• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sulawesi Selatan terletak pada 0°12’ – 8 Lintang selatan dan 116°48’ – 122°36’ bujur timur yang dibatasi sebelah utara Sulawesi Barat, sebelah timur Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara, sebelah barat Selat Makassar, sebelah selatan Laut Flores. Luas wilayah Sulawesi Selatan 46.717,48 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 8.120.222 jiwa. Daerah ini terdiri dari 24 kabupaten/kotamadya yang memiliki 4 suku daerah yaitu suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja.

Sulawesi Selatan terkenal dengan begitu banyak tempat wisata berupa pantai dan laut, tiap daerah memiiki pantai dengan ciri khas tersendiri. Selain pantai, Sulawesi Selatan juga terkenal dengan kuliner tradisionalnya. Sebagian besar kuliner dari Sulawesi Selatan memiliki bahan dasar yang berasal dari laut, seperti ikan, kepiting, udang, kerang, dan lain-lain.

Pada umumnya kuliner dari Sulawesi Selatan yang terkenal dan digemari penikmat kuliner adalah makanan yang berasal dari olahan ikan. Hal ini disebabkan karena ikan lebih mudah diperoleh di laut Sulawesi. Selain itu, karena ikan lebih mudah diolah dalam berbagai jenis masakan.

Dilihat dari segi manfaat, menurut pemimpin penelitian Marin Strom, dari Statens Serum Institute, Copenhagen yang dikutip dari http://health.kompas.com mengkonsumsi ikan sangatlah banyak manfaatnya, diantaranya yaitu dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan berat badan, menekan resiko kanker, meningkatkan fungsi otak, melawan peradangan, menyehatkan mata, perawatan kulit, dan lain-lain.

Data SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional) – BPS membuktikan dari sisi konsumsi, tingkat konsumsi ikan perkapita masyarakat Indonesia tertinggal hampir dari semua negara di ASEAN. Tahun 2012 tercatat tingkat konsumsi ikan Indonesia sebesar 34,76 kg perkapita dan pada tahun 2013 ditargetkan meningkat menjadi 35,14 kg per kapita. Angka ini masih tertinggal dari negara lain seperti Malaysia, Philipina, Thailand, Vietnam dan Myanmar.

(2)

2 Ada banyak sekali masakan yang terbuat dari olahan ikan di Indonesia dari Sabang hingga Merauke, tetapi penulis akan mengkhususkan pada daerah Sulawesi Selatan saja. Salah satu contoh masakan olahan ikan yang terpopuler di Sulawesi adalah Ulujuku dan Pallumara. Ulujuku berarti kepala ikan, sedangkan Pallumara merujuk pada makanan dengan andalan kuah lezat. Rata-rata orang berusia lanjut di Makassar sudah mengenal masakan ini sejak mereka kecil, meski agak sulit melacak awal mula keberadaan masakan ini pada tahun berapa.

Selain itu, ada juga yang namanya lapa-lapa. Lapa-lapa adalah makanan khas Sulawesi Selatan, lapa-lapa memiliki rasa yang gurih dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) yang akan semakin menambah selerah makan. Jika di Jawa kuliner ini mungkin lebih di kenal dengan lepet/lepat, tetapi cara memasak lapa-lapa berbeda dengan lepet/lepat karena jika lapa-lapa berasnya dimasak bersama-sama santan, sampai setengah matang lalu diangkat.

Banyaknya masakan olahan ikan yang terkenal dari Sulawesi membuat penulis tertarik mengekspos dan mendokumentasikan masakan olahan ikan dalam bentuk buku. Saat ini belum ada buku yang membahas khusus mengenai olahan ikan di Sulawesi. Penulis akan membuat buku fotografi mengenai beragam masakan olahan ikan khas Sulawesi Selatan. Dalam perancangan buku fotografi tersebut, penulis akan mengabadikan dalam bentuk foto dari awal pengolahan ikan hingga siap saji. Buku ini diharapkan dapat menambah minat masyarakat Sulawesi selatan dan masyarakat luas untuk mengkonsumsi ikan.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan beberapa identifikasi masalah yang akan dibahas, diantaranya :

- Konsumsi ikan di Indonesia sangat rendah dibanding negara di ASEAN

- Penyebab kurangnya konsumsi ikan adalah distribusi ikan segar di beberapa tempat tertentu masih minim dan mahal.

