• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY I MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA NY I MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “ I ” MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA

DI UPT PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN MOJOKERTO

MEGA SELFIA SYAHRIL 1415401028

Subject : Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus, KB, Ibu, dan Anak DESCRIPTION

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup angka tersebut masih jauh dari target Milenium Development Goals (MDGs). Angka Kematian Ibu (AKI) kabupaten mojokerto tahun 2014 sebesar 90,68 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di kabupaten mojokerto tahun 2014 sebesar 7,68 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan pada ibu dan anak dengan cara memberikan pendekatan kesehatan berkelanjutan atau continuity of care yang dimulai ibu hamil, bersalin,nifas, neonatus dan keluarga berencana.

Asuhan kebidanan dengan pendokumentasian SOAP. Dilakukan kunjungan kehamilan 3 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali dan KB 1 kali mulai tanggal 16 maret 2017 sampai 5 mei 2017.

Hasil asuhan kebidanan saat hamil pada Ny “ I “ didapatkan keluhan yang masih fisiologis yaitu mudah lelah dan telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien saat hamil. Saat persalinan di dapatkan Ny “ I “ sudah memasuki kala II. Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu pertolongsn persalinan normal. Masa nifas Ny “ I “ didapatkan keluhan yang fisiologis yaitu ASI masih belum keluar dan telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien saat masa nifas. Pada neonatal dilakukan kunjungan 3 kali kunjungan dan tidak di temukan keluhan setiap kali kunjungan. Dan telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan kondisi bayi. Metode kontrasepsi yang disepakati Ny “I” adalah suntik 3 bulan.

Asuhan kebidanan komprohensif ini sangat membantu dalam melewati masa hamil sampai KB. Di harapkan asuhan kebidanan ini dapat mengurangi masalah yang muncul, serta dapat diterapkan dan di lakukan dengan memberi komunikasi, informasi dan edukasi.

ABSTRACT

The maternal mortality rate in Indonesia by 2015 was 305 per 100,000 live births, the figure is still far from the Millennium Development Goals (MDGs).The Maternal mortality rate in mojokerto in 2014 was 90.68 per 100,000 live births. Infant mortality rate in Mojokerto in 2014 amounted to 7.68 per 1,000 live births. An effort to improve maternal and child health is by providing a continuity of care approach that begins from pregnancy, parturition, postpartum, neonatal and family planning.

Midwifery care performed 3 times in antenatal care visit, 4 times in postpartum visit, 3 times in neonatal visite and once in family planning starting on 16 March 2017 until 2 May 2017.

Results of antenatal care during pregnancy on Mrs. "I" obtained a physiological complaint that was low back pain and frequent urination and has been performed implementation in accordance with the conditions and needs of patients during pregnancy.

During intranatal care obtained result flat Mrs. "I" has entered the second stage, the management was done was management help of normal parturition. Postpartum of Mrs. "I" obtained physiological complaints the prodution of breast milk was still not smooth

(2)

and has been done in accordance with the conditions and needs of patients during the puerperium. In neonatal care 3 visits were made, at first and third visit baby did not experience any problems. And has been performed in accordance with the management of the conditions and needs of the baby. The contraceptive method agreed by Mrs. "I" was a 3 month by contraseption injection.

Comprehensive midwifery care is very helpful in getting through the pregnancy until family planning. It is expected this midwifery care can reduce the problems that arise,and can be done and implemented by giving communications, information and education. Keywords: Midwifery care in pregnancy, parturition, postpartum, neonatal and

family planning.

Contributor : 1. Sri Wardini, SST., SKM., M.Kes 2. Nurun Ayati Khasanah, M.Kes Date : 2017

Type Material : Laporan Penelitian Permanent Link : -

Right : Open Document

SUMMARY LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu adalah jumlah angka kematian maternal yang diperhitungkan terhadap 100.000 kalahiran hidup yang disebabkan karena komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan sebab-sebab yang lain. (Prawirohardjo, 2014). Kematian ibu dan bayi di Indonesia sangat tinggi jika dibandingkan denga negara-negara anggota asia tenggara lainnya. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara.(Elmispendriya, et al., 2016).

Di Jawa timur, kasus kematian ibu menurun tiga tahun terahir, Pada tahun 2014, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 93,52 per 100.000 kelahiran hidup dan angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 97,39 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2013 diperoleh data sebesar 27,23 per 1000 kelahiran hidup. Akan tetapi, berdasarkan data yang dirilis AKB provinsi jawa timur tahun 2014 dibawah target RENSTRA, namun masih di atas target MDG‟s yang ditetapkan. (Dinas Kesehatan jawa timur, 2014)

Jumlah kematian ibu di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2014 sebesar 90,68 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi (AKB) di kabupaten mojokerto tahun 2014 sebesar 7,68 per 100.000 per 1.000 kelahiran hidup. Cakupan pelayanan K4 Kabupaten Mojokerto pada tahun 2014 sebesar 16.073 (82 %). (dinkes kabupaten mojokerto, 2014).

Penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) banyak hal di antaranya yaitu perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), kompliksi pueperium (8%), partus macet (5%), abortus (5%), trauma obstetric (5%), emboli (3%), dan lain-lain (11%). Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya ,terlambat dirujuk dan terlambat mendapat penangan medis. (Syafrawati, 2011). Angka Kematian Bayi (AKB) juga banyak disebabkan karna Bayi Berat lahir rendah(BBLR) dan kekurangan oksigen (asfiksia). Faktor lainnya karena kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya dan terlambat membawa ibu, bayi dan balita sakit ke fasilitas kesehatan. (Ringgi Suryani, 2014)

Upaya dinas kesehatan dalam menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) yaitu dengan cara melakukan pembinaan teknis berkala (pertemuan bidan, evaluasi kinerja, validasi data dll), bekerja sama antara bidan dan dukun (memberi pembinaan kepada dukun bayi), pengembangan desa pelaksana P4K (program perencana persalinan dan pencegahan komplikasi) terintegrasi dengan desa

(3)

siaga (Poskesdes), meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan, melakukan ANC terpadu, meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program, mengembangkan pelayanan persalinan melalui JKN (Dinkes, 2014)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asuhan kebidanan secara continuity of care. Variabel dalam penelitian ini adalah asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan dengan menggunakan pendokumentasian SOAP. Sampel dalam penelitian ini adalah 1 orang responden yang di ikuti mulai dari masa hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan KB dengan melakukan kunjungan sesuai jadwal di wilayah kerja UPT Puskesmas Tawangsari dimulai tanggal 13 Februari – 05 Mei 2017.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kunjungan Antenatal Care pertama sampai ketiga Ny. “I” mengeluh mudah lelah dan sering buang air kecil. TD: 120/80 mmHg, Suhu: 36,2oC, Nadi: 87 kali/menit, pemeriksaan fisik dalam keadaan normal, pemeriksaan laboratorium (Hb: 10,8 gr%. Goldar: A, HBSAg: Negatif, HIV/AIDS: Negatif), berat badan sebelum hamil: 51 kg, berat badan saat kunjungan ketiga 62 kg, tinggi badan 157 cm. Ny “I” mengeluh mudah lelah hal ini fisiologis, sesuai dengan pendapat Mirza (2010) ,mudah lelah pada kehamilan trimester III adalah hal wajar karena dengan bertambah besar janin maka tubuh akan bekerja lebih keras ,tuntutan fisik dan emosi yang masih naik turun sehingga menyebabkan mudah lelah. sehubungan dengan hal tersebut, Keluhan yang dirasakn oleh Ny „‟I‟‟ masih dalam kehamilan fisiologis. . Menurut (Romauli, 2011), Miksi/BAK sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar dan tertekan oleh kepala janin yang mulai turun ke pintu atas panggul. Keluhan saat kunjungan pertama sampai ketiga yang dirasakan Ny. “I” dapat dikategorikan fisiologis, karena tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta yang dialami oleh Ny.”I” penatalaksanaan yang diberikan yaitu istirahat yang cukup dan jangan melakukan aktifitas fisik yang berat, dan juga diberikan penatalaksanaan untuk mengurangi sering buang air kecil/ miksi adalah menganjurkan ibu untuk membatasi minum pada malam hari sebelum tidur, hindari minum teh dan kopi, dan menjaga kebersihan genetalianya agar tidak lembab.

Setiap kunjungan Antenatal Care bidan memberikan penyuluhan tentang pijat ibu hamil, ibu merespon dengan baik apa yang dilakukan bidan dan menerapkan pijat ibu hamil. Menurut Serri, 2013 ibu hamil sebaiknya menyempatkan waktu berolahraga, senam hamil ataupun pijat hamil yang dilakukan orang yang berkompeten untuk mengurangi rasa sakit pada pinggang atau pegal-pegal. Pelayanan Antenatal Care yang didapat oleh Ny. “I” adalah 14 T mulai dari keadaan umum, suhu badan, tekanan darah, berat badan, LILA, TFU, Presentasi janin, DJJ, Pemeriksaan HB, Golongan darah, Protein urin, Darah/reduksi, Serologi HIV, dan USG. Menurut Depkes RI 2010, standart pelayanan Antenatal Care adalah 17 T (keadaan umum, suhu badan, tekanan darah, berat badan, LILA, TFU, Presentasi janin, DJJ, Pemeriksaan HB, Golongan darah, Protein uri, Darah/ reduksi, Darah malaria, BTA, Darah sifilis, serologi HIV) yang diberikan pada ibu hamil mulai dari trimester I, trimester II, dan trimester III. Kualitas Antenatal Care yang didapat oleh Ny.”I” termasuk cukup, karena sudah mendapat minimal 7 standart pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Tawangsari. Penatalaksanaan yang diberikan kepada Ny.”I” adalah asuhan Antenatal Care 14 T yang diberikan mulai trimester I sampai trimester III.

Pada kunjungan persalinan ibu datang jam 11.00 WIB dengan pembukaan 4 cm, effessement 50 %, presentasi kepala, denominator Ubun-ubun kecil, Hodge III, moulase Ο, ketuban positif, tidak ada bagian kecil yang menumbung, terdapat darah dan lendir, pada jam 15.42 WIB pembukaan 10 cm, Effessement 100%, presentasi kepala, denominator UUK, Hodge IV, Moulase Ο, Ketuban (-) jernih, tidak ada bagian kecil yang menumbung, setelah dipimpin persalinan ibu melahirkan bayi dengan normal. Menurut (Yusari Asih, 2016) durasi Lamanya kala II pada primigravida 50 menit dan

(4)

multigravida 30 menit. Kala dua persalinan pada nulipara dibatasi 2 jam dan multipara 1 jam. Durasi Kala II Ny.”L” tergolong fisiologis dikarenakan posisi ibu saat meneran benar, cara mengejan yang baik serta his yang adekuat sehingga memepercepat kelahiran bayi.Setelah bayi lahir, bayi mendapat IMD, dan dilakukan penyuntikan Oksitosin kemudian mengecek fundus secara melingkar menunggu adanya tanda-tanda pelepasan plasenta seperti semburan darah, tali pusat bertambah panjang, kontraksi uterus. Pukul 17.08 WIB plasenta lahir. Pada kala III Ny.”I” berlangsung selama 10 menit. Menurut (Lailiyana et al., 2011), Seluruh proses lahirnya plasenta berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Maka kala II pada Ny.”I” tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek, sehingga Kala II persalinan Ny “I” berjalan normal dan tidak ditemukan penyulit. Kunjungan Nifas ke-1 (6 jam post partum) Ny.”I” mengatakan keadaannya baik dan sehat, tidak ada keluhan. Kunjungan ke-2 (7 hari post partum), Ny.”I” mengatakan keadaannya baik dan sehat, dan bidan memberikan penyuluhan tentang senam nifas kepada Ny.”I” yang bertujuan untuk mempercepat proses involusi uterus. Ny.”I” mendengarkan penyuluhan dengan baik, dan merespon dengan baik untuk dilatih senam nifas. Kunjungan ke-3 dan kunjungan ke-4 Ny.”I” mengatakan kedaanya baik dan sehat. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Ny “I” tidak ditemukan adanya penyulit atau komplikasi dalam masa nifas, karena ibu tidak tarak makan, memenuhi kebutuhan nutrisi, dan ibu menerapkan apa yang di anjurkan oleh bidan.

Bayi Ny.”I” lahir spontan, menangis kuat, tonus otot bayi kuat, warna kulit kemerahan, tidak ada cacat bawaan, jenis kelamin laki-laki, dengan BB 3300 gram, PB 49 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 31 cm, testis turun ke dalam skrotum, meatus urinarius terletak diujung glans penis, reflek bayi baik. Pada kunjungan ke-2 By.Ny.”I” tidak terdapat keluhan apapun, bayi dalam keadaan sehat sampai kunjungan terahir. Berdasarkan hasil pengkajian bayi Ny “I” selama 3 kali kunjungan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan kondisi pasien.

Ny. “I” mengikuti KB bertujuan untuk menjarangkan kehamilan. Metode kontrasepsi yang dipilih oleh Ny.”I” adalah KB suntik 3 bulan, karena Ny.‟‟I” menyusui. Keputusan tersebut berdasarkan keputusan suami dan Ny.”I” sendiri. Menurut BKKBN (2011), kontrasepsi suntikan 3 bulan mengandung progestin dengan jenis Depo Medroksi Progesteron Asetat mengandung 150 mg DMPA, kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki salah satu keuntungan tidak mempengaruhi produksi ASI. Saat konseling sudah dijelaskan kelebihan dan kekurangan KB suntik 3 bulan dan cara kerja KB suntik 3 bulan. Pada evaluasi, setelah melakukan inform consent dan menjelaskan manfaat KB yang dipilih kepada ibu yaitu ibu tetap bisa menyusui bayinya karena KB suntik 3 bulan yang telah dipilih ibu tidak menghambat produksi ASI meskipun ibu menggunakan KB ibu tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya.

SIMPULAN

Hasil asuhan kebidanan pada Ny.”I” masa hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di wilayah kerja Puskesmas Tawangsari keadaan yang fisiologis pada masa hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana sehingga asuhan yang diberikan oleh petugas kesehatan dapat dikatakan berjalan dengan lancar.

REKOMENDASI

1. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Institusi dapat memberikan kesempatan untuk memperluas area lahan praktek di lapangan sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengenal banyak kasus dilapangan, agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas sumber daya manusia yaitu mahasiswa meningkat dan dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara continuity of care dengan baik dan tepat.

2. Bagi Peneliti

Lebih menyempurnakan penelitian ini dengan mencari penanganan yang baru dan efektif untuk penanganan masalah-masalah yang terjadi.

(5)

Peningkatan pelayanan harus terus dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat terutama pada ibu hamil dan bayi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Puskesmas sebagai pelaksana teknik Dinas Kesehatan perlu mengadakan kelas senam ibu hamil untuk memantau kesehatan ibu dan agar dapat membantu kelancaran proses persalinan.

4. Bagi Klien

Diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran untuk kehamilan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, f.&.f., 2012. asuhan kebidanan patologis. jakarta: salemba medika.

Affandi, B., 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Asih, Y. & Riesneni, 2016. Asuhan kebidanan nifas dan menyusui. 1st ed. jakarta: CV. Trans info media.

Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, 2014. Dinas kesehatan Kabupaten Mojokerto. Mojokerto: Dinas Kesehatan MOJOKERTO.

Dinkes, J.T., 2014. Profil kesehatan provinsi jawa timur. surabaya: Dinas kesehatan provinsi jawa timur.

Elmispendriya, G., Pelsi, s. & Hafni, B., 2016. Analisis cakupan antenatal care k4 program kesehatan ibu dan anak. jurnal kesehatan andalas, 5, p.2.

Eny, 2010. asuhan kebidanan nifas. yogyakarta: mitra cendekia.

Fraser, D.M. & Cooper, M.A., eds., 2009. Buku Ajar Bidan Myles. 14th ed. Jakarta: EGC. haji lelatul badriah, s.n.j.a.s.m., 2013. asuhan kebidanan postpartum. bandung : PT refika

aditama.

Hidayat, A.l.A., 2008. asuhan neonatus, bayi, & balita: buku praktikum mahaiswa kebidanan. jakarta: EGC.

hutahean, 2013. perwatan antenatal. jakarta selatan : salemba medika.

jannah, n., 2012. buku ajar asuhan kebidanan-kehamilan. yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Jitowiyono, S. & Kristiyanasari, W., 2011. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kamariyah, Nurul, 2014. Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarata: Kementerain Kesehatan RI.

