• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DALAM WIRAUSAHA DAN INOVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Indomarco Prismatama Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN DALAM WIRAUSAHA DAN INOVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Indomarco Prismatama Malang)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DALAM WIRAUSAHA DAN INOVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Pada PT. Indomarco Prismatama Malang)

Ulfa Mufida Octavia *) N Rachma **) Achmad Agus Priyono***)

ABSTRACT

Human resources plays an important role ini the company. Employess are assets within organization as a thinker, planner and comtroller in organization. So employees can provide good performances, it takes innovation and leadership in the true entreprenuriel. Based company entreprenuriel leadership has advantages where permormance has room to maneuver more freely. In contrast to the perspective of the general organization where is the leadership aspect is restricted by the regulatory organization, so some aspect of entreprenurial based company more facilitate the ability of leaders to influence change and performance.

The aim of this research is to analyze the effect of entreprenurial based company and inovation to the employee performances. This research is done in PT Indomarco Prismatama. The sample of this research is 91. The data collected by using questionnaires which the sampling technique is determined by using the formula propotional random sampling. Analitical method used in this study is multiple linier regression analysis using SPSS program.

Analysis result shown that entreprenurial based company positively influences on the employees performance that shown by t alue is 4,032 with value p = 0,000 ≤ 0,05. The innovation positively on the employes performance that show by t value is 4,485 with value p = 0,000 ≤ 0,05 that result indicated that to increase employee performance management PT Indomarco Prismatama eed to consider the factors of entreprenurial based company and inovation, because those factors shown to affect the performance of employees.

Keyword : Entreprenurial based company , Innovation and Performance of Employees

(2)

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian dan tumpuhan bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi yang diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi atau perusahaan. Karyawan merupakan aset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis di dalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi. Agar karyawan dapat memberikan kinerja yang baik maka dibutuhkan inovasi dalam perusahaan serta kepemimpinan dalam wirausaha yang benar. Menurut Ayu dan Agus (2008:13) Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang dapat menjadi pemimpin (leader) melalui aktivitas yang terus menerus sehingga dapat mempengaruhi yang dipimpinnya dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Diantara indikator-indikator penentu kepuasan kerja dan prestasi kerja, gaya kepemimpinan dipandang sebagai salah satu prediktor.

Perusahaan berbasis kewirausahaan memiliki kelebihan dimana kinerja kepemimpinan memiliki ruang gerak yang lebih leluasa. Berbeda dengan perspektif organisasi secara umum dimana aspek kepemimpinan lebih dibatasi oleh pengaturan organisasi, maka beberapa aspek perusahaan berbasis kewirausahaan lebih memungkinkan memfasilitasi kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi perubahan dan kinerja. Selain itu inovasi juga sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Inovasi merupakan gabungan dari kreativitas yang akhirnya mengarah pada komersialisasi. Lingkungan dari kebanyakan organisasi semakin menjadi dinamis dan kompetitif. Kompetisi menjadi lebih kuat, harapan pelanggan meningkat, hanya tersedia sedikit waktu untuk mengembangkan dan memasarkan produk dan jasa baru, dan dengan segera mereka menjadi usang Yulk (2010:353). Salah satu tanggung jawab kepemimpinan yang paling penting dan paling sulit adalah memandu dan memudahkan proses pembuatan suatu perubahan besar dalam suatu organisasi. Menurut Werther (2002:5) yang menyatakan bahwa “kunci memenangkan persaingan global terletak pada kinerja organisasi termasuk di dalamnya peran swasta”. Pertumbuhan dan perkembangan konsep-konsep manajemen dari masa kemasa selalu berupaya untuk dapat memaksimalkan keluaran dan mengoptimasikan hasil. Bahkan pada saat ini perkembangan manajemen semakin canggih dan serba otomatis serta serba komputerisasi. Sumber daya manusia menjadi perhatian utama yang memerlukan pengelolaan yang serius dengan sistem manajemen.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi terhadap kinerja karyawan PT. Indomarco Prismatama Malang

(3)

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemimpinan dalam wirausaha berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Indomarco Prismatama?