- Promosi / kampanye sosial mengenai konsumsi ikan masih kurang, hanya ada satu program yaitu GEMARIKAN.

(3)

3 1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dicantumkan di atas, maka perumusahan masalah adalah :

- Bagaimana cara merancang buku fotografi yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan ?

1.3 Ruang Lingkup

Obyek fotografi yang penulis pilih adalah masakan olahan ikan yang terfavorit di Makassar, dengan beberapa alternatif makanan yaitu pallumara, otak-otak, pallukaloa, ikan bakar bumbu parepa, langga roko.

Segmentasi target audience yang akan dituju adalah sebagai berikut : a. Demografis

Target audience dari segi demografis yang dituju adalah pria dan wanita dengan umur 23 – 45 tahun, kalangan menengah.

b. Psikografi

Dari segi psikografi, target yang dituju adalah orang – orang yang peduli dengan kesehatan dan kuliner tradisional.

c. Geografi

Berada di daerah Sulawesi Selatan, namun tidak menutup kemungkinan menarik perhatian masyarakat di luar provinsi Sulawesi Selatan.

1.4 Tujuan Perancangan

Didasari pada permasalahan di atas, tujuan dari perancangan buku fotografi ini adalah menambah minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan, sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumsi ikan di Indonesia.

1..5 Cara Pengumpulan Data dan Analisa

1.5.1 Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan tiga tahap, antara lain: 1.5.1.1 Observasi dan dokumentasi

Rohidi (2011:181) menuliskan bahwa definisi dari observasi adalah :

“Gambaran sistematis mengenai peristiwa, tingkah laku, bentuk atau karya yang dihasilkan dan peralatan yang digunakan. Penggunaan metode observasi secara tepat yang

(4)

4

sesuai dengan persyaratan yang digunakan dalam teknik-tekniknya, baik digunakan secara tersendiri maupun digunakan secara bersama-sama dengan metode lainnya dalam suatu kegiatan dilapangan, akan sangat bermanfaat untuk memperoleh data yang tepat, akurat, dan dapat dipertanggung jawabkan”.

Penulis mengamati langsung pada obyek fotografi yakni tempat pengolahan ikan, rumah makan khas yang menjual menu olahan ikan serta merekam aktifitas melalui DSLR dan dalam bentuk catatan penulis.

1.5.1.2 Wawancara

Koentjaraningrat, (1980) dalam Soewardikoen (2013:30), menerangkan bahwa :

“Wawancara adalah instrument penelitian. Kekuatan wawancara adalah penggalian pemikiran, konsep dan pengalaman pribadi pendirian atau pandangan dari individu yang diwawancara. Mencoba mendapat keterangan atau pendirian secara lisan dari narasumber, dengan bercakap-cakap dan berhadapan muka”

Penulis melakukan wawancara langsung terhadap pihak-pihak yang berkenaan langsung terhadap penanganan, pengolahan dan penyajian masakan olahan ikan.

1.5.1.3 Studi pustaka

Nazir (1998:112), menerangkan bahwa :

“Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik

penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari

kepustakaan yang berhubungan.”

Dalam hal ini, studi pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku yang dapat menjadi refrensi penulis tentang esai foto, dan buku-buku-buku-buku yang membahas bagaimana cara menyusun buku fotografi yang menarik.

(5)

5 1.5.2 Cara Analisis

1.5.2.1 Cara Analisis Matriks perbandingan

Cara analisis yang akan digunakan adalah menggunakan matriks perbandingan. Analisis data Matriks adalah teknik analisis multivariant yang disebut ‘Principal Component Analysis’. Teknik ini mengkuantifikasi dan menyusun data yang disajikan dalam diagram matriks, untuk menemukan lebih banyak indikator umum yang akan membedakan dan memberi kejelasan jumlah besar kompleks informasi saling terkait. Ini akan membantu kita untuk memvisualisasikan dengan baik dan mendapat wawasan tentang situasi.

Penulis hingga saat ini belum menemukan pengkajian serupa mengenai masakan olahan ikan Indonesia maupun Sulawesi Selatan. Dari analisis sementara, penulis hanya menemukan beberapa perancangan buku fotografi mengenai berbagai kuliner nusantara.

