• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - DOCRPIJM 1503910477BAB 6 Strategi dan Arah Kebijakan ok 14 Agustus 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - DOCRPIJM 1503910477BAB 6 Strategi dan Arah Kebijakan ok 14 Agustus 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi Pembangunan

Strategi

pembangunan

daerah

adalah

kebijakan

dalam

mengimplementasikan program kepala daerah, sebagai payung pada perumusan

program dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi. Di

sampung itu, strategi pembangunan juga diperlukan agar setiap program dan

kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Proses penentuan

strategi pembangunan dilakukan dengan menganalisis isu-isu strategis yang

berkembangan secara sistematis sebagaimana telah diuraian pada Bab IV,

dengan jalan melakukan identifikasi berbagai faktor dalam lingkungan internal

dan eksternal.

Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum, dapat dirumuskan

faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi pembangunan di

Kabupaten Pegaf, yaitu:

Berdasarkan rumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah

dipaparkan di Bab V, selanjutnya disusun strategi dan arah kebijakan dari

(2)

Tabel VI-1.

Strategi, Arah dan Kebijakan

Kabupaten Pegunungan Arfak

VISI:

KABUPATERN PEGUNUNGAN ARFAK YANG ADIL, SEJAHTERA, DAN LESTARI TAHUN 2021

MISI I: Mengembangkan Masyarakat yang Religius/Beriman

Tujuan

Sasaran

Strategi

Arah Kebijakan

Membangun

dan

menyediakan

sarana

dan

prasarana peribadatan dan

membina

kehidupan

masyarakat yang beriman dan

takut akan Tuhan.

1.1.

Terciptanya masyarakat yang

tinggi iman dan taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Kuasa.

Peningkatkan pembinaan kerukunan kehidupan

beragama.

Menyediakan sarana dan prasarana peribadatan

dan

meningkatkan

kesejahteraan

petugas

keagamaan

1.2. Terwujudnya masyarakat yang

cinta damai, cinta sesama, dan

hidup rukun.

Peningkatkan

kualitas

pelayan

di

bidang

keagamaan,

dan

pemahaman

pentingnya

peranan agama bagi pembangunan manusia

Meningkatkan kualitas penlayanan, pembinaan

aparatur keagamaan sehingga terwujud masyarakat

yang paham bahwa agama itu penting bagi

pembangunan manusia

Misi II: Menyelenggarakan Pelayanan Dasar yang Lebih Berkualitas di Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial

Tujuan

Sasaran

Strategi

Arah kebijakan

Menyediakan sarana dan prasarana fisik dasar serta sumberdaya manusia dalam mendukung perwujudkan pendidikan yang berkualitas, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat yang baik.

• Peningkatkan pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan serta peningkatan kualitas lulusan dan relevansi pendidikan dasar dana menengah

• Meningkatkan pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di setiap distrik serta meningkatkan kualitas lulusan melalui pengadaan tenaga guru yang berkompeten terutama bidang MIPA dan Teknologi Informatika

2.2. Terjangkaunya akses pelayanan kesehatan oleh masyarakat, terjangkau secara ekonomi, dan bebas bagi masyarakat miskin.

• Peningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, peningkatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat serta peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit.

• Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat serta meningkatnya upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit

2.3. Terwujdnya masyarakat yang sejahtera secara moril dan materil sebagai asset dan atau kekuatan bagi pembangunan daerah

Pencapaian masyarakat yang sejahtera secara moril dan materil

Mengupayakan meningkatnya pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan sarana dan prasarana peribadatan dan/atau sarana prasarana perekonomian

Misi III: Meningkatkan pelayanan public dan penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik (good local governance)

Tujuan

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan akuntabel serta memberikan pelayanan publik yang baik.

3.1. Terwujudnya pelayanan publik yang baik dan akuntabel. •

Peningkatan peranan aparatur pemerintah daerah yang loyal dan berperan optimal serta patuh pada aturan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat

(3)

profesionalisme aparatur pemerintah. pemerintah daerah agar dapat loyal dan berperanan tinggi serta patuh pada aturan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

daerah agar dapat loyal dan berperanan tinggi serta patuh pada aturan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pelatihan yang berkaitan dengan penerapan SOP pada bidang kerja.

3.3. Diterapkannya sistem pemerintahan dan sistem kerja pemerintah yang akuntabel, transparan, partisipatif, profesional, efisien, efektif, dan taat hukum.

• Penerapan sistim pemerintahan dan system kerja pemerintahan daerah yang akuntabel, transparan, partisipatif, professional, efisien dan efektif.

• Menerapkan sistim pemerintahan dan system kerja pemerintahan daerah yang akuntabel, transparan, partisipatif, professional, efisien dan efektif melalui peningkatan kinerja aparatur pemerintah dalam bentuk pelatihan penerapan SOP pada setiap bidang kerja

3.4. Terwujudnya sistim pemerintahan yang tidak birokratis sehingga pelayanan kepada masyrakat dapat berlangusng secara egfektif dan efisien

• Perwujudan sistim pemerintahan yang tidak birokratis sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung secara efektif dan efisien

• Menerapkan sistim pemerintahan yang tidak birokratis (debirokratisasi) sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung secara efektif dan efisien melalui pelayanan terpadu dan peningkatan mutu manajemen terpadu.

Misi IV: Mempercepat Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Agrobisnis dan Ekowisata melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Pengembangan Kawasan Strategis, Penguatan Kelembagaan Ekonomi Lokal, dan Peningkatan Investasi.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalu pembangunan infrastruktur dasar guna menunjang pemanfaatan sumberdaya alam yang memiliki keunggulan komparatif seperti agribisnis dataran tinggi yang dapat memperkuat pembangunan pariwisata.

4.1. Tumbuhnya sentra-sentra agribisnis mulai dari hulu, on-farm, hilir, dan jasa penunjang bagi pembangunan pariwisata.

• Tumbuhnya jiwa wirausaha sebagai pelaku- agribisnis yang didukung oleh pemerintah daerah dan dunia usaha guna menunjang pembangunan agribisnis mulai dari sub system hulu, sub system on-farm, sub system hilir, dan jasa penunjang yang dapat menunjang pertumbuhan daerah dan pengembangan pariwisata.

• Menumbuhkan jiwa wirausaha sebagai pelaku- agribisnis yang didukung oleh pemerintah daerah dan dunia usaha guna menunjang pembangunan agribisnis mulai dari sub system hulu yakni penyediaan sarana produksi pertanian dan alat dan mesin pertanian, sub system on-farm yakni sistim budidaya pertanian yang semakin modern untuk meningkatkan produktifitas, sub system hilir yakni penginaktan kualitas pengolahan hasil/pascapanen, dan jasa penunjang yakni dukungna daeri lembaga ekonomi mikro, lembaga keuangan, perbankan dan dunia usaha yang dapat menunjang pertumbuhan daerah dan pengembangan pariwisata. 4.2. Tumbuhnya industri pariwisata yang

bersasis lingkungan alam atau ekowisata.

• Tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam membina dan melastarikan sumberdaya alam sebagai asset pembangunan

• Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membina dan melastarikan sumberdaya alam terutama danau, sungai, goa, flora dan fauna terutama yang endemic Pegaf serta asset budaya seperti seni tari, seni bangunan, seni ukir dan seni sastra sebagai asset pembangunan daerah dalam menunjang pariwisata

4.3. Mengelola pariwisata yang berbasis pengembangan masyarakat lokal. •

Tercapainya pengelolaan pariwisata yang berbasis pengembangan masyarakat lokal.

• Mendorong tercapainya pengelolaan pariwisata yang berbasis pengembangan masyarakat lokal melalui keterlibatan masyarakat lokal melalui peningkatan kapasitas mengenai pengelolaan insdustri pariwisata.

4.4. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur transportasi, komunikasi, perumahan, air bersih, sanitasi, dan pengelolaan lingkungan yang menjangkaui seluruh kampung sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

• Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur transportasi, komunikasi, perumahan, air bersih, sanitasi, dan pengelolaan lingkungan yang menjangkaui seluruh kampung sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

• Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan infrastruktur transportasi terutama transportasi darat yang mudah dan murah, komunikasi yang menjangkaui seluruh wilayah dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, pemenuhan kebutuhan masyarakat akan perumahan yang layak huni, air bersih, dan sanitasi, serta pengelolaan lingkungan yang baik yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di setiap kampung.

4.5. Terpenuhi sistem kelembagaan lokal yang dapat menunjang proses •

Terciptanya sistem kelembagaan lokal yang dapat menunjang proses produksi, penyimpanan,

(4)

produksi, penyimpanan, pengolahan, dan pendistribusian sumberdaya alam.

pengolahan, dan pendistribusian sumberdaya alam. pendistribusian sumberdaya alam dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi Masyarakat yang berfungsi untuk memasok dan mendistribusikan sarana produksi, mendistribusikan atau memasarkan produksi rakyat serta berfungsi untuj memobiliasai orang atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain.

4.6. Terberdayakannya masyarakat kampung

• Terberdayakannya masyarakat kampung sehingga mereka mau dan mampu untuk mengembangkan usaha ekonomi bagi kesejahteraannya

• Diberdayakannya masyarakat kampung dalam bentuk pelatihan dan pembinaan serta penyediaan modal usaha bagi pengembangan usaha ekonomi secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat

4.7. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat •

Peningkatan kesejahteraan masyarakat dari aspek produksi dan pendapatan, serta perumahan layak huni .

• Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ditinjau dari aspek produksi dan pendapatan, serta perumahan dan pemukiman yang layak huni

4.8. Terpenuhinya kebutuhan prasarana dan sarana transportasi, utilitas publik, dan pelayanan publik di seluruh wilayah kabupaten.

•Terwujudnya pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi, utilitas publik, dan pelayanan publik di seluruh wilayah kabupaten.

• Dibangunnya prasarana dan sarana transportasi antar distrik dan atau antar kampung, kebutuhan telekomuinikasi, listrik, air bersih/air minum bagi masyarakat.

4.9. Terwujudnya ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

•Terwujudnya ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

• Diwujudkannya ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan terutama pangan lokal berupa ubi-ubian dan sayuran serta ternak lokal seperti unggas, dan babi yang ditunjang dengan suplai pangan dari luar seprti beras, jagung, daging dan telur.

4.10. Meningkatnya kegiatan masyarakat pada sub sektor pertanian. •

Peningkatan produksi pertanian masyarakat • Terwujudnya pemahaman masyarakat yang ditindaklanjuti dengan sistem adopsi teknologi, alat, cara dan komoditas pertanian yang memiliki produksi dan produktifitas tinggi serta sekmen pasar yang luas bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh pemerintah melalui penyediaan sarana produksi pertanian yang tepat sasaran, tepat lokasi, dan tepat waktu

4.11. Meningkatnya kegiatan masyarakat pada sub sektor peternakan. •

Peningkatan produksi peternakan masyarakat • Terwujudnya pemahaman masyarakat yang ditindaklanjuti dengan sistem adopsi teknologi, alat, cara dan komoditas peternakan yang memiliki produksi dan produktifitas tinggi serta sekmen pasar yang luas bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh pemerintah melalui penyediaan sarana produksi peternakan yang tepat sasaran, tepat lokasi, dan tepat waktu

Misi V: Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup secara Lestari.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang

5.1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan hutan secara lestari.

• Peningkatan peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan lingkungan hidup serta peningkatan peranan masyarakat dalam mengendalikan dan mengelola sumberdaya alam yang dapat bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang

(5)

(prioritas untuk jenis-jenis endemic Pegaf/Papua). 5.2. Terjaganya keberadaan budaya dan

adat istiadat masyarakat lokal. •

Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam menjaga eksistensi kebudayaan fisik (material culture) yang prospektif demikian juga melestarikan dan

meningkatkan nilai guna dari kebudayaan non material atau material culture dan mengeliminasi unsur-unsur yang dinilai menghambat berkembang dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

• Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam menjaga eksistensi kebudayaan fisik (material culture) yang prospektif demikian juga melestarikan dan meningkatkan nilai guna dari kebudayaan non material atau material culture dan mengeliminasi unsur-unsur yang dinilai menghambat berkembang dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat lokal.

5.3. Terehabilitasinya lingkungan yang statusnya kritis. •

Meningkatnya peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan lingkungan hidup serta meningkatnya peranan masyarakat dalam merehabilitasi lahan yang kritis

• Meningkatkan peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan lingkungan hidup seperti pelatihan untuk rehabilitasi lahan kritis serta meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam merehabilitasi lahan yang kritis seperti kegiatan reboisasi, rehabilitasi dan lain-lain

5.4. Terlaksananya upaya perlindungan dan pengawasan hutan secara partisipatif bersama masyarakat lokal.

• Meningkatnya peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langusng dengan pengelolaan hutan serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melindungi dan mengawasi hutan agar tetap lestari dan sustain

• Meningkatkan peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup seperti pelatihan untuk pengawasan dan monitoring, penyusunan regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan hutan, penataan zonasi dan tapal batas pengelolaan hutan serta meningkatkan peranan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan sesuai fungsi hutan sebagaimana yang termuat didalam zonasi dan tapal batas tersebut. 5.5. Terlaksananya upaya mitigasi bencana

alam. •

Terwujudnya peranan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam mendeteksi dini pelaung terjadinya bencana alam

• Mewujudkan peranan pemerintah yang berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendeteksi dini peluang terjadinya bencana alam serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat mendeteksi dan mencegah peluang terjadinya bencana alam. 5.6. Terciptanya kesadaran masyarakat

dalam mengelola lingkungan sebagai tindakan prefentif terhadap bahaya bencara alam terutama banjir dan longsor.

• Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam mengelola lingkungan alam secara bijaksana yang diwujudkan melalui menjaga kelestarian hutan dan merehabilitasi lahan kritis.

(6)

Tujuan 1.

Strategi peningkatan pembinaan kerukunan kehidupan

beragama, dan peningkatan kualitas pelayanan di bidang keagamaan serta

pemahaman mengenai pentingnya peranan agama bagi pembangunan manusia

dan kehidupan yang damai dan takut akan Tuhan, selanjutnya dijabarkan dalam

arah kebijakan berupa: menyediakan sarana dan prasarana peribadatan dan

meningkatkan kesejahteraan petugas keagamaan, serta meningkatkan kualitas

pelayanan, pembinaan aparatur keagamaan sehingga terwujud masyarakat

yang paham bahwa agama itu penting. Masyarakat Kabupaten Pegaf yang

mayoritas beragama Kristen, harus paham bahwa Tuhan minta lewat firmanNya

untuk mansia harus hidup dengan saling mengasihi dan mencintai. Apa yang

dikemukakan di atas, merupakan strategi dan arah kebijakan untuk menjawab

tujuan: membangun dan menyediakan sarana dan prasarana peribadatan serta

membina kehidupan masyarakat yang beriman dan takut akan Tuhan. Tujuan ini

sendiri merupakan penjabatan misi: mengembangkan masyarakat yang

religius/beriman.

Agama memegang peranan penting untuk mengubah budi-pekerti dan

perilaku, dimana manusia tidak boleh hidup dalam suasana permusuhan, saling

membenci, apalagi berperang dan saling membunuh. Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Pegaf, dalam apel Pemda di Anggi selalu mengingatkan untuk

masyarakat hendaknya berhenti dari miras, hidup takut akan Tuhan, agar

terhindar dari kemungkinan terjadinya konflik yang berujung pada pertumpahan

darah.

Tujuan 2. Peningkatan pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan

serta peningkatan kualitas lulusan dan relevansi pendidikan dasar dan

menengah; peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dan peningkatan

pencegahan dan pemberantasan penyakit, serta pencapaian masyarakat yang

sejahtera secara moril dan materil, merupakan strategi pembangunan, yang

dijabarkan secara lebih konkrit dalam arah kebijakan pembangunan, yakni: (1)

Meningkatkan pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan usia dini,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di setiap distrik serta meningkatkan

kualitas lulusan melalui pengadaan tenaga guru yang berkompeten terutama

bidang MIPA dan Teknologi Informatika; (2) Meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat, meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat serta

(7)

Mengupayakan meningkatnya pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan

sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan/atau sarana prasarana

perekonomian.

Strategi dan arah kebijakan di atas, disusun untuk menjabab tujuan:

menyediakan sarana dan prasarana fisik dasar serta sumberdaya manusia

dalam mendukung perwujudan pendidikan yang berkualitas, kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat yang baik. Tujuan ini juga disusun untuk menjawab

Misi 2, yakni: menyelenggarakan pelayanan dasar yang lebih berkualitas di

bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Tujuan 3. Tujuan 3 adalah mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan

akuntabel serta memberikan pelayanan publik yang baik. Strategi untuk

mewujudkan tujuan ini adalah: (1) Peningkatan peranan aparatur pemerintah

daerah yang loyal dan perperan optimal serta patuh pada aturan dalam

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat; (2) Peningkatan

kesejahteraan masyarakat melalui penerapan Otsus Papua, melalui peningkatan

kualitas SDM, derajat kesehatan, dan ekonomi kerakyatan; (3) Peningkatan

kualitas dan kompetensi aparatur pemerintah daerah agar dapat loyal dan

berperanan tinggi serta patuh pada aturan dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat; (4) Penerapan sistem pemerintahan dan sistem kerja pemerintahan

daerah yang akuntabel, transparan, partisipatif, profesional, efisien, dan efektif;

dan (5) Perwujudan sistem pemerintahan yang tidak birokratis (de-birokratisasi)

sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung secara efektif dan

efisien.

Arah kebijakan untuk mewujudkannya adalah: (1) Meningkatkan peranan

aparatur pemerintah daerah yang loyal dan berperan optimal serta patuh pada

aturan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat melalui

pelatihan dan pembinaan karier secara struktural melalui pendidikan

penjenjangan karier maupun non struktural melalui peningkatan kompetensi

aparatur pemerintah daerah; (2) Meningkatkan kualitas dan kompetensi aparatur

pemerintah daerah agar dapat loyal dan berperanan tinggi serta patuh pada

aturan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pelatihan yang

berkaitan dengan penerapan SOP sesuai bidang kerja; (3) Menerapkan sistim

pemerintahan dan sistem kerja pemerintahan daerah yang akuntabel,

(8)

kinerja aparatur pemerintah dalam bentuk pelatihan penerapan SOP pada setiap

bidang kerja; dan (4) Menerapkan sistim pemerintahan yang tidak birokratis

(de-birokratisasi) sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung secara

efektif dan efisien melalui pelayanan terpadu dan peningkatan mutu manajemen

terpadu.

Berbagai topik yang disajikan pada strategi dan arah kebijakan

pembangunan di atas, dapat dimaklumi sebab Pegaf merupakan kabupaten baru

yang masih minim sumberdaya manusia aparatur pemerintah, pemahaman

mengenai berbagai perangkat sistem, pemahaman dan penerapan mengenai

sistem hukum, bentuk pelayanan yang akuntabel, transparan, efektif, dan efisien

memang membutuhkan waktu dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab

itu, apa yang disusun untuk menjawab tujuan 3 di atas, mudah-mudahan bisa

dapat diwujudkan dan dapat membawa hasil yang baik bagi pemerintah dan

masyarakat Kabupaten Pegaf tercinta.

Tujuan 4.

Tujuan 4 adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat

melalui pembangunan infrastruktur dasar guna menunjang pemanfaatan

sumberdaya alam yang memiliki keunggulan komparatif seperti agribisnis

dataran tinggi yang dapat memperkuat pembangunan pariwisata.

Tujuan ini

diturunkan dari Misi 4: mempercepat pembangunan ekonomi daerah berbasis

agrobisnis dan ekowisata melalui percepatan pembangunan infrastruktur,

pengembangan kawasan strategis, dan penguatan kelembagaan ekonomi.

Strategi untuk mewujudkan tujuan 4 dijabarkan dalam 11 arah kebijakan.

Arah kebijakan tumbuhnya jiwa wirausaha sebagai pelaku-agribisnis, terciptanya

sistem kelembagaan lokal yang dapat menunjang proses produksi,

penyimpanan,

pengolahan,

dan

pendistribusian

sumberdaya

alam,

terberdayakannya masyarakat kampung sehingga mereka mau dan mampu

untuk mengembangkan usaha ekonomi bagi kesejahteraannya, terwujudnya

ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian,

peternakan, perikanan, dan kehutanan, peningkatan produksi pertanian, dan

peningkatan produksi peternakan masyarakat, bahwa arah kebijakan ini lebih

difokuskan pada pembangunan pertanian dalam arti luas, dan juga

pemberdayaan dan peningkatakan kesejahteraan masyarakat.

Semua yang

dilakukan pada poin ini dimaksudkan untuk menunjang pembangunan pariwisata,

(9)

Arah kebijakan, tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam membina dan

melastarikan sumberdaya alam,

pengelolaan

pariwisata yang berbasis

pengembangan masyarakat lokal, dan pengelolaan lingkungan berkaitan dengan

keberadaan Pegaf sebagai Kabupaten yang berada di sekitar kawasan CAPA

dan HL dengan kondisi topografi yang spesifik sehingga memerlukan

penanganan khusus. Namun semuanya bermuara kepada kabupaten Pegaf

yang adil dan lestari untuk menunjang pembangunan pariwisata daerah yang

maju dan bersaing.

Terpenuhinya

kebutuhan

infrastruktur

transportasi,

komunikasi,

perumahan, air bersih, sanitasi, dan perumahan layak huni, terwujudnya

pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi, utilitas publik, dan

pelayanan publik di seluruh wilayah kabupaten, merupakan hal yang penting

untuk diwujudkan selama 5 tahun RPJMD. Sebagai kabupaten baru, hal-hal yang

dimaksudkan di atas masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, harus menjadi salah

satu fokus pembangunan daerah.

Tujuan 5. Tujuan 5 adalah Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan

Lingkungan dan Berkelanjutan yang Bermanfaat bagi Generasi Sekatang dan

Generasi yang akan Datang. Tujuan ini diturunkan dari misi: Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup secara Lestari.

Strategi dan arah kebijakan yang diturunkan guna menjawab tujuan, yakni

pemerintah daerah dan masyarakat mempunyai porsi yang hampir seimbang

dalam pengelolaan lingkungan hidup secara lestari, merehabilitasi lahan dan

hutan yang rusak, menjaga dan melestarikan sumberdaya alam termasuk flora

dan fauna endemik guna menunjang pembangunan pariwisata pada khususnya

dan pembangunan daerah pada umumnya. Namun demikian, kesiapan dan

keterlibatan masyarakat dimaksud sangat tergantung pada pembinaan yang

dilakukan oleh pemerintah terutama instansi teknis seperti kehutanan, pertanian,

peternakan, pariwisata, dll. Di samping itu, sesuai karakteristik wilayah yang

potensial bencana alam, maka strategi dan arah kebijakan yang diturunkan juga

dimaksudkan

untuk

mengelola

lingkungan/hutan

yang

lestari

dan

mempersiapkan masyarakat dalam mendeteksi dini kemungkinan terjadinya

Gambar

Tabel VI-1.

Referensi

Dokumen terkait

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi

Dengan terbitnya Publikasi KECAMATAN TAMPAN DALAM ANGKA 2014 ini, kami ucapkan terima kasih kepada Saudara Koordinator Statistik Kecamatan yang telah menerbitkan

Selain itu, hal lain yang mendasari pemilihan fokus ini adalah berkenaan dengan keperluan untuk mereplikasi strategi adaptasi tersebut di permukiman yang memiliki

Proses watermarking diperlihatkan pada Gambar 5. Proses watermarking melibatkan dua buah citra yaitu citra cover yang merupakan citra yang ingin disisipkan pesan

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Pengembangan Database Pembangunan Kesehatan dan

Karena kesalahan bahasa dalam suatu karya ilmiah dapat mengakibatkan gagasan yang diungkapkan tidak mudah dipahami oleh pembaca, bahkan gagasan pembaca berbeda dengan

[r]

Percobaan yang dilakukan yaitu anastesi dimana obat yang digunakan adalah senyawa obat yang dapat menimbulkan anastesia, yaitu suatu keadaan