• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG JURNAL YOLLA MASDA RILFANI NPM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG JURNAL YOLLA MASDA RILFANI NPM:"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI

PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG

JURNAL

YOLLA MASDA RILFANI

NPM: 12060156

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)

1

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG

Oleh:

YOLLA MASDA RILFANI

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peserta didik yang sulit menyesuaikan diri dengan teman baru, adanya peserta didik yang kurang mendapatkan perhatian yang baik dari orang tuanya dalam belajar dirumah. Tujuan penelitian ini menggambarkan: 1) pola asuh orang tua peserta didik, 2) penyesuaian diri peserta didik, 3) hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasi. Populasi penelitian ini adalah 275 peserta didik SMP Negeri 7 Padang. Sampel penelitian dipilih berdasarkan teknik proportional random sampling dengan sampel sebanyak 92 peserta didik, pengumpulan data menggunakan angket, analisa yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dilihat dari : 1) Pola asuh orang tua berada pada kategori cukup baik, 2) Penyesuaian diri peserta didik berada pada kategori cukup baik, 3) Hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dapat di gambarkan bahwa diperoleh korelasi yaitu r hitung

sebesar 0,437 r tabel sebesar 0,205 df 90 pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%

dengan ketentuan nilai r berarti -1 ≤ 0,437 ≤ 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) dapat diterima dan terdapat hubungan yang signifikan yang menunjukkan arah hubungan

yang positif dengan koefisien kuat.

ABSTRACT

This research is motivated by the existence of learners who are difficuit to adapt to new friends, the exis tence of learners who do not get good at tention from their parent in home study. The goal of this research is to illustrate: 1) the parenting pattern of students’ parents, 2) students’ self-adjustment, 3) the correlation of parenting pattern and students’ self adjustment. This is a quantitative descriptive and correlation research. The population is 275 students of Junior High School 7 Padang. The sampling technique used is proportional random sampling, with 92 students as the samples. The data is collected by using questionnaires and analyzed by using descriptive statistic with correlation analysis. The result of the research conducted to the students of Junior High School 7 shows that: 1) the parenting pattern of the parents is in good category, 2) Students’ self-adjustment is also in good category, 3) the correlation of parenting pattern of the parents of the students and students’ self adjustment in Junior High School 7 Padang can be illustrated that the correlation obtained is rcount 0.437, rtable 0.205, df 90 in significant standard 0.05 or its reliability

standard 95% with value certainty r means -1 ≤ 0,437 ≤ 1. It can be concluded that work hypothesis (Ha) is acceptable and there is a significant correlation that shows positive relationship

(3)

2

PENDAHULUAN

Keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya seorang anak memperoleh pendidikan dan mengenal nilai-nilai maupun aturan-aturan yang harus diikuti yang mendasari anak untuk melakukan hubungan sosial dengan lingkungan yang lebih luas. Tiap-tiap keluarga memiliki cara dan aturannya masing-masing dalam mengasuh anaknya.

Ahmadi (2009:246) “Menyatakan

bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang utama di mana anak belajar menjadi manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya”. Semua yang telah diuraikan dalam interaksi kelompok berlaku pula bagi interaksi kelompok keluarga, termasuk pembentukan norma-norma sosial, internalisasi dari pada norma-norma, terbentuknya frame of reference, sense of belongingness dan lainnya. Menurut Djamarah (2014:50) pola orang tua dalam keluarga adalah sebuah frase yang menghimpun empat unsur penting, yaitu pola, asuh, orang tua, dan keluarga. Pola asuh orang tua dalam keluarga berarti kebiasaan orang tua, ayah atau ibu, dalam memimpin, mengasuh dan membimbing anak dalam keluarga. Keluarga adalah sebuah institusi keluarga batin yang disebut nuclear family. Dengan demikian, pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dan persisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja. Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dan bisa memberi efek negatif maupun positif. Diantara pola asuh terdapat beberapa tipe-tipe pola asuh orangtua.

a. Gaya Otoriter

Tipe pola asuh otoriter adalah

tipe pola asuh orang tua yang

memaksakan kehendak. Dengan tipe orang tua ini cenderung sebagai pengendali atau pengawas (controller), selalu memaksakan kehendak kepada anak, tidak terbuka terhadap pendapat anak, sangat sulit menerima saran dan cenderung memaksakan kehendak dalam perbedaan, terlalu percaya pada diri

sendiri sehingga menutup katup

musyawarah. b. Gaya Demokratis

Tipe pola asuh demokratis adalah tipe pola asuh yang terbaik dari semua tipe pola asuh yang ada, hal ini disebabkan tipe pola asuh ini selalu mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan

c. Gaya Permissif

Pola asuh permisif mempunyai ciri sebagai berikut: Anak diberi kebebasan penuh menentukan tindakannya sendiri, hadiah dan hukuman tidak diterapkan, orang tua kurang membimbing, dan kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan sehari-hari.

