengan Blok Metic
Racing Honda Mesin Injeksi
13 Modifikasi Blok 4tak Standart Pabrikan dengan Blok Racing
4tak Honda Mesin Injeksi
12 Modifikasi Blok 2tak Standart Pabrikan dengan Blok Racing
Honda 2tak Mesin Injeksi
11 Modifikasi Piston Metic Pabrikan dengan Piston Metic Racing
Honda Mesin Injeksi
10 Modifikasi Piston 4tak Standart dengan Piston 4tak Racing
honda Mesin Injeksi
9
Modifikasi Piston 2tak Pabrikan dengan Piston 2tak Racing
Honda Mesin injeksi
Tabel III.2.
Modifikasi Keterangan
ID
Keterangan
15
Keuntungan : Performa Optimalkan Saat Mengganti GIGI
1,2,3,4,5 semangkin terasa ringan
14
Keuntungan : Performa Optimal pada Tenaga yang dihasilkan
semangkin Besar..
Kekurangan : BBM ( Bahan Bakar Minyak ) Boros
13
Keuntungan :Performa optimal pada kecepatan tinggi.
Kelebihan : Mengoptimalkan Tenaga Lebih Besar yang
dihasilkan.
Kekurangan : BBM ( Bahan Bakar Minyak ) Boros.
12
Keuntungan : Performa optimal pada kecepatan tinggi.
Kelebihan : Mengoptimalkan Tenaga lebih Besar yang di
hasilkan.
Kekurangan : BBM ( Bahan Bakar Minyak ) Boros
11
Keuntungan : Mengoptimalkan Bertenaga standart yang di
hasilkan, Mengkondisikan Bahan Bakar Minyak ke Mesin
dan lebih irit.
Kekurangan: Tangki Hanya Memuat BBm ( Bahan Bakar
Minyak ) Hanya 2,7 liter dan sedikit Boros.
10
Keuntungan : Performa optimal pada kecepatan tinggi
9
Keuntungan : Performa optimal pada kecepatan tinggi.
Kelebihan : Tenaga lebih besar.
Tabel III.3.
Aturan
Rule Base
ID
ID Konklusi / Variabel
114
Memiliki Sepeda motor honda
113
Memodifikasi Sparepart Sepeda Motor Honda Standart
Dengan Mesin Injeksi
116
Pengaturan Oli Secara Teratur, Setiap 3 Bulan
121
Rantai Temeng Standart
120
Kopling yang digunakan Standart
118
Rantai Temeng Standart
117
Knalpot Sepeda Motor Honda Standart
Menentukan basis aturan (pengetahuan), pada bagian ini basis aturan
ditentukan oleh pakar, yang akan menjadi pohon keputusan.
1.
Jika 114 dan 113 maka 116.
2.
Jika 121, 120, 118 dan 117 Maka PSL.
3.
Jika 113,121 Maka PSTL.
4.
Jika 121 dan 117 Maka PSTL.
No Jenis modifikasi
Ya /
Tidak
Konlklusi/Variabel
Proses Selesai Layak
dan Tidak Menemui
Hasil Keterangan
1
15
Ya
114,113,116,121,
120,118,117
Keuntungan
:
Performa
Optimalkan
Saat
Mengganti
GIGI
1,2,3,4,5 semangkin
terasa ringan
15
Tidak
113,121
Modifikasi Kopling
Standar
pabrikan
dengan
Kopling
Racing 2tak honda
Mesin Injeksi : Hasil
analisa menunjukan
modifikasi
tidak
Gambar III.1.
Pohon Keputusan
Keterangan Konsultasi :
1.
Apa Bila Layak Proses Selesai Sesi akan Brakhir dengan hasil Konsultasi
2.
Apa Bila Tidak Layak Proses Selesai Sesi akan Berakhir dengan hasil
Konsultasi
III.3. DesainSistem
Pada perancangan sistem secara menjelaskan mengenai rancangan yang akan dikerjakan serta fitur-fitur yang akan dipakai pada aplikasi tersebut seperti metode yang
114 113 Y Y 116 Y 121 Y 120 118 Y 117 Y Y PSL T 116 Y 121 T 120 118 Y Y PSTL ID Konklusi / Variabel
digunakan dalam rancangan, rancangan layar, dan lainnya. Dimana objek dari perancangan ini difokuskan pada pengembangan sistempakar menentukan modifikasi sepeda motor mesin injeksi.Untuk menggambarkan proses sistem penulis menggambarkandengan menggunakan beberapa diagram, yaitu sebagai berikut.
III.3.1.Use Case Diagram
Use case
diagram berfungsi untuk menggambarkan kegiatan aktor atau
pengguna aplikasi. Adapun
use case
diagram aplikasi yang dirancang dapat
dilihat pada gambar III.2 berikut.
Gambar III.2.
Use Case
Diagram Sistem Yang Dirancang
Sesuai dengan gambar III.2. diatas maka sistem baru yang dirancang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sistem Pakar Menentukan Modifikasi Sepeda Motor Mesin Injeksi Menggunakan Metode Forward Chaining
User Admin
<include> Login Modif
Input Variabel
Input Data Rule
Konsull Expert Hasil Keluar <include> <include> <include> <extend> <extend> <extend> <extend> <extend> <include> <include> <include>
1. Untuk dapat mengakses aplikasi admin melakukan login sehingga tampil menu utama yang dapat menjalankan aplikasi dan menentukan kerusakan dan konsultasi halaman dan adminjuga dapat mengubah profil admin.
2. pada proses login berhasil, pengguna juga dapat melihat bantuan dalam menjalankan aplikasi pada menu help, serta melihat keterangan dari aplikasi yang dirancangpada menu
III.3.2.Class Diagram
Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam sistem.Class diagram memberikan gambaran system secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya, dibuat beberapa class diagram untuk system tunggal.Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap sistem yang dibangun. Untuk class diagram pada sistem yang dirancang dapat dilihat padagambar III.3dibawah ini.
Gambar III.3.
Class
Diagram
III.3.3. Activity Diagram
1 * Login -Username(String) -Password(String Proses - Knowladge +Proses User - Expert() + Load_Server() -Has il Modifikasi -Tbl.target +id_t, int(10) +isi_t, varchar(50) +ket_t, varchar(100) - Tbl.Rules +id_r, int(10) + id_t, int(50) +isi_r, int(50) +id_v, int(50) 1 1 * 1 * -Tbl.target_varibel +id_t, int(10) +id_v, int(10) -Tbl_Admin +id_Admin, int(10) +Username varchar(10) +Password varchar(30) +nama varchar(50) +Add() +Save() +Edit() +Delete() Variabel Rules Akses Exit
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alirberawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internalprocessing). Olehkarenaitu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses danjalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu usecase atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan , sementara usecase menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
1. Activity DiagramLogin
Adapun activity diagram login dalam proses sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar III.4penjelasan berikut.
Gambar III.4.
Activity
Diagram
Login
2. Activity DiagramAdmin
Adapun activity diagramAdmindalam proses sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar III.5penjelasan berikut.
Menu login
Input sername/Password
Valid
Gambar III.5.
Activity
Diagram Admin
3. Activity DiagramData VariabelAdapun activity diagramAdmindalam proses sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar III.6penjelasan berikut.
Gambar III.6.
Activity
Diagram Data Variabel
4. Activity DiagramData RulesAdapun activity diagram Admin dalam proses sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar III.7penjelasan berikut.
Start « » Sistem Admin Menu Utama Input Variabel Input Data Rule Keluar Modif No Yes Yes No Yes Yes No No Yes Sistem Admin Database
Pilih D.Variabel Form D.Variabel
Input D.Variabel
D.Variabel Input
Input D.Variabel Selesai
Gambar III.7.
Activity
Diagram Data
Rules
III.3.4. Sequence DiagramAdapun sequence diagram ini menjelaskan tentang penggunaan aplikasi baik yang dilakukan oleh admin. Fungsi diantara dua aktor tersebut berbeda, admin dapat menginputkan data yang diperlukan oleh pengguna yang dapat dijelaskan dibawah ini. Sequence diagram tersebut menggambarkan aktifitas yang dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
1. Sequence Diagram Login
Adapun activity diagram logindalam proses sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar III.8 penjelasan berikut.
Gambar III.7.
Rancangan
Form
Admin
Sistem
Admin Database
Pilih D.Rules Form D.Rules
Input D.Rules
D.Rules Input
Input D.Rules Selesai
Save Data
Exit
Login Validasi Proses
Admin Login Validasi Login Username atau Password Salah Result Proses Berhasil Load proses
2. Sequence Diagram Variabel
Adapun sequence diagram Variabel dalam proses sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar III.9 penjelasan berikut
Gambar III.8.
Rancangan
Form
Variabel
Input Variabel Database Proses
Admin Data Variabel Simpan Respon Result Proses Berhasil Load Variabel
3. Sequence Diagram Rules
Adapun Sequence diagram Rules dalam proses sistem yang dibangun dapat dilihat pada gambar III.10 penjelasan berikut
Gambar III.9.
Rancangan
Form
Rules
4. Sequence Diagram Rules
Gambar III.10.
Rancangan
Form
Rules
Input Rules Database Proses Admin
Input Data Rules
Simpan
respon
Result
Proses Berhasil
Load Rules
Expert Hasil Proses
Aktor Konsult Expert Simpan respon Result Hasil Konsult Load Expert
III.3.5.Desain Database
Adapun desain database dari sistem yang akan dirancang menggunakan DBMS MySQL Server , database diberi nama ”modifikasi_motor” dan memiliki 5 (lima) buah
tabel.Pada tahap ini adalah penggambaran tabel-tabel yang saling berhubangan, database yang dirancang yang dapat pada bebrapa tabel berikut ini.
1. TabelAdmin
Tabel 1.TabelAdmin
Nama Database : db_modifiksi_motor NamaTabel : tbl_admin
Primary Key : -
No Field Type Size Description
1 Id_admin int 10 Id admin 2 username Varchar 100 Username 3 password Varchar 100 Password 4 Nama Varchar 10 Nama
5 Jk Varchar 5 Jenis kelamin
2. TabelRules
Tabel2TabelRules
Nama Database : db_modifiksi_motor NamaTabel : tbl_rules
Primary Key : -
No Field name Type Size Description
1 Id_r Int 10 Idrule
2 Id_t Int 100 Idtabel
3 Isi_r Int 100 Isirules
4 Id_v Int 100 Idvariabel
3. TabelTarget
Tabel3TabelTarget
Nama Database : db_modifiksi_motor NamaTabel : tb_target
Primary Key : -
No Field Name Type Size Description
1 Id_t Int 10 Id target
3 Ket_t Varchar 50 Keterangan target
4. TabelTarget Variabel
Tabel4TabelTarget Variabel
Nama Database : db_modifiksi_motor NamaTabel : tbl_target_variabel Primary Key : -
No Field name Type Size Description
1 Id_t int 10 Id tabel 2 Id_v int 10 Id variabel
5. TabelVariabel
Tabel5TabelVariabel
Nama Database : tb_modifikasi_motor NamaTabel : tb_variabel
Primary Key : -
No Field name Type Size Description
1 Id_v Int 10 id variabel
2 Isi_v Varchar 10 isi variabel
III.3.6.RancanganKeluaran
Tahap desain sistem secara detail berisikan gambaran lengkap dari sistem yang akan dirancang.
III.3.7.DesainInterface
Pada sub bab ini merupakan pembahasan mengenai rancangan pada aplikasi yang akan dikembangkan. Adapun rancangan yang akan dijelaskan dan digambarkan berikut ini merupakan suatu interface dari aplikasi yang akan dirancang sehingga proses perancangan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.Rancangan tampilan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Pada halaman ini berfungsi sebagai menu utama pada aplikasi. Dengan menampilkan beberapa menu yang dapat difungsikan. Rancangan form menu dapat dilihat pada gambar III.12 berikut ini.
Gambar III.11.
Rancangan
Form
Menu Utama
2. FormLoginPada halaman ini menampilkan rancangan form menu login yang berfungsi untuk masuk ke dalam aplikasi yang dirancang. Yang dapat dilihat pada gambar III.13 berikut ini.
3. Form Modif Pakar
Pada halaman ini menampilkan rancangan form modif pakar yang berfungsi untuk mengelola data pakar. Seperti tambah data baru, rubah data maupun menghapus data sepeda motor honda. Yang dapat dilihat pada gambar III.14 berikut ini.
Gambar III.13. Rancangan Form Modif Pakar
4. Form Variabel
Pada halaman ini menampilkan rancangan form Variabelyang berfungsi untuk mengelola data variabel pada sepeda motor honda. Seperti tambah data baru, rubah data maupun menghapus jenis modifikasi. Yang dapat dilihat pada gambar III.15 berikut ini.
5. Form Rules
Pada halaman ini menampilkan rancangan form rules yang berfungsi untuk mengelola perbandingan untuk menentukan modifikasi Yang dapat dilihat pada gambar III.16 berikut ini.