• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Eka Cipta Mandiri, dahulu adalah CV. Eka Cipta Mandiri, didirikan pada 14 Oktober 2004, memiliki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. PT. Eka Cipta Mandiri, dahulu adalah CV. Eka Cipta Mandiri, didirikan pada 14 Oktober 2004, memiliki"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Eka Cipta Mandiri, dahulu adalah CV. Eka Cipta Mandiri, didirikan pada 14 Oktober 2004, memiliki SIUP dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 200/1.824.51/1104/2004 dan berdasarkan Akta Perseroan No. 137, 14 Oktober 2004, Notaris Inggid Lannywaty, SH, maka CV. Eka Cipta Mandiri didirikan dan berkedudukan di Jalan Waru No.65, Kalideres Jakarta Barat. Seiring dengan meningkatnya kinerja perusahaan dari tahun ke tahun, maka CV. Eka Cipta Mandiri meningkatkan statusnya dari Persekutuan Komanditer menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 15, 23 Juli 2008 Notaris Royani, SH.

PT. Eka Cipta Mandiri adalah perusahan yang bergerak dibidang jasa pelayanan cargo udara yang meliputi bidang usaha domestik dan internasional.PT. Eka Cipta Mandiri dikelola oleh tenaga-tenaga profesional di bidangnya dan memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman. Ruang lingkup PT. Eka Cipta Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Domestik Cargo

Jenis-jenis servis cargo domestic inbound dan outbound PT. Eka Cipta Mandiri: a. Door to door service

b. Port to port service c. Air Freight 2. International Cargo

Jenis-jenis servis cargo international PT. Eka Cipta Mandiri adalah sebagai berikut: a. Impor, terbagi atas:

1) Air Freight 2) Custom Clearance b. Ekspor

1) Air Freight

2) Port to Port Service 3) Door to Door Service

Visi PT. Eka Cipta Mandiri adalah “Menjadi perusahaan dengan standar pelayanan internasional di bidang jasa distribusi yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat.

(2)

Misi PT. Eka Cipta Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Memadukan jasa pengiriman, kepabeanan, pergudangan dan pendistribusian dalam satu sistem yang terintegrasi secara efektif dan fleksibel.

2. Mendorong pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dalam rangka mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan tanggung jawab sosial.

PT. Eka Cipta Mandiri memiliki filosofi yaitu “Cepat, Aman, Efektif dan Efisien”.

Tanggal 19 Januari 2009 PT. Eka Cipta Mandiri diangkat menjadi Agen Cargo Domestik PT. Garuda Indonesia dengan No.Agent 8202, sehingga pemasaran dan penjualan jasa cargo PT. Eka Cipta Mandiri menjadi lebih optimal.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pajak dipungut oleh Negara baik oleh pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan pelaksanaannya.Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya) dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor Negara (pemungut pajak/administrator pajak). Pajak merupakan iuran yang dapat dipaksakan dan tanpa jasa timbal/kontra prestasi/imbalan langsung (Zain, 2008: 10-12).

Iuran yang dapat dipaksakan artinya iuran yang mau tidak mau harus dibayar oleh rakyat yang dikenakan membayar iuran tersebut (lazim disebut wajib pajak). Apabila wajib pajak tidak melaksanakan iuran tersebut dapat dipaksa oleh pemerintah untuk memenuhi kewajiban pajaknya dengan menggunakan surat paksa atau sita (Zain, 2008: 10-12).

Wajib pajak yang membayar iuran kepada Negara tidak ditunjukan secara langsung imbalan apa yang diperolehnya dari pemerintah atas pembayaran iuran tersebut (tanpa jasa timbal/kontra prestasi/imbalan langsung). Berbeda dengan pembayaran iuran kebersihan kita langsung ditunjukan atau diberikan imbalan berupa diangkutnya sewaktu-waktu sampah di depan rumah kita atau ditempat pembuangan sampah umum (Zain, 2008: 10-12).

Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi anggaran untuk anggaran umum pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.Selain fungsi budgeter (anggaran) tersebut, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan Negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur/regulatif) (Mardiasmo, 2011: 1-2). Pengusaha tidak mungkin dapat menghindari pajak karena pajak dapat dikenakan secara langsung dan tidak langsung kepada dirinya.Pajak adalah sesuatu yang bersifat memaksa dan tidak dapat dihindari.Dengan

(3)

demikian, pengusaha harusnya sadar dan memahami ketentuan pajak dengan benar. Pengetahuan atas ketentuan perpajakan yang benar sangat mutlak diperlukan oleh pengusaha karena dengan pengetahuan itu pengusaha akan dapat melakukan kewajiban perpajakannya dengan benar. Paling tidak pengusaha akan dapat memanfaatkan ketentuan yang membuat pemenuhan kewajiban perpajakannya menjadi sehemat mungkin dengan tidak melanggar ketentuan perpajakan itu sendiri (Muljono, 2009: 1-2).

Menyiasati perpajakan berkaitan erat dengan kegiatan pengusaha yang harus dengan jeli mengamati ketentuan perpajakan yang berlaku serta mengikuti perubahan yang terjadi pada ketentuan tersebut agar dapat memanfaatkan berbagai peluang yang ada, dengan tujuan akhir agar perusahaan dapat membayar pajak dengan benar dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak dapat menggangu kelangsungan perusahaan, terutama yang berkaitan dengan likuiditas (Zain, 2008: 66-67).

Pemenuhan kewajiban perpajakan dengan benar dan tidak mengganggu kelangsungan perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan dalam Tax Planning atau dalam menyiasati aturan perpajakan.Menurut Zain, (2008: 67) pengertian Tax Planning adalah tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi pajaknya, yang tekanannya kepada pengendalian setiap transaksi yang ada konsekuensi pajaknya. Tax Planning sama sekali tidak bertujuan untuk melakukan kewajiban perpajakan dengan tidak benar, tetapi berusaha untuk mendapatkan peluang berkaitan dengan peraturan perpajakan yang menguntungkan perusahaan dan tidak merugikan pemerintah dengan cara yang legal.

Perusahaan sebagai entitas bisnis mengatur jumlah pajak seminimal mungkin karena ada aliran kas (cash flow) yang nantinya dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan perusahaan lainnya, dalam artian untuk pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan langsung dengan kegiatan pokok perusahaan.Hal yang paling penting dalam mengatur jumlah pajak yang harus dibayar sehingga seminimal mungkin adalah pengetahuan yang mendalam tentang peraturan-peraturan pajak itu tersendiri karena hal tersebut dilaksanakan dengan memanfaatkan celah-celah yang belum diatur oleh peraturan perpajakan (loopholes).Tax planning memberikan suatu formula umum yang bisa digunakan untuk mengatur secara sistematis jumlah pajak yang harus dibayar.Dalam formula umum ini, ada item-item yang nantinya harus menjadi pusat perhatian wajib pajak.

PT. Eka Cipta Mandiri merupakan perusahaan yang baru berdiri pada tahun 2008 yang bergerak dibidang pengiriman barang jalur udara (cargo).Walaupun terbilang baru, tapi perusahaan ini telah mencapai omset yang terbilang lumayan besar.Omset pada tahun 2010 mencapai 2.635.287.358 rupiah.

(4)

Perusahaan ini belum melakukan perencanaan perpajakan (Tax Planning).Padahal banyak biaya-biaya yang dapat dilakukan perencanaan perpajakannya dalam perusahaan ini seperti biaya tunjangan, biaya natura dan kenikmatan dan biaya penyusutan.Penulis merasa perusahaan ini harus melakukan tax planning agar beban pajaknya dapat dihemat seminimal mungkin agar perusahaan dapat mengatur arus kas sehingga dana yang tadinya digunakan untuk membayar pajak dapat dialihkan untuk biaya kegiatan pokok perusahaan sehingga dampak akhirnya dapat memaksimaksimalkan laba bersih perusahaan yang berguna untuk memajukan perusahaan, maka penulis melakukan penelitian tentang “Penerapan Tax Planningterhadap Biaya Tunjangan, Biaya Natura dan Kenikmatan serta Biaya Penyusutan (studi kasus PT. Eka Cipta Mandiri tahun 2010)”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berapakah besar beban pajak terutang PT. Eka Cipta Mandiri tahun 2010 sebelum dilakukannya perencanaan pajak (tax planning) terhadap beban tunjangan, beban natura dan kenikmatan serta beban penyusutan untuk meminimalkan beban pajak?

2. Berapakah besar beban pajak terutang PT. Eka Cipta Mandiri tahun 2010 setelah dilakukannya perencanaan pajak (tax planning) terhadap beban tunjangan, beban natura dan kenikmatan serta beban penyusutan untuk meminimalkan beban pajak?

3. Adakah perbedaan yang terjadi pada jumlah beban pajakterutang PT. Eka Cipta Mandiri tahun 2010 sebelum dilakukannya perencanaan pajak (tax planning) dengan setelah dilakukannya perencanaan pajak (tax planning)?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui besar beban pajak terutang PT. Eka Cipta Mandiri tahun 2010 sebelum dilakuaknnya perencanaan pajak (tax planning) terhadap beban tunjangan, beban natura dan kenikmatan serta beban penyusutan untuk meminimalkan beban pajak.

2. Mengetahui besar beban pajak terutang PT. Eka Cipta Mandiri tahun 2010 setelah dilakuaknnya perencanaan pajak (tax planning) terhadap beban tunjangan, beban natura dan kenikmatan serta beban penyusutan untuk meminimalkan beban pajak.

(5)

3. Mengetahui perbedaan yang terjadi pada jumlah beban pajakterutang PT. Eka Cipta Mandiri tahun 2010 sbelum dilakukannya perencanaan pajak (tax plannining) dengan setelah dilakukannya perencanaan pajak (tax planning).

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, yaitu: 1. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan pengalaman berharga karena penulis dapat memperoleh gambaran yang nyata mengenai penerapan teori-teori yang dipelajari selama berlangsungnya perkuliahan terutama dalam memahami teori-teori perpajakan secara mendalam.

2. Bagi perusahaan (PT. Eka Cipta Mandiri)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perencanaan pajak dalam menghitung pajak terhutangnya.

3. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi dalam memahami konsep dan teori perpajkan terutama dalam kasus perencanaan pajak.

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu Bab Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian, Bab Metode Penelitian, Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab Kesimpulan dan Saran. Setiap bab terdiri dari beberapa sub bab yang berguna untuk menjelaskan bab-bab ini lebih dalam.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan isi penelitian. Pada bab ini terdapat enam sub bab yaitu gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini mengemukakan dengan ringkas, padat dan jelas tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Bab ini terdiri dari lima subbab yaitu tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian.

(6)

Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.Bab ini terdiri dari enam subbab, yaitu jenis penelitian, variabel operasional, tahap penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.Setiap aspek pembahasannya dimulai dari analisis data, kemudian diinterpretasikan dan diikuti oleh penarikan kesimpulan.Penarikan kesimpulan nantinya dibandingkan dengan teori yang ada atau dengan penelitian sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian. Saran dalam bab ini dirumuskan secara kongkrit tentang implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyusunan tahap pemrograman ini, metode yang digunakan adalah dengan melakukan analisa terhadap studi yang telah dilakukan terkait dengan perencanaan dan

Perusahaan perlu melakukan perencanaan yang tepat dalam penyediaan bahan baku, tidak hanya pada sistem pemesananya tetapi juga perlu melakukan pembenahan

Dengan mengacu pada kedua hal tersebut, perusahaan perlu melakukan pemecahan masalah dalam perencanaan produksi agar kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan

Apabila sebuah perusahaan tidak melakukan perencanaan produksi yang tepat, maka akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dalam perusahaan tersebut, yaitu

orang baru untuk melakukan efisiensi pada operasional perusahaan. 18 Merger kemungkinan dilakukan secara horizontal antar perusahaan-perusahaan terbesar. dalam suatu industri

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : bagaimana upaya perencanaan pajak (tax planning) dalam proses restitusi

Perencanaan pajak adalah suatu langkah yang tepat untuk perusahaan, dalam melakukan penghematan pajak atau tax saving sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan

Usulan manajemen piutang usaha dimulai dengan melakukan pengumuran piutang, lalu dilakukan pemilihan kebijakan kredit yang tepat bagi perusahaan dan menghitung