• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR’AN HADIST MATERI SURAT AL FALAQ DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VII MTs NU SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017-2018 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR’AN HADIST MATERI SURAT AL FALAQ DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VII MTs NU SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017-2018 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

SAIDATUN I’IN MAGHFIROH NIM : 111-14-010

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

MOTTO

(Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Qs ar Rohman ayat 60))

(9)
(10)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tuaku, Bapak NUR SAID dan IBUK SITI JUMIATUN yang tidak pernah henti untuk mendoakan kesuksesan anaknya ini, segala materi dan semua perjuangan dan impiannya

2. Adekku tersayang Khafidlotul Dewi Lutfia yang selalu membantu doa, tenaga dan suportnya yang tak pernah henti

3. Mbah kakung mbah, (Alm) Mbh Warno, Mbh Tasmiyah dan Mbhku uti (Alm) terimakasih atas harapan- harapan yang membuat aku terus semangat 4. Ibu Dra Siti Asdiqoh, M.Si. sebagai pembimbing skripsi, yang telah sabar

dan memberikan banyak masukan serta ilmu

5. Sahabatku Ani faizati, Rengga, Edo, widya yang selalu tidak pernah lelah dan berhenti memberikan ide, doa dan suport.

6. Teman seperjuanganku Fahruni Deningtyas, Desi Norwidayati, Rokhanah, Tri Oktaviani, Zahrotul Ulfah Oktaviani, Oktavitasari, Khoirinnisai Solikhati, mas khoirul mujahidin terimakasih atas semangat, doa dan suportnya.

7. Teman-teman PPL NUSA YES, teman - teman KKN (pak dian, ahsan, uky, dwi, fitri, mami tara, buk riskha).

8. Bapak Kepala Sekolah MTs NU Salatiga, Bapak Madlkur Rohman guru MTs NU Salatiga terimakasih telah siap menjadi kolaborator saya ketika penelitian

9. Keluarga besar MTs NU Salatiga

10. Seluruh Teman - Teman PAI IAIN SALATIGA seangkatan 2014

(11)
(12)

KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirobil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan segala nikmat kepada mahluknya yang ada di alam semesta ini. Berkat qudrat, iradrat serta iziNyalah penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian yag berjudul Peningkatan Hasil Belajar al Qur’an Hadist Materi Surat Al Falaq dengan Metode Picture and Picture Pada Siswa Kelas VII MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017-2018.

Sholawat serta salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada khotamul anbiya, Nabi Muhamad SAW, yang telah menyelamatkan ummat manusia dari gelap kejahiliyaan kepada cahaya illahiyah yang terang benderang.

Banyak pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian karya ini. Kami menghaturkan terima kasih yang tulus kepada mereka semua yang telah berjasa untuk ini semua:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd., selaku Ketua Kajur Pendidikan Agama Islam yang telah mengizinkan penulis untuk membahas judul skripsi ini.

4. Ibu Dra Siti Asdiqoh, M.Si. selaku pembimbing yang selalu memberikan saran dan masukan kepada penulis.

5. Para staf administrasi yang begitu sabar mengurusi segala macam kepentingan dalam skripsi ini.

6. Bapak Samsul selaku kepala sekolah MTs NU Salatiga.

7. Bapak Madlkur Rohman guru Al Qur’an Hadist MTs NU Salatiga. 8. Segenap dewan guru sekolah MTs NU Salatiga.

(13)
(14)
(15)

ABSTRAK

Maghfiroh, Saidatun Iin. (2018): Peningkatan Hasil Belajar al Qur’an Hadist Materi Surat Al Falaq dengan Metode Picture and Picture Pada Siswa Kelas VII MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017-2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Pembimbing : Dra Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci : Hasil Belajar, al Qur’an Hadist, Metode Picture and Picture

Masalah pokok dalam penelelitian ini yaitu susahnya menghafal dan memahami isi kandungan dalam ayat, terutama dalam materi surat al Falaq di kelas VII MTs NU Salatiga, setelah di cari tahu ketidak tercapainya kompetensi dasar pada mata pelajaran al Qur’an Hadist tersebut adalah faktor penggunaan metode pembelajaran yang digunakan guru, yaitu menggunakan metode konvensional.

Kemudian penelitian ini mengacu pada permasalahan pokok, apakah penggunaan metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi al Qur’an Hadist di kelas VII MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018, oleh karena itu, tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui metode picture and picture dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran al Qur’an Hadist Materi Surat Al Falaq Siswa Kelas VII MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017-2018

(16)
(17)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... ...iv

MOTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI... 16

a. Pengertian Hasil Belajar ... 16

b. Pengertian Metode Picuture and Picture ... 27

c. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 34

d. Hubungan Metode Picture and Picture dengan Hasil Belajar. ... 36

B. KAJIAN PUSTAKA ... 38

(18)

1. Sejarah MTs NU Salatiga... 42

2. Letak Geografis Salatiga ... 43

3. VisiMisi MTs NU Salatiga... 44

4. Struktur Organisasi... 45

5. Sarana Prasarana ... 46

6. Pihak yang membantu ... 48

7. Karakteristik Siswa ... 48

8. Ekstra Kurikuler ... 50

B. Penyajian Data ... 50

1. Subjek Penelitian ... 50

2. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... 51

3. Deskripsi pelaksaaan Siklus I dan Siklus II ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskipsi Pra Siklus dan Siklus I, II ... 62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(19)
(20)

Daftar Tabel

Tabel. 3.1 Daftar Tenaga Guru Dan Pegawai Mts Nu Salatiga ... 43

Tabel 3.2 Daftar Karakteristik Siswa Kelas VII C MTs NU Salatiga ... 46

Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas VII C MTs Nu Salatiga Pra Siklus ... 62

Tabel. 4.2 Rata - Rata Dan Presentase Tuntas, Tidak Tuntas Pra Siklus ... 64

Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar VII MTs Nu Salatiga Siklus I ... 64

Tabel 4.4 Rata - Rata Dan Presentase Siklus I ... 66

Tabel 4.5 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I ... 67

Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 68

Tabel 4.7 Daftar Hasil Kelas VII C MTs Nu Salatiga ... 69

Tabel 4.8 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 71

Tabel 4.9 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II ... 72

Tabel 4.10 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 74

(21)
(22)

DAFTAR GAMBAR

(23)
(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Lembar Konsultasi

Lampiran 4 RPP Siklus I dan II

Lampiran 5 Hasil Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan II Lampiran 6 Sampel Hasil Tes

Lampiran 7 Sampel Metode picture and picture Lampiran 8 Jadwal Pelajaran

Lampiran 8 Dokumentasi Lampiran 9 SKK

(25)
(26)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan kualitas SDM jauh lebih mendesak untuk segera direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global. Pendidikan yang berkualitas dapat di lihat dari proses pembelajaranya yang berlangsung secara efektif dan efisien dan penyelenggaraannya mampu melibatkan semua komponen- komponen pendidikan yaitu guru, siswa, bahan ajar, strategi atau metode pembelajaran dan sumber pembelajaran, tentu saja keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan strategi pembelajaran.

(27)

sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan dan menerimanya (Supijono, 2012: 2).

Jadi belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, pada umumnya dalam pengajaran guru memberikan ilmu pengetahuan dan siswa yang menerima sebanyak-banyaknya.

Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari hari, karena belajar merupakan proses alamiah tiap orang.

Pengajaran dapat diartikan sebagai praktik menularkan informasi untuk proses pembelajaran. Bagaimana caranya pengajaran menjadi efektif yaitu bagaimana guru berusaha menjadi panutan (modelling) dengan memperlihatkan kepribadian dan sikapnya yang positif, berpengalaman dalam mengajar, cakap dalam menyampaikan informasi, reflektif, motivatoris, dan bergairah untuk turut belajar (Susanto, 2013: 5).

(28)

agar dalam suatu proses pembelajaran guru dapat cakap menyampaikan informasi dan dapat menambah semangat serta menambah daya tarik peserta didik.

Metode mengajar adalah salah satu atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar, metode pembelajaran yang diterapakan akan sangat mempengaruhi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru (Slameto, 1992: 3). Jika seseorang guru menyampaikan materi menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan menyenangkan, maka peserta didik tertarik untuk menyimak materi yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya jika guru hanya mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah maka peserta didik akan bosan dan tidak tertarik menyimak materi yang sedang di ajarkan, hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar dan prestasi belajar.

Salah satu metode pembelajaran adalah metode picture and picture. Metode picture and picture merupakan metode pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. metode ini mirip dengan example non example, dimana gambar yang diberikan pada siswa harus dipasangkan atau diurutkan secara logis. Gambar-gambar ini menjadi perangkat utama dalam proses pembelajaran. Untuk itulah, sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk gambar berukuran besar (Huda, 2014: 236). Jadi metode picture and picture adalah metode yang menggunakan media gambar untuk menjelaskan

(29)

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukukan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Andayani, 2005: 130). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha yang dilakukan berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar anak dapat memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam menuju jalan yang benar.

Materi pelajaran pendidikan agama Islam meliputi tentang, al Qur’an dan

al Hadist, keimanan, akhlak, fiqh ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainya maupun lingkunganya. Dari beberapa materi yang sudah disebutkan peneliti ingin meniliti salah satu materinya yaitu al Qur’an Hadist. Al Qur’an Hadist merupakan sumber utama ajaran pokok islam

dalam arti Al Qur’an Hadist merupakan sumber aqidah (keimanan), Al Qur’an

Hadist juga menggunakan bahasa asing yaitu bahasa arab.

Al Qur’an hadist menggunakan bahasa asing yaitu bahasa arab, dari peryantaan tersebut menjadikan salah satu alasan peniliti untuk memilih mengkaji al Qur’an Hadist karena pembelajaran al Qur'an Hadits merupakan proses yang

(30)

terhadap materi al Qur’an Hadits juga ditentukan oleh kemampuan mereka membaca dan memahami arti teks-teks ayat dan hadits yang dipelajari. Pembelajaran al Qu’ran Hadist yang berhasil tidak hanya membuat siswa mampu menghafal beberapa ayat maupun hadits, melainkan mampu memahami kandungannya dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Persoalan itu menjadi sangat pelik dalam mata pelajaran al Qur’an yaitu susahnya menghafal dan memahami isi

kandungan dalam ayat tersebut, terutama dalam materi al Falaq di kelas VII MTs NU Salatiga. Dalam pelaksanaann pembelajaran sebelumnya, hasil belajar dari materi pelajaran al Qur’an Hadist tentang al Falaqdi MTs NU di bawah KKM

yaitu dengan rata-rata kelas 70,9 dengan persentase ketuntasan kelas yaitu hanya 40,6% atau 13 siswa dari 32 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar, sehingga membuat guru belum merasa puas dalam pencapaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu, materi tersebut dianggap materi paling sulit bagi siswa. Ketidak tercapainya kompetensi dasar pada mata pelajaran al Qur’an Hadist tersebut

adalah metode guru yang menggunakan metode ceramah karena guru harus menjelaskan agar siswa paham isi kandungan setiap ayatnya dan siswa juga diharuskan untuk mengahafalkanya.

(31)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah Apakah metode picture and picture dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran al Qur’an Hadist Materi Surat al Falaq Siswa Kelas VII MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017-2018? C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui metode picture and picture dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran al Qur’an Hadist Materi Surat Al Falaq Siswa Kelas VII MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017-2018.

D. Kegunaan penelitian

Manfaat penelitian adalah suatu yang dapat memberi faedah dan mendatangkan keuntungan baik bagi peneliti, lembaga tertentu, maupun bagi orang lain. Oleh sebab itu, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

(32)

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan motivasi baru untuk mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dan meningkatkan keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar baik dalam bertanya dan menyajikan tugasnya.

b. Meningkatkan dan memberi pemahaman siswa tentang isi kandungan QS Al Falaq 1-5.

c. Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik minat belajar siswa.

d. Meningkatkan kreatifitas guru dalam melakukan pendekatan terhadap materi pelajaran.

e. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan masalah penelitian yang ingin diatasi (Saminanto, 2010:10). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Jika metode picture and picture digunakan dengan baik pada mata pelajaran al Qur’an Hadist materi al Falaq dapat meningkatan hasil belajar pada siswa kelas VII MTs Nu Salatiga 2017.

Indikator Keberhasilan

Indikator hasil belajar al Qur’an Hadist materi surat al Falaq dengan

(33)

1. Secara Individu

Siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. 2. Secara Klasikal

Siklus akan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai 75.

