• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembar Pengesahan Kurikulum 2013 PAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lembar Pengesahan Kurikulum 2013 PAUD"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN ...

DINAS PENDIDIKAN

UNIT PELAKSANA TEHNIS DINAS

TAMAN KANAK - KANAK ...

JL. ... TELP. 0355-... KODE POS...

KURIKULUM 2013

TK ...

TAHUN PELAJARAN 20.. / 20..

▸ Baca selengkapnya: prosem paud kurikulum 2013

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN ...

DINAS PENDIDIKAN

UNIT PELAKSANA TEHNIS DINAS

TAMAN KANAK - KANAK ...

JL. ... TELP. 0355-... KODE POS ...

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari segenap warga sekolah dan Komite TK , maka dengan ini Kurikulum TK ... , Kecamatan ... Kabupaten ... ditetapkan dan disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 20../20..

Ditetapkan : di ...

Tanggal :

Komite Sekolah Kepala Sekolah

... ... NIP. ...

Mengetahui

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan ...

... ...

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya , Taman Kanak-kanak ... , dapat mengembangkan dan menyusun Kurikulum Taman Kanak-kanak dengan berpedoman pada acuan Permendikbud No. 137 tahun 2014 , yang mengatur tentang standar kurikulum pendidikan anak usia dini.

Kurikulum ini merupakan bagian dari upaya TK ... untuk ikut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan yang diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai perkembangan IPTEK , seni budaya, nilai integritas dan karakter bangsa serta paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik dan tidak terpancang pada serangkaian program yang disusun oleh guru.

Dalam menyusun Kurikulum ini melalui diskusi , workshop dan pembentukan tim penyusun serta pengembang Kurikulum sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Para pengembang melakukan serangkaian kegiatan kajian berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Permendiknas No. 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD, juga Permendiknas No. 160 tahun 2014 tentang pemberlakuan Kurikulum 2013 PAUD , serta peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan Anak Usia dini.

Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak , baik yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum ini. Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah , sedang dan akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di Taman Kanak-kanak ...

(4)

DAFTAR ISI

Hal

JUDUL ... i

LEMBAR PENETAPAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PROFIL SEKOLAH ... 1

1. Profil Sekolah ... 1

... 2. Sejarah singkat Sekolah ... 2

... 3. Alamat Sekolah ... 2

4. Status Sekolah ... 2

BAB II PENDAHULUAN ... 3

1. Latar Belakang ... 3

2. Tujuan ... 4

3. Dasar ... 4

BAB III Visi, Misi, Tujuan ... 5

1. Visi ... 5

2. Misi ... 5

3. Tujuan ... 5

BAB IV KARAKTERISTIK ... . 6

1. Prinsip-prinsip pembelajaran ... 6

2. Model Pembelajaran ... 7

3. Pendidikan Kecakapan Khusus ... . 12

BAB V STRUKTUR... 14

1. Struktur Kurikulum ... 14

BAB VI KALENDER PENDIDIKAN ... 15

(5)

BAB I

Nama Ruang Jumlah Ukuran (m) Keterangan Ruang Kelas

Data Jumlah Anak Didik 3 ( tiga ) tahun Terakhir

Kelas Jumlah Siswa ( orang )

Putra Putri Total

20../20.. 20../20.. 20../20..

  Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Klasifikasi Guru Jumlah Guru Kurang Berlebih

(6)

Alamat TK :

Peta Lokasi ... D. Status : TK

a. Status : TK

BAB II PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

(7)

Pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan perkembangan anak. program pembelajaran mencakup perencanaan, pendekatan, dan strategi pembelajaran, serta penilaian yang disusun secara sistimatis. oleh karena itu pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan.

Program pembelajaran disusun untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang beragam selaras dengan tumbuh kembang anak dengan tetap memperhatikan budaya daerah dan karakter bangsa melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Kurikulum adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum terdiri dari :

• Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

• Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, • Kalender pendidikan, dan

• Silabus

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian dan proses capaian perkembangan. yang mencangkup :

• Tingkat Satuan Pendidikan,

Silabus merupakan penjabaran Kompetensi Inti juga Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Kurikulum ini disusun dan dikembangkan oleh satu tim penyusun yang terdiri kepala TK, guru-guru, dan komite sekolah dengan pendampingan oleh narasumber dari Tim Pengembang Kurikulum di bawah koordinasi Dinas Pendidikan ...

Pengembangan Kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. • Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.

• Berorientasi pada kebutuhan anak.

• Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. • Menggunakan pendekatan tematik.

• Kreatif dan inovatif. • Lingkungan kondusif

• Mengembangkan kecakapan hidup.

(8)

berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum (guru) yang akan membumikan Kurikulum ini dalam proses pembalajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi peserta didik, sehingga peserta didik betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Taman Kanak-Kanak hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, efektif, demokratis, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan semangat seperti itulah Kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Taman Kanak-Kanak ...

2. Tujuan

Tujuan penyusunan Kurikulum ini untuk

• Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang ada. • Acuan bagi satuan pendidikan TK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum

memberi panduan dan arah kepada guru TK agar dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang tepat sesuai dengan bidang-bidang pengembangan anak TK untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

3. Dasar

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Intruksi Presiden RI Nomor 6 tahun 2009 tentang Pencanangan Nasional Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa melalui Pembelajaran Aktif

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

4. Presiden RI nomor 60 tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini holiatik-integratif

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 84 tahun 2014 tentang pendirian satuan PAUD

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini 9. Gubernur Jawa Timur nomor 15 tahun 2013 tentang perubahan atas Keputusan

Gubernur nomor 63 tahun 2011 tentang pengembangan anak holistik-integratif provinsi Jawa Timur.

(9)

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

Taman Kanak-Kanak ..., mempunyai identitas tersendiri dalam mengembangkan pendidikan yang mempunyai Visi, Misi dan Tujuan dalam jangka waktu pendek, menengah dan panjang.

1. VISI

... ...

(10)

1. ... 2. ... 3. ...

3. TUJUAN TAMAN KANAK-KANAK ... 1. ...

2. ...; 3. ...

BAB III KARAKTERISTIK

1. Prinsip-Prinsip Pengembangan kegiatan pembelajaran Taman Kanak-Kanak

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Pengembangan kurikulum TK mengacu pada standar Pendidikan Anak Usia Dini.

• Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.

(11)

• Berorientasi pada kebutuhan anak.

Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.

• Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.

Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.

• Menggunakan pendekatan tematik.

Perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan. Hal ini berarti kemajuan perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan, bukan bagian demi bagian. Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat.

Contohnya jika anak melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut anak mengembangkan aspek :

• Sikap Spritual : Bersyukur dengan adanya makanan • Sikap Sosial : menolong diri sendiri

• Pengetahuan : mengerti manfaat makan

• Ketrampilan : mulai belajar memegang sendok • Kreatif dan inovatif.

Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin gtahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.

• Lingkungan kondusif.

(12)

Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.

• Mengembangkan kecakapan hidup.

Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh ketrampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang diterapkan di TK ... adalah Model pembelajaran berdasarkan minat dalam bentuk Kelompok berdasarkan kegiatan pengaman.

Metode pembelajaran yang bisa digunakan di TK antara lain : Metode Bercerita

Metode Bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan.

Metode Bercakap-cakap

Metode Bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak. Bercakap dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) bercakap-cakap bebas, (2) bercakap-cakap menurut tema, dan (3) bercakap-cakap berdsarkan gambar seri. Dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang diajarkan. Bercakap-cakap menurut tema dilakukan berdasarkan tema tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan.

Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk : (1) mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak, (2) memberi kesempatan anak unutk bertanya, dan (3) mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.

Metode Karyawisata

Metode karyawisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan tema.

Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya, mengupas buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain.

(13)

Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya, bermain jual beli sayur mayor, bermain menolong anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.

Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberi perlakukan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya, balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami, dan lain-lain.

Metode Proyek

Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan.

Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anaka untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.

Penilaian

Penilaian di Taman Kanak-kanak dilaksanakan berdasarkan gambaran/deskripsi pertumbuhan dan perkembangan, serta unjuk kerja peserta didik yang diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, penggunaan berbagai teknik penilaian ini terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri, sehingga guru tidak harus menggunakan instrument khusus. Untuk anak-anak yang menunjukkan perkembangan dan perilaku yang khas, dan memerlukan penanganan secara khusus diperlukan instrument yang khusus pula seperti disajikan dalam lampiran pedoman. Beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanak, diantaranya :

Observasi

Observasi merukapan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakuakn. Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan instrument yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indicator pencapaian perkembangan anak.

(14)

Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba.

Percakapan

Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai sesuatu hal.

Penugasan

Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya : melakukan percobaan dengan menanam cabe, tomat, dan kacang-kacangan, membuat berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin, tanah liah, adonan (playdough) dan jenis penugasan lainnya.

Unjuk Kerja (Performance)

Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olah raga, menari, dan bentuk praktek lainnya.

Hasil Karya

Hasil karya adalah merupakan hasil kerja peserta didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil karya anak dapat dopajang dalam bentuk mandiri atau bentuk pameran anak yang disajikan secara bersama-sama.

Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan semua indikator yang telah ditetapkan setiap semester.

Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif bukan kuantitatif dan dilaporkan secara berkala oleh TK kepada Orang Tua baik melalui laporan secara tertulis maupun melalui forum pertemuan yang sudah dijadwalkan.

Prinsip-prinsip Penilaian Sistematis

Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram, sesuai dengan yang telah disusun, kebutuhan nyata yang ada dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan instrument yang akan digunakan.

(15)

Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai-nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Di samping aspek yang dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan penilaian juga dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang dinilai. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

Objektif

Proses dan hasil-hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya dan semata-mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karenanya hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak menjadi bagian dari pertimbangan dalam penilaian.

Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangakan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Kebermaknaan

Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru dan pihak lain yang relevan.

Pengaturan-Pengaturan dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan perincian :

• Kegiatan awal + 30 menit • Kegiatan Inti + 60 menit • Istirahat + 30 menit

Kegiatan Akhir + 30 menit

PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK

Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ke tingkat yang lebih tinggi apabila memenuhi syarat usia dan atau perkembangan kemampuan.

Kriteria pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik • 4 s/d 5 tahun kelompok A

(16)

PERPINDAHAN KELOMPOK

Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut :

Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan disekolah tujuan.

Perpindahan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran, apabila anak sudah cukup umur, (A ke B, B ke SD)

• Mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.

3. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP Tujuan :

Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup dan dilakukan secara terpadu baik melalui pembiasaan maupun pengembangan kemampuan dasar misalnya : menggosok gigi, memotong buah, membuang sampah ditempatnya, membersihkan lantai dengan anak lain yang berguna untuk kalangsungan hidupnya. Muatan Lokal

Muatan local merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.

Pengembangan Diri

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah dalam ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.

Berdasarkan kondisi objektif Taman Kanak - Kanak ... dan kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan adalah sebagai berikut.

Mengembangkan Menyanyi

Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang menyanyi. Mengembangkan Agama Islam

Tujuan :

Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca tulis Al-Qur’an Mengembangkan seni tari

(17)

Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni tari. Mengembangkan renang

Tujuan :

Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang renang Mengembangkan drumband

Tujuan :

Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan drumband Mengembangkan melukis

Tujuan :

Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan melukis Mekanisme Pelaksanaan

• Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran melalui kegiatan Ekstrakurikuler yang dibina oleh guru, pelatih yang memiliki kualitas yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.

• Jadwal Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri (terprogram) diberikan pada kelompok A dan B, 30 Menit sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar

(18)

BAB IV

STRUKTUR KURIKULUM

STRUKTUR KURIKULUM

(19)

peserta didik sesuai dengan Indikator dalam struktur kurikulum. Kompetensi Inti yang dimaksud terdiri atas Kompetensi Dasar yang dikembangkan melalui materi atau program program yang disusun oleh TK..

• Struktur kurikulum Taman Kanak-Kanak ... meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan pada usia anak 4 - 6 tahun. Struktur kurikulum TK disusun berdasarkan standar pendidikan anak usia dini yang meliputi ;

• Sikap Spiritual • Sikap Sosial • Pengetahuan • Ketrampilan

• Kegiatan Pengembangan diri yang dikembangkan di Taman Kanak-Kanak ... bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi TK. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

• Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan perincian :

• Kegiatan awal + 30 menit • Kegiatan Inti + 60 menit • Istirahat + 30 menit

• Kegiatan Akhir + 30 menit

• Minggu efektif dalam satu tahun kegiatan (dua semester) adalah 34 minggu, tiap semester terdiri dari 17 minggu.

BAB V

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Taman Kanak-Kanak ... pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan yang dikembangkan oleh TK pada setiap tahun pelajaran.

(20)

• Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. • Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada

awal tahun pelajaran.

• Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.

• Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap bidang pengembangan, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

• Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagaman, hari libur umum, termasuk hari - hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 20.. / 20.. dengan rincian minggu efektif Semester 1

JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum HES : Hari Efektif Sekolah LHB : Libur Hari Besar HEF : Hari Efektif Fakulatif LS : Libur Semester

KTS : Kegiatan Tengah Semester LPP : Libur Permulaan Puasa LHR : Libur Hari Raya

Penetapan Kalender Pendidikan

• Permulaan tahun Pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

(21)

organisasi penyelenggaraan pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

• Pemerintah Pusat/Provinsi/Kota Tulungagung dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

• Kalender pendidikan Taman Kanak-Kanak ... disusun oleh sekolah berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain adalah alokasi waktu sebagaimana tersebut pada pedoman dalam SI dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.

BAB VI

PENUTUP

(22)

Dalam penyusunan Kurikulum Taman Kanak-kanak ..., kecamatan …………, Kabupaten ………….. ini. Kami menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan yang memerlukan penyempurnaan dari banyak pihak, oleh karena itu kami membuka diri untuk menerima kritik serta saran demi kesempurnaannya.

Semoga Kurikulum TK ... ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat tentang pelaksanaan proses pembelajaran di Taman kanak-kanak dan dapat dijadikan pedoman bagi teman-teman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga kehadiran Kurikulum TK ... ini benar-benar ada manfaatnya bagi peserta didik,guru,tenaga kependidikan dan masyarakat pada umumnya.

B. Saran

Kurikulum yang sudah tersusun ini harus betul betul dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan , oleh karena itu disarankan kepada :

1. Kepala TK ...

Kepala TK ... bertanggung jawab mengawal keterlaksanaan kurikulum ini dan mengevaluasinya untuk perbaikan dan inovasi.

2. Guru TK

Guru TK ... bertanggung jawab mengimplementasikan kurikukulum ini ke dalam pembelajaran sesuai dengan aturan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan , dan sekaligus mengadakan evaluasi untuk memberikan masukan dalam perbaikan dan ivonasi.

3. Tenaga kependidikan.

Tenaga kependidikan di TK ... berkewajiban membantu kepala TK dan guru agar pelaksanaan kurkulum ini dapat berjalan lancar.

4. Komite TK

Komite TK ... berkewajiban memfasilitasi pelaksanaan kurikulum ini agar dapat berjalan lancar dan optimal.

LAMPIRAN - LAMPIRAN ; • Struktur TK ...

• Kalender Pendidikan tahun pelajaran 20.. – 20.. • Program Tahunan

• Notula

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

3.2.4 Menerapkan rancangan materi ketrampilan dalam praktik pembelajaran seni budaya secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik

Kurikulum 2013 berupaya mempersiapkan peserta didik yang memiliki keahlian hidup ( life skill ). Kurikulum 2013 ikut serta dalam mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama

Kurikulum 2013 diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan

Program pengembangan seni berarti ada guru yang memahami pengembangan seni bagi anak, memberi kesempatan, menyediakan tempat, waktu dan alat yang dapat digunakan

Perguruan Tinggi Seni Rupa sebagai bagian dari pilar peradaban bangsa Indonesia, memegang peran yang signifikan bagi perkembangan seni budaya salah satunya melalui potensi

Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan