• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA - Test Repository"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

i ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR

DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program Studi Perbankan Syariah

Oleh:

Siti Mufidah NIM 20109009

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)
(3)

iii ANALISIS PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR

DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program Studi Perbankan Syariah

Oleh:

Siti Mufidah NIM 20109009

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(4)

iv PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Tugas Akhir saudara:

Nama : Siti Mufidah

NIM : 20109009

Jurusan : Syariah

Program Studi : Perbankan Syariah

Judul :

“Analisis Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga”

Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.

Salatiga, 28 Juli 2012 Pembimbing

(5)

v KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298 323706 fax. 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

JUDUL TUGAS AKHIR : Analisis Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah

Mandiri Salatiga

NAMA : SITI MUFIDAH

NIM : 20109009

Telah dipertahankan dalam sidang munaqasah pada tanggal 14 Agustus 2012 dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.).

Salatiga, 14 Agustus 2012

Ketua Sekretaris

Dr. Imam Sutomo, M.Ag. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19580827 198323 1 002 NIP. 1967112 199203 1 005

Penguji I Penguji II

(6)

vi PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama :Siti Mufidah

NIM : 20109009

Program Studi : D3 Perbankan Syariah Jurusan : Syariah

Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga” adalah asli hasil penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi hasil karya orang lain.

Salatiga, 25 Juli 2012 Yang menyatakan

(7)

vii MOTTO

Memberikan lebih dari apa yang orang berikan

Itu terasa lebih indah dan nikmat

Bersyukur atas apapun yang terjadi

Menjadikan semuanya terasa lebih mudah untuk dijalani

Melakukan yang terbaik dalam setiap aktivitas

Merupakan kewajiban

Apapun yang terjadi dalam diri

(8)

viii PERSEMBAHAN

Tiada kata yang dapat mengungkapkan betapa bahagianya penulis telah menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Dengan penuh rasa cinta kasih, penulis

persembahkan tugas akhir ini kepada:

1. Ibu dan ayah tercinta (Ibu Prihati dan Bapak Jamjuri) yang selalu memberikan

do’a dan motivasi dalam setiap perjalanan hidup penulis. Mereka yang selalu berjuang demi kesuksesan putrinya. Mereka yang tidak rela putra-putrinya dihina orang. Mereka yang selalu sabar menghadapi putra-putra-putrinya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah kehidupan dunia akhirat kepada mereka. Amin.

2. Seluruh keluarga besar penulis, adik-adik, nenek, tante, dan semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

3. Iman Rohiman yang selalu memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap

semangat.

4. Teman-teman seperjuangan.

(9)

ix KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti. Alhamdulillah dengan ijin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Pembiayaan Dana berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga”.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih belum sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan, dan pendapat dari pembaca untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun tugas akhir ini. Semoga mereka selalu dalam naungan-Nya.

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

2. Bapak Abdul Aziz NP, MM, selaku ketua program studi DIII Perbankan Syariah yang memberikan arahan dan tuntunan.

(10)

x serta mengenalkan penulis pada lembaga-lembaga keuangan yang terkait dengan perbankan dalam kerja sama mereka.

5. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril dan materiil serta kasih sayang yang melimpah sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan.

6. Teman-teman DIII Perbankan Syariah yang berjuang bersama dalam penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

Semoga atas segala bantuan dan bimbingan serta semangat yang diberikan mendapatkan balasan yang melimpah dari Allah SWT. Dan semoga tugas akhir ini dapat memberikan sumbangan ilmu dalam lingkungan akademisi.

Salatiga, Juli 2012 Penulis

(11)

xi ABSTRAK

Penelitian ini meiliki tujuan untuk mengetahui apakah produk Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga sudah sesuai prinsip syariah atau belum, untuk mengetahui skema dan prosedur Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga, serta analisis aspek-aspek yang perlu dicermati dalam Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga..

Metode penelitian bersifat deskriptif studi kasus di Bank Syariah Mandiri. Data yang dibutuhkan berupa data sekunder. Penelitian dilakukan di BSM Kantor Cabang Salatiga selama 2 bulan, sejak Mei sampai dengan Juli 2012. Penelitian ini memerlukan data internal perusahaan (BSM) mengenai fasilitas Pembiayaan Dana Berputar.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Produk Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga sudah sesuai dengan Prinsip Syariah. Dilihat dari prosedur pembiayaannya, Bank Syariah Mandiri Salatiga menerapkan prosedur pembiayaan bank syariah pada umumnya. Hanya saja SDM pelaksananya masih terbatas, sehingga dalam melakukan prosedur pembiayaan memakan waktu yang cukup lama. Dalam pemberian pembiayaan, Bank Syarian Mandiri Salatiga menerapkan prinsip 5C dan 7A. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kredit macet

(12)

xii DAFTAR ISI

Judul Tugas Akhir ... i

Persetujuan Pembimbing ... ii

Pengesahan... iii

Pernyataan keaslian ...iv

Motto ... v

Persembahan ...vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ...ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan dan Kegunaan ... 6

D. Penelitian Terdahulu ... 8

E. Metode Penelitian ... 12

F. Penegasan Istilah ... 14

(13)

xiii BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Penerapan Prinsip Syariah dalam Operasional ...

Perbankan Syariah ... 17

B. Prosedur Pembiayaan ... 21

C. Analisis Pembiayaan ... 23

1. Pendekatan Analisis Pembiayaan ... 24

2. Prinsip Analisis Pembiayaan ... 24

3. Tujuan Analisis Pembiayaan ... 24

4. Prosedur Analisis Pembiayaan ... 25

5. Keputusan Permohonan Pembiayaan ... 25

6. Aspek-aspek yang dianalisis ... 26

7. Alat analisis ... 26

8. Rumusan Hasil Analisis ... 26

9. Rekomendasi analisis ... 28

BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum ... 29

1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri ... 29

2. Profil PT Bank Syariah Mandiri ... 31

3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri (BSM) ... 33

4. Budaya Perusahaan ... 33

(14)

xiv

6. Prinsip Operasi Bank Syariah Mandir (BSM) ... 36

7. Produk-produk Bank Syariah Mandiri (BSM) ... Cabang Salatiga ... 37

B. Data Deskriptif ... 42

1. Pengertaian Pembiayaan Dana Berputar ... 42

2. Akad ... 42

3. Manfaat... 42

4. Ketentuan Umum ... 42

5. Persyaratan Dokumen... 44

6. Dasar Hukum Pembiayaan Dana Berputar ... 45

BAB IV ANALISIS A. Kesesuaian dengan Prinsip Syariah pada Pembiayaan ... Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga ... 47

B. Prosedur Pembiayaan Dana Berputar ... di BankSyariah Mandiri Salatiga ... 50

C. Penilaian Aspek-aspek dalam Pemberian Pembiayaan ... Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga ... 57

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 69

B. Saran ... 69

(15)

xv Lampiran

Daftar Riwayat Hidup Surat Keterangan Magang

(16)

xvi DAFTAR TABEL

(17)

xvii DAFTAR GAMBAR

(18)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Surat Keterangan Magang

(19)

xix BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era perkembagan bebas saatini, pengusaha Indonesia bukan lagi harus bersaing dengan para pengusahaDalam Negeri namun untuk persaingan yang dihadapi lebih majemuk lagi. Kondisi tersebut ikut memicu untuk persaingan di sector industri . Suatu perusahaan umumnya didirikan bertujuan untuk memperoleh kemampulabaan yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertankan dan berkembang dengan baik dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut manajemen atau pimpinan perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai masalah. Baik yang bersifat tekhnis, administrative maupun financial. Oleh karena itu pimpinan atau pihak manajemen perusahaan harus mengambil keputusan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan dan pengambilan keputusan tersebut memerlukan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi.

(20)

xx efektifitas yang dilakukan tersebu ttentunya memerlukan pembiayaan yang dikeluarkan dari sumber permodalan, baik berupa modal kerja maupun modal investasi. Modal kerja yang tidak mencukupi akan membuat perusahaan tidak dapat menjalankan aktivitas perusahaan secara optimal dan jika modal kerja yang tersedia berlebihan, hal ini mengakibatkan penggunaan modal kerja tidak produktif. Hal ini berarti bahwa setiap perusahaan harus mampu memanfaatkan modal kerja secara optimal sesuai kebutuhan dalam menjalankan aktifitas perusahaan (http://makalahdanskripsi.blogspot.com).

(21)

xxi Modal kerja yang cukup memang sangat penting bagi kehidupan perusahaan, tetapi berapakah modal kerja yang dianggap cukup tersebut tergantung dari seberapa besar aktivitas perusahaan. Tersedianya modal kerja yang segera dapat digunakan dalam operasi perusahaan tergantung pada tipe atau sifat dari aktiva lancar yang dimiliki seperti kas, surat berharga yang diperdagangkan, piutang atau persediaan.

Tetapi modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan, disamping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan, juga akan memberikan beberapa keuntungan lain, antara lain :

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.

2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.

3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan

(22)

xxii 4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk

melayani para konsumennya.

5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.

6. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan (Muklim: 2012).

Kebutuhan akan modal kerja yang sangat besar harus diimbangi dengan penghematan biaya dalam segala aspek teknis produksi, distribusi, maupun pemasaran. Hal ini diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan atau laba perusahaan. Menghadapi persaingan pada abad 21 yang semakin ketat, setiap perusahaan akan melakukan usaha-usaha penghematan biaya yang sangat diperlukan bagi kelangsungan operasi dan daya saingnya. Banyak perusahaan yang melakukan pembelian dengan nilai yang cukup tinggi (50% atau lebih dari anggaran) sehingga setiap usaha untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pembelian akan memberikan sumbangan yang utama bagi keuangan perusahaan.

Untuk menghindari kerugian biaya, waktu dan tenaga membutuhkan teknik dan strategi mutakhir bagi usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi pembelian barang dengan cara pengembangan supplier-buyer partnership atau aliansi strategis

(23)

xxiii Keberadaan Lembaga Keuangan/Perbankan tentu sangat membantu para pengusaha dalam penyediaan modal usaha bagi usaha mereka. Dengan fasilitas pembiayaan yang dimiliki oleh perbankan, tentu kekurangan dana bisa terpenuhi dengan cepat. Mereka yang membutuhkan dana cukup mengajukan pembiayaan di bank dengan memenuhi syarat-syarat tertentu yang sudah ditetapkan oleh lembaga tersebut.

Pengusaha dan perbankan bagai dua sisi dari mata uang yang sama. Pengusaha memerlukan bank tidak hanya untuk menambah pinjaman bagi pengembangan modal usahanya tetapi juga untuk mengelola keuangan baik untuk tabungan, transfer, sistem pembayaran dan lainnya. Bagi perbankan, modal yang ditanam oleh pengusaha di bank dan kemudian diinvestasikan ke sektor produktif menjadikan pengusaha sebagai mitra andalan perbankan (BNP2TKI Jakarta: 2012).

Tidak sedikit seorang usahawan yang menjalin kerjasama serta hubungan baik dengan lebih dari satu atau beberapa lembaga keuangan, namun pada dasarnya membangun hubungan dengan satu lembaga keuangan saja sudah cukup untuk dapat membesarkan sebuah bisnis. Terpenting yang wajib dilakukan adalah menjaga tingkat kepercayaan lembaga keuangan terhadap bisnis seorang usahawan dalam hal penjadwalan dan realisasi pengembalian pinjaman (Susanty: 2012, http://breakscoffee.blogspot.com).

(24)

xxiv B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang yang demikian, hal yang ingin diteliti oleh penulis yaitu rumusan masalah yang terkait dengan kasus yang akan dibahas pada penelitian Tugas Akhir ini, di antaranya:

1. Apakah produk Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga sesuai dengan prinsip syariah?

2. Bagaimana skema dan prosedur dari Pembiayaan Dana Berputar pada Bank

Syariah Mandiri Salatiga?

3. Aspek-aspek apa saja yang dinilai dalam Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga?

C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan

Penelitian ini dimaksud untuk memperoleh data yang dijadikan bahan dalam pembuatan laporan tugas akhir sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian munaqasahDiploma III Jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah STAIN Salatiga. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan:

a. Untuk mengetahui produk Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah

Mandiri sudah sesuai syariah atau tidak.

(25)

xxv c. Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang diteliti dalam Pembiayaan

Dana Berputardi Bank Syariah Mandiri Salatiga.

2. Kegunaan a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan yang didapat dibangku perkuliahan utamanya mengenai Pembiayaan Dana Berputar/ Pembiayaan Modal Kerja di Bank Syariah Mandiri Salatiga.

b. Bagi STAIN Salatiga

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam bidang pembiayaan utamanya pada Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah. Selain itu penelitian ini juga bisa dijadikan sebagai referensi bagi penelitian berikutnya.

c. Bagi BSM Salatiga

(26)

xxvi d. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembacanya mengenai fitur dan persyaratan, skema dan prosedur, serta analisis risiko dan pengendalian risiko pada Pembiayaan Dana Berputar/Pembiayaan Modal Kerja.

D. PENELITIAN TERDAHULU

Terkait dengan tugas akhir yang diteliti oleh penulis, ada beberapa telaah pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi penelitian ini.

Sulistyaningtyas (2006) dalam skripsinya yang berjudul Aplikasi Pembiayaan Musyarakah Untuk Modal Kerja Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Semarang menyimpulkan bahwa:

1. BSM hanya akan membiayai usaha yang tidak dilarang oleh syariat agama

2. Dengan adanya produk pembiayaan bersama dengan akad musyarakah maka memberikan kemudahan dan pilihan bagi nasabah untuk dapat membiayai usahanya

(27)

xxvii

4. Fleksibelnya pengembalian pembiayaan yang dapat diangsur tiap bulannya maupun saat jatuh tempo

5. Dengan adanya jaminan yang harus dapat menjamin pembiayaan maka menghindarkan terjadinya wan prestasi (nilai jaminan harus lebih besar dari nilai plafon yang dibiayai)

Nasrodin (2009) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Fiqih Terhadap Implementasi Pembiayaan Modal Kerja iB Pada Pt. Bank Tabungan Negara

(Persero), Tbk Kantor Cabang Syari`ah Yogyakarta menyimpulkan bahwa: 1. Pembiayaan Modal Kerja BTN iB adalah penyediaan dana oleh Bank BTN

Syari`ah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Nasabah dalam menjalankan usahanya, berbentuk Perorangan, Perseroan Terbatas, CV, Koperasi Instansi Pemerintah/BUMN/Swasta, BMT, dan BPRS.

2. PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syari`ah Yogyakarta yang

bertindak sebagai penyedia dana (sahib al-mal) memberiakan 100% modal yang dibutuhkan nasabah pemohon pembiayaan yang dalam hal ini bertindak sebagai pengelola dana (mudarib). Adapun sistim pengembalian modal dan pembagian keuntungan hasil usaha dilakukan dengan cara angsuran berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak.

3. Prinsip syri`ah yang digunakan dalam Pembiayaan Modal Kerja iB PT Bank

(28)

xxviii Yogyakarta bertindak sebagai penyedia dana (sahib al-mal) dan nasabah pemohon pembiayaan bertindak sebagai pengelola dana (mudarib).

4. Mekanisme PMK iB PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syari`ah Yogyakarta secara garis besar telah sesuai dengan pandangan Fiqih dan pendapat para Fuqaha.

5. Pembiayaan Modal Kerja iB dengan skim mudarabah pada PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Yogyakarta sepenuhnya telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 07/DSN-MUI/ IV/2000, tentang Pembiayaan Mudarabah (Qirad) pada Bank Syari`ah dan Pandangan Fiqih, meskipun ada dua hal yang perlu dipertimbankan untuk dirumuskan kembali, yaitu mengenai pembebanan biaya administrasi dan biaya notaris yang ditentukan dengan bentuk persentase dan sepenuhnya dibebankan kepada nasabah pemohon pembiayaan. Karena yang demikian ini dirasa kurang adil dengan adanya salah satu pihak yang lebih diuntungkan.

Rudi (2011) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Sistem dan Prosedur pembiayaan Murabahah dalam Rangka Menjamin Pengendalian Intern (Studi

Pada P.T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah

(29)
(30)

xxx bersangkutan. Dalam struktur organisasi perlu adanya pembentukan fungsi baru dibawah fungsi AO, dimana fungsi tersebut adalah untuk memisahkan perangkapan wewenang atau tugas dan tanggungjawab dari AO. Fungsi yang perlu dibentuk adalah FO untuk meningkatkan sumber dana kantor cabang syariah setempat dan Kolektor, sebagai petugas restrukturisasi/penyelesaian pembiayaan bermasalah dan penghapusbukuan pembiayaan di luar putusan Kanca Syariah. Sedangkan fungsi UPN akan lebih tepat jika berada dibawah AMO. Formulir produk pembiayaan seharusnya dipisahkan dari produk yang lainnya. Formulir BAP perlu ditambahkan dalam tahap realisasi pembiayaan, yang akan digunakan oleh nasabah dalam melakukan pelunasan pembiayaan murabahah pada BRI Syariah Kantor Cabang Malang. Perlu adanya perbaikan pada formulir kuitansi realisasi murabahah yang tidak mencantumkan nama jemis pembiayaan yang direalisasikan sehingga menyulitkan proses pencatatan pada register pembiayaan oleh ADP. Pemeriksaaan mendadak (Surprice Audit) perlu dilaksanakan baik oleh Direksi Pusat BRI Syariah maupun kebijakan Pinca sendiri disamping pemeriksaan rutin demi meningkatkan sistem pengendalian intern.

Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, maka perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dari segi judul, peneliti menggunakan judul Analisis Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah Mandiri Cabang

(31)

xxxi Dana Berputar, skema dan prosedur Pembiayaan Dana Berputar serta analisis mengenai aspek-aspek apa saja yang dinilai dalam pemberian Pembiayaan Dana Berputar.

E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Jenis penelitian atau penulisan dalam tugas akhir ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Daymon (2008:7-9) karakteristik penelitian kualitatif yaitu:

a. Kata, berfokus pada kata bukan angka.

b. Keterlibatan peneliti, peneliti terlibat dekat dengan hal-hal yang diteliti. c. Sudut pandang partisipan, menyelidiki dan menyajikan berbagai

perspektif subjektif para partisipan.

d. Riset skala kecil, mengeksplorasi penelitian secara terperinci.

e. Fokus yang holistik, tidak hanya terpaku pada satu atau dua variabel, tetapi lebih luas cakupannya.

f. Fleksibel, tidak hanya meneliti topik, tetapi juga menyelidiki hal baru yang diungkapkan informan tentang pemahaman mereka.

g. Proses, menangkap proses yang berlangsung dari waktu ke waktu. h. Latar alami, dilakukan di lingkungan alami tempat orang berada.

(32)

xxxii 2. Jenis data yang dibutuhkan

Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik data yang akan diteliti.

3. Teknik pengumpulan data a. Observasi partisipan

Peneliti terlibat secara langsung dengan objek penelitian. Di sini penulis ikut dalam proses pengumpulan kelengkapan data yang diperlukan. b. Analisa dokumen

Teknik Analisis Data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

F. Penegasan Istilah

Berikut pengertian dari istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini, yaitu:

1. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara islam (Muhammad, 2005:13)

(33)

xxxiii atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 2).

3. Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah

4. Musyarakah yaitu bentuk kemitraan bank syariah dengan nasabahnya di mana masing-masing pihak menyumbangkan pada modal kemitraan dalam jumlah yang sama atau berbeda untuk menyelesaikan suatu proyek atau bagian pada proyek yang sudah ada (ht tp:/ / w ww .w ikipedia.com).

5. Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaansehari-hari (Muklim: 2012)

6. Nasabah pembiayaan adalah nasabah yang telah dianalisis mendapat

persetujuan bank untuk memperoleh fasilitas pembiayaan, dan menandatangani akad pembiayaan dengan bank.

7. Angsuran adalah kewajiban pembayaran oleh nasabah pembiayaan setiap

(34)

xxxiv Sistematika penulisan ini digunakan Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian yang disusun dalam beberapa bab, yang masing-masing bab berisi uraian sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, bab ini menggambarkan tentang teori-teori perbankan syariah, prosedur pembiayaan dan analisis pembiayaan.

Bab III Laporan Objek, bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian mengenai sejarah umum, visi & misi, budaya perusahaan, struktur organisasi dan data deskriptif

Bab IV Analisis, Pemaparan hasil telaah terhadap masalah yang telah dirumuskan berdasarkan landasan teori.

(35)

xxxv BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Penerapan Prinsip Syariah dalam Operasional Perbankan Syariah

(36)

xxxvi Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”.

Selanjutnya dalam menjalankan operasinya haruslah sesuai dengan prinsip syariah, hal ini dituangkan dalam pasal 12 UU no 21 tahun 2008 yaitu “Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Operasional perbankan syariah sebagaimana yang dimaksud di atas diatur lebih lanjut oleh PBI. Hal ini tertuang dalam pasal 34 ayat 3 UU no 21 tahun 2008 yaitu : ketentuan lebih lanjut mengenai tata kelola yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bank Indonesia.

(37)

xxxvii pasal 2 UU ini yaitu : Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara lain, adalah kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur:

1. Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah);

2. maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan;

3. gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah;

4. haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; atau

5. zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lainnya. Yang dimaksud dengan “demokrasi ekonomi” adalah kegiatan ekonomi syariah yang mengandung nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan.

