i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
PADA SISWA KELAS V MI SALAFIYAH TUKANGAN, CANDI,
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MURTOFIAH
115-13-092
JURUSAN PENDIDIKAN GURUMADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
PADA SISWA KELAS V MI SALAFIYAH TUKANGAN, CANDI,
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MURTOFIAH
115-13-092
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
viii MOTTO
يبَِّر ُتْف َرَع اَم يبَِّرُم َلا ْوَل
Jikalau tidak ada pendidik niscaya tak ku kenal tuhanku (Kh. Lukman Harist Dhimyati)
Tidak ada orang yang mencari ilmu disertai dengan kemalasan, dan kekayaan menjadikan seseorang beruntung. Namun keberuntungan itu akan melekat dalam
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Sosok terhebat yaitu Ibuku tersayang Sustiyah dan Ayahku Sholikin yang tak pernah lelah merawatku dari kecil serta mendoakan dan memberikan semangat untuk putrinya tersayang dalam menggapai cita dan cintanya. 2. Keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati serta membantu
tiada henti.
3. Dosen pembimbingku, Bapak Imam Mas Arum, M.Pd., yang selalu sabar membimbing dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Kepada Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI atas arahan dan masukannya
5. Rektor, Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang begitu ikhlas mendidik dan membimbingku.
6. Bapak ibu guru MI Salafiyah, Tukangan, Candi, Boyolali yang membantu terselesainya skripsi ini.
x
8. Sosok Orang yang menyejukkan yang tak pernah lelah mengingatkan, mendoakan, serta memberi motivasi padaku dan tak bosan mendengar keluh kesahku bahkan kadang menjadi pelampiasanku dalam menyelesaikan skripsi ini semoga Allah selalu menjagamu Muhammad Malhan.
9. Sahabat-sahabatku tersayang yang tak pernah lelah mendengarkan keluh kesahku serta selalu memberikan motivasi dan menemaniku dalam berjuang menulis kata demi kata sehingga tersusun menjadi kalimat, paragraf hingga tersusunlah skripsi ini serta dengan penuh sabar menemaniku menunggu dosen teresayang Tiyas Milati, Mamlu‟atul Hikmah, Mustakimah, Eni Sugiarti, Ida Rosalina, Saiful Anwar, Nur Istiqomah, Eni Sugiarti, Amalia Sulkha, Dewi setyowati, Agustin Eka Damayanti, Khumayrah, Khani Faturrahmah, Laila Alfianti, Lina Mazidah, Zuni Rara Handayani, Darniti.
10.Sahabat-sahabat KKN Candi Mulyo, Desa Tempak khususnya dusun Buburan yang tak pernah lelah dan bosan memberikan dukungan dan do‟a.
11.Sahabat-sahabat seperjuangan PGMI konsentrasi bahasa Indonesia yang selalu memberikan nuansa ceria ketika bosan menggunggu dosbing. 12.Sahabat-sahabat mahasiswa pejuang skripsi serta keluarga besar PGMI
xi
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا الله مسب
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V Tahun Ajaran 2016/2017 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri skripsi ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis menyadari banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
xii
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan saran yang membangun kepada penulis.
4. Bapak Imam Mas Arui, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen pembimbing yang telah memotivasi, memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk membantu sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. 6. Ibu Hj Anifah, SH selaku Kepala MI Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali
yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin.
7. Bapak Ahmat Amirnudin, S.Pd.I selaku wali kelas V MI Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia akhirat, amiin.
