BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur
Kategori perancangan : perancangan baru
3.1.1 Studi Aktifitas Pelaku Museum Seni Rupa Modern Surakarta a. Pengelompokan kegiatan
Tabel 3.1: Pengelompokan Kegiatan Sumber: Analisa Pribadi
KEGIATAN UTAMA
• Mencoba
tentang karya
Pengunju
tentang seni
• Melakukan
kegiatan seni
dewasa
kegiatan seni
• Ruang
kegiatan seni
• Ruang
KEGIATAN PENGELOLA
• Menerima
• Menyelenggar
akan
konservasi
• Ruang
kuratoral
Kepala
Perbaikan Kepala
Kemanan Kepala
Parkir Pengunju
Staff • Turun dari
KEGIATAN PENUNJANG
Memperole
h informasi
tambahan
Seniman • Mencari
koleksi buku
• Ruang
rak buku
perpusta
kaan
• Membaca • Ruang
koleksi buku
(dewasa
bahan dapur
• Loading
dock
•Outdoor
• Memasak • Dapur •Indoor
• Istirahat
Makan, minum
• Toilet
• Ruang
karyawan
•Indoor
b. Jam operasional bangunan
Tabel 3.2: Jadwal Kegiatan di Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Priadi
Hari Kegiatan Ruang
Senin - Kunjungan sekolah 1 - Kegiatan seminar
- Ruang seni
- Ruang seminar
Selasa - Sosialisasi museum - Ruang serbaguna
Rabu - Kunjungan sekolah 2 - Kegiatan seminar
- Ruang seni
Kamis - Pertunjukan karya - Ruang serbaguna
Jumat - Kunjungan sekolah 3 - Kegiatan festival / lomba
- Ruang seni
- Ruang
serbaguna
Sabtu - Museum tour
- Kegiatan festival / lomba
- Kegiatan seminar
- Ruang display
- Kegiatan festival / lomba
- Kegiatan seminar
- Ruang display
- Ruang seni
- Ruang
serbaguna
- Ruang seminar
Tabel 3.3: Jam Operasional Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Pribadi
Fasilitas Kegiatan Jadwal
Area Parkir Memarkirkan kendaraan Senin – Minggu :
Pos Satpam Mengawasi keamanan
(area parkir)
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang
Informasi
Memberikan informasi
mengenai museum
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang
Penjualan Tiket
Transaksi jual beli tiket Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang Display Menampilkan koleksi karya Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang Seni
(anak, remaja,
dewasa)
Tempat prakitik seni Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang
Perpustakaan
Membaca buku, mencari
informasi mengenai seni
Senin – Minggu :
Ruang Direktur Bekerja mengawasi kinerja
museum
Senin – Sabtu :
10.00 – 15.00
Ruang
Fotocopy
Mencetak dan
menduplikasi dokumen
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang Rapat Rapat diskusi Senin – Jumat :
Sabtu : 10.00 –
14.00
Ruang Tunggu
Tamu
Public Space Ruang terbuka untuk
diskusi atau istirahat
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Dapur Memasak Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Loading Dock
Area
Menurunkan barang *Senin – Minggu :
Kamar Mandi Buang air Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Cleaning
Service
Menyimpan alat kebersihan Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Catatan:
- * hanya pada evet dan hari tertentu
- Kerja karyawan terbagi atas 2 shaft dengan jumlah yang sama:
Shaft 1 : 10.00 – 13.00
Shaft 2 : 13.00 – 17.00
c. Sifat ruang
Tabel 3.4: Sifat Ruang Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Pribadi
No. Nama Ruang Sifat
1. Area Parkir Servis
2. Pos Satpam Privat
3. Ruang Informasi Publik
4. Ruang Penjualan Tiket Publik
5. Ruang Penitipan Barang Publik
6. Ruang Souvenir Publik
7. Ruang Display Publik
8. Ruang Seni (anak, remaja,
dewasa)
9. Ruang Perpustakaan Publik
10 Ruang Seminar Semi privat
11. Ruang Kantor Privat
12. Ruang Fotocopy Privat
13. Ruang Rapat Semi privat
14. Ruang Tunggu Tamu Semi privat
15. Ruang Keamanan Privat
16. Ruang Serbaguna Publik
17. Gudang Koleksi Privat
18. Kantin Publik
19. Public Space Publik
20. Dapur Privat
21. Loading Dock Area Publik
22. Kamar Mandi Privat
23. Ruang Gudang Cleaning Service Privat
24. Ruang Pompa Privat
25. Ruang Trafo Privat
26. Ruang Genset Privat
27. Ground Tank Privat
28. Roof Tank Privat
29. Ruang Shaft Privat
32. Lift Publik
d. Pengelompokan Pelaku Museum Seni Rupa Modern
Tabel 3.5: Jumlah Pelaku Museum Seni Rupa Sumber: Analisa Pribadi
No. Jabatan Jumlah
1. Direktur museum 1 orang
2. Kepala administrasi 1 orang
3. Staff administrasi 2 orang
4. Staff keuangan 1 orang
5. Staff rumah tangga 5 orang
6. Staff pemeliharaan 2 orang
7. Kepala pameran 1 orang
8. Staff registrasi 2 orang
9. Staff konservasi 2 orang
11. Staff penjualan tiket 4 orang
12. Staff penitipan barang 2 orang
13. Staff seminar dan workshop 6 orang
14. Kurator 3 orang
15. Staff guide 10 orang
16. Staff dokumentasi 2 orang
17. Kepala keamanan 1 orang
20. Staff perpustakaan 2 orang
21. Staff teknisi dan pemeliharaan
gudang
2 orang
22. Staff kantin 1orang
23. Staff parkir 2 orang
Total pengelola 52 orang 24. Pengunjung:
- Dewasa
- Anak
- Seniman
473 orang
Jumlah keseluruhan 538 orang
e. Analisa Alur Kegiatan Museum Seni Rupa Modern 1. Seniman
Diagram 3.1: Alur Kegiatan Seniman Sumber: Analisa Pribadi
Diagram 3.2: Alur Kegiatan Staff Sumber: Analisa Pribadi
3. Karya
Diagram 3.3: Alur Sirkulasi Karya Sumber: Analisa Pribadi 4. Pengunjung
Diagram 3.4: Alur Kegiatan Pengunjung Sumber: Analisa Pribadi
Diagram 3.5: Hubungan Ruang Pengunjung Sumber: Analsia Pribadi
Diagram 3.6: Hubungan Ruang Servis Sumber: Analisa Pribadi
Toilet
Area Parkir Ruang Keamanan
Keterangan:
: Ruang Privat : Outdoor area
: Servis : Indoor area
: Ruang Publik
Diagram 3.7: Hubungan Antar Ruang Sumber: Analisa Pribadi
Ruang Keamanan
Kantin Loading Dock
Area
Drop Off Area
Diagram 3.8: Pola Sirkulasi dalam Museum
Keterangan
3.1.2 Studi Fasilitas
A. Analisa Persyaratan Ruang Tabel 3.6: Persyaratan Ruang Sumber: Analisa Pribadi
Kebutuhan Ruang
Karakteristik Ruang
Persyaratan Ruang
Area parkir:
• Roda 2
• Roda 4
Menampung
parkir kendaraan
pengelola,
pengunjung, staff
• Sirkulasi kendaraan yang