Pola asuh permisif atau penelantar yang diuraikan di atas, memiliki keterkaitan dengan pola asuh penyabar atau pemanja yaitu di mana orang tua selalu berpusat pada kepentingan anak, orang tua tidak mengendalikan dan tidak menegur perilaku anak, dalam hal ini

orang tua tidak ingin terkesan

mengecewakan anak. Kondisi demikian, akan memunculkan kebiasaan manja, selalu tergantung pada orang lain di sekitarnya.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari

semua tipe-tipe pola asuh yang

diterapkan orang tua, hanya pola asuh

demokratis dinilai paling baik

dibandingkan dengan pola asuh yang lain. Hal ini disebabkan pola asuh demokratis tipe pola asuh yang selalu mendahulukan kepentingan bersama di

atas kepentingan individu anak.

Lingkungan keluarga juga memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri anak yaitu:

a. Pengertian Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu dalam menghadapi kondisi atau keadaan tertentu pada lingkungan yang baru dimasuki oleh seorang individu didalam masyarakat, keluarga, sekolah, dan teman sebaya. b. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri

Menurut Sobur (2003:529)

membagi bentuk-bentuk penyesuaian diri dalam kelompok, yaitu: penyesuaian yang adaptive dan penyesuaian adjustive.

Penyesuaian diri yang bisa

menyesuaikan dirinya terhadap keadaan

lingkungan misalnya di dalam

lingkungan baru seperti: sekolah.

Sedangkan penyesuaian diri yang

adjustive dapat dijelaskan penyesuaian diri di sekolah yang bisa meyesuaikan diri terhadap peraturan dan norma-norma seperti: tidak boleh datang terlambat, memakai seragam yang rapi dan bersih, tidak boleh buang sampah sembarangan, dll.

(4)

3

c. Faktor yang Mempengaruhi

Penyesuaian Diri a. Kondisi fisik b. Kepribadian c. Edukasi/pendidikan d. Lingkungan e. Agama dan Budaya d.Karakteristik Penyesuaian Diri

Menurut Ali dan Asrori (2006:179). Sesuai dengan kekhasan

perkembangan fase remaja maka

penyesuaian diri di kalangan remaja pun memiliki karakteristik yang khas.

a. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Peran dan Identitasnya

b. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Pendidikan

c. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Kehidupan Seks

d. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Norma Sosial

e. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Penggunaan Waktu Luang

f. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Uang

g. Penyesuaian Diri Remaja terhadap Kecemasan, Konflik, dan Frustasi

Faktor-faktor yang

mempengaruhi proses penyesuaian diri

seseorang adalah kondisi fisik,

kepribadian, proses belajar, lingkungan, dan agama serta budaya. Keempat ini

sangat berpengaruh dalam proses

penyesuaian diri anak maka dari itu orang tua harus berperan aktif dalam proses penyesuaian diri anak, agar penyesuaian yang ada pada diri anak bisa berjalan dengan semestinya.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didikdi Sekolah

Menurut Hurlock (Utama,

2013:27) ada empat faktor yang

mempengaruhi penyesuaian diri, yaitu: a. Lingkungan tempat anak dibesarkan,

yaitu kehidupan di dalam keluarga. Bila dalam keluarga tersebut dikembangkan perilaku sosial yang baik, sehingga pengalaman ini akan menjadi pedoman yang membantu anak untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial di luar rumah.

b. Model yang diperoleh anak di rumah, terutama dari orang tuanya. Anak biasanya akan meniru perilaku orang tua yang menyimpang, maka anak akan cenderung mengembangkan kepribadian yang tidak stabil.

c. Motivasi untuk belajar melakukan

penyesuaian diri dan sosial. Motivasi ini dapat ditimbulkan dari pengalaman

sosial awal yang menyenangkan, baik di rumah atau di luar rumah.

d. Bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar penyesuaian diri.

Lingkungan keluarga

memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri. Secara tidak langsung dapat diartikan bahwa pola asuh dari orang tua memiliki hubungan dengan penyesuaian diri seseorang. Baik tidak baiknya penyesuaian diri seseorang tergantung dari pola asuh orang tua tersebut. METODE PENELITIAN

Langkah awal dalam penentuan metode penelitian adalah menentukan jenis penelitian, dengan demikian jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tergolong penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat, dan ditentukan oleh hubungan antar variabel yang akan diteliti.

Arikunto (2006:64) “Penelitian ini deskriptif korelasional adalah metode yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan

masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya kemudian dicari hubungannya”

Berdasarkan uaraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berusaha

menjelaskan fenomena kejadian secara

mendetail sistematis dan apa adanya sesuai dengan fakta yang ada sebenarnya di lapangan dan dicari hubungannya antara variabel pola asuh orangtua (X) dan variabel penyesuaian diri

peserta didik (Y). Penelitian akan

mendeskripsikan tentang hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang.

A. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Yusuf (2007:181)

populasi adalah keseluruhan objek dari penelitian yang akan diteliti. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 7 Padang. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 275 orang dengan rincian masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 1.

(5)

4

Tabel 1. Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Peserta Didik

1 VIII.1 34 2 VIII.2 35 3 VIII.3 34 4 VIII.4 35 5 VIII.5 33 6 VIII.6 35 7 VIII.7 34 8 VIII.8 35 Jumlah 275 2. Sampel Sugiyono (2013:81)

mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selanjutnya menurut Yusuf (2007:186) “Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan mewakili populasi tersebut”. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak dengan alasan agar setiap individu

dalam populasi memperoleh

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Sampel penelitian akan dipilih menggunakan teknik proportional random sampling.

Berdasarkan populasi yang ada, maka untuk menentukan jumlah sampel

dari penelitian ini, peneliti

menggunakan rumus perhitungan

besaran sampel (Bungin, 2011:115) yaitu:

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

d = Presesi yang ditetapkan sebesar 10 %

Sebagaimana jumlah

populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 275 peserta didik sehingga : = 275 275.(10%) +1 = 275 = 275 275.(0,1) +1 275.(0,01) +1 = 275 = 275 2+1 3 = 91,6 (dibulatkan menjadi 92)

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sampel adalah 92 orang peserta didik. Setelah sampel diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menentukan teknik pengambilan sampel dari populasi.

B. Teknik Analisis Data

Setelah seleksi data, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data yang telah dikelompokkan dalam sebuah tabel, lalu diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memeriksa kelengkapan isi angket yang telah diterima dari sampel penelitian. 2. Membuat tabel pengolahan berdasarkan

pertanyaan penelitian.

3. Skor alternatif jawaban penulis

menginterpretasikan data, Menurut

Riduwan (2012:93) menyebutkan

rentang skala yang ditetapkan adalah: Tabel . Skor Alternatif Jawaban

Jawaban Skor Positif Negatif Selalu (SL) 4 0 Sering (SR) 3 1 Kadang (KD) 2 2 Jarang (JR) 1 3 Tidak pernah (TP) 0 4

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Dalam deskripsi data hasil penelitian ini dideskripsikan data tentang pola asuh orang tua sebagai variabel (X) dan penyesuaian diri peserta didik sebagai variabel (Y) di SMP Negeri 7 Padang.

1. Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas

Tabel . Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Pola Asuh Orangtua ,079 92 ,200 * Penyesuai an Diri ,077 92 ,200 *

1

.

t

d

N

N

n

(6)

5

Syarat data terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05. Berdasarkan Tabel 6 di atas nilai signifikansi pola asuh orang tua dan penyesuaian diri sebesar 0,200, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pada kedua variabel yang diperoleh dari data yang ada terdistribusi normal, karena nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05

.

b) Uji Linearitas Tabel. Uji Linearitas

Berdasarkan Tabel diatas diperoleh nilai sig yaitu 0,00 yang artinya kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) dapat disimpulkan terdapat hubungan yang linier antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik.

c) Uji Homogenitas Tabel. Uji Homogenitas Pola Asuh Orang tua

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2,223 23 49 ,062

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa signifikan hasil uji homogenitas diperoleh hasil 0,62. Dapat diartikan bahwa 0,62 > 0,05 maka dapat di artikan bahwa varian dari dua variabel adalah sama atau homogen. 2. Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua

dan Penyesuaian Diri Peserta Didik a. Pola Asuh Orang Tua

Deskripsi data pola asuh orang tua menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 28 item. Pada variabel ini skor terendah 0, skor tertinggi 112. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari Tabel berikut ini:

Tabel. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Pola Asuh Orang Tua

Klasifikasi Kategori F % 90 – 112 Sangat Baik 1 1,09 68 – 89 Baik 9 9,78 45 – 67 Cukup Baik 50 54,35 23 – 44 Kurang Baik 26 28,26 0 – 22 Sangat Kurang Baik 6 6,52 Σ 92 100,00

Pada Tabel di atas, terungkap bahwa 1 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori sangat baik dengan persentase 1.09%, 9 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori baik dengan persentase 9.78%, 50 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori cukup baik dengan persentase 54.35%, 26 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh yang berada pada kategori kurang baik dengan persentase 28.26%, dan 6 orang tua peserta didik yang menggunakan pola asuh berada pada kategori sangat kurang baik dengan persentase 6.52%.

Jadi, pola asuh orang tua peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 54.35%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik berikut.

Grafik Pola Asuh Orang Tua b. Penyesuaian Diri Peserta Didik

Deskripsi data penyesuaian diri peserta didik menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 20 item maka pada variabel ini skor terendah 0, skor tertinggi 80. Hasil pengolahan angket penyesuaian diri dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

0.00 50.00 100.00 Sangat Kurang Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik 0 - 22 23 - 44 45 - 67 68 - 89 90 - 112 6.52 28.26 54.35 9.78 1.09

%

ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Pola Asuh Oran gtua * Penye suaia n Diri Betwee n Groups (Combine d 14795,54 1 42 352,275 1,797 ,024 Linearity 4652,151 1 4652,151 23,73 7 ,000 Deviation from Linearity 10143,38 9 41 247,400 1,262 ,216 Within Groups 9603,372 49 195,987 Total 24398,91 3 91

(7)

6

Tabel. Distribusi Frekuensi dan Kategori

Skor Penyesuaian Diri

Klasifikasi Kategori F % 65 – 80 Sangat Baik 5 5,43 49 – 64 Baik 16 17,39 33 – 48 Cukup Baik 44 47,83 17 – 32 Kurang Baik 24 26,09 0 -16 Sangat Kurang Baik 3 3,26 Σ 92 100,00

Pada Tabel 10 di atas, terungkap bahwa 5 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang sangat baik dengan persentase 5.43%, 16 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang baik dengan persentase 17.39%, 44 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup baik dengan persentase 47.83%, 24 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang kurang baik dengan persentase 26.09%, dan 3 orang peserta didik memiliki penyesuaian diri yang sangat kurang baik dengan persentase 3.26%.

Jadi, penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 47.83%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup baik, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Grafik

Grafik Penyesuaian Diri Peserta Didik c. Deskriptif Hubungan Pola Asuh Orang

Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik

Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam bab II, hipotesis yang dikemukakan adalah:

Ha : Terdapat hubungan yang

signifikan antara pola asuh orang tua dan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang.

H0 : Tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 20.0 yang hasilnya dapat dilihat hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang pada Tabel sebagai berikut

Tabel. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik Pola Asuh Orang tua Penyesuai an Diri Pola Asuh Orang tua Pearson Correlation 1 ,437 ** Sig. (2-tailed) ,000 N 92 92 Penyesuaian Diri Pearson Correlation ,437 ** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 92 92

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSS

versi 20 dan menggunakan teknik pearson maka pada tabel 11 diperoleh korelasi atau r hitung

sebesar 0,437 dan r tabel sebesar 0,205 df 90

pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan (95 percent). Selanjutnya barulah dilihat dengan ketentuan nilai r berarti -1 ≤ 0,437 ≤ 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) dapat diterima dan terdapat

hubungan yang signifikan yang menunjukkan arah hubungan yang positif dengan koefisien kuat. Artinya, semakin baik pola asuh orang tua maka baik pula penyesuaian diri peserta didik, sebaliknya semakin kurang baik pola asuh orang

tua, maka semakin kurang baik pula

penyesuaian diri peserta didik.

Rekapitulasi deskripsi hasil penelitian tentang pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang diuraikan dalam Tabel berikut:

Tabel. Rekapitulasi Deskripsi Hasil Penelitian 0.00 50.00 100.00 Sangat Kurang Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik 0 -16 17 - 3233 - 4849 - 6465 - 80 3.26 26.09 47.83 17.39 5.43

%

(8)

7

B. Pembahasan

a. Pola Asuh Orang Tua

Secara umum gambaran dari 92 orang peserta didik yang dijadikan responden untuk menunjukkan bahwa pola asuh orang tua di SMP Negeri 7 Padang sebanyak 1 orangtua peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang sangat baik dengan persentase 1.59%, 9 orang tua peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang baik dengan persentase 9.78%, 50 orang peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang cukup baik dengan persentase 54.35%, 26 orang tua memiliki pola asuh orang tua yang kurang baik dengan persentase 28.26%, dan 6 orang tua peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang sangat kurang baik dengan persentase 6.52%. Jadi, pola asuh orang tua peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 54.35%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki pola asuh orang tua yang cukup baik. Dimana orang tua bisa membagi waktu dengan anak dengan cara

memperhatikan cara belajar anak dan

menerapkan pola asuh yang baik bagi anak

.

Keterangan di atas mengungkap bahwa identifikasi masalah serta keterangan yang peneliti dapatkan selama melakukan observasi terhadap sebelumnya benar adanya walaupun hanya sedikit namun secara keseluruhan pola asuh orang tua 28,26% kurang baik. Artinya lebih dari 1/4 peserta didik yang memiliki orang tua dengan pola asuh kurang baik. Hal ini harusnya disikapi lebih bijak oleh guru BK dan sekolah karena hal ini akan mengganggu proses belajar mengajar atau proses peserta didik dalam mendapatkan ilmu pengetahuan akan terganggu. Karena orangtua adalah guru yang pertama bagi seorang anak. Hendaknya orangtua dapat menyadari dan melihat bagaimana perkembangan dari kemampuan anaknya dengan memperhatikan pola asuh yang selama ini telah diberikan apakah berdampak positif ataupun negatif.

b. Penyesuaian Diri Peserta Didik

Secara umum penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang sebanyak 5 orang memiliki penyesuai diri yang sangat baik dengan persentase (5.43), 16 orang memiliki penyesuaian diri yang baik dengan persentase (17.39), 44 orang memiliki penyesuaian diri yang cukup baik dengan persentase (47.83), 24 orang memiliki penyesuaian diri yang kurang baik dengan persentase (26.09), dan 3 orang memiliki penyesuaian diri yang sangat kurang baik dengan persentase (3.26).

Jadi, penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase (47.83). Artinya sebagian besar peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup baik. Maknanya adalah peserta didik dapat menyesuaiakn diri dengan baik dilingkungan sekolah misalnya, peserta didik sudah tidak sulit lagi dalam menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada di sekolah.

Hal ini mengidentifikasikan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki penyesuaian diri yang cukup bagus, namun

keterangan di atas mengungkap bahwa

identifikasi masalah serta keterangan yang peneliti dapatkan selama melakukan observasi terhadap sebelumnya juga benar adanya. Tetapi penyesuaian diri yang kurang baik tersebut tidak keseluruhan peserta didik seperti itu hanya sekitar 26,09% saja. Seperti penyesuaian diri juga perlu diperhatikan oleh guru BK di sekolah supaya angka penyesuaian diri yang kurang baik tersebut dapat di minimalkan sehingga peserta didik menjadi lebih bermotivasi lagi disebabkan lingkungan yang ramah dengan mereka dan mereka juga bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut.

c. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Peserta Didik

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSS

versi 20 dan menggunakan teknik pearson maka pada tabel 16 diperoleh hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dengan r hitung sebesar

0,437 dan r tabel sebesar 0,205 df 90 pada taraf

signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan (95

percent). Selanjutnya barulah dilihat dengan ketentuan nilai r berarti -1 ≤ 0,437 ≤ 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha)

dapat diterima dan terdapat hubungan yang signifikan yang menunjukkan arah hubungan yang positif dengan koefisien kuat. Artinya, semakin baik pola asuh orang tua maka baik pula penyesuaian diri peserta didik, sebaliknya semakin kurang baik pola asuh orang tua, maka semakin Variabel/Sub Variabel Jumlah Persentase (%) Sangat Kuran g Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik sangat baik

1. Pola Asuh Orang Tua 6,52 28,26 54,35 9,78 1,09

2. Variabel/Sub Variabel Sangat Tidak Baik Kurang Baik Cukup

Baik Baik Sangat Baik

3. Penyesuaian diri 3,26 26,09 47,83 17,3

(9)

8

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola asuh orang tua peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik.

2. Penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang berada pada kategori cukup baik.

3. Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMP Negeri 7 Padang.

SARAN 1. Peserta Didik

Peserta didik diharapkan untuk terus berusaha menjadi pribadi yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai macam lingkungan yang ada di sekitarnya sehingga perkembangan peserta didik menjadi tidak terganggu dan keefektifan belajar dapat tercapai.

2. Guru BK

Guru BK diharapkan dapat

membantu peserta didik dalam

menyesuaikan diri dan diharapkan juga memberikan arahan kepada orang tua agar mendidik anak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi psikologis seorang anak.

3. Orang Tua

Orang tua hendaknya menyadari bahwa pola asuh yang diberikan kepada anak akan menimbulkan dampak masing-masing kepada peserta didik dan diharapkan juga orang tua lebih bijaksana dalam mendidik seorang anak apalagi mereka telah mulai dewasa.

4. Kepala Sekolah

Kepala sekolah bersama personil sekolah lainnya diharapkan dapat lebih memperhatikan peserta didik yang mungkin memiliki peny diri yang kurang baik diharapkan membantu dengan menjadikan lingkungan sekolah adalah lingkungan yang ramah dengan orang - orangnya dan aman.

5. Pengelola Program Studi BK

Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa yang akan menulis skripsi dan sebagai pedoman dalam penelitian korelasi sehingga skripsi yang dibuat nantinya semakin sempurna.

6. Bagi Penelitian Selanjutnya

Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang pengaruh penyesuaian diri di dalam kelas terhadap prestasi belajar peserta didik. KEPUSTAKAAN

Ali, Muhammad & Asrori, Muhammad. 2006.

Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta Hurlock, E.B. 1990. Perkembangan Anak

(Terjemahan Meitasari Tjandrasa). Jakarta: Erlangga.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Gambar

Tabel . Uji Normalitas Data
Grafik Pola Asuh Orang Tua  b.  Penyesuaian Diri Peserta Didik
Grafik Penyesuaian Diri Peserta Didik  c.  Deskriptif  Hubungan  Pola  Asuh  Orang

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan simbol ini pada pesan keselamatan “Bahaya” atau “Peringatan” menunjukkan adanya bahaya kelistrikan yang akan menyebabkan cedera jika petunjuknya tidak dipatuhi.. Ini

Nilai Kadar Abu Bioetanol Padat Nilai kadar abu dari bioetanol padat molasess menggunakan katalis Na CMC dan asam stearat yang tertinggi adalah B sebesar 4,30% dengan 100

Pada bulan Juni 2015, kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok bahan makanan memberikan andil/sumbangan sebesar 0,37 diikuti kelompok

yang terkena burnout tersebut masih dipertahankan maka dapat berdampak pada memburuknya citra pelayanan rumah sakit, dan kondisi seperti ini dapat membahayakan

Pada titik ini kita dapat melihat bahwa dengan menyangkal aspek ke-guna-an sebuah obyek estetik, Croce mencoba untuk memaknai ekspresi sebagai sesuatu yang intuitif –

Terakhir penulis menyelesaikan perkuliahan dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Daun Jeruk Nipis Citrus aurantifolia (Christm) SWINGLE

Hasil dari penelitian dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan: (1) Toko Muntung masih menggunakan sistem akuntansi penjualan tunai yang sangat sederhana,

Hasil dari pengorganisasian mualaf dalam melepaskan keterbelengguan pada kemualafan yaitu adanya pemberdayaan kelompok mualaf Dusun Kapuas yang direkonstruksikan