• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI - SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GEDUNG PERNIKAHAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) - UMBY repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI - SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GEDUNG PERNIKAHAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) - UMBY repository"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Paket Pernikahan Berbasis Web Dengan Metode Simple Additive Weightiing (SAW)” Peneliti mengembangkan sistem pendukung keputusan untuk pemilihan paket pernikahan berbasis web dengan menggunakan metode simple additive weighting (SAW) untuk dilakukan perengkingan untuk menentukan alternatif terbaik. Model yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah

Model Waterfall. Model Waterfall ini merupakan model sederhana dengan aliran sistem yang linier, masukan pada suatu tahapan merupakan keluaran dari tahapan

sebelumnya. Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak

berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan sistem menggunakan metode waterfall, antara lain requirments definition, System design, Implementation, Integration and testing, Maintenance (Pramudita, 2017).

(2)

metode fuzzy Multi attribute decision making merupakan metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Kriteria biasanya berupa ukuran, aturan, atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Pada penelitiannya peneliti menggunakan sub sistem pendukung keputusan untuk membantu mempermudah penelitianya, sub sistemnya antara lain subsistem manajemen data, subsistem manajemen model, subsistem antar muka pengguna, subsistem basic pengetahuan (Chamam Anwarul, Imam Fahrur Rozi, & Ely Setyo Astuti, 2016).

Dalam penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Pembangunan Gedung Sarang Burung wallet Dengan Metode Simple Additive Weightiing (SAW)” Peneliti mengembangkan sistem pendukung keputusan penentuan lokasi pembangunan gedung dimana peneliti menerapkan metode SAW (

Simple Additive Weighting ). Metode ini meliputi proses penilaian kriteria yang dimulai dari pembobotan kriteria untuk mengetahui bobot kepentingan masing – masing indikator penjabaran tujuan strategis ke dalam indikator kinerja. Berdasarkan pembobotan indikator tersebut dapat menghasilkan bobot alternatif untuk mengetahui nilai tertinggi dari alternatif yang ada dalam hal ini akan memberikan rekomendasi lokasi pembangunan yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kriteria dari masing – masing kriteria akan ditentukan bobot – bobotnya sesuai dengan perhitungan (Tami, 2018).

Dalam penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menyeleksi Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) Di Mts Negeri Ciamis Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)” Peneliti mengembangkan sistem pendukung keputusan pemilihan siswa miskin dimana peneliti

menerapkan metode SAW ( Simple Additive Weighting ). Metode ini meliputi proses

penilaian kriteria yang dimulai dari pembobotan kriteria untuk mengetahui bobot

(3)

memberikan rekomendasi hasil siswa yang berhak mendapatkan bantuan yang sesuai dengan yang diharapkan (Teuku Mufizar, 2015)

Pada penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Di PT.Herba Penawar Alwahida Indonesia” Peneliti mengembangkan sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan dimana peneliti menerapkan metode SAW

( Simple Additive Weighting ). Metode ini meliputi proses penilaian kriteria yang dimulai dari pembobotan kriteria untuk mengetahui bobot kepentingan masing–masing indikator penjabaran tujuan strategis ke dalam indikator kinerja. Berdasarkan pembobotan indikator tersebut dapat menghasilkan bobot alternatif untuk mengetahui nilai tertinggi dari alternatif yang ada dalam hal ini akan memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tujuh kriteria (pendidikan terakhir, akreditasi, ipk, usia, pengalaman kerja, status perkawinan,

kesesuaian program studi), dari masing – masing kriteria akan ditentukan bobot – bobotnya sesuai dengan perhitungan (Ardhi Bagus Primahudi, Agustus 2016)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Gedung Pernikahan 2.2.1.1 Gedung

(4)

dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus (Rusini, 2012).

1.4.1.1Pernikahan

Menurut (Renny Wulandari, 2017) Pernikahan adalah sebagai ikatan antara laki-laki dan perempuan atas dasar persetujuan kedua belah pihak yang mencakup hubungan dengan masyarakat di lingkungan dimana terdapat norma-norma yang mengikat untuk menghalalkan hubungan antara kedua belah pihak”. Artinya perkawinan disini memilki suatu pola sosial yang disetujui dengan cara mana dua orang atau lebih membentuk keluarga. Atau dengan kata lain pernikahan adalah penerimaan status baru, serta pengakuan atas status baru oleh orang lain. Dalam hal ini aspek hukum pernikahan dikatakan sebagai akad, yaitu perikatan dan perjanjian luhur antara suami dan istri untuk membentuk rumah tangga yang bahagia. Dengan akad yang sah dimata Agama dan Negara, maka akan menimbulkan hak dan kewajiban suami istri serta perlindungan dan pengakuan hukum baik Agama maupun Negara.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa gedung pernikahan adalah merupakan bangunan dengan fungsi campuran (mix-use building), diartikan sebagai wadah untuk tempat mengadakan kegiatan pernikahan dalam satu area berupa kompleks bangunan yang mendukung satu dan lainnya. Gedung pernikahan di yogyakarta sudah cukup banyak khususnya daerah sleman dan bantul, dari tipe indoor yang kelas mewah hingga sederhana.

2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan

2.2.2.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan

(5)

membantu bagi mereka dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan data-data yang diolah menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah-masalah semi-terstruktur. Dalam implementasi SPK, hasil dari keputusan-keputusan dari sistem bukanlah hal yang menjadi patokan, pengambilan keputusan tetap berada pada pengambil keputusan. Sistem hanya menghasilkan keluaran yang mengkalkulasi data-data sebagaimana pertimbangan seorang pengambil keputusan. Sehingga kerja pengambil keputusan dalam mempertimbangkan keputusan dapat dimudahkan (Wibowo, 2009)

Sistem pendukung keputusan dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari sistem pendukung keputusan menurut Kadarsah dalam tulisan Utami (Utami, 2012) :

a) Sistem pendukung keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.

b) Sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

c) Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

d) Walaupun suatu sistem pendukung keputusan , mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun Sistem pendukung keputusan dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.2.2.2 Tahapan Pengambilan Keputusan

Tahap-tahap Pengambilan Keputusan yang dilakukan untuk membuat sistem pendukung keputusan pemilihan gedung pernikahan dengan Simple Additive Weighting

yaitu:

(6)

3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan. Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.

b. Wawancara

Pengambilan data melalui wawancara dilakukan secara lisan langsung dengan sumberdatanya, untuk mengetahui tentang gedung-gedung pernikahan dan teknik penilaian dan hasil yang di dapatkan.

c. Dokumen.

Dokumen berupa data nilai pada tiap-tiap gedung yang sudah bekerja sama dalam penyewaan gedung pernikahan terhadap pihak wedding organizer.

4. Perancangan sistem.

5. Mengimplementasikan rancangan pembuatan sistem. 6. Implementasi.

2.2.3 Wedding Organizer

Menurut (Sutan Malenggang,2016) Wedding Organizer (WO) merupakan ”bisnis jasa yang memberikan pelayanan jasa pengorganisasian segala aktivitas yang berkaitan dengan kebutuhan dalam suatu pesta pernikahan. Bisnis ini muncul karena adanya peluang dalam kehidupan modern yang menginginkan kecepatan, kemudahan, dan kepraktisan untuk mengatasi masalah masyarakat perkotaan”.

2.2.4 Simple Additive Weighthing (SAW)

(7)

keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, 2010).

Metode Simple Additive Weighthing (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode Simple Additive Weighthing (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada. Metode Simple additive weighting(SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada. Diberikan persamaan sebagai berikut:

Dimana :

Rij = Rating kinerja ternormalisasi

Max = Nilai maksimum dari setiap baris dan kolom Min = Nilai minimum dari setiap baris dan kolom Xij = Bari dan kolom dari matrik.

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi) diberikan rumus sebagai berikut:

𝑉𝑖 = ∑ 𝑤𝑗𝑟𝑖𝑗

𝑛

𝑗=1

(8)

Vi = rangking untuk setiap alternatif wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

Langkah-langkah dalam menentukan metode SAW :

1. Menentukan Kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga matriks ternormalisasi R.

4. Hasil akhir diperoleh dari proses perengkingan yaitu perjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot preferensi sehingga diperoleh nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.2.5 Sistem Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna.

(9)

data tetap dapat diambil dengan efisien (Hadi, 2015). 2.2.6 PHP (Hypertext Prepocessor)

PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML. Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari.

PHP adalah (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web berupa script yang dapat diintegrasikan dengan HTML. PHP atau Personal Home Page adalah bahasa pemrograman web atau scripting language yang didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada halaman webnya. Bahasa pemrograman PHP dapat digabungkan dengan HTML dengan terlebih dahulu memberikan tanda tag buka dilanjutkan tanda tanya ( <? ) kemudian ditutup dengan tanda tanya dilanjutkan tanda tag tutup ( ?>) (Anhar, 2010).

2.2.7 MySQL

MySQL merupakan perangkat lunak sistem manajemen database SQL yang bersifat open source. Sistem database MySQL mampu mendukung beberapa fitur seperti multithread, multiuser, dan SQL database management system (DBMS). Selain itu, MySQL juga bisa dikatakan sebagai sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License.

Salah satu database server yang cukup dikenal dan banyak digunakan saat ini adalah MySQL. Beberapa kelebihan MySQL menurut (Mundzir, 2014) antara lain:

1. Portabilitas, MySQL dapat berjalan pada berbagai sistem operasi, seperti Linux, Windows, Mac Os X Server, Solaris dan masih banyak lagi.

(10)

3. Bersifat multiuser. Keunggulan ini membuat MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

4. Performance tunning. Hal ini berkaitan dengan kecepatan akses, yang mana MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani query (perintah SQL) dan mampu memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data. Ragam tipe data dari MySQL yang kaya, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp dan lain-lain.

6. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).

7. Security. MySql memiliki beberapa level sekuritas seperti level namahost, subnetmask dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

8. Scalability dan Limits. MySql mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Interface. MySQL memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan

bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

10.Struktur Tabel. MySQL memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan dengan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Referensi

Dokumen terkait

Data anthropometri didapat dengan cara pengukuran dimensi tubuh yang diperlukan dalam pembuatan alat pencetak pempek kriting secara langsung kepada 3 pekerja yang

 Metode Deduktif, yaitu dengan membandingkan dan mengutip hal-hal yang berkaitan dengan proyek yang akan. diimplementasikan ke

Masalah utama yang dihadapi pada aplikasi praktis dari pemisahan dengan membran adalah adanya akumulasi komponen umpan pada pori dan permukaan membran yang

 Pada bagian pesisir hingga bagian tengah kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki kestabilan lereng yang tinggi karena merupakan wilayah dengan kemiringan yang

Sedangkan untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial terdapat empat komoditas unggulan dengan klinik kesehatan sebagai komoditas yang paling unggul di

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana gaya bahasa Ustad Adi Hidayat Dalam Ceramah Keluarga Yang Dirindukan Rosulullah (2) Bagaimana gaya suara

Dari pelaksanaan PTK siklus 1 dan siklus II dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model CIRC dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam

ju ren~ menim- bulkem bobDh psikis tertentu bogi mereke, k3reno selDin terjedi nya kadenE-kadsne proses pombeboGDn tenah yang kureng berkensn dihati maroks, ju~