• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS V SDN SRONDOL KULON 01 KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS V SDN SRONDOL KULON 01 KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test "

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND

COMPOSITION)

PADA SISWA KELAS V SDN SRONDOL KULON 01 KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

DisusunGunaMemperolehGelar SarjanaPendidikan

TRI INDAH TELOGOWATI 115-14-045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBNG Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :

Nama : Tri Indah Telogowati

NIM : 115-14-045

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul :”PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CIRC

(COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS V SDN SRONDOL

KULON KECAMATAN BANYUMANIK KOTA

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 13 September 2018 Dosen Pembimbing

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tri Indah Telogowati NIM : 115-14-045

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas : Tarbiyah dan IlmuKeguruan

(5)

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Website : www.iainsalatiga.ac.id., E-mail: lp2miainsalatiga@gmail.com

SKRIPSI

’’PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI

MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS V SDN SRONDOL KULON 01

KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019’’

DisusunOleh

TRI INDAH TELOGOWATI NIM: 11514045

(6)

MOTTO

(7)

PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini untuk :

1. Ibuku yang telah membimbing, mendidik dan memotivasiku untuk terus belajar, terima kasih atas do’a dan kasih sayangnya. Alm. Ayahku yang

telah menginspirasiku untuk menjadi anak yang berbakti dan membaggakan.

2. Suamiku tercinta yang mendukung, mendoakan dan memotivasiku dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Kakak- kakak dan adekku yang telah memotivasiku agar terselesaikan skripsi ini. Terima kasih atas dukungannya.

4. Calon buah hatiku yang selalu menginspirasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

5. Sahabat- sahabatku Khafidhotul Laila dan Catur Nila Ratna Sari yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dan menemani penulis menyusun skripsi ini.

(8)

KATA PENGANTAR Bismillahirohmanirrohim

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di IAIN Salatiga dengan judul’’Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menemukan Ide Pokok Paragraf Melalui Model CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Pada SiswaKelas V SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019’’

Peneliti menyadari bahwa sebagai manusia tidak lepas dari kesalahan.Hal ini menyadarkan peneliti bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak skripsi ini mungkin tidak terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(9)

4. Bapak Dr. Wahyudhiana, M.M. Pd. Selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.

6. Ibu Kurniawati, S. Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Srondol Kulon 01 Semarang, ibu Nur Irianah, S. Pd. selaku guru kelas V, beserta semua dewan guru SDN Srondol Kulon 01 Semarang yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi.

7. Ibuku tercinta serta saudaraku tersayang yang telah memberikan motivasi dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi.

8. Suamiku tercinta yang telah memberikan do’a bahkan dukungannya dan calon buah hatiku yang telah memotivasi, terselesaikannya skripsi ini. 9. Sahabat- sahabatku yang selalu memberikan motivasi, dan

dukungannya. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat- Nya kepada kita semua dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi semuanya. Amin

Salatiga, September 2018

(10)

ABSTRAK

Telogowati, Tri Indah,2018. ’’PeningkatanHasilBelajar Bahasa Indonesia Materi Menemukan Ide Pokok Paragraf Melalui Model CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Pada Siswa Kelas V SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019’’. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Wahyudhiana, M.M. Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Bahasa Indonesia, Model CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition).

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mencari ide pokok paragraph pada siswa kelas V. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui 2 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Berdasarkan hasil observasi dilapangan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraph masih rendah. Sebagian besar guru belum menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan.

Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kejenuhan serta menurunkan minat belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas melalui penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition).

(11)

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL

LEMBAR LOGO IAIN

JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv MOTTO v PERSEMBAHAN vi KATA PENGANTAR vii ABSTRAK ix DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian... 6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 7

F. Metode Penelitian... 8

(12)

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 9 3. Langkah- Langkah Penelitian

... 10

4. Teknik Pengumpulan Data

...

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hasil Belajar

... 19

1. Pengertian Hasil Belajar

... 19

2. Prinsip- Prinsip Belajar

... 20

3. Tujuan Belajar

(13)

4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

... 28

B.Model CIRC

... 29

1. Pengertian Model

... 29

2. Model CIRC

... 29

C.Bahasa Indonesia

... 32

1. Pengertian Bahasa Indonesia

... 32

2. Hakekat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI

... 33

3. Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia

... 34

D.Materi Menemukan Ide Pokok Paragraf

... 35

1. Membaca

(14)

2. Paragraf

... 36

3. Menemukan Ide Pokok Pragraf

... 37

E.Hubungan Model Pembelajaran CIRC dengan Bahasa Indonesia

... 39

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi

... 41

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

... 42

1. Perencanaan Tindakan

... 44

2. Pelaksanaan Tindakan

... 45

3. Pengamatan dan Observasi

... 46

4. Refleksi

... 50

(15)

1. Perencanaan Tindakan

... 51

2. Pelaksanaan Tindakan

... 52

3. Pengamatan dan Observasi

... 54

4. Refleksi

... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

... 60

1. Deskripsi Pra Siklus

... 60

2. Deskripsi Data SiklusI

... 62

3. Deskripsi Data SiklusII

... 64

B. Pembahasan

... 66

1. Siklus I

(16)

2. Siklus II

... 72

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

... 80

B. Saran

... 81

(17)

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia

... 3

Tabel3.1 Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia

... 41

Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa

... 42

Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru Siklus I

... 46

Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Dengan Model CIRC ... 47

Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa Yang Tidak Aktif

... 48

Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I

(18)

Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II

... 54

Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Dengan Model CIRC ... 55

Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II

... 56

Tabel 3.10 Nilai Evaluasi Siklus II

... 57

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (PraSiklus

... 61

Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I

... 62

Tabel 4.3 NilaiEvalusiSiklus II

(19)

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus

... 66

Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus I

... 68

Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I

... 73

Tabel 4.7 Rekapitulasi PraSiklus, Siklus I dan Siklus II

... 77

DAFTAR GAMBAR

Gambar4.1 PresentaseNilaiEvaluasiSiklus I

... 68

Gambar 4.2 PresentaseNilaiEvaluasiSiklus II

(20)

Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar SiswaPraSiklus, Siklus I danSiklus II ...

(21)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RPP Siklus I

Lampiran 2 RPP Siklus II

Lampiran 3 DaftarNilai Ulangan Harian (PraSiklus)

Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 5 Lembar Observasi Siswa Yang Tidak Aktif Siklus I

Lampiran 6 Lembar Pengamatan kegiatan Pembelajaran dengan Model CIRC Siklus I

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Yang Tidak Aktif Siklus II

Lampiran 9 Lembar Pengamatan kegiatan Pembelajaran dengan Model CIRC Siklus II

Lampiran 10 Dokumentasi

Lampiran 11 Profil SDN Srondol Kulon 01 Lampiran 12Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 14 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 15Lembar Konsultasi Skripsi

(22)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dasar pada jenjang pendidikan formal yang sangat penting.Setiap peserta didik diharuskan mampu menguasai Bahasa Indonesia dengan baik.Selain mata pelajaran yang diikutkan dalam ujian nasional, Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional yang sering digunakan dalam bahasa sehari- hari.Salah satu ketrampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah ketrampilan membaca.Karena dengan membaca siswa mampu memahami ide pokok dalam suatu bacaan. Bahkan sesungguhnya Islam pun telah mengajarkan masalah berhitung, yang tertera dalam Al- Qur’an surat Al- Alaq ayat 1 :

Artinya : “ Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yangmenciptakan “.

Dengan memahami ayat yang terkandung dalam surat Al- Alaq ayat 1, membaca merupakan kegiatan yang dianjurkan dalam agama islam. Membaca bukan hanya sekedar teori semata, akan tetapi manusia dituntut untuk mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari dengan benar dan memahami ide pokok dalam suatu bacaan.

(23)

dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia secara benar. Pengembangan melalui pendidikan formal, dimulai dari Sekolah Dasar. Jenjang sekolah ini berfungsi sebagai pusat budaya dan pembudayaan baca tulis (Zulela, 2012:1)

Proses belajar telah dimulai sejak kecil, pada umur 1,6 s.d 7 tahun. Masa ini menurut Ph. A. Kohnstamm adalah masa estetik/ masa keindahan, anak memandang dan mengamati dunia sekelilingnya dengan suatu keindahan. Ia asyik tenggelam dan bermain, mendengar cerita yang sesuai dengan fantasinya, dan mencoba mengenal benda- benda yang ada disekitarnya dan tertarik terhadap benda- benda yang warna mencolok, aneh menurutnya, dan berusaha untuk mengenalinya (Yamin, 2008: 122).

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan peserta didik, sehingga dalam memberikan evaluasi diharapkan lebih akurat, objektif, dan mengoptimalkan pembelajaran. Dalam hal itu guru akan menemukan berbagai masalah, misalnya masalah kepribadian guru, kecakapan mengajar yang meliputi ketepatan pemilihan metode, pendekatan, motivasi, sampai penggunaan media yang menarik. Banyak guru yang mengeluh akan rendahnya kemampuan peserta didik dalam menentukan ide pokok paragraf. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan peserta didik dalam menentukan ide pokok paragraf sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal dan menjadikan rendahnya hasil belajar peserta didik (skor) pada ulangan harian, ulangan semester, maupun ujian akhir sekolah.

(24)

Juli 2018 ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya kurangnya kemampuan siswa dalam memahami ide pokok suatu paragrafyang telah dibaca. Sehingga kemampuan siswa dalam menentukan ide pokok belum sesuai dengan yang diharapkan.Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan siswa kelas V yang diperoleh dari guru menunjukkan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 70. Secara klasikal nilai ulangan siswa belum memenuhi KKM, dari 30 siswa hanya 11 siswa yang dapat memenuhi KKM sedangkan sisanya masih berada dibawah KKM.

Tabel 1.1

Nilai Ulangan Bahasa Indonesia kelas V

(25)

23 Satriya Maulana L 55 Tidak Tuntas 24 Teguh Saputro Dwi U. L 75 Tuntas 25 Vannya Dwi Haddi P 75 Tuntas 26 Zahnuba Aulia R. P 80 Tuntas 27 Tegar Alief Nugroho L 70 Tuntas 28 Muhammad Farhan L 45 Tidak Tuntas 29 Shafira Nurhasanah S. P 40 Tidak Tuntas 30 Yoga Whisnu Pratama L 60 Tidak Tuntas

Menurut keterangan yang tertera pada tabel diatas dapat dilihat bahwa peserta didik yang belum tuntas sebanyak 19 siswa sedangkan peserta didik yang tuntas hanya 11 siswa. Keterangan tersebut didapat dari Bu Nur Irianah, S. Pd. Selaku wali kelas V.

Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan oleh guru kelas V SDN Srondol Kulon 01, faktor yang mempengaruhi siswa masih mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), antara lain : Siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung, kurangnya minat siswa dalam membaca.

Faktor lain yang mempengaruhi siswa mendapat nilai dibawah KKM antara lain, kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar sehingga siswa cenderung pasif bahkan kurangnya minat siswa dalam membaca, kurangnya bimbingan guru dalam mengarahkan siswa untuk memahami suatu paragraf. Dalam hal ini guru dituntut memiliki kreatifitas dalam mengajar agar siswa merasa senang dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran .

(26)

menemukan ide pokok paragraf dengan tepat dan mendapatkan nilai yang mencapai KKM. Peneliti dan Bu Nur Irianah, S. Pd memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran CIRC(Cooperative Integrated Reading And Composition) sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

Penerapan model pembelajaran CIRC diharapkan siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami ide pokok dalam suatu paragraf .Selain itu diharapkan dapat mengatasi kejenuhan siswa selama proses pembelajaran berlangsung sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Untuk itu dalam mengatasi masalah diatas penuluis mengangkat judul ‘’PENINGKATAN HASIL BELAJARBAHASA INDONESIA MATERI

MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL CIRC

(COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA

SISWA KELAS V SDN SRONDOL KULON 01 KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018’’.

B. Rumusan Masalah

(27)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti adalah untuk mengetahui apakah Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pada pemahaman ide pokok paragraf dengan menggunakan metode CIRC terhadap siswa sekolah dasar sangat bermanfaat bagi siswa.

2. Manfaat Praktis a) Bagi siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. 2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok

paragraf.

(28)

1) Guru dapat menganalisis terjadinya permasalahan pembelajaran dan mampu mengatasinya.

2) Diperoleh strategi yang sesuai dengan pembelajaran. c) Bagi lembaga

1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

2) Menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. d) Bagi peneliti

Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun ke bidang pendidikan.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan, sebagai alternative tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui sebuah Penilitian Tindakan Kelas (Mulyasa, 2011:63).

Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu : “Penggunaan Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading And

Composition) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan ide pokok paragraf pada kelas V SDN Srondol Kulon 01Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

(29)

a. Ada peningkatan hasil belajar berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus kedua.

b. Nilai siswa kelas V memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70serta tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya ≥ 85% dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(30)

a. Perencanaan (Planning)

b. Tindakan (acting) danObservasi (Observation) c. Refleksi (Reflecting)

Gambar 1.1 Siklus Penelitian

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian

(31)

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari bulan April- Juli 2018 di SDN Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

c. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun 2018 dengan jumlah siswa 30 yaitu 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi mencari ide pokok paragraf dengan menggunakan metodeCIRC.

3. Langkah-langkah Penelitian a. Perencanaan

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition)

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode CIRC 3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui keterampilan

guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC 4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode CIRC 5) Menyiapkan instrument untuk menggali data hasil belajar siswa berupa

lembar tes.

6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan Metode CIRC.

(32)

Pelaksanaan tindakan hendaknya dituntun oleh rencana PTK yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamika proses pembelajaran dikelas menuntut penyesuaian atau adaptasi. Oleh karena itu, peneliti, (guru) perlu bersikap fleksibel siap mengubah rencana tindakan sesuai keadaan yang ada. Menerapkan tindakan juga harus mengacu pada scenario pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dan lembar kerja siswa (Kunandar,2008: 97 ).

c. Observasi dan Pengamatan

Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan ini dilakukan dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi serta tes evaluasi untuk menggali data hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan model CIRC.

d. Analisis atau Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran.

(33)

Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah:

a. Tes Tertulis

Teknik ini yangdigunakan peneliti untuk mengukur ketuntasan dan peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi menemukan ide pokok paragraf yang diajarkan guru. Siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan materi apabila telah mencapai nilai minimal 70 dari target yang ditentukan. Tes ini dilakukan setelah proses pembelajaran menggunakan model CIRC berlangsung.

b. Observasi

Observasi merupakansuatu proses pengambilan informasi, atau data melalui media pengamatan. Observasi ini dilakukan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model CIRC.

c. Dokumentasi

(34)

dapat diabadikan. Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.Foto tersebut merupakan sumber data yang dapat memperjelas data lainnya. d. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah kegiatan berlangsung dan secara bebas, untuk mengungkap data dengan kata-kata secara lisan tentang sikap, pendapat dan wawasan subjek penelitian mengenai baik burukonya proses belajar yang telah berlangsung.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Silabus Bahasa Indonesia Kelas V b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

c. Lembar tes mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menentukan ide pokok paragraf

d. Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan model CIRC

e. Pedoman Dokumentasi

(35)

selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Aspek-aspek yang didokumentasikan adalah aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model CIRC.

6. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dan memperjelas pemahaman serta menghindari kekeliruan terhadap maksud yang terdapat pada judul di atas, maka perlu dijelaskan mengenai pembahasan masalah dan arti kata dalam rangkaian judul di atas.

a. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan merupakan suatu perubahan keaadaan menjadi lebih baik.Upaya peningkatan merupakan usaha yang dilakukan dalam rangka membuat perubahan kearah yang lebih baik.

(36)

berarti menyangkut unsure cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif afektif dan psikomotorik (Sardiman, 1994: 21)

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memeperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto, 2013:5).

b. Bahasa Indonesia

(37)

resmi di dalam pembangunan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern (Ramlan, dkk, 1994: 4). c. Model CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition)

Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk dan ketrampilan berbahasa lainnya. CIRC dikembangkan untuk menyongkong pendekatan pembelajaran tradisional berbasis ketrampilan.Pada model pembelajaran CIRC siswa berpasang- pasangan didalam kelompoknya (Faturrohman, 2015: 79).

Modelpembelajaran CIRC pertama kali dikembangkan oleh Stevens, dkk (1987).Metode ini dapat dikategorikan sebagai metode terpadu.Dalam pembalajaran CIRC, setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok.Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama.Model pembelajaran ini terus mengalami perkembangan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah. Proses pembelajaran ini mendidik siswa berinteraksi dengan lingkungan ( Huda, 2014: 221-222).

7. Analisis Data

(38)

dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKM yang berlaku di SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang).Oleh karena itu, siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa >70.Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa <70.Analisis data dapat dihitung menggunakan statistic sederhana untuk menghitung ketuntasan klsasikal dengan menggunakan rumus presentase.

P = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100%

G. Sistematika Penulisan

Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasioanl, dan sistematika penulisan.Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.

(39)

Bab III Metodologi Penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi.Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A.Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

(40)

mandiri dan menggembankan dirinya, demikian juga sebuah syair islam dalam baitnya berbunyi: “ belajar diwaktu kecil ibarat melukis diatas batu”.

Neisse (1976) menyebut bahwa anak- anak membutuhkan pengetahuan awal, dan memiliki keyakinan, kepercayaan yang semu, disamping itu anak- anak memiliki banyak pengharapan akan sesuatu, pada saat itu anak- anak membutuhkan banyak belajar dan memungkinkan member pengetahuan kepadanya (Yamin, 2008: 120).

Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman, belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lai. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pemebelajaran berlangsung (Susanto, 2013: 1).

(41)

b. Prinsip- prinsip belajar

Banyak teori dan prinsip- prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relative berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasatr dalam upaya poembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya.Prinsip- prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan keterlibatan langsung/ berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbuatan individual.

1. Perhatian dan motivasi

Perhatian merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gagne dan Berliner,1984: 335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbulpada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari- hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

2. Keaktifan

(42)

sekadar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. (Gagne dan Berliner,1984: 267), Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, kiontruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehny. Dalam proses belajar- mengajar, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan, keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari legiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendegar, menulis, berlatih ketrampilan- ketrampilan.Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecah masalah yang dihadap, memnandingkan satu konsep dengan lainnya.

3. Keterlibatan langsung berpengalaman

(43)

langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

Keterlibatan siswa didalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan intermilisasi nilai- nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat menadakan latihan-latihan dalam pembentukan ketrampilan.

4. Pengulangan

Pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar walaupun dengan tujuan yang berbeda.Yang pertama pengulangan untuk melatih daya- daya jiwa sedangkan yang kedua dan ketiga pengulangan untuk membentuk respon yang benar dan membentuk kebiasaan- kebiasaan.Prinsip pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran.Dalam belajar masih tetap diperlukan latihan/ pengulangan.

5. Tantangan

(44)

hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah dicapai, maka ia akan masuk dalam medan baru atau tujuan baru. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang.Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mrngatasinya.Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang member kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep- konsep, prinsip- prinsip dan generalisasi yang akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep- konsep prinsip- prinsip dan generalisasi tersebut. Bahan belajar yang telah diolah secara tuntas oleh guru sehingga siswa tinggal menelan saja kurang menarik bagi siswa.

6. Balikan dan penguatan

(45)

yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif atau negative dapat memperkuat belajar.

7. Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat- sifat. Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

c. Tujuan Belajar

Belajar merupakan peristiwa sehari- hari disekolah.Belajar merupakan hal yang kompleks.Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses mental dan menghadapi bahan belajar. Bahan belajar tersebut merupakan keadaan alam, hewan, tumbuh- tunbuhan, manusia dan bahan yang telah dihimpun dalam buku- buku pelajaran.Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang suatu hal.

Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah- ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan belajar adalah sebagai berikut:

(46)

Pengetahuan dan kemampuan berfikir tidak dapat dipisahkan. Pengetahuan dan kemampuan berfikir sangat berhubungan karena kemampuan berfikir seseorang akan berkembang jika terdapat bahan pengetahuan dan sebaliknya dengan kemampuan berfikir seseorang akan memperkaya pengetahuan. 2. Penanaman konsep dan ketrampilan

Penanaman konsep memerlukan ketrampilan.Ketrampilan yang diperlukan berupa ketrampilan jasmani dan rohani. Ketrampilan jasmani adalah ketrampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga akan menitikberatkan pada ketrampilan gerak/ penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Ketrampilan rohani menyangkut persoalan penghayatan dan ketrampilan berfikir. 3. Pembentukan sikap

Dalam kegiatan belajar mengajar guru akan selalu diamati, dilihat, didengar, ditiru semua perilakunya oleh siswa. Dalam kegiatan belajar siswa mungkin meniru perilaku gurunya. Guru diharapkan memiliki perilaku yang baik agar bisa dicontoh dan diamalkan oleh siswa.

d. Pengertian Hasil Belajar

(47)

ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Menurut Taksonomi Bloom hasil belajar adalah perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah tersebut sebagai berikut :

1. Ranah kognitif

Berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, menyintesis, dan kemampuan mengevaluasi.

2. Ranah afektif

Mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral.Ranah afektif meliputi tujuan belajar yang berhubungan dengan perubahan sikap yang menyangkut emosional dalam diri seseorang. Keberasilan belajar akan menjadikan seseorang berperilaku positif yang relative menetap dan otomatis. 3. Ranah psikomotorik

Berhubungan erat dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui ranah ketrampilan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui ketrampilan manipulasi, yang melibatkan oto dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktifitas fisik, misalnya menulis memukul, melompat.

(48)

adalah subtaksonomi yang menggungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

Jika pentingnya evaluasi dalam pendidikan, maka seorang guru dihadapkan pada persoalan pengukuran hasil belajar yang nyata.Untuk dapat melakukan dengan baik seorang guru harus mengetahui teori serta asumsi yang melandasi pengukuran tersebut.Namun, ini tdak disadari orang.Mungkin karena pengukuran dianggap sesuatu yang biasa.

Menurut Hartley(1967), sering hal ini tidak mendapat perhatian yang cukup dan sungguh- sungguh, walaupun program didalamnya yang sangat rinci (Ivor,1987: 306).

e. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam belajar keberhasilan tidak hanya dipengaruhi pada potensi dari diri seorang individu saja, namun dapat juga dipengaruhi factor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Dalam menentukan keberhasilan belajar dapat dipengaruhi factor internal dan factor eksternal.

1. Faktor internal

(49)

2. Faktor eksternal

Kesulitan belajar yang berasal dari luar diri individu.Factor eksternal terdir dari factor non social dan factor social.Menurut Sriyati (2013: 25) factor non social adalah factor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Sedangkan factor social adalah kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, kehadiran orang dalam belajar.

a. Faktor sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.

b. Faktor nonsosial

(50)

B. Model CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition ) 1. Pengertian Model

Istilah model hamper sama dengan strategi, menurut Sagala istilah model dapat dipahami sebagai suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan. Model dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia yang sebenarnya.Oleh karenanya, model pembelajaran adalah kerangks konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran (Faturrohman. 2015:29).

2. ModelCIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition )

Dalam pembelajaran CIRC, setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok.Setiap anggota kelompok mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas sehinngga membentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama (Huda, 2014: 221).

Menurut Faturrohman (2015: 79) CIRC dikembangkan untuk menyokong pendekatan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran bahasa yang disebut “kelompok membaca berbasis ketrampilan ”. setiap

kelompok diminta untuk saling membantu untuk menunjukkan aktivitas pengembangan ketrampilan berbahasa.

(51)

Menurut Steven,dkk dalam Huda (2014: 222) model CIRC memiliki langkah-langkah penerapan sebagai berikut:

1) Guru membentuk yang masing- masing terdiri dari 4 siswa. 2) Guru memberikan wacana sesuai dengan topic pembelajaran. 3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide

pokok kemudian memberikan tanggapan terhadap wacana yang ditulis pada lembar kertas.

4) Siswa mempresentasikan/ membacakan hasil diskusi kelompok. 5) Gurumemberikan penguatan.

6) Guru dan siswa bersama-sama memberikan kesimpulan.

Dari setiap fase diatas menurut Huda,(2014: 222-223) dapat dilihat beberapa tahap sebagai berikut:

1) Pengenalan konsep

Pada fase ini guru mulai mengenalkan suatu konsep atau istilah baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi.

2) Eksplorasi dan Aplikasi

Memberikan peluang kepada siswa untuk mengungkapkan pengetahuan awal, mengembangkan pengetahuan baru dan menjelaskan fenomena alami yang mereka alami dengan bimbingan guru.

(52)

Pada fase ini, siswa mampu mengkomunikasikan hasil temuan- temuan serta membuktikan dan memperagakan materi yang telah dibahas.

b. Kelebihan dan kekurangan model CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition).

1) Kelebihan model CIRC

Menurut Saifulloh dalam Huda (2014: 221) model CIRC memiliki 8 kelebihan diantaranya adalah:

a) Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.

b) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

c) Seluruh kegiatan pembelajaran lebih bermakna sehingga hasil belajar siswa akan bertahan lebih lama.

d) Dapat menumbuhkan ketrampilan berfikir siswa.

e) Bermanfaat sesuai dengan permasalahan yang sering timbul dalam lingkungan siswa.

f) Dapat menumbuhkembangkan interaksi sosial siswa. g) Menumbuhkan motivasi belajar siswa.

h) Memperluas wawasan siswa dan aspirasi guru dalam mengajar.

(53)

a) Model ini kurang tepat jika diterapkan pada peserta didik yang kurang mampu dalam membaca.

b) Jika diterapkan terlalu sering siswa akan merasa bosan. c) Peserta didik merasa jenuh jika harus membaca

terlalubanyak(http://www.kajianpustaka.com2017/10Mod elPembelajaranCIRC diakses pada 25 Juli 2018 15:30).

C. Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Menurut Halim dalam Ramlan, dkk (1994:4) Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa nasiona bahasa Indonesia berfungsi: sebagai lambang kebangsaan nasional, sebagai lambang identitas nasional, sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda- beda latar belakang, social budaya dan bahasa, sebagai alat perhubungan antarbudaya dan antar daerah.

2. Hakekat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI

(54)

(2017: 61) tujuan pembelajaran bahasa adalah ketrampilan komunikasi dalam berbagai kontek komunikasi.

Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng 1989).Kegiatan pengupayaan ini mengakibatkan siswa mampu belajar secara efektif dan efisien.Upaya yang dilakukan dapa berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar, strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, strategi pengelolaan pembelajaran, dan prosedur hasil pembelajaran.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI berdasarkan kurikulum 2013 menganut pendekatan komunikatif.Maksudnya adalah implementasi pembelajaran Bahasa Indonesia harus lebih menekankan pada aspek komunikatif (Imam, 2017:60).

3. Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI

Tugas pendidik hanyalah memberikan penghargaan dan penguatan kepada siswa yang mendekat model atau bentuk yang dikehendaki dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang tercantum dalam kurikulum terutama dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar harus dilandasi pada prinsip sebagai berikut : humanisme, progresifisme, dan rekontruktivisme Aminudin dalam Imam (2017: 65).

(55)

pembelajaran yang diharapkan mampu mengurai tema, konsep, maupun pemahaman dan ketrampilan.

D. Materi Menentukan Ide Pokok Paragraf 1. Membaca

a.Pengertian membaca

Membaca adalah salah satu dari empat kertrampilan berbahasa. Membaca juga adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata- kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau ini tidak terpenuhi pesan yang tersirat dan tersurat tidak akan tertangkap dan dipahami (Guntur, 2008: 7).

Membaca tak terbatas usia, kemampuan belajarpun tak terbatas usia, melainkan bergantung sepanjang hayat. Membaca adalah suatu ketrampilan. Jika sudah memiliki ketrampilan dalammembaca maka lambat laun akan memahaminya (Subyantoro, 2011: 9)

(56)

penguasaan permulaan dikuasai barulah lanjut ketahap pemahaman isi bacaan.

b. Tujuan Membaca

Tujuan setiap pembaca adalah memahami bacaan yang dibacanya. Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses yang bergulir, terus- menerus dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, agar peningkatan pemahaman dalam diri siswa itu terjadi, guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan interaksi antara beberapa pihak dapat terjadi.Untuk itu, harus membuat perencanaan yang matang.

2. Paragraf

Paragraf adalah serangkaian kalimat yang sering bertalian untuk membentuk sebuah gagasan (ide). Dalam hierarkis kebahasaan, paragraph merupakan satuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.Paragraf berguna untuk menandai pembukaan topic baru, memisahkan gagasan pokok yang satu dengan yang lainnya.Dengan demikian pembaca dapat memahami isi paragraf secara utuh.Dalam penulisannya paragraf dimulai dengan spasi. Panjang paragraf tidak dibatasi bergantung pada cara pengembangannya (wijayanti, 2013: 97).

(57)

dengan pokok pikiran dari paragraf lainnya dari karangan bersangkutan.Maka paragraf disebut juga sebagai satuan pengembangan.

Fungsi paragraf yaitu sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan, memudahkan pemahaman pikiran atau ide pokok, memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikiran secara sistematis.Bagi para pembaca kalimat- kalimat yang tarsusun secara sistematis itu sangat memudahkan pembaca.

3. Menemukan Ide Pokok Paragraf

Ide pokok adalah inti dari sebuah bacaan, baik dalam bentuk paragraph ataupun wacana.Menemukan ide pokok merupakan cara yang baik bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuan melalui bacaan. Jika siswa mampu menemukan ide pokok dengan baik, maka pemahamannya melalui bacaan tersebut akan baik pula. Hal ini akan menambah dampak positif bagi pembaca dari informasi yang didapat dari bacaan tersebut.

Dalam membaca paragraf, yang terutama harus ditemukan adalah pokok pikiran atau ide pokok dalam suatu paragraf.Pokok pikiran yang terkandung dalam paragraf biasanya terkandung dalam kalimat pertama atau kalimat terakhir. Jika kalimat pokok terdapat pada kalimat pertama, maka dapat dipahami bahwa pengarang mrnggunakan cara berfikir deduktif. Sedangkan jika pikiran pokok terdapat pada akhir paragraf, penulis menggunakan cara berfikir induktif (Tampubolon, TT: 85).

(58)

ide pokok siswa dituntut untuk menemukan permasalahan yang terdapat suatu wacana untuk lebih memahami suatu bacaan.

Tarigan (2009:3) mengatakan bahwa ide pokok suatu wacana perlu mendapat perhatian secara tersendiri karena berhubungan erat dengan tema, persoalan persoalan yang terkandung dalam suatu wacana.

E. Hubungan Model pembelajaran CIRC dengan Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu kurikulum yang memiliki peranan penting dalam membantu siswa mengembangkan aspek dasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Menurut Imam(2017:45), siswa diharapkan mampu memiliki kompetensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang jauh lebih baik. Selain itu siswa diharapkan tidak menjadi sosok yang asal menerima atau belajar untuk hafal.

(59)

Merujuk pada penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Rahmawati (2012), Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan model CIRC menyatakan bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menemukan ide pokok dan ide penjelas selama pembelajaran berlangsung, mulai dengan siklus I sampai dengan siklus II. Hal ini dibuktikan pada siklus I masih banyak siswa yang kebingungan dalam menemukan ide pokok, sehingga aktivitas siswa dalam menemukan ide pokok diperoleh rata- rata 64,2 dan hasil belajar siswa diperoleh rata- rata 58,23 dengan siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa (26%). Sedangkan pada siklus II banyak siswa yang sudah paham dan bisa menemukan ide pokok dengan tepat dan benar. Sehingga aktivitas siswa dalam menemukan ide pokok diperoleh rata- rata 88 dan hasil belajar siswa diperoleh rata- rata 85 dengan siswa yang tuntas sebanyak 38 siswa (90%).

Simpulan dari penelitian ini adalah model CIRC sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca dan menemukan ide pokok, karena model CIRC dapat melatih siswa bekerja sama dalam kelompok yaitu saling membacakan dan bertukar pendapat dalam menemukan ide pokok. F. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1. Pengertian KKM

(60)

berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapasatuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Untuk menentukan ketuntasan belajar individual dapat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

a. Menghitung rata- rata kelas

M = ∑X

𝑁 M = Mean

𝑥 = Jumlah semua siswa

N = Jumlah siswa

b. Menghitung ketuntasan belajar siswa (individual)

KB = 𝑇

𝑇1

x 100

KB = Ketuntasan Belajar

T = Jumlah skor yang diperoleh siswa T1 = Jumlah skor total

c. Menghitung ketuntasan belajar klasikal

P = 𝐹

𝑁x 100 P = Nilai dalam persen

F = Frekuensi siswa tuntas KKM

N = Jumlah keseluruhan

2. Prosedur Penetapan KKM

(61)

dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut: Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran. b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran

disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.

c. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan. d. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan

(62)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi

1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas V SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun 2018. Dibawah ini adalah hasil dari nilai ulangan harian sebelum menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition ).

Tabel 3.1

Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia kelas V

(63)

22 Raka Fernando L 60 Tuntas 2. Data keadaan siswa

Siswa kelas V SDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun pelajaran 2018 berjumlah 30 siswa yaitu terdiri dari 18 laki- laki dan 12 siswa perempuan. Berikut adalah data siswa :

Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa

(64)

15 Arkan Shalif S. L

16 Dewi Anggi A. P

17 Diva Septian H. L

18 Hilmiya Hazimah P

19 Laella Oktaviana S. P

20 M. Hafiz Saifullah L

21 Muhammad Khadaffi L

22 Raka Fernando L

23 Satriya Maulana L

24 Teguh Saputro Dwi U. L

25 Vannya Dwi Haddi P

26 Zahnuba Aulia R. P

27 Tegar Alief Nugroho L

28 Muhammad Farhan L

29 Shafira Nurhasanah S. P

30 Yoga Whisnu Pratama L

Keterangan : Laki- laki : 18 Perempuan : 12 3. Pelaksanaan Penelitian

(65)

Dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2018 b. Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2018

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition ). Adapun materi yang dibahas adalah menemukan ide pokok paragraf. b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media

pembelajaran (buku tema siswa)

c. Menyiapkan materi ajar tentang menemukan ide pokok paragraf. d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition)

(66)

f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition).

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa. c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.

d. Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran.

e. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

g. Guru menjelaskan tentang materi menemukan ide pokok paragraf. h. Guru mendemonstrasikan langkah kegiatan Cooperative Integrated

Reading And Composition

i. Guru membagi siswa dalam 7 kelompok setiapkelompok terdiri dari 4-5 siswa.

j. Guru membagikan lembar soal kepada masing-masing kelompok. k. Siswa diminta untuk mendiskusikan soal-soal yang telah dibagikan

(67)

l. Setiap kelompok mempresentasikan hasil jawaban dari soal yang telah dikerjakan secara berkelompok.

m.Guru mengulang kegiatan tersebut sampai 5 soal terjawab oleh semua kelompok.

n. Siswa diminta mengubah tempat duduk seperti semula.

o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta mengerjakannya.

p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

q. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

3. Pengamatan atau observasi

Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk mengetahui ketrampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition dalam

meningkatkan hasil belajar. Aspek- aspek yang diamati adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Guru

Tabel 3.3 Lembar Observasi GuruSiklus 1

NO. KEGIATAN 4 3 2 1

1. Apersepsi v

2. Penjelasan Materi v 3. Penjelasan model

pembelajaran CIRC

v

(68)

Kelompok

5. Penguasaan kelas v

6. Pengelolaan kegiatan Diskusi

v 8. Bimbingan kepada

Kelompok

v 9. Pemberian pertanyaan

atau kuis 11. Memberikan

penghargaan

individu dan kelompok

v 12. Menentukan nilai

individu dan kelompok

v 13. Menyimpulkan materi

Pembelajaran

b. Lembar Pengamatan kegiatan Pembelajaran dengan model CIRC

Tabel 3.4 Lembar Pengamatan kegiatan Pembelajaran dengan model CIRC Siklus I

(69)

3. M. Ricky M. v v v

c. Lembar responden siswa siklus I

Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa Yang Tidak Aktif

(70)

8 Joyata Mazaya

1. Mengantuk 9. “Nyletuk”

2. Mengerjakan tugas lain 10. Pindah- pindah tempat duduk

3. Berisik

4. Keluar masuk kelas 5. Mengganggu siswa lain 6. Melamun

7. Usil

8. Corat- coret di kertas

d. Nilai evaluasi siklus I

Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan Keterangan 1 Satriyo B. P. 60 Tidak Tuntas

(71)

5 Al Azhar K. 50 Tidak Tuntas

(72)

pembelajaran ini membuat siswa aktif di mana setiap siswa saling mengajukan pendapatnya dalam menyelesaikan soal, saling menghargai pendapat teman dalam kelompoknya dan bertanggung jawab terhadap dirinya dan kelompoknya.

Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah, yaitu ada beberapa siswa yang belum memahami penjelasan dari guru. Hal tersebut menyebabkan seorang siswa tidak ikut mengerjakan seperti yang diharapkan oleh guru dan membiarkan siswa lain mengerjakan soal. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.

C. Deskripsi siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan nilai siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan model Cooperative Integreted Reading and Composition. Adapun materi yang dibahas adalah menemkan ide pokok dalam paragraf.

(73)

kegiatan pembelajaran menggunakan modelCooperative Integrated Reading And Composition.

c. Menyiapkan materi ajar tentang menemukan ide pokok dalam paragraf.

d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan modelCooperative Integrated Reading And Composition. e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar

siswa berupa lembar tes.

f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan modelCooperative Integrated Reading And Composition. 2. Pelaksanaa Tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah dibuat sebelumnya.

a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa. c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.

d. Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran.

(74)

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

g. Guru menjelaskan tentang materi menemukan ide pokok paragraf.

h. Guru mendemonstrasikan langkah kegiatan Cooperative Integrated Reading And Composition

i. Guru membagi siswa dalam 7 kelompok setiapkelompok terdiri dari 4-5 siswa.

j. Guru membagikan lembar soal kepada masing-masing kelompok.

k. Siswa diminta untuk mendiskusikan soal-soal yang telah dibagikan tiap-tiap kelompok dan menentukan jawaban yang paling tepat.

l. Setiap kelompok mempresentasikan hasil jawaban dari soal yang telah dikerjakan secara berkelompok.

m. Guru mengulang kegiatan tersebut sampai 5 soal terjawab oleh semua kelompok.

n. Siswa diminta mengubah tempat duduk seperti semula.

o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta mengerjakannya.

p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

(75)

3. Pengamatan dan Observasi

Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk mengetahui ketrampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition dalammeningkatkan hasil belajar peserta didik. Aspek yang diamati adalah sebagai berikut :

a. Lembar Observasi guru

Tabel 3.7Lembar Observasi GuruSiklus II

NO. KEGIATAN 4 3 2 1 6. Pengelolaan kegiatan

Diskusi

v 8. Bimbingan kepada

Kelompok

v 9. Pemberian pertanyaan

atau kuis 11. Memberikan

penghargaan

individu dan kelompok

v 12. Menentukan nilai

individu dan kelompok

v 13. Menyimpulkan materi

Pembelajaran

v 14. Menutup pembelajaran v KETERANGAN :

SB = SANGAT BAIK (4)

(76)

K = KURANG (1)

b. Lembar Pengamatan kegiatan Pembelajaran dengan model CIRC Tabel 3.8 Lembar Pengamatan kegiatan Pembelajaran dengan

model CIRC Siklus II

(77)

SB = SANGAT BAIK (4)

B = BAIK (3)

C = CUKUP (2)

K = KURANG (1)

c. Lembar observasi responden siswa siklus II

Tabel 3.9Lembar Observasi Siswa Yang Tidak Aktif

(78)

9. Mengantuk 9. “Nyletuk”

10.Mengerjakan tugas lain 10. Pindah- pindah tempat duduk

11.Berisik

12.Keluar masuk kelas 13.Mengganggu siswa lain 14.Melamun

15.Usil

16.Corat- coret di kertas

d. Nilai evaluasi siklus II

(79)

27 Tegar A.N. 80 Tuntas 28 M. Farhan 70 Tuntas 29 Shafira N. S. 60 Tidak Tuntas 30 Yoga W. P. 80 Tuntas

Rata- rata 74,6

KKM : 70 4. Refleksi

Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siklus 1.Hal ini dapat dilihat dari antusias siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Integreted Reading and Composition.Semua siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, bahkan siswa mampu mempresentasikan hasil belajar kelompok dengan lebih baik. Siswa yang sebelumnya kurang memahami materi kini lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan nilai evaluasi dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh siswa lebih baik dari siklus I. Proses pembelajaran pada siklus II telah mencapai tujuan yang diharapkan.Siswa lebih aktif dan tidak merasa jenuh dalam membaca setiap paragraf dalam menentukan ide pokoknya.Pembelajaran lebih menyenangkan dan hasil belajar meningkat.Nilai yang diperoleh siswa telah mencapai KKM mencapai klasikal 85% dari jumlah siswa.

(80)
(81)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan berupa siklus- siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Dalam

penelitian ini dilakukan dua siklus berikut pemaparannya : 1. Deskripsi Pra Siklus

Pada penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition. Model pembelajaran ini baru digunakan oleh SDN Srondol Kulon 01 Semarang.

(82)
(83)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai ulangan harian (pra siklus) menunjukkan bawa dari 30 siswa kelas VSDN Srondol Kulon 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun 2018 dengan Nilai standar KKM 70 hanya 36,6% (11 siswa) yang tuntas, sedangkan 63,4% (19 siswa) belum tuntas.

2. Deskripsi Data Siklus I

Hasil tes evaluasi pada silus I mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan nilai pra siklus.Pada siklus I terdapat 17 siswa yang tuntas dan 13 siswa yang belum tuntas. Dengan demikian baru 56,6 dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target yang peneliti tentukan yaitu 85 % dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Hasil observasi siswa dalam proses belajar mengajar selama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I

No. Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan 1 Satriyo Bagus P. L 60 Tidak Tuntas 2 Widya Atania Z. P 60 Tidak Tuntas

3 Permata Sari P 70 Tuntas

4 Ahnaf Fairus R. L 70 Tuntas 5 Al Azhar Kirana P 50 Tidak Tuntas

6 Diandra A.R. P 70 Tuntas

7 Farel Army W. L 50 Tidak Tuntas

8 Joyata Mazaya P 70 Tuntas

9 M. Ricky M. L 40 Tidak Tuntas

10 R. Dwi Kresna L 70 Tuntas

11 Risky Putra A. L 70 Tuntas 12 Tiandika N. P. L 70 Tuntas 13 Aditya Putra P. L 60 Tidak Tuntas

(84)

15 Arkan Shalif S. L 50 Tidak Tuntas 16 Dewi Anggi A. P 50 Tidak Tuntas 17 Diva Septian H. L 80 Tuntas

18 Hilmiya H. P 70 Tuntas

19 Laella O. S. P 60 Tidak Tuntas

20 M. Hafiz S. L 70 Tuntas

21 M. Khadaffi L 40 Tuntas

22 Raka Fernando L 70 Tuntas 23 Satriya M. L 60 Tidak Tuntas

24 Teguh Saputro L 70 Tuntas

25 Vannya Dwi H. P 70 Tuntas

26 Zahnuba Aulia R. P 70 Tuntas 27 Tegar Alief N. L 70 Tuntas

28 M. Farhan L 70 Tuntas

29 Shafira N. S. P 50 Tidak Tuntas 30 Yoga Whisnu P. L 50 Tidak Tuntas

Rata- rata 62,6

Keterangan :

KKM : 70

Tuntas : 17 Siswa Belum Tuntas : 13 Siswa

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Penelitian
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa
Tabel 3.3 Lembar Observasi GuruSiklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei 2013 ini adalah pola musim ikan, dengan judul Pola Musim Ikan Layur ( Trichiurus spp.)

Hasil AIM tersebut menunjukkan bahwa pemahaman pengelola unit kerja, khususnya middle management dan lower management , tentang SMM ISO 9001:2008 masih kurang, sehingga

Metode Internal Rate of Return, diperoleh tingkat bunga sebesar 10.1% yang menyamakan nilai sekarang investasi rumah makan dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih rumah makan

Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Perusahaan Daerah Taru Martani Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang disahkan dengan

Hasil analisis ragam terhadap sintasan pada pemeliharaan ikan nila dengan perlakuan perbedaan padat penebaran menunjukkan bahwa pemeliharaan ikan nila pada kolam kontrol

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah kerja lapangan untuk menemukan dan memetakan titik-titik longsor di lapangan, kemudian hasilnya

Untuk menggambarkan variabel lingkungan kerja fisik (X1) yaitu tanggapan mengenai penerangan/cahaya, sirkulasi udara, dekorasi dan keamanan ditempat kerja, lingkungan kerja non

Setelah menganalisis permasalahan yang ada, penulis memberikan beberapa rancangan sistem baru yang dapat membantu perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang