• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. disusun sesuai waktu yang telah ditentukan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. disusun sesuai waktu yang telah ditentukan."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan KaruniaNya yang tidak terhingga sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Luwu Utara dapat disusun sesuai waktu yang telah ditentukan.

Sesuai Amanat Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban Pemerintah kepada publik atas penyelenggaraan pemerintahan selama satu tahun anggaran. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil pelaksanaan program kegiatan selama satu tahun anggaran dalam rangka evaluasi capaian kinerja dengan melakukan perbandingan antara target dan realisasi kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja (Renja) untuk tahun bersangkutan.

Kami sadari bahwa Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu segala saran dan kritikan yang konstruktif sangat diharapkan dari semua pihak untuk perbaikan pada masa akan datang. Terima kasih.

Masamba, Februari 2017 KEPALA DINAS

Drs. YASIR TABA, M.Kes. Apt PKT : PEMBINA

(2)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (Lakip) Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan ini dii buat untuk memberikan gambaran capaian kinerja untuk tahun 2016.

Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan tahun 2016 telah melaksanakan 7 program yaitu : 1. Program Keluarga Berencana

2. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas anak dan Perempuan 3. Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan gender dan anak 4. Program peningatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan

5. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri 6. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KR

7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

8. Program pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU

Capaian Target Kinerja Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan tahun 2016 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk Program Keluarga Berencana target kinerjanya pada umumnya telah dapat diselesaikan dengan baik,

walaupun tidak sepenuhnya dapat terlaksana secara optimal.

2. Untuk Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas anak dan Perempuan kinerjanya telah tercapai, walaupun belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal. Hal ini dikarenakan pembentukan Gugus Tugas Kab/Kota Layak Anak (KLA) dan Kongres Kab/Kota Layak Anak baru dibentuk dan saat ini baru bersifat sosialisasi. 3. Untuk Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan gender dan anak target kinerjanya telah terlaksana

dengan baik karena jumlah perempuan di lembaga Pemerintahan lebih besar daripada pria.

4. Untuk program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan kinerjanya telah terlaksana dengan baik karena terjadi peningkatan kualitas hidup perempuan dari kurang baik menjadi baik.

(3)

5. Untuk Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri pada umumnya telah terlaksana dengan baik, namun demikian khusus untuk rasio Prasejahtera dan Prasejahtera I kurang Optimal karena belum terjangkaunya pelayanan KB terpencil dan pesisir, bagi keluarga Prasejahtera dan Prasejahtera I. 6. Untuk program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR target kinerjanya berjalan secara

optimal itu karena telah terbentuknya Pik Remaja sebanyak 38 (Tiga Puluh Delapan) Kelompok/Sekolah terdiri dari 16 (Enam Belas) Tingkat SLTA dan 22 (Dua Puluh Dua) Tingkat SLTP ditetapkannya 4 (empat) Kelompok/Sekolah yang ikut dalam Program Genre bagi Pendidik sebaya dan Konseling Sebaya, Pik Remaja Tegar Model di Tingkat SLTA se Kab. Luwu Utara, Yaitu 2 (dua) sekolah di tingkat SMA yaitu.

1. SMA N 1 Bone-Bone 2. SMA N 2 Masamba

7. Untuk Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU target Kinerjanya berjalan secara optimal dan telah melebihi target.

8. Untuk program perencanaan pembangunan daerah target kinerjanya berjalan dengan baik dan telah mencapai target.

Masamba, Februari 2017 KEPALA DINAS,

Drs. YASIR TABA, M.Kes. Apt PKT : PEMBINA

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

………

1

RINGKASAN EKSEKUTIF

………

2

DAFTAR ISI

………

4

BAB I PENDAHULUAN

………

5

1.

LATAR BELAKANG

………

5

2.

MAKSUD DAN TUJUAN

………...

5

3.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

………...

6

4.

STRUKTUR ORGANISASI

………...

8

5.

SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA

DAN PRASARANA

………

9

BAB II PERENCANAAN KINERJA

………..

15

1.

PERENCANAAN STRATEGIS

………...

15

2.

PENETAPAN INDIKATOR PERJANJIA

KINERJA

………...

19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

………

23

1.

CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

………..

23

2.

ANALISIS CAPAIAN KINERJA

……….

23

3.

REALISASI ANGGARAN

……….

40

BAB IV PENUTUP

………..

42

1.

KESIMPULAN

……….

42

2.

SARAN

………

42

LAMPIRAN

(5)

BAB

SATU

PENDAHULUAN

1.

LATAR BELAKANG

Dalam rangka terselenggranya good govermance diperlukan pengembangan dan penerapan pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan syah sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas darii korupsi, kolusi dan nepotisme.

Setiap Instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan Negara diwajibkan untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi (Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan Penetapan Kinerja sesuai dengan Permen PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

a. Maksud :

Maksud penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (Lakip) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara adalah untuk memberikan gambaran tentang pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara.

(6)

b. Tujuan

 Untuk memberikan informasi tentang capaian kinerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan berdasarkan target yang telah ditulis sebelumnya.

 Untuk mengevaluasi program dan kegiatan yang telah dilakukan selama Tahun Anggaran 2016

3.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara No. 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah lain Kabupaten Luwu Utara (Lembaga Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 4) sebagai berikut :

Tugas Pokok

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Badan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

c. Pelaksanaan bimbingan, pengkoordinasian, pengedalian, pengawasan program dan kegiatan di Bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara.

d. Pembinaan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis dan Tenaga Fungsional.

e. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan teknis di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

(7)

g. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

h. Menyelenggarakan bimbingan dan pelaksanaan tugas di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

i. Membina, mengkoordinasikan dan mengelola data dn informasi yang terkait dengan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

j. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di Bidang Keluarga Berencana.

k. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di Bidang Keluarga Sejahtera dan Pergerakan Masyarakat.

l. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

m. Membina dan mengarahkan Kepala Sekretariat dan para Kepala Bidang dalam melaksanakn tugasnya. n. Membina pelaksanaan tugas – tugas Unit Pelaksana Teknis dan Tenaga Fungsional Badan.

o. Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai dalam lingkup badan.

p. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuangan.

q. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan perlengkapan dan peralatan Badan. r. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait.

s. Menilai prestasi kerja Kepala Sekretariat dan Kepala Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier. t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(8)

4.

STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, terdiri dari :

a.

Kepala Badan

b.

Sekretariat terdiri atas :

a)

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b)

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

c)

Sub Bagian Keuangan

c.

Bidang Data dan Informasi Program Terdiri atas :

a)

Sub Bidang Pelaporan dan Pengolahan Data

b)

Sub Bidang Evaluasi Program dan Informasi

d.

Bidang Keluarga Berencana terdiri atas:

a)

Sub Bidang Pelayanan KB/ KR

b)

Sub Bidang Kesehatan Reproduksi Remaja

e.

Bidang Keluarga Sejahtera dan Pergerakan Masyarakat terdiri atas:

a)

Sub Bidang Pembinaan Ketahanan Keluarga

b)

Sub Bidang Peningkatan Keluarga Sejahtera dan Institusi Masyarakat

f.

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri atas :

a) Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan

b) Sub Bidang Perlindungan Anak

h.

Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dan KTU

a) Kelompok Jabatan Fungsional

(9)

5.

Sumber Daya Manusia dan Sarana

a.

Jumlah Pegawai

Jumlah pegawai pada Badan KB dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Luwu Utara tahun 2016 sebanyak 98 Orang. Keadaan Pegawai Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara tahun 2016 dapat dilihat tabel berikut ini :

Tabel 1. Keadaan Pegawai Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara berdasarkan status pegawai dan tingkat pendidikan tahun 2016

L

P

1 Master (S2)

2

0

2

2 Sarjana (SI)

19

36

55

3 Diploma (D4/D3/D2/D1)

4

0

4

4 SLTA

14

22

36

5 SMP

1

0

1

40

58

98

PNS

No

Tingkat Pendidikan

Jumlah

JUMLAH

Tabel 2. Keadaan Pegawai Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara berdasarkan jabatan Struktural tahun 2016

L P 1 Eselon II 1 0 1 2 Eselon III 3 2 5 3 Eselon IV 14 21 35 4 Eselon V - - -18 23 41 Jumlah No Jabatan Jumlah JUMLAH

(10)

Tabel 3. Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil Lingkup Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara tahun 2016 berdasarkan tingkat pendidikan.

L

P

1 Master (S2)

2

-

2

2 Sarjana (SI)

19

36

55

3 Diploma (D4/D3/D2/D1)

4

0

4

4 SLTA

14

22

36

5 SMP

1

0

1

40

58

98

Jumlah

JUMLAH

No

Jabatan

Jumlah

(11)

Tabel 4. Keadaan Pegawai Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara berdasarkan pangkat dan Golongan Tahun 2016.

No Jumlah

1

a) Pembina Utama (IV/b) 2

b) Pembina (IV/a) 4

2 Golongan III

a) Penata Tk. I (III/d) 20

b) Penata (III/c) 10

c) Penata Muda Tk. I (III/b) 17

d) Penata Muda (III/a) 19

3 Golongan II

a) Penata Tk. I (II/d) 1

b) Pengatur (II/c) 6

c) Pengatur Muda Tk. I (II/b) 12

d) Pengatur Muda (II/a) 6

4 Golongan I -a) Juru I/c 1 98 Jabatan Golongan IV JUMLAH

(12)

b. Sarana dan Prasarana

tabel. 5 Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Badan KB dan PP Kab.Luwu Utara tahun 2016. Adalah sebagai berikut:

No Jenis Barang Jumlah Barang Keterangan

1 Gedung Kantor 1 Unit Baik

2 Kantor UPTB 12 Unit Baik

3 Printer 22 Unit Baik

4 Laptop 3 Buah Baik

5 Note Book 10 Set Baik

6 In Fokus (Proyektor) 1 Set (Layar & Proyektor) Baik

7 Wireless 1 Buah Baik

8 Kursi Futura (Susun) 200 Buah Baik

9 Lemari Arsip 3 Pintu 2 Buah Baik

10 Lemari Arsip Pintu Kaca 2 Buah Baik

11 Lemari Arsip 19 Buah Baik

12 Lemari Penyimpanan 7 Buah Baik

13 Mesin Ketik 3 Buah Baik

14 Rak Kayu 13 Buah Baik

15 Brankas 1 Buah Baik

16 Lemari Makan 1 Buah Baik

17 Kursi Tamu 6 Set Baik

18 Meja ½ Biro 34 Buah Baik

19 AC 10 Buah Baik

20 Kipas Angin 30 Buah Baik

21 TV 1 Buah Rusak

22 Dispenser 1 Buah Rusak

23 Meja dan Kursi 1 Biro 12 Buah Baik

24 Kursi ½ Biro 11 Buah Baik

25 Kendaraan Roda 2 (Penyuluh KB) 84 Buah Baik

26 Kendaraan Pengangkut Akseptor 1 Buah Baik

27 Kendaraan Roda Empat Mobil Unit Pelayanan KB (Muyan) 1 Buah Baik 28 Kendaraan Roda Empat Mobil Unit Penerangan

(13)

29 Komputer PC 12 Buah

Baik

30 Exausfan 29 Buah

Baik

31 Kursi Tamu 4 Set

Baik

32 White Board 8 Buah

Baik

33 Meja Meeting 9 Buah

Baik

34 Vakum Cleaner 1 Buah

Baik

35 Alat Pemadam 1 Buah

Baik

36 Papan Pemisah 1 Buah

Baik

37 Troli Barang 1 Buah

Baik

38 Tangga Aluminium 1 Buah

Baik

39 Pallot 5 Buah

Baik

40 Media Advokasi (Vidio Tron) 1 Set

Baik

41 Desk book 6 Buah

Baik

Adapun permasalahan utama (Strategic issued) yang sedang di hadapai Badan KB dan PP Kabupaten Luwu utara di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yakni :

a. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur PKB, PLKB, PPKBD, Sub PPKBD, BKB, BKL dan UPPKS.

b. Kurangnya tenaga penyuluh kelurga berencana dibandingkan dengan luas wilayah c. Rendahnya kepesertaan laki-laki dalam ber-KB

d. Belum maksimalnya layanan KB di wilayah terpencil dan tertinggal e. Rendahnya peningkatan jumlah keluarga prasejahtera menjadi sejahtera

f. Usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) belum dilaksanakan secara komprehensif lintas sector

g. Kurangnya sarana dan prasarana di bidang data dan informasi program

h. Terbatasnya akses informasi dan pengetahuan remaja putus sekolah tentang kesehatan reproduksi. i. Tingginya jumlah pernikahan dini di Kabupaten Luwu Utara

(14)

j. Rendahnya partisipasi anak dalam pembangunan

k. Rendahnya pemenuhan indikator Kabupaten/kecamatan layak anak serta sekolah ramah anak. l. Rendahnya partisipasi perempuan di DPRD kabupaten/kota

m. Rendahnya persentase perempuan dalam posisi pengambil kebijakan di lembaga pemerintah

n. Terbatasnya layanan bantuan hukum yang dapat diakses dengan mudah oleh perempuan dan anak korban kekerasan

o. Masih rendahnya pembinaan organisasi perempuan, rendahnya komitmen pemerintahan kecamatan dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender di kabupaten/kecamatan

p. Masih rendahya pemahaman masyarakat tentang perdagangan manusia (trafficking) dan banyaknya keluhan masyarakat dalam kekerasan rumah tangga (KDRT)

(15)

BAB

DUA

PERENCANAAN KINERJA

1.

Perencanaan Strategis (Renstra )

Perencanaan Strategis (Renstra) Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan disusun dengan berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada RPJMD Kab. Luwu Utara 2016 – 2021,

RPJMD KAB. LUWU UTARA 2016 – 2021

RPJMD 2016 – 2021 ditujukan untuk lebih memantapkan penetapan pembangunan dengan mengoptimalkan sumber daya dan mengatasi permasalahan di Kab.Luwu Utara terutama masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.

Berkaitan dengan ini telah ditetapkan Visi Kab. Luwu Utara yaitu Luwu Utara yang Religius dengan Pembangunan Berkualitas dan Merata yang Berlandaskan Kearifan Lokal

Visi tersebut mengandung makna bahwa :

“Luwu Utara Yang Religiusdapat dimaknakan sebagai masyarakat yang sangat memegang teguh, menjunjung tinggi, tunduk dan patuh pada nilai-nilai agama. Dengan terwujudnya masyarakat yang religius, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Luwu Utara.