xiii
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Kaliwungu, 14 Juli 2017 Penulis,
xiv ABSTRAK
Murtofiah. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas V MI Salafiyah, Tukangan, Candi, Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: HasilBelajar, Picture and Picture, Puisi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia materi menulis puisi bebas melalui metode pembelajaran picture and picture pada siswa kelas V MI Salafiyah, Tukangan, Candi, Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa kelas V MI Salafiyah Tukangan yang terdiri dari 13 siswa yaitu siswa 5 laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
xv DAFTAR ISI
SAMPUL... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
DEKLARASI ... v
PENGESAHAN KELULUSAN ... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vii
MOTTO... viii
PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... xi
ABSTRAK ... xiv
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xx
BAB I Pendahuluan A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. RumusanMasalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5
xvi
3. Langkah-langkah Penelitian ... 9
4. Teknik Pengumpulan Data ... 12
5. Instrumen Penelitian ... 14
6. Analisis Data... 15
H. Sistematika Penulisan ... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 17
1. Pengertian Belajar ... 17
2. Tujuan Belajar ... 18
3. Prinsip-prinsip Belajar ... 20
xvii
5. Macam-macam Hasil belajar... 22
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ... 25
7. Penilaian Hasil Belajar ... 29
B.Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 33
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar... 33
2. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa ... 34
3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 35
4. Silabus Mata Pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD/MI .. 36
C. Menulis Puisi ... 37
1. Hakekat Menulis ... 37
2. Puisi ... 41
D. Metode Picture and Picture ... 47
1. Pengertian metode Picture and Picture ... 47
2. Langkah-langkah metode Picture and Picture ... 48
3. Kelebihan dan Kekurangan metode Picture and Picture .. 50
4. Penelitian yang Relevan ... 51
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah ... 53
1. Identitas Sekolah ... 53
2. Visi dan Misi ... 53
3. Tenaga Pendidik ... 54
4. Jumlah Siswa ... 54
xviii
6. Sarana dan Prasarana... 56
7. Pelaksanaan Penelitian ... 57
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 57
1. Diskripsi Pra Siklus ... 58
2. Diskripsi Siklus I ... 58
a. Perencanaan Tindakan ... 58
b. Pelaksanaan Tindakan... 59
c. Pengamatan/Observasi ... 62
d. Refleksi ... 66
3. DeskripsiPelaksanaanSiklus II ... 67
a. Perencanaan Tindakan ... 67
b. Pelaksanaan Tindakan... 69
c. Pengamatan/Observasi ... 71
xix LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Silabus kels V semester II ... 36
Tabel 3.1 Indikator Pencapaian Visi Misi ... 53
Tabel 3.2Daftar Tenaga Pendidik MI Salafiyah Tukangan ... 54
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Salafiyah Tukangan ... 54
Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa MI Salafiyah Tukangan ... 54
Tabel 3.5 Daftar Ruang MI Salafiyah Tukangan ... 57
Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 62
Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 65
Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 72
Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 74
Tabel 4.1 Nilai Pra-Siklus ... 77
Tabel 4.2 Nilai Siklus I ... 78
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 80
Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 82
Tabel 4.5 Nilai Siklus II ... 84
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 86
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 88
xx
DAFTAR GAMBAR
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra anak di Indonesia. Empat kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.
Sebuah karya sastra yang bernilai tinggi mengandung pesan-pesan moral yang tinggi. Sastra yang mengandung pesan moral yang tinggi dapat menjadi medium untuk menggerakkan dan mengangkat manusia pada harkat yang tinggi. Sebuah karya sastra akan menjadikan pembaca lebih kaya akan pengetahuan dan pengalamaan, hati akan bergetar dan jiwa akan diliputi kesegaran. Pembelajaran karya sastra di Sekolah Dasar dapat diklasifikasikan dalam 3 macam yaitu: pembelajaran fiksi, pembelajaran puisi, dan pembelajaran drama. Ketiga bentuk sastra ini harus disajikan guru secara apresiasi. Oleh karena itu guru harus mampu mencari materi yang tepat, menyusun, menyajikan kegiatan yang bersifat kreatif positif dengan materi sastra yang telah dipilih (Zulela, 2012:18-19).
menyampaikan pikiran dan perasaan. Mengembangkan apresiasi sastra pada anak didik salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan menulis. Lebih khusus pada kelas V Sekolah Dasar dalam standar nasional pendidikan, disebutkan bahwa menulis puisi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa. Namun demikian, pembelajaran menulis puisi bukanlah hal yang mudah diajarkan di Sekolah Dasar. Hal ini disebabkan karena pembelajaran menulis puisi kurang mendapat perhatian dari para siswa. Guru sendiri cenderung menghindarinya karena kesulitan untuk menentukan metode maupun teknik dalam mengajarkan menulis puisi.
merupakan proses menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid disekolah, mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah, suatu usaha organisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, memberikan bimbingan belajar kepada siswa (Hamalik, 2015: 44-50).
Dari hasil dokumen yang diperoleh peneliti dari wali kelas V, menunjukkan bahwa siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali kemampuan menulis siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 6,5 khususnya kemampuan dalam menulis puisi. Pernyataan tersebut didukung dari data yang diperoleh peneliti yaitu dari 13 siswa kelas V hanya 61,53% atau 8 siswa yang mencapai KKM sedangkan yang belum mencapai KKM mencapai 38,5% atau sebanyak 5 siswa. Jika hal ini dibiarkan maka kompetensi menulis puisi tidak akan tuntas dan mempengaruhi pada materi selanjutnya tentang apresiasi puisi sehingga prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia rendah.
siswa dalam menulis puisi yaitu dengan menggunakan metode Picture and picture.
