STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH
DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO
(Kasus LKMS BMT KUBE SEJAHTERA Unit 20, Sleman-Yogyakarta)
Oleh
DIAN PRATOMO
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
Dian Pratomo, Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah Dalam Pengembangan Usaha Mikro. Di bawah bimbingan : H. Musa Hubeis, sebagai ketua dan Hj. Illah Sailah, sebagai anggota
Krisis ekonomi dan moneter telah membuat angka pengangguran meningkat sedangkan pendapatan masyarakat menurun. Pemerintah sesuai amanat konstitusi yakni mengemban tugas untuk menyejahterakan rakyat, maka Departemen Sosial (Depsos) selaku departemen teknis yang menangani masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat menciptakan sebuah program penanganan fakir miskin dengan nama “Program Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Pola Terpadu KUBE (Kelompok Usaha Bersama) dengan LKM-BMT (Lembaga Keuangan Mikro – Baitul Maal wat Tamwil) di Daerah ADEM (Adopsi Desa Miskin) dan Sub Urban (Pinggiran Kota)”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2004 di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Bentuk riil dari program ini adalah penumbuhan 5 LKM BMT KUBE dengan nama “BMT KUBE Sejahtera” di masing-masing Propinsi tersebut, sehingga pada tahun 2004 tumbuh 45 BMT KUBE Sejahtera binaan Depsos. Penelitian ini dilakukan pada LKMS BMT KUBE Sejahtera unit 20 di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kebutuhan dasar yang bersifat kritis bagi usaha mikro (2) mengidentifikasi dan menganalisis seberapa besar pengaruh LKMS BMT terhadap perkembangan usaha mikro, dan menentukan strateginya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat usia responden mayoritas berada pada usia matang, yakni 36-44 tahun (48%), meskipun demikian ada juga yang termasuk usia dewasa awal (17-24 tahun). Bidang usaha yang dipilih responden meliputi bidang usaha yang mempunyai potensi di Kabupaten Sleman, terutama pertanian (48%) dan perdagangan (36%). Omset perusahaan sebelum menjadi nasabah BMT didapatkan antara Rp. 1.000.000 - Rp. 4.999.999 sebesar 80%. Omset setelah menjadi nasabah BMT didapatkan tidak meningkat, tetapi justru terjadi penurunan omset pada kelompok omset antara Rp. 1.000.000 - Rp. 4.999.999 menjadi kurang dari Rp. 1.000.000 sebanyak 4% responden.
Perhitungan analisis khi kuadrat menunjukkan nilai khi kuadrat 168,63 dengan db 14. Nilai khi kuadrat tabel untuk db=14 dengan taraf nyata 5% adalah 23,68. Maka disimpulkan bahwa sistem pembiayaan syariah dengan pola
14, nilai khi kuadrat tabel untuk db=14 dan taraf nyata 23,68. Maka disimpulkan bahwa penyaluran pembiayaan dengan pola murabahah sesuai dengan UKM adalah nyata. Nilai khi kuadrat 371,46 dengan db 14, nilai khi kuadrat tabel untuk db=14 dan taraf nyata 5% 23,68, maka disimpulkan bahwa kendala menerapkan pola bagi hasil BMT sesuai dengan UKM adalah nyata.
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi perusahaan berada dalam kondisi grow, sehingga dapat disarankan implementasi strategi antara lain: Memperbanyak kredit usaha untuk industri/usaha mikro, menawarkan paket pembiayaan dan angsuran yang berbeda antara usaha pengusaha dari berbagai sektor usaha, biaya pada simpanan nasabah seperti biaya administrasi maupun biaya bunga sebaiknya dihilangkan saja sehingga nasabah merasa tidak terbebani dengan biaya yang tidak diinginkan, dapat diminimalkan biaya pada proses pengurusan pembiayaan seperti biaya administrasi maupun biaya Notaris, dibuat penawaran paket-paket pembiayaan yang unik dan tidak dipunyai oleh paket pembiayaan pada lembaga keuangan lain dengan bagi hasil yang menarik, memilih lokasi yang dekat dengan nasabah yang memiliki karakteristik usaha yang digeluti, misalnya dekat dengan pasar, jika perlu ada karyawan BMT yang mengambil setoran debitur ke lokasi tempat usaha tiap debitur, advertorial dapat dijalankan dengan memasang halaman advertorial di surat kabar lokal, testimoni dapat dilakukan melalui pertemuan-pertemuan dengan mengundang para nasabah dari kelompok industri mikro, sales force diperlukan karena tidak semua nasabah mempunyai waktu untuk datang, bertanya dan bertransaksi dengan BMT di kantor.
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam laporan akhir saya yang berjudul :
”Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Dalam Mengembangkan Usaha Mikro (Kasus LKMS BMT KUBE SEJAHTERA Unit 20, Sleman-Yogyakarta)”
merupakan gagasan atau hasil penelitian laporan akhir saya sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Laporan akhir ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Maret 2007
Dian Pratomo F052044085
STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH
DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO
(Kasus LKMS BMT KUBE SEJAHTERA Unit 20, Sleman-Yogyakarta)
DIAN PRATOMO
Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Laporan Akhir : Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Mengembangkan Usaha Mikro (Kasus LKMS BMT KUBE SEJAHTERA Unit 20, Sleman-Yogyakarta)
Nama Mahasiswa : Dian Pratomo
Nomor Pokok : F052044085
Program Studi : Industri Kecil Menengah
Disetujui
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA Dr. Ir. Hj. Illah Sailah, MS
Ketua Anggota
Diketahui,
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana
Industri Kecil Menengah
Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA Prof.Dr.Ir. H. Khairil A. Notodiputro, MS
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ponorogo pada tanggal 3 Oktober 1978 sebagai anak
pertama dari dua bersaudara dari ayah Daim Srimukti dan ibu Siswodarsini. Pendidikan
Sarjana ditempuh di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2005
diterima di Program Studi Industri Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor.
Berbekal ijasah S1, penulis diterima bekerja di Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil
(PINBUK), sebuah Lembaga Pengembangan Swadaya Masyarakat yang bergerak di
bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan ekonomi kerakyatan. Pada tahun 2004
penulis diberi amanah sebagai Project Manager, dan dipercaya mengelola semua
proyek PINBUK yang berhubungan dengan pemerintahan.
Menikah pada Oktober 2003 dengan Atit Tunjung Sari dan telah dikaruniai
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah (PS MPI), Sekolah Pasca Sarjana (SPS), Institut Pertanian Bogor (IPB) dapat diselesaikan.
Penulis sadar bahwa laporan akhir ini tidak akan dapat tersusun tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA, selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Ketua Program Studi MPI SPS IPB atas pengarahan, bimbingan dan dorongan dalam penyusunan dan penyelesaian laporan akhir.
2. Ibu Dr. Ir. Hj. Illah Sailah, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah mengorbankan waktu dan pikirannya dalam melaksanakan bimbingan dan memberikan perhatian penuh dalam penyusunan laporan akhir ini.
3. Seluruh Staf Administrasi dan Dosen pengajar PS MPI IPB yang telah membantu membuka wawasan dan cakrawala dalam rangka penulis menggali informasi lebih mendalam dalam proses penyampaian materi studi.
4. Istri dan Anakku tercinta yang selalu memberikan dorongan moril dan menemani
melekan, sampai laporan akhir ini selesai.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah melahirkan, merawat, menjaga, memberikan do`a, dukungan dan semangat.
6. Sahabat-sahabat di PINBUK yang telah memberikan kesempatan dan keleluasaan penulis dalam penyelesaian laporan akhir ini.
7. Sahabat-sahabat di BMT Kube Sejahtera Unit 20 yang telah dengan terbuka menerima penulis selama masa penelitian dan memberikan informasi yang sangat berharga demi terselesaikannya laporan akhir ini.
8. Sahabat-sahabat MPI Angkatan V yang telah dengan kritis memberikan masukan dan saran yang sangat diperlukan dalam proses pembuatan laporan akhir.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ……… xii
DAFTAR GAMBAR ………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……… xiv
I. PENDAHULUAN ……….. 1
A. Sejarah ……….. 1
B. Produk ……… 3
C. Perumusan Masalah ……… 5
II. ANALISIS MASALAH ………. 6
A. Prinsip Analisis ………. 6 1. Tujuan ……… 6 2. Implementasi Praktis ……… 6 B. Metode Analisis ……… 11 1. Metode ………... 11 2. Kelebihan-Kekurangan Metode ………. 13
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 15
A. Kondisi Umum ……….. 15
1. Usaha Mikro ... 15
2. Kajian Teori Syariah ... 17
3. Perbandingan Sistem Syariah dan Sistem Konvensional ... 20
B. Hal yang Dikaji ... 25
1. Karakteristik Usaha Mikro... 25
2. Sistem Pembiayaan Usaha Mikro... 27
3. Hasil Analisis Khi Kuadrat ... 31
4. Hasil Analisis SWOT ... 33
KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
1. Kesimpulan ... 45
2. Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 47
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Sebaran LKMS BMT di Indonesia... 9 2. Perbandingan lembaga keuangan syariah dan lembaga
keuangan konvensional...
24
3. Persepsi responden tentang pembiayaan pola murabahah 28
4. Persepsi responden tentang penentuan penyaluran pembiayaan...
29
5. Persepsi responden tentang kendala penerapan pola bagi hasil...
30
6. Perhitungan khi kuadrat pada sistem pembiayaan syariah dengan pola murabahah sesuai dengan Usaha Mikro...
31
7. Perhitungan khi kuadrat pada sistem pembiayaan syariah dengan pola murabahah sesuai dengan UKM...
32
8. Perhitungan khi kuadrat pada kendala menerapkan pola bagi hasil BMT sesuai dengan UKM...
33
9. Faktor strategis internal... 35
10. Faktor strategis eksternal... 36
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Hubungan antar pelaku ekonomi dalam Islam ... 19
2. Grafik faktor strategi eksternal dan internal ... 36
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman