1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Phablet merupakan istilah yang biasa dipakai untuk menggambarkan
device/gadget yang mengkombinasikan kemampuan yang dimiliki oleh
smartphone dan tablet. Phablet biasanya berukuran lebih besar dari smartphone, namun lebih kecil dari tablet (beritanet.com, 2013). Phablet memang kategori perangkat yang relatif baru. Ukuran layar yang "tanggung" menjadi pembeda dari perangkat ini. Memang belum ada acuan mutlak yang menjelaskan seberapa besar layar dari perangkat phablet. Namun biasanya kategori phablet memiliki ukuran layar antara 5,5 inci hingga kurang dari 7 inci (cnnindonesia, 2015).
Segala yang ada di telepon pintar (smartphone) dan pc tablet tersaji dalam satu genggaman. Sehingga phablet dapat diartikan sebagai sebuah perangkat yang mengintegrasikan seluruh fitur yang diadopsi smartphone dan tablet. Bagi sebagian konsumen, kombinasi itu memberi daya tarik yang sangat kuat. Secara khusus, pada tahun 2015 terjadi permintaan tinggi terhadap smartphone berlayar lebar alias phablet sehingga angka penjualan tablet pun terkikis (Republika, 2015).
Berbagai merek gadget yang kini telah memproduksi phablet dengan berbagai model pun muncul sebagai pilihan dari para pengguna phablet. Berikut merupakan merek phablet yang akan dijadikan objek penelitian:
1.1.1 Apple
Apple yang dulunya bernama Apple Computer Inc. adalah perusahaan yang mendesain, mengembangkan dan menjual perangkat elektronik,
software komputer dan PC. Apple didirikan oleh Steve Jobs, dan dua temannya Steve Wozniak dan Ronald Wayne pada tahun 1976. Perusahaan ini bermarkas di Cupertino Californi. Pada tanggal 9 Januari 2007, kata
2
“computer” dihapuskan untuk mencerminkan fokus Apple terhadap bidang elektronik konsumen pasca peluncuran iPhone (Apple, 2015). Apple selalu memberikan inovasi terbaik, Apple pada tahun 2015 baru saja mengeluarkan phablet terbarunya dengan jenis iPhone 6 plus yang memiliki ukuran 5.5 inci. Gambar 1.1 adalah logo Apple:
Gambar 1.1 Logo Apple
Sumber: “Apple Logo by Bhupsyclopedia licensed under CC BY-SA, 2015”
1.1.2 Samsung
Samsung Group merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia. Didirikan oleh Byung-chull Lee pada 1 Maret 1938 di Daegu, Korea. Samsung berkembang menjadi korporasi kelas dunia dengan bisnis yang meliputi teknologi canggih, semikonduktor, konstruksi pencakar langit dan pabrik, petrokimia, busana, obat, keuangan, hotel, dan lain-lain. Perusahaan ini beroperasi di 58 negara dan memiliki lebih dari 489.000 pekerja. Samsung diakui oleh dunia sebagai pemimpin industri dalam bidang teknologi dan kini menempati peringkat 10 merek teratas di dunia (Samsung, 2015).
Samsung selalu berinovasi pada perangkat selulernya untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, sehingga samsung mengeluarkan produk
smartphone dengan layar lebar yang sering disebut phablet. Tipe samsung yang termasuk phablet yaitu Samsung Galaxy A7, J7, S7, A8, A9, S6, S6 Edge+, Samsung Galaxy Note versi berapa saja, Samsung Galaxy Mega, dan lain-lain. Gambar 1.2 adalah logo dari Samsung:
3
Gambar 1.2 Logo Samsung
Sumber: “Samsung Logo by Fetx2002 licensed under CC BY-SA, 2015”
1.1.3 Asus Zenfone
Asus adalah sebuah perusahaan berbasis di Taiwan yang didirikan pada bulan April tahun 1990 oleh Jonney Shih dan Jerry Shen yang berkantor pusat di Distrik Beitou, Taipei, Taiwan. Asus kini telah menjadi perusahaan teknologi terdepan di Taiwan dengan jumlah karyawan lebih dari 12.500 di seluruh dunia. Asus telah menghasilkan produk di hampir semua setiap kategori teknologi informasi, termasuk diantaranya komponen PC dan peripheral, notebook, tablet, server dan smartphone.
Zenfone yaitu nama smartphone produksi perusahaan Asus. Sehingga
smartphone, phablet dan tablet memiliki nama sebutan merek Asus Zenfone. Seluruh jajaran lengkap ZenFone yang ekslusif dengan sejumlah fitur yang dimiliki, mampu menarik perhatian media maupun khalayak umum. Beberapa tipe produk Asus Zenfone yang memiliki ukuran layar besar atau phablet adalah Asus Zenfone 2 ZEE551ML, Asus Zenfone 2 Laser ZE550KL, Asus Zenfone 6, Asus Fonepad Note 6, dan lain-lain (Asus, 2015). Gambar 1.3 adalah logo dari Asus Zenfone:
Gambar 1.3 Logo Asus Zenfone
4 1.1.4 Xiaomi
Xiaomi adalah perusahaan mobile internet yang berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. Didirikan pada tanggal 6 April 2010 oleh Mr. Jun Lei yang kini menjabat sebagai Chairman dan CEO Xiaomi. Perusahaan ini dengan cepat telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Cina. Perusahaan ini kini bernilai lebih dari 10 miliar USD dan memiliki lebih dari 3000 karyawan. Portofolio produk utama Xiaomi meliputi: - Xiaomi Phones: kualitas tinggi dan kinerja perangkat Android (Mi Indonesia, 2015).
Xiaomi memiliki merek smarthphone berlayar lebar unggulan yang baru dikeluarkan pada tahun 2015 yaitu Xiaomi Redmi Note 2, Xiaomi Redmi Note 2 Prime, Xiaomi Redmi Note 4G, Xiaomi Redmi Note 3, dan Xiaomi Mi Note. Dengan begitu kini Xiaomi sedang bersaing dengan Samsung untuk memperebutkan pangsa pasar phablet (tempo.co, 2015). Gambar 1.4 adalah logo dari Xiaomi:
Gambar 1.4 Logo Xiaomi
Sumber: “Xiaomi Logo by Tomchen1989 licensed under CC BY-SA, 2015”
1.1.5 Lenovo
Lenovo merupakan salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia. Perusahaan ini didirikan di Hong Kong pada tahun 1988 dengan nama awal Legend Holding oleh Liu Chuanzhi yang kemudian berubah nama menjadi Lenovo pada tahun 2004. Lenovo memiliki kantor pusat di Beijing, Cina. Lenovo terus tumbuh dengan cepat dan selalu melakukan
5
inovasi. Produk-produk dari lenovo adalah laptop, tablet, desktop & all-in-ones, smartphones, workstations, service & storage, accessories (Lenovo, 2015).
Lenovo memiliki merek smarthphone berlayar lebar unggulan yang baru dikeluarkan pada tahun 2015 yaitu Phab dan Phab plus. Produk phablet
Lenovo pun sebelumnya sudah ada seperti Lenovo A7000, Lenovo A7000 plus, Lenovo K900, Lenovo A850, Lenovo S930, Lenovo P90, Lenovo Vibe Z, Lenovo Z K910, dan lain-lain. Phablet yang diproduksi Lenovo memiliki bentuk yang lebih ringkas, konektivitas 4G, dan fungsi serta layar yang lebar mendekati tablet (Lenovo, 2015). Gambar 1.5 adalah logo dari Lenovo:
Gambar 1.5 Logo Lenovo
Sumber: “Lenovo Logo by Fry1989 licensed under CC BY-SA, 2015”
1.1.6 LG
LG adalah perusahaan multinasional dari Korea Selatan, didirikan pada pada tahun 1958 dan dibentuk dengan nama GoldStar . Pada tahun itu awalnya LG memimpin jalan ke era digital canggih berkat keahlian teknologinya yang diakuisisi oleh manufaktur peralatan rumah seperti radio dan TV. Kemudian dengan segala inovasinya, LG telah meluncurkan banyak produk baru dan menerapkan teknologi baru dalam bentuk perangkat mobile dan TV digital di abad ke-21 dan terus memperkuat statusnya sebagai perusahaan global (LG, 2015).
Dengan segala inovasinya LG kini memiliki produk smartphone
berukuran besar atau phablet dengan memiliki spesifik yang tidak kalah dengan merek lainnya. Tipe phablet merek LG ini seperti LG Optimus G Pro Lite Duel D686, LG G3 D855, LG G4, LG G Flex, LG G Pro Lite, LG
6
Optimus G Pro E985, LG Optimus G Pro 2, LG G4 Dual H818P, dan lain-lain. Gambar 1.6 adalah logo dari LG:
Gambar 1.6 Logo LG
Sumber: “LG Logo by Fetx2002 licensed under CC BY-SA, 2015"
1.2 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat teknologi informasi dan komunikasi menjadi kebutuhan penting dalam hidup manusia. Kebutuhan tersebut tentunya juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dalam membantu segala aktivitas manusia.
Perangkat telekomunikasi merupakan salah satu yang menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat dalam berkomunikasi untuk mendapatkan informasi. Banyak seseorang aktif menggunakan perangkat telekomunikasi dalam genggaman di mana saja dan kapan saja. Saat ini industri perangkat telekomunikasi dalam genggaman tidak hanya diramaikan oleh smartphone dan
tablet. Kedatangan perangkat telekomunikasi baru bernama phablet telah memberi pilihan baru karena memadukan fungsi smartphone dan tablet versi lebih kecil (Blog Telkomsel, 2015).
Phablet sebenarnya hanyalah istilah kepada perangkat telekomunikasi (gadget) yang secara fisik ukurannya lebih besar dari smarthphone dan lebih kecil dari tablet. Memang belum ada acuan mutlak yang menjelaskan seberapa besar layar dari perangkat phablet. Namun biasanya kategori phablet memiliki ukuran layar antara 5.5 inci hingga kurang dari 7 inci. Dan menurut lembaga riset GfK,
7
sebuah perangkat bisa masuk kategori phablet jika ukuran layarnya berkisar 5.6 inci sampai 6.9 inci. (cnnindonesia.com, 2015).
Firma riset pasar IDC (International Data Corporation) memprediksi bahwa perangkat smartphone berukuran layar besar, atau populer disebut phablet, akan terus berkembang volume penjualannya dan berpotensi mendominasi pasar perangkat mobile di tahun 2015 ini (inilah.com, 2015). Dalam website tersebut juga, Melissa Chau selaku Senior Research Manager IDC mengatakan “Kami melihat bahwa phablet, atau smartphone berlayar jumbo akan menjadi sebuah tren baru”. Untuk tahun 2015, IDC memperkirakan penjualan phablet akan mencapai lebih dari 318 juta unit, mengalahkan prediksi penjualan tablet yang berkisar 233 juta unit saja. Artinya, kemungkinan besar ditahun 2015 ini pasar akan lebih memilih untuk membeli phablet daripada tablet (inilah.com, 2015). Pada Gambar 1.7 berikut ini menunjukan pertumbuhan penggunaan gadget periode Januari 2014 hingga Januari 2015 menurut Flury Analytics:
Gambar 1.7 Pertumbuhan Penggunaan Gadget Periode Januari 2014-Januari 2015
Sumber: (Techspot, 2015)
Berdasarkan Gambar 1.7 terlihat bahwa pertumbuhan phablet paling besar dengan 148% penggunaan, dimana penggunaan ponsel kecil mengalami
SMALL PHONES MEDIUM PHONES PHABLETS SMALL TABLETS FULL-SIZE TABLETS Penggunaan -16% 38% 148% 14% -20% -50% 0% 50% 100% 150% 200%
Phablets: Fastest Growing Device Type
% Growth in Usage (Jan 2014-Jan 2015)
Average 78%
8
penurunan 16%, sedangkan ponsel berukuran sedang meningkat hanya 38%. Selama periode yang sama pula, ukuran penuh penggunaan tablet jatuh 20%, sementara penggunaan tablet kecil meningkat hanya 14%. Maka dapat disimpulkan bahwa di pasar dunia, phablet sudah mulai menguasai pertumbuhan perangkat dari beberapa jenis gadget.
Ukuran gadget yang berbeda yang memiliki istilah smartphone, phablet, dan tablet juga akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi pengalaman pengguna, serta konsumsi konten atau layanan yang seseorang gunakan. Pada Mobility Report terbarunya, perusahaan penyedia layanan dan teknologi komunikasi asal Swedia, Ericsson membahas sekilas tentang hal ini. Ericsson menggunakan parameter ukuran layar perangkat dan jenis konten atau layanan yang paling banyak dikonsumsi pengguna yakni menonton video, web browsing, media sosial, dan layanan komunikasi (Tech In Asia, 2015). Pada Gambar 1.8 berikut adalah faktanya:
Gambar 1.8 Jenis Konten dan Penggunaan Layanan Sesuai Ukuran Layar Perangkat
9
Berdasarkan Gambar 1.8 yang terbagi menjadi enam jenis ukuran layar perangkat berbeda, Ericsson dalam Tech In Asia (2015) mengatakan bahwa
phablet yang memiliki ukuran 5.5 inci hingga 6 inci bisa dibilang merupakan ukuran yang paling ideal. Phablet dengan ukuran tersebut banyak digunakan di semua jenis konsumsi konten, mulai dari menonton video hingga layanan komunikasi. Alasannya, phablet memiliki ukuran yang “bisa ditoleransi” untuk menikmati video, serta masih bisa dipegang dengan satu tangan jika ingin digunakan untuk melakukan panggilan.
Menurut Richter (2013) sejak trend phablet tahun 2012, phablet sangat populer di kawasan Asia-Pasifik. ABI (Allied Business Intelligence) research
menyatakan lebih dari 80 juta phablet dikirim pada tahun 2012 dan jumlah itu diperkirakan akan tumbuh 385 juta pada tahun 2017. Menurut riset Intel MIS
phablet data 2014 pun, pengiriman phablet di wilayah Asia Pasific dan Jepang (APJ) dalam setahun pertumbuhannya mampu naik 225 persen (Batampos, 2015). Bisa dilihat pada Gambar 1.9 yang menunjukan prediksi pengiriman phablet ke beberapa kawasan di seluruh dunia:
Gambar 1.9 Prediksi Volume Pengiriman Phablet Tahun 2012-2017 di Seluruh Dunia Berdasarkan Wilayah (dalam juta unit)
Sumber: (statista.com, 2015) 35,1 18,8 22,9 2,3 2,1 1,1 0,2 203,7 87 82,8 5 4,2 1,9 0,4 0 50 100 150 200 250
Asia Pasific North America Western Europe Eastern Europe Middle East Latin America Africa 2012 2017
10
Berdasarkan Gambar 1.9 ABI (Allied Business Intelligence) research
menyatakan sejak tahun 2012 phablet muncul, kawasan Asia Pasific menunjukan pengiriman terbanyak dengan 35.1 juta unit, kemudian Western Europe urutan kedua dengan 22.9 juta unit, North America 18.8 juta unit, Eastern Europe 2.3 juta unit, Middle East 2.1 juta unit, Latin America 1.1 juta unit dan Africa 0.2 juta unit. Dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat hingga tahun 2017 dimana Asia Pacific tetap menunjukan pengiriman terbanyak yang akan mencapai 203.7 juta unit, North America 87.00 juta unit, Western Europe 82.8 juta unit, Eastern Europe 5.0 juta unit, Middle East 4.2 juta unit, Latin America 1.9 juta unit, dan Africa 0.4 juta unit.
Indonesia yang merupakan wilayah Asia Tenggara yang termasuk kedalam kawasan Asia Pasific termasuk salah satu negara yang menjadi pasar penjualan
smartphone terbesar dengan pertumbuhan paling pesat. Hal yang sama juga terjadi di pasar phablet atau perangkat dengan ukuran layar di atas 5.5 inci hingga 6.9 inci. GfK mencatat perangkat perpaduan antara smartphone dan tablet ini makin populer di Asia Tenggara. Lebih dari 1.1 juta unit phablet telah terjual dalam kuartal pertama 2014 dengan nilai transaksi 567 juta dollar AS. Malaysia dan Indonesia menjadi dua pasar terbesar untuk kategori perangkat phablet
tersebut (Nistanto, 2014).
Produk phablet atau gadget berukuran layar besar diperkirakan akan menjadi tren di masa depan di negara berkembang seperti Indonesia sampai dengan tahun 2019. Presiden Direktur Lenovo Indonesia Rajesh Tadani dalam wesbsite marketeers.com (2015) mengatakan bahwa “Tablet sudah menurun, terhimpit antara smartphone dan PC. Jadi, phablet akan menjadi tren dan diperkirakan lagi lima tahun dari sekarang pasar phablet akan tumbuh 60%”. Dalam website yang sama juga Rajesh mengatakan “Apalagi sekarang pengguna internet semakin sering berselancar untuk kegiatan multimedia seperti menonton video. Phablet dapat memenuhi kebutuhan itu dengan layar lebih besar dari smartphone biasa namun dengan bentuk lebih ringkas dari tablet”.
11
Konsumen di Indonesia pun memiliki karakteristik tersendiri dimana berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kantor WorldPanel, ada 5 karaktersitik konsumen di Indonesia. Pertama, masyarakat menyukai hal-hal yang berbau digital dan perkembangan teknologi seperti membeli produk smartphone merek terbaru atau menambah koleksi smartphone. Kedua, masyarakat Indonesia lebih memilih kenyamanan produk. Sehingga jika sudah menyukai satu merek produk maka mereka tidak akan membeli merek lain. Ketiga, konsumen di Indonesia cenderung membeli produk yang sesuai dengan kepribadian masing-masing. Keempat, konsumen di Indonesia lebih suka membeli produk kesehatan baik itu multivitamin, produk perawatan rambut dan produk perawatan kulit. Kelima, konsumen di Indonesia lebih mengutamakan value atau manfaat dari sebuah produk (Tribunnews.com, 2013). Secara lebih spesifik mengenai kriteria konsumen untuk sebuah gadget , berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nielsen di tahun 2013 bahwa kriteria terpenting yang diperhatikan oleh konsumen Indonesia ketika memilih sebuah gadget adalah operating system, design, &
brand seperti yang digambarkan pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Top 3 Kriteria Konsumen Dalam Memilih Gadget
Australia Indonesia Singapore China India Malaysia Thailand Philippines
Brand O/S Screen size Brand Brand Price Ease of use
Battery life
Price Design O/S O/S Battery
life
O/S Price Brand
O/S Brand Brand Design Screen
size
Brand Brand Wi-fi
Sumber: (mediaresearchasia.com, 2015)
Dengan tingkat populasi yang tinggi dan sifat konsumennya cenderung konsumtif membuat Indonesia menjadi salah satu target utama produsen produk elektronik, termasuk produsen smartphone yang berlomba-lomba untuk menjangkau target pasarnya dengan membuat produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen. Para produsen smartphone mulai mengeluarkan
12
smarthphone berukuran layar besar yang bernama phablet dengan berbagai macam model. Setiap merek memiliki keunggulan masing-masing dan semuanya selalu bersaing dalam merebutkan pasar konsumen di Indonesia melalui berbagai macam terobosan dan inovasi. Produsen smartphone papan atas yang meluncurkan phablet baru pada 2014 dan di kuartal pertama 2015 adalah Apple, Samsung, LG serta Xiaomi (Batampos, 2015).
Menurut Iqbal (2015) dalam artikelnya pun mengatakan bahwa ada beberapa merek phablet yang paling diincar oleh para konsumen berdasarkan survey dari para penjual produk merek phablet. Merek phablet tersebut diantaranya adalah Xiaomi, Samsung, Asus Zenfone dan Lenovo (selular.id, 2015). Untuk membantu memperkuat dalam menentukan objek penelitian ini, peneliti pun melakukan primary test dengan penyebaran kuesioner kepada para pengguna phablet di Indonesia. Survey dilakukan guna mendapatkan informasi mengenai merek-merek phablet yang digunakan oleh konsumen. Daftar merek
phablet yang digunakan konsumen disajikan pada Tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2 Merek-merek Phablet yang digunakan Konsumen di Indonesia Berdasarkan Primary Test Tahun 2015
No Merek 1. Samsung 2. Xiaomi 3. Sony Xperia 4. Asus Zenfone 5. Lenovo 6. Apple 7. Oppo 8. LG
Sumber: Data yang telah diolah, 2015
Berdasarkan artikel yang ada pada website batampos.co.id, selular.id dan primary test yang dilakukan oleh peneliti. Akhirnya peneliti mendapatkan hasil
13
merek phablet apa saja yang akan dijadikan objek penelitian. Merek-merek tersebut adalah Apple, Samsung, Asus Zenfone, Xiaomi, Lenovo dan LG.
Dengan banyaknya persaingan merek phablet tersebut, tentunya produk-produk yang ada akan semakin kompetitif. Secara keseluruhan perkembangan
phablet ini memang berdampak positif baik bagi konsumen maupun produsen. Namun di sisi lain produsen harus terus berupaya mengembangkan produknya untuk memenuhi harapan konsumen. Dengan pola pikir masyarakat Indonesia yang semakin cerdas dan berkembang pun membuat mereka semakin selektif ketika memilih sebuah produk yang dibutuhkan. Maka aspek positioning produk atau peta produksi merupakan suatu hal penting, karena suatu keberhasilan suatu produk dalam suatu persaingan tergantung pula dari bagaimana suatu produk tersebut diposisikan pada pasar sasaran yang dituju dan bagaimana konsumen mempersepsikan produk yang ditawarkan tersebut (Syahputra, 2014).
Ketika perusahaan telah mendefinisikan persaingan, perusahaan harus menentukan bagaimana persepsi konsumen terhadap persaingan dan harus memikirkan atribut apa saja yang dinilai penting oleh konsumen ketika konsumen mengevaluasi produk (Belch, 2008:65). Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui persaingan positioning dari phablet di Indonesia maka perlu dilakukan penelitian berdasarkan persepsi konsumen yang kemudian digambarkan melalui perceptual mapping.
1.3 Perumusan Masalah
Perangkat telekomunikasi dalam gengaman di dunia kini bukan hanya
smartphone dan tablet saja, tetapi ada istilah baru yang bernama phablet. Dimana
phablet adalah gabungan dari kata smartphone dan tablet yang memiliki ukuran lebih besar dari smartphone dan lebih kecil dari tablet. Indonesia menjadi pasar terbesar untuk kategori perangkat phablet tersebut. Dan di ramalkan bahwa
phablet di Indonesia akan menjadi tren hingga tahun 2019. Para produsen mengeluarkan smarthphone berukuran layar besar yang bernama phablet dengan
14
berbagai macam model. Setiap merek memiliki keunggulan masing-masing dan semuanya selalu bersaing dalam merebutkan pasar konsumen di Indonesia melalui berbagai macam terobosan dan inovasi.
Dengan adanya persaingan merek phablet tersebut maka positioning produk dianggap penting untuk mengetahui seperti apa preferensi yang mempengaruhi konsumen dalam memilih phablet yang kemudian digambarkan dalam bentuk pemetaan positioning merek sebagai bahan referensi dan evaluasi bagi produsen
phablet untuk menentukan strategi yang akan dilakukan ke depannya khususnya bagi produsen yang ingin menyasar target pasar yang lebih spesifik.
Dengan demikian, berdasarkan fenomena, trend, gejala, dan isu yang telah dipaparkan maka diambilah judul penelitian “Analisis Positioning Phablet Berdasarkan Persepsi Konsumen di Indonesia (Studi Pada Phablet Merek Apple, Samsung, Asus Zenfone, Xiaomi, Lenovo dan LG)”.
1.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1) Bagaimana positioning dari masing-masing merek phablet
berdasarkan persepsi konsumen di Indonesia (Studi Pada Phablet
Merek Apple, Samsung, Asus Zenfone, Xiaomi, Lenovo dan LG) ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan dari penelitian sebagai berikut:
1) Mengetahui positioning melalui perceptual mapping dari masing- masing merek phablet berdasarkan persepsi konsumen di Indonesia.
15 1.6 Manfaat Penelitian
Dengan penulisan Tugas akhir ini, peneliti mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1) Aspek Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk menambah ilmu dan memperluas wawasan di bidang pemasaran khususnya terkait dengan persepsi konsumen dan keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk serta sebagai pertimbangan yang dapat dijadikan pedoman untuk penelitian lebih lanjut.
2) Aspek Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang bermanfaat bagi produsen phablet untuk menyusun strategi pemasaran di masa mendatang dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian memberikan gambaran sampai batas mana penelitian akan memberikan informasi sebagai hasilnya dan dalam lingkup mana dapat diaplikasikan. Batasan dalam penelitian ini adalah:
1) Merek phablet yang diteliti adalah Apple, Samsung, Asus Zenfone, Xiaomi, Lenovo dan LG.
2) Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah price, brand, design, durability, features, battery consumption, easy to find, ease to operation, dan lifestyle.
3) Responden yang diteliti adalah konsumen dari pengguna phablet dan mengetahui semua merek phablet ini (Apple, Samsung, Asus Zenfone, Xiaomi, Lenovo dan LG).
4) Penelitian ini dilakukan dari Oktober 2015 sampai dengan Maret 2016 di Indonesia.
16 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan ini di buat untuk memberi gambaran umum tentang penelitian yang di lakukan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan berbagai konsep, teori, dan fakta yang diperoleh dari berbagai referensi yang mendasari penelitian, dan kerangka pemikiran.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjelaskan dan akan ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai deskripsi dari objek penelitian, hasil dari analisis pengolahan data yang telah diperoleh dan pembahasannya yang diuraikan secara sistematis dan kronologis sesuai dengan ruang lingkup penelitian dan tujuan dari penelitian ini.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian berikut saran-saran yang bisa di implementasikan baik bagi pihak yang membutuhkan maupun untuk keperluan penelitian lain secara lebih mendalam.