• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politik Sutan Sjahrir dalam Meperjuangkan Kemerdekaan Indonesia ( ). Skripsi, Padang. STKIP PGRI Sumbar. Tabloid Tempo, November 2012,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Politik Sutan Sjahrir dalam Meperjuangkan Kemerdekaan Indonesia ( ). Skripsi, Padang. STKIP PGRI Sumbar. Tabloid Tempo, November 2012,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENDAHULUAN

Pada masa awal revolusi

kemerdekaan Indonesia terdapat banyak

perbedaan tentang bagaimana cara

menghadapi kaum colonial yang ingin menguasai kembali Indonesia. Memang ada

nuansa politik yang ditemui dalam

perdebatan-perdebatan tersebut bahkan

akitabat benturan pendapat seringkali

memicu munculnya berbagai isu dan wacana tentang model perjuangan apakah melalui perundingan atau dengan perang gerilya.

Pemikiran Sutan Sjahrir pada masa penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang

adalah membangun rasa Nasionalisme

dalam memperjuangkan kemerdekaan,

menentang Kolonialisme, Imperialisme dan

Fasisme Jepang.1 Pemikiran Sutan Sjahrir

dalam merebut kemerdekaan didasarkan

pada non kooperatif yang dalam

perkembngan selanjutnya merupakan suatu kekuatan pendukung lahirnya proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Tan Malaka tidak hadir pada peristiwa bersejarah yang telah menjadi

tujuan hidupnya yaitu proklamasi

kemerdekaan Indonesia, ia baru muncul di arena politik dengan nama aslinya pada tanggal 25 agustus 1945, yakni seminggu sesudah prokamasi setelah bertemu Mr.

Subardjo di Cikin.2 Sewaktu dia sempat

berbicara dengan soekarno yang sudah menjadi presiden, Tan Malaka berhasil mengemukakan ide-idenya tentang revolusi.

Revolusi kemerdekaan Indonesia diwarnai oleh perbedaan pandangan para tokoh dalam menjalankan strategi dan pilihan perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Diantara para tokoh yang memiliki perbedaan itu antara lain adalah Sutan Sjahrir dan Tan Malaka.

Sutan Sjahrir dan Tan Malaka sebagai dua orang tokoh penting perintis kemerdekaan Indonesia selama zaman pendudukan kolonial Belanda dan zaman

pendudukan Jepang tetapi kemudian

1Joni Indrawandi. Pemikiran

Politik Sutan Sjahrir dalam Meperjuangkan Kemerdekaan Indonesia (192701949).

Skripsi, Padang. STKIP PGRI Sumbar.

2 Tan Malaka. Dari Penjara ke

Penjara. Jilid III Pembelaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Terhadap Tipu Daya Belanda via Diplomasi Berunding. (Jakarta: LPPM Tan Malaka, 2008), hlm…136

mengalami perbedaan pemikiran dalam masa revolusi kemerdekaan. Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri dengan kebijakan revolusi demokratisnya lebih menekankan

pentingnya diplomasi kemudian pada

tanggal 17 maret 1946 menangkap Tan

Malaka.3 Tan Malaka dengan revolusi

totalnya yang tersimbol dengan ungkapan “ Merdeka 100% “ membentuk organisasi Persatuan Perjuangan (PP) di Solo tanggal 15-16 januari 1946, yang didukung 141 organisasi politik, ekonomi, sosial dan

tentara.4 Sebagai bentuk ketidakpuasan

terhadap kebijakan politik kabinet Sutan Sjahrir.