F. Metode penelitian

1. Rancangan penelitian

(34)

(melaksanakan tindakan), observing (melaksanakan pengamatan), dan reflecting (melakukan refleksi), hasil refleksi ini kemudian dipergunakan untuk memperbaiki perencanaan (revise plan) berikutnya (Rido Kurnianto, 2009: 15). Secara sederhana alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas disajikan sebagai berikut:

Gambar 1.1

Alur PTK Model Kemmis &Taggart

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan PTK Partisipan artinya suatu penelitian yang penilitinya bertindak langsung sebagai pencatat, merangcang, memantau, menganalisis dan melaporkan hasil. Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan guru mapel al Qur’an Hadist langsung di dalam penelitian

(35)

mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah dengan populasi seluruh siswa kelas VII MTs NU Salatiga dan di ambil sample satu kelas dengan jumlah siswa adalah 32 orang dengan perincian laki- laki 17 dan 15 perempuan. Penelitian diadakan pada Oktober 2017 sampai Maret 2018.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan. Satu siklus kegiatan terdiri dari, planning (menyusun perencanaan), acting (melaksanakan tindakan), observing (melaksanakan pengamatan) dan reflecting (melakukan refleksi). Siklus pertama dimulai dengan melakukan perencanaan. Perencanaan menggunakan refleksi awal penelitian yaitu pembelajaran dengan metode ceramah. Hasil refleksi digunakan untuk mengidentifikasi masalah, mendiskusikan permasalahan dengan teman sejawat, melakukan kajian teori, dan mengkaji metode pembelajaran yang relevan. Berdasarkan hasil refleksi awal, peneliti memutuskan untuk menggunakan metode picture and picture dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Langkah-langkah yang peneliti tempuh adalah:

a. Menyusun rencana kegiatan

(36)

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan penelitian tindakan kelas sesuai rencana yang disusun atau skenario pembelajaran yang telah dirancang pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan sejalan dengan laju perkembangan pelaksanaan pembelajaran.

c. Observasi

Di dalam artian penelitian, observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekam suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.

d. Refleksi

(37)

4. Teknik Pengumpulan Data a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimilki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).

Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes tersebut diberikan kepada siswa guna mendapatkan data kemampuan siswa tentang materi pelajaran al Qur’an Hadits. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk soal multiplechoice yang dilaksanakan pada saat pra tindakan maupun pada akhir tindakan, yang nantinya hasil tes ini akan diolah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada mata pelajaran al Qur’an Hadits.

b. Observasi

(38)

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Analisis dokumen lebih mengarah pada bukti konkret. Dengan instrumen ini, kita diajak untuk menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang dapat mendukung penelitian kita (Sujarweni ,2014: 74-75). Peneliti langsung meneliti melihat dokumentasi hasil belajar siswa mata pelajaran al Qur’an Hadist,

Peneliti juga mengambil foto ketika penelitian. 5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan antara lain: a. Butir soal tes

b. Lembar observasi c. Lembar dokumentasi 6. Analisis Data

Data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Teknik kuantitatif menggunakan statistik deskriptif sederhana dalam perhitungan prestasi belajar siswa. Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam materi al Qur’an Hadits yang lebih khusus materi QS Al Falaq. Hasil tes yang diikuti oleh siswa dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana.

(39)

tersebut mencapai 85%, maka dikatakan bahwa ketuntasan klasikal telah tercapai.

G. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengelamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto, 1995: 2).

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang di dapat dari perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari dirinya sendiri dan dari interaksi terhadap lingkungannya. 2. Metode Picture and Picture

Metode pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan diurutkan menjadi urutan logis (Hamdayani, 2014: 213).

Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran picture and picture merupakan sebuah metode pembelajaran dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar.

(40)

menggunakan model pembelajaran picture and picture yang memanfaatkan gambar supaya materi tersampaikan dengan jelas dan dapat dipahami oleh siswa.

H. Sistematika penulisan

1. Bab I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penelitian.

2. Bab II KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang Hasil belajar, mata pelajaran al Qur’an hadits, metode picture and picture, Hubungan metode picture and picture dengan Al Qur’an Hadist.

3. Bab III PELAKSANAAN PENELITIAN berisi deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II

4. Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi tentang deskripsi setiap siklus, dan pembahasan.

(41)
(42)

BAB II

LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Hasil Belajar a) Definisi Belajar

Teori Belajar yang paling tua ialah teori asosiasi, yakni hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan itu bertambah kuat bila sering di ulang dan di respons yang tepat diberi ganjaran berupa makanan atau pujian atau cara lain yang dapat memberikan rasa puas dan senang (Nasution, 2005: 131).

Belajar dapat di definisikan sebagai perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Bagi Gagne Belajar di maknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seseorang pendidik atau guru (Suprijono, 2011: 2).

(43)

Belajar juga mempunyai prinsip, berikut adalah prinsip-prinsip belajar.

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a.) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.

b.) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainya. c.) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d.) Positif atau berakumulasi.

e.) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f.) Permanen atau tetap.

g.) Bertujuan dan terarah.

h.) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya (Suprijono,2011 : 4).

(44)

tingkah laku, belajar adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan, belajar merupakan pengalaman yaitu pengalaman interaksi pada lingkunganya.

b) Definisi Hasil Belajar

Hasil Belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil (product) merupakan suatu perolehan akibat dilakukanya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (Purwanto, 2009: 44).

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses belajar atau setelah mengalami interaksi dengan lingkunganya guna untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang akan menimbulkan tingkahlaku sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil belajar adalah pola - pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian - pengertian, sikap- sikap apresiasi dan keterampilan, merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pegetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

(45)

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap erupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

(46)

Perlu di ingat hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Jadi hasil belajar tidak hanya perubahan kognitif saja, atau afektif saja atau psikomotorik saja, tetapi perubahan yang mencakup semua.

c) Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar

Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Jadi berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengauhi hasil belajar dapat di golongkan dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Slameto, 2003: 55-77).

1) Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern itu antara lain :

a.) Latar Belakang Pendidikan orang tua

Latar belakang pendidikan orang tua paling mempengaruhi hasil belajar. Semakin tinggi pendidikan orang tua, maka anak dituntut harus lebih dari orang tuanya.

(47)

Dengan demikian latar belakang keluarga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

b) Status ekonomi sosial orang tua

Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya.

Bisa jadi ada anak yang hidup dengan keadaan yang miskin maka kebutuhan pokonya kurang terpenuhi, kesehatanya juga terganggu, akibatnya belajar anak jadi terganggu. Tetapi adanya BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah yang di berikan kepada siswa sangat membantu anak-anak yang kurang mampu, untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya. Ada pula perkembangan lain yaitu sistem ganda dalam pendidikan yaitu sistem kerja sama antara sekolah dengan usahawan, mungkin karena usahawan tersebut sadar bahwa pendidikan itu keubutuhan yang harus tepenuh untuk menambah kesejahteraan hidup.

c) Ketersediaan sarana dan prasarana

Sarana prasarana mempunyai arti penting dalam pendidikan dan sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah.

(48)

kelas, ruang guru, perpustakaan, halaman sekolah dan ruang kepala sekolah, ketersediaan sarana prasarana tersebut menunjang anak untuk bebas berkreasi sesuai yang dinginkan dan memberikan pelayanan anak. Bisa dikatakan bahwa sarana prasarana adalah penunjang kualitas pendidikan dan mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar. Maka dari itu kepala sekolah bertanggung jawab atas pengadaan sarana prasarana pendidikan yang diperlukan, karena sarana prasarana menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang di harapkan oleh pendidikan di Indonesia.

d) Media yang di pakai guru

Media diartikan sebagai alat-alat elektromekanis yang menjadi perantara antara siswa dan materi pelajaran. Contohnya media pembelajaran pada konteks sempit ini, meliputi : radio, tape recorder, TV, kamera, OHP, slide, in focus, komputer, dan laptop, yang berupa elektronik. Secara luas media pembelajaran yaitu alat yang membantu siswa dan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(49)

Asalkan media tersebut dapat membantu siswa untuk memvisualkan hal-hal abstrak, mengasah rasa, merangsang kreativitas, menemukan pengetahuan, memaknai konsep dan dapat memenuhi tujuan pendidikan.

e) Kompetensi guru

Komepetensi guru merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat di wujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkunganya.

(50)

2) faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor - faktor intern itu antara lain:

a)Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting yang harus terpenuhi, faktor yang menjadikan kita lancar dalam suatu kegiatan adalah kesehatan.

Sehingga kesehatan merupakan yang harus terpenuhi bagi anak, karena kesehatan merupakan energi untuk menjadikan semangat untuk mendaptkan materi pelajaran. Komponen kesehatan yang harus dipenuhi mulai dari makan dan minuman serta olahraga yang cukup. Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Siswa yang kesehatanya terjamin maka belajarnya juga akan lancar dan fokus, sehingga hasil belajarnya juga akan memuaskan.

b) Kecerdasan/intelegensia

Kecerdasan/intelegensia besar pengaruhnya dalam menentukan seseorang dalam mencapai keberhasilan. Seseorang yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih cepat dalam mengahadapi dan memecahkan masalah, dibandingkan dengan orang yang memiliki intelegensi rendah.

(51)

guru berkewajiban untuk mengasah kecerdasan siswa agar mendapatkan nilai atau hasil belajar yang memuaskan.

c) Kesiapan atau Kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di mana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersama dengan tingkat kematangan individu, karena kematangan ini erat hubunganya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.

Kesiapan belajar setiap siswa harus disiapkan oleh guru serta berkolaborasi dengan orang tua, dari rumah anak harus di siapkan bahwa dia akan belajar di sekolah, di sekolah dia harus menurut semua peraturan dari guru dan sekolahan, sehingga siswa siap untuk menerima pelajaran.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.

(52)

mucul jika ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Kewajiban orang tua yaitu mengarahkan kemudian mengembangkan bakat seorang anak. Misalnya mengajak anak untuk bernyanyi, bermain musik, menulis, atau apapun yang dapat menonjolkan bakatnya, setelah mengetahui bakatnya kemudian di kembangkan melalui les atau ekstrakulikuler dalam sekolah. Setiap orang tua jangan pernah memaksakan anak sesuai keinginan orang tua karena itu tidak mengembangkan melainkan membuat anak tertekan karena keinginan orang tua terkadang tidak sesuai dengan bakat dan minat anaknya, mungkin orang tua bisa bekerja sama dengan guru di sekolah untuk mengembangkan bakat anak. Jika bakat seorang anak sudah dikembangkan kemungkinan besar dia juga akan serius dan semangat untuk belajar, agar imbang antara bakat / potensi dengan pengetahuan akademiknya, sehingga hasil belajar akan memuaskan.

e) Minat

(53)

memungkinkan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan.

Mungkin dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan yang ada sangkut pautnya dengan diri siswa, maka siswa akan mendapatakan kepuasan batin dari kegiatan belajar yang telah didapat sebelumnya. Minat merupakan salah satu unsur untuk menggerakan motivasi anak untuk giat belajar, jadi sangat jelas bahwa minat merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan belajar.

f) Motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya setiap guru memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar serta anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya.

(54)

memberikan pujian atau hadiah jika mereka paham materi, guru bisa memperhatikan perbedaan individu setiap murid, sehingga nantinya akan memberikan hasil belajar yang memuaskan. 2. Metode Picture and Picture

a. Definisi Metode picture and picture

Metode mengajar adalah salah satu atau jalan yang harus dilalui dalam belajar mengajar. Metode pembelajaran yang diterapakan akan sangat mempengaruhi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru. Metode pembelajaran picture and picture ini merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran

yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. metode pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan diurutkan menjadi urutan logis (Hamdayani, 2014: 213)

(55)

menyelesaikann suatu masalah dengan menggunakan metode, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh pembelajaran.

Metode pembelajaran picture and picture merupakan sebuah metode pembelajaran dimana guru menggunakan alat bantu gambar atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus dan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati serta dapat diingat kembali oleh siswa (Hamdayani, 2014: 213). Jadi metode picture and picture adalah metode yang menggunakan media gambar untuk menjelaskan atau untuk menerangkan materi kepada peserta didik. Berikut ini kekurangan dan kelebihan metode Picture and Picture : 1) Kekurangan dan Kelebihan Metode Picture and Picture

a.) Kelebihan metode pembelajaran Picture and Picture antara lain:

(56)

2.) Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis untuk mengurutkan dan menyesuaikan gambar dengan ayat, serta kesesuaian penjelasan mereka terhadap ayat tesebut.

3.) Motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan. Di karenakan mereka tertarik dengan metode gambar yang membiarkan mereka berpikir dan mengetahui real kenyataan pada ayat tersebut. Sehingga siswa paham penjelasan ayat tersebut.

b.) Kekurangan metode Picture and picture yaitu:

1.) Memakan banyak waktu. Kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai Karena harus mempersiapkan bahan- bahan yang akan di gunakan.

2.) Membuat sebagian siswa pasif.Kekurangan ini biasanya hanya saat awal pembelajaran saja, ketika sudah mulai di jelaskan mereka akan senang dan tertarik.

3.) Adanya beberapa siswa tertentu yang terkadang tidak senang jika disuruh bekerja sama dengan yang lain. (Huda, 2014: 239).

2) Langkah-langkah penerapan Picture and picture ini dapat dilihat sebagai berikut :

(57)

Pada tahap ini, guru di harapkan menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian, siswa dapat mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang harus mereka kuasai. Guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapainya.

2) Tahap 2: Presentasi Materi

Pada tahap penyajian materi, guru telah menciptakan momentum awal pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Pada tahap inilah, guru harus berhasil memberi motivasi pada beberapa siswa yang kemungkinan masih belum siap.

3) Tahap 3 : Penyajian Gambar

(58)

berlindung kepada tuhan yang menguasai subuh (fajar)

pada ayat ini di tunjukan gambar matahari terbit dan pada gambar tersebut di beri tulisan atau lafal Allah, ayat kedua yang artinya dari kejahatan (mahluk yang) Dia ciptakan pada ayat ini menggunakan gambar yang berisi semua mahluk ciptaan Allah yaitu ada gambar (manusia, hewan, jin) ayat ketiga yang artinya dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita pada ayat ini menggunakan gambar keadaan malam dengan contoh kejahatan perampok atau begal ketika malam, ayat keempat

yang artinya dan dari kejahatan (perempuan – perempuan) penyihir yang meniup pada

buhul – buhul (talinya) pada gambar ini di tunjukan gambar

seorang pemyihir / dukun perempuan, ayat kelima

(59)

kepercayaan mereka bahwa setiap manusia harus dan hanyalah berlindung kepada Allah Swt.

4) Tahap 4 : Pemasangan Gambar

Pada tahap ini, guru menunjuk / memanggil salah satu siswa untuk memasang gambar sesuai dengan penjelasan ayat dan ayatnya. Kemudian masing-maisng siswa di berikan soal untuk memasangkan gambar dengan ayatnya di urutkan secara logis sesuai dengan pasangan dan urutnya. Siswa di ajak mengurutkan gambar sesuai urutan ayatnya, misalkan ada gambar penyihir wanita berarti itu penjelasan dari ayat ke 4, dan seterusnya siswa harus bisa mengurutkan sesuai urutan logis, jika dapat mengurutkan menandakan bahwa mereka dapat hafal urutan ayat yang benar tidak kebolak balik, jika mereka bisa memsangkan dengan gambar yang sesuai maka tandanya mereka paham dengan penjelasan ayat tersebut.

5) Tahap 5 : penjajakan

(60)

juga mengajak siswa agar diskusi menjadi semakin menarik.

6) Tahap 6 : Penyajian Kompetensi

Berdasarkan penjelasan atas urutan gambar - gambar, guru mulai menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai.

7) Tahap 7 : penutup

Di akhir guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah di capai dan mengulang materi dan kompetensi untuk memperkuat ingatan siswa tentang materi al falaq (Huda, 2014: 236).

3. Pendidikan Agama Islam

a) Definisi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukukan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Andayani, 2005: 130).

(61)

mengamalkan ajaran agama Islam dengan melalui kegiatan belajar mengajar.

b) Al qur’an Hadist

Al Qur’an adalah kitab suci yang memuat firman (wahyu)

Allah, sama benar dengan yang di sampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhamad SAW sebagai Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, tujuanya untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupanya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan kebahagian di akhirat. al Qur’an dan Hadits merupakan satu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan. Al Qur’an sebagai sumber pertama dan utama yang

diturunkannya oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada manusia (Ali, 2008: 93). Kewajiban bagi umat Islam untuk mempelajari al Quran tercantum dalam sabda Rasulullah saw:

:

Artinya: “Dari Usman ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

(muslim) yang baik di antara kamu adalah orang yang

mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya pada orang lain”.

(62)

Dari Hadits tersebut dinyatakan betapa mulianya akhlak seseorang ketika dia dapat mempelajari al Qur’an dengan baik,

kemudian dia mengajarkan kepada orang lain. Dengan demikian dia akan memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah dan mendapat kehormatan dari manusia dimuka bumi ini. Hakikat diturunkannya al Qur’an adalah menjadi acuan moral secara

universal bagi umat manusia untuk memecahkan problema sosial yang timbul di tengah-tengah masyarakat.

Hadits merupakan sumber ajaran kedua tampil untuk menjelaskan (bayan) keumuman isi suatu persoalan bila hukumnya tidak terdapat di dalam al Qur’an. Kompetensi dasar al Qur’an

Hadist materi al Falaq yaitu salah satu surat dalam al Qur’an yaitu

al Falaq. Al Falaq adalah surat urutan ke 113 terdiri dari 5 ayat, al falaq termasuk ayat makkiyah. Al falaq di turunkan sesudah surat Al Fil. Nama Al Falaq di ambil dari kata yang pertama yaitu Al Falaq. Surat ini artinya waktu subuh. Surat yang menjelaskan tentang perlindungan kita kepada Allah SWT dari kejahatan mahlukNya.

Artinya : Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari

(63)

wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki"

4. Hubungan Metode picture and picture dengan Hasil Belajar Al Qur’an Hadist

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar harus memiliki evaluasi untuk meningkatkan kualitas peserta didik, baik prestasi yang diraih atau memperbaiki hasil belajar dari peserta didik. Adapun tujuan lain dengan harus adanya evaluasi proses pembelajaran adalah menentukan hasil berupa angka sebagai penentu untuk naik kelas atau tidak, dan sebagai feedback bagi guru untuk mengadakan remidial atau tidak.

Dalam pelaksanaann tahun sebelumnya, hasil belajar dari materi pelajaran al Qur’an Hadist tentang al Falq di bawah KKM yaitu dengan

rata-rata kelas 70,9 dengan persentase ketuntasan kelas yaitu hanya 41,9% atau 13 siswa dari 32 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar, sehingga membuat guru belum merasa puas dalam pencapaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu, materi tersebut dianggap materi paling sulit bagi siswa.

(64)

sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. metode pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan diurutkan menjadi urutan logis Metode ini digunakan untuk memberikan sebuah konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut. Metode pembelajaran picture and picture merupakan sebuah metode pembelajaran dimana guru menggunakan alat bantu gambar atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan saswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati serta dapat diingat kembali oleh siswa. Di harapkan dengan diterapkanya metode picture and picture ini siswa dapat cepat memahami pengertian dan penjelasan tiap ayat pada surat al Falaq.

B. KAJIAN PUSTAKA

Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya adalah :

1. Pembeda Penelitian Pertama

(65)

pembelajaran al Qur’an Hadis pokok bahasan berkompetisi dalam kebaikan Kelas XI IPS I Semester Genap di MA NU Hasyim Asyari 03 Kudus. Menunjukan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran Reading Guide di MA NU Hasyim Asyari 03 Kudus keberhasilan penerapan metode Reading Guide dalam pembelajaran al-Qur’an Hadis pokok bahasan berkompetisi dalam kebaikan bagi peserta didik kelas XI IPS 1 di MA NU Hasyim Asy’ari 03 Kudus yang ditunjukkan dengan

(66)

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II dan tidak perlu dilakukan siklus III. dilakukan siklus III.

2. Pembeda Penelitian Kedua

Kedua penelitian dari M Afandi Rosi, dengan judul Metode Pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas I MI Yaspuri Kota Malang. Hasil Penelitian menunjukan bahwa, (1) prosedur penelitian tindakan kelas pada siswa kelas I MI Yaspuri Kota Malang terdiri dari 4 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, (2) penerapan metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas 1 MI Yaspuri Kota Malang, (3) hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari mulai pra tindakan, siklus I dan siklus II. Hasil belajar pretest siswa pada tahap pra tindakan adalab 56,3. Kemudian pada siklus I hasil belajars siswa sebesar 74,1 dan kemudian meningkatkan lagi menjadi 81,1 pada siklus II.

3. Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Peniliti

(67)

sama tetapi metode dan materinya berbeda tetapi hasil yang ingin didapat sama yautu untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang kedua membuktikan bahwa metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar, perbedaan dari penelitiaan

peniliti bisa dilihat bahwa metode tersebut dilakukan pada siswa MI sedangkan pada penelitian peniliti metode picture and picture dilakukan pada siswa MTs yang belum pernah dilakukan oleh penelitian yang selama ini saya cari. Adapun hasil dari penelitian peniliti metode Picture and Picture dapat meningkatan hasil belajar siswa karena berdasarkan

pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode tersebut dengan pokok bahasan al Qur’an Hadist dilihat dari tabel hasil belajar

(68)
(69)

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nadlatul Ulama Salatiga 1. Sejarah Singkat Berdirinya dan Perkembangannya

MTs NU Salatiga merupakan sekolah yang berada di bawah naungan yayasan imroatul wal madaris (YAIMAM), MTs NU Salatiga berdiri pada tahun 1959 dengan NSS 212337301001 dan berdiri pada tanah hak milik seluas 4697 m². MTs NU Salatiga didirikan oleh tokoh agama yaitu K.H.Khumaidi yang di bantu oleh tokoh-tokoh Islam pada waktu itu antara lain :

a.) K.H. Zubair

b.) K.H. Bahrudin Honggowongso c.) K.H. Ghufron

d.) K.H. Kasmuni e.) K.H. Zainudin

Hingga tahun 1964 MTs NU Salatiga belum memiliki gedung sendiri, sehingga pelaksanaan belajar mengajar dilaksanakan di rumah bapak K.H. Bahrudin Honggowongso yaitu jalan Taman Makam Pahlawan No.02 Salatiga.

(70)

dengan S.Kno.K/2035/111/75, tanggal 01 Januari 1975 Jalan Kartini No.02.Salatiga.

Mula-mula MTs NU Salatiga kurang bisa berjalan dengan baik disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar, sarana dan prasarana. Namun perlahan-lahan kebutuhan MTs NU Salatiga mulai terpenuhi berkat bantuan dari para tokoh agama dan masyarakat. Selain mulai terpenuhi berkat bantuan dari para tokoh agama dan masyarakat. Selain itu MTs NU Salatiga juga mendapatkan bantuan dari Departemen Agama Kota Madya Salatiga sehingga perkembangan lembaga pendidikan ini mulai membaik dari segi kualitas tenaga pengajar dan jumlah input siswanya.

Sesuai penerapan kurikulum baru tingkat satuan pendidikan MTs NU Salatiga sebagai lembaga pendidikan formal berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia yang unggul, berdaya sekaligus mandiri dan berwawasan ke depan.

2. Letak Geografis MTs NU Salatiga

(71)

Sedangkan luas wilayahnya sebagai berikut : a.) Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Kartini b.) Sebelah timur berbatasan degan Toko Besi Maju c.) Sebelah selatan berbatasan dengan Hotel Palapa d.) Sebelah barat berbatasan dengan jalan Osamaliki

Jika dilihat dari letaknya yang strategis, MTs NU Salatiga memiliki banyak kelebihan. Keuntungan tersebut yaitu dapat dijangkau dari arah mana saja. Di samping kelebihan, tentunya juga memiliki kekurangan yaitu proses belajar mengajar kurang kondusif karena dekat dengan keramaian jalan raya.

3. Visi Misi a.) VISI

Dalam melaksanakan pembelajaran MTs Nu Salatiga memiliki Visi “EKSIS”, yaitu (Edukatif, Kreatif, Selektif,

Inovatif, dan Santun). b.) MISI

Menghasilkan tamatan yang berkualitas berdasarkan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah menuju Insan ynag cakap di bidang iptek teguh dalam, imtaq dengan tujuan:

(72)

2) Menciptakan generasi yang tangguh, cakap, berbudi, cinta pada agama dan bangsa sesuai dengan hai nurani dan kepercayaannya.

3) Menciptakan situasi batin yang selaras seimbang sehingga kondisi raga, jiwa dan lingkungan terjaga, menuju cita-cita pendidikan nasional

4) Membina dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang ketrampilan, seni dan teknologi.

5) Membina dan menjadikan kondisi yang selalu menjadi penutan atas diri dan orang lain, sehingga akan mampu menilai diri dan meningkatkan mutu kegiatan.

4. Struktur Organisasi

KETUA YAYASAN : H Sonwasi Ridwan, BA

KEPALA MADRASAH : Drs. Muh Syamsul,M.PdI.

WAKA KURIKULUM : Kadarwati, S.Pd.

WAKA KESISWAAN : Rudiyanto, S.Pd.

WAKA HUMAS : M. Nur Fadlkuromad, S.PdI.

BP : Arzukoh, S.Ag.

WALI KELAS VII

a. VIIA : Aprilia Nugraha, S.Pd.

b. VII B : Muntamah, S.PdI.

c. VII C : M. Nasirudin, S.PdI.

(73)

e. VII E : M. Maksum , S.Pd. WALI KELAS VIII

a. VIII A : Madlkur Rohman , S.PdI.

b. VIII B : Mega Ristina, S.Pd.

c. VIII C : Fajar Kurniawan,S.Pd.

d. VIII D : Ahmad Setiaji, S.Pd.

WALI KELAS IX

a. IX A : Uswatun Hasanah, S.PdI.

b. IX B : Hj. Siti Fatimah, S.Pd.

c. IX C : Suudi

d. IX D : Avivah,S.HI

5. Sarana Prasarana a.) Bangunan

Bangunan sekolah ini memiliki ruang-ruang antara lain 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang BP, 13 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang serba guna, 1 ruang UKS, 1 ruang tata usaha, 1 ruang Osis dan Dp, 5 kamar mandi.

b.) Ketenaga Kerjaan

(74)

Tabel. 3.1

Daftar tenaga guru dan pegawai MTs NU Salatiga

No Nama Keterangan

1 Drs. Muh Syamsul, M.PdI. Kepala Sekolah

2 Kadarwati, S.Pd. Waka Kurikulum

3 Rudiyanto, S.Pd. Waka Kesiswaan

4 M. Nur Fadlkuromad, S.PdI. Waka Humas

5 Arzukoh, S.Ag. BP

6 Aprilia Nugraha, S.Pd. Guru

7 Muntamah, S.PdI. Guru

8 M.Nasirudin, S.PdI. Guru

9 Ekasari Prastia, S.Pd. Guru

10 M. Maksum , S.Pd. Guru

11 Madlkur Rohman , S.PdI. Guru

12 Mega Ristina, S.Pd. Guru

13 Fajar Kurniawan,S.Pd. Guru 14 Uswatun Hasanah, S.PdI. Guru

16 Ahmad Setiaji, S.Pd. Guru

17 Hj. Siti Fatimah, S.Pd. Guru

18 Suudi Guru

19 Avivah,S.HI Guru

(75)

6. Pihak yang membantu a.) Kolaborator

1) Nama : Madlkur Rohman , S.PdI.

2) Tempat / Tanggal Lahir : Batang, 13 April 1986

3) Alamat : Jambu, Kab Semarang

4) Jabatan : Guru

b.) Observer

1) Nama : Saidatun I’in Maghfiroh

2) NIM : 111-14-010

3) Tempat / Tanggal Lahir : KAB. SMG, 20 April 1996

4) Alamat : Kab.smg, Kec Ambarawa,

Kel.Lodoyong, Bugisan RT 03, RW 06 7. Karakteristik Siswa

Tabel 3.2

Daftar Karakteristik Siswa Kelas VII C

No Nama Jenis kelamin

1 Ahmad Faiq L

2 Aisyah Kurniawati P

3 Akas Eka Saputra L

4 A’yuni Najmil Khoir P

5 Bunga Rosita Dewi P

6 Diana Afrita Zudi P

(76)

8 Erna Rifaaton P

9 Faisal Ali Masaid L

10 Farika Dwi Andini P

11 Meiliyano kurniawan L

12 Melinda Ulbaina P

13 Muhamad Rizal Fauzan Nurahman L

14 Muhamad Syaifullah Y L

15 Muhamad Syarif Kamil L

16 Muhamad Darul Khikam L

17 Muhamad Khaidar Rouf L

18 Muhamad Nusa Iswantoro L

19 Nita Agnes Islamina P

20 Putra Ulin Nuha L

21 Rahmat Basuki L

22 Reno Fergiansyah L

23 Rizky Aditia Nazwa L

24 Safira Amalia P

25 Sani Mubarok L

26 Lina Sakiatul Ula P

27 Via Eliyana P

28 Yulia Nur Fadilah P

(77)

8. Kegiatan Ekstra Kulikuler

Kegiatan ekstra kulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah atau kegiatan tambahan yang merupakan bagian dari pelajaran disekolah dan kelulusan siswapun dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam kegiatan ekstra kulikuler. Sejauh ini kami menemui terdapat banyak ekstrakulikuler yang ada di MTS NU Salatiga.Adapun yang kami ketahui tentang kegiatan ekstrakulikuler di MTS NU Salatiga adalah Pramuka, kegiatan wajib yang harus diikuti, dan kegiatan ekstra yang lain sebagai pendamping kegiatan pramuka diantaranya adalah, Drum Blek, Rebana, Pencak Silat, Futsal, MTQ, BTA, dan PMR.

B. Penyajian Data 1. Subjek Penelitian

Pelaksana penelitian ini adalah peniliti, sedangkan sebagai subjek peniliti adalah peserta didik kelas VII MTs NU Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah peserta didik 32 siswa, yang mana terdiri dari 17 laki laki dan 15 perempuan. Selama proses penelitian semua siswa mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin sakit atau tanpa alasan.

30 Riandita Alma P

(78)

2. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Langkah - langkah dari penelitian pra siklus ini antara lain adalah : a. Perencanaan

1) Penelitian melakukan perencanaan untuk kegiatan awal sebelum masuk ke siklus I dan II sebagai data awal untuk landasan dasar bahwa penelitian ini harus dilakukan pada hari selasa 9 januari 2018

2) Menyiapkan soal untuk pra siklus sebagai data awal untuk pertimbangan layak atau tidak penelitian ini dilakukan.

b. Identifikasi Masalah

Guru pengampu mata pelajaran al Qur’an Hadist ini belum

merasa puas terhadap hasil belajar siswa yang memilki ketuntasan belajar individu masih di bawah KKM yaitu dengan nilai rata - rata 70,9 nilai tersebut di ambil dari rata-rata nilai yang di ambil dari tes tertulis dan tes hafalan, dengan presentase 40,6 % atau hanya 13 siswa saja yang telah melampaui batas KKM dari batas nilai 75.

c. Perumusan Masalah

(79)

3. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II

Penelitian tindakan kelas di MTs NU Salatiga yang di lakukan di kelas VII C dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus meliputi empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Tahapan – tahapan tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :

A) Siklus I

1) Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilaksanakan peniliti adalah sebagai berikut :

a) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari 27 februari 2018

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) mata pelajaran al Qur’an Hadist materi al Falaq metode Picture and

Picture

c) Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d) Menyiapkan pre tes I dan Post test I dengan materi al Falaq e) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

(80)

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pada tiap ini penelitaan melaksanaan tindakan yang telah di rumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah – langkah pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan adakah sebagai berikut

a) Kegiatan awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik.

2. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan doa bersama peserta didik.

3. Guru memulai pelajaran dengan memimpil al Fatihah dan do’a sebelum beajar bersama peserta didik.

4. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan mengabsen peserta didik.

5. Guru memberikan pre test I

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti

1. Mengamati

(81)

c.) Guru menyiapakan lembar observasi hafalan 2. Menanya

a.) Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.

b.) Guru menanyai siswa tentang hafalan meraka surat al Falaq

3. Melakukan

Guru membagikan perkelompok satu lembar gambar sesuai materi, satu kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian secara bergantian untuk memasangkan gambar - gambar secara berurutan secara logis, di akhir 20 menit untuk menghafalkan al Falaq.

4. Menghubungkan /mengasosiasi

a.) Guru mengharuskan untuk menanyakan kepada siswa tentang alasan / dasar pemikiran di balik urutan gambar yang disusunnya. Setelah itu siswa di ajak untuk menemukan jalan cerita atau tuntutan kompetensi dasar berdasarkan indikator – indikator yang ingin dicapai.

(82)

c) Kegiatan Terakhir

1.) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran. 2.) Guru memberi penguasaan untuk evalkuasi yaitu post test 3.) Guru menyampaikan salam penutup.

3) Pengamatan atau observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu :

a) memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

b) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan tehadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran (penampilan guru, penyampaian materi pelajaran, pengelolaan kelas, pendangan dan suara guru, bimbingan guru kepada siswa) yang berlangsung .

4. Refleksi

(83)

siswa di katakan meningkat tetapi dapat dilihat bahwa nilai rata - rata tersebut belum mencapai KKM yaitu 75. Dari data yang di dapat tersebut bisa disimpulkan bahwa siklus I belum berhasil, maka dari itu peneliti dan kolaborator merancang membuat rencana untuk melaukan siklus II. Dalam siklus I terdapat kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaanya yiatu sebagai berikut :

a. Kekurangan

1. Guru kurang jelas dalam menyampaikan materi 2. Guru kurang bisa mengendalikan kelas

3. Guru belum memjelaskan keseluruhan metode pembelajaran picture and picture.

4. Keadaan siswa ketika pembelajaran kurang kondusif 5. Siswa belum siap untuk menrima metode baru 6. Siswa ketika pelajaran kurang aktif bertanya

7. Siswa masih ada yang sibuk bermain dan mengobrol dengan teman sebangkunya.

8. Siswa kurang kompak ketika membuat tugas kelompok. 9. Banyak siswa yang masih kebolak – bolik saat hafalan. b. Kelebihan

(84)

4. Hampir sebagian siswa aktif dalam pembelajaran karena metode gambar

5. Ada sebagian siswa yang tertarik saat menggunkan metode picture and picture

6. Siswa mengerjakan soal dengan tertib

Dari uraian kelemahan siklus I tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa butuh siklus II untuk memenuhi ketuntasan nilai, dengan cara yang harus diperbaiki :

a. Merencanakan siklus II

b. Lebih menguasai metode picture and picture c. Dapat mengondisikan kelas

d. Lebih mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. e. Pembagian kelompok yang semulanya 5 orang per kelompok,

rencana siklus II satu bangku satu klompok, jadi satu kelas dibagi menjadi 16 kelompok dengan jumlah 2 orang perkelompok, rencana ini digunakan agar siswa lebih kondusif dan aktif.

B) SIKLUS II 1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilaksanakan peniliti adalah sebagai berikut :

(85)

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) mata pelajaran al Qur’an Hadist materi al Falaq metode Picture and

Picture

c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Menyiapkan pre tes I dan Post test I dengan materi al Falaq e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pada tiap ini penelitaan melaksanaan tindakan yang telah di rumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-langkah pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan adakah sebagai berikut.

a. Kegiatan awal

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik.

2) Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan doa bersama peserta didik.

3) Guru memulai pelajaran dengan memimpil Al Fatihah dan do’a sebelum belajar bersama peserta didik.Guru

(86)

4) Guru memberikan pre test I

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a.) Siswa mengamati gambar yang telah di paparkan guru di depan kelas, guru megajak peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. b.) Guru menyampaikan materi yang akan di sajikan. 2) Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.

3) Melakukan

Guru membagikan satu bangku, satu lembar gambar sesuai materi, satu kelompok terdiri dari 2 orang, kemudian secara bergantian untuk memasangkan gambar-gambar secara berurutan secara logis.

4) Menghubungkan /mengasosiasi

(87)

tuntutan kompetensi dasar berdasarkan indikator – indikator yang ingin dicapai.

2.) Guru mulai menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai .

c. Kegiatan Terakhir

1) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran. 2) Guru memberi penguasaan untuk evalkuasi yaitu post

test I

3) Guru menyampaikan salam penutup. 3. pengamatan atau observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu :

a) memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

b) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan tehadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran (penampilan guru, penyampaian materi pelajaran, pengelolaan kelas, pendangan dan suara guru, bimbingan guru kepada siswa) yang berlangsung .

4. Refleksi

(88)

lulus yaitu hampir 96,7 % dengan nilai rata - rata 86,6. Siswa yang tuntas 31 orang dari jumlah satu kelas 32 orang yang tidak tuntas hanya 1, penyebab ketidak tuntasan siswa tersebut karena faktor ketidak seriusan dalam pembelajaran, sibuk dengan mainan sendiri, mengobrol dan tempat duduknya berada di belakang. Tapi dengan tidak tuntasnya 1 siswa tersebut tidak memungkiri bahwa metode picutre and picture berhasil meningkatkan hasil belajar dari pra siklus

(89)

Gambar

Gambar 1.1 Alur PTK Model Kemmis &Taggart
Tabel 3.2 Daftar Karakteristik Siswa Kelas VII C
Tabel 4.1
Tabel  4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Jika tekanan darah sistol dan diastole pasien termasuk ke dalam dua kategori yang berbeda, maka klasifikasi yang dipilih adalah berdasarkan kategori yang

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

Kertas soalan ini mengandungi 3 halaman bercetak dan 1 halaman tidak bercetak Disediakan oleh, Disemak oleh, Disahkan oleh,.. (ROOSEZAH BT SABRI) (MOHD HIDI

[r]

Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur tiram putih ( P. ostreatus ) untuk pertumbuhan miselium cukup terpenuhi pada media tanam

Model Perkuliahan Konsep Dasar Kimia Bagi Mahasiswa PGSD Konsentrasi IPA.. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data. kualitatif dan data

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin

[r]