BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Strategi Pembangunan
Strategi
pembangunan
daerah
adalah
kebijakan
dalam
mengimplementasikan program kepala daerah, sebagai payung pada perumusan
program dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi. Di
sampung itu, strategi pembangunan juga diperlukan agar setiap program dan
kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Proses penentuan
strategi pembangunan dilakukan dengan menganalisis isu-isu strategis yang
berkembangan secara sistematis sebagaimana telah diuraian pada Bab IV,
dengan jalan melakukan identifikasi berbagai faktor dalam lingkungan internal
dan eksternal.
Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum, dapat dirumuskan
faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi pembangunan di
Kabupaten Pegaf, yaitu:
Berdasarkan rumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah
dipaparkan di Bab V, selanjutnya disusun strategi dan arah kebijakan dari
Tabel VI-1.
Strategi, Arah dan Kebijakan
Kabupaten Pegunungan Arfak
VISI:
KABUPATERN PEGUNUNGAN ARFAK YANG ADIL, SEJAHTERA, DAN LESTARI TAHUN 2021
MISI I: Mengembangkan Masyarakat yang Religius/Beriman
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Membangun
dan
menyediakan
sarana
dan
prasarana peribadatan dan
membina
kehidupan
masyarakat yang beriman dan
takut akan Tuhan.
1.1.
Terciptanya masyarakat yang
tinggi iman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa.
•
Peningkatkan pembinaan kerukunan kehidupan
beragama.
•
Menyediakan sarana dan prasarana peribadatan
dan
meningkatkan
kesejahteraan
petugas
keagamaan
1.2. Terwujudnya masyarakat yang
cinta damai, cinta sesama, dan
hidup rukun.
•
Peningkatkan
kualitas
pelayan
di
bidang
keagamaan,
dan
pemahaman
pentingnya
peranan agama bagi pembangunan manusia
•
Meningkatkan kualitas penlayanan, pembinaan
aparatur keagamaan sehingga terwujud masyarakat
yang paham bahwa agama itu penting bagi
pembangunan manusia
Misi II: Menyelenggarakan Pelayanan Dasar yang Lebih Berkualitas di Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah kebijakan
Menyediakan sarana dan prasarana fisik dasar serta sumberdaya manusia dalam mendukung perwujudkan pendidikan yang berkualitas, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat yang baik.
• Peningkatkan pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan serta peningkatan kualitas lulusan dan relevansi pendidikan dasar dana menengah
• Meningkatkan pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di setiap distrik serta meningkatkan kualitas lulusan melalui pengadaan tenaga guru yang berkompeten terutama bidang MIPA dan Teknologi Informatika
2.2. Terjangkaunya akses pelayanan kesehatan oleh masyarakat, terjangkau secara ekonomi, dan bebas bagi masyarakat miskin.
• Peningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, peningkatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat serta peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit.
• Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat serta meningkatnya upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
2.3. Terwujdnya masyarakat yang sejahtera secara moril dan materil sebagai asset dan atau kekuatan bagi pembangunan daerah
•
Pencapaian masyarakat yang sejahtera secara moril dan materil•
Mengupayakan meningkatnya pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan sarana dan prasarana peribadatan dan/atau sarana prasarana perekonomianMisi III: Meningkatkan pelayanan public dan penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik (good local governance)
Tujuan
Sasaran Strategi Arah KebijakanMewujudkan tata pemerintahan yang baik dan akuntabel serta memberikan pelayanan publik yang baik.
3.1. Terwujudnya pelayanan publik yang baik dan akuntabel. •
Peningkatan peranan aparatur pemerintah daerah yang loyal dan berperan optimal serta patuh pada aturan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
profesionalisme aparatur pemerintah. pemerintah daerah agar dapat loyal dan berperanan tinggi serta patuh pada aturan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
daerah agar dapat loyal dan berperanan tinggi serta patuh pada aturan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pelatihan yang berkaitan dengan penerapan SOP pada bidang kerja.
3.3. Diterapkannya sistem pemerintahan dan sistem kerja pemerintah yang akuntabel, transparan, partisipatif, profesional, efisien, efektif, dan taat hukum.
• Penerapan sistim pemerintahan dan system kerja pemerintahan daerah yang akuntabel, transparan, partisipatif, professional, efisien dan efektif.
• Menerapkan sistim pemerintahan dan system kerja pemerintahan daerah yang akuntabel, transparan, partisipatif, professional, efisien dan efektif melalui peningkatan kinerja aparatur pemerintah dalam bentuk pelatihan penerapan SOP pada setiap bidang kerja
3.4. Terwujudnya sistim pemerintahan yang tidak birokratis sehingga pelayanan kepada masyrakat dapat berlangusng secara egfektif dan efisien
• Perwujudan sistim pemerintahan yang tidak birokratis sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung secara efektif dan efisien
• Menerapkan sistim pemerintahan yang tidak birokratis (debirokratisasi) sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung secara efektif dan efisien melalui pelayanan terpadu dan peningkatan mutu manajemen terpadu.
Misi IV: Mempercepat Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Agrobisnis dan Ekowisata melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Pengembangan Kawasan Strategis, Penguatan Kelembagaan Ekonomi Lokal, dan Peningkatan Investasi.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Menciptakan kesejahteraan masyarakat melalu pembangunan infrastruktur dasar guna menunjang pemanfaatan sumberdaya alam yang memiliki keunggulan komparatif seperti agribisnis dataran tinggi yang dapat memperkuat pembangunan pariwisata.
4.1. Tumbuhnya sentra-sentra agribisnis mulai dari hulu, on-farm, hilir, dan jasa penunjang bagi pembangunan pariwisata.
• Tumbuhnya jiwa wirausaha sebagai pelaku- agribisnis yang didukung oleh pemerintah daerah dan dunia usaha guna menunjang pembangunan agribisnis mulai dari sub system hulu, sub system on-farm, sub system hilir, dan jasa penunjang yang dapat menunjang pertumbuhan daerah dan pengembangan pariwisata.
• Menumbuhkan jiwa wirausaha sebagai pelaku- agribisnis yang didukung oleh pemerintah daerah dan dunia usaha guna menunjang pembangunan agribisnis mulai dari sub system hulu yakni penyediaan sarana produksi pertanian dan alat dan mesin pertanian, sub system on-farm yakni sistim budidaya pertanian yang semakin modern untuk meningkatkan produktifitas, sub system hilir yakni penginaktan kualitas pengolahan hasil/pascapanen, dan jasa penunjang yakni dukungna daeri lembaga ekonomi mikro, lembaga keuangan, perbankan dan dunia usaha yang dapat menunjang pertumbuhan daerah dan pengembangan pariwisata. 4.2. Tumbuhnya industri pariwisata yang
bersasis lingkungan alam atau ekowisata.
• Tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam membina dan melastarikan sumberdaya alam sebagai asset pembangunan
• Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membina dan melastarikan sumberdaya alam terutama danau, sungai, goa, flora dan fauna terutama yang endemic Pegaf serta asset budaya seperti seni tari, seni bangunan, seni ukir dan seni sastra sebagai asset pembangunan daerah dalam menunjang pariwisata
4.3. Mengelola pariwisata yang berbasis pengembangan masyarakat lokal. •
Tercapainya pengelolaan pariwisata yang berbasis pengembangan masyarakat lokal.
• Mendorong tercapainya pengelolaan pariwisata yang berbasis pengembangan masyarakat lokal melalui keterlibatan masyarakat lokal melalui peningkatan kapasitas mengenai pengelolaan insdustri pariwisata.
4.4. Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur transportasi, komunikasi, perumahan, air bersih, sanitasi, dan pengelolaan lingkungan yang menjangkaui seluruh kampung sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
• Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur transportasi, komunikasi, perumahan, air bersih, sanitasi, dan pengelolaan lingkungan yang menjangkaui seluruh kampung sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
• Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan infrastruktur transportasi terutama transportasi darat yang mudah dan murah, komunikasi yang menjangkaui seluruh wilayah dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, pemenuhan kebutuhan masyarakat akan perumahan yang layak huni, air bersih, dan sanitasi, serta pengelolaan lingkungan yang baik yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di setiap kampung.
4.5. Terpenuhi sistem kelembagaan lokal yang dapat menunjang proses •
Terciptanya sistem kelembagaan lokal yang dapat menunjang proses produksi, penyimpanan,
produksi, penyimpanan, pengolahan, dan pendistribusian sumberdaya alam.
pengolahan, dan pendistribusian sumberdaya alam. pendistribusian sumberdaya alam dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi Masyarakat yang berfungsi untuk memasok dan mendistribusikan sarana produksi, mendistribusikan atau memasarkan produksi rakyat serta berfungsi untuj memobiliasai orang atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
4.6. Terberdayakannya masyarakat kampung
• Terberdayakannya masyarakat kampung sehingga mereka mau dan mampu untuk mengembangkan usaha ekonomi bagi kesejahteraannya
• Diberdayakannya masyarakat kampung dalam bentuk pelatihan dan pembinaan serta penyediaan modal usaha bagi pengembangan usaha ekonomi secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat
4.7. Meningkatnya kesejahteraan
masyarakat •
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dari aspek produksi dan pendapatan, serta perumahan layak huni .
• Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ditinjau dari aspek produksi dan pendapatan, serta perumahan dan pemukiman yang layak huni
4.8. Terpenuhinya kebutuhan prasarana dan sarana transportasi, utilitas publik, dan pelayanan publik di seluruh wilayah kabupaten.
•Terwujudnya pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi, utilitas publik, dan pelayanan publik di seluruh wilayah kabupaten.
• Dibangunnya prasarana dan sarana transportasi antar distrik dan atau antar kampung, kebutuhan telekomuinikasi, listrik, air bersih/air minum bagi masyarakat.
4.9. Terwujudnya ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
•Terwujudnya ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
• Diwujudkannya ketahanan pangan yang ditandai dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan terutama pangan lokal berupa ubi-ubian dan sayuran serta ternak lokal seperti unggas, dan babi yang ditunjang dengan suplai pangan dari luar seprti beras, jagung, daging dan telur.
4.10. Meningkatnya kegiatan masyarakat pada sub sektor pertanian. •
Peningkatan produksi pertanian masyarakat • Terwujudnya pemahaman masyarakat yang ditindaklanjuti dengan sistem adopsi teknologi, alat, cara dan komoditas pertanian yang memiliki produksi dan produktifitas tinggi serta sekmen pasar yang luas bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh pemerintah melalui penyediaan sarana produksi pertanian yang tepat sasaran, tepat lokasi, dan tepat waktu
4.11. Meningkatnya kegiatan masyarakat pada sub sektor peternakan. •
Peningkatan produksi peternakan masyarakat • Terwujudnya pemahaman masyarakat yang ditindaklanjuti dengan sistem adopsi teknologi, alat, cara dan komoditas peternakan yang memiliki produksi dan produktifitas tinggi serta sekmen pasar yang luas bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh pemerintah melalui penyediaan sarana produksi peternakan yang tepat sasaran, tepat lokasi, dan tepat waktu
Misi V: Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup secara Lestari.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang
5.1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan hutan secara lestari.
• Peningkatan peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan lingkungan hidup serta peningkatan peranan masyarakat dalam mengendalikan dan mengelola sumberdaya alam yang dapat bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang
(prioritas untuk jenis-jenis endemic Pegaf/Papua). 5.2. Terjaganya keberadaan budaya dan
adat istiadat masyarakat lokal. •
Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam menjaga eksistensi kebudayaan fisik (material culture) yang prospektif demikian juga melestarikan dan
meningkatkan nilai guna dari kebudayaan non material atau material culture dan mengeliminasi unsur-unsur yang dinilai menghambat berkembang dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
• Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam menjaga eksistensi kebudayaan fisik (material culture) yang prospektif demikian juga melestarikan dan meningkatkan nilai guna dari kebudayaan non material atau material culture dan mengeliminasi unsur-unsur yang dinilai menghambat berkembang dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat lokal.
5.3. Terehabilitasinya lingkungan yang statusnya kritis. •
Meningkatnya peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan lingkungan hidup serta meningkatnya peranan masyarakat dalam merehabilitasi lahan yang kritis
• Meningkatkan peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan lingkungan hidup seperti pelatihan untuk rehabilitasi lahan kritis serta meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam merehabilitasi lahan yang kritis seperti kegiatan reboisasi, rehabilitasi dan lain-lain
5.4. Terlaksananya upaya perlindungan dan pengawasan hutan secara partisipatif bersama masyarakat lokal.
• Meningkatnya peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan langusng dengan pengelolaan hutan serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melindungi dan mengawasi hutan agar tetap lestari dan sustain
• Meningkatkan peranan aparatur pemerintah daerah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup seperti pelatihan untuk pengawasan dan monitoring, penyusunan regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan hutan, penataan zonasi dan tapal batas pengelolaan hutan serta meningkatkan peranan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan sesuai fungsi hutan sebagaimana yang termuat didalam zonasi dan tapal batas tersebut. 5.5. Terlaksananya upaya mitigasi bencana
alam. •
Terwujudnya peranan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam mendeteksi dini pelaung terjadinya bencana alam
• Mewujudkan peranan pemerintah yang berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendeteksi dini peluang terjadinya bencana alam serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat mendeteksi dan mencegah peluang terjadinya bencana alam. 5.6. Terciptanya kesadaran masyarakat
dalam mengelola lingkungan sebagai tindakan prefentif terhadap bahaya bencara alam terutama banjir dan longsor.
• Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam mengelola lingkungan alam secara bijaksana yang diwujudkan melalui menjaga kelestarian hutan dan merehabilitasi lahan kritis.