• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 1 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

P U T U S A N No. 490 K/Pdt/2002

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

Tn. JIMMY MENARDI KOESWANTO, bertempat tinggal di Villa Lavencia PA 9 No. 5 Kelurahan Lontar, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya (dahulu bertempat tinggal di Jalan Simpang Darmo Permai Selatan 14/51, Surabaya, dalam hal ini memberi kuasa kepada 1. M.N. Effendi, SH., 2. Samsul Anam, SH., para Advokat, berkantor di Jalan Gubeng Jaya II/15, Surabaya; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat II/Pembanding;

m e l a w a n:

PT BANK UNIVERSAL Tbk., berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Plaza Setia Gedung Atrium Lantai 2, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta;

Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding; d a n:

Ny. LINGGAWATI GOTAWA dahulu bernama GO LING LINA, bertempat tinggal di Villa Lavencia PA 9 No. 5 Kelurahan Lontar, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya (dahulu bertempat tinggal di Jalan Simpang Darmo Permai Selatan 14/51, Surabaya);

Turut Termohon Kasasi dahulu Tergugat I/Ikut Terbanding; Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dan turut Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat II dan Tergugat I di muka persidangan Pengadilan Negeri Surabaya pada pokoknya atas dalil-dalil:

bahwa sebagaimana ternyata dalam Akta Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah No. 66 tanggal 20 Maret 1997 tersebut dibuat di hadapan Ny Maimunah Zubaidah, SH., Notaris di Surabaya (bukti P-1), Tergugat I dengan persetujuan Tergugat II telah memperoleh fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR) dari Penggugat dalam jumlah pokok sebesar Rp 79.400.000,- (tujuh puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah), dengan bunga efektif yang pada saat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 2 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

penandatanganan akta perjanjian kredit tersebut ditetapkan sebesar 20% efektif per-tahun, atau tarif suku bunga lain sebagaimana akan ditetapkan oleh Penggugat;

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 (3.1) vide bukti P-1, pinjaman KPR tersebut Tergugat I wajib mengangsur pada Penggugat secara tertib dan berturut-turut tiap bulan selama 120 (seratus dua puluh) kali angsuran dengan jumlah angsuran sebesar Rp 1.534.450,- (satu juta lima ratus tiga puluh empat ribu empat ratus lima puluh rupiah), dan Penggugat berhak untuk menyesuaikan jumlah angsuran yang harus dibayar Tergugat I kepada Penggugat dengan tarif suku bunga yang belaku;

bahwa untuk menjamin pembayaran kembali hutangnya pada Penggugat tersebut, para Tergugat telah memberikan jaminan (agunan) berupa:

Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 2120/Kelurahan Lontar, diuraikan dalam surat ukur tanggal 19 Maret 1998 No. 160/1998, seluas 96 m², di Propinsi Jawa Timur, Kotamadya Surabaya, Kecamatan Lakarsantri, Kelurahan Lontar, setempat dikenal sebagai Villa Valencia Blok PA-9/05, terdaftar/tertulis atas nama Nyonya Go Ling-Ling, berikut dengan segala sesuatu yang berdiri, tertanam dan berada di atasnya yang menurut sifatnya peruntukannya/atau menurut hukum dianggap benda tetap (terutama bangunan rumah dengan turutan-turutannya); untuk itu Tergugat I dengan persetujuan Tergugat II telah memberi kuasa membebankan hak tanggungan kepada Penggugat sebagaimana ternyata dalam Akta No. 110/Lakarsantri/1998, tanggal 26 Maret 1998, dibuat di hadapan Agnes Ninik Mutiara, SH., PPAT di Kotamadya Surabaya (bukti P-2 dan P-3);

bahwa angsuran kewajiban Tergugat I telah tertunggak sejak tanggal 20 Februari 1998 hingga 31 Agustus 1999, sehingga jumlah seluruh kewajiban Tergugat I kepada Penggugat telah mencapai sebesar Rp 135.581.683,-(seratus tiga puluh lima juta lima ratus delapan puluh satu ribu enam ratus delapan puluh tiga rupiah), dengan perincian sebagai berikut:

Sisa pokok Rp 77.327.362,-Bunga Rp 42.054.066,-Denda Rp

16.200.255,-ditambah bunga sebesar 3% (tiga prosen) per/bulan, terhitung sejak tanggal diajukan gugatan ini melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya sampai dengan tanggal saat para Tergugat membayar lunas seluruh kewajiban kepada Penggugat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 3 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

bahwa tunggakan angsuran di atas tidak pernah ditanggapi oleh Tergugat I dengan membayar angsurannya secara tertib baik angsuran pokok, bunga dan denda sebagaimana yang diperjanjikan meskipun telah ditegor dan diperingati berkali-kali oleh Penggugat (bukti P4, P5 dan P6);

bahwa sehubungan dengan telah tertunggaknya angsuran kewajiban Tergugat I, maka dengan demikian para Tergugat nyata-nyata telah lalai (wanprestasi) terhadap Penggugat sebagaimana Pasal 11 (bukti P-1), sehingga sudah pada tempatnya para Tergugat dihukum untuk secara tanggung renteng membayar lunas secara tunai, seketika dan seluruh hutangnya pada Penggugat;

bahwa supaya gugatan ini nantinya tidak sia-sia belaka maka Penggugat mohon agar diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag), atas:

Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 2126/Kelurahan Lontar, diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 19 Maret 1998 No. 160/1998, seluas 96 m², di Propinsi Jawa Timur, Kotamadya Surabaya, Kecamatan Lakarsantri, Kelurahan Lontar, setempat dikenal sebagai Villa Valencia Blok PA-9/05, terdaftar/tertulis atas nama Nyonya Go Ling-Ling, berikut dengan segala sesuatu yang berdiri, tertanam dan berada di atasnya yang menurut sifat peruntukannya/atau menurut hukum dianggap benda tetap (terutama bangunan rumah dengan turutan-turutannya);

bahwa akhirnya, berhubung gugatan Penggugat ini diajukan berdasarkan alat-alat bukti otentik serta akurat, dan mengingat apabila perkara hutang piutang ini berlarut-larut (tidak segera dieksekusi) justru akan merugikan kepentingan/menjadi beban para Tergugat sendiri, maka sudah layaknya apabila putusan perkara ini dinyatakan dijalankan lebih dahulu meskipun ada banding, kasasi, verzet, ataupun upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij voorraad);

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan putusan sebagai berikut:

I. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, agar berkenan untuk segera meletakkan sita jaminan, atas:

Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 2126/Kelurahan Lontar, diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 19 Maret 1998 No. 160/1998, seluas 96 m², di Propinsi Jawa Timur, Kotamadya Surabaya, Kecamatan Lakarsantri, Kelurahan Lontar, setempat dikenal sebagai Villa Valencia Blok PA-9/05, terdaftar/tertulis atas nama Nyonya Go Ling-Ling, berikut dengan segala sesuatu yang berdiri, tertanam dan berada di atasnya yang menurut sifatnya

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 4 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

peruntukannya/atau menurut hukum dianggap benda tetap (terutama bangunan rumah dengan turutan-turutannya);

II. Pengadilan Negeri Surabaya:

Agar berkenan untuk segera memeriksa perkara ini serta memutuskan: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Bila telah diletakkan, menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang telah dimohon oleh Penggugat tersebut di atas;

3. Menyatakan para Tergugat telah ingkar janji (wanprestasi);

4. Menghukum para Tergugat untuk secara tanggung renteng (hoofdelijk) membayar tunai dan sekaligus kewajibannya/hutangnya kepada Penggugat yang per/tanggal 31 Agustus 1999 telah mencapai Rp 135.581.683,- (seratus tiga puluh lima juta lima ratus delapan puluh satu ribu enam ratus delapan puluh tiga rupiah) ditambah bunga sebesar 3% (tiga prosen) per-bulan terhitung sejak tanggal diajukannya gugatan ini melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya sampai dengan tanggal saat para Tergugat membayar seluruh kewajibannya pada Penggugat tersebut;

5. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada banding, kasasi, verzet atau upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij voorraad);

6. Menghukum para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;

Atau setidak-tidaknya:

Memberikan putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat II mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

bahwa surat kuasa khusus Penggugat Perseroan Terbatas Bank Universal Tbk. dalam hal ini oleh Stephen Z. Satyahadi dan Jeffry NG masing-masing selaku Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur kepada Ari Hudiretna dan Faisal Abdullah cacat hukum karena:

a. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 123 HIR, 147 Rbg kemudian diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) tanggal 23 Januari 1971 yang hingga sekarang masih berlaku, maka surat kuasa khusus harus menegaskan objek dan kasus yang diperkarakan. Dalam surat kuasa sama sekali tidak menyebutkan apa yang diperkarakan, bahkan jenis dan macam perkaranyapun tidak ada. Dengan demikian surat kuasa tersebut

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 5 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

bukan surat kuasa khusus yang dimaksudkan undang-undang tapi surat kuasa umum. Karena tidak memenuhi syarat tersebut maka surat kuasa cacat hukum sehingga kedudukan kuasa sebagai pihak formal mewakili pemberi kuasa tidak sah dan gugatan harus dinyatakan gugatan tidak dapat diterima atau semua tindakan hukum yang dilakukan kuasa tidak sah dan tidak mengikat;

b. Penerima kuasa tidak ada hubungan darah dengan pemberi kuasa, maka harus memenuhi syarat formal sebagai kuasa hukum untuk beperkara di Pengadilan. Untuk itu Penerima Kuasa harus bisa menunjukkan izin beracara di Pengadilan. Ternyata penerima kuasa tidak menunjukkan izin praktiknya. Oleh karena itu apa yang dilakukan penerima kuasa tidak sah, gugatan menjadi tidak sah;

bahwa bahkan surat kuasa khusus dari Penggugat tersebut ternyata tidak menyebutkan obyek/subyek sengketa, maka menurut putusan Mahkamah Agung No. 425 K/Pdt/1984, tanggal 30 September 1985 dan No. 288 K/Pdt/ 1986, tanggal 22 Desember 1987, surat kuasa tersebut dianggap tidak sah (Majalah Hukum Varia Peradilan Th. IX No. 99 Desember 1993, berbagai permasalahan formal dalam gugatan perdata oleh M. Yahya Harahap);

bahwa gugatan obscuur libel karena tidak jelas meyebutkan besarnya bunga secara rinci, dalam posita point 7 hanya disebut bunga Rp 42.054.066,-padahal dalam posita point 1 disebutkan bunga 20% per tahun, juga tidak disebut rincian secara jelas denda Rp 16.200.255,- berasal dari mana? Dalam surat gugatan bunga maupun denda harus ditulis rinci asal usulnya. Oleh karena itu gugatan yang demikian ini harus dinyatakan tidak dapat diterima;

bahwa gugatan obscuur libel karena tidak sinkron antara posita dan petitum, diuraikan sebagai berikut:

a. Dalam posita point 1 disebutkan bunga 20% per tahun namun dalam petitum dimohonkan bunga 35 per tahun, oleh karena itu gugatan yang demikian ini jelas kabur dan harus dinyatakan tidak dapat diterima;

b. Dalam posita disebutkan wanprestasi dalam utang piutang dengan jaminan KPR, maka seharusnya dalam petitum dimintakan pengosongan dan menyerahkan barang jaminan, ternyata dalam petitum diminta yang macam-macam yang tidak ada hubungannya dengan penyerahan jaminan. Bahkan mencerminkan penerapan bunga-berbunga yang di luar prikemanusiaan dan amat melanggar norma kepatutan;

c. Bahwa gugatan eror in persona dalam kualifikasi plurium consertium yaitu pihak yang ditarik sebagai Tergugat tidak lengkap. Dalam gugatan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 6 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

disebutkan wanprestasi dalam utang piutang dengan jaminan KPR, maka harus PT Pakuwon Darma sebagai subyeknya hukum, pemilik awal rumah yang pembayaran kreditnya macet harus ikut digugat. Oleh karena itu gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat II telah menyangkal dalil-dalil gugatan tersebut dan sebaliknya mengajukan gugatan balik (rekonvensi) yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

bahwa semua yang telah diuraikan dalam eksepsi dan konvensi di atas dianggap terulang dalam rekonvensi ini karena merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan;

bahwa setelah mendapat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tanah HGB No 2126/Kel. Lontar Surat Ukur tanggal 19 Maret 1998 No. 160/1998 luas 96 m² dikenal dengan Villa Valencia Blok PA-9/05, maka Penggugat Rekonvensi telah melakukan perbaikan-perbaikan atas rumah tersebut yang melakukan perbaikan atas rumah tersebut yang menghabiskan dana sekitar Rp

20.000.000,-bahwa sesuai pengakuan Tergugat Rekonvensi sendiri dalam posita gugatan point 1, yang menyebutkan KPR jumlah pokok sebesar Rp 79.400.000,-kemudian dalam posita gugatan point 4 Tergugat Rekonvensi menyebutkan kewajiban Penggugat Rekonvensi dan turut Tergugat Rekonvensi sebesar Rp 135.581.683,- atau hampir dua kali lipat dari hutang pokok padahal sebagaimana telah diuraikan dalam pokok perkara sebagian dari utang tersebut sudah dibayar. Berarti dalam perkara ini Tergugat Rekonvensi menerapkan sistim bunga berbunga yang tidak layak, bertentangan dengan kepatutan. Oleh karena itu segala perikatan Tergugat Rekonvensi dengan obyek sengketa harus dinyatakan batal;

bahwa karena terbukti Tergugat Rekonvensi melakukan praktik bunga berbunga di luar kewajaran dan bertentangan dengan perundangan, maka Tergugat Rekonvensi harus dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum;

bahwa perbuatan melawan hukum Tergugat Rekonvensi ini telah merugikan Pengugat Rekonvensi baik moril maupun materil;

bahwa kerugian moriil Penggugat Rekonvensi antara lain mengakibatkan rasa malu Penggugat Rekonvensi dengan tetangga dan masyarakat. Rasa malu Penggugat Rekonvensi ini bila dirupiahkan layak senilai masing-masing Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Sedangkan kerugian materil perbaikan obyek sengketa sekitar Rp 20.000.000,-. Maka jumlah kerugian total Penggugat Rekonvensi senilai Rp 1.020.000.000,- (satu milyar dua puluh juta rupiah);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 7 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

bahwa agar terjamin pembayaran tuntutan balik ganti rugi tersebut maka perlu dilakukan sita jaminan atas aset milik Tergugat Rekonvensi tanah/ bangunan serta segala yang ada di dalamnya:

a. Gedung Pusat Tergugat Rekonvensi di Plaza Setiabudi Gedung Atrium Lantai 2, Jalan H.R. Rasuna Said Kavling 62 Jakarta;

b. Kantor Cabang Tergugat Rekonvensi di Jalan Panglima Sudirman 54-56-58 Surabaya;

bahwa agar lebih cepat ditaati putusan rekonvensi ini maka patut sanksi keterlambatan Tergugat Rekonvensi melaksanakan putusan dalam hal ini wajar kewajiban membayar kepada Penggugat Rekonvensi sejumlah Rp 500.000,-(lima ratus ribu rupiah) per hari keterlambatan Tergugat Rekonvensi melaksanakan putusan sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap;

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat dalam Rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Surabaya supaya memberikan putusan sebagai berikut:

1. Menerima Rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi seluruhnya;

2. Mengabulkan rekonvensi dari para Penggugat Rekonvensi seluruhnya; 3. Meletakkan sita jaminan atas tanah/bangunan serta segala ada di dalamnya:

a. Gedung Pusat Tergugat Rekonvensi di Plaza Setiabudi Gedung Atrium Lantai 2, Jalan H.R. Rasuna Said Kavling 62 Jakarta;

b. Kantor Cabang Tergugat Rekonvensi di Jalan Panglima Sudirman 54-56-58 Surabaya;

4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan dalam rekonvensi ini;

5. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum menerapkan bunga berbunga di luar kepatutan/kewajaran;

6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi kepada Pengugat Rekonvensi sebesar Rp 1.020.000.000,- (satu milyar dua puluh juta rupiah) secara kontan sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap; 7. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat

Rekonvensi sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari kelambatan Tergugat Rekonvensi melaksanakan putusan ini sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap;

bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Surabaya telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 589/Pdt.G/1999/PN.Sby. tanggal 29 Februari 2000 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 8 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

- Menolak eksepsi Tergugat II; Dalam Pokok Perkara:

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

- Menyatakan para Tergugat I dan II telah ingkar janji (wanprestasi);

- Menyatakan sita jaminan tertanggal 16 Oktober 1999 oleh Jurusita sah dan berharga;

- Menghukum para Tergugat I dan Tergugat II untuk secara tanggung renteng (hoofdelijk) membayar tunai dan sekaligus kewajibannya/hutangnya kepada Penggugat sampai dengan 31 Agustus 1999 Rp 135.581.683,- (seratus tiga puluh lima juta lima ratus delapan puluh satu ribu enam ratus delapan puluh tiga rupiah) ditambah bunga sebesar 3% per-bulan sejak tanggal 30 September 1999;

- Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu uit voerbaar bij voorraad;

- Menghukum para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar seluruh biaya perkara sebesar Rp 455.000,- (empat ratus lima puluh lima ribu rupiah); Dalam Rekonvensi:

- Menolak gugatan rekonvensi untuk seluruhnya; - Biaya perkara Nihil;

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat II/Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Surabaya dengan putusan No. 904/PDT/ 2000/PT.SBY. tanggal 26 Februari 2001 yang amarnya sebagai berikut:

- Menerima permohonan banding dari kuasa Tergugat II Pembanding tersebut di atas;

- Mempebaiki putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 29 Februari 2000 Nomor: 589/PDT.G/1999/PN.Sby. yang dimohonkan banding, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi Tergugat II; Dalam Pokok Perkara:

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

- Menyatakan para Tergugat I dan II telah ingkar janji (wanprestasi);

- Menyatakan sita jaminan tertanggal 16 Oktober 1999 oleh Juru sita sah dan berharga;

- Menghukum para Tergugat I dan Tergugat II untuk secara tanggung renteng (hoofdelijk) membayar tunai dan sekaligus kewajibannya atau

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 9 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

hutangnya kepada Penggugat sampai dengan 31 Agustus 1999 Rp 135.581.683,- (seratus tiga puluh lima juta lima ratus delapan puluh satu ribu enam ratus delapan puluh tiga rupiah) ditambah 3% per bulan sejak tanggal 30 September 1999 sampai dengan putusan ini mendapat kekuatan hukum tetap;

- Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad);

Dalam Rekonvensi:

- Menolak gugatan rekonvensi untuk seluruhnya; - Biaya perkara nihil;

- Menghukum Tergugat II Pembanding untuk membayar biaya perkara ini yang dalam tingkat banding saja ditetapkan sebesar Rp 95.000,- (sembilan puluh lima ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat II/Pembanding pada tanggal 29 Mei 2001 kemudian terhadapnya oleh Tergugat II/Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 Juni 2001 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 11 Juni 2001 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 589/Pdt.G/1999/PN.Surabaya. No. 904/Pdt/2000/PT.Sby. yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Surabaya, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 25 Juni 2001;

bahwa setelah itu oleh Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 4 Juli 2001 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat II/Pembanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 16 Juli 2001;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Tergugat II dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

1. Bahwa judex facti salah dalam penerapan hukum atau tidak menerapkan hukum sehingga menghasilkan putusan yang salah.

Sebagaimana disebutkan dalam surat gugatan bahwa gugatan adalah tentang wanprestasi. Sedangkan gugatan wanprestasi berpedoman pada somasi. Sesuai dengan peringatan III (terakhir) dari Termohon Kasasi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 10 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

Tergugat diperintahkan untuk membayar Rp 5.650.000,-. Jadi sesuai dengan hukum maka yang dituntut Termohon Kasasi sebagaimana yang diuraikan dalam somasi terakhirnya yaitu kewajiban membayar Rp 5.625.000,-. Bahkan bukti somasi telah dengan jelas sekali diajukan oleh Termohon Kasasi di persidangan yaitu bukti P.4 Surat Peringatan I No. 026/ MKT/KPR/BU-PSU/I/98, tanggal 20 Januari 1998 dan bukti P.5 Surat Peringatan II No. 043/MKT/KPR/BU-PSU/II/98, tanggal 12 Februari 1998. Surat Kuasa Khusus Termohon Kasasi untuk mengajukan gugatan tertanggal 7 Juli 1999 sama sekali tidak menyebutkan obyek dan kasus yang diperkarakan. Padahal dalam suatu surat kuasa khusus tidak boleh hanya menyebutkan untuk mengajukan gugatan wanprestasi saja, tetapi harus disebutkan dengan jelas dalam surat kuasa perjanjian mana yang mengakibatkan terjadinya wanprestasi tersebut. Tanpa menyebutkan perjanjian yang dimaksud dalam surat kuasa maka sama saja dengan surat kuasa umum, surat kuasa umum tidak bisa digunakan untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 123 HIR/147 Rbg, kemudian diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) tanggal 23 Januari 1971 yang hingga sekarang masih berlaku, maka surat kuasa Termohon Kasasi tersebut cacat hukum sehingga kedudukan kuasa sebagai pihak formal mewakili pemberi kuasa tidak sah dan tidak mengikat. Menurut putusan Mahkamah Agung No. 425 K/Pdt/1984 tanggal 30 September 1985 dan No. 288 K/Pdt/1986 tanggal 22 Desember 1987 surat kuasa tersebut diangap tidak sah.

2. Judex facti salah dan atau tidak menerapkan hukum acara, dalam hal ini hukum acara mengenai pihak yang beperkara.

Dalam gugatan disebutkan wanprestasi dalam utang piutang dengan jaminan KPR. Oleh karena itu PT Pakuwon Darma pemilik awal rumah obyek sengketa yang pembayaran kreditnya macet, harus ikut digugat karena merupakan pihak dalam perkara ini. Tanpa ikut digugatnya PT Pakuwon Darma dalam perkara ini maka gugatan error in persona dalam kualifikasi plurium consortium yaitu pihak yang ditarik tidak lengkap. Bertentangan dengan azas audi et alteram partem.

3. Putusan judex facti tidak lengkap, kurang cukup mempertimbangkan alasan hukum (onvoldoende gemotiveerd) yang diajukan Pemohon Kasasi.

Pemohon Kasasi telah mengajukan bukti surat T.1 hingga T.30 telah diberi meterai cukup dan ditunjukkan aslinya di persidangan juga tidak dibantah oleh Termohon Kasasi. Oleh karenanya secara hukum bukti T.1 hingga T.30

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 11 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna. Namun ternyata bukti-bukti tersebut kurang atau tidak dipertimbangkan sebagaimana mestinya. Dari bukti-bukti surat Pemohon Kasasi tersebut telah nyata sekali bahwa rumah obyek sengketa telah dibayar dengan baik sehingga kemudian muncul bukti T.30 Berita Acara Serah Terima Kavling Tanah Pakuwon Indah tanggal 16 April 1977 yang membuktikan sejak tangal 16 April 1997 rumah/tanah obyek sengketa telah dikuasai secara resmi oleh Pemohon Kasasi.

4. Judex facti bertentangan dengan hukum.

Judex facti mengabulkan gugatan Termohon Kasasi untuk seluruhnya sama dengan judex facti membenarkan Termohon Kasasi melakukan praktik yang melanggar hukum yaitu bunga-berbunga antara lain: dalam posita gugatan ponit 1 yang menyebutkan KPR jumlah pokok sebesar Rp 79.400.000,-. Kemudian dalam posita gugatan point 4 Termohon Kasasi menyebutkan kewajiban Pemohon Kasasi dan turut Termohon Kasasi sebesar Rp 135.581.683,- atau hampir dua kali lipat dari hutang pokok padahal sebagaimana telah diuraikan dalam bukti T.1 hingga T.15, maka nyata sekali sebagian utang tersebut sudah dibayar sebesar Rp 22.621.656,- (dua puluh dua juta enam ratus dua puluh satu ribu enam ratus lima puluh enam rupiah). Yang berarti dalam perkara ini Termohon Kasasi menerapkan sistim bunga berbunga yang tidak layak, bertentangan dengan kepatutan segala perjanjian yang bertentangan dengan hukum dan norma kepatutan/ kesusilaan harus dibatalkan.

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat:

mengenai alasan ke 1 s/d 4:

bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena putusan Pengadilan Tinggi/judex facti sudah tepat, yaitu tidak salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, dengan menambah perbaikan tentang bunga sehingga menjadi 1% per bulan sejak tanggal 30 September 1999;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Tn. Jimmy Menardi Koeswanto tersebut harus ditolak dengan perbaikan amar putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Surabaya dengan putusan No. 904/PDT/ 2000/PT.SBY. tanggal 26 Februari 2001 yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 589/Pdt.G/1999/PN.Sby. tanggal 29 Februari 2000 sehingga amarnya seperti yang akan disebutkan di bawah ini:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 12 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ditolak, meskipun dengan perbaikan amar putusan, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan:

M E N G A D I L I:

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Tn. JIMMY MENARDI KOESWANTOtersebut;

Memperbaiki amar putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Surabaya dengan putusan No. 904/PDT/ 2000/PT.SBY. tanggal 26 Februari 2001 yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 589/Pdt.G/1999/ PN.Sby. tanggal 29 Februari 2000 sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi Tergugat II; Dalam Pokok Perkara:

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

- Menyatakan para Tergugat I dan II telah ingkar janji (wanprestasi);

- Menyatakan sita jaminan tertanggal 16 Oktober 1999 oleh Jurusita sah dan berharga;

- Menghukum para Tergugat I dan Tergugat II untuk secara tanggung renteng (hoofdelijk) membayar tunai dan sekaligus kewajibannya/hutangnya kepada Penggugat sampai dengan 31 Agustus 1999 sebesar Rp 135.581.683,-(seratus tiga puluh lima juta lima ratus delapan puluh satu ribu enam ratus delapan puluh tiga rupiah) ditambah bunga sebesar 1% per-bulan sejak tanggal 30 September 1999;

Dalam Rekonvensi:

- Menolak gugatan rekonvensi untuk seluruhnya; Dalam Konvensi dan Rekonvensi:

Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat II untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa tanggal 30 Oktober 2007 oleh Dr. H. Abdurrahman, SH.,MH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Mieke Komar, SH.,MCL. dan Dr. Susanti Adi Nugroho,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 13 dari 13 hal. Put. No. 490 K/Pdt/2002

SH.,MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Baharuddin Siagian, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

Hakim-Hakim Anggota Ketua

Ttd./ Ttd./

Prof. Dr. Mieke Komar, SH.,MCL. Dr. H. Abdurrahman, SH.,MH. Ttd./

Dr. Susanti Adi Nugroho, SH.,MH.

Panitera Pengganti

Biaya-biaya: Ttd./

1. Meterai ……… Rp 6.000,- Baharuddin Siagian, SH. 2. Redaksi ……….. Rp 1.000,-3. Administrasi kasasi ….. Rp 191.000,-3.000,- + Jumlah ……… Rp 200.000,-Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG RI a.n Panitera Panitera Muda Perdata

MUH. DAMING SUNUSI, SH.,MH. NIP. 040030169

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Sama halnya dengan gandang tambur, gandang sarunai Sungai Pagu ini juga mempunyai dua kepala (double headed) dengan ukuran diameter kepala berbeda, yang satu

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Perencanaan Kegiatan

Berdasarkan hasil observasi, gejala yang terjadi pada Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi di SMK Muhammadiyah Karangmojo adalah 25% siswa dalam

The dichotomy of the real sector and monetary economics does not occur in Islam because of the absence of interest and banning trade system as commodity money so that patterns

untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur berdasarkan suatu standar. Penilaian kinerja keuangan setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada.. ruang lingkup

apabila jawaban salah tidak mengurangi poin. Ketentuan poin untuk soal lemparan, tim yang menjawab benar akan mendapat poin. 100, apabila jawaban salah tidak mengurangi poin

Data dalam penelitian ini diambil menggunakan angket kesiapan belajar, lembar observasi aktivitas guru, siswa dan komunikasi lisan siswa, serta tes evaluasi