“Pembangunan Berkualitas dan merata”, dapat diartikan sebagai tekad yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik dari waktu ke waktu, pelayanan Publik yang sanggup menjangkau seluruh warga, dan Pembangunan yang lebih merata dan diseluruh wilayah Kecamatan.

“Berlandaskan Kearifan Lokal”, lebih dimaksudkan sebagai penegasan bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Luwu Utara senantiasa berlandaskan nilai-nilai kebijakan dan kearifan yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kabupaten Luwu Utara.

(16)

Berdasarkan visi pembangunan tersebut ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021.

1. Mewujudkan Masyarakat yang Religius dan Tata kelola Pemerintahan yang Baik dan Komunitas Adat yang Berdaya;

2. Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat yang Tinggi, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Pemenuhan rumah layak huni;

3.

Mewujudkan Pendidikan Berkualitas, Prestasi Kepemudaan, Ketahanan Budaya; 4. Mewujudkan Kemandirian Ekonomi, Iklim Investasi dan daya tarik wisata;

5. Mewujudkan Penurunan ketimpangan Pendapatan dam Pembangunan Infrastruktur wilayah;. 6. Mewujudkan penurunan ketimpanganpendapatan dan pemerataan infrastruktur wilayah 7. Mewujudkan ketertiban umum dan tingkat keamanan yang kondusif;

Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tujuan dan sasaran Pembangunan Luwu Utara yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang dirumuskan berdasarkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021 yang berhubungan dengan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan adalah misi ke dua dan ke tiga.

2. RENCANA STRATEGIS BADAN KB DAN PEMBERDAYAN PEREMPUAN TAHUN 2016 – 2021

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Luwu Utara maka setiap SKPD wajib menyusun Renstra dengan mengaju kepada Renstra RPJMD dan Renstra Kabupaten.

Perencanaan Strategis Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan meliputi: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategis (cara mencapai tujuan dan sasaran).

A.

VISI

Berdasarkan Visi Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 – 2021, maka Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Luwu Utara merumuskan Visi sbb:

(17)

B.

MISI

Untuk mewujudkan Visi tersebut ditetapkan Misi sbb :

1.

Mewujudkan keluarga kecil dan Berkualitas.

2.

Mewujudkan peran perempuan dan anak dalam pembangunan.

3.

Mewujudkan kualitas hidup serta perlindungan anak dan perempuan.

C.

TUJUAN DAN SASARAN

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan KB dan PP Kab. Luwu Utara, ditetapkan Tujuan dan Sasaran :

No. Tujuan Sasaran

1. Mewujudkan kualitas keluarga kecil dan

Berkualitas.  Meningkatnya kualitas keluarga kecil dan

sejahtera.

 Meningkatnya pembinaan keluarga yang ideal yang sehat dan sejahtera serta

meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelayanan KB yang mandiri.

2.

Mewujudkan peran perempuan dan

anak dalam pembangunan.

Meningkatnya pengarusutamaan gender

dalam pembangunan.

3 Mewujudkan kualitas hidup serta perlindungan anak dan perempuan

 Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan anak dan perempuan

(18)

3. PENETAPAN INDIKATOR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Tabel. 6 Adapun Indikator kinerja Badan KB dan PP Kab. Luwu Utara Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya Pengeloaan Keuangan Daerah yang akuntabel dan

Berorientasi public

Laporan Keuangan Tepat Waktu sesuai SAP Tepat

2. Terwujudnya Laporan Kinerja Administrasi Pemerintahan yang transparan dan dapat diakses oleh public

Status laporan kinerja kategori baik B

3. Meningkatnya Kualitas Keluarga Kecil dan Sejahtera

1. Persentase laju pertumbuhan penduduk

1.50 2. Rata-rata jumlah anak perkeluarga 2

3. Rasio Akseptor KB 15

4. Cakupan Peserta KB Aktif 66

5. Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga

sejahtera I 18

6. Cakupan Pasangan Usia subur yang istrinya

dibawah usia 20 tahun 3.9

7. Cakupan Sasaran pasangan Usia subur

menjadi Peserta KB aktif 80

8. Cakupan Penyediaan Alat dan Kontrasepsi

untuk Memenuhi Permintaan Masyarakat 28 9. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin

ber-KB tidak terpenuhi (ummet Need) 16

4. Meningkatnya Pembinaan Keluarga yang Ideal yang Sehat dan Sejahtera serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB yang mandiri

10. Cakupan Penyediaan Informasi data mikro keluarga disetiap desa/Kelurahan

100

11. Ratio Petugas Lapangan keluarga Berencana

/ Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) ,1:2 12. Ratio Pembantu Pembina Keluarga

Berencana (PPKBD) ,1:1

13. Cakupan anggota bina Keluarga Balita (BKB)

ber-KB 83

14. Cakupan PUS Peserta KB anggota usaha Peningkatan pendapatan Keluarga sejahtera

(19)

5. Meningkatnya pengarusutamaan

gender dalam pembangunan 1. Indeks pembangunan gender 90

2. Indeks pemberdayaan gender 70

3. Persentase partisipasi perempuan dilembaga

pemerintahan 75

4. Partisipasi perempuan dilembaga swasta 27

5. Rasio KDRT 0.03

6. Partisipasi angkatan kerja perempuan 55

7. Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun

keatas 80

6. Meningkatnya Kualitas Hidup serta

Perlindungan anak dan perempuan 1. Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak

kekerasan 77

2. Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah

Umur 10

3. cakupan perempuan dan anak korban

kekerasan yang mendapatkan penaganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan

80

4. Cakupan perempuan dan anak korban

kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana KTP/A dan PPT/PKT di rumah sakit

55

5. cakupan layanan rehabilitasi sosial yang

diberikan oleh petugas terlatih bagi perempuan danj anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

77

6. Cakupan layanan bimbingan rohani yang

diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

75

7. cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan keputusan pengadilan atas kasus-kasus kekarasan perempuan dan anak

80

8. Cakupan Perempuan dan anak korban

kekerasan yang mendapat layanan hokum 65 9. Cakupan layanan pemulangan bagi

perempuan dan anak korban kekerasan 60 10. Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi

(20)

Untuk mencapai target kinerja tersebut di atas, dilakukan berbagai macam program dan kegiatan sbb: 1. Program keluarga berencana

a. Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi keluarga miskin b. Pembinaan Keluarga Berencana

c. Pengadaan sarana mobilitas Tim KB Keliling d. Pengadaan Sarana Pelayanan KB

2. Program Pembinaan Peran Serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri a. Fasilitasi Pembentukan kelompok masyarakat KB peduli

b. Koordianasi Pengolahan Program c. Pendataan Keluarga

d. Pembinaan dan Pencatatan dan Pelaporan KB/KS e. Ketatalaksanaan Operasional UPTB KB

3. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Pembinaan pusat pelayanan informasi dan konseling KKR

4. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU Pembinaan Kelompok Tri Bina (BKB, BKR,BKL)

5. Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender Dan Anak Pengembangan dan Penguatan Jejaring Perlindungan Anak Kab. Luwu Utara 6. Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan

Workshop Peningkatan Peran Perempuan dalam Pengambil Keputusan

7. Program Keserasian kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Pembinaan organisasi perempuan

8. Prrogram Perencanaan Pembangunan Daerah

Fasilitasi sinkronisasi perencanaan pembagunan daerah Adapun Tabel Penetapan Kinerja dapat dilihat pada lampiran

(21)

BAB

TIGA

AKUNTABILITAS KINERJA

A.

Capaian Kinerja Organisasi

Akuntanbilitas kinerja menggambarkan capaian kinerja sasaran atas penetapan kinerja Badan KB

dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara. Dimana penetapan kinerja tersebut merupakan

prasyarat untuk melakukan pengukuran kinerja dan merupakan target kinerja yang harus dicapai sebagai

wujud komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi. Selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja

yang merupakan perbandingan antara target kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya untuk

mengetahui celah kinerja. Atas celah tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui penyebab

keberhasilan dan kegagalannya. Jika berhasil akan menjadi dasar dalam penetapan target berikutnya dan

jika gagal akan menjadi bahan perbaikan untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. pada

Tahun 2016 ini merupakan tahun Pertama Pelaksanaan RPJMD 2016 – 2021 yang dijabarkan kedalam

Renstra Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan, Untuk mengetahui sejauh mana Akuntabilitas Kinerja

Kegiatan Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Tahun 2016 di sajikan dalam capaian indikator

Kinerja dengan cara membandingkan antara target dan realisasi tahun ini serta realisasi kinerja dan

capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu, target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis dan standar nasional melalui indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam

penetapan kinerja dengan realisasinya. Adapun perbandingan capaian indikator tahun 2011 sampai

dengan tahun 2015 beserta analisis dan evaluasi singkat pada tabel berikut ini :

(22)

Analisis Pencapaian indikator Kinerja

Analisis Pencapaian Kinerja dilakukan berdasarkan Pengukuran Kinerja yang telah ditetapkan

sesuai dengan Visi Misi, Tujuan dan Sasaran. Analisis Pencapaian Kinerja tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

Tabel 7 . Perbandingan Target Indikator Kinerja Sasaran Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 sampai dengan tahun 2020

No

Sasaran

Indikator Kinerja

Tahun

2016

2017

2018

2019

2020

1

Meningkatnya Kualitas Keluarga Kecil dan Sejahtera

Persentase laju

pertumbuhan penduduk 1.50 1.45 1.45 1.40 1.30

Rata-rata Jumlah Anak

Perkeluarga 2 2 2 2 2

Rasio Akseptor KB 15 17 19 20 21

Cakupan Peserta KB Aktif 66 67 67 67 68

Keluarga Prasejahtera dan

Keluarga Sejahtera I 18 15 13 10 5

Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah Usia 20 Tahun

3,9 3,8 3,6 3,5 3,4

Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB Aktif

80 85 87 90 95

Cakupan p enyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat

28 28 29 29 30

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi (ummet Need)

16 15 14 13 12

2

Meningkatnya Pembinaan

Keluarga yang Ideal yang Sehat dan Sejahtera serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB yang mandiri Cakupan Penyediaan Informasi data mikro keluarga disetiap desa/Kelurahan

100 100 100 100 100

Ratio Petugas Lapangan keluarga Berencana / Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB)

,1:2 ,1:2 ,1:2 ,1:2 ,1:1

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)

,1:1 ,1:1 ,1:1 ,1:1 ,1:1

Cakupan anggota bina Keluarga Balita (BKB)

(23)

Cakupan PUS Peserta KB anggota usaha

Peningkatan pendapatan Keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

20 30 40 50 60

3

Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan Indeks pembangunan gender 90 92 95 97 99 Indeks pemberdayaan gender 70 75 80 85 90 Persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintahan 75 77 79 81 85 Partisipasi perempuan dilembaga swasta 27 30 32 35 40 Rasio KDRT 0,03 0,02 0,02 0,02 0,01

Partisipasi angkatan kerja

perempuan 55 69 79 85 90

Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas

80 85 90 93 95

4

Meningkatnya Kualitas Hidup serta Perlindungan anak dan perempuan

Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan

77 80 83 85 90

Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah Umur

10 7 5 4 2

cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penaganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan

80 85 87 90 95

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana KTP/A dan PPT/PKT di rumah sakit

55 65 70 80 90

cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas terlatih bagi perempuan danj anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

77 80 83 85 90

Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

(24)

cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan keputusan pengadilan atas kasus-kasus kekarasan perempuan dan anak

80 83 85 87 90

Cakupan Perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapat layanan hokum

65 68 75 80 90

Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan

60 67 70 85 90

Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

75 80 85 90 95

B.

Pegukuran Kinerja dan Analisisnya

Pengukuran Kinerja untuk mengetahui capaian kinerja nyata yang terkandala oleh beberapa hal antara lain

belum optimalnya perumusan sasaran yang selaras dengan kegiatan dan program, belum tepatnya perumusan

indikator kinerja sebagai tolak ukur untuk mengetahui capaian kinerja yang sebenarnya, belum adanya

mekanisme pengumpulan data kinerja serta beberapa indikator belum dapat menyajikan penentuan target

secara tepat.

Gambaran keberhasilan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dalam mencapai

tujuan dan sasaran dipresentasikan oleh capaian indikator kinerja utama (IKU) dan Standar Pelayanan minimal

(SPM) akan tetapi perolehan capaian indikator kinerja terhadap 4 sasaran selama tahun 2016 cukup variatif

dan ada sasaran yang menunjukkan presentasi capaian cukup tinggi dan ada sasaran yang menunjukkan

prestasi capaian sangat rendah.

Berikut ini perolehan capaian indikator kinerja sasaran tahun 2015 beserta evaluasi beserta analisis

capaianya :

(25)

a.

Pencapaian realisasi antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Sasaran I. Meningkatnya Kualitas Keluarga Kecil dan Sejahtera

Tabel 8.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Meningkatnya Keluarga Kecil dan dan Sejahtera

Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Luwu Utara Tahun 2016

Sasaran I

Target

Realisasi

Capaian

Uraian

Indikator Kinerja

Meningkatnya Kualitas Keluarga Kecil dan Sejahtera

Laju Pertumbuhan Penduduk

1,50 1,50 100

Rata-rata jumlah anak perkeluarga 2 2 100

Rasio Akseptor KB 15 10,5 68

Cakupan Peserta KB Aktif 66 73 110,6

Cakupan keluarga prasejahtera dan

keluarga sejahtera I 18 17 94,44

Cakupan Pasangan Usia subur yang

istrinya dibawah usia 20 tahun 3,9 4 102,56

Cakupan Sasaran pasangan Usia

subur menjadi Peserta KB aktif 80 73 91,25

Cakupan Penyediaan Alat dan Kontrasepsi untuk Memenuhi Permintaan Masyarakat

28 25 89,28

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (ummet Need)

16 8 50

Pencapaian Sasaran I :

Meningkatnya kualitas keluarga kecil dan sejahtera yang merupakan salah satu sasaran dari

misi ke dua RPJMD Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021 terus menerus di upayakan

dalam rangka mewujudkan kualitas keluarga kecil dan sejahtera dalam pencapaian sasaran strategis

nasional.

Dari sasaran Meningkatnya kualitas keluarga kecil dan sejahtera terlihat dari 7 indikator kinerja

yang memenuhi kriteria baik adalah peserta KB aktif dan pasangan usia subur yang istrinya di bawah

20 tahun dimana rata-rata realisasi pencapian target diatas 100%. Untuk indikator rasio akseptor KB

(26)

dan Pasangan Usia Subur yang inigin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) masih di bawah

pencapian 70%. Hal ini di sebabkan karena masih kurangnya tenaga penyuluh kelurga berencana

dibandingkan dengan luas wilayah dan belum tersentuhya daerah pinggiran (calcilitas) hal ini terbukti

sampai saat ini baru 68 tenaga penyuluh yang seharusnya 87 orang dimana seharusnya satu

penyuluh membina dua desa.

Sasaran II. Meningkatnya Pembinaan Keluarga yang Ideal yang Sehat dan Sejahtera serta

meningkatnya peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB yang mandiri

Tabel 8.2 Pencapaian taget dan realisasi kinerja Meningkatnya Pembinaan Keluarga yang Ideal yang

Sehat dan Sejahtera serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB yang

mandiri.

SASARAN II

Target

Realisasi

Capaian

%

Uraian

Indikator Kinerja

Meningkatnya

Pembinaan

Keluarga yang

Ideal yang Sehat

dan Sejahtera

serta meningkatnya

peran serta

masyarakat dalam

Pelayanan KB yang

mandiri

Cakupan Penyediaan Informasi data mikro

keluarga disetiap desa/Kelurahan

100

100

100

Ratio Petugas Lapangan keluarga Berencana /

Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB)

1:2

1:3

75

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana

(PPKBD)

1:1

1;1

100

Cakupan anggota bina Keluarga Balita (BKB)

ber-KB

83

85

110

Cakupan PUS Peserta KB anggota usaha

Peningkatan pendapatan Keluarga sejahtera

(UPPKS) yang ber-KB

(27)

Pencapian Sasaran II :

Pencapaian realisasi untuk Meningkatnya Pembinaan Keluarga yang Ideal yang Sehat dan

Sejahtera serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam Pelayanan KB yang mandiri, sudah

cukup baik dimana rata-rata capiannya diatas 100%. Untuk pencapian sasaran indikator Cakupan PUS

Peserta KB anggota usaha Peningkatan pendapatan Keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

mengalami peningkatan yang cukup drastis ini disebabkan karena keluarga sejahtera merupakan

keluarga yang tidak lagi memenuhi indikator keluarga prasejahtera sebagai manfaat dari kegiatan

pembinaan usaha peningkatan pendapatan keluarga prasejahtera. Untuk Ratio Pembantu Lapangan

Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana belum memenuhi target 1:2 dimana satu penyuluh

membina dua desa ini dikarenakan karena kurangya tenaga PNS yang ingin menjadi tenaga penyuluh

di lapangan.

Sasaran III. Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan

Tabel.8.3

Pencapaian taget dan realisasi kinerja Meningkatnya Pengarusutamaan Gender dalam

Pembangunan.

Uraian Indikator Kiner ja Taget Realisasi Capaian % Indeks pembangunan gender 90 80 88,9 Indeks pemberdayaan gender 70 70 100,0 Persentase partisipasi perempuan

dilembaga pemerintahan 75 75 100,0 Partisipasi perempuan dilembaga

swasta 27 27 100,0

Rasio KDRT 0,03 0,03 100,0

Partisipasi angkatan kerja

perempuan 55 50 90,9

Angka melek huruf perempuan usia

15 tahun keatas 80 75 93,8 Sasaran Meningkatnya pengarusutamaa n gender dalam pembangunan

(28)

Pencapian Sasaran III :

Pencapian sasaran Meningkatnya Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan sangat baik,

dimana realisasi pencapian semua indikator hampir mencapai target yang telah ditetapkan. Pencapian

target ini disebabkan adanya upaya peningkatan

pembinaan organisasi perempuan, dan komitmen

pemerintahan kecamatan dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender di kabupaten/kecamatan.

Sasaran IV Meningkatnya Kualitas Hidup serta Perlindungan anak dan perempuan

Tabel.8.4 Pencapaian taget dan realisasi kinerja Meningkatnya Kualitas Hidup serta Perlindungan anak

dan Perempuan.

Sasaran IV

Target

Realisasi

Capaian

%

Uraian

Indikator Kinerja

Persentase Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan

77 75 97,40

Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah

Umur 10 10 100

cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penaganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan Terpadu

80 75 93,75

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana KTP/A dan PPT/PKT di rumah sakit

55 55 100

cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas terlatih bagi perempuan danj anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

77 75 97,40

Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

75 75 100

cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan keputusan pengadilan atas kasus-kasus kekarasan perempuan dan anak

80 80 100

Cakupan Perempuan dan anak korban

(29)

Cakupan layanan pemulangan bagi

perempuan dan anak korban kekerasan 60 60 100

Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi

perempuan dan anak korban kekerasan 75 75 100

Pencapaian Sasaran IV:

Pencapaian sasaran Meningkatnya Kualitas Hidup serta Perlindungan anak dan perempuan

sangat baik sekali, dimana realisasi pencapianya mencapai target yang diharapkan. Pencapian target

ini disebabkan sosialisasi

pemenuhan indikator Kabupaten/kecamatan layak anak serta sekolah ramah anak disetiap sekolah, Meningkatnya persentase perempuan dalam posisi pengambil kebijakan di lembaga pemerintah, Meningkatnya layanan bantuan hukum yang dapat diakses dengan mudah oleh perempuan dan anak korban kekerasan, ini terbukti karena kurangnya masyarakat mengadu ke Unit Pelayanan P2TP2A dan P2TP2O serta ESA yang ada di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Berikut penyajian tabel untuk melihat lebih jauh capaianmeningkatnyakualitas keluarga kecil dan sejahtera Tabel 9.1 Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

No

Indikator Kinerja

Realisasi Capian Tahun 2011-2016

2011

2012

2013

2014

2015

2016

1 Persentase laju pertumbuhan

penduduk 1,55 1,50

2 Rata-rata Jumlah Anak

Perkeluarga 3 3 3 3 2 2

3

Rasio Akseptor KB 132,55 104,28 120,03 82,81 72,46 10,5

4

Cakupan Peserta KB Aktif 79,15 78,62 79,26 76,44 73,33 73

5 Keluarga Prasejahtera dan

Keluarga Sejahtera I 40,26 46,95 40,02 45,08 80,04 17 6 Cakupan Pasangan Usia Subur

yang istrinya dibawah Usia 20 Tahun

5 5 5 4 4 4

7 Cakupan Sasaran Pasangan Usia

(30)

8 Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi (ummet Need)

5 5 5 5 5 8

Dari 8 (Delapan) indikator kinerja pada sasaran meningkatnya kualitas keluarga kecil dan sejahtera , 6 (Enam) diantaranya mengalami peningkatan realisasi pencapaian. Ini disebabkan karena tingkat perkawinan dinii mengalami penurunan karena peningkatan jumlah PIK Remaja yang dibentuk disekolah, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB dengan menggunakan alat kontrasepsi, dan masyarakat yang tidak ingin anak lagi dan ingin menunda anak telah memiliki kesadaran yang cukup baik untuk menjadi peserta KB. Mereka lebih memilih menunda anak dengan cara mengunakan alat kontrasepsi dari pada dengan cara alami atau tradisional.

Sedangkan 2 (Dua) indikator kinerja yaitu rasio akseptor KB dan cakupan peserta KB aktif mengalami penurunan realisasi capaian disebabkan karena kurangnya droping obat kontrasepsi dari bkkbn pusat dan pengadaan alat kontrasepsi.

Berikut penyajian tabel untuk melihat lebih jauh capaian meningkatnyapembinaan keluarga yang ideal yang sehat dan sejahtera serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelayanan KB yang mandiri

Tabel 9.2 Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

No

Indikator Kinerja

Realisasi Capian Tahun 2011-2016

2011

2012

2013

2014

2015

2016

1

Cakupan anggota bina keluarga

balita (BKB) ber-KB 71 71 71 93 80 85

2

Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

10 10 10 10 10 86

3

Rasio petugas lapangan keluarga berencana/ penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB)

1:4 1:4 1:4 1:3 1:3 1:3

4

Rasio pembantu pembina

(31)

5

Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat

30 30 30 30 28 28

6

Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan

100 100 100 100 100 100

Dari 6 (Enam) indikator kinerja pada sasaran meningkatnya pembinaan keluarga yang ideal yang sehat dan sejahtera serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelayanan KB yang mandiri, 5 (Lima) diantaranya mengalami peningkatan realisasi pencapaian. Ini disebabkan karena peningkatan bina keluarga balita (BKB), peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS), pembantu pembina keluarga berencana (PPKBD), petugas lapangan keluarga berencana (PLKB/PKB) dan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa.

Sedangkan 1 (Satu) indikator kinerja yaitu cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhii permintaan masyarakat belum meningkat disebabkan karena kurangnya droping obat kontrasepsi dari bkkbn pusat dan pengadaan alat kontrasepsi.

Berikut penyajian tabel untuk melihat lebih jauh capaian meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan.

Tabel 9.3 Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

No

Indikator Kinerja

Realisasi Capian Tahun 2011-2016

2011

2012

2013

2014

2015

2016

1 Indeks Pembangunan Gender 88,55 80

2 Indeks Pemberdayaan Gender 66,9 70

3 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan 74 75 4 Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta 25 27 5 Rasio KDRT 0,04 0,03

6 Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah Umur

0 0 0 0 0 10

7 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

(32)

Dari 7 (Tujuh) indikator kinerja pada sasaran meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan, 6 (Lima) diantaranya mengalami peningkatan realisasi pencapaian. Ini disebabkan karena banyaknya pekerja perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintahan dan lembaga swasta, meningkatnya indeks pemberdayaan gender, berkurangnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan berkurangnya jumlah tenaga kerja anak dibawah umur.

Sedangkan 1 (Satu) indikator kinerja yaitu Indeks Pembangunan Gender belum meningkat disebabkan karena kurangnya keterlibatan perempuan dalam berbagai sektor pembangunan yang ada.

Berikut penyajian tabel untuk melihat lebih jauh capaianmeningkatnyakualitas hidup serta perlindungan anak dan perempuan.

Tabel 9.4 Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

No

Indikator Kinerja

Realisasi Capian Tahun 2011-2016

2011

2012

2013

2014

2015

2016

1

Penyelesian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan

75 75

2

Angka melek huruf perempuan

usia 15 tahun keatas 0 0 0 0 0 75

3

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan

20 20 20 100 100 75

4

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang

mendapatkan layanan kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana KTP/A dan PPT/PKT dirumah sakit

100 100 100 100 100 55

5

Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan didalam unit pelayanan terpadu

(33)

6

Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan didalam unit pelayanan terpadu

75 75 75 75 75 75

7

Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan keputusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak

80 80 80 80 80 80

8

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hokum

100 100 100 100 100 65

9

Cakupan layaanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban

kekerasan 100 100 100 100 100 60

10

Cakupan layaanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

100 100 100 100 100 75

Dari 10 (Sepuluh) indikator kinerja pada sasaran meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan anak dan perempuan, pada dasarnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya dalam hal peningkatan realisasi pencapaian. Ini disebabkan karena tidak adanya kasus yang ditangani dan tidak adanya pengaduan masyarakat yang masuk ke unit pelayanan P2TP2A, P2TP2O dan ESA.

c. Perbandinga Kinerja sampai dengan Tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel . 10 Perbandingan Kinerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 dibandingkan dengan target akhir RPJMD Kab. Luwu Utara tahun 2016-2021

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Sampai Akhir

RPJMD

,Realisasi

Sampai dengan

Tahun ini

% Capaian

1

Persentase laju pertumbuhan penduduk 1,30 1,50 86

Rata-rata Jumlah Anak Perkeluarga 2 Anak 2 Anak 100

Rasio Akseptor KB 15 10,5 70

(34)

Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera

I 18 17 94,44

Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya

dibawah Usia 20 Tahun 3,5 4 87.5

Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur

menjadi peserta KB Aktif 95 73 76,84

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber

KB tidak terpenuhi (ummet Need) 12 8 66,66

2

Cakupan anggota bina keluarga balita (BKB)

ber-KB 95 85 89,47

Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

60 86 143,3

Rasio petugas lapangan keluarga berencana/

penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) 1:1 1:3 75

Rasio pembantu pembina keluarga berencana

(PPKBD) 1:1 1:1 100

Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi

untuk memenuhi permintaan masyarakat 30 28 93,33

Cakupan penyediaan informasi data mikro

keluarga di setiap desa/kelurahan 100 100 100

3

Indeks Pembangunan Gender 99 80 80,80

Indeks Pemberdayaan Gender 90 70 77,77

Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan

85 75 88,23

Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta 40 27 67,5

Rasio KDRT 0,01 0,03 33

Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah

Umur 2 10 20

Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan 90 50 55,55

4

Penyelesian Pengaduan Perlindungan

Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan 90 75 83,33

Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun

keatas 95 75 78,94

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan

95 75 78,94

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana KTP/A dan PPT/PKT dirumah sakit

(35)

Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan didalam unit pelayanan terpadu

90 75 83,33

Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan didalam unit pelayanan terpadu

75 75 100

Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan keputusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak

90 80 80,88

Cakupan perempuan dan anak korban

kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hokum

90 65 72,22

Cakupan layaanan pemulangan bagi

perempuan dan anak korban kekerasan 95 60 63,15

Cakupan layaanan reintegrasi sosial bagi

perempuan dan anak korban kekerasan 95 75 78,94

Indikator kinerja Utama (IKU) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) serta indikator lainya yang mendukung sasaran strategis dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021 sebanyak 31, dan dari jumlah tersebut dapat dibagi berdasarkan kriteria sebagai berikut :

No Kondisi Jumlah Target Indikator Jumlah Indikator %

1 Sangat memuaskan (Capaian diatas 100 persen) 31 5 16.12

2 Memuaskan (capaian diatas 90 persen-100 Persen) 31 2 3,22

3 Cukup Memuaskan (capaian diatas 60 pesen – 90 persen) 31 21 67,74

4 Kurang memuaskan (capaian 25 persen – 60 persen) 31 2 6,45

5 Tidak Memuaskan (Capaian 0 Persen – 25 Persen) 31 1 3,22

Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu utara, maka indikator kinerja tersebut sebagian besar sudah mencapai target jangka menengah.

(36)

Perbandingan Ralisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional.

Perbandingan antara realisasi kinerja dengan standard nasional untuk Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan yaitu pada semua target indikator SPM :

Tabel. 11 Perbandingan Tingkat Realisasi pada Semua Target Indikator SPM dengan Realisai Kinerja Tahun ini

No Jenis Indikator Tingkat Kabupaten Tingkat Nasional

1 Cakupan Pasangan Usia subur yang istrinya dibawah

usia 20 tahun 3,9 3,5

Cakupan Sasaran pasangan Usia subur menjadi

Peserta KB aktif 80 65

Cakupan Penyediaan Alat dan Kontrasepsi untuk

Memenuhi Permintaan Masyarakat 28 30

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB

tidak terpenuhi (ummet Need) 16 5

Cakupan Penyediaan Informasi data mikro keluarga

disetiap desa/Kelurahan 100 100

Ratio Petugas Lapangan keluarga Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB)

,1:2 1:2 (1PLKB membina 2

Desa)

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana

(PPKBD) ,1:1 1:1 (1PPKBD untuk 1 Desa)

Cakupan anggota bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB

83 70

Cakupan PUS Peserta KB anggota usaha Peningkatan pendapatan Keluarga sejahtera

(UPPKS) yang ber-KB 20 87

cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penaganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu

80 100

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana KTP/A dan PPT/PKT di rumah sakit

55 100

cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas terlatih bagi perempuan danj anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

77 75

Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi

perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

75 75

cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan keputusan pengadilan atas kasus-kasus kekarasan perempuan dan anak

80 80

Cakupan Perempuan dan anak korban kekerasan

(37)

Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan

anak korban kekerasan 60 100

Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan

dan anak korban kekerasan 75 100

Berdasarkan perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standard nasional dari 17 indikator SPM yang ada baru 7 indikator yang sudah memenuhi SPM, sedangkan 10 indikator lainnya belum terpenuhi. Ini berarti target realisasi kinerja tahun ini masih rata-rata di bawa target SPM.

Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta

alternative solusi yang telah dilakukan :

Pencapaian keberhasilan kinerja untuk sasaran Meningkatnya kualitas Keluarga Kecil dan sejahtera,

Meningkatnya Pembinaan Keluarga yang Ideal yang Sehat dan Sejahtera serta meningkatnya peran serta

masyarakat dalam Pelayanan KB yang mandiri, Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam

pembangunan dan Meningkatnya Kualitas Hidup serta Perlindungan anak dan perempuan sangat ditentukan

oleh dukungan dana, ketersediaan aparat teknis dan non tekhnis, serta sarana dan prasarana pendudkung

pelaksanaan kegiatan.

Adapun keberhasilan Kinerja Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan antara lain :

-

Telah Terbentuknya 1 (Satu) Kampung KB di Kecamatan Sukamaju Desa Wonokerto

-

Telah Tersedianya Media Penyampaian Informasi KIE (Vidio Tron)

-

Telah Tersedianya Mobil Pengangkut Akseptor

-

Telah terbentuknya 77 Kelompok Pik Remaja Tingkat SLTA dan SLTP se Kab. Luwu Utara

-

Telah terbentuknya Bina Keluarga Balita (BKB) 30 Kelompok, Bina Keluarga Lansia (BKL) 9 Kelompok dan

Bina Keluarga Remaja (BKR) 9 Kelompok

(38)

Adapun hambatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut lebih banyak menyangkut lemahnya

koordinasi dan pemahaman yang berbeda pada berbagai tingkatan, masih kurangya tenaga penyuluh di

lapangan, dan kondisi geografis serta daerah calclitas.

Solusi untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan menyederhanakan jalur koordinasi secara vertikal

maupun horizontal agar program pelaksanaan kegiatan bisa berjalan efektif, peningkatan SDM dan

penambahan tenaga penyuluh di lapangan.

Analisis atas efisiensi penggunaaan sumber daya

Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/perjajian kinerja tahun 2016 sebesar Rp.

5.300.914.000,- dan setelah perubahan anggaran menigkat menjadi Rp. 6.711.212.750,- tambahan

anggaran ini berasal dari Dana APBD dan DAK. Tambahan Bidang KB tahun anggaran 2016 sebesar Rp.

1.410.298.750,- dan dari anggaran tersebut terelisasi sebesar Rp. 6.667.366.396 atau 99,35%.

Tabel. 12 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No

Sasaran

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Serapan

Anggaran

(%)

Capaian

Kinerja (%)

Ketera

ngan

1

Meningkatnya

kualitas

Keluarga

Kecil

dan

sejahtera

Rp. 1.900.818.200 Rp. 1.844.606.700

97,04

89,57

Efisien

2

Meningkatnya Pembinaan

Keluarga yang Ideal yang

Sehat dan Sejahtera

serta meningkatnya peran

serta masyarakat dalam

Pelayanan

KB

yang

mandiri

Rp. 2.569.961.000 Rp. 2.569.101.250

99,96

117

Sangat

Efisien

3

Meningkatnya

pengarusutamaan gender

dalam pembangunan

Rp. 126.300.000 Rp. 126.083.000

99,82

96,22

Efisien

4

Meningkatnya

Kualitas

Hidup serta Perlindungan

anak dan perempuan

(39)

Pada Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan sumber daya manusia yang ada sebanyak 98

orang dengan terbatasnya sumber daya manusia pada Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

tersebut diupayakan untuk memanfaatkan SDM organisasi yang ada serta mengoptimalkan pembagian

seluruh staf yang ada.

Analisis Program/Kegiatan yang menunjang Keberhasilan ataupun kegagalan Pencapaian

pernyataan kinerja

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai makan di lakukan beberapa program dan

kegiatan. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil

guna mencapain sasaran tertentu. Program dan kegiatan yang dilaksanakan Badan KB dan PP

Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 yaitu :

-

Program keluarga Berencana, dengan kegiatan ;

1.

Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin

2.

Pembinaan Keluarga Berencana

3.

Pengadaan Sarana Mobilitas tim KB Keliling

4.

Pengdaan Sarana Pelayanan KB

-

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan, dengan kegiatan :

1.

Pembinaan Organisasi Perempuan

-

Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak, dengan kegiatan:

1.

Pengembangan dan Penguatan jejaring Perlindungan Anak Kab. Luwu Utara

-

Program Peningkatan Kulitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, dengan kegiatan:

1.

Workhshop Peningkatan Peran Perempuan & Pengambil Keputusan

(40)

-

Program Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri, dengan

kegiatan:

1.

Fasilitas Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli KB

2.

Koordinasi Pengplahan Program

3.

Pendataan Keluarga

4.

Pembinaan Pencatatan & Pelayanan KB/KS dan Informasi Data

5.

Ketatalaksanaan Operasional UPTB KB

-

Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR, dengan kegiatan:

1.

Pembinaan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

-

Program Perencanaan Pemnbangunan Daerah, dengan kegiatan :

1.

Fasilitas Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah

-

Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU, dengan kegiatan:

1.

Pembinaan Kelompok Tri bina (BKB, BKR, BKL)

Adapun yang menunjang keberhasilan dalam pencapaian kinerja sebagai berikut :

-

Adanya komitmen untuk maju dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi

-

Tersedianya Anggaran

-

Tersusunnya program dan kegiatan yang jelas

Adapun yang menyebabkan kegagalan pencapaian kinerja sebagai berikut :

-

Terbatasnya Jumlah SDM pada Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

-

Masih lemahnya sikap kreatif dan Inovatif Staf

-

Terbatasnya Sarana dan Prasarana guna mendukung Operasional Pelayanan tugas pokok dan fungsi

pada Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

(41)

c)

Realisasi Anggaran

Berdasarkan analisis terhadap rincian kinerja yang dihubungkan dengan pembiayaan pencapaian

target sasaran kinerja Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016

Anggaran yang dialokasikan pada Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan untuk Tahun Anggaran

2016 sebesar Rp 13.284.340.750,- dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Anggaran Realisasi %

1 Belanja Tidak Langsung 6.573.128.000 6.431.154.317 97,84

Belanja Pegawai 6.573.128.000 6.431.154.317 97,84

2 Belanja Langsung 6.711.212.750 6.667.366.396 99,35

Belanja Pegawai 491.730.000 491.730.000 100

Belanja Barang & jasa 4.441.413.350 4.406.491.396 99,21

Belanja Modal 1.778.069.400 1.769.145.000 99,5

13.284.340.750 13.098.520.713 98,6

Jumlah

Realisasi Belanja Tidak Langsung dalam tahun anggaran 2016 sebesar Rp 6.431.154.317 (97,84%)

Sedangkan Belanja Lansung Rp 6,667,366,396 (99,35%) belanja Modal adalah belanja yang didikeluarkan

untuk membiayai kegiatan - kegiatan investasi anatara lain:, 1 (Satu) Unit Kendaraan Dinas Pengangkut

Akseptor,1 (Satu) Unit Media Advokasi KIE (Video Tron) dan 6 (Enam Paket) Sarana Pelayanan KB.

Berdasarkan analisis terhadap rincian kinerja yang dihubungkan dengan pembiayaan terhadap

pencapaian target sasaran kinerja Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan dari sisi belanja dapat dikatakan

secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan target yang direncanakan dan ditampilkan

pada tabel dibawah ini :

(42)

Tabel . 13 Pembiayaan dalam Pencapian Sasaran Tahun 2016

No PROGRAM / KEGIATAN

ANGGARAN (RP) REALISASI (RP)

%

1

Program Pelayanan Aaministrasi

Perkantoran Rp 1.152.427.250 Rp 1.131.428.200 98,18

a.

Penyediaan Jasa Surat Menyurat 7.000.000,00 6.999.000,00 99,99

b.

Penyediaan Jasa Komunikasi,

Sumber daya Air dan Listrik 5.000.000,00 2.784.500,00 55,69

c.

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 31.000.000,00 30.996.000,00 99,98

d.

Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan bangunan Kantor 9.900.000,00 9.890.000,00

99,99

e.

Penyediaan Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundang-Undangan 10.000.000,00 10.000.000,00 100

f.

Rapat-Rapat Koordinasi dan

Konsultasi keluar Daerah 418.147.250,00 417.469.600,00 99,83

g.

Penatausahaan Keuangan,

Administrasi Kepegawaian, Ketatausahaan dan Asset

671.380.000,00 653.289.100,00 97

2

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 714.279.000,00 709.646.046,00 99,35

a. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 437.000.000,00 433.680.000,00 99,24

b. Pengadaan Mebeleur 43.112.000,00 43.100.000,00 99,98

c. Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung

Kantor 20.000.000,00 19.956.000,00 99,78

d. Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/Operasional 199.167.000,00 197.930.046,00 99,38

f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan

Gedung Kantor 15.000.000,00 14.980.000,00 99,87

3

Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur 81.900.000,00 81.628.800,00 99,66

a. Bimbingan Teknis Implementasi

Peraturan Perundang-Undangan 81.900.000,00 81.628.800,00 99,66

4

Program Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan

43.552.300,00 43.551.400,00 99,99

a. Penyusunan Laporan capaian Kinerja

(43)

5

Program Peningkatan Pelayanan

Kedinasan 45.000.000,00 44.995.000,00 99,99

a. Kunjungan Kerja bersama Bupati/ Wakil Bupati/DPRD, Muspida/Pejabat Pemerintah Tingkat atas/Unit kerja terkait dan pihak lainnya

45.000.000,00 44.995.000,00 99,99

6

Program Keluarga Berencana 1.900.818.200,00 1.884.606.700,00 99,15

a. Penyediaan Pelayanan KB dan Alat

Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin 501.960.800,00 491.418.300,00 97,90

b. Pembinaan Keluarga Berencana 100.900.000,00 100.823.400,00 99,92

c. Pengadaan Sarana Mobilitas tim KB

Keliling 495.000.000,00 494.800.000,00 99,96

d. Pengadaan Sarana Pelayanan KB 802.957.400,00 797.565.000,00 99,33

7

Program Keserasian Kebijakan

Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

24.400.000,00 24.375.000,00 99,90

a. Pembinaan Organisasi Perempuan 24.400.000,00 24.375.000,00 99,90

8

Program Penguatan Kelembagaan

Pengarustamaan Gender dan Anak 101.900.000,00 101.708.000,00 99,81

a. Pengembangan dan Penguatan jejaring Perlindungan Anak Kab. Luwu Utara

101.900.000,00 101.708.000,00 99,81

9

Program Peningkatan Kulitas Hidup dan

Perlindungan Perempuan 39.325.000,00 39.091.000,00 99,40

a. Workhshop Peningkatan Peran

Perempuan & Pengambil Keputusan 39.325.000,00 39.091.000,00 99,40

10

Program Pembinaan Peran serta

Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri

2.457.561.000,00 2.456.701.250,00

99,97

a. Fasilitas Pembentukan Kelompok

Masyarakat Peduli KB 711.700.000,00 711.691.700,00

100

.

b. Koordinasi Pengplahan Program 356.711.000,00 356.705.850,00

99,99

c. Pendataan Keluarga 250.750.000,00 250.453.100,00

99,98

d. Pembinaan Pencatatan & Pelayanan

KB/KS dan Informasi Data 102.400.000,00 102.010.300,00 99,62

e. Ketatalaksanaan Operasional UPTB

Gambar

Tabel 1.  Keadaan  Pegawai  Badan  KB  dan  Pemberdayaan  Perempuan  Kabupaten  Luwu  Utara  berdasarkan  status pegawai dan tingkat pendidikan tahun 2016
Tabel 3.  Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil Lingkup Badan KB dan Pemberdayaan  Perempuan Kabupaten Luwu Utara tahun 2016 berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 4. Keadaan Pegawai Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara berdasarkan  pangkat dan Golongan Tahun 2016
Tabel  7  .  Perbandingan  Target  Indikator  Kinerja  Sasaran  Badan  KB  dan  Pemberdayaan  Perempuan  Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 sampai dengan tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Lillesand dan Kiefer (1997), istilah penutupan lahan berkaitan dengan jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi, seperti bangunan perkotaan, danau dan vegetasi,

Spermatozoa dihasilkan dalam tubuli seminiferi atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone), sedangkan testosteron diproduksi oleh sel-sel intertitial dari Leydig

Dengan kata lain dalam rangka pelaksanaan pekerjaannya, si pekerja tidak boleh bekerja dalam waktu yang seenaknya saja, akan tetapi harus dilakukan sesuai dengan

 Keberhasilan Roma menghancurkan armada laut yang membawa bantuan di bawah pimpinan Mago di Genoa, semakin memperlemah Carthage.  204 BC Scipio kembali ke Roma untuk merundingkan

Seluruh jajaran staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah membantu dalam memberikan informasi, pembuatan surat perijinan

Rhizobium (campuran R1, R2, R3) menunjukkan hasil yang lebih baik daripada pupuk bakteri spesies tunggal terhadap pertumbuhan (biomasa = 5,7 ± 8,9 g), bintil akar (26,2 ± 39,7

Berdasarkan pengujian pada skenario uji coba 4, tiap tester memiliki hasil yang berbeda-beda saat bertanding melawan AI dengan level yang berbeda.Dari pengujian

Menurut Perry Wariyo (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas yang dihitung dengan FDR/ LDR dalam suatu bank adalah dengan melihat kondisi CAR (Capital