Lailiyana dkk, 2011. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: Buku kedokteran EGC. lia, r.y.a.&.y., 2010. asuhan keidanan patologi. jakarta: trans info media.

lilis, s., 2014. tentang perawatan genetalia. tentang pengetahuan ibu intermediate puerperium , p.30.

Lowdermilk, D.L.E.p.k.c., 2013. keperawatan maternitas. indonesia: PT salemba medika. mandriwati, 2011. asuhan kebidanan antenatal. jakarta: EGC.

Manuaba, 2010. ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan bidan. jakarta: monica ester.

Marmi & Kukuh, r., 2015. Asuhan neonatus bayi, balita dan anak prasekolah. 4th ed. Yogjakarta: Pustaka pelajar.

mirza, M., 2010. Panduan lengkap kehamilan. yogyakarta: Katahati.

Muslihatun, W.N., 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: FitraMaya. Myles, 2009. buku ajar bidan. jakarta: EGC.

Nugroho, T., 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika. Padila, 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo, S., 2008. ilmu kebidanan. 4th ed. jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo.

(6)

Prawirohardjo, S., 2009. diagnosis kehamilan. In t. rachimhadhi, ed. ilmu kebidanan. 4th ed. jakarta: PT bina pustaka sarwono prawirohardjo. p.213.

prawirohardjo, s., 2011. ilmu kendungan. jakarta : PT bina pustaka sarwono prawirohardjo.

Prawirohardjo, S., 2014. ilmu kebidanan. 4th ed. jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirodjo.

Reeder, S.J., Martin, L.L. & Griffin, D.K., 2011. Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi & Keluarga. Jakarta: EGC.

Ringgi Suryani, R.T., 2014. prinsip dasar praktik kebidanan. jakarta: prinsip-prinsip praktik kebidanan.

Romauli, S., 2011. Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

rukiyah, A.y., 2010. In yulianti, l. asuhan kebidanan patologi. jakarta: cv trans info media. p.395.

Saifuddin, A.B., ed., 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Setiadi, 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sofian, A., 2011. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. 3rd ed. Jakarta: EGC.

Walyani, E.S. & Purwoastuti, E., 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS.

william, H.o.&., 2010. ilmu kebidanan patologis dan fisologi. yogyakarta: CV ANDI. yuhedi, L.t. & Titik, k., 2014. Buku ajar kependudukan & pelayanan KB. Jakarta:

Penerbit buku kedokteran EGC. ALAMAT CORRESPONDENSI Email : megasyahril22@gmail.com

Alamat : Ds. Wonokoyo Barat RT.01/RW.02 Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan No Hp : 081336828914

Referensi

Dokumen terkait

Semakin banyak perusahaan melakukan investasi yang menguntungkan bagi perusahaan tentunya dengan memilih risiko yang terkecil, hal ini akan bertujuan untuk

Berdasarkan penenlitian ini dapat disimpulkan bahwa Senyawa 3-BM dapat disintesis melalui reaksi benzoilasi antara asam 3-amino-4-metil benzoat dengan benzoil klorida,

Sedangkan triangulasi metode akan dilakukan dengan mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan

(7) Dalam hal pemegang izin tidak memberi tanggapan dalam tenggang waktu yang telah ditetapkan, atau memberi tanggapan dengan mengemukakan alasan-alasan yang tidak sesuai

Pengertian Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

Pada tahun 2016, Total Assets Turnover Ratio tahun 2012 yang diperoleh perusahaan sebesar 1,00 kali menunjukkan bahwa manajemen mampu memutar aset perusahaan sebanyak 1,00

Namun dalam kondisi seperti ini ( pandemi Covid-19 ) umat Hindu Bongso wetan meyakini bahwa pandemi adalah pringatan agar manusia tidak lagi berbuat kerusakan, dan menjadi

Tahlil : merupakan kalimat yang berbunyi “ la> ila>ha illallah” yang artinya adalah tiada Tuhan selain Allah. Yang mana kalimat tahlil dari kata hallala yang