Pada dasarnya, metode pembelajaran Picture and picture menurut Suprijono (2009) dalam (Huda, 2013: 236) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Sehingga dengan model pembelajaran tersebut siswa akan bisa lebih mudah dalam menulis puisi dan dapat mengekspresikan perasaannya setelah melihat gambar.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbulah masalah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tindak kelas (PTK) dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI METODE
PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V
MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN, CANDI,
BOYOLALI TAHUN AJARAN 2016/2017”
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali tahun ajaran 2016/2017.
D.Hipotesis dan Indikator keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang akan dibuktikan secara empirik (Maslikhah, 2013: 316). Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran Picture and picture dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali tahun ajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Picture and Picture dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumus peneliti adalah sebagai berikut:
a. Adanya peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia dalam materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V melalui penggunaan metode Picture and Picture secara berkelanjuatan dari siklus pertama dan siklus kedua.
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi menulis puisi bebas adalah 85% siswa di kelas dapat mencapai KKM (Triyanto, 2011: 191). c. Siklus akan beerhenti apabila nilai siswa mencapai KKM yang telah
ditentukan dan mencapai ketuntasan siswa secara klasikal yaitu 85%.
E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran yang akan disampaikan secara mendalam. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat memberi manfaat secara praktis maupun teoritis, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian metode pembelajaran dalam bidang bahasa Indonesia materi Puisi dengan menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas V MI Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru memberikan wawasan dan pengetahuan tentang metode pembelajaran Picture and Picture.
c. Bagi sekolah metode pembelajaran Picture and Picture dapat dijadikan referensi untuk memajuakan prestasi siswa.
d. Bagi peneliti lain dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dengan menambah permasalahan lain.
F.Penegasan Istilah
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan (Mulyasa, 2009: 248).
2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( UU No.24/2009, bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 2).
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat penyajian bahan pelajaran baik secara kelompok (Sabri, 2007: 49).
4. Picture and Picture
Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan
G.Metode Penelitian
1. RancanganPenelitian
Penelitian yang digunakan penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto dkk (2014: 2-3) PTK adalah gabungan dari pengertian dari kata “penelitian, tindakan, dan kelas”. Penelitian
adalah kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Selanjutnya tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Dan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas yang dilakukan secara sengaja untuk mengetahui kondisi atau masalah dalam suatu kelas serta mencari solusi dari masalah yang ditemukan dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus.
Beberapa alasan penulis memilih Penelitian Tindakan Kelas yaitu:
a. Melalui PTK, guru akan mengetahui cara pengajaran yang tepat untuk materi tertentu khususnya pada materi menulis puisi bebas.
ada dalam PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji secara cermat apa yang terjadi dikelas.
c. Melalui PTK, guru akan mengetahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan itu sesuai dengan materi yang diajarkan atau tidak.
2. Subjek Penelitian
a. Subjek
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali dengan jumlah 13 siswa laki-laki dan perempuan, sementara kolaboratornya adalah bapak Ahmat Amirudin, S.Pd.I
b. Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini adalah MI Salafiah Dusun Tukangan, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
c. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017.
3. Langkah-langkah Penelitian
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK (Arikunto 2014: 16)
a. Tahap perencanaan
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan penelitian sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan metode
pembelajaran Picture and Picture
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran 3) Mempersiapkan sumber belajar
4) Menyusun soal evaluasi untuk siswa Perencanaan
Siklus I
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
b. Tahap tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan. Penerapan pembelajaran sesuai skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencaan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama berlangsung, tindakan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:
pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Tahap pengamatan
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.
d. Tahap refleksi
4. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah sebuah kegiatan terencana dan terfokus untuk melihat dan mencatatat serangkaian perilaku ataupun jalannya sebuah sistem yang memiliki tujuan tertentu, serta mengungkap apa yang ada dibalik munculnya perilaku dan landasan suatu sistem tersebut (Herdiansyah, 2015:131). Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung dilapangan dan mencatat apa yang ditemukan dilapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian. Observasi ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran Bahasa Indonesia selama dalam penelitian, yang berlangsung dari awal pelaksanaan kegiatan sampai selesainya kegiatan, baik mengenai materi maupun metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali.
b. Tes
instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
c. Dokumentasi
Menurut Sartono Kartodirjo (Bungin, 2012: 125) sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata, laporan, dan sebagainya. Sifat utama dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas termasuk monument, artefak, foto, tape, mikrofon, disc, harddisk, flashdisk, dan sebagainya.
