63
BAB V
KESIMPULAN
5.1. KesimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain, sebagai berikut:
1. Perubahan sistem pelaporan pajak yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada dinilai cukup efektif. Pelaporan pajak menggunakan SIMKEU dirasakan dapat mengurangi pekerjaan bendahara, karena tidak lagi harus merekap SSP. SSP tidak lagi dalam bentuk hard copy, melainkan SSP dapat
disimpan dalam bentuk CD. E-tax menguntungan kedua belah pihak,
pemerintah dan Universitas Gadjah Mada. E-tax menawarkan proses
penyetoran dan pelaporan pajak yang lebih mudah, praktis dan efisien.
2. Pengendalian Internal yang telah dilakukan oleh Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada terkait dengan proses penyetoran dan pelaporan pajak telah efektif sesuai dengan unsur-unsur pengendalian internal, antara lain:
A. Lingkungan pengendalian
Secara garis besar, penilaian lingkungan pengendalian pada pengendalian internal Universitas Gadjah Mada telah memenuhi kriteria sangat memadai pada angka 0,87. Lingkungan pengendalian merupakan cerminan perusahaan termasuk segala tindakan, prosedur serta kebijakan
64 yang terdapat pada perusahaan. Lingkungan pengendalian terdiri dari beberapa sub komponen, antara lain :
1. Integritas dan Nilai Etika
Integritas dan nilai etika yang terdapat pada Universitas Gadjah Mada sudah baik, sudah terdapat peraturan tentang tata cara berpakaian dan bersikap. Hal ini menunjukan bahwa integritas dan nilai etika telah dijunjung oleh Universitas Gadjah Mada.
2. Komitmen terhadap Kompetensi
Universitas Gadjah Mada sangat menjunjung tinggi kompetensi karyawannya. Hal ini terbukti dengan adanya tahap seleksi pada proses perekrutan karyawan. Universitas Gadjah Mada memiliki standar dalam merekrut karyawan, sehingga Universitas Gadjah Mada memiliki sumber daya manusia yang bagus dan kompeten dalam bidangnya. Pengembangan kemampuan dan pelatihan pun dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada guna meningkatkan mutu dari karyawan tersebut.
3. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
Universitas Gadjah Mada memiliki filosofi dan gaya operasi manajemen yang baik. Filosofi dan gaya operasi manajemen yang baik akan meningkatkan kesadaran para karyawan akan tanggung jawabnya sebagai bagian dari Universitas Gadjah Mada. Universitas Gadjah Mada memiliki visi dan misi yang tertulis dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan.
65 4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada digambar secara jelas berikut bagan dan penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pekerjaan. Apabila struktur organisasi dan pembagian wewenang serta tanggung jawab ini dilaksanakan dengan baik dan sesuai, maka tidak ada personel yang memiliki tanggung jawab ganda.
5. Majelis Wali Amanat dan Dewan Audit
Kebijakan dan peraturan di Universitas Gadjah Mada diatur oleh Majelis Wali Amanat dan Dewan Audit. Peranan keduanya sangat penting. Majelis Wali Amanat adalah organisasi pembuat keputusan tertinggi di Universitas Gadjah Mada, sedangkan Dewan Audit memiliki tugas melakukan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan universitas untuk dan atas nama Majelis Wali Amanat.
6. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian
Universitas Gadjah Mada menggunakan sistem presensi sidik jari. Sistem ini dirasa dapat mengurangi tindakan kecurangan terkait kehadiran karyawan. Evaluasi dan kompensasi atas pekerjaan karyawan pun dilakukan oleh Direktorat Keuangan sebagai bentuk
66 kebijakan dan prosedur kepegawaian. Tujuannya adalah untuk mengukur atau menilai baik buruknya kinerja karyawan.
B. Penilaian Risiko
Segala bentuk penilaian risiko yang terdiri dari identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko sudah memenuhi kriteria sangat memadai. Hal ini dikarenakan, adanya pengendalian yang bertujuan untuk mengurangi risiko yang mungkin muncul. Apabila terdapat kemungkinan tersebut, maka sebisa mungkin risiko tersebut akan dikurangi.
C. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian terdiri dari lima sub komponen. Aktivitas pengendalian yang terdapat pada Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada telah memenuhi kriteria sangat memadai pada angka 0,87. Sub komponen dari aktivitas pengendalian, antara lain:
1. Pemisahan Tugas
Pembagian tugas dan wewenang pada Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada sudah sangat baik, jelas, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Direktorat Keuangan. Pembatasan ruangan ada di setiap bagian (SDM, keuangan, anggaran, akuntansi). Hal ini merupakan salah satu cara Direktorat Keuangan untuk menciptakan suasana kondusif.
2. Pengendalian Otorisasi
Pengendalian otorisasi yang terdapat pada Direktorat Keuangan telah memenuhi kriteria sangat memadai. Hal ini terbukti dengan
67 adanya otorisasi khusus pada proses penyetoran dan pelaporan pajak. Dimana hanya Kasubdit Perbendaharaan dan orang yang diberi wewenang yang dapat memasukan data dalam proses penyetoran dan pelaporan pajak. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecurangan yang mungkin terjadi, misalnya manipulasi data.
3. Pengendalian proses informasi
Direktorat Keuangan telah mengendalikan proses informasi dengan baik mulai dari tahap input, proses, dan output. Pengarsipan terhadap dokumen-dokumen atas pelaporan pajak pun telah dilakukan oleh Direktorat Keuangan. Sebelum diarsipkan, dokumen tersebut terlebih dahulu diperiksa kelengkapan atributnya. Hal ini akan memudahkan apabila sewaktu- waktu dokumen tersebut dibutuhkan.
4. Pengendalian fisik
Penyimpanan kas dan cek adalah salah satu bentuk pengendalian fisik yang dilakukan oleh Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada. Hanya pejabat struktural yang dapat mengakses penyimpanan tersebut.
5. Reviu Kinerja
Seluruh data dan dokumen akan di-reviu kembali oleh Direktorat Keuangan. Hal ini ditujukan agar aktivitas pengendalian internal menjadi semakin sempurna. Direktorat Keuangan menyadari dengan adanya reviu ini, nantinya akan didapati kinerja karyawan yang
68 semakin maksimal. Di samping itu, ini dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur kinerja karyawan.
D. Informasi dan Komunikasi
Sub komponen Informasi dan Komunikasi telah memenuhi kriteria sangat memadai pada angka 0,85. Informasi dan komunikasi yang berlangsung di Direktorat Keuangan terjalin dengan sangat baik. Seluruh proses yang dijalankan, memiliki diagram serta prosedur manual mengenai sistem tersebut. Diagram arus berguna sebagai alat bantu karyawan untuk mengerti dan memahami sebuah proses yang dijalani.
Komunikasi pun terjalin dengan baik, baik dengan pihak internal maupun eksternal. Untuk pihak eksternal Direktorat Keuangan telah menyediakan kotak saran untuk menampung kritik dan saran dari pihak eksternal. Sedangkan untuk pihak internal, kritik dan saran ditampung melalui rapat koordinasi secara periodik sekurang-kurangnya satu tahun sekali.
E. Pemantauan
Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada telah memenuhi kriteria sangat memadai dengan angka 0,8. Direktorat Keuangan menyadari bahwa pemantauan itu sangat penting dalam suatu pekerjaan. Oleh karena itu, pengawasan dilakukan oleh pihak manajemen pada tiap bagian.
69 5.2. Diskusi
Penelitian lain tentang pengendalian internal Universitas Gadjah Mada dilakukan oleh Baskoro (2008) dalam Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Universitas Gadjah Mada. Dalam penelitian tersebut, disimpulkan bahwa Universitas Gadjah Mada telah menerapkan berbagai pengendalian, diantaranya pengendalian aplikasi yang terdiri dari pengendalian otorisasi, input, proses serta output dengan baik. Penelitian tersebut, mengupas tentang bagaimana sebuah sistem berjalan serta perubahan yang dilakukan apabila terjadi kendala dalam prosesnya.
Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan COSO framework sebagai acuan. COSO framework
dipilih karena peneliti berpendapat bahwa COSO framework dapat
menggambarkan keseluruhan pengendalian yang telah dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada khusunya Direktorat Keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyetoran dan pelaporan pajak melalui e-tax. Kerangka kerja COSO terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring. COSO tidak hanya terfokus pada pengendalian aplikasi saja. Dengan COSO sebagai acuan, maka akan terlihat unsur pengendalian mana yang sudah baik dan mana yang belum. Hal ini dikarenakan, unsur pengendalian yang ada pada kerangka kerja COSO cukup kompleks.
5.3. Saran
Setelah melakukan observasi, wawancara dan kuesioner di lingkungan Direktorat Keuangan Universitas Gadjah Mada, peneliti memiliki beberapa
70 rekomendasi pada pembaca, maupun peneliti yang berkeinginan melakukan penelitian serupa, antara lain:
1. Terkait dengan proses pelaporan pajak menggunakan e-tax, akan lebih baik jika dilakukan penelitian yang lebih mendalam tentang e-tax termasuk langkah-langkah dalam melakukan pelaporan pajak melalui e-tax lengkap dengan bagan form e-tax tersebut
2. Terdapat beberapa kerangka kerja lain yang dapat dipakai dalam penelitian ini, sehingga akan lebih baik jika ada penelitian lanjutan yang menggunakan kerangka kerja yang berbeda.
3. Penelitian ini hanya terbatas pada Direktorat Keuangan saja, mungkin akan lebih baik apabila penelitian selanjutnya mencakup keseluruhan fakultas, direkorat atau unit-unit lain.
4. Terkait dengan proses pelaporan pajak menggunakan e-tax, perlu adanya cross check setelah melalui proses flagging antara bendahara dengan pihak bank. Hal ini diperlukan untuk semakin meminimalisir kekeliruan dalam input data pajak perorangan.
5. Untuk meningkatkan efektifitas proses pelaporan pajak serta pengendalian internalnya, mungkin biasa mengambil referensi atau melakukan studi banding dengan Universitas lain baik itu dalam negeri maupun luar negeri.