Batasan Dan Rumusan Masalah Batasan temporal penulisan ini adalah tahun 1945 sampai pada tahun 1949. tahun 1945 dijadikan awal karena pada

tahun ini kemerdekaan Indonesia

diproklamirkan dan pada tahun ini juga revolusi kemerdekaan Indonesia dengan diakuinya kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda dan dunia Internasional.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gejolak pemikiran dua tokoh Indonesia masa revolusi kemerdekaan Indonesia yaitu Sutan Sjahrir dan Tan Malaka.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah unutk menganalisis pemikiran dua tokoh Indonesia masa revolusi kemerdekaan Indonesia yaitu Sutan Sjahrir dan Tan Malaka dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Manfaat Penelitian

Penulisan ini diharapkan

bermanfaat untuk Khazanah keilmuan dan wawasan berfikir bagi generasi sekarang dan yang akan datang untuk dapat menjadi pelajaran dalam kehidupan bernegara.

penelitian ini juga dapat menambah wawasan penulis dan pembaca dalam memahami pemikiran-pemikiran dua orang tokoh besar bangsa ini.

Tinjauan Pustaka

3

Merangkul Kembali Bung Kecil. Tabloid Tempo, 12-18 November 2012, hlm…96

4 Tan Malaka, Dari Penjara ke

Penjara, Jilid III Pembelaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Terhadap Tipu Daya Belanda via Diplomasi-Berunding. (Jakarta: LPPM Tan Malaka, 2008) hlm…136

(3)

Kerangka Konseptual

Istilah kiri berasal dari terminology barat dengan berbagi prespektif.5 Istilah gerakan kiri mendapat tanggapan yang berbeda dari para ahli Lezer Kolakowski menulis, kiri adalah sebuah gerakan yang menegaskan tatanan politik, sosial ekonomi yang ada sebgai tuntutan akan perubahan

mendasar yang tidak terelakkan.6

Sosialisme adalah paham sosial yang berlandaskan pada kemanusiaan yang menjunjung dan menghormati hak-hak

manusia sebagai makhluk sosial,

memperoleh keadilan dan kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat. Lebih lanjut sosialisme dipandang sebagai sebuah tatanan struktur sosial kemasyarakatan yang lebih terarah untuk mencapai kehidupan individu yang merdeka dan lepas dari segala pengekangan hak-hak pada setiap individu, mulai dari tatanan sosial, ekonomi, budaya, bahkan politik sekalipun.7 Unsur yang lain yang terdapat dalam sosialisme yaitu protes terhadap prinsip bahwa uang merupakan ikatan utama antarmanusia tidak terbatas pada tradisi sosial saja.8

Sejarah pemikiran mencakup studi tentang pemikiran-pemikiran besar, yang berpengaruh pada kejadian bersejarah, serta

pengaruh pemikiran tersebut pada

masyarakat, dalam studi sejarah pemikiran, metode yang digunakan tidak jauh-jauh dengan dua metode yaitu metode genealgi pemikiran (proses terbentuknya konstruksi pemikiran) dan penjelasan sosio-historis

pemikiran.9 Namun Kuntowijoyo

menyebutkan ada dua hal yang berkaitan dengan sejarah pemikiran yaitu pelaku dan

tugas sejarah pemikiran.10 Dalam melakukan

kajian tentang sejarah pemikiran, ada tiga pendekatan yang biasa digunakan. Ketiga

5 Zul Hasri Nasir, Tan Malaka dan

Gerakan Kiri Minangkabau,

(Yogyakarta:Ombak 2007). hlm…68

6 Zul Hasril Nasir, Tan Malaka dan

Gerakan Kiri Minangkabu. hlm…69

7 Zul Hasril Nasir, Tan Malaka dan

Gerakan Kiri Minangkabau. hlm… 69

8

William Ebstein-Edwin

Fogelman, Isme-isme Dewasa Ini. Edisi

Kesembilan. (Jakarta:Erlangga, 1987), hlm… 208

9

Sartono Kartodirjo, Pendekatan

Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah,

hlm...58 10

Kuntowijoyo, Metodologi

Sejarah. hlm…190

pendekatan tersebut menurut Kuntowijoyo adalah kajian teks, kajian konteks sejarah,

kajian hubungan antara teks dan

masyarakat.11

Konsep revolusi adalah yang paling sentral didalam seluruh analisa sejarah

perbandingan.12 Revolusi adalah

rekonstruksi fundamental dari suatu sistem politik dengan kekerasan dalam jangka waktu yang relative singkat.13

Studi Relevan

Beberapa tulisan yang relevan dengan pembahasan yang penulis angkat dalam bentuk skripsi antara lain. Tulisan mahasiswa STKIP PGRI Sumbar Joni

Indrawandi (2011) yang berjudul

Pemikiran Sutan Sjahrir Dalam

Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

(1927-1949). Skripsinya lebih menekankan

kepada analisa strategi politik Sutan Sjahrir dalam perpolitikan Indonesia.14 Selanjutnya tulisan Ganda Januarta (2006) mahasiswa

Universitas Negeri Semarang, dengan

skripsi yang berjudul Aktivitas Politik Sutan

Sjahrir Dalam Perjuangan kemerdekaan

Indonesia (1915-1948) ia menjelaskan

aktivitas politik Sutan Sjahrir dalam

membangun pergerakkan kemerdekaan

Indonesia melalui PNI-Pedidikan hingga mengungkap aktivitas politik Sutan Sjahrir setelah masa kemerdekaan Indonesia dengan mencari pengakuan Internasional tentang keberadaan Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.15 Selanjutnya tulisan Roni Putra (2005) mahasiswa Universitas

Indonesia menulis tentang Perjuangan

Sutan Sjahrir Dalam Mempertahankan

11 Kuntowijoyo, Metodologi

Sejarah. hlm…191

12

Asvi Warman Adam,

MenyikapTirai Sejarah:Bung Karno dan Kemeja Arrow. Jakarta. PT. Kompas Media Nusntara. 2012. hlm... 8

13 Asvi Warman Adam. Menyikap

Tirai Sejarah:BungKarno dan Kemeja Arrow. hlm… 10

14 Joni Indrawndi. Pemikiran

Politik Sutan Sjahrir dalam

Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesa (192701949). Skripsi. Padang. STKIP PGRI Sumbar.

15

Ganda Januarta. Aktivitas Politik Sutan Sjahrir dalam Memperjuangkan Kemerdekan Indonesia (1915-1948).

Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang.

(4)

Kemerdekaan Indonesia (1905-1948)16. Skripsinya lebih menitikberatkan pada

biografi politik Sutan Sjahrir dalam

memperjuangkan kemerdekaan republic

Indonesia hingga mendapatkan pengakuan tentang kemerdekaan Indonesia.

Kaitan gerakan Tan Malaka dengan

egaliter etnik Minangkabau baik di

Indonesia maupun daerah melayu telah ditulis dalam buku yang berjudul Tan Malaka dan gerakan Kiri Minangkabau karya Zulhasril Nasir, buku ini menuliskan sebuah kesimpulan setelah melihat bahwa banyak tokoh pergerakan tanah melayu yang berasal dari etnik Minangkabau. Menurut Zulhasril Nasir konsekuensinya bahwa pejuang melayu pernah bersepakat dengan

Soekarno-Hatta memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1945, semenanjung melayu berada di dalamnya.

Karya-karya Tan Malaka terutama yang ditulis sebelum masa kemerdekaan Indonesia(1945) di tulis dalam bentuk tesis S2 di pascasarjana UNP yang berjudul: Indonesia dalam Pemikiran Tan Malaka( Studi Tentang Karya Tan Malaka Sebelum Kemerdekaan) oleh Syamdani. Tesis ini memaparkan Tan Malaka sebagai sosok yang besar dalam perjalanan sejarah Indonesia terutama pada masa pergerakan nasional sehingga Tan Malaka memiliki tempatnya sendiri di samping beberapa tokoh besar lainnya di Indonesia.

Buku lain adalah karya Rudolf Mrazek yang berjudul Tan Malaka, dalam buku ini Mrazek mencoba memahami pergaulatan makna kehidupan Tan Malaka

dalam konteks budaya Minangkabau.

Menurut Mrazek, dalam alam Minangkabau keberadaan rantau menjadi suatu cara untuk melengkapi prinsip hidup setiap orang yang telah melakukan pergaulan harus kembali

memperkaya alam. Sebagai putra

Minangkabau, Tan Malaka bisa tidak terkecuali dalam hal ini.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode sejarah, metode sejarah adalah menguji dan

menganalisis data secara kritis dari

peninggalan masa lampau tahap yang ditempuh adalah:

16 Roni Putra. Perjuangan Sutan

Sjahrir Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia (1915-1948). Skripsi. Depok. Universitas Indonesia.

Heuristic (pengumpulan data)

Merupakan proses pencarian dan

pengumpulan data dari sumber-sumber yang

relevan yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian yang terkait dari sumber data primer dan sumber data skunder. Teknik yang digunakan dalam mencari dari data penelitian ini adalah dengan menggunakan data skunder.

Kritik sumber adalah menilai, menguji dan menyeleksi jejak-jejak sejarah sebagai usaha untuk mendapatkan sumber yang benar, asli dan relevan dengan kajian yang dibahas. Kritik sumber di maksudkan untuk membentuk kredibilitas dari jejak sejarah. pada tahap ini dilakukan kritik intern dan ekstern terhadap data yang telah berhaasil dihimpun.

Interpretasi merupakan proses

analisis dan penafsiran dengan

menggabungkan berbagai jenis data yang telah teruji kebenaran dan keasliannya.

Historiografi, penulisan laporan

penelitian, merupakan penyajian hasil

temuan atau rekonstruksi sejalan

keseluruhan dalam bentuk tulisan. PEMBAHASAN

Argumentasi Sjahrir tentang

bagaimana seharusnya proklamasi dilakukan berpengaruh luas dikalangan kelompok-kelompok pemuda gerakan bawah tanah.

Kebersamaan kepentingan bahwa

proklamasi harus segera dilaksanakan diluar jalur PPKI, lembaga buatan Jepang.

Sjahrir dan kelompoknya menolak untuk mendukung proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan tidak menghadiri rapat yang di adakan pada malam sebelumny dirumah Maeda, Sjahrir dan kelompoknya khawatir kalau deklarasi Soekarno dan Hatta terlalu lemah untuk membawa rakyat Indonesia ke puncak revolusi yang diperlukan untuk melawan Jepang, Sjahrir dan kelompoknya merasa bahwa sekutu akan lebih mungkin bersedia

mendukung tuntutan Indonesia untuk

merdeka jika para pemimpinnya lebih keras dan terant-terangan anti Jepang,

Tan Malaka sama seperti Sutan Sjahrir, memperoleh dukungan pemuda yang

berpengaruh atas suatu reputasi

revolusioner, ia salah satu orang penting

lainnya yang memperoleh keuntungan

berhubungan dengan tuntutan kuat kaum pemuda agar dilakukan perubahan strategi revolusi dibulan Oktober, namun pada bulan Oktober ada langkah-langkah yang lebih

(5)

serius untuk menjadikan Tan Malaka

presiden sebagai suatu cara untuk

meningkatkan citra pemerintah dimata pemuda “revolusioner” dan dimata sekutu. Sjahrir berusaha keras untuk membendung Tan Malaka dan mencegah perpindahan pimpinan revolusi ketangan Tan Malaka, salah satu jalan yang ditempuh ialah mendesak Hatta untuk segera mengeluarkan maklumat pembentukan partai politik dan pembentukan kabinet parlementer.

Proklamasi adalah satu hal,

kemerdekaan adalah satu hal lainnya. Bagi

bangsa dan rakyat Indonesia tahap

perjuangan selanjutnya adalah mewujudkan

pernyataan menjadi kenyataan,

mempertahankan dan menegakkan

kemerdekaan yang sudah di proklamirkan dengan melawan Belanda yang datang dengan maksud menjajah kembali di bawah

panji-panji sekutu.17 Perjuangan fisik

pertama sejak Indonesia merdeka, telah dimulai di Surabaya dengan terjadinya insiden bendera pada tanggal 19 September

1945, sedangkan pada waktu yang

bersamaan di Jakarta juga terjadi rapat raksasa Ikada, yang dapat diartikan sebagai pameran kekuatan. Rasa percaya pada kemampuan sendiri yang dengan modal utama semangat perjuangan rakyat semakin meyakinkan sikap Tan Malaka untuk tidak bersedia mengadakan perundingan atau sikap yang tidak mau menempuh jalan diplomasi.

Keyakinan pemerintah bahwa

diplomasi adalah sebuah keharusan

menyebabkan bahwa suatu adu kekuatan dengan PP tidak dapat dihindari.

Dalam melakukan perjuangan

kemerdekaan dan turut serta memimpin Indonesia, Sjahrir meyakinkan ideology,

sosialisme demokrasi mampu

membangkitkan dan sebagai jalan cepat bagi rakyat Indonesia, sebagai elit politik Sjahrir berusaha membentuk masyarakat politik dengan mengutamakan pendidikan. Sjahrir memihak sepenuh hati kepada perjuangan

kemerdekaan Indonesia dan turut

mendukung dengan caranya sendiri yang

dinamakan revolusi nasional. Dalam

pandangan Sjahrir, bahwa Negara republik Indonesia merdeka harus menjadi alat bagi revolusi demokratis dimana hak asasi manusia dapat terjamin.

17 L.M Sitorus. Sejarah

Pergerakkan dan Kemerdekaan Indonesia.

(Jakarta: Dian rakyar, 1988), hlm…103

Pertempuran Surabaya menandai

suatu saat yang menentukan dalam

hubungan Sutan Sjahrir dan Tan Malaka, korban yang luar biasa banyaknya ditengah rakyat Indonesia dan perlawanan rakyat yang bersifat kekerasan dan anarkis telah meyakinkan Tan Malaka bahwa perjuangan bersenjata merupakan pilihan yang paling masuk akal untuk menghadapi Belanda. Menurut Tan Malaka revolusi Indonesia bukan hanya untuk membebaskan diri dari penjajahan tetapi juga mempertahankan kemerdekaannya dari penjajah dalam segala bidang baik dengan bentuk penjajahan gaya lama maupun gaya baru, adanya maklumat politik 1 November 1945 serta program kabinet Sjahrir untuk berunding membuka peluang untuk kembalinya penjajahan itu.18 Walaupun demikian bagi Tan Malaka revolusi Indonesia memiliki dua sisi, revolusi Nasional adalah bingkainya dan revolusi sosial adalah isinya, jadi revolusi Indonesia tidaklah berhenti pada revolusi

politik semata-mata, namun harus

dilanjutkan dengan emansipasi sosial

sebagai kelanjutan revolusi tersebut.19 Menurut Tan Malaka, Belanda adalah musuh yang harus disingkirkan, politik diplomasi yang dipakai oleh Sjahrir hanya dapat dijalankan dengan syarat

pengakuan kemerdekaan 100%, maka

dengan begitu semenjak bulan November

1945 perbedaan pemahaman tentang

revolusi kemerdekaan Indonesia semakin mengerucut. Pimpinan pemerintah dipegang oleh kombinasi kekuatan Sutan Sjahrir-Amir syarifuddin yang kemudian ditentang oleh kombinasi kekuatan Tan Malaka-Jenderal Sudirman.

Perjuangan Diplomasi yang

dipimpin oleh Sutan Sjahrir dan perjuangan bersenjata yang dipimpin oleh Tan Malaka pada dasarnya adalah sebuah pertentangan yang saling isi-mengisi. Bagi yang sepakat

dengan perjuangan diplomasi, tujuan

utamanya adalah menghindari clash fisik dan kecaman dari pihak luar, karena Indonesia menghendaki ketertiban dan perdamaian dunia serta ingin mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, jadi

18 Tan Malaka, dari Penjara ke

Penjara Jilid III, Pembelaan Proklamasi 17 Agustus 1945( Terhadap Tipu Daya Belanda Via Diplomasi Berunding).hlm…223

19 Hasan Nasbi, Filosofi Negara

Menurut Tan Malaka.(Jakarta, LPPM Tan Malaka,2004).hlm…200

(6)

tidak menginginkan perang dan segala

sesuatu dapat diselesaikan dimeja

perundingan.20 Mereka mengemukakan

alasan sabagai berikut: 1) dalam UUD 1945 pada alinea 4 terdapat kata-kata yang berbunyi ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, 2) Jepang walaupun sudah kalah perang dengan sekutu, namun masih bersenjata lengkap, berjuang dengan senjata akan menimbulkan korban cukup besar, 3) Belanda yang termasuk dipihak sekutu, akan mendapat bantuan kekuatan dan dukungan cukup besar dari kelompok sekutu, karena sekutu dipihak

yang menang dalam PD II.21

Bagi yang memilih perjuangan bersenjata mereka juga memiliki alasan yang masuk akal dan sesuai dengan semangat revolusi saat itu, antara lain sebagai berikut: 1) Bagi tenaga-tenaga pejuang yang pernah dipersiapkan dengan latihan militer, tentu

sangat senang mempertahankan

kemerdekaan dengan kekuatan bersenjata. Hal ini merupakan tanggung jawab mereka

terhadap Negara dan bangsa dengan

semboyan merdeka atau mati, 2) ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa mereka sanggup menjaga dan mempertahankan Negara merdeka, apabila ada pihak penjajah (Belanda) ingin kembali ke Indonesia, 3) rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah terikat dari

berbagai organisasi politik dan

kemasyarakatan yang selama penjajahan selalu ditekan oleh pihak penjajah, maka telah menunjukkan tekad untuk bangkit melawan secara fisik (bersenjata) demi

tegaknya Indonesia yang merdeka.22

Pertentangan Sutan Sjahrir dan Tan Malaka bukanlah bersifat pribadi tetapi lebih

pada garis dan sikap perjuangan.23

Perbedaan antara pemerintahan Sjahrir dan Persatuan Perjuangan (PP) Yang dipimpin Tan Malaka sebenarnya tidak perlu terjadi andai saja komunikasi diantara keduanya

20 Drs . Sudiyo, Pergerakan Nasional Mencapai & Mempertahankan Kemerdekaan, (Jakarta.PT Rineka Cipta,2002) hlm…117

21 Drs. Sudiyo, Pergerakan Nasional Mencapai & Mempertahankan Kemerdekaan. hlm…112

22

Drs. Sudiyo, Pergerakan Nasional Mencapai & Mempertahankan Kemerdekaan. hlm…112-113.

23

Zulhasril Nasir, Tan Malaka dan

Gerakkan Kiri MInangkabau, hlm…109

berjalan baik. Pertentangan diantara

keduanya mencapai titik puncaknya pada kongres Persatuan Perjuangan (PP) di Solo

pada bulan Maret 1946 dengan

dibubarkanya pemerintahan kabinet Sutan Sjahrir dan pada Persatuan Perjuangan(PP) di Madiun dengan ditangkapnya Tan

Malaka, Sukarni, Chaerul Saleh,

Muhammad Yamin, Subardjo, Iwa Kusuma Sumantri dan Adam Malik, Persatuan Perjuangan (PP) telah sampai pada titik

akhir perjuangannya. Penangkapan

dilakukan karena Persatuan Perjuangan (PP) dianggap terlibat dalam penculikan terhadap Sjahrir pada 1 Juli 1946 di Solo.24

Dibalik pertentangan dan

perbedaan pandangan antara Sutan Sjahrir dan Tan Malaka, sebenarnya terdapat banyak kemiripan antara Sutan Sjahrir dan Tan Malaka: 1) Keduanya sama-sama berdarah Minangkabau, 2) Keduanya sama-sama menolak kerjasama-sama dengan jepang, 3) Keduanya sama-sama bergerak dibawah tanah selama zaman pendudukan Jepang, 4) Ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia

dibacakan, keduanya sama-sama tidak

terlibat, 5) Keduanya sama-sama mendapat surat wasiat dari Sukarno-Hatta sebagai pengganti pimpinan revolusi, 6) Keduanya sama-sama menolak ketika ditawari jabatan menteri dikabinet pertama yang dipimpin oleh Sukarno-Hatta, 7) Diantara tokoh-tokoh utama revolusi, hanya sjahrir dan Tan

Malaka yang sama-sama menuangkan

gagasannya mereka dalam bentuk tulisan, Sutan Sjahrir menulis brosur perjuangan kita, sementara Tan Malaka menulis brosur Muslihat.

Akhirnya pertentangan antar Sjahrir

dan Tan Malaka, antara perjuangan

diplomasi dan bersenjata, antara yang radikal dan yang berkompromi. Ternyata sejarah membuktikan kedua kekuatan itu

Sjahrir-Tan Malaka dilumpuhkan dan

dikalahkan oleh pertentangan-pertentangan dan benturan-benturan yang berlangsung antara mereka sendiri, tragisnya merekalah

yang menciptakan

pertentangan-pertentangan itu. KESIMPULAN

Sjahrir adalah seorang cendekiawan yang memiliki visi kedepan terutama dalam

memberikan landasan bagi kehidupan

berbangsa yang lebih demokratis.

24 Restu Gunawan, Muhammad

Yamin dan Cita-Cita Persatuan (Yogyakarta: Ombak, 2005) hlm…63

(7)

Tan Malaka adalah pejuang revolusioner dengan ideologi dan sikap politik yang jelas, tegas dan konsisten untuk tidak berunding dengan penjajah Belanda sebelum Belanda mengakui memimpin revolusi untuk dapat mewujudkan ide-idenya tentang sebuah revolusi total dengan dukungan massa dalam jumlah yang sangat besar.

Perdebatan dan perselisihan yang sengit antara kedua kelompok yang pro dan kontra terhadap strategi revolusi sebenarnya biasa mengurangi daya ledak revolusi Indonesia, karena perdebatan-perdebatan itu telah menimbulkan perpecahan-perpecahan yang sangat buruk bagi golongan politik dan

angkatan bersenjata. Konflik didalam

revolusi Indonesia antara diplomasi dan bersenjata terus berkobar, tapi kedua belah pihak yang berkonflik tidak mempunyai pengikut yang tetap, dalam posisi tertentu memilih satu pihak, kemudian pada suatu saat yang lain pindah kepihak yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Asvi Warman Adam. 2012. Menyikap Tirai

Sejarah : Bung Karno dan Kemeja Arrow. Jakarta. PT, Kompas Media Nusantara.

Drs. Sudiyo. 2002. Pergerakan Nasional

Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan Jakarta. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Hasan Nasbi. 2004. Filosofi Negara Menurut

Tan Malaka. Jakarta. LPPM Tan Malaka.

H. Baudet. 1992. Aneka Renungan Tentang

Pasal 14 Perjanian Linggarjait, “Dalam Buku Menelusuri Jalur Linggarjati: Diplomasi Perspektif Sejarah Cetakan Pertama”. Jakarta Pusat. Utama Grafiti.

Ignas Kleden. 2010. Sjahrir Titian

Sosialisme ke Demokrasi. Jakarta. Tempo&KPG.

J.J.P. De Jong. 1992. Mitra Dalam

Perundingan Sutan Sjahrir dan H.J. Van Mook “Dalam Buku Menelusuri Jalur Linggarjati:Diplomas Dalam Perspektif Sejarah Cetakan Pertama.

Jakarta. Pustaka Utama Grafiti.

Kahin George Mc Turnan. 1995.

Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Yogyakarta. UNS Press-Pustaka Sinar Harapan.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah.

Yogyakarta. Tiara Wacana.

L.M. Sitorus. 1988. Sejarah Pergerakan dan

Kemerdekaan Indonesia. Jakarta. Dian Rakyat

Sartono Kartodirjo. 1992. Pendekatan Ilmu

Sosial dan Metodologi Sejarah.

Jakarta. Gramedia.

Tan Malaka. 2008. Dari Penjara ke Penjara

Jilid III Pembelaan Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus

1945(Terhadap Tipu Daya Belanda Via Diplomasi-Berunding). Jakarta. LPPM.

Taufik Abdullah. 1992. Dalam Buku Harga

Perundingan Dalam Kancah

Perjuangan Kenangan dan Refleksi Dari Kelampauan. Jakarta. Pustaka Utama Grafiti.

William Ebenstein-Edwin Fogelman. 1987.

Isme-isme Dewasa Ini. Jakarta. Erlangga.

Restu Gunawan.2005. Muhammad Yamin

dan Cita-cita Persatuan. Yogyakarta. Ombak.

Zulhasril Nasir. 2007. Tan Malaka dan

Gerakan Kiri Minangkabau.

Yogyakarta. Ombak SKRIPSI

Joni Indrawandi. 2011. Pemikiran Politik

Sutan Sjahrir Dalam

Memperjuangkan Kemerdekaan

Indonesia 1927-1949. Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Padang. STKIP

PGRI.

Ganda Januarta. 2006. Aktivitas Politik Sutan

Sjahril Dalam Perjuangan

Kemerdekaan Indonesia 1915-1948.

Skripsi Tidak Dipubliksikan.

Semarang. Universitas Semarang.

Roni Putra. 2005. Perjuangan Sutan Sjahril

Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia 1905-1948.

Skripsi Tidak Dipublikasikan. Depok. Universitas Indonesia.

TABLOID

Tempo. Merangkul Kembali Bung Kecil.

Referensi

Dokumen terkait

Uji homogenitas cream dengan meletakkan cream pada obyek glass kemudian obyek glass lain sebagai penutup dan diamati dengan lup, setelah pengamatan menunjukkan hasil

Tapi yang bisa didaptkan biasanya di sini dengan membayar pinalty 2-5 kali margin Misalnya nasabah pembiayaan mura>bah}ah melakukan pembiayaan dengan jangka waktu 24

Petender dianggap telah berpuas hati dengan keadaan tapak, sejauh mana, keadaan dan kebolehkerjaan, posisi kerja yang berkaitan dengan keadaan semasa, kerja yang sedang

perusahaan, menjadi bidang garapan wajib IbPE. UKM mitra yang dipilih harus mampu meng-hasilkan produk atau komoditas yang berpeluang ekspor atau minimal dijual antar

bahwa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/022/2018 tentang Daftar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang karena adanya rangsangan dari pihak lain, sehingga menimbulkan usaha dan kemauan keras dalam mencapai tujuan

Peneliti menggunakan metode AHP dan Fuzzy TOPSIS untuk menyelesaikan permasalahan seleksi TKI, dari kedua metode tersebut memiliki bagian penyelesaian yang

Dengan melewati prosedur perceraian sesuai dengan hukum acara yang berlaku, dengan sendirinya asas mempersulit terjadinya perceraian telah terlewati. Dimana sidang pertama,