• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya

JURNAL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Oleh

YULIA SUSANTI 092154077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

(2)

Implementation The Cooperative Learning Model Type of Think Talk Write on The Concept of Ecosystem 7th Grade Science Class of The 3th Public High

School Cibalong at Tasikmalaya District

Yulia Susanti*) Purwati Kuswarini*) yuliasusanti.26@gmail.com

*)Biology Department Faculty of Educational Sciences And Teacher’s Training Siliwangi University Tasikmalaya

Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail : info@unsil.ac.id

ABSTRACT

The aims of this research was to know the effect of cooperative learning model type of think

talk write to increased of study result, which is used in ecosystemconcept in 7th grade of. This

research was held on September 2012– Juni 2013 using true experimental. The population in this research held 7th grade students. This research used two classes, the namely VII-B class as the experimental which used of cooperative learning model type of think talk write, and class VII-A class as the control by using direct learning model. Collected data were pre and post test results that taken before and after learning proccess activity. The instrument of this research were 35 multiple choice questions in which 4 options to be choosen. Technique of analysis data used t test with the significant level α = 0,05. Result of research shows that the experimental class has an average of pre test = 15,63, post test = 26,56 and N-gain = 0,52 (moderate category). The control class has an average of pre test = 14,23, post test = 22,36 and N-gain = 0,39 (moderate category). Pursuant to the result of analysis the data and examining of the hypothesis indicates that there was increasing the result of students learning process which its learning process had used the think talk write type cooperative learning model in diversity of natural resources concept in 7th grade of 3th public high school at

Cibalong Tasikmalaya District.

(3)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya

Yulia Susanti*) Purwati Kuswarini*)

yuliasusanti.@gmail.com

*)Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail : info@unsil.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk

write pada konsep ekosistem di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai bulan Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari 2 kelas. Sampel sebanyak 2 kelas yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write, dan VII B sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf nyata = 0,05. Teknik pengumpulan data berupa tes yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda dengan 4 options sebanyak 35 butir soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata pre test = 15,63, post test = 26,56 dan N-gain = 0,52 (kategori sedang), dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung memiliki nilai rata-rata pre test = 14,23, post test = 22,36 dan N-gain

= 0,39 (kategori sedang). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think

talk write pada konsep ekosistem di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten

Tasikmalaya.

(4)

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena pendidikan merupakan usaha yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, berbagai upaya pendidikan mutu dan kualitas di bidang pendidikan terus dilakukan, seperti kurikulum, buku, tenaga pelajar, sarana dan prasarana sekolah lainnya, fasilitas pendidikan yang menunjang kelancaran dan kemajuan pendidikan dan sebagainya.

Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar-mengajar siswa, telah banyak upaya yang dilakukan untuk memperbaiki aspek-aspek yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Tercakup dalam perbaikan itu adalah perbaikan terhadap tujuan, kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, juga evaluasi terhadap kualifikasi guru. Upaya yang berkaitan dengan perbaikan tujuan dan kurikulum baru atau penyempurnaan terhadap kurikulum yang sedang diterapkan. Namun pada kenyataannya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran tertentu khususnya IPA ternyata kurang memuaskan. Kegiatan belajar akan berjalan dengan baik ketika siswa mampu menguasai bahan pelajaran secara tuntas, khususnya pembelajaran IPA yang masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktifitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Hal ini berdampak penyerapan ilmu yang diberikan tidak mampu diserap secara optimal dan cenderung monoton.

Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Dengan demikian dalam proses pembelajaran diperlukan penyempurnaan baik dari peningkatan kualitas guru maupun penerapan perangkat belajar lain, misalnya dengan menggunakan model pembelajaran agar hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 3 Cibalong, nilai rata-rata harian ulangan biologi siswa kelas VII tahun ajaran 2011/2012 pada konsep ekosistem masih dibawah KKM yaitu 67, sedangkan nilai KKM yang harus ditempuh adalah 70. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA, sehingga siswa tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru SMP Negeri 3 Cibalong umumnya menerapkan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa cepat jenuh. Kejenuhan siswa dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kurang memperhatikan guru pada saat guru mengajar dan siswa cenderung pasif.

(5)

Untuk itu perlu ditingkatkan minat siswa melalui pengembangan proses pembelajaran IPA, sehingga tidak terkesan hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi juga membantu siswa membentuk pengetahuan serta memberdayakan mereka untuk mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Jadi agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal, maka harus pula menggunakan model pembelajaran yang inovatif salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write. Dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat meningkatkan minat, aktivitas belajarnya dan guru dapat menyampaikan materi sesuai dengan tujuan yang dicapai.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk

write pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong.

Metode Penelitian

Metode yag digunakan dalam penelitian ini adalah true eperimental. Metode ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write

sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

Dalam disain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi

pre test (tes awal) dengan soal yang telah di uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan, diberikan post test (tes akhir) pada kedua kelas tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep ekosistem. Tes berupa pilihan ganda dengan empat option dengan jumlah 35 soal. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII IPA SMP Negeri 3 Cibalong tahun ajaran 2012/2013. Pengmbilan sampel dengan mengunakan teknik double sample. Hasil pengambilan sampel menunjukkan kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Selama penelitian, peneliti menggunakan dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen pada proses pembelajarannya menggunakan model think talk

write sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran langsung.

Hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen yang menggunakan model think talk

write dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung menunjukan hasil yang

(6)

N-gain kedua kelas tersebut. Untuk melihat hasil pembelajaran dari kedua kelas tadi, disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 4.13 : Diagram Skor Rata-rata pre test, post test, dan N-gain Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa rata-rata N-gain di kelas eksperimen adalah 0,52 (kategori sedang), sedangkan rata-rata N-gain di kelas kontrol adalah 0,36 (kategori sedang). Hal tersebut menunjukan N-gain di kelas eksperimen lebih besar dari

N-gain di kelas kontrol, walaupun sama-sama mempunyai kategori sedang. Rata-rata post test di

kelas eksperimen 26,56 sedangkan rata-rata post test di kelas kontrol 22,36. Untuk KKM di kelas VII untuk mata pelajaran IPA SMP Negeri 3 Cibalong hasil konversi adalah 24,5. Dari data tersebut diketahi bahwa kelas eksperimen telah mencapai KKM sedangkan kelas kontrol belum mencapai KKM. Hal ini menegaskan bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dapat merangsang minat belajar siswa, sehingga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran langsung di kelas kontrol. Berarti ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model think talk write pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong.

Adapun perbedaan kegiatan proses pembelajaran model think talk write dengan metode ceramah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(7)

Tabel 4.19

Perbedaan Proses Pembelajaran Model Think Talk Write dengan Metode Ceramah

No Kegiatan Model Pembelajaran

Think Talk Write

Metode Ceramah 1 Think √ - 2 Talk √ √ 3 Write √ √ 5 Pemberian arahan penugasan √ - 6 Pengerjaan penugasan √ - 7 Presentasi hasil penugasan √ -

Model think talk write dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dalam proses pembelajarannya siswa bisa menjadi lebih aktif karena dituntut untuk menguasai dan mengembangkan kemampuan dalam dirinya pada materi yang sedang dipelajari. Selain itu siswa dapat menuangkan pemikirannya ke dalam sebuah catatan kecil sehingga lebih cepat untuk memahami dan mengingatnya.

Model pembelajaran kooperatif tipe think talk write diawali dengan tahap think

(berpikir), pada tahap ini setiap siswa membaca dan mempelajari teks tentang materi yang disampaikan guru, di buku paket. Kemudian setelah membaca setiap siswa membuat catatan hasil bacaan dengan bahasa mereka sendiri, catatan yang dibuat siswa berupa hal-hal yang penting dan hal-hal yang kurang dipahami. Tahap selanjutnya adalah talk (berbicara) yaitu berdiskusi dengan teman satu kelompoknya untuk membahas isi catatan yang telah mereka buat. Pada tahap ini siswa mengeluarkan pendapat, dan mencoba mencari jawaban dari hal-hal yang kurang mereka pahami yang ditemukan dalam teks bacaan. Pada tahap write (menulis) siswa menuliskan hasil diskusi kelompoknya di buku catatan masing-masing, yang selanjutnya hasil diskusi itu dipresentasikan. Adapun kelebihan model think talk write yaitu dapat menumbuh kembangkan kemampuan, pemahaman dan komunikasi siswa, mendorong siswa untuk berfikir, berbicara, kemudian menuliskannya berkenaan suatu topic dan membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur. Sedangkan kelemahan model think talk write itu sensiri yaitu dalam proses pembelajarannya dibutuhkan komunikasi dan sosialisasi yang baik dan siswa mudah melepaskan diri dalam keterlibatan diskusi dan tidak memperhatikan.

(8)

Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung diperoleh rata-rata skor pre-test 14,23, dan rata-rata skor post-test 22,36, sedangkan untuk hasil uji t dependent skor

pre-testpost test kelas kontrol adalah tolak Ho karena thitung < +ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa

skor hasil pre-test dan post-test tidak sama dan ada peningkatan. Kesimpulan

1. hasil rata-rata N-gain di kelas eksperimen adalah 0,52 sedangkan hasil N-gain di kelas kontrol adalah 0,36. Nilai rata-rata post test di kelas eksperimen yang memakai pembelajaran think talk write yaitu 26,56 dan nilai rata-rata post test dikelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung adalah 22,36; dan

2. ada peningkatan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write pada konsep ekosistem di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya.

Saran

1. Pada pertemuan awal pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen sebagian peserta didik masih kebingungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write

yang digunakan dengan alasan model pembelajaran baru diterapkan. Dengan demikian guru harus betul-betul memberikan informasi tentang model pembelajaran kooperatif tipe think talk write secara jelas sehingga siswa dapat memahami alur ataupun rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran.

2. Agar siswa lebih berani dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat hendaknya guru memberikan motivasi serta dalam proses pembelajaran guru lebih sering melakukan pembelajaran aktif.

3. Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write pada proses belajar mengajar hendaknya memperhatikan waktu jam pelajaran dan bahan ajar agar model pembelajaran yang digunakan dapat terlaksana dengan baik.

4. Untuk penelitian selanjutnya dapat mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write pada konsep yang berbeda dari konsep yang telah peneliti gunakan di SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya.

(9)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2012). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riwayat Penulis

Yulia Susanti adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Gambar

Gambar 4.13 : Diagram Skor Rata-rata pre test, post test, dan N-gain Hasil Belajar  Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Referensi

Dokumen terkait

2) Berilah tanda checklist (  ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat anda alami sebagai tenaga kerja pada komponen-komponen variabel.

Abstrak — Taman Hiburan Rakyat Surabaya berada yang di Jalan Kusuma Bangsa dulu melegenda dan banyak dikunjungi masyarakat baik dari dalam kota maupun dari luar

Bisa juga diartikan sebagai sistem ajaran (doktrin) dan praktek yang didasarkan pada sistem ke- percayaan seperti itu, atau sebagai kepercayaan akan keberadaan dan pengaruh

persaingan hotel dan resort di wilayah ciwidey kurang baik antara warga lokal dan hotel resort milik swasta, masing-masing saling bersaing baik dari segi

(200 M x 106 M) dan 1 (satu) pintu rumah papan yang terletak di atas tanah tersebut dengan ukuran 4 x 3 M sama dengan luas 12 M, yang terletak di kampung Pilar Jaya, Kecamatan

Lembar Tugas Siswa (LTS) berisikan indikator dan kegiatan yang berisikan langkah-langkah kegiatan atau petunjuk tugas siswa yang harus dikerjakan oleh masing-masing

Pada saat dilakukan pengkajian klien sering mengeluh sakit kepala sejak 3 hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk,

System Development Life Cycle – merupakan kumpulan dari berbagai modul ilmu pengetahuan yang ter- kait dengan pengembangan sebuah sistem atau entitas komputasi (sistem