Metode dokumentasi digunakan untuk mendukung hasil observasi. Oleh metode ini digunakan untuk memperoleh data-data, proses pembelajaran, struktur organisasi MI Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali dan foto-foto pada saat kegiatan pembelajaaran Bahasa Indonesia.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:
a. Lembar observasi
membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya.
b. Tes
Tes/soal digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2015:85). Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusny berdasarkan hasil penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar mengajar ranah afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa, sedangkan untuk ranah kognitif analisa data menggunakan hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes siswa. Analisa data dapat dilakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
a.Untuk menghitung nilai rata-rata kelas digunakan rumus:
M =
Keterangan:
M = Mean (nilai rata-rata) ∑𝚡 = jumlah semua nilai kelas
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 264-265)
P =
Keterangan:
P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 226-227)
H.Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan penelitian ini sebagai berikut: BAB I Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka
Pada bab dua penulis mengemukakan pengertian belajar, prinsip-prinsip belajar, pengerian hasil belajar, faktor yang mempengaruhi belajar, penilaian hasil belajar, pengertian Bahasa Indonesia, ruang lingkup Bahasa Indonesia di MI, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di MI, silabus Bahasa Indonesia, materi menulis puisi bebas, pengertian metode pembelajaran Picture and Picture, langkah-langkah metode pembelajaran Picture and Picture, kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
BAB III Pelaksanaan Penelitian
Bab ini berisi gambaran umum MI Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali dan pelaksanaan penelitian
BAB IV Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini hasil penelitian meliputi diskripsi persiklus dan pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran
17 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (KBBI, 1989). Dalam bahasa sederhana kata belajar dimaknai sebagai menuju kearah yang lebih baik dengan cara sistematis (Iskanddarwassid, 2015: 4). Menurut Hamalik (Sam‟s, 2010: 31) Secara umum belajar dapat diartikan sebagai
proses perubahan perilaku adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Dalam arti luas mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang tampak atau dapat diamati, dan ada pula yang tidak diamati. Belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan.
Selain itu menurut Suprijono (2011: 2-3) ada beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut:
a. Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. c. Cronbach
Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. d. Harold Spears
Belajar adalah mengamati, membaca, mendengarkan dan mengikuti arah tertentu.
e. Geoch
Belajar adalah oerubahan performance sebagai hasil dari latihan. f. Morgan
Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Dari berbagai pengertian mengenai belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya yang disebabkan karena suatu aktifitas seperti mengamati, membaca, mendengarkan, mengikuti arah tertentu serta dari berbagai latihan dan pengalaman.
2. Tujuan Belajar
orang lain, dan sebagianya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “ menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu
(Suprijono, 2011: 5). Sedangkan menurut Kastolani (2014: 66-67) tujuan belajar yaitu:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir membutuhkan adanya bahan pengetahuan, dan kemampuan berfikir dapat memperluas pengetahuan. b. Penanaman konsep dan keterampilan
Pemahaman konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang dapat dilihat dan alami sehingga menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, atau keterampilan ruhani yang menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
c. Pembentukan sikap
3. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Suprijono (2011: 4-5) ada tiga prinsip-prinsip belajar yaitu: a. Prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan perilaku
sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:
1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumentakbyaitu perubahan yang dusadari.
2) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. 3) Fungsional atau manfaat sebagai bekal hidup.
4) Positif atau berakumulasi.
5) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. 6) Permanen atau tetap.
7) Bertujuan dan teraran.
8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan,
b. Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yanaag ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
c. Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.
4. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Mulyasa (2009: 212) hasil belajar merupakan prestasi peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Menurut Abdurrahman, 1999 dalam Jihad (2013: 14), mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anal setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan menurut Sam‟s
(2010: 33) hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagi akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Merujuk pemikiran Gagne dalam (Suprijono, 2011: 5-7) hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secarabspesifik terhadap rangsangan spesifik kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
5. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemahaman konsep
Adapun menurut carin dan sund (1980:285) dalam (Susanto, 2013: 6-7) pemahaman adalah proses yang terdiri dari tujuh tahapan kemampuan, yaitu:
1) Translate major into own words.
2) Interpret the relationship.
3) Extrapolate or go beyond data to implication major ideas.
4) Apply their knowledge and understanding to the solution of new
peoblem in new situation
5) Analyze or break an idea into its part and show that they understand
their relationship.
6) Synthesize or put elemens together to farm a new patter and produce a
unique comunication, plan, or set abstract relation.
7) Evaluate or make judgments base upon evidence.
Dari devinisi yang diberikan oleh carin dan sund di atas dapat dipahami bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1) Pemahaman merupakan kemampuan ntuk menerangkan dan menginterprestasi sesuatu,ini berarti seseorang yang telah memahami sesuatu atau lebih memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah diterima.
memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai.
3) Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis; dengan memahami ia akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan memadai.
4) Pemahaman merupakan suatu proses yang bertahap yang masing-masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti menerjemahkan, menginterpretasikan, skstrapolsi, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Keterampilan proses
c. Sikap
Menurut lange dalam Azwar yang dikutip oleh (Susanto, 3013: 10) sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikapa seseorang yang ditunjukannya. Selanjutnya, A zwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, komponen afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap; komponen aktif yaitu perasaan yang menyangku temosional; dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
justru sukses dalam belajar karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi mendukung oleh guru-guru yang profesional. Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat sebagai berikut:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal aadalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan balajar. Faktor nonsosial merupakan kondidi fisik yang ada dilingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat. Aspek tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografisbsekolah dan rumah, iklim,dan cuaca, jarak rumah keesekolah sarana transportasi yang tersedia dan sejenisnya.
2) Faktor Sosial
belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, kehormanisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya pengasuhan orang tua, hubungan antar personil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebagainya.
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
1) Faktor fisioligis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan, mengantuk dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat aakan menghambat hasil belajar.
Pancaindra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh sangat menunjang belajar.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian dan sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktifitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yanag kurang berbakat bukan berarti akan gagal nelajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energik gampang menyerah, kondisi-kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
7. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk: (1) peserta didik akan mempunyai persfektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan, (2) mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan ( Mulyasa, 2009: 243-244)
Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa ”penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk sebagai berikut:
a. Ulanga harian
b. Ulangan tengah semester c. Ulangan akhir semester d. Ulangan kenaikan kelas
a. Pre Tes (tes awal)
Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pre tes. Pre tes ini memiliki banyak kegunaan dalam menjajagi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre tes memegang peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pre tes ini antara lain dapat dikemukakan sebagai berikur:
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka dijawab/kerjakan.
2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pres tes dengan post tes.
3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran.
b. Penilaian Proses
Penilaian proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar pada peserta didik, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Kualitas pembelajaraan dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebesar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (70%). Lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembengunan.
c. Post Tes
keberhasilan pembelajaran. Fungsi post tes antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi dasar yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil pre tes dan post tes. 2) Untuk mengeahui kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang
dapat dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang belum dikuasainya. Sehubungan dengan kompetensi dasar dan tujuan yang belum dikuasai ini, apabila sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan pembelajaran kembali (remedial teaching). 3) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti
kegiatan remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam mengerjakan modul (kesulitan belajar)
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
Menurut Susanto (3013: 242-243) pembelajaran bahasa Indonesia, terutama disekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai media, baik berkomunikasi menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis. Penggunaan bahasa dalam berinteraksi dapat dibedakan menjadi dua, yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa dalam suatu interaksi, maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa.
ditransaksikan kepada pembaca. Melalui sebuah tulisan, pembaca dapat memahami pesan yang ditransaksikan serta tujuan penulisan.
Perkembangan bahasa anak berkembang seiring dengan perkembangan intelektual anak. Artinya, anak yang berkembang bahasanya cepat, exposed pada „bantuan‟ yang meskipun tidak tampak nyata, memperlihatkan lingkungan yang kondusif, dalam arti emosional positif.
2. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saat ini, pembelajaraan bahasa Indonnesia pada jenjang SD/MI, mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi empat aspek yaitu:
a.Mendengarkan (menyimak) b. Berbicara
c. Menbaca d. Menulis
3. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
Susanto (2013: 245-245) menjelaskan tujuan belajar bahasa Indonesia di SD secara umum antara lain yaitu:
a. Agar siswa mampu menikmati dan memanfaaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian.
b. Memperluas wawasan kehidupan
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Adapun tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia antara lain yaitu:
a. Memiliki kegemaran membaca
b. Meningkatkan karya sastra untuk mengingkatkan kepribadian. c. Mempertajam kepekaan dan perasaan.
d. Memperluas wawasan kehidupannya.
e. Melatih keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
a. Deskriptif, berfungsi untuk menyampaikan informasi faktual. b. Ekspresif, berfungsi memberi informasi mengenai pembaca itu
sendiri, mengenai perasaannya, kesenangannya, prasangkanya, dan pengalamanya yang telah lewat.
c. Sosial, berfungsi melestarikan hubungan-hubungan sosial manusia.
4. Silabus mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD/MI
Tabel 2.1 silabus kelas V semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Mendengarkan, Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan
5.1 Menang-gapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan
5.2 Mengiden-tifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat)
6. Berbicara, Mengungkapkan pikiran dan persaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama
6.1 Mengo-mentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan late dan santun berbahasa
membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak
dibacadengan membaca sekilas
7.2 Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks khusus (buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan daftar acara, menu dll
7.3 Menyim-pulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
8. Menulis, Mengungkap-kan pikiran , perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas
8.1 Meringkas isi buku yang dipilih sendiri dengan memperhatikan penggunaan ejaan
8.2 Menulis laporan pengama-tan / kunjungan berdasar tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan pengguna-an ejaan
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
C. Menulis Puisi
1. Hakekat menulis
a. Pengertian menulis
bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Menurut Marwoto (1987: 19) menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa. Dari berbagai pendapat Dalman menyimpulkan bahwa menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang /tanda/tulisan yang bermakna. Menulis pada dasarnya adalah kegiatan seseorang menempatkan sesuatu pada sebuah dimensi ruang yang kosong, setelah itu hasilnya yang berbentuk tulisan dapat dibaca dan dipahami isinya (Susanto, 2013: 249 )
b. Fungsi menulis
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisa kita tetapi melalui bahasa tulisan. Menurut Tarigan (2008: 22-23) Dalam Susanto (2013:252) fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langgung. Selain itu fungsi menulis lainnya yaitu sebagai berikut:
1) Memudahkan para pelajar untuk berfikir. 2) Menolong kita berfikir secara kritis
3) Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan. 4) Memperdalam daya tangkap atau persepsi kita.
6) Menyurun urutan bagi pengalaman. c. Tujuan menulis
Tujuan menulis dapat dikategorikan kedalam empat macam, antara lain yaitu:
1) Wacana informatif, yaitu tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar, yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada pembaca.
2) Wacana persuasif, yaitu bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
3) Wacana kesastraan, yaitu bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik. Tujuan penuisan untuk menyenangkan ini disebut juga tujuan altruistis, yaitu penulis bertujan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukan para pembaca, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. 4) Wacana ekspresif, yaitu mengekpresikan perasaan dan emosi yang kuat dan berapi-api. Sebagai gambaran, menulis puisi dapat termasuk menulis yang bertujuan untuk pernyataan diri dengan pencapaian nilai-nilai artistik (Susanto, 2013: 253-254)
d. Manfaat menulis
1) Peningkatan kecerdasan
2) Pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas 3) Penumbuhan keberanian
4) Pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Selain daripada itu Susanto (2013:254-255 ) menyatakan bahwa menulis sebagai alat dalam belajar dengan sendirinya peranan yang sangat penting. Dilihat dari sudut pandang ini, kegunaan menulis dapat dirinci, sebagai berikut:
1) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui. Menulis mengenai suatu topik, merangsang pemikiran kita mengenai topik tersebut dalam membantu kita membangkitkan pengetahuan dari pengalaman masa lalu.
2) Menulis menghasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis merangsang pikiran kita untuk mengadakan hubungan, mencapai pertalian dan menarik perasaan(analogi) atantara ide-ide yang tidak pernah aaka terjadi, seandainaya manusia tidak menulis.
3) Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran dan menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri.
5) Menulis membantu kita menyerapdan menguasai informasi baru. Kita dapat menyimpannya lebih lama, jika kita menuangkannya dalam bentuk tulisan.
6) Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsur dan menempatkannya dalam bentuk tulisan.
2. Puisi
a. Pengertian puisi
Menurut Waloyo (2005) dalam Kartini (2011: 3) puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, disingkatkan, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata yang kias atau imajinatif. Menurut tim penyusun bahasa (2016: 37) menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyairdengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna.
Selain itu ada beberapa pengertian puisi menurut para ahli: 1) Herman Waluyo
2) Sumardi
Puisi adalah karya sastra dengan bahaasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif)
3) Thomas Carlye
Puiai adalah ungkapan pikiran yang bersifat musikal. 4) James Reevas
Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat. 5) Pradopo
Puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman mausia yang penting, diubah dalan wujud yang paling berkesan.
6) Herbert Spencer
Puisi adalah bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangka keindahan (Tim ilmu bahasa , 2016: 37-38)
Dari berbagai pengertian mengenai puisi dapat disimpulkan bahwa puisi adalaah suatu karya sastra yang terbentuk dari ungkapan pikiran dan perasaan manusia dengan gaya bahasa yang penuh dengan daya pikat dan memiliki irama-irama yang sangat berkesan dan peneh makna.
Menurut Tim ilmu bahasa (2016: 38-40) unsur-unsur puisi terdiri dari unsur fisik dan struktur unsur batin puisi antara lain sebagai berikut:
1) Struktur fisik puisi
(a) Perwajahan puisi (tipografi)
Adalah bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenui kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(b) Diksi
Adalah pemilihan kata-kata yang ddilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-katanya dapat menggungkapkan banyak hal, maka katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
(c) Imaji
taktil). Imaji mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dialami penyair.
(d) Kata konkret
Adalah kata yang memungkinkan memunculkan imaji karena dapat ditangkap indera yang mana kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Seperti kata konkret “salju”
dimana melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dan lainnya.
(e) Gaya bahasa
Adalah penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif yang menyebabkaan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa disebut dengan majas.
(f) Rima/irama
2) Struktur batin puisi (a) Tema/makna (sense)
Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi haruss memiliki makna ditiap kata, baris, bait dan makna keseluruhan.
(b) Rasa (feeling)
Adalah sikap penyair mengenai pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
(c) Nada (tone)
Adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa.
(d) Amanat (intention)
Adalah pesan yang akan disampaikan penyair kepada pembaca yang terdapat dalam puisi tersebut.
c. Ciri-ciri puisi
Menurut Wahyuni (2014: 15-18) ciri-ciri umum puisi yaitu sebagai berikut:
1) Menggunakan bahasa yang konsentrif (singkat, padat, bermakna) dan indah. Indah disini bermakna indah didengar dan bergaya majas.
sebenarnya, sedangkan konotasi yaitu bahasa yang bersifat kiasan atau tidak sebenarnya.
3) Memiliki rima yang dapat memberikan efek musikalisasi sehingga mudah diingat atau dihafal. Rima disini bermakna persamaan bunyi akhir.
4) Menggunakan diksi(pemilihan kata) yang tepat diksi disini untuk memperindah bait puisi, menimbulkan kesan yang kuat, dan mencitakan kekaguman bagi pembaca yang membaca puisi.
5) Setiap bait dapat menyentuh perasaan atau membangkitkan rasa emosional dalam bentuk kegembiraan, kepuasan, kesedihan, penyesalan dan sebagainya.
d. Jenis-jenis puisi
Jenis-jenis puisi ada dua yaitu puisi lama dan puisi baru 1) Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Jumlah kata dalam 1 baris b) Jumlah baris dalam 1 bait c) Persajakan (rima)
Ciri-ciri puisi lama adalah sebagai berikut: a) Tidak diketahui nama pengarangnya
b) Penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat dengan aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis puisi lama yaitu sebagai berikut: mantra, pantun, seloka, talibun, syair, karmina, dan gurindam.
2) Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlh baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut: a) Memiliki bentuk yang rapi, simentris. b) Persajakan akhir yang teratur.
c) Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
d) Disetiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
Jenis-jenis puisi baru ada dua katergori yaitu: a) Jenis-jenis puisi baru berdasarkan isinya
Diantaranya yaitu: balada, himne, romansa, ode, epigram, elegi, dan satire.
b) Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya
Diantaranya yaitu: distikon, terzina, kuatrin, kuint, sektet, septime, oktaf, dan soneta.
D. Metode Picture and Picture
1. Pengertian metode Picture and Picture
Metode Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis (Hamdani, 2011: 89). Menurut A‟la (2010: 99) metode Picture
and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan/diurutkan menjadi urutan yang logis.
2. Langkah-langkah metode Picture and Picture
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode picture and picture adalah sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik
b) Guru menyajikan materi sebagai pengantar.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
c) Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru, dengan gambar siswa akan lebih mudah memahami materi yang hendak sampaikan oleh guru.
d) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutan menjadi urutan yang logis.
e) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Guru mengajak siswa untuk aktif dalam berpendapat mengenai gambar yang telah diurutkan oleh siswa agar pembelajaran semakin menarik dan tidak membuat anak menjadi bosan dalam pembelajaran. f) Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep
atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. g) Kesimpulan atau rangkuman (Hamdani, 2011: 89).
Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran. Metode Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.
3. Kelebihan dan kekurangan metode Picture and Picture
Kelebihan metode Picture and Picture adalah sebagai berikut: a) Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. b) Melatih berfikir logis dan sistematis ( A‟la, 2010: 99)
a) Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. b) Siswa dilatih berfikir logis dan sistematis
c) Siswa dibantu belajar berfikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berfikir. d) Motivasi siswauntuk belajar semakin dikembangkan.
e) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Kekurangan metode Picture and Picture dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Memakan banyak waktu
b) Banyak siswa yang pasif (Hamdani, 2011: 89)
Kurniasih (2016: 46) menambahi kekurangan metode Picture and Picture yaitu dibutuhkannya dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai, terutama untuk gambar yang akan diperlihatkan.
E. Penelitian yang Relevan
setiap siklus yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas pada pra tindakan adalah 9 siswa (33,33%) yang belum tuntas 18 siswa (66,67%). Pada siklus I persentase hasil belajar siswa yang tuntas adalah 13 siswa dan yang belum tuntas 14 siswa. Pada siklus II persentase hasil belajar siswa yang tuntas 21 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa. Perbedaan penelitian Afandi dengan penelitian ini adalah variabel yang diteliti yaitu peningkatan pembelajaran aqidah akhlak, subjek penelitiannya kelas I MI Yaspuri Malang. Penelitiannya berlangsung 2 siklus, dan kesimpulan dari penelitiannya adalah metode Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajara siswa dalam mata peajaran
aqidah akhlak. Sementara itu persamaan dari penelitian ini adalah menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture.
Skripsi yang ditulis oleh Nur „aini juag merupakan penelitian yang
dari kedua penelitian diatas terletak pada salah satu variabelnya menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture, dan hasilnya sama yaitu metode pembelajaran Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan M. Afandi Rosi dan Nur‟aini dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran
Picture and Picture berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
53 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas sekolah
Profil MI Salafiyah Tukangan adalah sebagai berikut: Nama Madrasah : MI Salafiyah Tukangan
NPSN : 60711420
NSM : 111233090004
Desa : Candi
Kecamatan : Ampel
Kabupaten : Boyolali Provinsi : Jawa Tengah Status Sekolah : Swasta
2. Visi dan Misi MI Salafiyah Tukangan
Terwujudnya peserta didik yang cerdas, berakhlak mulia , disiplin, dan berjiwa sosial.
Tabel 3.1 Indikator pencapaian Visi dan Misi
Berakhlak mulia
1. Hormat dan santun kepada guru, orang tua dan masyarakat
2. Bertutur kata yang baik 3. Sholat dan mengaji Disiplin 1. Mengerjakan tugas
2. Mendengarkan dan aktif mengikuti pelajaran 3. Tidak membolos
4. Berpakaian rapi Berjiwa
sosial
1. Tidak menganggu teman
2. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya 3. Mengahargai guru dan teman
3. Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik di MI Salafiyah Tukangan berjumlah 8 guru, adapun nama dari 8 guru tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Daftar Tenaga Pendidik MI Salafiyah Tukangan
No Nama Jenis kelamin
1. Anifah, SH Perempuan
2. Irfani, S.Pd.I Laki-laki
3. Sujiyem, S.Pd.I Perempuan
4. Siti Wiji Ayu L Perempuan
5. Iin Khotimah, S.Pd.I Perempuan
6. Ahmat Amirudin, S.Pd.I Laki-laki
7. Sri Hartati, S.Pd.I Perempuan
8. Muh Rofiq,S.S,S.P.S.Pd.I Laki-laki
4. Jumlah Siswa
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Salafiyah Tukangan
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 8 siswa 12 siswa 20 siswa
II 16 siswa 7 siswa 23 siswa
III 8 siswa 7 siswa 15 siswa
IV 7 siswa 7 siswa 14 siswa
V 5 siswa 8 siswa 13 siswa
VI 5 siswa 9 siswa 13 siswa
Total 49 siswa 50 siswa 99 siswa
5. Subjek dan Karakteristik Siswa
Dalam penelitian ini yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 13 siswa, terdiri dari 5 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun rincian data siswa kelas IV adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa MI Salafiyah Tukangan, Candi,
Boyolali
No Nama Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. M. Qanan Adi Saputra √
2. M. Riky Saleh √
3. Sakinatul Rohaniyah √
5. Lisa Anin Rahmawati √
6. Melisa Amanda Putri √
7. Surya Ajianto √
8. Reni Aprilia Banunaek √
9. Raka Bagus Abhista K √
10. Riafatul Wafda √
11. Bilqis Ilmi Nasiah √
12. Ananda Saputri Argianti √
13. Dwi Angga Diaz Saputra √
Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Usia rata-rata siswa adalah 11 tahun. 2. Kemampuan siswa rata-rata sedang. 3. Siswa malu bertanya.
4. Semua siswa barasal dari desa.
5. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar berpendidikan rendah.
6. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.5 Daftar Ruang MI Salafiyah Tukangan, Candi, Boyolali
No Nama ruang Jumlah Keadaan
2. Ruang kelas 6 5 1
3. Ruang guru 1 √ -
4. Perpustakaan 1 √ -
5. UKS 1 √ -
6. Tempat bermain 1 √ -
7. Kamar mandi guru 1 √ -
8. Kamar mandi siswa 1 √ -
7. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia V tahun ajaran 2016/2017. Pelaksanaan ini dilakukan dalam 2 siklus.waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Observasi, dilakukan pada hari Kamis, 9 Maret 2017 b. Kegiatan siklus I, dilakukan pada hari selasa, 9 Mei 2017 c. Kegiatan siklus II, dilakukan pada hari jum‟at, 13 Mei 2017
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian