• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat disebut dengan sistem informasi [1]. Dengan adanya sistem informasi ini sebuah organisasi dapat dengan mudah melaksanakan proses bisnis yang ada dalam organisasi tersebut[2]. Banyak organisasi, perusahaan, instansi atau badan lainnya yang menggunakan sistem informasi sebagai alat untuk bersaing dengan organisasi lain. Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda merupakan sebuah universitas negeri yang memiliki sebuah sistem informasi di bidang akademik. Sistem Informasi Akademik adalah sistem yang menangani masalah-masalah akademik untuk memantau prestasi yang telah dicapai dalam proses belajar mengajar [3]. Sistem Informasi Akademik menghimpun berbagai macam data yang dikelola dan diproses secara otomatis dengan alat dan metode sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan agar kegiatan akademik dapat terlaksana dengan baik.

Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda, merupakan sebuah perguruan tinggi negeri tertua di Kalimantan Timur. UNMUL memiliki sebuah sistem informasi yang dimanfaatkan oleh semua pelaku akademik UNMUL yang di beri nama Portal Akademik. Portal Akademik ini memuat beberapa kegiatan yang berhubungan dengan bidang akademik yang ada pada UNMUL. Dengan adanya Portal Akademik ini, para staff akademik diberi kemudahan dalam mengatur data-data perkuliahan, serta mahasiswa bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi yang berhubungan dengan kegiatan akademik di Universitas Mulawarman. Adapun Portal akademik ini dapat di akses dengan alamat website https://portal.unmul.ac.id/. Pada Gambar 1.1 merupakan gambar dari halaman depan Portal Akademik[4].

(2)

Gambar 1.1 Halaman Depan Portal Akademik

Salah satu fungsi dari Portal Akademik untuk para dosen atau staff pengajar yang berada di UNMUL adalah sebagai media untuk memasukkan dan mengolah nilai dari matakuliah yang diampu oleh dosen terkait. UNMUL sendiri memiliki SOP (Standard Operating Procedure)

terkait dengan pemasukan data nilai ke dalam portal akademik dalam batas waktu satu minggu setelah masa ujian selesai. SOP tersebut selalu diingatkan dalam bentuk surat edaran yang di berikan kepada masing-masing dosen atau staff pengajar setiap Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Namun, seperti yang dikatakan oleh Kepala UPT Teknologi, Informasi dan Komunikasi UNMUL Bapak Zainal pada kenyataannya di lapangan, kebanyakan dosen tidak memasukkan nilai ke dalam sistem oleh dosen yang bersangkutan, dan malah meminta bantuan admin akademik untuk memasukkan nilai.

Walaupun antarmuka sebuah sistem dibuat familiar dengan pengguna dan mudah digunakan, namun kesalahan-kesalahan masih saja terjadi [5]. Untuk meminimalisir kesalahan, salah satu cara yaitu melakukan penelitian dengan survei, wawancara dan observasi pengguna sistem informasi [6]. Untuk itu dilakukan evaluasi sistem informasi akademik untuk mengukur pengalaman pengguna selama pemakaian sistem informasi tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan sebuah evaluasi terkait dengan pengalaman pengguna terhadap sistem informasi akademik yang ada di UNMUL.

(3)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan User Experience (UX). Penelitian dengan pendekatan UX dilakukan untuk melihat pengalaman dari sisi pengguna di saat berinteraksi dengan interface (antarmuka). Sesuai dengan ISO 9241-210:2010, UX merangkum semua aspek emosi pengguna, keyakinan, keinginan, persepsi, respon fisik, psikologi, perilaku dan pencapaian yang terjadi sebelum, saat dan setelah digunakan [7]. Sebuah sistem informasi seharusnya tidak hanya bisa digunakan dan juga berguna, namun juga seharusnya dapat membuat pengguna nyaman dalam menggunakan sistem tersebut [8]. Dengan UX, dapat dilakukan pengukuran terhadap apa yang dirasakan pengguna baik itu negatif ataupun positif, pengguna merasa senang, mendapatkan kemudahan yang dirasakan, perasaan puas maupun perasaan bingung saat menggunakan sistem informasi akademik dalam hal ini Portal Akademik Universitas Mulawarman.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut maka muncul rumusan masalah: pengguna enggan dalam menggunakan sistem informasi akademik atau Portal Akademik yang sudah tersedia di UNMUL.

1.3 Keaslian Penelitian

Sistem informasi merupakan hal penting yang dapat membantu sebuah proses bisnis suatu organisasi atau instansi berjalan dengan lancar, untuk itu perlu dilakukan sebuah evaluasi pada sistem informasi untuk mengembangkan sistem agar lebih baik lagi. Seperti penelitian yang meneliti sebuah sistem informasi medis yang menyatakan bahwa sebuah sistem informasi media seharusnya dapat lebih memperhatikan rancangan antar muka sehingga sebuah sistem informasi lebih mudah digunakan dan meningkatkan efektivitas sebuah sistem informasi medis[9]. Penelitian lain yang telah dilakukan dengan menggunakan technology acceptance model juga menemukan bahwa karakter pengguna, dukungan dari organisasi atau perusahaan dan kualitas dari sistem berpengaruh dalam keinginan pengguna untuk menggunakan sebuah sistem informasi[10], hal ini perlu diperhatikan untuk pengembangan sistem informasi yang lebih baik. Kepuasan pengguna juga merupakan hal penting dan sering dibahas pada penelitian sebelumnya untuk mengevaluasi sistem informasi. Pengguna yang tidak puas ketika menggunakan sebuah sistem informasi memilih untuk tidak menggunakan sistem informasi itu kembali[11]. Dari

(4)

penelitian-penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini akan mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keinginan pengguna untuk menggunakan sebuah sistem informasi akademik dengan melakukan pendekatan pengalaman pengguna (UX).

Penelitian yang membahas tentang User Experience (UX) terhadap sistem informasi akademik di Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda sebelumnya belum pernah dilakukan. Namun penelitian yang membahas tentang pengembangan sistem informasi akademik ini pernah dilakukan oleh Dyna Marisa Khairina. Dyna Marisa Khairina menggunakan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP) dalam pengembangan sistem informasi akademik. Penelitian ini menjadikan aktivitas utama perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan tinggi sebagai objek penelitian [12].

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah metode yang dikembangkan oleh Davis, Bagoozzi, dan Warshaw[13]. TAM merupakan sebuah teori yang mengenalkan sebuah model yang dapat mengukur penerimaan pengguna dan penggunaan sebuah teknologi yang telah diuji oleh beberapa penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian banyak menggunakan TAM dan menambahkan variabel lain atau memodifikasi model ini sesuai dengan objek penelitian.

Di Taiwan terdapat sebuah penelitian dengan menggunakan TAM untuk mengukur keinginan pengguna untuk menggunakan sebuah komputerisasi pedoman praktek klinis di sebuah rumah sakit. Dalam penelitian ini ditambahkan faktor manusia, faktor organisasi dan faktor teknologi yang terdapat pada model of activity theory untuk mengukur keinginan pengguna menggunakan sebuah sistem pada TAM. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor manusia, faktor organisasi dan faktor teknologi yang disebutkan dalam model of activity theory merupakan faktor yang harus dipertimbangkan ketika memperkenalkan komputerisasi pedoman praktek klinis untuk menimbulkan sebuah keinginan untuk menggunakan sistem tersebut kepada pengguna[14].

Pengukuran user experience (UX) dapat dilakukan dengan menggunakan satu metode atau bahkan lebih dari satu metode[15]. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode

Kansei Engineering. Salah satu contoh dalam penggunaan metode Kansei engineering ini seperti yang dilakukan di Malaysia, yaitu sebuah penelitian yang mengukur UX dalam menggunakan

Discussion Board, yaitu sebuah situs online yang disediakan oleh lembaga belajar di Malaysia yang digunakan untuk mahasiswa melakukan pembelajaran secara collaborative, membantu

(5)

pelajar bertukar pengetahuan satu sama lain, dan mendorong pelajar untuk berpikir kritis. Penelitian ini menggabungkan metode Kansei denganmetode eye movement yang menggunakan

eye-tracking sebagai alat bantu penelitian. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggabungan kedua metode tersebut dapat mengukur emosi pengguna dalam menggunakan

discussion board[15]. Metode Kansei engineering ini lebih sering digunakan dalam pengukuran UX terhadap desain sebuah perangkat keras, salah satu contoh adalah penelitian yang dilakukan di Bandung, metode ini digunakan untuk meneliti brassiere, yaitu sebuah produk yang digunakan oleh para wanita yang disebut dengan bra. Penggunaan metode Kansei engineering

pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur UX ketika menggunakan bra, dan hasil dari penelitian tersebut digunakan untuk menciptakan sebuah produk yang baru[16]. Metode Kansei engineering ini sudah sering sekali digunakan untuk mengevaluasi UX ketika menggunakan sebuah layanan web maupun desain sebuah perangkat keras dengan cara mewawancara responden dan melihat kata yang sering keluar oleh responden mengenai produk tersebut. Hasil dari penelitian dengan menggunakan metode ini juga dapat dijadikan bahan untuk pembuatan sebuah produk baru. Kebanyakan penelitian menggunakan metode ini untuk meneliti UX dari sebuah produk, hasil dari penelitian ini digunakan untuk merancang sebuah perangkat keras, salah satu contoh produk yang dirancang dengan menggunakan metode Kansei engineering ini adalah mobil Mazda model Roadster, video kamera Sharp, perancangan knalpot Suzuki 4-Tak, dan perancangan casing flash disk [14][15][18].

Metode pengukuran UX yang pernah digunakan adalah metode HEART dan PULSE kedua metode ini pernah digunakan untuk mengukur pengalaman pengguna ketika pengguna berbelanja online[19]. HEART digunakan untuk mengukur perasaan pengguna ketika menggunakan sebuah sistem informasi. Komponen HEART terdiri dari happiness, engagement, adoption, retention, dan task success. PULSE digunakan untuk pengukuran skala besar dan fokus pada aspek teknikal pada sebuah sistem informasi. Komponen dari PULSE terdiri dari

page view, uptime, latency, seven-day active use, dan earning.

Pengguna akan tetap menggunakan sebuah sistem informasi bila sistem tersebut dapat memuaskan pengguna, hal ini juga mempengaruhi keinginan pengguna untuk menggunakan sebuah sistem informasi[20]. Pengguna dapat merasa puas bila pengguna merasa terbantu menyelesaikan tugas mereka dengan menggunakan sebuah sistem informasi[21]. Pada dasarnya sebuah sistem informasi dirancang untuk dapat menyelesaikan tugas pengguna secara

(6)

efisien[22]. Pengguna juga dapat merasa puas ketika pengguna menikmati memakai sebuah sistem informasi[23]. Pengguna akan menikmati sebuah sistem informasi ketika pengguna merasa sistem informasi tersebut memberikan kemudahan ketika digunakan[20]. Hal ini mendasari pemilihan komponen task success dan happiness pada metode HEART sebagai ukuran untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pengguna menggunakan Portal Akademik dengan cara melihat pengalaman dari pengguna.

Ketersediaan sebuah layanan merupakan hal paling dasar untuk dipenuhi sebuah sistem informasi[24]. Jaminan ketersediaan pelayanan sebuah sistem informasi merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut reliabilitas layanan[25]. Ketersediaan sebuah sistem informasi juga merupakan hal yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Sebuah sistem informasi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia[22]. Penggunaan sistem informasi yang menguntungkan dan tidak memerlukan usaha keras dapat meningkatkan kinerja tiap individu dan perusahaan[13]. Pemanfaatan dan keuntungan yang diraih dapat dijadikan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keinginan pengguna untuk menggunakan Portal Akademik. Hal ini mendasari pemilihan komponen uptime dan earning pada metode PULSE sebagai sebuah ukuran untuk mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keinginan pengguna menggunakan Portal Akademik dengan cara melihat pengalaman dari pengguna.

Penelitian ini mengusulkan sebuah model penelitian pengukuran pengalaman pengguna, dengan menggunakan framework HEART dan PULSE, framework ini sebelumnya pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya[19], namun framework ini belum pernah digunakan untuk mencari faktor yang mempengaruhi keinginan atau minat pengguna untuk menggunakan Portal Akademik dengan menggunakan variabel intention to use yang merupakan variabel dari model TAM. Model penelitian ini dikemas seperti model penelitian TAM untuk mempermudah pengukuran persepsi pengguna dengan metode penelitian kuantitatif.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Melakukan evaluasi sistem informasi akademik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pengguna untuk menggunakan Portal Akademik. 2. Memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan pengembangan Portal

(7)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk Pimpinan Universitas Mulawarman, hasil evaluasi dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengembangan sistem informasi Portal Akademik.

2. Memberikan referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang akan meneliti pengalaman pengguna sebuah sistem informasi akademik.

Gambar

Gambar 1.1 Halaman Depan Portal Akademik

Referensi

Dokumen terkait

Petisi, yang pertama diselenggarakan oleh ilmuwan individu yang mendukung teknologi RG telah menghasilkan lebih dari 1.600 tanda tangan dari ahli ilmu tanaman mendukung pernyataan

Secara parsial, variabel kualitas layanan yang terdiri dari: dimensi variabel bukti fisik (tangibles) dan empati (emphaty) berpengaruh secara signifikan dan

Berbagai dikotomi antara ilmu – ilmu agama Islam dan ilmu – ilmu umum pada kenyataannya tidak mampu diselesaikan dengan pendekatan modernisasi sebagimana dilakukan Abduh dan

Sekolah harus melakukan evaluasi secara berkala dengan menggunakan suatu instrumen khusus yang dapat menilai tingkat kerentanan dan kapasitas murid sekolah untuk

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang berasal dari fosil yaitu minyak bumi dan batubara. Jawaban