Selanjutnya dalam pasal 19 ayat 1 dijelaskan bahwa Kegiatan usaha Bank Umum Syariah meliputi:

(38)

xxxviii 2. menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito, Tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;

3. menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah,, akad musyarakah, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

4. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad salam,, akad istishna’, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;

5. menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

6. menyalurkan Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada nsabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah;

7. melakukan pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah atau Akad

lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;

(39)

xxxix 9. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan pihak ketiga atau antarpihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah;

10. melakukan Penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu

Akad yang berdasarkan Prinsip Syariah;

11. memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah berdasarkan Prinsip Syariah;

12. melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad wakalah; 13. memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan Prinsip

Syariah; dan

14. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Prosedur Pembiayaan

Menurut Karnaen Anwar Perwataatmadja (mantan Direktur Eksekutif Islamic Development Bank mewakili Indonesia, Malaysia dan Brunei selama dua periode): 2009 menyatakan bahwa:

(40)

xl pertama, insya Allah petugas bank syariah/BMT (marketing) telah dibekali dengan pemahaman tentang bisnis/profesi calon nasabah sehingga petugas itu selain berfungsi sebagai da’i juga berfungsi sebagai kosultan bisnis atau penasehat. Ada formulir permohonan pembiayaan yang harus diisi dan ditanda tangani oleh calon nasabah beserta persetujuan dari istri/suami/orang tua nasabah bila calon nasabah belum menikah dan masih ikut orang tua.

Pada pendekatan kedua, nasabah akan diterima oleh petugas Costumer Sevice yang akan mewawancarai calon nasabah dan membantu pengisian formulir permohonan pembiayaan. Hasil wawancara dan pengisian formulir permohonan pembiayaan yang juga harus disetujui istri/suami/orang tua nasabah bila calon nasabah belum menikah dan masih ikut orang tua akan ditindaklanjuti dengan kunjungan ke ketempat usaha nasabah atau alamat tinggal serta agunan-agunan yang disediakan.

2. Formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi termasuk jumlah nominal

(41)

xli kewenangan pejabat untuk meluluskan suatu permohonan pembiayaan calon nasabah. Ada jumlah nominal tertentu yang cukup disetujui oleh Account Officer, ada jumlah nominal tertentu yang harus disetujui oleh atasan langsung Account Officer, ada jumlah nominal tertentu yang harus disetujui oleh jajaran Direksi, dan ada pula jumlah nominal tertentu yang harus disetujui oleh jajaran Komisaris.

3. Setelah permohonan pembiayaan disetujui oleh pejabat yang berkewenangan

untuk menyetujui, maka calon nasabah dan pendampingnya akan dipanggil untuk menanda tangani akad pembiayaan (jenis dan jumlah nominalnya) dihadapan Legal Officer dan/atau Notaris.

4. Sesuai dengan bunyi akad pembiayaan maka pencairan dana sudah bisa dilakukan yang pada umumnya tergantung kepada jenis akad yang dipilih dan disetujui bersama:

a. Untuk Keperluan bisnis dan sarana kerja

(42)

xlii bertindak atas nama bank syariah atau BMT melakukan pembayaran kepada pemasok/suppllier/kontraktor.

2) Pada akad istisna/ijarah/mudharabah/musyarakah, khusus untuk biaya operasional lebih utama dilakukan melalui transfer ke rekening atas nama nasabah.

b. Untuk keperluan konsumtif semata

Pada akad qarhul hasan berupa barang/jasa yang dananya bersumber dari dana bergulir infaq/shadaqah, lebih utama dilakukan melalui transfer ke rekening atas nama pemasok/supplier/ barang/jasa yang diperlukan nasabah. Tetapi apabila yang diperlukan adalah untuk biaya hidup atau biaya operasional sebagai awal usaha, lebih utama dilakukan melalui transfer ke rekening atas nama nasabah.

C. Analisis pembiayaan

Dalam suatu analisis pembiayaan perlu diperhatikan beberapa hal menurut Muhammad (2002:304-309) yaitu:

1. Pendekatan analisis pembiayaan, meliputi

(43)

xliii b. Pendekatan karakter, bank mencermati secara sungguh-sungguh terkait

dengan karakter nasabah.

c. Pendekatan kemampuan pelunasan, bank menganalisis kemampuan nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang telah diambil.

d. Pendekatan dengan studi kelayakan, bank memperhatikan kelayakan usaha yang dijalankan nasabah peminjam.

e. Lembaga intermediari keuangan, mengatur mekanisme dana yang

dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.

2. Prinsip analisis pembiayaan, menggunakan prinsip 5 C, yaitu: a. Character, sifat atau karakter nasabah peminjam

b. Capacity, kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan mengembalikan pinjaman yang diambil

c. Capital, besarnya modal yang diperlukan peminjam d. Colateral, jaminan yang dijaminkan nasabah pada bank e. Condision, keadaan usaha atau nasabah prospek atau tidak 3. Tujuan analisis pembiayaan

(44)

xliv Tujuan khususnya yaitu: untuk menilai kelayakan usaha calon peminjam, menekan risiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan, menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

4. Prosedur analisis pembiayaan Aspek pentingnya yaitu:

a. Berkas dan pencatatan

b. Data pokok dan analisis pendahuluan:

1) Realisasi pembelian, produksi dan penjualan 2) Rencana pembelian, produksi dan penjualan 3) Jaminan

4) Laporan keuangan

5) Data kualitatif dari calon debitur c. Penelitian data

d. Penelitian atas realisasi usaha e. Penelitian atas rencana usaha

f. Penelitian dan penilaian barang jaminan g. Laporan keuangan dan penelitiannya

5. Keputusan permohonan pembiayaan:

a. Bahan pertimbangan pengambilan keputusan b. Wewenang pengambilan keputusan

(45)

xlv a. Aspek yuridis: Calon debitur cakap hukum, usahanya legal

b. Aspek pemasaran: siklus hidup produk, produk substitusi, perusahaan pesaing, tingkat kemampuan daya beli masyarakat, program promosi, daerah pemasarannya, factor musim, manajemen pemasaran, kontrak penjualan.

c. Aspek teknis: lokasi usaha, fasilitas gedung bangunan usaha, mesin-mesin yang dipakai, proses produksi.

d. Aspek keuangan; kemampuan memperoleh untung, sisa-sisa pinjaman dengan pihak lain, beban rutin di luar kegiatan usaha, arus kas.

e. Aspek jaminan: syarat-syarat jaminan, syarat ekonomis, syarat yuridis

7. Alat analisis: Alat analisis pembiayaan dapat berupa angket. 8. Rumusan hasil analisis

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan hasil analisis pembiayaan:

a. Identitas pemohon:

1) Umur calon antara 22 – 50 tahun

2) Alamat rumah jelas, jika kontrak: masih berapa tahun calon kontrak 3) Tempat calon usaha berada didekat wilayah kerja bank syariah yang

bersangkutan b. Identitas usaha:

(46)

xlvi 3) Status usaha bukan sambilan

4) Status tempat usaha diprioritaskan milik sendiri

c. Aspek pasar: Barang yang dijual/diproduksi tidak terlalu banyak pesaing dan memang dibutuhkan banyak orang. Upaya kreatif dan inovatif perlu dimiliki agar dapat melihat peluang-peluang pasar yang dapat dimasuki sekaligus dapat memperoleh untung

d. Sumber bahan baku: Sumber bahan baku yang dipakai mudah diperoleh,

cukup murah, dan jika memungkinkan dapat didaur ulang e. Aspek pengelola:

1) Mempunyai perencanaan usaha kedepan yang detail 2) Mempunyai pengalaman dan tenaga terampil

3) Mempunyai catatan usaha, seperti: buku jurnal, laporan transaksi, catatan laba/rugi, dll.

f. Aspek ekonomi:

1) Produk yang diproduksi dan dijual tidak merusak lingkungan, baik barang jadi maupun limbahnya

2) Produk yang dibuat tidak dilarang oleh agama maupun Negara g. Permodalan (minimal 30% dari pembiayaan yang diajukan ke bank) h. Data keuangan: Korelasi persentase kemampuan membayar anggota

(47)

xlvii

1 apakah merupakan usaha pokok ? Ya/ Ti dak 2 t el ah m em i l i ki pengal am an usaha yang sam a ? Ya/ Ti dak 3 apakah bahan mudah di perol eh ? Ya/ Ti dak 4 apakah prospek pasar bagus ? Ya/ Ti dak 5 t el ah m em i l i ki pel anggan t et ap ? Ya/ Ti dak 6 apakah usaha sej eni s di seki t ar t i dak banyak ? Ya/ Ti dak 7 apakah om set nya st abi l ? Ya/ Ti dak 8 persent ase keunt ungan di at as 20% ? Ya/ Ti dak 9 apakah pem ohon mengal am i kendal an dal am usaha ? Ya/ Ti dak

KEM AM PUAN M ENGEM BALIKAN PINJAM AN

1 apakah kew aj i ban angsuran < 1/ 3 peneri maan kas ? Ya/ Ti dak

1 pasang surut harga t i dak membahayakan usaha ? Ya/ Ti dak 2 t i dak ada l arangan pemeri nt ah t ent ang produk ? Ya/ Ti dak 3 t i dak ada l arangan pemeri nt ah t ent ang t em pat ? Ya/ Ti dak 4 pem asaran produk t ersebut t i dak sporadi s ? Ya/ Ti dak 5 t i dak di t ent ang adat i st i adat set em pat ? Ya/ Ti dak 6 usaha t i dak mengganggu kesehat an dan l i ngkungan ? Ya/ Ti dak F

Gambaran kesimpulan rekomendasi analisis pembiayaan di bank syariah dapat disimpulkan dalam form rekomendasi pembiayaan (Muhammad: 2002) disajikan sebagai berikut:

(48)

xlviii BAB III

LAPORAN OBJEK

A. Gambaran Umum

1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri (BSM)

Latar belakang didirikannya Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah dengan adanya krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 tepatnya bulan Juli krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didorong oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat yang menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merekonstruksi dan merekapitalisasi sebagian bank Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut telah memungkinkan baik beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang syariah.

(49)

xlix Mandiri pada tanggal 31 Juli 1999 rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah dengan nama Bank Syariah Sakinah diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (persero).

PT. Bank Mandiri (persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah dengan keinginan PT. Bank Mandiri (persero) untuk membuka bank syariah, langkah awalnya adalah merubah anggaran dasar tentang nama Bank Susilo Bakti menjadi menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Notaris Ny. Machrani M. S, S.H, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999 kemudian melalui Akta No 23 tanggal 8 September 1999 notaris, nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

(50)

l Kelahiran Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan buah usaha dari para perintis Bank Syariah di PT. Bank Susila Bakti dan manajemen PT. Bank Mandiri (persero) memandang pentingnya kehadiran Bank Syariah di lingkungan PT. Mandiri (persero). Bank Syariah Mandiri (BSM) hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya.

Adapun untuk wilayah salatiga yaitu Bank Syari’ah Mandiri Salatiga berada di Ruko Diponegoro A6 A7 Jl. Diponegoro 77 Salatiga yang berdiri dan beroperasi pada tanggal 10 Januari 2011.

2. Profil PT Bank Syariah Mandiri

Nama : PT BANK SYARIAH MANDIRI

Alamat kantor pusat : Wisma Mandiri I Jl.MH. Thamrin No.5 Jakarta 10340

Alamat Cabang Salatiga : Ruko Diponegoro A6-A7, Jl.Diponegoro 77, Salatiga

(51)

li Modal disetor : Rp858.243.565.000

Jumlah kantor cabang : 520 kantor layanan yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia

Jumlah jaringan ATM : Total 47.000 meliputi: ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima dan Malaysia.

Jumlah karyawan : 7902 orang

(52)

lii 3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri (BSM)

a. Visi: Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha. b. Misi:

1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan.

2) Mengutamakan penghimpunan dana consumen dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

3) Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.

4) Mengembangkan nilai-nilai syari’ah universal.

5) Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

4. Budaya perusahaan

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”.

(53)

liii Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.

b. Teamwork:

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. c. Humanity:

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religious d. Integrity:

Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. e. Customer Focus:

Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.

(54)

liv Gambar3.1 :Strukturorganisasi BSM Cab Salatiga

Sumber: Bank Syariah Mandiri Salatiga

(55)

lv 6. Prinsip Operasional Bank Syariah Mandiri (BSM)

Bank Syariah Mandiri (BSM) menganut prinsip-prinsip operasi sebagai berikut:

1. Prinsip keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan mengambil margin keuntungan yang disepakati bersama. 2. Prinsip kemitraan

Maksudnya adalah bahwa Bank Syariah Mandiri (BSM) menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha, hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, risiko dan keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun bank. Bank berfungsi sebagai intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.

3. Prinsip keterbukaan

(56)

lvi 4. Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan

7. Produk-produk Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga 1. Produk-produk Pendanaan

a. Tabungan BSM

Tabungan BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka dikonter BSM atau melalui ATM.

b. Tabungan Mabrur BSM

Tabungan Mabrur BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji & umrah.

c. Tabungan BSM Investa Cendekia

Tabungan BSM Investa Cendekia adalah tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment)dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.

d. Tabungan Berencana BSM

Tabungan Berencana BSM adalah tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk pencapaian target dana yang telah disimpan pada waktu yang diinginkan

(57)

lvii Tabungan Simpatik BSM adalah tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat syarat yang disepakati.

f. Tabungan BSM Dollar

Tabungan BSM Dollar adalah tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setoranya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM.

g. Tabungan qurban BSM

Tabungan qurban BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah qurban dan aqiqah. Pelaksanaanya bekerjasama dengan Badan Amil Qurban.

h. Deposito BSM

Deposito BSM adalah investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.

i. Deposito BSM Valas

Deposito BSM Valas adalah investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. j. Giro BSM

(58)

lviii k. Giro BSM Valas

Giro BSM Valas adalah Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dolar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip Wadiah yad dhamana.

2. Produk-produk Pembiayaan a. BSM Implan

BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).

b. Pembiayaan Talangan Haji

Pembiayaan Talangan Haji adalah merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

c. Pembiayaan Griya BSM

(59)

lix d. Pembiayaan kendaraan bermotor

Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan sistem murabahah. e. Edukasi BSM

Edukasi BSM adalah pembiayaan kepada calon pelajar dalam mendapatkan dana pendidikan yang dibutuhkan.

f. Pembiayaan Umrah

Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan untuk mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perjalanana umrah.

g. BSM Customer Network Financing (Modal Kerja)

BSM Customer Network Financing (Modal Kerja) adalah pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang telah menjalin kerjasama dengan BSM.

h. Pembiayaan Dana berputar

Pembiayaan Dana berputar adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja sementaradan bukan untuk permanent working capital.

Bersifat self liquidating dengan menurunya aktivitas bisnis pada periode

terkait.

i. Pembiayaan Pensiunan

Pembiayaan Pensiunan adalah pembiayaan yang diperuntukkan bagi

pensiunan.

(60)

lx Pembiayaan PKPA adalah fasilitas penyaluran pembiayaan kepada anggota

koperasi karyawan.

3. Produk Jasa

a. BSM Mobile Banking GPRS (BSM MBG)

BSM Mobile Banking GPRS (BSM MBG) adalah layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone (handphone) berbasis GPRS b. BSM Net Banking

BSM Net Banking adalah Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet.

c. BSM Card

BSM Card adalah kartu yang dapat digunakan untuk transaksi perbankan melalui ATM dan mesin kredit.

d. Sentra Bayar BSM

Sentra Bayar BSM adalah layanan pembayaran beragam tagihan seperti telepon, ponsel, maupun listrik.

e. PPBA (Pembayaran melalui menu pemindahbukuan di ATM)

PPBA (Pembayaran melalui menu pemindahbukuan di ATM) adalah layanan pembayaran tagihan institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.

(61)

lxi BSM Electronic Payroll adalah layanan administrasi pembayaran gaji

karyawan suatu institusi.

B. Data Deskriptif 1. Pengertian

Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

2. Akad

Akad yang digunakan adalah akad musyarakah. Akad musyarakah adalah akad kerja sama usaha patungan dua pihak atau lebih pemiliki modal (syarik/shahibul maal) untuk membiayai suatu jenis usaha (masyru) yang halal dan produktif.

3. Manfaat

(62)

lxii 4. Ketentuan Umum

a. Segmentasi: Pembiayaan usaha komersial kecil, menengah, komersial besar, dan korporasi. (cfm SE Pembiayaan no 6/012/PEM/ tgl 24 Juni 2004 perihal revisi segmentasi dan penanganan pembiayaan atas dasar gross annual sales (GAS) atau ketentuan lain yang akan diatur kemudian).

b. Target Nasabah: Perorangan, Badan usaha

c. Jenis/Sektor Usaha: Perdagangan, Industri, kontraktor d. Jenis Pembiayaan: Modal Kerja

e. Tujuan Pembiayaan: Tambahan Modal Kerja

f. Jaminan: Ketentuan jaminan sesuai dengan kebijakan bank mengenai jaminan pembiayaan

g. Denda Keterlambatan: Mengacu pada ketentuan kebijakan denda keterlambatan pembiayaan

h. Lain-lain: Pembiayaan ini memberikan fasilitas: a) Perubahan ekspektasi rate

b) Perubahan plafond pembiayaan c) Perubahan ekspektasi sales nasabah

(63)

lxiii besar dari maksimal plafond, maka kekurangannya dapat diberikan fasilitas pembiayaan lainnya misalnya murabahah, musyarakah.

i. JangkaWaktu: 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang

j. Penarikan: Penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan media cek/BG. Transfer dengan menyertakan cek/BG. k. Perhitungan bagi hasil: Revenue Sharing

l. Pricing: 1% diatas pembiayaan musyarakah (cfm SE No. 7/019/UMM tanggal 14 September 2005).

m. Pembayaran Bagi Hasil: maksimal tanggal 5 (lima) setiap bulan n. Biaya Administrasi: 1,0% pa terhadap plafond pembiayaan o. Plafond:

Tabel 3.1

Besaran Plafond Pembiayaan Dana Berputar (PDB)

Relasi BSM Plafond

>= 1 tahun Maksimal 50% atau Rp 500 juta < 1 tahun Maksimal 20% atau Rp 500 juta

Sumber: Ketentuan Bank Mandiri

p. Perhitungan proyeksi pendapatan bank: tanggal 1 (satu) tiap bulan

5. Persyaratan Dokumen

Tabel 3.2

Persyaratan Pembiayaan Dana Berputar (PDB)

(64)

lxiv

dentitas diri dan pasangan - V

artu Keluarga dan surat nikah - V

opy rekening bank 3 bulan terakhir V V

kte pendirian usaha V -

dentitas pengurus V -

egalitas usaha V V

aporan keuangan 2 tahun terakhir V V

ast performance 2 tahun terakhir V V

encana usaha 12 bulan ke depan V V

ata obyek pembiayaan V V

Sumber: Ketentuan Bank Syariah Mandiri 6. Dasar hukum Pembiayaan Dana Berputar

a. UU Perbankan Pasal 1 ayat 12 UU no 21 tahun 2008 tentang kegiatan operasional Bank Syariah yaitu “Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

(65)

lxv c. PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

d. Kebijakan Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri. e. Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank Syariah Mandiri.

f. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri berikut perubahanya. g. Pedoman Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri.

h. SE Pembiayaan no 6/012/PEM/ tgl 24 Juni 2004 perihal revisi segmentasi

dan penanganan pembiayaan atas dasar gross annual sales (GAS) atau ketentuan lain yang akan diatur kemudian.

i. SE No.:10/016/PEM, tanggal 22 Mei 2008 tentang prosedur pengajuan

pembiayaan..

j. SE No. 7/019/UMM tanggal 14 September 2005 tentang pricing pembiayaan.

k. SE Pembiayaan No 8/001/PEM tanggal 2 Januari 2006 perihal Revisi

(66)

lxvi BAB IV

ANALISIS

(67)

lxvii A. Kesesuaian dengan Prinsip Syariah pada Poduk Pembiayaan Dana

Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga

Bank yang menjalankan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah, dalam menjalankan setiap kegiatan operasionalnya maupun transaksinya harus sesuai dengan prinsip syariah. Baik dari segi hukum peraturan perundang undangan maupun dari segi hukum islam.

1. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bank

syariah, diantaranya:

a. UU Perbankan Pasal 1 ayat 12 UU no 21 tahun 2008 tentang kegiatan operasional Bank Syariah yaitu “Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

b. UU Perbankan pasal 34 ayat 3 UU no 21 tahun 2008: ketentuan

lebih lanjut mengenai tata kelola yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bank Indonesia.

(68)

lxviii d. SE Pembiayaan no 6/012/PEM/ tgl 24 Juni 2004 perihal revisi

segmentasi dan penanganan pembiayaan atas dasar gross annual sales (GAS) atau ketentuan lain yang akan diatur kemudian.

e. SE No.:10/016/PEM, tanggal 22 Mei 2008 tentang prosedur

pengajuan pembiayaan..

f. SE No. 7/019/UMM tanggal 14 September 2005 tentang pricing pembiayaan.

g. SE Pembiayaan No 8/001/PEM tanggal 2 Januari 2006 perihal Revisi Pedoman Pembiayaan BSM mengenai batas maksimum pemberian kredit modal kerja.

2. Sesuai dengan hukum islam

a. Bahwa akad yang digunakan dalam Pembiayaan Dana Berputar adalah akad Musyarakah yaitu akad kerja sama usaha patungan dua pihak atau lebih pemiliki modal (syarik/shahibul maal) untuk membiayai suatu jenis usaha (masyru) yang halal dan produktif.

b. Prinsip pemberian imbalannya adalah prinsip bagi hasil, dimana porsi

(69)

lxix c. Dalam pemberian pinjaman atas dasar prinsip tolong menolong,

artinya pihak bank memberi kelonggaran pada setiap keterlambatan pembiayaan dengan pembayaran denda keterlambatan atas dasar kesepakatan bersama.

d. Jika terjadi kredit macet pun, pihak bank masih memberi kelonggaran waktu, yaitu dengan memperpanjang jangka waktu pembiayaan maksimal 2 tahun. Hal ini dilakukan bank untuk menghindari tidakan zhalim, artinya ketidak adilan pada suatu pihak.

e. Untuk obyek pembiayaan bank hanya membiayai usaha-usaha yang tidak melanggar prinsip syariah. setiap pengajuan pembiayaan bank selalu meminta data lengkap tentang obyek pembiayaan. Hal ini dilakukan untuk selain menghindari kredit macet, juga untuk menghindari larangan prinsip syariah yaitu gharar dan haram. Gharar artinya obyek ya g dibiayai tidak jelas, dan haram arinya obyek yang dibiayai tidak sesuai dengan prinsip syariah.

Dilihat dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa produk Pembiayaan Dana Berputar di Bank Syariah Mandiri Salatiga sudah sesuai dengan prinsip syariah. Produk tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bank syariah dan tidak melanggar prinsip ataupun hukum islam.

(70)

lxx Sesuai dengan standar prosedur yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Salatiga dalam pengajuan pembiayaan (kredit), maka Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Salatiga memiliki proses dan prosedur pengajuan pembiayaan (kredit) sebagai berikut (SE No.:10/016/PEM,tanggal 22 Mei 2008) :

1. Pemberkasan (permohonan)

Pemberkasan merupakan suatu tahap awal dalam pengajuan pembiayaan (kredit), pemberkasan meliputi berkas-berkas / dokumen-dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat dalam pengajuan pembiayaan (kredit), pada tahap pemberkasan ini merupakan tahap awal bagi marketing lending untuk berkenalan dengan calon debitur (nasabah), sehingga pada kesempatan ini marketing lending bisa saja menanyakan beberapa hal penting mengenai calon debitur (nasabah), seperti : pekerjaan, penghasilan, jumlah tanggungan dan lain-lain yang dianggap penting dan bisa membantu informasi tentang keadaan calon debitur (nasabah). Setelah calon debitur (nasabah) memasukan berkas-berkas permohonan pembiayaan (kredit), maka marketing lending langsung memeriksa kelengkapan berkas tersebut, jika terdapat kekurangan maka marketing lending akan langsung memberitahukan kepada calon nasabah (debitur) untuk melengkapi berkas-berkas tersebut agar permohonan pembiayaan (kredit) cepat diproses.

(71)

lxxi a. Persyaratan

1) WNI cakap hukum 2) Usiah minimal 21 tahun

3) Maximum pembiayaan 70 % dari kebutuhan modal kerja yang

sebelumnya dikurangi dengan hutang lancar.

4) Besar angsuran tidak melebihi 40% dari penghasilan bulanan bersih

b. Dokumen yang diperlukan

1) Form permohonan Pembiayaan Dana Berputar

2) Foto copy KTP pemohon dan suami/istri pemohon (bila sudah

menikah)

3) Foto copy Kartu Keluarga dan Akta nikah (bila sudah menikah) 4) Foto copy rekening bank 3 bulan terakhir

5) Akta pendirian usaha

6) Identitas pengurus meliputi data lengkap pengurus perusahaan. 7) Legalitas usaha seperti SIUP, NPWP, TDP, dll.

(72)

lxxii Investigasi merupakan tahap lanjutan dari pemberkasan data calon nasabah, investigasi ini merupakan tahap kedua yang harus dilakukan, bila calon nasabah tidak memenuhi syarat, maka pembiayaan tidak dilanjutkan, bila memenuhi syarat akan berlanjut ke tahap berikutnya. Kegiatan ini nantinya akan dituangkan pada laporan investigasi. Laporan investigasi ini meliputi :

a. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar, termasuk menyelidiki keabsahan berkas. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau belum cukup, maka calon nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu calon nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan pembiayaan (kredit) dibatalkan saja.

b. Wawancara awal

(73)

lxxiii kesempatan kepada calon nasabah untuk berbicara lebih banyak, sehingga bank memperoleh informasi yang banyak pula. Kegiatan ini nantinya akan dituangkan pada laporan wawancara

c. On the spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan kelapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot hendaknya jangan diberitahukan kepada nasabah. Sehingga apa yang kita lihat dilapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kegiatan ini akan dituangakan pada laporan taksasi, dan berkas jaminan / agunan.

d. Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan dengan kegiatan on the spot yang telah dilakukan apakah ada kesesuaian dengan mengandung suatu kebenaran.

3. Tahap analisa

(74)

lxxiv Kegiatan ini nantinya akan dituangkan pada Nota Analisa Pembiayaan (NAP) Cabang. Sedikitnya ada beberapa aspek analisa yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Salatiga antara lain:

a. Informasi pemohon 1) Informasi Nasabah

Ini digunakan untuk mengetahui secara keseluruhan tentang bagaimana informasi nasabah.

2) Informasi bank

Ini digunakan untuk mengetahui informasi nasabah dalam kegiatan pebankan, yakni informasi antar bank melalui informasi BI Cheking. Nantinya akan diketahui bagaimana keterkaitan calon nasabah dalam kegiatan perbankan.

b. Analisa aspek yuridis

Analisa aspek yuridis ini meliputi 1) Legalitas pemohon

2) Legalitas permohonan pembiayaan c. Analisa aspek keuangan

Analisa yang digunakan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah baik penghasilan, pengeluaran dan kemampuan berapa nantinya nasabah mampu membayar angsuran.

(75)

lxxv Analisa tentang agunan (jaminan) tentang berapa nilai jaminan(agunan), layak atau tidak.

e. Risiko dan mitigasi Untuk menilai dan mencegah

1) Resiko ketidak tertiban pembayaran angsuran tiap bulan

Mitigasi :Monitoring angsuran tiap bulan, dengan meminta pembayaran angsuran tiap bulan

2) Resiko pembiayaan tidak digunakan sebagaimana tersebut dalam pengajuan

Mitigasi :Dana pencairan pembiayaan langsung ditransfer ke rekening pemilik rumah (penjual rumah yang akan dibeli)

3) Resiko obyek jaminan terbakar dan nasabah meninggal dunia Mitigasi :Obyek yang dijaminkan harus dicover dengan asuransi kebakaran dan asuransi jiwa nasabah dengan jangka waktu sampai jatuh tempo pembayaran

f. Kesimpulan dan rekomendasi

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat kesimpulan dan rekomendasi bank atas rencana rencana calon nasabah pembelian rumah, meliputi

(76)

lxxvi 4) Syarat lain-lain

5) Lain-lain (jika ada pelanggaran)

Dari uraian prosedur yang ada di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga bisa penulis amati bahwa sudah sesuai dengan teori-teori yang disajikan. Namun hanya saja prosedur itu cukup rumit dan panjang, diakarenakan minimnya sumber daya yang dimiliki. Semua prosedur yang diterapkan hanya dikerjakan oleh satu staf, yakni staf marketing lending. Staf tersebut mengerjakan semua prosedur tersebut, dari mulai solisitasi hingga realisasi dan monitoring. Maka terkadang calon nasabah mengeluhkan betapa lamanya prosedur yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga.

C. Penilaian Aspek-Aspek dalam Pemberian Pembiayaan Dana Berputar

di Bank Syariah Mandiri Salatiga

(77)

lxxvii Sehubungan dengan hal tersebut, sudah seharusnya bank hanya memberikan pembiayaan (kredit) kepada debitur yang layak. Bank harus dapat mengendalikan risiko pembiayan yang diberikannya. Untuk itu, bank mengembangkan suatu proses seleksi untuk menyaring setiap proposal pembiaayan (kredit) yang masuk. Melalui proses tersebut diharapkan pembiayaan (kredit) yang diberikan adalah dengan kualitas bagus.

Sesuai dengan UU Perbankan No. 10 tahun 1998 yang mengharuskan setiap bank mempunyai pedoman analisis guna menghindari risiko, maka Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga menerapkan pedoman analisis yang telah dikembangkan sendiri, tetapi pada intinya sama dan seperti yang biasa disebut dengan 5C + 7A dan aspek internal. Berikut adalah beberapa hambatan – hambatan yang mungkin bisa terjadi dalam pembiayaan griya BSM beserta Mitigasi risiko yang diterapkan guna menghadapi hambatan – hambatan tersebut dari berbagai aspek diantaranya:

1. Informasi Pemohon a. Character

(78)

lxxviii Untuk mengetahui baik buruknya karakter calon nasabah, Bank Syariah

Mandiri (BSM) Cabang Salatiga, melakukan mitigasi dengan cara sebagai berikut:

1) Verifikasi data, dilakukan dengan cara mempelajari riwayat hidup

calon nasabah

2) Melakukan wawancara dengan calon nasabah, tetangga calon nasabah untuk mengetahui bagaimana karakter dari calon nasabah tersebut.

Dari proses mitigasi wawancara ke pada calon nasabah tersebut biasanya pihak BSM Cabang Salatiga baru bisa menilai dari karakter calon nasabah tersebut. Karakter tersebut misalnya :

1) Dapat dipercaya

Bisa dilihat dengan jawaban yang diberikan calon nasabah apakah sudah sesuai dengan data/persyaratan yang diberikan sebelumnya atau tidak. Bisa juga lewat bahasa tubuh calon nasabah tersebut.

2) Ahklaknya

Melalui rekomendasi tetangga / instansi dimana calon nasabah bekerja.

3) Kemauan untuk membayar

(79)

lxxix 4) Konsisten

Dapat dilihat dengan konsistennya pada nama, tanggal lahir, dan tanda tangan KTP, KK, Surat Nikah calon nasabah

5) Tanggung jawab

Dengan melihat riwayat pembiayaan calon nasabah masa lalu di bank lain, pernah terjadi telat bayar angsuran atau tidak, hal ini bisa dilihat melalui BI Cheking

b. Capacity (kemampuan)

Risiko yang mungkin terjadi berkaitan dengan kemampuan calon nasabah adalah tidak terbayarnya pembiayaan yang diterima calon nasabah berdasarkan jangka waktu yang ditetapkan.

Mitigasi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri berkaitan dengan hal ini adalah menentukan kapasitas nasabah, Kapasitas nasabah digunakan untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam bekerja termasuk kemampuan dalam menghasilkan kas atau setara kas. Dalam hal ini, bank harus memperhatikan golongan nasabah pada perusahaannya tempat ia bekerja. Kemampuan calon nasabah sangat menentukan dalam pelunasan pembiayaan calon nasabah tersebut. Jangan sampai calon nasabah tersebut menggunakan uang yang diterimanya secara berlebih-lebihan, agar nasabah tersebut dapat melunasi pembiayan dengan tepat waktu

(80)

lxxx Dalam hal ini yang berkaitan dengan modal adalah analisa terhadap pendapatan yang diterima oleh calon nasabah pembiayaan yang digunakan oleh nasabah tersebut untuk membayarkan sejumlah angsuran yang telah disepakati. Karena jika hal tersebut tidak dilakukan maka risiko yang mungkin terjadi adalah terjadinya kredit macet sebelum jangka waktu perjanjian selesai.

Oleh karena itu, untuk kepentingan tersebut maka mitigasi yang dilakukan BSM Cabang Salatiga adalah melakukan pengecekan terhadap slip gaji/penghasilan nasabah itu cukup untuk mengangsur pembiayaan setiap bulan atau tidak, selain itu juga dengan melakukan mutasi keuangan calon nasabah yang dialihkan ke BSM Salatiga.

Disamping untuk mengetahui jumlah pendapatan nasabah setiap bulanya Analisa modal digunakan untuk mengetahui keyakinan nasabah terhadap usahanya sendiri atau pendapatan yang diterima.

d. Colleteral (Jaminan)

(81)

lxxxi Obyek jaminan yang diberikan oleh nasabah biasanya adalah sertifikat dari rumah yang akan dibeli dengan pembiayaan griya ini. Beberapa risiko yang bisa terjadi dari jaminan yang diberikan oleh calon nasabah kepada pihak bank adalah sebagai berikut

1) Obyek jaminan fiktif. baik dari No jaminan, alamat, luas jaminan, denah, serta peta lokasi. Untuk meghindari hal – hal tersebut maka Bank Syariah Mandiri harus memastikan keabsahan dari obyek jaminan yang diberikan, supaya obyek yang dijaminkan benar – benar ada kesesuaian antara sertifikat dengan kondisi yang sebenarnya.

2) Obyek jaminan dalam sengketa, atau tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Maka mitigasi yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri adalah dengan melakukan cek bersih dan on the spot untuk memastikan bahwa obyek jaminan tidak dalam sengketa dan menghindari terjadinya pemalsuan obyek jaminan.

3) Obyek jaminan kebakaran. Maka dari pihak Bank Syariah Mandiri obyek jaminan tersebut langsung dicover dengan asuransi.

Gambar

Tabel 2.1 Rekomendasi Analisis
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian kombinasi media ampas kelapa sawit dan dedak padi berdasarakan hasil Analisis Varian (ANAVA) menunjukan bahwa kombinasi media pada perlakuan A 50 % amapas

Narasumber dalam penelitian ini adalah: Prgawai Dinas Kesehatan Kota Semarang Bagian Kesehatan Keluarga, Kepala Puskesmas Ngesrep, Bangetayu dan

Analisis data mencakup kerapatan jenis, kerapatan jenis relatif, frekuensi jenis, frekuensi jenis relatif, penutupan jenis, penutupan jenis relatif serta indeks

Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model PBL ini dapat digunakan untuk membantu mengatasi

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui cara evaluasi kebugaran dan kesehatan awal bagi setiap member yang akan berlatih di pusat kebugaran, (2) untuk mengetahui program

Pdt/PF : Betlehem adalah rumah roti, Betlehem adalah tempat yang di kuduskan untuk sebuah tanduk keselamatan baru. Sayangnya rumah roti ini dipenuhi oleh orang yang rakus

Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh antara ketepatan terapi obat antidiabetes oral dengan glukosa darah darah puasa pada pasien DM tipe 2 di

Simpulan yang didapat yaitu merancang data warehouse aplikasi pembelian dan penjualan barang yang akan sangat membantu pihak eksekutif dalam memperoleh laporan dengan waktu