1.5.2.2 Cara Analisis STP

Menurut Schnars (1998) yang menjadi fokus strategi pemasaran khususnya pada tingkat makro adalah variable bauran pemasaran, yang terdiri atas produk, harga, distribusi, dan promosi. Karenanya dalam menetapkan strategi harus mencakup proses penetapan dan pemilihan harga untuk suatu produk, desain, promosi serta alur distribusinya.

Tujuan pemasaran untuk membantu perusahaan dalam upayanya untuk menggapai tujuan dan target perusahaan secara menyeluruh. Untuk mencapai tujuan pemasaran maka dirancang suatu strategi pemasaran yang dilakukan dalam bentuk bauran pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran terdiri, yaitu segmenting, targeting dan positioning, atau dikenal dengan singkatan STP.

(6)

6

1.6 Skema Perancangan

Berikut merupakan gambaran skema perancangan buku fotografi :

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : Dokumentasi pribadi)

Latar Belakang

- Indonesia salahsatu

penghasil ikan terbanyak

- Kampanye sosial/program

mengajak konsumsi ikan masih minim

Ide

perancangan buku fotografi yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan Pengumpulan data - Observasi dan dokumentasi - Studi pustaka - Wawancara Analisis data - Matriks perbandingan - Analisis STP Perancangan visual - Fotografi - Format buku - layout - konsep kreatif - konsep komunikasi - konsep visual

Meningkatkan minat dan wawasan masyarakt mengenai konsumsi ikan

(7)

7

1.7 Pembabakan

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang gambaran umum perkembangan buku fotografi. Latar belakang penelitian ini adalah macam-macam olahan ikan yang berada di Sulawesi Selatan serta konsumsi ikan tersebut. Masalah yang diangkat adalah bagaimana mengemas informasi dalam desain fotografi yang menarik untuk dibaca oleh masayarakat. Ruang lingkup yang menjadi objek-objek penelitian adalah makanan ikan khas Sulawesi Selatan antara lain pallumara, otak-otak, pallukacci, pallu kaloa, ikan bakar, serta ikan asin. Tujuan perancangan buku fotografi ini adalah memperkenalkan masakan ikan khas Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka.

BAB II Dasar Pemikiran

Menjelaskan teori atau dasar pemikiran tentang landasan teori tentang fotografi, mulai dari pengertian fotografi, sejarah dan perkembangannya, serta jenis-jenis fototgrfi. Bab ini juga menjelaskan tentang buku, ilustrasi, mulai dari perkembangannya, fungsi, contoh, dan medianya. Dalam bab ini juga membahas mengenai pengolahan ikan, fungsi dan jenisnya.

BAB III Data dan Analisis Masalah

- Data, menjelaskan berbagai data tentang fenomena nyata pada jenis masakan olahan ikan . pada bab ini juga dipaparkan tentang buku fotografi sejenis sebagai perbadingan.

- Analisis, menjelaskan berbagai analisis terhadap teori dengan data yang sudah tekumpul mengenai masakan olahan ikan.

BAB IV Konsep dan hasil perancangan

Menjelaskan tentang konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep visual, konsep media yang sesuai dan akan digunakan pada buku fotografi ini. Selain itu terdapat juga hasil perancangan berupa sketsa serta spesifikasi buku fotografi yang dibuat.

BAB V Penutup

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan  (Sumber : Dokumentasi pribadi)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan pegumpulan data pada PT Putera Anugerah Sejati Palembang, penulis melakukan metode pengumpulan data antara lain dengan metode observasi yang

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data yang bersumber dari catatan, agenda, buku / pustaka, peraturan-peraturan tertulis, serta merekam

Metode pengumpulan data kualitatif lainnya yang juga digunakan serta sangat sering dilakukan adalah dengan melakukan observasi, observasi adalah pemilihan,

Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. a) Wawancara adalah yaitu suatu cara pengumpulan data dengan tanya jawab pihak

Dalam perancangan visualisasi cerita pendek Rongga menjadi sebuah concept art animasi 2D, penulis menggunakan metode perancangan yaitu pengumpulan data, analisis

Melalui perancangan media interaktif ini diharapkan akan memberi edukasi terhadap pengunjung Museum Geologi Bandung mengenai erupsi gunung berapi serta dapat lebih menarik

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

Yaitu dalam sebuah perancangan kampanye yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat khususnya anak-anak, agar anak-anak lebih mencintai warisan kebudayaan dari