2. Apakah inovasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Indomarco Prismatama?

3. Apakah kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan PT. Indomarco Prismatama?

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan dalam wirausaha terhadap kinerja karyawan.

2. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk mengetahui pengaruh simultan antara kepemimpinan

dalam wirausaha dan inovasi terhadap kinerja karyawan. KONTRIBUSI PENELITIAN

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bermanfaat bagi : 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang pengaruh kepemimpinan dalam wirausaha terhadap kinerja karyawan melalui inovasi.

2. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan bagi pengemban ilmu dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya , khususnya tentang pengaruh kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi terhadap kinerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian Nathaniel dan Handy (2010), yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Dalam Wirausaha Dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha Kecil di PT. Celma Abadi Sentosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dalam wirausaha berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar 44,3%. Variabel inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar 39,2%. Variabel kepemimpinan dalam wirausaha dan variabel inovasi secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar 48,3%. Dan hasil dari kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi adalah memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara simultan maupun individual.

Penelitian Kusmintarwanto (2014) yang berjudul Analisa Pengaruh Antara Entrepreneurial Leadership Dan Product Innovation Terhadap Kinerja Karyawan

(4)

Industri Makanan dan Minuman di Jawa Timur. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil analisa deskriptif variabel entrepreneurial leaderhip, dapat diketahui bahwa dimensi dengan skor paling tinggi terdapat pada dimensi achivment oriented. Sedangkan skor terendah untuk variabel entrepeneurial leadership terdapat pada dimensi innovativeness. Dari hasil analisa regresi dapat disimpulkan bahwa variabel product innovation dipengaruhi positif dan signifikan oleh entrepeneurial leadership.

Penelitian Feranita (2015) yang berjudul Kepemimpinan Terhadap Inovasi dan Kinerja Karyawan Pada UKM Jember. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Peneliti menyimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, inovasi memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan hasil dari kepemimpinan dan inovasi memiliki pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan.

Kewirausahaan

Menurut pendapat Zimmerer dan Scarborough (2004:3) “wirausahawan adalah orang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah orang yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mewujudkan gagasan yang inovatif, kreatif yang baru, berbeda dari yang lainnya, dan dapat menangkap peluang, serta berani mengambil resiko dan ketidakpastian untuk membuka usaha demi mencapai keuntungan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.

Kepemimpinan

Menurut Robbins (2010:22) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dimana sumber pengaruh ini bisa secara formal, seperti berdasarkan kekuasaan formal di organisasi maupun secara non formal. Kelompok pada konteks kepemimpinan ini bertindak sebagai pengikut atau follower.

Teori dan Pendekatan Kepemimpinan

Menurut Robbins (2010:25) menyampaikan beberapa teori kepemimpinan yaitu teori sifat, teori perilaku dan teori kemungkinan. Teori Sifat, Teori Perilaku, Teori kemungkinan.

Kepemimpinan Dalam Wirausaha

Menurut Widodo (2009:2) kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.

(5)

Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan. Kata kunci dari kewirausahaan adalah: Pengambilan resiko, Memanfaatkan peluang-peluang, Menciptakan usaha baru, Pendekatan yang inovatif, Kerja Keras

Menurut Widodo (2009:35) Pendekatan perilaku kepemimpinan menganggap bahwa pemimpin yang baik adalah dilahirkan dan diciptakan. Kepemimpinan dalam kewirausahaan memiliki karakteristik berikut : Kecerdasan, Prestasi ,Kematangan dan stabilitas emosional, Ketergantungan, ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang berkesinambungan, Ketrampilan untuk berprestasi secara sosial dan beradaptasi dengan berbagai kelompok, Keinginan untuk menggapai status posisi sosial ekonomi

Dalam wirausaha kepemimpinan diperlukan untuk mencapai visi , misi dan tujuan dari pengusaha. Menurut Ria (2009:11) para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.

Jenis – jenis Gaya Kepemimpinan

Ada enam jenis kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas (Ria,2009:18) enam jenis kepemimpinan tersebut yaitu : Gaya Kepemimpinan Otoriter, Gaya Kepemimpinan Demokratis , Gaya Kepemimpinan Laissez Faire ( Kendali Bebas ), Gaya Kepemimpinan Kharismatik, Gaya Kepemimpinan Paternalistis, Gaya Kepemimpinan Militeristis.

Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan

Menurut Widodo (2009:8-15). Berikut ini 10 prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh organisasi yaitu : Purposeful, Responsible, Integritas, Nonconformity, Coureqeous, Intuitive, Patience,ListenEnthusiasme,Service.

Pentingnya Aspek Kepemimpinan dalam Berwirausaha

1. Menunjang pelaksanaan berwirausaha dapat terorganisir dengan baik. 2. Memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu

usaha.

3. Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting

4. Pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam berwirausaha Penentuan Dalam Membuat Keputusan

Menurut Miftah (2007:31) ada tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan

(6)

digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan dalam diri wirausahawan , Kekuatan pada bawahan, Kekuatan dalam situasi kepemimpinan.

Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem-bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi. Ingat bahwa Kepemimpinan Wirausaha adalah: menanamkan keyakinan untuk berpikir, berperilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat

Inovasi

Menurut Robbins (2010:21) inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins (2010:20) lebih `memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :Gagasan baru ,Produk dan jasa, Upaya perbaikan.

Menurut Rogers (2011:9) Terdapat 4 Ciri Dalam Inovasi yaitu : 1) Memiliki kekhasan / khusus,

2) Memiliki ciri atau unsur kebaruan,

3) Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, 4) Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan

Menurut Robbins (2004:24) Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution) 2. Perubahan (alternation) 3. Penambahan (addition)

4. Penyusunan kembali (restructturing) 5. Penghapusan (elimination)

6. Penguatan (reinforcement

Variabel Yang Mendorong Terciptanya Inovasi

Menurut Nathaniel (2010:11) Ada tiga rangkaian variabel yang ternyata merangsang inovasi yaitu struktur, budaya, dan praktik sumber daya manusia organisasi yaitu : Variabel Struktur, Variabel Budaya dan Variabel Sumber Daya

Menurut Kuratko (2005:6) ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif yaitu: Mengkreasikan produk baru (invensi), Mengkreasikan proses, Pengembangan (ekstensi) ,Penambahan sentuhan kreatif dengan duplikasi, Metode baru

Kinerja Karyawan

Pengertian kinerja dikemukakan oleh Simanjuntak (2005:11) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.

(7)

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja

Menurut Simanjuntak (2005:10) menjelaskan bahwa kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu: Kompetensi individu, Faktor psikologis, Faktor organisasi. Pengukuran Kinerja

Menurut Husnan (2002:32) yang digunakan antara lain: Rangking,

Perbandandingan karyawan dengan karyawan lain, Grading, Skala grafis,.

Checklist,

Menurut Gomes dan Utomo (2006:12) dalam penelitiannya terhadap kinerja yang berdasarkan perilaku yang spesifik (Judgement Performance Evaluation) terdapat 8 dimensi yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain : Quality of Work (kualitas kerja), Quantity of Work (Kuantitas kerja), Job Knowledge (pengetahuan pekerjaan), Creativeness (kreatifitas), Cooperative (kerjasama), Initiative (inisiatif), Dependerability (ketergantungan), Personal Quality (kualitas personal).

Untuk mengukur sejauh mana kinerja secara individu, Bernardin dalam Novitasari (2003:25), mengatakan bahwa terdapat enam kriteria yang digunakan yaitu :Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu, Efektivitas, Kemandirian, Komitmen kerja.

3. Hubungan Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan.

1. Hubungan Kepemimpinan Dalam Wirausaha dengan Kinerja Karyawan Menurut Nathaniel dan Handy (2010:3)

Sebagai seorang pemimpin maka setiap saat berperan untuk mengarahkan, membimbing, mengawasi serta melaksanakan beberapa fungsi majerial lainnya. Berdasarkan beberapa penjelasan yang ada maka dapat diketahui bahwa hubungan antara kepemimpinan termasuk gaya kepemimpinan yang diterapkan mempunyai keeratan dengan peningkatan kinerja karyawan. Oleh sebab itu apabila pemimpin juga memperlihatkan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan sesuai dengan kondisi, situasi dan kebutuhan organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya.

2. Hubungan Inovasi dengan Kinerja Karyawan Menurut Yukl (2010:353)

Salah satu cara agar perusahaan mampu menghadapi persaingan ini ialah Inovasi merupakan gabungan dari kreativitas yang akhirnya mengarah pada komersialisasi. Lingkungan dari kebanyakan organisasi semakin menjadi dinamis dan kompetitif. Kompetisi menjadi lebih kuat, harapan pelanggan meningkat, hanya tersedia sedikit waktu untuk mengembangkan dan memasarkan produk dan jasa baru, dan dengan segera mereka menjadi usang. Seorang pemimpin harus mendorong

(8)

aktivitas usaha dan membantu para karyawan menemukan waktu untuk mengejar ide–ide produk dan proses baru atau yang ditingkatkan.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis , Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan metode kuantitatif. Menurut Singarimbun (2006:5), yang dimaksud dengan penelitian penjelasan adalah “Penelitian yang menyoroti hubungan antara variabel – variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.” Alasan pemilihian jenis penelitian ekplanatory ini adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan. Diharapkan melalui hipotesis tersebut dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh variabel bebas yaitu Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1) dan Inovasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) yang terdapat dalam hipotesis tersebut, baik secara parsial maupun simultan.

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian

Menurut Indiarto (2002:115) bahwa “Populasi adalah sekelompok orang kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu” Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Indomarco Prismatama sebanyak 1.036 karyawan.

Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:57) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Slovin dan Umar (2007:108) mendefinisikan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili semua pupulasi dan bertujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan penelitian. Adapun dasar yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2001:108) yaitu sebagai berikut:

n = 1 NNe2

n =

1 . 036 1 1. 036 0,1 2 n = 91,19

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jumlah yang ditetapkan sebanyak 91 responden.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode Purposive Sampling. Metode ini adalah teknik pengambilan sampel secara sengaja maksudnya peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diambil. Untuk menentukan banyaknya sampel tersebut digunakan perhitungan banyaknya populasi dibagi dengan jumlh total populasi kemudian dikalikan dengan jumlah sampel yang telah ditentukan (Sugiyono,2007:90).

(9)

Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2010:60). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat yaitu sebagai berikut: 1. Variabel bebas (Independent Variables) terdiri dari:

1) Kepemimpinan Dalam Wirausaha(X1) 2) Inovasi (X2)

2. Variabel Terikat (Dependent Variables) 1) Kinerja ( Y ) Definisi Operasional Variabel

Variabel bebas (Independent Variables) terdiri dari: 1. Kepemimpinan Dalam Wirausaha(X1)

Kepemimpinan Dalam Wirausaha ditandai dengan adanya suatu struktur pengembangannya menggunakan pendekatan. Mengajarkan dan menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha pada organisasi. Variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha diukur dengan beberapa pertanyaan tentang perilaku pemimpin terhadap pegawai yaitu : Kecerdasan, Prestasi, Kematangan dan stabilitas emosional, Ketergantungan, ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang berkesinambungan, Ketrampilan untuk berprestasi secara sosial dan beradaptasi dengan berbagai kelompok.

2. Inovasi (X2)

Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru dan cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Variabel Inovasi diukur dengan indikator yang berkembang di lingkungan kerja yaitu: Mengkreasikan produk baru (invensi), Mengkreasikan proses, Pengembangan (ekstensi) , Penambahan sentuhan kreatif dengan duplikasi, Metode baru

3. Variabel Terikat (Dependent Variables) yaitu Kinerja (X₃)

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator dalam variabel kinerja yaitu :Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu, Efektivitas dan Kemandirian.

(10)

Model Penelitian

Berdasarkan pengkajian secara sistematis mengenai pengaruh kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi terhadap kinerja karyawan, serta mengacu pada penelitian terdahulu maka model konseptual dalam penelitian ini ditampilkan pada Gambar 1 berikut:

Gambar 1 Model Penelitian

Hipotesis

H₁. Kepemimpinan dalam wirausaha berpengaruh terhadap kinerja karyawan H₂. Inovasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

H₃. Kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan

Sumber Dan Metode Pengumpulan Data Sumber Data

Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Sumber Data Primer (Primary Data) dan Sumber data sekunder.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : Kuesioner Wawancara dan Dokumentasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk perhitungan validitas dan reabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitian yang dilakukan menggunakan SPSS 13.0 for windows.

Kepemimpinan Dalam Wirausaha X₁ Inovasi Kinerja Karyawan X₃

(11)

Hasil Uji Instrumen Penelitian. 1. Hasil Uji Validitas.

Dalam uji validitas ini berfungsi untuk mengukur item pertanyaan kuesioner (instrument penelitian) yang di munculkan apakah sudah validapa tidak, sehingga pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan variabel yang ada dalam penelitian ini.

Menurut Ghozali (2006) “Jika koefisien r-hitung > r-tabel dan bernilai positif, maka pertanyaan (indikator) tersebut dikatakan valid”.

Dari hasil uji seluruh item pertanyaan kuesioner memiliki koefisien r-hitung > r-tabel dan bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan kuesioner bersifat valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas.

Uji Reliabilitas merupakan metode yang digunakan untuk mengukur apakah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah valid.

Ghozali (2006) menyampaikan “Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha> 0,60”.

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha

untuk semua variabel lebih besar dari 0,60. seluruh item pertanyaan kuesioner (instrument penelitian) yang digunakan dapat diandalkan (reliable).

3. Hasil Uji Normalitas.

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Yakni dengan pedoman pengambilan keputusan bahwa jika nilai signifikansi (Asymp.Sig.) dari hasil uji lebih besar dari 0,05 maka terdistribusi normal dan sebaliknya.

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov

menunjukan bahwa nilai signifikansi masing - masing variabel memiliki nilai signifikansi (Asymp.Sig.) lebih besar dari 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).Jika ditemukan adanya multikolinieritas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga” (Ghozali, 2006).

(12)

Tabel 1

Hasil Uji Multikolinearitas

Dari tabel 1 di atas dketahui bahwa masing-masing variabel bebas mempunyai nilai VIF < 4 atau 5, sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model antar regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan lain. Untuk mendeteksi Heteroskedastisitas maka diuji dengan uji Glejser yaitu meregresikan nilai mutlak residual dengan seluruh variabel bebas. Adanya masalah Heteroskedastisitas tergantung pada uji t dan analisis regresi, hipotesis statistic untuk uji asumsi ini adalah:

Apabila nilai sig.t lebih besar dari Alpha 0,05 (5%) berarti variabel bebas tidak mengandung masalah Heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji heteroskedatisitas ditunjukkan sebagaimana tabel di bawah ini:

Tabel 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients(a) Mod el Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constan t) ,223 0,203 1,100 ,274 x1 ,018 0,40 0,48 ,440 ,661 x2 -,015 0,43 -,307 -,340 ,734

a Dependent Variable: Unstandardized Residual Sumber: Data Primer diolah, 2015

Dari tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing vaiabel bebas memiliki tingkat signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Coefficients a 1,515 ,376 2,119 ,037 ,158 ,075 ,199 4,032 ,000 ,958 1,044 ,350 ,078 ,422 4,485 ,000 ,958 1,044 (Constant) x1 x2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: y a.

(13)

Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara ringkas hasil analisis linier berganda ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3

Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut:

Y= 0,515 + 0,158 X1 + 0,350 X2 + ei

Dari hasil analisis tersebut akan diinterpretasikan sebagaimana dibawah ini:

1. a = 0,515

Nilai Konstanta 0,515 meunjukkan bahwa kinerja karyawan akan bernilai 0,515 bila Kepemimpina Dalam Wirausaha bernilai konstan.

2. b1 = 0,158

Ini menunjukkan adanya peningkatn atas Kinerja Karyawan sebesar 0,158 bila Kepemimpinan Dalam Wirausaha meningkat degan syarat varabel lain bernilai konstan.

3. b2 = 0,350

Ini menunjukkan adanya peningkatan atas Kinerja Karyawan sebesar 0,350 bila Inovasi meningkat dengan syart variabel lain bernilai konstan.

Uji Hipotesis

1. Analisis dan Interpretasi Secara Simultan (Uji F) dan R Square

Dari hasil perhitungan uji F dapat dilihat bahwa F sebesar 14,864 dengan nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1 dan Inovasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

Sedangkan besarnya kontribusi variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1) dan Inovasi (X2) terhadap Kinerja Karyaan (Y) ditunjukkan dengan koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,236 atau 23,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas

Coefficients a ,515 ,376 2,119 ,037 ,158 ,075 ,199 4,032 ,000 ,350 ,078 ,422 4,485 ,000 (Constant) x1 x2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: y a.

(14)

terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 23,6% sedangkan sisanya yaitu 76,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

2. Analisis dan Intrepretasi Secara Parsial

Untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas yang terdiri dari Kepemmpinan Dalam Wirausaha (X1) dan Inovasi (X2) berpegaruh terhadap Kinerja Karyawan dapat dilihat dari uraian berikut:

1. Variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1)

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa Kepemimpinan Dalam Wirausaha memiliki t hitung 4,032 dengan nilai p = 0.000 < 0,05. Dengan hasil ini maka Ha yang berbunyi secara parsial ada pengaruh signifikan antara Variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha terhadap Kinerja Karyawan diterima.

2. Variabel Inovasi (X2)

Berdasarkan tabel 3 dapat dketahui bahwa Inovasi memiliki t hitung 4,485 dengan nlai p = 0,000 < 0,05. Dengan hasil ini maka Ha yang berbunyi secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel Inovasi terhadap Kinerja Karyawan diterima.

Implikasi Penelitian

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dipaparkan diatas, maka implikasi dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Implikasi Variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1) secara parsial Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui hasil bahwa koefisien regresi Kepemimpinan Dalam Wirausaha sebesar 0,158 dengan nilai t uji sebesar 4,032 (p value 0,000 ≤ 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan Dalam Wirausaha berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, artinya peningkatan pada Kepemimpinan Dalam Wirausaha akan meningkatkan Kinerja karyawan, demikian pula sebaliknya penurunan pada Kepemimpinan Dalam Wirausaha akan menurunkan Kinerja Karyawan.

2. Implikasi Variabel Inovasi (X2) secara parsial

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui hasil bahwa koefisien regresi Inovasi sebesar 0,350 dengan nilai t uji sebesar 4,485 (p value 0,000 ≤ 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Inovasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, artinya peningkatan pada Inovasi akan meningkatkan Kinerja karyawan, demikian pula sebaliknya penurunan pada Inovasi akan menurunkan Kinerja Karyawan.

3. Implikasi Variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1) dan Inovasi (X2) secara simultan

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji F dapat dilihat bahwa F sebesar 14,864 dengan nilai p = 0,000 ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1 dan Inovasi

(15)

(X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

Sedangkan besarnya kontribusi variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha (X1) dan Inovasi (X2) terhadap Kinerja Karyaan (Y) ditunjukkan dengan koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,236 atau 23,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 23,6% sedangkan sisanya yaitu 76,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Hasil ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan inovasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, artinya peningkatan pada Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan inovasi akan meningkatkan Kinerja karyawan, demikian pula sebaliknya penurunan pada Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan inovasi akan menurunkan Kinerja Karyawan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan Inovasi Terhadap Kineja Karyawan Pada PT. Indomarco Prismatama Malang. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Kepemimpinan Dalam Wirausaha berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 4,032 dengan nilai p = value 0,000 ≤ 0,05.

2. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 4,485 dengan nilai p = value 0,000 ≤ 0,05.

3. Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai hasil perhitungan uji F dapat dilihat bahwa F sebesar 14,864 dengan nilai p = 0,000 ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimulan di ats, maka eneliti perlu memberikan saran-saran, di antaranya adalah:

1. Diketahui bahwa variabel Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan Inovasi sangat berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan maka disarankan agar PT. Indomarco Prismatama Malang dapat menjaga dan memepertahankan Kepemimpinan Dalam Wirausaha dan Inovasi karena dapat meningkatkan Kinerja Karyawan.

2. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bisa menyempurnakan atau menjadi pertimbangan dikarenakan hasil penelitian ini masih banyak kekuranngannya. Maka penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya dengan menggunakan variabel lain yang dapat digunakan untuk menjelaskan Kinerja Karyawan diluar model misalnya, Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan sebagainya.

(16)

DAFTAR PUSTAKA.

Agus, Dharma. (2001). Manajemen Supervisi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Bandung Rineka Cipta Arep,

Chandra, W W; Hendro. (2006). Be A Smart And Good Entrepreneur. Tangerang CLAPublishing

Desler, Gary. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Prenhallindo

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analiss Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : UNDIP

Hasibuan, Malayu.( 2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu. (2007). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Ishak dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Kuratno. (2005). Proses Penerapan Inovasi . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Kusmintarwanto, Febrika. 2014. Analisa pengaruh antara Entrepeneurial

Leadership dan Product Innovation Terhadap Kinerja Karyawan pada Industri Makanan dan Minuman provinsi Jawa Timur, dalam Jurnal Agora Vol. 2. Surabaya : PETRA

Mediakom Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Nathaniel & Handy. 2010 . Pengaruh Kepemimpinan Dalam Wirausaha Dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Celma Abadi Sentosa Kota Jakarta, dalam Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol 4 No.1. Jakarta : BINUS

Novitasari. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia , Jakarta: PT. Indeks Nungky, Feranita 2015. Kepemimpinan terhadap Inovasi dan Kinerja Karyawan

pada UKM Kot Jember, dalam Jurnal Majalah Ilmiah Dian Ilmu Vol.14 No.2 Tangerang CLA Publishing

Ria Agustina, 2009, Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kreativitas Karyawan: Analisis Pengaruh Mediasi Pemikiran Kreatif dan Motivasi Intrinsik pada Karyawan di Industri Media. Jakarata : UI

Rivai, Veithzal, (2005). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. Alih bahasa oleh Bob Sabran dan Wibi, H. (2010). Manajemen jilid 1 (edisi 10). Jakarta: Erlangga

Samsudin, Sadili.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka Setia

Sedarmayanti. (2009). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Jakarta : CV Mandar Maju

Simanjuntak, Payaman J. Prof. Dr. (2005). Manajemen Dan Evaluasi Kinerja. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(17)

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian, 2006. Metode Penelitian Survey,

Cetakan Kedua, PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Thoha, Mitfah. (2007). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Widodo. (2009). Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Yulk, Gary. Alih bahasa oleh Budi, S. (2010). Kepemimpinan Dalam Organisasi (edisi 5). Jakarta : PT. Indeks

Gambar

Gambar 1 Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

inspeksi dapat menyebabkan mesin kerusakan yang sulit untuk diperbaiki dengan segera.. Sedangkan terlalu sering diadakan inspeksi dapat menyebabkan mesin kehilangan waktu

Pengawasan mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan

Risiko bank yang terbesar dalam operasinya adalah resiko pasar (resiko suku bunga, resiko valuta asing, resiko dari perubahan harga pasar sekuritas, de- rivatif keuangan dan

Kandungan terbesar dari serat kapas adalah selulosa, zat lain selulosa akan menyulitkan masuknya zat warna pada proses pencelupan, oleh karena itu zat selain

Jika penyebab gangguan adalah hasil dari pembelajaran maladaptif, maka perilaku dapat menjadi 'terpelajar' dg menggunakan salah satu

Navika Beverages yang hasil laporanya akan ditujukan untuk manajer marketing agar dapat mengetahui kinerja salesnya serta karena berdasar penelitian, dalam melakukan penginputan

Ahmad Hariyanto, Selaku Pemilik UD. Finaldo Pati, Wawancara Pribadi, pada tanggal 30 Agustus 2017.. Berdasarkan hasil dokumentasi perusahaan, jumlah produksi dan jumlah produk

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu tentang penerapan model pembelajaran Every One Is a Teacher Here dalam meningkatkan