• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN MASALAH NYERI AKUT DI RUANG KENANGA RSUD. Prof. dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN MASALAH NYERI AKUT DI RUANG KENANGA RSUD. Prof. dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN MASALAH NYERI AKUT DI RUANG KENANGA

RSUD. Prof. dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

DISUSUN OLEH : FEDI SUDRAJAT

A31500826

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

i

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN MASALAH NYERI AKUT DI RUANG KENANGA

RSUD. Prof. dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

DISUSUN OLEH : FEDI SUDRAJAT, S. Kep

A31500826

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(3)

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Fedi Sudrajat, S. Kep

NIM : A31500826

(4)
(5)
(6)

v

KATA PENGANTAR

Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana keperawatan ners di STIKES Muhammadiyah Gombong.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns, selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Nur Indarwati S, S.Kep. Ners, selaku pembimbing klinik

3. Dadi Santoso, M.Kep, selaku pembimbing akademik dan selaku coordinator profesi ners STIKES Muhammadiyah Gombong

4. Direktur Rumah Sakit RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo beserta stafnya yang bersedia mengijinkan pengambilan kasus untuk Karya Tulis ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan banyak pengetahuan dan wawasannya kepada penulis.

6. Orang tua tercinta serta seluruh keluargaku yang telah memberikan dukungan baik material, moril maupun spiritual.

7. Teman-teman keperawatan Profesi Ners angkatan tahun 2015 STIKES Muhammadiyah Gombong.

8. Rekan seperjuangan dan sepembimbingan yang telah memberikan dukungan dalam terselesaikannya proposal penelitian ini.

9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

(7)

vi

11. Klien Nn.N yang kooperatif dalam pemberian asuhan keperawatan

Alhamdulillah karya tulis ilmiah ini dapat saya selesaikan semoga dapat bermanfaat dan dapat dijadikan acuan buat yang membaca.

Gombong, Agustus 2016

(8)

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fedi Sudrajat

NIM : A31500826

Program studi : Profesi Ners

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gomboing Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN MASALAH NYERI AKUT DI RUANG KENANGA RSUD. Prof. dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO”.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : ………..

Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

Nama : Fedi Sudrajat

Program studi : Profesi Ilmu Keperawatan

Judul : Analisis Asuhan Keperawatan Pada Nn. N Dengan Masalah Nyeri Akut Di Ruang Kenanga Rsud. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Pasien dengan apendisitis merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada masyarakat. Masalah keperawatan yang sering muncul pada kasus pre operasi apendictomy adalah nyeri, ansietas, hipertermi dan kurang pengetahuan. Karya ilmiah ini dilakukan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan pre operasi apendictomy. Cara mengatasi nyeri dengan menggunakan kompres air hangat seringkali klien dan keluarga belum mengetahui cara dan manfaat kompres hangat untuk mengurangi nyeri. Implementasi kompres hangat yang dilakukan selama 2 kali selama 2 hari. Saat pertemuan perawat memberikan edukasi dan demonstrasi kompres hangat. Evaluasi dari tindakan tersebut klien yang semula mengalami nyeri dengan skala 6 setelah dilakukan tindakan kompres hangat selama 2 hari didapatkan nyeri klien mengalami penurunan menjadi skala 3.

Kata kunci:

(10)

ix ABSTRACT

Name : Fedi Sudrajat

Study Program : Nursing

Title : Analysis of Nursing In Ms. N With Acute Pain Problems At Kenanga Lounge hospitals. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Patients with appendicitis is a problem that is very common in the community. Nursing problems that often arise in cases of preoperative apendictomy is pain , anxiety , hyperthermia and lack of knowledge . Scientific work is performed to determine nursing care to clients with preoperative apendictomy . How to overcome the pain by using warm compresses clients and families often do not know how and benefits of warm compresses to reduce pain . Implementation warm compresses conducted over 2 times for 2 days . When meeting nurses provide education and demonstrations warm compresses . Evaluation of these actions the client that originally had pain with a scale of 6 after the action a warm compress for 2 days obtained client pain decreased to 3 scale .

Keywords:

(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 4

C.Manfaat Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Konsep Dasar Masalah Keperawatan ... 6

B. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Apendisitis ... 11

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN A.Profil Lahan Praktik ... 19

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan... 24

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS KARAKTERISTIK KLIEN/PASIEN... 32

B. ANALISIS MASALAH KEPERAWATAN DAN INTERVENSI ... 32

(12)

xi BAB V PENUTUP

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Petugas kesehatan khususnya perawat dalam hal ini memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk memberikan suatu pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Salah satu contohnya adalah kurangnya konsumsi makanan berserat dalam menu sehari-hari, diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan yaitu apendisitis (Sulistiyawati, Hasneli, Novayelinda, 2012).

Apendiks sering disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang dikenal di masyarakat awam adalah sekum. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal (Sjamsuhidayat, 2004). Apendiks mengeluarkan lendir 1-2 ml per

hari. Lendir itu secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya dialirkan ke sekum. Adanya hambatan dalam pengaliran tersebut merupakan

salah satu penyebab timbulnya apendisitis (Sander, 2011), hal ini merupakan penyebab tersering nyeri abdomen akut dan memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya (Sjamsuhidajat, 2010), biasanya memiliki durasi tidak lebih dari 48 jam (Craig, 2014), ditandai dengan keluhan nyeri didaerah umbilikus atau periumbilikus yang disertai dengan muntah. Dalam 2-12 jam nyeri akan beralih kekuadran kanan bawah, yang akan menetap dan diperberat bila berjalan (Yusrizal,2012 dalam Mansjoer 2000)

(14)

pada usia 20-30 tahun (Sjamsuhidajat, 2010), hal ini juga bisa dilihat pada

penelitian Haider Kamran di Ayub Teaching Hospital Pakistan, menunjukkan dari 100 pasien apendisitis akut, 58% adalah laki-laki dan 42% adalah perempuan. Selain itu, penelitian dari Rafael Nunes Goulart di Rumah Sakit Regional de Sao Jose Brazil menunjukkan bahwa 60,9% pasien apendisitis akut adalah laki-laki. Tetapi, penelitian dari Anggi Patranita Nasution di RSU Dokter Soedarso Pontianak menunjukkan bahwa dari 100 penderita apendisitis paling banyak ditemukan pada perempuan yaitu sebanyak 54 orang ( 54%) dan laki-laki sebanyak 46 orang (46%). Selain itu, penelitian dari Marisa di RSUD Tugurejo Semarang menunjukkan bahwa apendisitis akut lebih banyak pada perempuan yaitu 64,2%, sedangkan pada apendisitis perforasi lebih sering pada laki-laki yaitu 55,4%.

Apendisitis akut merupakan salah satu kasus tersering dalam bidang bedah abdomen. Selain itu, juga di laporkan hasil survey angka insidensi apendisitis, dimana terdapat 11 kasus apendisitis pada setiap 1000 orang di Amerika (Dahmardehei, 2013). Menurut WHO (World Health Organization), indisdensi apendisitis di Asia pada tahun 2004 adalah 4,8% penduduk dari total

populasi. Menurut Departemen Kesehatan RI di Indonesia pada tahun 2006, apendisitis menduduki urutan keempat penyakit terbanyak setelah dispepsia,

gastritis, dan duodenitis dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak 28.040. Selain itu, pada tahun 2008, insidensi apendisitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di antar kasus kegawatan abdomen lainnya.

Dalam mendiagnosis apendisitis, anamnesis dan pemeriksaan memegang peranan utama dengan akurasi 76-80%, tetapi dalam mencegah pasien agar tidak terjadi perforasi tidaklah cukup hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dapat juga dilakukan Ultrasonography (USG) dan Computed Tomography (CT) scan (Brunicardi, 2010). Pemeriksaan ini untuk membantu mencari differential diagnosis atau untuk membantu pasien yang hasil

(15)

sangat menunjang untuk diagnosis apendisitis akut, dapat dilakukan di

puskesmas, harganya terjangkau, dan sederhana. Jumlah leukosit pada apendisitis akut umumnya meningkat yaitu sekitar 10.000-18.000μl. Pada umumnya, jumlah leukosit lebih dari 18.000μl menunjukkan telah terjadi perforasi dan peritonitis (Brunicardi, 2010).

Apendiktomi merupakan pembedahan atau operasi klasik pengangkatan apendiks. Apendiktomi direncanakan pada infiltrat periapendikuler tanpa pus yang telah ditenangkan. Sebelumnya pasien diberi antibiotik kombinasi yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. Barusetelah keadaan tenang, yaitu sekitar 6-8 minggu kemudian dilakukan apendiktomi (Sjamsuhidajat, 2004). Tindakan apendiktomi merupakan peristiwa kompleks sebagai ancaman potensial atau aktual kepada integritas seseorang baik biopsikososial spritual yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri. Rasa nyeri tersebut biasanya timbul setelah operasi. Nyeri merupakan sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial (Siswati, 2010).

Nyeri adalah suatu gejala kompleks dengan aspek psikologis (nosisepsi

: deteksi saraf terhadap nyeri) dan psikologis (ansietas, depresi), dan merupakan konsekuensi pembedahan yang tidak dapat dihindari (Grace, 2006). Nyeri

adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadinya kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Secara umum nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan nyeri kronik (Potter, 2005).

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa International Association for the Study of Pain; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan

(16)

syaraf pusat, nyeri ini hanya dapat dirasakan setelah adanya prosedur operasi.

lokasi pembedahan mempunyai efek yang sangat penting yang hanya dapat dirasakan oleh pasien yang mengalami nyeri post operasi apendiktomi (Anonim, 2012).

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan Apendisitis

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengkajian secara menyeluruh pada klien pre operasi apendisitis akut.

b. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosa keperawatan pada klien pre operasi apendisitis akut sesuai dengan prioritas.

c. Mahasiswa mampu menjelaskan rencana asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah pada klien dengan pre operasi apendisitis. d. Mahasiswa mampu menjelaskan evaluasi tindakan yang telah

dilakukan.

e. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara asuhan

keperawatan dengan teori-teori terkait.

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat keilmuan

Karya ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan khususnya keperawatan medikal bedah mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan pre operasi apendisitis.

2. Manfaat aplikatif

(17)

3. Manfaat metodologis

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, Susan. 2008. Spitting Up and Vomiting: What The Symptom Say About The Cause.www.complexchild.com.Agustus2016]

Arif, Mansjoer, dkk., ( 2000), KapitaSelektaKedokteran, Edisi 3, MedicaAesculpalus, FKUI, Jakarta.

Arisandi, Defa, 2008. AsuhanKeperawatanPadaKlienDenganApendisitis. Pontianak: SekolahTinggiIlmuKeperawatanMuhammadiyah Pontianak. Available from: http://stikep.blogspot.com

Bobak. 2005. Buku Ajar KeperawatanMaternitasedisi 4. Jakarta : EGC. Brunicardi, C. F. S. 2010. Principles of Surgery (9th ed), 2048. United

Burkitt, H.G., Quick, C.R.G., and Reed, J.B., 2007. Appendicitis. In: Essential Surgery Problems, Diagnosis, & Management. Fourth Edition. London: Elsevier, 389-398.

Dahmardehei, M. et al. 2013.Diagnostic Value of Leukocytosis, ESR, CRP in Patients with Suspected Acute Appendicitis.Zahedan Journal of Research in Medical Science, May,59.

Dani& Pauline.2013. KarakteristikPenderitaApendisitisAkut fi RumahSakit Immanuel Bandung.(Jurnal).Bandung:Universitas Kristen Maranatha

Dermawan, D., &Rahayuningsih, T.

(2010).KeperawatanMedikalBedahSistemPencernaan. Yogyakarta: Gosyen Publishing. DIP, Brazil

Docstoc. 2010.AskepApendisitis. Available from:

http://www.docstoc.com/docs/22262076/askep-apendisitis[Accessed 10 Edisi 2, Jakarta : EGC

Grace P, Borley N., 2006. At a Glance, IlmuBedah. Herdman, T.H, 2009. Diagnosis

KeperawatanDefinisidanKlarifikasi.PenerbitIlmuKedokteran, EGC : Jakarta Hidayat, Aziz Alimul. A. (2008).AsuhanNeonatus,

(19)

Hutahean, Sem. 2010. Konsep Dan Dokumentasi Proses Keperawatan.Jakarta :TIM

MarizaArfianti, 2013, HubunganPeranKeluargadanStresdenganFrekuensi Potter & Perry (2005) BukuAjar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses

&Praktek. Edisi 4.Vol 1.Jakarta : EGC

Potter & Perry.(2005). Buku Ajar Fundamental KeperawatanKonsep, Proses, danPraktik.Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta

Price and Wilson.2005. KonsepKlinis Proses-Proses PenyakitEdisi. Vol.2. Jakarta: EGC.

Productivity : The HEROES

Rull, G. 2011. Acute Appendicitis. Retrieved May 10, 2014, from http://www.patient.co.uk/doctor/Acute Appendicitis.htm Sander G.B. et.al., 2011,

Siswati, 2010.Kumpulan Photocopy

DesainFormulirRekamMedisdanInformasiKesehatan. Jakarta

Sjamsuhidajat, R danWim de Jong. 2004. BukuAjarIlmuBedah. Jakarta: EGC Sjamsuhidajat. 2010. BukuAjarIlmuBedah, Edisi II. Jakarta : EGC

Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2004. BukuAjarIlmuBedah, State: McGraw Hill's.

Sulistiyawati, Hasneli, Y danNovayelinda, R. (2012), EfektivitasMobilisasiDiniTerhadapPenyembuhan Luka Post OperasiApendisitis. http://Repository.unri.ac.id/bitstream

/123456789/1895/1/MANUSKRIP_ 3.Pdf Diaksestanggal 8 agustus 2016

UliyahMusrifatuldan A. AzisAlimulHidayat. 2008.

(20)

Teknik pengumpulan data : Wawancara, observasi dan Pemeriksaan fisik

Ruang : Kenanga

Pengkaji : Fedi Sudrajat

A.

IDENTITAS

1. Identitas Pasien Nama : Nn. N

Umur : 15 tahun Alamat : Kalierang Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Belum Menikah Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Pelajar Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Tanggal Masuk : 25 Januari 2016 pukul 09.40 WIB

No. RM : 9847XX

Diagnosa Medis : Apendisitis

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. M

Umur : 46 Tahun

Alamat : Kalierang

Hubungan : Ibu

B.

RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama saat MRS

(21)

apendiktomi yang akan dijalaninya.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang ke poli bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tanggal 25 Januari 2016 pukul 09.40 WIB. Di poli bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo klien mengatakan sudah mengalami nyeri sekitar 1 minggu yang lalu. Klien dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan klien di diagnosa terkena apendiksitis. Dokter menyarankan agar klien direncanakan rawat inap untuk persiapan operasi apendiks. Klien dibawa ke ruang Kenanga RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tanggal 25 Januari 2016 pukul 11.30 untuk mendapatkan perawatan. Rencana tindakan Apendiktomy pada tanggal 27 Januari 2016. Hasil pemeriksaan Laboratorium dengan Leukosit 12910u/L.Klien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah sejak ± satu minggu yang lalu, klien mengalami demam

tinggi, lemas, pusing dan di perut bagian kanan bawah terasa nyeri semakin bertambah sakit ketika bergerak dan nyeri timbul sewaktu-waktu. Nyeri seperti diremas-remas. Nyeri perut kanan saat ditekan. Skala nyeri 6. Klien mengatakandemam / panas sejak 2 hari yang lalu danbadannya meriang.

Klien juga mengatakan takut/merasa khawatir tentang kondisi yang dialaminya sekarang dengan rencana tindakan operasi yang dijadwalkan tanggal 27 januari 2016. Klien menyatakan cemas bila mengingat penyakitnya.Pemeriksaan tanda-tanda vital klien didapat TD: 100/70mmHg, nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,60C, RR: 20x/menit.

4. Riwayat Penyakit Sebelumnya

Klien mengatakan belum pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya dan belum pernah melakukan operasi apapun.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

(22)

gangguan baik saat menarik napas atau menghembuskan napas. RR= 20 /m

tanpa menggunakan alat bantu nafas. 2. Eliminasi

Sebelum sakit : klien mengatakan BAB dan BAK normal

Saat pengkajian : klien mengatakan BAB lunak agak encer 2 kali sehari. 3. Makan dan Minum

Sebelum sakit : klien mengatakan biasa makan 3x sehari dengan nasi, sayur, lauk dan minum 8-10 gelas air putih sehari. Tidak ada pantangan makanan apapun.

Saat pengkajian : klien mengatakan tidak nafsu makan, makan hanya 1/2

porsi dari yang disediakan RS dan minum hanya 4 gelas sehari 4. Istirahat tidur

Sebelum sakit : klien mengatakan biasa tidur malam dari jam 22.00 WIB – 04.00 WIB tidak ada gangguan tidur. Klien jarang tidur siang.

Saat pengkajian : klien mengatakan mengalami gangguan tidur, yang terkadang merasa nyeri saat tidur malam. Klien tidak bisa tidur karena memikirkan rencana operasi yang akan dilakukan. Klien tampak lingkaran hitam pada mata

5. Gerak dan aktifitas

Sebelum sakit : klien mengatakan dapat beraktifitas dengan baik

Saat pengkajian : klien mengatakan gerak aktifitasnya terbatas akibat nyeri yang dideritanya. Bertambah sakit jika bergerak dan hanya berbaring di tempat tidur.

6. Personal Hygiene

Sebelum sakit : klien mengatakan biasa mandi 2x sehari pagi dan sore Saat pengkajian : klien mengatakan hanya di lap 2x sehari oleh keluarganya 7. Berpakaian

(23)

Sebelum sakit : klien mengatakan suhu tubuhnya normal

Saat pengkajian : klien mengeluh tubuhnya panas dan suhu tubuh pasien 37,6’C

9. Rasa aman dan Nyaman

Sebelum Sakit : klien mengatakan tidak mengalami gangguan rasa aman dan nyaman

Saat pengkajian : klien mengatakan masih memikirkan keadaannya, merasa cemas akan penyakit dan tindakan operasi yang akan dijalaninya. klien tampak cemas, gelisah, sedikit berkeringat, klien tampak tidak nyaman dengan nyeri perut bagian bawah kanan yang dialaminya, seperti diremas-remas, bertambah sakit jika kaki digerakkan dan pasien mengatakan tidak nyaman dengan kondisinya.

10. Interaksi Sosial

Saat pengkajian pasien mengatakan interaksi dengan keluarga ataupun tenaga kesehatan lainnya baik baik saja.

11. Prestasi dan produktifitas

Sebelum sakit : klien mengatakan dapat bersekolah kelas 3 SMP. Saat pengkajian : klien mengatakan tidak dapat bersekolah lagi karena nyeri/sakit yang dialaminya.

12. Rekreasi

Sebelum sakit : klien mengatakan melakukan rekreasi bersama keluarga kadang-kadang

(24)

RS hanya bisa baca-baca buku. 14. Ibadah

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak dapat beribadah karena sakit.

D.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Cukup

2. Kesadaran : Compos Mentis 3. Suhu : 37,6oC

4. Nadi : 80 x/ mnt

5. RR : 20 x/ mnt

6. TD : 100/70 mmHg

Keadaan Fisik Head to Toe

1. Kepala : Bentuk mesochepal, kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut normal, warna rambut hitam, tidak ada lesi atau benjolan, klien tampak gelisah, ekspresi wajah tegang.

2. Mata : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva merah muda, Sklera unikterik, pergerakan mata terkoordinasi, terdapat lingkar hitam pada mata 3. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak

terdapat lumen, penciuman baik, mukosa hidung lembab, tidak ada pernafasan cuping hidung.

4. Mulut : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, gigi bersih rapih, dan lidah bersih, tidak ada stomatitis, meringis kesakitan.

5. Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan pendengaran baik.

6. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan .

(25)

kuadran dengan frekuensi 12 kali/ menit.Palpasi yang dilakukan yaitu pemeriksaan pada area kanan bawah terdapat nyeri tekan dan nyeri saat membungkuk/setiap gerak. Perkusi yang dilakukan terdapat bunyi timpani. Klien sering memegangi perutnya yang sakit. Kulit teraba panas.

9. Genitalia : Jenis kelamin perempuan kelainan tidak terkaji

(26)
(27)

1. Klien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah sejak ± satu minggu yang lalu

Di perut bagian kanan bawah terasa semakin bertambah sakit ketika bergerak. Nyeri seperti diremas-remas. Nyeri perut kanan saat ditekan dan nyeri timbul sewaktu-waktu. nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,60C, RR: 20x/menit.

Nyeri akut b.d agen cidera biologis

2. Klien mengatakan

takut/merasa khawatir tentang kondisi yang dialaminya sekarang dengan rencana tindakan operasi yang dijadwalkan tanggal 27 januari 2016.

Klien menyatakan cemas bila mengingat penyakitnya.

TTV:

TD: 100/70 mmHg, N: 96 x/menit RR:20 x/menit. klien tampak gelisah dan ekspresi wajah tegang.

Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang prosedur operasi

3. Klien mengatakan demam / panas sejak 2 hari yang lalu dan

klien mengatakan badannya meriang.

Kulit teraba panas. TTV: TD: 100/70mmHg, nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,60C, RR: 20x/menit.

(28)

3.

Kurang pengetahuan (tentang penyakit & pengobatan) berhubungan dengan

kurang informasi tentang penyakit dan prosedur tindakan.

(29)

biologis/peradangan pada apendisitis ditandai dengan : DS :

Klien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah sejak ± satu minggu yang lalu

Di perut bagian kanan bawah terasa semakin bertambah sakit ketika bergerak. Nyeri seperti diremas-remas. Nyeri perut kanan saat ditekan dan nyeri timbul sewaktu-waktu. Skala nyeri 6

DO :

Tampak meringis menahan nyeri dan terlihat memegang perut bagian kanan bawah. Pemeriksaan tanda- tanda vital klien didapat TD: 100/70mmHg, nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,6 0C, RR: 20x/menit.

adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Nn. N selama 2x24 jam diharapkan nyeri akan berkurang/hilang kriteria :Klien tidak mengeluh nyeri lagi pada saat beraktivitas, nyeri turun dari 6 menjadi 4 klien dapat bergerak dengan leluasa, tanda-tanda vital dalam batas normal.

karakteristik, dan integritas nyeri dengan skala (0-10) 1x/hari b. Monitor tanda-tanda vital

1x/hari

c. Ajarkan teknik relaksasi: napas dalam

d. Lakukan masase pada daerah nyeri

e. Ajarkan teknik kompres hangat

f. Berikan posisi klien yang nyaman: duduk b. Perubahan tanda-tanda

vital merupakan indi-kator terjadinya nyeri. c. Teknik relaksasi (napas

dalam) dapat mening-katkan sup-lain O2 ke

jaringan sehingga nyeri berkurang.

d. Dapat mengurangi nye-ri

e. Cara untuk mengurangi nyeri.

f. Cara/respon untuk mengurangi nyeri g. Mengetahui

(30)

Klien mengatakan takut/merasa khawatir tentang kondisi yang dialaminya sekarang dengan rencana tindakan operasi yang dijadwalkan tanggal 27 januari 2016. DO :

- Ekspresi wajah tegang - Klien dan keluarga selalu

bertanya tentang kondisnya.

- Klien terlihat gelisah

tentang penyakit atau kondisi yang dialaminya. Klien kooperatif dalam perawatan dan pengobatan. Ekspresi wajah tidak tegang.

2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keluhannya.

3. Beri informasi tentang perawatan yang diper-lukan selama dirawat

4. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang

2. Dengan mendengarkan keluhan, klien akan merasa diperhatikan dan dapat mengurangi kecemasannya.

3. Pemberian informasi yang

adekuat dapat bosan dalam menghadapi perawatan.

3. 25 januari 2016 Hipertermi berhubungan dengan infeksi/proses penyakit pada apendiks ditandai dengan:

DS:

Klien mengatakan demam / panas sejak 2 hari yang lalu dan

setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Nn. N selama 2x24 jam diharapkan hipertermi akan teratasi dengan kriteria: Pasientidak demam, suhu tubuhpasien dalambatas normal(36,8 – 37,30C.), kulitpasien tidakteraba hangat, kulitpasien

1. Observasi TTV terutama suhu

2. Berikan kompres hangat 3. Anjurkan menggunakan

pakaian tipis

4. Batasi aktivitas fisik 5. Anjurkan banyak

minum

1. Untuk mengetahui perkembangan suhu

(31)

TTV: TD: 100/70mmHg, nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,60C, RR: 20x/menit.

6. Antibiotic berguna untuk membunuh kuman penyebab infeksi

4. 25 januari 2016 Kurang pengetahuan (tentang penyakit & pengobatan) berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit dan prosedur tindakan..

setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Nn. N selama 1x24 jam diharapkan pengetahuan klien tentang proses penyakit dan pengobatannya meningkat dengan kriteria :klien menyatakan telah memahami tentang penyakit dan pengobatannya, klien kooperatif dalam program pengobatan.

1. Diskusikan tentang

pe-ngobatan yang

diberikan dan efek samping obat.

2. Berikan informasi untuk membatasi aktivitas gu-na mencegah kelelahan. 3. Jelaskan prosedur

tin-dakan pembedahan

1. pemahaman tentang penyakit dapat mening-katkan kerjasama de-ngan program terapi. 2. Berikan penjelasan tgg

penyakit dan pengoba-tannya.

(32)

25 Januari 2016 1. 11.30 1. Mengkaji tingkat nyeri, lokasi, karakteristik dan integritas nyeri dengan skala (0-10)

Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00

S : - Klien mengatakan abdomen masih terasa sakit. Skala nyeri 4 O :- Ekspresi wajah nampak meringis

- Pasien rencana operasi - Tanda-tanda vital

TD: 100/70mmHg, nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,60C, RR: 20x/menit

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat nyeri

2. Observasi tanda-tanda vital

3. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri 4. Memberikan kompres hangat pada abdomen 11.40 2. Mengukur tanda-tanda vital

(TD, N, RR, S)

11.50 3. Mengajarkan teknik relaksasi : nafas dalam

Memberikan posisi yang nyaman pada klien

Memberikan kompres hangat selama 20 menit

25 Januari 2016 2. 21.00 1. Memonitor tingkat kecemasan klien

Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00

S : Klien mengatakan masih sedikit merasa cemas terhadap Penyakitnya

11.40 2. memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan keluhannya,

O : Klien nampak gelisah A : Masalah belum teratasi

(33)

25 januari 2016 3. 20.45

Memberikan obat antibiotic (ceftriaxone 1gr)

Memberikan kompres hangat di kening

Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih (8gelas=2000cc)

Menganjurkan klien untuk istirahat

Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00

S: klien mengatakan badannya tidak terasa panas O: suhu tubuh klien 36,50C

Kulit klien tidak teraba hangat Kulit klien tidak kemerahan A : masalah hipertermi tercapai

P : lanjutkan tindakan keperawatan dan pertahankan kondisi klien

25 januari 2016 4. 11.30 Memberikan informasi untuk membatasi aktivitas guna mencegah kelelahan, Menjelaskan kepada klien tentang prosedur, tindakan keperawatan,

Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00

S : klien mengatakan belum mengetahui semua, terutama tentang dampak prosedur tindakan pembedahan dan pengobatanyang dijalaninya

O :- Klien nampak sering bertanya - Klien mampak khawatir A: - Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat pengetahuan

2. Kaji tentang prosedur tindakan keperawatan yang dilakukan 3. Kolaborasi pemberian Obat

(34)

08.10

O :- Ekspresi wajah sudah tidak menahan nyeri - Pasien rencana operasi

- Tanda-tanda vital

TD: 110/70mmHg, nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,50C, RR: 20x/menit

A : Masalah teratasi sebagian P : pertahankan intervensi 1. Kaji tingkat nyeri

2. Observasi tanda-tanda vital

3. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri 4. Memberikan kompres hangat pada abdomen jika nyeri timbul

Evaluasi tgl 26/01/2016 pukul 21.00

S : klien mengatakan sudah merasa tenang dengan menggunakan teknik nafas dalam

O : Klien sudah tenang, tidak gelisah A : Masalah kecemasan teratasi P : Pertahankan intervensi

26 Januari 2016 3. 24.00

Evaluasi tgl 26/01/2016 pukul 21.00

S: klien mengatakan badannya sudah tidak terasa panas

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu dalam upaya merealisasikan aspirasi keadilan maupun kepemilikan dalam perekonomian harus dibangun dari arah terapan ilmu dan

Tujuan Penelitian ini untuk dapat membandingkan mekanisme pemberian kredit, perhitungan bunga kredit atau bagi hasil pada pembiayaan musyarakah dan kredit modal kerja pada

Pada perulangan ini variabel jalur terpendek ( penampung hasil yang akan ditampilkan pada output ) akan di isi dengan isi dari variabel jalur terpendek hasil dari

Pada saat kita sudah terhubung dengan Internet, dan kita bermaksud untuk membuka suatu halaman web site tertentu, maka kita perlu menuliskan alamat domain web

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kisaran nilai atribut tekstur yang paling disukai konsumen pada produk sosis sapi, selain itu juga untuk mengetahui tingkat

Pada Tabel 7, dapat diketahui bahwa roti manis dengan substitusi tepung daun sirsak, tepung jambu biji, dan tepung kombinasi memiliki diameter pori yang lebih

Fungsi dari rangkaian integrator adalah sebagai pengubah tegangan kotak menjadi tegangan segitiga, atau dapat juga digunakan sebagai rangkaian filter lulus

Penelitian pendahuluan meliputi analisa sensori untuk menentukan konsentrasi jus lidah buaya terbaik pada es krim soyaloe dan penelitian utama meliputi uji fisik