• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika yang disebut kombinatorika memungkinkan seseorang untuk menghitung cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angka-angka. Hal ini memberikan taksonomi dan klasifikasi dari beberapa kombinasi yang muncul. Matematika menjabarkan bagaimana kombinasi-kombinasi itu berhubungan dengan nada dan bagaimana nada-nada tersebut dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya. (Lewin. 1993) menyatakan bahwa matematika memberikan kerangka yang cocok pada ahli-ahli teori musik untuk memberitahukan cara yang paling baik untuk mendengarkan sebuah karya musik. Matematika juga merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Problematika yang sering terjadi yaitu peluang dalam perjudian, bilangan pada tangga nada dan lain-lain.

Penentuan-penentuan nada-nada musik dengan menggunakan teknis matematis sangat menarik untuk dibicarakan. Teori matematika yang digunakan disini berkaitan dengan teori bilangan dengan bahasan aritmatika modulo dan kongruensi menjadi kunci dari penyelesaian matematisnya. Tidak hanya itu aturan-aturan tentang nada harus dipahami supaya skripsi ini menjadi lebih mudah untuk dipelajari.

(2)

Musik sangat erat kaitannya dengan pendengaran dan perasaan.(Rakai. 2008) untuk memahami musik, seseorang harus terlatih pendengarannya dan perasaannya dalam memainkan nada-nada yang ada di partitur musik. Jika pendengarannya tidak terlatih untuk mendengar suara suatu nada, pemain musik tersebut sulit untuk menentukan nada-nada yang sedang didengarnya. Begitu pula dengan perasaan pemain musik. Jika perasaannya belum menyatu dengan nada-nada yang ada di partitur, kemungkinan besar, pemain itu akan memainkan nada dengan tempo yang tidak sesuai. Nada-nada musik yang didengar oleh pemain musik sangat berkaitan dengan nada-nada pembentuk akord. Nada yang penulis kaji disini berjumlah 12 nada. Dengan dasar-dasar teori matematika dan teori musik yang akan digabungkan disini, akan dilihat suatu hubungan didalamnya.

Atas dasar itulah, penulis mengkaji lebih dalam mengenai pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun merubah (transposisi) musik dan keterkaitannya antara notasi musik dan pembawaan musik.

Selanjutnya skripsi ini akan diberi judul “Aplikasi Matematika Pada Transposisi Tangga Nada Musik’’. Pada skripsi ini, penulis mencoba untuk menelaah hubungan antara ilmu matematika dan ilmu musik.

(3)

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dari permasalahan yang ada didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana teori matematika dapat diterapkan didalam teori musik dan memperoleh suatu rumus dengan hasil yang optimal?

2. Bagaimana merubah/membentuk ke-12 nada tersebut dari bentuk satu ke bentuk lainya agar menghasilkan suatu akord yang sesuai dengan partitur musik?

1.3 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam seni musik, transposisi mengacu kepada perubahan tangga nada/akord menjadi lebih rendah maupun lebih tinggi (Schuijer, Michiel. 2008). Ada dikenal istilah tangga nada, ini berisikan kumpulan nada-nada yang harmonis. Kumpulan dari semua tangga nada dalam musik disebut tangga nada kromatik . Ada banyak jenis tangga nada yang dapat disusun dari nada-nada yang ada pada tangga nada kromatik. Tangga nada yang umum digunakan untuk memainkan suatu musik adalah tangga nada mayor.

Ketika dimainkan secara berurutan tangga nada mayor dikenal dengan istilah: Do-Re-Me-Fa-So-La-Si-Do (Solfeggio Arpeggio) atau disebut juga Notasi Gregorian yang dikembangkan pada abad ke 11 oleh Guido of Arezzo. Urutan ini hasil asimilasi dengan hymne Latin: Ut queant laxis, Re sonare fibris, Mi ra gestorum, Fa muli

(4)

Jika seseorang mulai dengan permainan tangga nada terlebih dahulu kepadanya harus dijelaskan mengenai bentuk tangga nada itu. Sebagai permulaan diberikan penjelasan mengenai pengertian jarak antara nada. Jarak antara 2 nada yang paling kecil ialah jarak 1/2 . Dua jarak 1/2 merupakan jarak 1 (C-D, Cis-Dis, E-Fis atau Bes-C). Sebagai dasar untuk menjelaskan tangga nada mayor dipakai deretan dari C ke C: C-D-E-F-G-A-B-C (nada dasar ).

Ternyata bahwa tangga nada ini terdiri atas jarak 1/2 dan jarak l . Pada piano dimainkan deretan nada dari C ke C. Kemudian masing-masing jarak ditunjukkan satu persatu,supaya dapat diketahui yang mana jarak 1 dan yang mana jarak 1/2. Tempat ke-2 jarak - 1/2 itu harus dihafal dengan baik yaitu antara tingkat ke-3 dan ke-4, dan antara tingkat ke-7 dan ke-8.

Gambar 1.1 Jarak antar Tangga nada

Harus pula dijelaskan bahwa jarak 1/2

1. Nada ke-7 membimbing kepada nada dasar tangga nada lagi,

ini begitu penting karena akan memberikan kecenderungan untuk membimbing atau menarik ke nada dasar, yaitu:

2. Nada ke-4 membimbing kepada nada ke-3 tangga nada.

Tangga nada dengan urutan ini adalah tangga nada mayor. Jika dibentuk tangga nada mayor pada nada lain, maka untuk mempertahankan jarak-jarak 1/2 ini

(5)

Tanda-tanda perubahannya adalah:

1. Pertinggian Tangga Nada

Suatu nada dasar dapat dipertinggi 1/2 jarak . Cara menulisnya ialah dengan memberi tanda palang di muka not itu, namanya ditambah dengan is (misal: C jadi Cis). Suatu nada dasar dapat dipertinggi 2 kali 1/2 jarak. Cara menulisnya ialah dengan memberi tanda palang-ganda dimukanya dan namanya ditambah dengan isis (misal: C jadi Cisis).

Gambar 1.2 Pertinggian Tangga Nada 2. Perendahan Tangga Nada

Suatu nada dasar dapat direndahkan 1/2 jarak. Cara menulisnya ialah dengan tanda mol dimuka not itu, namanya ditambah dengan es (misal: B jadi Bes). Suatu nada dasar dapat direndahkan 2 kali 1/2 jarak. Cara menulisnya ialah dengan cara tanda mol-ganda dimukanya dan namanya ditambah dengan eses (misalnya: B jadi beses).

(6)

Penjelasan dibawah ini memperlihatkan lebih jelas, perubahan yang dapat terjadi pada nada-nada dasar. Penjelasan ini harus dipelajari untuk membaca not.

Turun 1/2 jarak Naik 1/2

Ces ……….. C ………...Cis jarak Des …………...... D ……….... Dis Es (e-es) ………...E ………..Eis Fes ………... .F………... Fis Ges ……… G ……….Gis As(a-es)………A ……….Ais Bes ……….. B ………...Bis

Untuk menerangkan pengertian mayor dan minor, harus dilihat lagi tangga nada mayor, tangga nada rninor ini dimulai dengan tingkat ke-6. Maka tingkat ke-6 tangga nada mayor menjadi nada-awal tangga nada minor:

Tingkat nada: 1-2-3-4-5-6-7-8

Nama nada : C-D-E-F-G-A-B-C

A - B - C - D - E - F - G - A (nama nada)

1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 (tingkat nada)

Istilah untuk hubungan antara tangga nada mayor dengan minornya ini adalah "sejajar". Tangga nada ini disebut tangga nada minor asli atau minor asal.

(7)

Interval dalam istilah musik adalah sebuah jarak antara nada satu ke nada yang lainnya. baik jarak nada ke atas atau jarak nada ke bawah (Taylor, Eric. 1989). Interval memiliki beberapa nama yaitu:

1. Prime adalah interval nada dari nada 1 ke nada yang sama. Misal: dari nada Do (C) ke Do (C).

2. Seconde adalah interval nada dari nada 1 ke nada ke-2 (diatas atau di bawahnya).

Misal: Nada Do (C) ke Re (D).

3. Ters adalah yaitu interval nada dari nada 1 ke nada ke-3

Misal: Nada Do (C) ke nada Mi (E).

4. Kuart adalah interval dari nada ke 1 ke nada ke-4 di atasnya.

Misal: Nada Do (C) ke Fa (F), Re (D) ke Sol (G), Mi (E) ke La (A)

5. Kuint adalah interval 5 nada.

6. Sext adalah interval 6 nada.

7. Septim adalah interval 7 nada.

8. Oktaf adalah interval 8 nada, dalam musik diatonis oktaf mengidentifikasikan

pengulangan nada yang sama hanya dalam tingkatan yang lebih tinggi. Misal: Nada Do (nada C) rendah ke nada Do (nada C) tinggi, Sol (nada G) rendah

(8)

Setiap interval mempunyai kualitas tersendiri. Setiap not akan diidentifikasikan dengan angka sehingga angka-angka tersebut bisa diterapkan dalam akord/not yang berbeda, karena walaupun not tersebut berbeda kualitas interval yang didengarkan akan tetap sama.

Chord/akord secara umum dapat diartikan sebagai suatu rangkaian nada-nada yang tersusun secara teratur dari sebuah tangga nada dan biasa mewakili tangga nada tersebut (Rendra, Yuli. 2008). Jika diartikan dalam gitar, akor adalah dua atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan dalam 1 petikan dan dalam 1 waktu yang sama. Dalam sebuah lagu, akord berfungsi sebagai musik pengiring atau rhythm. Berikut contoh Tabulasi Akord pada gitar:

Akord G Mayor Akord A Mayor

Akord D Mayor

(9)

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk Merancang aplikasi transposisi akord tangga nada dan mendapatkan susunan akord-akord yang baru pada sebuah lagu.

1.5 KONTRIBUSI PENELITIAN

Kontribusi penulisan skripsi ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya keterkaitan antara matematika dan dunia musik.

1.6 METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

1. Pembelajaran literatur

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca dan memahami artikel yang berkaitan dengan teori bilangan, fungsi dan teori musik sehingga dapat mendukung penulisan tugas akhir.

2. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, sebagai contoh data akord dari lagu yang diperoleh dari buku-buku, majalah, internet, dan lain-lain.

Gambar

Gambar 1.1 Jarak antar Tangga nada
Gambar 1.2 Pertinggian Tangga Nada  2.  Perendahan Tangga Nada

Referensi

Dokumen terkait

Situs web what is ontology ( www.formalontology.it/section.4.htm ) memberiikan definis ontologi sebagai berikut: “ilu atau studi mengenai sesuatu yang ada, sistem khusus

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa UNNES sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester

Simpangan baku atau deviasi standar adalah suatusimpangan yang besarnya sama dengan akar pangkat dua dari kuadrat variansinya, dimana varians merupakan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah adanya kesadaran dari siswa bahwa penggunaan gadget untuk hal-hal yang tidak diperlukan tidak akan memberikan sesuatu yang berguna

Berdasarkan uraian di atas maka dimasa mendatang pemanfaatan Mikrosatelit DNA (SSR) dalam program pemuliaan tanaman kelapa akan sangat membantu untuk (1) mempercepat

Seperti disampaikan oleh kepala sekolah MI Nurul Huda Candisari bapak SP dalam wawancara:“Supervisi akademik yang ada di sekolahan kami, penerapanya adalah pada awal

Accordingly, a study on the supplementation of the lay- ing hens diets with mangosteen pericarp meal ( MPM) and VE was carried out to determine their effects on egg

[r]