• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONFLICT OF INTEREST TIDAK LANGSUNG OLEH DIREKTUR DALAM MENGELOLA PERSEROAN TERBATAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CONFLICT OF INTEREST TIDAK LANGSUNG OLEH DIREKTUR DALAM MENGELOLA PERSEROAN TERBATAS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

CONFLICT OF INTEREST TIDAK LANGSUNG OLEH

DIREKTUR DALAM MENGELOLA PERSEROAN TERBATAS

TESIS

Oleh :

ARIFIN

047005020/HK

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2006

(2)

INDIRECT CONFLICT OF INTEREST CAUSED BY THE DIRECTOR IN MANAGING A LIMITED COMPANY Arifin.* Bismar Nasution.** Suhaidi.*** Sunarmi.** ABSTRACT

Regulation on corporate law has existed and been applied in Indonesia. One of the regulations of corporate law which is really based on the thought of the Indonesian is Law No. 1/1995 on Limited Company (henceforth is called UUPT). The issuance of UUPT is expected to provide a way out for a limited company as corporate body to meet the demands of the present-day economic development such as the transactions carried out by its functionaries, especially the director of the limited company, with the other parties who have a close relationship to him that eventually causes conflict of interest. The problems to be solved by this study are what are the form and factors of indirect Conflict of Interest created by the director and its relationship to the existence of Limited Company, what is the legal position of the director and how the indirect Conflict of Interest created by the director is regulated in the regulation of legislation, and what legal consideration is taken by the court in making decision for the case and giving the sanction to the offense of indirect Conflict of Interest done by the director.

A research on Conflict of Interest is a normative legal study. This descriptive normative legal study is based on library study focused on the secondary data obtained through the text-books, papers, regulations of legislations, and documents related to the research problems which are then qualitatively analyzed.

The result of this study reveals that any action such as self-dealing, receiving a present or benefit including any forms of bribery and kick-back fee, influence peddling, using employer's property for private advantage, and using confidential information are several forms of Conflict of Interest. The factors causing Conflict of Interest is an internal factor such as Conflict of Interest transaction done by the director inside the company for his own interest, while the external factor is the transaction of Conflict of Interest done by the director quietly for his own interest and

(3)

collusion. Not all of regulations made can answer all existing problems, and this happens in the real application of UUPT, especially about the action of the director making a transaction resulting in Conflict of Interest. UUPT has not yet clearly regulated about the transaction resulting in Conflict of Interest done by the director. It is true that the problem of Conflict of Interest has been regulated in Article 84 of UUPT, but it does not clearly explain or describe the forms of Conflict of Interest done by the director and when a director can be asserted doing a transaction that causes Conflict of Interest. The uncertain regulation on the standard cause of Conflict of Interest and the standard of director's responsibility in the UUPT make the decision maker cannot do much in making, considering, and passing a sanction to the doer/actor behind the incidence of Conflict of Interest.

The ethics of a director as a legal subject is needed very much in managing a company. It is expected that a director doing a Conflict of Interest transaction should prioritize more on the interest of the company than that of his own. The forms of Conflict of Interest done by a director and when a director can be asserted doing a transaction that causes Conflict of Interest are very necessary to be included in the UUPT which is under the process of revision. It is very important for the company to firstly formulate the limitations of the authority of a director in running accompany so that they can be used by the company inflicted loss as the basis to sue the action of its own director_ And this limitation of authority is also important for the director to prevent himself from the problems of transaction which causes Conflict of Interest. In addition, the limitation of director's authority is also important for the decision maker especially the judges who are in charge of handling the case of company dispute because with the clear regulation of Conflict of Interest the judges can make a fair consideration and decision for all parties involved.

Key words: Indirect Conflict of Interest Director

(4)

C o n f l i c t o f I n t e r e s t T id a k L an g su n g O l eh Dir e k tu r Dalam Mengelola Perseroan Terbatas A r i f i n . * Bismar Nasution. ** Suhaidi.*** Sunarmi.** INTISARI

Pengaturan tentang hukum perusahaan memang telah ada dan dilakukan di Indonesia. Salah satu pengaturan hukum perusahaan yang merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia adalah Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disingkat UUPT). Lahirnya UUPT diharapkan memberi jalan keluar bagi perseroan terbatas sebagai badan hukum untuk menghadapi tuntutan perkembangan ekonomi zaman ini. Tuntutan yang dihadapi perseroan terbatas adalah mengenai transaksi yang dilakukan oleh organ-organnya, khususnya oleh direktur perseroan terbatas dengan pihak lain yang mempunyai hubungan dekat dengan direktur perseroan terbatas tersebut yang menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest). Yang menjadi permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk dan faktor-faktor timbulnya Conflict of Interest tidak langsung oleh direktur terhadap eksistensi Perseroan Terbatas, bagaimanakah kedudukan hukum direktur dan pengaturan Conflict of Interest tidak langsung oleh direktur di dalam peraturan perundang-undangan, dan bagaimanakah pertimbangan hukum oleh pengadilan dalam memutus perkara dan sanksi atas pelanggaran Conflict of Interest tidak langsung yang dilakukan direktur.

Penelitian tentang Conflict of Interest ini merupakan penelitian hukum normatif. Peneliltian ini bersifat deskriptif. Penelitian hukum normatif ini didasarkan pada studi kepustakaan, yang lebih menekankan pada pengambilan data sekunder yaitu cara pengumpulan bahan diperoleh dari buku-buku, makalah, peraturan perundang-undangan dan dokumen yang ada kaitannya dengan permasalahan, maka data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan seperti self dealing, menerima hadiah atau manfaat termasuk segala bentuk penyuapan dan kick-back fee, menjajakan pengaruh (influence pedding), memanfaatkan aset perseroan untuk kepentingan pribadi (using employer's propety for private advantage) dan

(5)

memanfaatkan informasi rahasia (using confidential information) merupakan beberapa bentuk Conflict of Interest. Faktor-faktor yang menimbulkan Conflict of Interest adalah faktor internal yaitu merupakan transaksi Conflict of Interest dilakukan di dalam peseroan untuk kepentingan pribadi yang dilakukan oleh direktur, sedangkan faktor eksternal merupakan transaksi Conflict of Interest dilakukan oleh direktur untuk keuntungan pribadinya sendiri bukan untuk keuntungan perseroan, melainkan dilakukannya secara diam-diam dan kolusi. Tidak semua pengaturan hukum yang telah dibuat dapat memberikan jawaban atas semua permasalahan yang ada, hal ini terjadi dalam penerapan UUPT dalam praktek khususnya mengenai tindakan direktur yang melakukan transaksi yang menimbulkan Conflict of Interest. UUPT belum secara jelas mengatur tentang transaksi yang menimbulkan Conflict of Interest yang dilakukan oleh direktur. Pengaturan tentang Conflict of Interest memang telah diatur dalam Pasal 84 UUPT, namun tidak menjelaskan bentuk-bentuk Conflict of Interest oleh direktur dan kapan seorang direktur dapat dinyatakan melakukan transaksi yang menimbulkan Conflict of Interest. Tidak tegasnya pengaturan tentang standard terjadinya benturan kepentingan dan standard tanggungjawab direktur di dalam UUPT menyebabkan pengambil keputusan tidak dapat berbuat banyak dalam membuat, menimbang dan menjatuhkan sanksi kepada pelaku terjadinya benturan kepentingan tersebut.

Etika (dalam arti sempit mengenai baik dan buruk) direktur sebagai subyek hukum sangat diperlukan dalam mengelola perseroan. Diharapkan agar direktur dalam melakukan transaksi Conflict of Interest lebih mengutamakan kepentingan perseroan dari pada kepentingan pribadinya sendiri. Perlunya dimuat dalam UUPT yang sedang dalam proses revisi tentang bentuk-bentuk Conflict of Interest oleh direktur dan kapan seorang direktur dapat dinyatakan melakukan transaksi yang menimbulkan Conflict of Interest. Hal itu sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu agar perseroan dapat memberikan batasan-batasan terhadap kekuasaan direktur dalam menjalankan perseroan, serta dapat menjadi dasar bagi perseroan yang dirugikan untuk menggugat tindakan direkturya tersebut. Hal ini juga penting bagi direktur sendiri agar terhindar dari permasalahan transaksi yang menimbulkan Conflict of Interest. Disamping itu, penting juga bagi para pengambil keputusan khususnya para hakim yang berwenang menangani kasus sengketa perusahaan, karena dengan adanya pengaturan yang jelas tentang Conflict of Interest maka para hakim dapat membuat pertimbangan dan putusan yang adil bagi semua pihak.

Kata Kunci : Conflict of Interest Tidak Langsung. Direktur.

Referensi

Dokumen terkait

Jalan adalah salah satu sarana peningkatan pelayanan publik terhadap masyarakat, di samping juga sebagai penggerak roda perekonomian. Mengingat pentingnya jalan, maka

Undur-undur laut merupakan bagian dari kelompok krustasea yang menghuni pantai berpasir di daerah intertidal.Undur-undur laut mempunyai fungsi ekonomi dan ekologi.Salah satu

Selain itu migrasi sangatlah menarik untuk dibahas secara khusus mengingat pengaruhnya terhadap densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata. Adanya

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Locus of Control ( LOC ) dari mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Anwar,

Melakukan Tindak Pidana Pencurian di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Sidoarjo)” Penulisan Skripsi ini disusun guna untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh

Dari hasil analisis Servqual terbobot diketahui indikator yang harus ditingkatkan kualitas layanannya adalah kecepat-tanggapan pihak manajemen dengan keluhan siswa-siswi

Untuk itu disarankan beberapa hal (1) guru dapat menggunakan benda tiruan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar dan hasil

Skripsi yang berjudul “Home Industry Tas dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Dusun Janggan Desa Pomahan Janggan Turi Lamongan dalam Perspektif Ekonomi Islam” ini merupakan hasil