jelas dan terpisah dengan
jalur pedestrian
• Memiliki space yang tepat
3D), bersifat
dinamis, tertata,
nuansa modern
• Sirkulasi nyaman dan jelas
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Tigkat keamanan tinggi
• Pencahaayan tidak
berlebihan
Ruang seni
anak
Nuansa anak –
anak, aman bagi
anak, ceria
• Ruangan yang aman bagi
anak – anak
• Menarik bagi anak – anak
• Mudah dijangkau anak –
• Kenyamanan visual dan
thermal
• Kenyamanan gerak dan
sirkulasi
Ruang seni
remaja,
Tertata, memiliki
kemudahan
akses, fasilitas
digital library
• Ketenangan tinggi untuk
tidak mengganggu
konsentrasi pembaca
• Keamanan tinggi demi
menjaga koleksi buku yang
ada
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi teratur dan jelas
Ruang
seminar
Area edukasi bagi
pengunjung
• Ketenangan tinggi untuk
konsentrasi para pendengar
dan tokoh pengisi seminar
• Keamanan tinggi
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi teratur adanya
pemisahan jalur masuk
antara pengunjung dan
tokoh pembawa seminar
Ruang
serbaguna
Penunjang event,
semi publik
• Menjaga ketenangan untuk
kegiatan didalam agar tidak
mengganggu kegiatan di
ruang lain
• Keamanan tinggi
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi teratur dan jelas
Fasilitas Penunjang Gudang
koleksi
Privat, tertutup • Terlindungi dari sinar
• Sistem keamanan tinggi
untuk menjaga keamanan
koleksi
• Memiliki area pengemasan
koleksi untuk pengiriman
koleksi
Ruang
informasi
Mudah dilihat,
terbuka
• Skala wajar untuk 2 orang
• Terletak dekat pintu masuk
• Mudah dicari dan dilihat
• Memiliki papan mengenai
informasi umum di museum
Kantin Bersifat terbuka,
suasanan santai
• Terpisah dari area display
untuk menjaga keamanan
dan ketenangan di ruang
display
• Terdiri dari indoor dan
outdoor (sebagai smooking
area)
• Ruang gerak nyaman
• Pencahayaan alami
Dapur Area yang
melayani bagian
makanan dan
minuman
• Berada dekat dengan ruang
makan
• Bersifat tertutup (khusus
karyawan)
• Penghawaan yang cukup
besar untuk meresponsi
asap yang timbul dari
Terbuka, mudah
dilihat
• Mudah dijangkau
• Keamanan tinggi tidak dapat
dimasuki oleh sembarang
orang (hanya yang
berkepentingan)
• Nyaman secara visual dan
thermal
Public space Ruang terbuka • Mudah dijangkau dan dilihat
oleh pengguna museum
• Nyaman untuk beristirahat
Lobby Luas, bernuansa
modern
• Kenyamanan sirkulasi
• Kenyamanan visual dan
thermal
• Mudah dijangkau oleh
pengunjung terutama
• Berada di depan setelah
gerbang masuk atau drop off
area
Ruang
penjualan
tiket
Informatif • Kenyamanan sirkulasi
• Kenyamanan visual dan
Ruang santai • Kenyamanan sirkulasi
• Tingkat keamanan tinggi
untuk menghindari
kehilangan barang.
• Pencahayaan alami dan
buatan
• Kenyamanan visual dan
Ruang Ibadah Bernuansa
khusyuk
• Jauh dari keramaian untuk
menjaga ketenangan saat
beribadah
• Berada di dekat kamar
mandi untuk memudahkan
dalam wudhu bagi umat
Muslim
Fasilitas Kantor
Ruang kantor
kepala staff
dan karyawan
Bersifat formal • Tertutup (privat)
• Tingkat keamanan yang
tinggi untuk menjaga
dokumen tidak tersebar
• Sirkulasi nyaman dan jelas,
ada pemisahan jalur masuk
pengunjung dan staff
karyawan pengelola
• Kenyamanan visual dan
thermal untuk kenyamanan
dalam bekerja
• Pencahayaan cukup,
diutamakan pencahayaan
• Kedap suara untuk menjaga
keamanan dan ketenangan
pengunjung
Ruang
Fotocopy
Ruang pelayanan
pendukung
pekerjaan
pengelola
• Tertutup (privat)
• Aman
• Kenyamanan thermal tinggi
karena mesin yang
menghasilkan suhu yang
cukup panas
• Dekat dengan ruangan staff
karyawan dan direktur
Ruang rapat
kepala staff
dan karyawan
Bersifat formal • Tertutup (privat) hanya
boleh dimasuki dengan
orang – orang yang
berkepentingan saja
• Tingkat keamanan tinggi
untuk menjaga kerahasiaan
dokumen
• Sirkulasi nyaman dan
terpisah dengan sirkulasi
• Kenyamanan visual dan
thermal untuk menjaga
kenyamanan saat rapat dan
bekerja
• Pencahayaan cukup,
diutamakan pencahayaan
alami
• Kedap suara untuk menjaga
kerahasiaan dan
kenyamanan yang ada di
luar ruangan
Loading dock
area
Terbuka dan luas,
aman
• Bersifat terbuka dan semi
tertutup sesuai dengan
kebutuhan barang yang
akan diturunkan
• Luas untuk tempat
masuknya truk pengangkut
barang
• Tingkat keamanan tinggi
untuk menjaga barang agar
tidak hilang
Ruang tunggu
tamu
Bersifat semi
formal
• Kenyamanan visual
• Aman
• Jalur sirkulasi tidak sedalam
jalur sirkulasi area kantor
Ruang
keamanan
(CCTV)
Bersifat ketat • Tingakat keamanan tinggi
untuk menjaga kerahasiaan
• Tertutup dan hanya dapat
diakses oleh orang yang
berkepentingan
• Ruangan tidak terekspose
atau tidak mudah terlihat
orang publik
• Dekat dengan ruang yang
membutuhkan keamanan
tinggi
Ruang
perawatan
karya
Bersifat tertutup • Aman untuk menjaga karya
agar tidak hilang
• Hanya dapat diakses oleh
orang yang berkepentingan
• Terhindar dari cahaya
matahari langsung untuk
menjaga keawetan karya
Ruang
Mechanical
Electrical
Area berbahaya • Terdapat ruang
penyimpanan alat
perbaikan mechanical
• Privat atau hanya dapat
diakses oleh orang
berkepentingan dan yang
ahli
• Dekat dengan ruang
perbaikan lain
• Ada respon cepat terhadap
kebakaran
Kamar Mandi Area servis • Tertutup untuk menjaga
privasi individu
• Kebersihan terjaga terkait
dengan kesehatan
penggunanya
• Kenyamanan thermal
dengan menambah exhaust
fan
• Dekat dengan shaft dan
• Berada di pinggir
untuk memudahkan
perbaikan dan kebersihan
dalam kamar mandi
• Pencahayaan yang cukup
diketahui banyak orang
• Berada di lokasi yang tidak
mudah dijangkau
• Hanya dapat diakses oleh
yang berkepentingan
• Jauh dari ruangan yang
B. Studi Besaran Ruang 1. Studi Ruang Kompleks
Untuk menuju ke lokasi museum seni rupa modern maka
dapat diakses dengan menggunakan kendaraan baik roda 2 maupun
roda 4, dan dapat juga diakses dengan berjalan kaki.
Jarak yang baik dan nyaman untuk sirkulasi pedestrian yaitu
lebar 2.25 meter, yang tentunya terdapat perbedaan tekstur antara
pejalan kaki dengan jalan raya yang mana tekstur ini berguna bagi
pengguna difabel khususnya.
Gambar 3.1: Jarak Tanaman dengan Jalur Pedestrian Sumber: Data Arsitek Jilid 1
Untuk penentuan jumlah karya yang akan didisplay dilakukan
preseden dengan museum sejenis dengan rata – rata dari jumlah
karya dari 2 museum diatas maka didapat perolehan jumlah karya
sebagai berikut:
Tabel 3.7:Rencana Jumlah Karya yang akan Didisplay Sumber: Analisis Pribadi
Jenis Koleksi Seni Jumlah
Seni 3 dimensi indoor 20 karya
Seni 2 dimensi 66 karya
Computerize art 5 karya
Total 100 karya
Tabel 3.8: Pengelompokan Koleksi Sumber: Analisa Pribadi
Jenis
Koleksi 2D Lukisan Sensitif
terhadap
Animasi Tidak
rentan
5 karya
Total 100 karya
Dengan jumlah karya detail setiap tahunnya sebagai berikut:
Tabel 3.9: Jumlah Karya yang Didisplay per Kelompok Tahun Sumber: Analisa Pribadi
Tahun 1789 – 1830
Total karya 2 Dimensi tahun 1789 - 1830 5 karya Total karya 3 Dimensi tahun 1789 - 1830 1 karya
Tahun 1830 – 1870
Tahun 1870 – 1900
Tahun 2000 - sekarang
Total karya 2 Dimensi tahun 2000 - sekarang 6 karya Total karya 3 Dimensi tahun 2000 - sekarang 10 karya
Computerize art
Total karya 5 karya
Untuk menentukan jumlah pengunjung dilakukan pencarian
kenaikan jumlah pengunjung museum di Surakarta.
Tabel 3.10: Jumlah Presentasi Kenaikan Pengunjung Museum di Surakarta
Sumber: surakartakota.bps.go.id
Tahun Total
2015 42.5%
2016 47%
2017 52%
Tabel 3.11: Presentasi Kenaikan Jumlah Pengunjung Museum Sumber: surakartakota.bps.go.id
Museum Jumlah Pengunjung
Museum Radya Pustaka Min: 50 pengunjung
Max: 150 pengunjung
Rata – rata 1 tahun 36.500 pengunjung / tahun
Museum Keris Solo Min: 26 pengunjung /hari
Max: 90 pengunjung /hari
Rata – rata 1 tahun 42.340 pengunjung / tahun
Berdasarkan pada jumlah pengunjung pada museum diatas
maka diambil rata – rata jumlah pengunjung.
Rata - rata jumlah pengunjung (2017) = 39.420 pengunjung / tahun.
Dengan perhitungan rata – rata kenaikan pertahun adalah
5%, maka perhitungan jumlah pengunjung hingga 10 tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12: Jumlah Rata – rata Peningkatan Pengunjung Museum Seni Rupa Modern Surakarta
Sumber: Analisis Pribadi
Tahun Pengunjung / tahun Tahun Pengunjung / tahun
2018 41.391 2029 70.783
2019 43.460 2030 74.322
2021 47.914 2032 81.939
Total rata – rata pengunjung sebanyak 115.291 pengunjung per tahun maka dalam satu hari rata – rata jumlah pengunjung
sebanyak 315 pengunjung per hari dengan asumsi pengunjung
minimal dalam sehari 158 pengunjung (pada hari biasa) dan jumlah
pengunjung terbanyak sebanyak 473 pengunjung per hari (pada hari libur) akan diasumsikan pengguna kendaraan sebagai berikut:
Tabel 3.13: Perkiraan Jumlah Kendaraan pada Museum Sumber: Analisis Pribadi
Jenis Kendaraan Jumlah
Roda 2 pengunjung (30%) • 50% 1 seat
• 50% 2 seat
Roda 2 staff pengelola (100%) • 70% 1 seat
142 orang
71 kendaraan
36 kendaraan
42 staff
• 30% 2 seat 6 kendaraan
Total roda 2 158 motor
Roda 4 pengunjung (40%) • 40% 2 seat
• 60% 4 seat
Roda 4 khusus kepala (100%)
190 orang
38 kendaraan
29 kendaraan
5 orang
5 kendaraan
Total roda 4 72 mobil
Bus kapasitas 47 seat (30%) 141 orang
3 bus
Total bus 3 bus
2. Studi Ruang Bangunan
Tabel 3.14: Studi Besaran Ruang Sumber: Analisa Pribadi
Analisa Perabot Sumber
Area Parkir
Ukuran 1 mobil pribadi : 5.00m x
2.50m.
Mobil, motor,
bus, pembatas
parkir
Data
Pribadi
,Data
Untuk area parkir mobil dengan
sudut 900 maka akan diperoleh
luasan lahan parkir 5.00m x
2.50m dengan lebar sirkulasi
kendaraan 5.50m.
Penambahan parkir mobil untuk
difabel dengan perhitungan tiap
50 mobil → 1 mobil difabel. Dimensi untuk mobil difabel
sama dengan mobil normal
hanya saja penambahan 1.20
meter pada kanan dan kiri mobil
Bus pariwisata memiliki dimensi
11.92 m x 2.50 m dengan
ketinggian 3.05 m.
Dimensi parkir sepeda motor
Pos Satpam
Dimensi yang diperlukan untuk
pos satpam yaitu 2.50 x 2.50
meter (mampu menampung 2 –
3 orang).
Meja, kursi,
dispenser
Data pribadi
Lobby
1 orang manusia membutuhkan
ruang gerak 1m2.
Data
Pribadi
Ruang Informasi
Ruang informasi untuk 2 orang
staff dengan ukuran 6.00 x 6.00
(termasuk sirkulasi).
Meja, kursi,
papan informasi
Ruang Penjualan Tiket Dimensi 6.00 x 6.00 (untuk 2
orang staff, 16 pengunjung
antri).
Meja, kursi,
komputer
Data pribadi
Ruang Display
Jarak antar karya 2D 1.50
meter.
Jarak antar karya 3D 2.00
meter.
Untuk computerize art
menggunakan HD LED video
wall dengan jarak antara LED
video wall ke penonton 3 meter.
Ruang Seni Anak
Dimensi ruang 34.50 x 12.45
meter.
Meja, kursi, alat
seni
Data
Ruang Seni
Dimensi 14.50 x 12.40 meter
dengan kapasitas 24 orang.
Meja, kursi, alat
seni
Data
Pribadi
Ruang Perpustakaan
Jarak antar rak buku yaitu 2.30
meter yang pas untuk 3 orang.
Ketinggian rak buku dengan 5
tingkatan: 2.25 m.
Rak buku, buku,
meja, kursi,
lampu,
komputer
Ketinggian rak buku dengan 4
tingkatan: 1.70 meter.
Rak buku untuk anak: 1.20
Dimensi rak buku rata - rata:
1.00 m x 1.50 dengan lebar 0.54
meter.
Diperoleh besaran ruang untuk
perpustakaan dengan kapasitas
122 pembaca dan staff yaitu
21.60 x 19.20 meter.
Ruang Seminar Dimensi 17.55 x 19.25
(kapasitas 200 orang).
Kursi, panggung Data
Ruang Direktur
Ukuran 4.00 x 4.00 (kapasitas 3
– orang).
Meja, kursi,
komputer, rak
berkas
Data
Pribadi
Ruang Kantor Kepala Dimensi 6.00 x 4.40 meter
(kapasitas 6 orang)
Meja, kursi,
komputer, rak
berkas,
dispenser
Data
Ruang Kantor
Dimensi untuk ruang kantor staff
13.40 x 10.70 meter (kapasitas
48 orang).
Ruang Fotocopy Dimensi: 4.00 x 2.00
Mesin fotocopy,
komputer, meja,
kursi, lemari
Data
Pribadi
Ruang Rapat Meja, kursi,
lemari
Data
Dimensi ruang rapat: 5.40 x
4.50 meter.
Ruang Tunggu Tamu Dimensi 3.50 x 4.00 meter
(kapasitas 6 – 7 orang).
Meja, kursi,
lemari, lampu,
karpet
Data
Pribadi
Ruang Keamanan
Dimensi 4.00 x 3.00 meter.
Meja, kursi,
komputer,
dispenser, rak
berkas
Data
Ruang Serbaguna Dimensi 17.55 x 19.25
(kapasitas 200 orang).
Panggung,
kursi, lampu
Data
Pribadi
Gudang Koleksi
Dimensi satu buah rak yaitu
0.60 x 1.00 meter.
Rak
penyimpanan,
karya
Data
Arsitek,
Data
Sirkulasi yang diperlukan untuk
pengangkut barang 0.80 x 1.20
meter.
Dimensi 6.00 x 6.50 meter.
Kantin
Dimensi untuk kantin 48.01 x
19.50 meter dengan kapasitas
334 orang.
Public Space / kantin outdoor
Dimensi 15.85 x 12.00 meter
(kapasitas 40 orang).
Meja taman,
kursi taman,
lampu
Data
Pribadi
Ruang Souvernir
Dimensi untuk 1 rak 0.70 meter,
2 rak bolak balik 1.40 meter.
Dimensi: 9.30 x 6.20 meter.
Mesin kasir, rak
souvenir
Data
Pribadi
Dimensi lemari pada dapur (2
pintu):
Panjang : 1.50 m
Lebar : 0.60 m
Tinggi : 0.85 m
Untuk dimensi meja dapur yaitu
0.85 x 0.60 x 2.20 meter.
Ukuran wastafel untuk dapur
Loading Dock Area
Ukuran 1 buah truk:
Panjang : 15.00 (kepala truk –
badan truk)
Lebar : 2.50
Tinggi : 4.00 (box saja)
5.00 (ban truk – atap
box truk)
Untuk ruangan tertutupnya
memiliki ketinggian minimal 3.8
meter untuk dapat sesuai
dengan ketinggian box truk.
Maka dimensi 1 truk pada area
loading dock menjadi:
10.00 m x 18.00 m.
Kamar Mandi
Dimensi kamar mandi normal:
2.00 m x 1.00 m
Untuk kaum difabel dimensi
kamar mandi: 2.00 m x 2.00
Closet Data
Ruang Gudang Cleaning Service
Dimensi 2.00 x 2.00 meter yang
mampu menyimpan berbagai
macam alat kebersihan.
Alat – alat
kebersihan,
tangga
Data
Pribadi,
Data
Ruang Ibadah
Ukuran tubuh manusia saat
beribadah 6.25 x 1.375 meter,
dengan tinggi badan 1.00 pada
posisi duduk dengan kapasitas
30 orang dalam 1 ruang.
Maka dimensi ruang ibadah
9.00 x 7.30 meter.
Alas berdoa Data
Arsitek,
Data
Ruang Pompa
Dimensi 2.00 x 2.00 meter
(kapasitas 2 mesin pompa).
Mesin pompa Data
Pribadi
Ruang Trafo
Dimensi: 2.40 x 2.40 meter.
Mesin trafo Data
Pribadi
Ruang Genset
Dimensi 6.00 x 5.00 meter.
Mesin genset Data
Ground Tank
Dimensi 4.00 x 3.80 meter.
Tanki air tanam Data
Pribadi
Roof Tank
Dimensi 8.00 x 8.00 meter.
Tanki air atap Data
Pribadi
Ruang Shaft
1 ruang shaft: 1.10 x 1.00 meter.
Pipa Data
Ruang AHU
Dimensi 1 ruang AHU 8.00 x
5.00 meter.
Mesin AHU Data
Pribadi
Ruang chiller
Dimensi 1 ruang chiller 18.00 x
5.00 meter.
Mesin chiller Data
Pribadi
Tangga
Untuk tangga yang dilalui oleh 2
orang berpaspasan maka
dimensi yang diperlukan yaitu
1.25 m.
Tangga, lampu,
ralling
Untuk setiap anak tangga
ditentukan ketinggian (h) 17cm
dengan antrade (b) 30 cm.
Lift
Menyesuaikan dimensi kursi
roda 1.05 x 0.90 meter.
Lift yang digunakan berukuran
1.80 x 1.30 meter.
Ketinggian untuk ruang pintu lift
2.00 meter.
3. Studi Kebutuhan Luas Ruang Tabel 3.15: Kebutuhan Luas Ruang Sumber: Analisa Pribadi
Nama Ruang Luas (m2)
Parkir
Area parkir + sirkulasi 20% 1360 + 272 = 1632
Ruang Terbuka
Loading dock 180
Ruang pamer 3D outdoor 459
Total 1021
Ruang Display (area edukasi)
Lobby 473
Ruang informasi 72
Ruang penjualan tiket 72
Ruang display 1676.5
Perpustakaan 415
Gudang koleksi 39
Kamar mandi 22
Gudang cleaning service 4
Tangga 93
Lift 10
Total 2873.5
Fasilitas Pengelola
Ruang direktur 16
Ruang kantor pengelola 84
Ruang kantor staff 143.5
Ruang fotocopy 8
Ruang rapat 25
Ruang keamanan 12
Kamar mandi 22
Gudang cleaning service 4
Tangga 15.5
Lift 7.5
Total 351.5
Area Rekreasi
Ruang seni anak 429.5
Ruang seni remaja-dewasa 720
Ruang seminar 338
Ruang serbaguna 338
Kantin 936.5
Ruang souvenir 58
Dapur 9
Kamar mandi 22
Gudang cleaning service 4
Ruang ibadah 132
Ruang pompa 4
Ruang trafo 5.8
Ruang genset 30
Ground tank 15.2
Shaft 3.30
Ruang AHU 40
Ruang chiller 90
Tangga 93
Lift 15
Total 3347.3 → 3350
3.1.3 Studi Ruang Khusus A. Studi Ruang Pamer
Diperlukan adanya pengelompokan jenis koleksi yang akan
ditampilkan pada museum seni rupa modern, yang berguna untuk
menentukan sirkulasi pengunjung.
Diagram 3.9: Diagram Pengelompokan Koleksi Sumber: Analisa Pribadi
Area pamer dibagi menjadi 3 jenis:
Jarak antar karya 2D 1.50 meter.
Gambar 3.2: Jarak Pengunjung Dengan Karya Sumber: Data Pribadi
Untuk pencahayaan alami dan buatan pada museum
terutama pada ruang display dapat diterapkan dengan cara berikut:
Gambar 3.3: Pencahayaan Pada Museum Sumber: Data Arsitek
Penggantungan karya pada museum memiliki jarak + 40 cm
Gambar 3.4: Penggantungan Karya Pada Museum Sumber: Data Arsitek
Gambar 3.5: Penggantungan Karya pada Museum Sumber: Maharani Y, 2012, 6
Untuk memberikan kenyamanan pada sirkulasi pengunjung
dan kenyamanan karya maka dapat dilakukan penataan sebagai
Ruang Pamer Outdoor
Ruang Pamer Indoor sekarang
1789 - 1830 1830 - 1870
1890
- 1950
1950 - 2000
b. Koleksi 3D besar
Jarak antar karya 3D 2.00 meter, dapat disajikan berupa:
- Lemari kotak (vitrin)
Lemari kotak atau biasa disebut dengan vitrin ini terbuat dari
kotak kaca yang diberikan pada karya yang membutuhkan tingkat
keamanan tinggi.
Gambar 3.7: Lemari Kotak Kaca atau Vitrin pada Museum Sumber: www.flickriver.com/photos/neumeyer/tags/vitrin
Gambar 3.9: Jarak Pengunjung Dengan Karya Sumber: Data Pribadi
Ruang pamer ini dapat diakses selain oleh manusia dengan kondisi
fisik yang sempurna, juga dapat diakses oleh pengguna difabel
dengan cara:
- Memberikan tiruan karya dengan dimensi yang lebih kecil
menggunakan gambar timbul untuk orang yang tidak bisa melihat
sehingga dapat meraba serta merasakan karya secara langsung
Gambar 3.10: Penggunaan Gambar Timbul Sumber: www.tactilegraphics.org
- Menggunakan media audio guide pada petunjuk informasi
mengenai karya.
Gambar 3.11: Penggunaan AudioGuide pada Museum
Sumber: www.webbyawards.com/winners/british-museum-audio-guide/
B. Studi Ruang Seni
Ruang seni dibagi menjadi 3 klasifikasi:
• Ruang seni anak : usia 6 – 10 tahun
• Ruang seni remaja : usia 11 – 18 tahun
Untuk ruang seni anak dirperlukan perhatian khusus dengan
ruang seni anak karena pengguna utamanya adalah anak – anak
maka diperlukan fokus khusus terhadap anak – anak. Di ruang seni
anak merupakan tempat anak untuk belajar sekaligus
mempraktekkannya langsung sehingga selain mengedukasi anak
juga memberikan hiburan untuk anak. Target anak – anak yang
menjadi pelaku dalam ruang seni anak yaitu anak umur 6 – 10 tahun
yang disertai dengann dampingan oleh orang dewasa.
Diagram 3.10: Diagram Kegiatan Ruang Seni Anak Sumber: Analisis Pribadi
Untuk perabot yang digunakan menggunakan ukuran standar
anak – anak pada ruang seni anak.
Gambar 3.12: Perabotan Anak – anak Sumber: kursitk.com
Ruang Seni
3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
Membahas mengenai sistem struktur apa saja yang akan
direncanakan pada museum seni rupa modern mulai dari sistem
struktur, penggunaan material sistem pelingkup bangunan, serta
sistem utilitas bangunan yang akan diterapkan pada desain kelak.
3.2.1. Studi Sistem Struktur
Sistem struktur yang dapat diterapkan pada museum seni
rupa modern Surakarta yaitu:
1. Sistem struktur secara keseluruhan
• Sistem struktur rangka
Menggunakan sistem struktur rangka dimana terdiri dari balok
dan kolom dimana kolom bertugas sebagai struktur yang menopang
beban yang didukung juga oleh balok sebagai pembagi beban yang
ada pada tiap lantai bangunan menuju ke pondasi.
Gambar 3.15: Struktur Rangka Sumber: Frick H, 1998, 26
Kelebihan :
- Biaya cenderung lebih murah
- Memiliki kekuatan tinggi terhadap gaya tekan
- Dapat memberikan bukaan yang cukup lebar
Kekurangan :
- Pembuatan cenderung lama
2. Struktur bawah bangunan (pondasi)
Mempertimbangkan beberapa pertimbangan didalam
pemilihan pondasi dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Kondisi tanah berkontur atau datar
- Melihat kedalaman tanah keras
- Keadaan lingkungan sekitar yang memungkinkan masuknya alat
berat
- Waktu pengerjaan
- Ketersediaan bahan maupun material
Berikut ini merupakan alternatif pondasi yang dapat digunakan:
• Pondasi footplat
Menggunakan pondasi footplate yang cocok untuk bangunan
2 – 3 lantai, yang dapat diterapkan secara pondasi setempat maupun
pondasi lajur. Selain menggunakan pondasi footplat juga
dikombinasi dengan pondasi batu kali yang terdiri dari batu belah,
Gambar 3.16: Pondasi Footplat
Sumber: Universitas Katolik Parahyangan, 16
Kelebihan :
- Biaya cenderung lebih murah
- Penggalian tanah hanya pada kolom struktur saja
- Mampu menahan beban bangunan lebih banyak dibanding
pondasi batu kali
Kekurangan :
- Persiapan dalam membangun cenderung lama
- Memerlukan keahlian khusus
• Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang adalah pondasi terbuat dari beton
keras yang berfungsi untuk menahan gaya tegak lurus. Tiang
pancang biasanya terbuat dari beton, baja, dan kayu yan gujungnya
Pondasi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi tanah yang
lembek.
Gambar 3.17: Pondasi Tiang Pancang Sumber: Juwana J, 2005, 250
Kelebihan :
- Mutu beton lebih terjamin
- Mampu diterapkan pada tanah dengan daya dukung keras
- Daya dukung terhadap beban bangunan tinggi
- Waktu pelaksanaan cenderung lebih cepat
Kekurangan :
- Kurang cocok diterapkan pada lokasi tapak yang sempit
- Proses pembuatannya cenderung berisik
- Memerlukan keterampilan khusus
3. Struktur atas bangunan
- Menahan beban momen lentur pada 1 arah
- Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban
dibantu oleh balok
Gambar 3.18: One Way Slab
Sumber: Juwana JS, 2005, 23
• Plat lantai two way slab (plat lantai 2 arah)
- Menahan beban momen lentur pada 2 arah
- Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban
dibantu oleh balok
Gambar 3.19: Two Way Slab
Sumber: Juwana JS, 2005, 23
Menggunakan bahan baja konvensional sebagai struktur atap
dimana kuda – kudanya mampu mendukung beban sampai bentang
maksimal 12 meter.
Gambar 3.20: Detail Atap Baja Konvensional Sumber: lmusipil.com
Kelebihan :
- Memiliki bentang yang cukup lebar
- Kuat
- Tidak rusak oleh rayap
- Daya tahan lama
- Proses pemasangan cepat
Kekurangan :
- Lemah dengan gaya tekan
- Mampu berkarat
• Dak beton
Dak beton berbahan campuran pasir, semen, batu pecah,
didukung dengan tulangan. Permukaan dak beton yang datar dapat
digunakan sebagai fungsi lain dan tidak mudah rusak. Atap dak ini
Gambar 3.21: Detail Atap Dak Beton Sumber:ilmusipil.com
Kelebihan :
- Permukaan datar mampu difungsikan untuk menempatkan
benda
- Kuat dan tidak mudah rusak
- Hemat dalam biaya perawatan
- Mampu menahan panas matahari
- Tahan api
- Tahap penyelesaian mudah
Kekurangan :
- Poses pengerjaan cukup lama
- Mudah ditumbuhi lumut
- Beban berat
• Roof garden
Atap yang diberi tanaman merupakan gaya atap yang
kekinian dengan konstruksi atap datar beton bertulang yang kedap
Gambar 3.22: Roof Garden Sumber: popeti.com
Kelebihan :
- Mampu menghasilkan oksigen dan membuat penghuni bangunan di
dalam terasa sejuk
- Mengurangi polusi udara
- Meningkatkan estetika
Kekurangan:
- Memerlukan keahlian khusus
3.2.2. Studi Sistem Enclousure 1. Pelingkup Bangunan a. Bata ringan
Material yang kuat, tahan air, tahan api, mampu bertahan
pada jangka panjang dan bertujuan untuk memperingan beban
bangunan. Pengaplikasian material ini juga mudah dan cepat
sehingga efisien didalam proses pembangunannya. Bata ringan
memiliki panjang 60 cm dengan ketinggian 20 cm dan tebal 75, 100,
125, 150, 175, dan 200 cm.
Gambar 3.24: Bata Ringan Sumber:agoradesignbali.com Kelebihan :
• Mudah untuk dibentuk
• Proses pengerjaan cenderung lebih cepat
• Beban bahan ringan
• Tahan terhadap panas
Kekurangan :
• Harga cenderung lebih mahal
• Dibutuhkan keahlian khusus dalalm pengaplikasiannya.
Bata merah cocok digunakan sebagai pelingkup dinding
bangunan museum karena sifatnya yang tahan panas serta mampu
menahan panas.
Gambar 3.25: Bata Merah Sumber: sementigaroda.com
Kelebihan :
• Pengerjaannya mudah
• Harga relatif murah
• Tahan terhadap api
Kekurangan :
• Pengaplikasiannya kurang rapi
• Boros dalam penggunaan material
c. Kaca motif
Kaca motif dapat digunakan sebagai penutup namun tetap
dapat dilalui oleh cahaya matahari yang diperlukan pada ruangan
Gambar 3.26: Kaca Motif Sumber: i1.wp.com Kelebihan :
• Mudah untuk dibersihakan
• Tergolong bahan bangunan yang awet
• Mampu menambah estetika bangunan
Kekurangan :
• Biaya cenderung mahal
• Tidak aman untuk menjaga keamanan barang penting
d. Dinding partisi
Mengguakan papan gypsum yang digunakan sebagai
penyekat pada beberapa ruangan tertentu.
Gambar 3.27: Gypsum Board
Kelebihan :
• Hasil pengaplikasian lebih rapi
• Perbaikannya mudah
• Proses pemasangan lebih cepat
• Dapat dipasang dengan besi hollow maupun dengan bahan kayu
Kekurangan :
• Tidak tahan tehadap air
• Mudah rusak apabila terkena benturan keras
2. Penutup Atap A. Kaca
Menggunakan kaca sebagai penutup sebagian atap untuk
memasukan cahaya alami yang diperlukan.
Gambar 3.28: Penggunaan Kaca Pada Atap Sumber: tocapu2017.wordpress.com
Kelebihan :
• Mudah untuk dibersihakan
• Mampu menambah estetika bangunan
Kekurangan :
• Biaya cenderung mahal
B. Plafond kalsiboard
Menggunakan plafond klasiboard sebagai penutup langit –
langit untuk merapikan instalasi kabel.
Gambar 3.29: Plafond Klasiboard Sumber: imimg.com Kelebihan :
• Aman untuk kesehatan
• Proses pemasangan lebih mudah
• Daya tahan terhadap air lebih kuat
• Mudah untuk dibersihkan
Kekurangan :
• Butuh kerapian dalam pemasangannya
• Memerlukan rangka yang kuat
Menggunakan keramik yang diterapkan pada beberapa
ruangan tertentu. Keramik terdiri dari beberapa ukuran dengan motif
– motif tertentu. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
keramik adalah glazur, tanah liat.
Gambar 3.30: Keramik Sumber: blogharga.xyz
Kelebihan :
• Material tahan lama
• Memiliki beragam bentuk, ukuran, dan warna
• Tahan air
Kekurangan :
• Licin saat basah
• Mudah pecah saat proses pemasangan dan pengangkutan
barang
• Keramik susah dibesihkan
Granit tile merupakan bahan penutup lantai yang lebih terbaru
daripada keramik. Granit tile terbuat dari tanah liat, pewarna (stain),
pasir silika, dan feldspar.
Gambar 3.31: Granit Tile Sumber:semarangmarmergranit.com
Kelebihan :
• Lebih kuat dibandingkan keramik
• Tahan terhadap goresan
• Tampak mengkilap saat dipasang
Kekurangan :
• Cara membersihkan cenderung lebih susah
• Perawatan material lebih susah
• Harga cenderung lebih mahal
3.2.3. Studi Sistem Utilitas
A. Sistem Jaringan Air Bersih
Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung
dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian
dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian
disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.
Diagram 3.11: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih Up Feed
Sumber: Analisa Pribadi
Keuntungan sistem up feed:
• Biaya pembuatan relatif murah
Kekurangan:
• Pompa bekerja secara menerus
• Ketinggian kekuatan pipa terbatas
2. Down Feed
Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung
dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian
dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian
disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.
Diagram 3.12: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih DownFeed
Sumber: Analisa Pribadi
• Lebih efisien
• Ketersediaan air lebih besar peluangnya
Kekurangan :
• Memerlukan tangka tambahan
• Menambah beban struktur bangunan
B. Sistem Jaringan Air Kotor
Air kotor yang berasal dari kamar mandi maupun dari dapur
atau wastafel masuk kedalam penyaringan yang kemudian
ditampung pada bak penampungan untuk mendapatkan water
treatment (diolah kembali).
Diagram 3.13: Diagram Sistem Jaringan Air Kotor Sumber: Analisa Pribadi
C. Sistem Jaringan Listrik
Sumber listrik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke
trafo lalu ke control panel, pada control panel disebarkan ke panel –
Diagram 3.14: Diagram Sistem Jaringan Listrik Sumber: Analisa Pribadi
Genset berguna sebagai listrik cadangan yang dapat
digunakan apabila terjadi pemadaman listrik. Untuk 1 unit genset
mampu menampung kapasitas listrik hingga 600 kVA.
Gambar 3.32: Genset Sumber: genset.it
D. Sistem Jaringan Telekomunikasi
1. Hubungan eksternal : berhubungan dengan sentral telepon baik
panggilan masuk maupun panggilan keluar seperti hubungan lokal,
SLI, SLJJ.
2. Hubungan internal : lingkup PABX (Private Automatic Branch
Exchange).
a. Junction box : kotak pembagi dari Telkom ke jaringan pribadi.
b. Kotak Terminal Batas (KTB) : titik input dari jaringan Telkom ke panel
MDF (Main Distribution Frame).
d. Private Automatic Branch Exchange (PABX) : sentral telepon yang
ada di dalam gedung untuk mengatur lalu lintas telepon.
e. Unit Power Supply (UPS) : daya listrik cadangan agar tegangan
PABX stabil.
f. Batere : sumber listrik cadangan menggantikan listrik PLN.
g. Arrester : melindungi peralatan telepon dari kersuakan dari petir
ataupun arus pendek.
h. Operator console : komunikasi suara ke luar gedung, baik
menggunakan telepon maupun komputer yang dilengkapi dengan
alat khusus.
E. Sistem Penghawaan Alami
Menerapkan sistem cross ventilation untuk menciptakan
ruangan yang sejuk meskipun dengan penhawaan alami.
Gambar 3.33: Cross Ventilation
Sumber: arch3230samanthaweiser.files.wordpress.com
AC central merupakan sistem pendingin buatan yang proses
pendinginannya terpusat pada satu tempat yang kemudian
disebarkan ke ruangan yang membutuhkan. Biasanya terletak di luar
ruangan mengingat suara mesin yang dapat mengganggu
kenyamanan pendengaran. Alur dari AC central yaitu:
Diagram 3.15: Diagram Alur AC Central Sumber: Analisa Pribadi
Gambar 3.34: Detail AC Central
Sumber: Juwana JS, 2005, 114
2. AC Split
AC split merupakan AC yang unit pendingin dan unit pembuangan
panas dipisahkan dengan supply listrik dan menggunakan pipa
proses pendinginan dan membuangan panas dari mesin perubah
suhu.
Gambar 3.35: Alur AC Split Sumber: Juwana JS, 2005, 112 G. Sistem Pemadam Kebakaran
1. Alarm kebakaran
Alarm kebakaran diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya
kebakaran secara tiba – tiba. Alarm kebakaran misalnya smoke
detector, APAR. Pemasangan alarm kebakaran tiap 18 meter pada
ruang sirkulasi dan maksimal 12 meter untuk bagian dalam ruangan.
Cara kerja dari alarm kebakaran:
Gambar 3.37: Cara Kerja Alarm Kebakaran Sumber:bromindo.com
2. Sprinkler
Secara umum sprinkler kebakaran terdiri dari pipa sprinkler, kepala
sprinkler dan penyediaan air. Sprinkler kebakaran akan bekerja
secara otomatis ketika ada asap atua suhu panas yang tinggi dari
kebakaran menyentuh sensor yang ada pada sprinkler dengan
mengeluarkan air untuk membantu memadamkan api. Jarak pasang
antar sprinkler yaitu 9 meter dengan daya pancar tiap sprinkler
Gambar 3.38: Cara Kerja Sprinkler Sumber:indobara.co.id
3. Hydrant halaman
Memberi hydrant halaman pada bagian luar bangunan berfungsi
untuk menyalurkan air guna membantu dalam proses pemadaman
api apabila terjadi kebakaran dengan jarak sebagai gambar berikut:
Gambar 3.39: Jarak Antara Hydrant Dengan Bangunan Sumber: Juwana JS, 2005, 148
H. Sistem Transportasi Vertikal 1. Tangga
Tangga merupakan salah satu transportasi vertikal yang digunakan
manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada
di atasnya. Perpindahan ini dilakukan secara manual (menggunakan
Gambar 3.40: Tangga
Sumber: stopchasinginfluencers.com
2. Ramp
Ramp berguna untuk membantu trasnportasi vertikal untuk kaum
difabel. Ramp memiliki standarisasi ukuran yang dilengkapi juga
dengan adanya ralling.
Gambar 3.41: Ukuran Standar Ramp Sumber: Data Arsitek
3. Lift
Lift merupakan transportasi vertikal yang membantu manusia
berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada di atasnya
dengan menggunakan kekuatan mesin.
Gambar 3.43: Lift Sumber: 99acres.com
I. Sistem Pengelolaan Sampah
Terdapat pemisahan sampah antara sampah organik dengan
sampah non organik yang dikumpulkan untuk kemudian dibuang ke
tempat pembuangan akhir. Sampah dibuang melalui shaft sampah
kemudian diangkut oleh truk sampah.
Gambar 3.44: Shaft Sampah Sumber: assets.kompasiana.com
1. CCTV
Menggunakan CCTV sebagai teknologi keamanan untuk mengawasi
bagian – bagian yang memerlukan pantauan keamanan secara
ketat.
Gambar 3.45: CCTV Sumber: bilkulonline.com
2. Staff keamanan
Dilakukan secara manual atau oleh staff keamanan dan dilakukan
secara bergiliran.
K. Pencahayaan buatan
Kenyamanan dalam pengelihatan disini erat kaitannya
dengan pencahayaan yang ada pada ruang pamer khususnya.
Pencahayaan yang terdiri dari pencahayaan alami dan buatan ini
perlu diperhatikan kaitannya dengan karya yang ditampilkan pada
ruang pamer terutama lukisan yang rentan terhadap cahaya
matahari berlebih. Berdasarkan pada standar maka intensitas
cahaya yang baik untuk koleksi yang ada di museum yaitu:
• Cahaya maksimal yang dianjurkan untuk penerangan karya adalah
• Jenis lampu yang dapat diterapkan untuk museum dengan
ketinggian ruangan 3 meter: lampu pijar standar, lampu halogen,
lampu TL, lampu HQI, lampu LED.
Pencahayaan selain digunakan pada interior bangunan juga
digunakan pada eksterior bangunan. Kegunaan pencahayaan
buatan pada eksterior yaitu:
• Untuk menarik perhatian pengunjung dimana pencahayaan buatan
ini juga sebagai salah satu ekspresi bangunan dengan didukung
dengan pemberian efek – efek tertentu.
• Memberikan keindahan estetika.
Untuk pencahayaan buatan pada interior dapat dibedakan
menjadi:
• Pencahayaan langsung : cocok digunakan untuk karya 2 dimensi
memberikan fokus dalam pengelihatan secara khusus.
• Pencahayaan tidak langsung : menggunakan lampu reflector pada
plafond biasanya untuk menciptakan bayangan lampu yang lemah
dan cocok digunakan pada area sirkulasi pengunjung.
Teknik pencahayaan yang dapat diaplikasikan pada
bangunan museum yaitu:
• Penerangan ke bawah (downlight): lampu diarahkan pada benda
Gambar 3.46: Downlight
Sumber: clasohlson.com
• Penerangan ke atas (uplight) : lampu diarahkan pada benda yang
ada di atasnya.
Gambar 3.47: Uplight
Sumber: rentmywedding.com
• Penerangan dari depan (frontlight) : lampu yang diarahkan pada
depan benda. Biasanya digunakan untuk menerangi lukisan
maupun benda yang ada di dinding.
Gambar 3.48: Frontligt
• Penerangan dari belakang (backlight) : lampu yang berada di
belakang benda, biasanya digunakan untuk memunculkan
bayangan yang dibutuhkan.
Gambar 3.49: Backlight
Sumber: sycamorelightingltd.co.uk
• Penerangan dari samping (sidelight) : lampu berada di samping
benda untuk memberikan penekanan.
L. Pencahayaan Alami
Menggunakan pencahayaan alami pada beberapa ruangan
(area pengelola, ruang terbuka). Cahaya alami ini dapat beguna
untuk membantu dalam pengehematan energi listrik (lampu)
terutama pada kondisi pagi – siang hari.
Gambar 3.50: Pencahayaan Alami
M. Penangkal petir
Menggunakan penangkal petir untuk menalangi petir
terutama diasaat hujan yang sangat deras demi keamanan penghuni
dan segala yang ada di dalam bangunan museum. Jenis penangkal
petir yang digunakan adalah jenis penangkal petir Thomas karena
mampu melindungi hingga radius 125 meter.
Gambar 3.51: Penangkal Petir dan Pengebuminan Penangkal Petir Thomas
Sumber: Juwana JS, 2005, 169 3.2.4. Studi Pemanfaatan Teknologi
Ruang pamer memanfaatkan teknologi terutama untuk
menunjang pameran computerize art unutk menampilkan animasi
agar dapat dinikmati oleh pengunjung dengan baik. Fasilitas
teknologi yang digunakan yaitu:
a. Menggunakan teknologi monitor layar sentuh untuk membantu
pengunjung memperoleh informasi lebih baik mengenai museum
maupun karya yang dipamerkan. Teknologi layer sentuh ini juga
Gambar 3.52: Teknologi Layar Sentuh Sumber: media.tumblr.com
b. Menggunakan sensor gerak pada karya yang tidak diberi kotak
untuk memberikan tanda berupa bunyi alarm guna menghindari
tindakan pencurian.
Gambar 3.53: Sensor Gerak Lampu Sumber: sickinsight-online.de
c. Menggunakan LG HD LED video wall yang berfungsi sebagai
teknologi yang mampu menampilkan video maupun gambar yang
dipasang pada dinding. Teknologi ini berfungsi untuk mendukung
Gambar 3.54: LG HD LED Video Wall
Sumber: AliExpress.com
3.3. Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan Kategori perancangan : perancangan baru
3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi
Syarat pemilihan lokasi museum yaitu lokasi terpilih harus
berada di tempat yang strategis, tidak berpolusi (sehat). Lokasi yang
terpilih untuk mendirikan museum juga bersifat untuk masyarakat
bersama:
mahasiswa, pelajar, wisatawan, dan lain – lain (Direktorat Museum,
Gambar 3.55: Peta Rencana Kawasan Strategis Kota Surakarta Tahun 2016
Sumber: gis.surakarta.go.id
Gambar 3.56: Peta Rencana Pola Ruang Kota Surakarta Tahun 2016
Gambar 3.57: Peta Peta Struktur Ruang Kota Surakarta Tahun 2016
Sumber: gis.surakarta.go.id
A. Alternatif Kecamatan
Berdasarkan peta rencana pola tata ruang kota Surakarta dan
rencana Kawasan strategis pada kota Surakarta maka terdapat 2
lokasi alternatif pilhan kecamatan yang dapat dijadikan sebagai
lokasi pembangunan museum seni rupa modern Surakarta:
a. Kecamatan Pasar Kliwon (Alternatif 1)
Gambar 3.58: Peta Kecamatan Pasar Kliwon Sumber: Data Pribadi
Batas – batas:
- Batas Utara : Kecamatan Jebres
- Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Mojolaban
- Batas Barat : Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Serengan
- Batas Selatan : Kecamatan Grogol, Kecamatan Serengan
Fasilitas :
- Keraton Surakarta
- Benteng Vastenurg
- Masjid Agung Surakarta
- Pasar Klewer
- Pusat Grosir Solo
b. Kecamatan Banjarsari (Alternatif 2) Kelurahan Keprabon
Gambar 3.59: Peta Kecamatan Banjarsari Sumber: Data Pribadi
Batas – batas:
- Batas Utara : Kabupaten Boyolali, Kecamatan Gondangrejo
- Batas Timur : Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres
- Batas Barat : Kecamatan Colomadu, Kecamatan Jebres
- Batas Selatan : Kecamatan Serengan, Kecamatan Laweyan
Fasilitas:
- Stasiun Balapan Solo
- Terminal Tirtonadi
- Stadion Manahan
- Mall Solo Paragon
- Jalan Slamet Riyadi (Jalan Utama)
- Jalan Kolonel Sutarto
Tabel 3.16: Penilaian Kecamatan Sumber: Analisa Pribadi
Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 - Berada di jalan utama dan
mudah diakses
++ +++
- Lingkungan sehat (sedikit
polusi)
++ ++
- Fasilitas pendidikan + +++
- Dekat dengan pusat kota ++ +++
Jumlah 6 11
Dari penilaian tabel diatas maka terpilihlah kecamatan
Banjarsari kelurahan Keprabon.
3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak A. Alternatif 1
Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Gajah Mada
Dari lokasi tersebut dapat dilihat kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:
Tabel 3.17: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi
Kelebihan Kekurangan
Berada di jalan besar Jalur transportasi 1 arah (2
arah pada jam tertentu).
Pencapaian menuju lokasi
mudah
Memiliki banyak pilhan jalan
alternatif
Dilalui oleh banyak
transportasi umum
Dekat dengan pos polisi
Terdapat jalan pedestrian
Dapat dilalui truk dengan
leluasa
Dekat dengan fasilitas
B. Alternatif 2
Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Diponegoro
Gambar 3.61: Lokasi Alternatif 2 Sumber: Dokumen Pribadi
Dari lokasi tersebut dapat dilihat kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:
Tabel 3.18: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi
Kelebihan Kekurangan
Berada di jalan besar Pada Jalan Diponegoro
hanya dilalui 1 arah jalan saja
Dilalui oleh banyak
transportasi umum
Pada malam hari setiap
weekend sering mengalami
penutupan jalan untuk event –
Pencapaian menuju lokasi
mudah
Lokasi terkesan teduh
Memiliki jalan pedestrian
Lokasi cenderung lebih sepi
kendaraan besar
Dapat dilalui truk dengan
leluasa
C. Alternatif 3
Jalan MT. Haryono dan Jalan Manahan
Gambar 3.62: Lokasi Alternatif 3 Sumber: Dokumen Pribadi
Tabel 3.19: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi
Kelebihan Kekurangan
Tingkat polusi udara lebih
rendah
Pada jam dan hari tertentu
sering terjadi kemacetan lalu
lintas
Lokasi dilalui jalan 2 arah
berlawanan
Kondisi jalan kurang leluasa
Daerah cenderung lebih
tenang
Tidak terdapat jalur
pedestrian
3.3.3 Penilaian Tapak
Dari ketiga alternatif tapak tersebut diambil penilaian dengan
asumsi:
• Nilai 1: sangat kurang
• Nilai 2: kurang
• Nilai 3: cukup
• Nilai 4: baik
Tabel 3.20: Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Tapak Sumber: Analisa Pribadi
Kriteria Alt 1 Alt 2 Alt 3
Pencapaian lokasi mudah 5 4 3
Dilalui banyak transportasi
umum
5 5 3
Lokasi sehat (rendah polusi) 3 5 4
Lokasi aman dari tindakan
kriminal
5 4 2
Kenyamanan lokasi setiap
hari
4 2 3