ANALISIS TERHADAP KETENTUAN SAKSI TINDAK PIDANA ZINA DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Raden Intan Repository
Teks penuh
Dokumen terkait
Majelis hakim dalam memutuskan perkara tidak memperhatikan fakta – fakta persidangan, karena dari keterangan saksi, keterangan terdakwa dan alat bukti surat (visum
Perlu dipahami bersama bahwa salah satu alat bukti yang sah dalam proses peradilan pidana adalah keterangan saksi dan/atau korban yang mendengar, melihat, atau mengalami
literatur-literatur, kitab-kitab dan Undang-Undang yang berkaitan dan relevan dengan objek kajian. Adapun p enelitian ini bersifat penelitian hukum yuridis
Jika dalam pandangan hukum Islam sanksi bagi pelaku kejahatan seksual atau (pedofilia) telah ditetapkan oleh nash yang berupa dera atau rajam, dan hukuman
Di dalam hukum pidana positif, tindak pidana pembunuhan anak oleh orang tuanya menurut KUHP adalah seseorang yang dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa prosedur lelang barang jaminan fidusia dalam hukum positif yang lebih banyak diterapkan adalah dengan cara eksekusi objek
pasal 1 angka 27 KUHAP adalah suatu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proses pembuktian pada prinsipnya menganut adanya keharusan menghadirkan saksi-saksi di persidangan Pasal 185 ayat (1) KUHAP, akan