• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

52 3.1 Sejarah Perusahaan

PT. eTrading Securities sebelum diakuisisi bernama PT. Monas Buana Sekuritas. PT. Monas Buana Sekuritas ini didirikan pada tahun 1991 dan telah memiliki izin usaha dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE) berdasarkan surat keputusan nomor Kep-135/PM/1992 pada tanggal 9 Maret 1992. Pada pertengahan 2002, PT. Aiti Investment, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan keuangan, membeli PT. Monas Buana Sekuritas dan mengubah namanya menjadi PT. eTrading Securities dan seluruh manajemen perusahaan dirombak. Secara resmi, PT. eTrading Securities baru diluncurkan pada bulan Januari 2003. Sejak saat itu, PT. eTrading Securities telah meraih popularitas di industri pasar modal. Bahkan pada bulan Oktober 2003, PT. eTrading Securities terpilih sebagai salah satu dari 50 perusahaan sekuritas terbaik di Indonesia di antara 173 perusahaan sekuritas yang ada.

Sesuai dengan peraturan keputusan menteri keuangan nomor 179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan pemodalan perusahaan efek serta keputusan ketua BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) nomor KEP-20/PM/2003 tentang pemeliharaan dan laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) untuk memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional perusahaan efek, maka perusahaan efek wajib memenuhi ketentuan modal disetor

(2)

dan MKBD sesuai jenis usaha yang dimilikinya. Untuk izin perusahaan PPE (Perantara Pedagang Efek), maka perusahaan efek harus memenuhi ketentuan modal disetor sebesar Rp 15 Milyar dan MKBD sebesar Rp 10 Milyar untuk tahap I. Sedangkan untuk tahap II perusahaan efek harus memenuhi ketentuan modal disetor sebanyak Rp 30 Milyar dan MKBD sebesar Rp 20 Milyar. Sampai saat ini PT. eTrading Securities telah menempatkan modal disetor sebesar RP 30 Milyar dan memelihara MKBD sebesar Rp 25 Milyar tiap harinya. PT. eTradinng Securities berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah modal disetor dan memelihara jumlah MKBD sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Perusahaan yang berkantor pusat di Wisma GKBI lantai 17-suite 1715 ini merupakan perusahaan securities online pertama yang ada di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya penggunaan internet, PT. eTrading Securities berusaha membawa industri pasar modal Indonesia untuk memasuki dunia perdagangan saham secara online dengan menyediakan fasilitas perdagangan saham melalui internet.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, PT. eTrading Securities menciptakan aplikasi yang dinamakan HOTS (Home Online Trading System). Sistem ini memungkinkan para klien untuk melakukan pesanan jual dan beli saham secara online. Selain itu, sistem dapat menampilkan pergerakan harga saham secara real time yang langsung diperoleh dari BEJ (Bursa Efek Jakarta) sehingga bisa dijamin keakuratannya. Semua fitur-fitur yang tersedia dalam

(3)

sistem ini dirancang untuk membantu investor untuk memperoleh informasi seputar saham secara cepat dan seakurat mungkin.

Sebagai perusahaan yang terdepan dalam hal penyediaan jasa sekuritas online di Indonesia, PT. eTrading Securities akan senantiasa mengembangkan sistem dengan menambahkan fitur-fitur baru yang berguna bagi para klien. Perusahaan ini akan selalu mengutamakan kepuasan para klien dan mempertahankan kerja sama yang telah terjalin selama ini.

3.1.1 Filosofi Perusahaan

Filosofi seluruh karyawan PT. eTrading Securities adalah:

• Kami percaya bahwa hal terpenting adalah membangun kepercayaan dengan para klien kami untuk menunjang hubungan jangka panjang

• Kami mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai visi dan misi perusahaan

3.1.2 Visi Perusahaan

Visi PT. eTrading Securities adalah menjadi perusahaan sekuritas terbaik di Indonesia, dan menjadi benchmark dalam industri pasar modal Indonesia dengan menyediakan produk dan jasa yang memuaskan bagi para kliennya.

(4)

3.1.3 Misi Perusahaan

Misi PT. eTrading Securities antara lain:

• Mendukung perkembangan industri pasar modal Indonesia dengan menyediakan akses terhadap pasar modal tanpa mengenal batasan tempat.

• Menyediakan nilai tambah bagi industri pasar modal Indonesia secara umum dan investor secara khusus dengan memperhatikan efisiensi biaya.

3.1.4 Lokasi Perusahaan

Lokasi dari perusahaan PT. eTrading Securities adalah: PT. eTrading Securities

Wisma GKBI Lt 17-suite 1715 Jl. Jendral Sudirman No. 28

Jakarta 10210

3.2 Struktur Organisasi

Di dalam perusahaan terdapat beberapa unit kerja yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda sehingga dibentuklah sebuah struktur organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi PT. eTrading Securities yang menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal antara pemimpin dan bawahannya beserta karyawannya. Dimana karyawan harus menjalankan

(5)

tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya sehingga tercapai hasil kerja yang optimal.

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. eTrading Securities

3.3 Tugas dan Wewenang

Berikut adalah uraian tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan pada PT. eTrading Securities:

Board of Commisioner Board of Director

General Manager

Marketing Brokerage Finance & Accounting Custodian IT Customer Service Marketing Staff Dealer Trader

(6)

1. BOD (Board Of Director)

• Menetapkan visi dan misi perusahaan

• Menetapkan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan untuk mencapai visi dan misi

2. GM (General Manager)

• Mengarahkan perusahaan kepada tujuan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan

• Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja para bawahan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

3. Marketing

• Membawahi bagian customer service dan marketing staff secara langsung

• Bertanggung jawab membuat rencana kerja untuk menarik investor 4. Customer Service

• Bertanggung jawab dalam memberikan informasi kepada investor maupun calon investor

• Melayani calon investor yang ingin membuka rekening 5. Marketing staff

• Mendatangi calon investor secara aktif

• Memberikan kemudahan bagi investor yang ingin membuka rekening

(7)

6. Brokerage

• Membawahi bagian trader dan dealer

• Bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan-kesalahan transaksi 7. Dealer

• Memberikan informasi dan nasehat investasi saham kepada investor

• Bertanggung jawab meneruskan pesanan investor kepada bagian trader

8. Trader

• Bertanggung jawab dalam memasukkan pesanan beli dan jual dari investor

• Menerima pesanan jual dan beli dari dealer 9. Custody

• Bertanggung jawab atas penyimpanan efek di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia)

10. Finance & Accounting

• Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran kepada investor

• Bertanggung jawab melakukan pembukuan atas arus kas perusahaan

• Memberikan otorisasi terhadap pengeluaran kas untuk pembiayaan perusahaan

(8)

11.IT (Information Technology)

• Bertanggung jawab atas teknologi informasi yang mendukung jalannya kegiatan perusahaan baik pengembangan sistem maupun pemeliharaan sistem berjalan

• Bertanggung jawab atas software maupun hardware yang digunakan untuk mendukung kelancaran penyampaian informasi baik dari luar ke dalam maupun antar bagian dalam perusahaan.

3.4 Sistem Yang Sedang Berjalan

Pada PT. eTrading Securities terdapat 2 monitoring station dimana station pertama memonitor server eTrading yang fungsinya melayani klien mengakses HOTS (program yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli saham secara online), sedangkan server yang satu lagi melakukan monitoring terhadap server lain seperti firewall, database server dan web server. Pada saat ini monitoring terhadap server yang dilakukan oleh PT. eTrading Securities hanya dengan cara manual yaitu dengan menggunakan command prompt dan melakukan ping terhadap semua IP server tersebut. Network administrator harus melakukan remote access ke monitoring station untuk melakukan ping terhadap semua server yang ada untuk mengetahui apakah semua server yang ada dalam keadaan hidup atau mati.

(9)

3.4.1 Server Monitoring

Pada umumnya monitoring merupakan suatu kumpulan prosedur dalam melakukan pemantauan terhadap satu atau beberapa proses (task) yang telah direncanakan, dimana diperlukan suatu tindak lanjut (follow up) jika ternyata terjadi kesalahan (error) pada satu atau beberapa bagian dari proses tersebut.

Gambar 3.2 Proses server monitoring saat ini

Salah satu tugas dan kewajiban dari network administrator ini adalah menjaga agar konektivitas dari server-server tersebut tidak terputus. Tetapi pada prakteknya masih sering ditemui server yang downtimenya terlalu lama. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terputusnya hubungan listrik, kegagalan dalam perangkat keras (rusak), dan administrator yang sedang tidak berada di tempat. Akibat terputusnya pemantauan administrator dengan server yang mengalami masalah maka akan menyebabkan keterlambatan

(10)

server yang mengalami masalah maka akan menyebabkan keterlambatan penanganan pada server yang tidak aktif tersebut. Delay waktu yang terlalu lama dalam penyampaian informasi error kepada network administrator tentu akan merugikan berbagai pihak yang terkait, misalnya klien yang menggunakan jasa perusahaan. Jika hal tersebut terjadi terus-menerus maka klien akan menjadi tidak puas, dan bukan tidak mungkin para klien untuk beralih kepada perusahaan sekuritas yang lain. Kejadian seperti ini berarti suatu kerugian bagi perusahaan itu sendiri.

Suatu jaringan yang handal akan dilihat dari segi kualitas dan kecepatan dalam menghadapi dan menangani masalah tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi yang sangat pesat terutama perangkat keras dan piranti lunak menghasilkan berbagai macam teknik baru untuk melakukan proses monitoring. Dengan adanya teknik-teknik baru ini maka akan mempermudah dan mempercepat seorang administrator untuk melakukan pengecekan terhadap server-server.

Berikut adalah hasil screenshot dari server monitoring dengan cara ping yang saat ini dilakukan oleh PT. eTrading Securities:

(11)

Gambar 3.3 Hasil yang menunjukkan server hidup

(12)

Gambar 3.3 menunjukkan adanya reply dari server yang diping dan tidak terdapat paket yang gagal, dengan waktu 420ms, 401ms, 404ms, dan 459ms. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa server tidak mati, sehingga server dapat diakses. Berbeda dengan gambar yang dijelaskan diatas, gambar 3.4 menunjukkan tidak adanya balasan dari server dan semua pengiriman paket gagal. Hasil yang didapat menunjukkan server mati.

3.4.2 Topologi Jaringan

(13)
(14)

ISP (Internet Service Provider) yang digunakan ada 3, yaitu: • Net2Cyber line internasional dengan bandwidth 128Kbps • Net2Cyber line lokal dengan bandwidth 256Kbps

• Dyvia.com (D-Net) line lokal dengan bandwidth 1Mbps

3.4.3 Device Networking

Device networking yang digunakan pada PT. eTrading Securities adalah : • 4 buah switch DLINK 24port

• 2 buah router CISCO • 3 buah AMP 24port

Adapun spesifikasi hardware server adalah sebagai berikut: 1. Server Name : QUARK

Hard disk : 40 GB, 7200 RPM, Serial ATA II 300, 8MB Cache RAM : 512 MB DDR2 - 400 ECC

Processor : Intel Xeon 2.4 GHz Used For : D-net server

OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4

2. Server Name : LETO Server Type : File server

(15)

RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC Processor : Intel Xeon 3.0 GHz Used For : HOTS server

OS : Windows 2000 Server

3. Server Name : MNEMOSYNE Server Type : Proxy server

Hard disk : 40 GB, 7200 RPM, Serial ATA II 300, 8MB Cache RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC

Processor : Intel Xeon 3.0 GHz Used For : Internet gateway

OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4

4. Server Name : DOMAIN SERVER Server Type : Management server

Hard disk : 40 GB, 7200 RPM, Serial ATA II 300, 8MB Cache RAM : 512 MB DDR2 - 400 ECC

Processor : Intel Pentium P4 3.2 GHz Used For : Login server ke domain

OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4

(16)

Server Type : File server

Hard disk : 73 GB HDD 10K SCSI RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC Processor : Intel Xeon 3.0 GHz Used For : Sharing file server

OS : Red Hat Enterprise Linux ES release 4

6. Server Name : EXODUZ II Server Type : Database server

Hard disk : 2 x 73 GB HDD 10K SCSI RAM : 1 GB DDR2 - 400 ECC Processor : Intel Xeon 3.0 GHz Used For : Backoffice server OS : Windows 2000 Server

7. Server Name : BOFISDATA Server Type : Database server

Hard disk : 73 GB HDD 10K SCSI RAM : 512 MB DDR2 – 400 ECC Processor : Intel Xeon 2.4 GHz

Used For : Development backoffice server (SQL dummy data) OS : Windows 2000 Server

(17)

3.4.4 Traffic Penggunaan Internet

Untuk melakukan analisa traffic pada PT. eTrading Securities digunakan aplikasi MRTG (Multi Router Traffic Grapher). Pada grafik yang ada akan menunjukkan traffic in (lalu lintas yang masuk) dan traffic out (lalu lintas yang keluar).

Hasil pengamatan dengan menggunakn software MRTG tersebut menghasilkan 4 buah grafik, yaitu grafik harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Update terakhir pada tanggal 8 November 2006 pukul 16.11 WIB.

Berikut adalah gambar penggunaan traffic internet lokal dengan ISP net2cyber pada PT. eTrading Securities

(18)

Gambar 3.7 Traffic penggunaan mingguan internet lokal

Gambar 3.8 Traffic penggunaan bulanan internet lokal

(19)

Berikut adalah gambar penggunaan traffic internet gabungan (lokal dan internasional) dengan ISP net2cyber pada PT. eTrading Securities

Gambar 3.10 Traffic penggunaan harian internet gabungan

(20)

Gambar 3.12 Traffic penggunaan bulanan internet gabungan

Gambar 3.13 Traffic penggunaan tahunan internet gabungan

Keterangan gambar

• Hijau : Incoming traffic dalam bits per second • Biru : Outgoing traffic dalam bits per second

Dari grafik pada gambar-gambar di atas, dapat diketahui bahwa internet banyak digunakan pada jam kerja di hari kerja, sedangkan pada hari libur dan di luar jam kerja traffic berada pada tingkat minimum.

(21)

3.5 Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah melihat sistem yang telah ada dan melakukan wawancara maka didapat beberapa poin-poin masalah yang dihadapi oleh PT. eTrading Securities sebagai berikut :

1. Monitoring terhadap server masih menggunakan sistem manual.

Dikarenakan pada perusahaan tersebut hanya menggunakan sistem ping secara manual. Bagi seorang network administrator sangatlah sulit untuk memantau semua server yang ada di perusahaan tersebut dari waktu ke waktu dengan cara manual, sedangkan tidak boleh ada server yang mati dalam waktu yang lama. Monitoring secara manual menimbulkan masalah seperti network administrator harus selalu berada ditempat untuk melakukan monitoring, jika network administrator tidak berada di tempat maka monitoring tidak dapat dilakukan.

2. Tidak adanya notifikasi kepada network administrator.

Apabila ada server yang mati pada waktu tertentu maka network administrator tidak dapat mengetahui secara langsung. Sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk mencari server mana yang sedang mati.

(22)

3.6 Usulan Pemecahan Masalah

Banyak aplikasi monitoring yang digunakan memiliki fitur-fitur yang memberikan informasi yang cepat dan akurat, namun sedikit aplikasi monitoring yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi dari suatu network tanpa batasan tempat. Hal ini berarti seorang network administrator tidak harus berada di depan PC untuk memonitoring.

Setelah menganalisis sistem yang berjalan serta pemasalahan yang dihadapi, maka pemecahan masalah yang terbaik dilakukan pada saat ini adalah dengan membuat suatu aplikasi yang berfungsi untuk melakukan ping dalam jangka waktu tertentu terhadap semua server yang ada di dalam perusahaan tersebut dan memberikan notifikasi melalui sms kepada network administrator apabila ada salah satu dari server tersebut mati. Karena jumlah server yang banyak pada perusahaan tersebut merupakan masalah juga bagi seorang network administrator untuk melakukan monitoring secara manual. Waktu juga merupakan sesuatu yang sangat kritis bagi klien perusahaan ini, karena bursa saham bisa saja berubah dari satu waktu ke waktu yang lainnya.

Dengan adanya aplikasi ini maka diharapkan seorang network administrator akan lebih cepat mengetahui adanya server yang mati, dan notifikasi melalui sms diharapkan akan sangat membantu dalam penyampaian informasi tersebut dimanapun network administrator berada tanpa harus duduk di depan komputer bahkan apabila dia tidak berada di dalam kantor.

(23)

Solusi untuk server monitoring ini secara lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut

p

Gambar 3.14 Pemecahan masalah server monitoring yang disarankan

3.6.1 Alternatif Alat Yang Bisa Digunakan

Adapun teknologi yang bisa digunakan sebagai sarana pendukung monitoring server dengan notifikasi SMS ini adalah dengan menggunakan teknologi GSM atau CDMA. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk memanfaatkan teknologi GSM atau CDMA ini yaitu handphone, PDA phone dan GSM modem. Tentunya dari tiap-tiap alternatif alat yang dapat digunakan ini masin-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Dengan menggunakan handphone, memang relatif mudah untuk mendapatkannya karena mudah untuk didapat dan dapat menggunakan

(24)

handphone dari segala jenis merek, dari segi biaya juga sudah tidak diperlukan penyediaan dana khusus untuk membeli handphone lagi. Tetapi dari kelebihan-kelebihan yang disebutkan diatas, penggunaan handphone juga memiliki kekurangan dimana apabila digunakan untuk monitoring selama 24 jam non-stop tidak praktis karena harus di charge berulang kali.

Dengan menggunakan PDA phone, aplikasi yang disediakan sangat beragam apabila dibandingkan dengan handphone biasa, tetapi dana yang harus dikeluarkan untuk membeli perangkat ini juga besar. Apabila digunakan selama 24 jam non-stop, alat ini juga mengalami kendala-kendala yang dihadapi oleh handphone biasa.

Alternatif lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan GSM modem. Meskipun pemakaian alat ini jauh lebih efektif dari penggunaan handphone biasa, tetapi pengeluaran dana tambahan untuk membeli alat ini harus dipertimbangkan juga.

3.6.2 Penggunaan Teknologi GSM dan Handphone

Dari pertimbangan terhadap berbagai alternatif penggunaan alat, maka penggunaan teknologi GSM dan handphone yang akan digunakan di dalam pemecahan masalah yang ada di dalam PT. eTrading Securities. Teknologi GSM memiliki layanan yang lebih baik daripada CDMA, sinyal pada GSM relatif lebih stabil daripada CDMA, dimana CDMA masih

(25)

bergantung terhadap daerah. Di samping kelemahan-kelemahan yang ada, penggunaan handphone lebih baik karena tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk membeli alat yang baru untuk proses monitoring server.

3.7 Perancangan

Dalam perancangan aplikasi ini, dapat digunakan beberapa alat bantu perancangan. Pada umumnya dalam melakukan perancangan sebuah aplikasi digunakan alat bantu perancangan supaya dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan lancar, juga agar hasil dari perancangan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan. Alat bantu perancangan aplikasi server monitoring ini adalah bagan alir (flowchart).

3.7.1 Bagan Alir (Flowchart)

Alat bantu perancangan yang biasa digunakan adalah bagan alir, yang membantu programmer dalam mengorganisasikan pemikiran mereka dalam pemrograman, terutama apabila diperlukan penalaran yang tajam dalam logika prosedur suatu program (Jones, 1980, p39).

(26)

Gambar 3.15 Flowchart sistem Start

Baca IP, interval, Modem, dan no HP

Apakah IP, interval, modem dan no HP

sudah terisi?

Ping IP Ya

Tidak

Catat ke dalam log

Apakah ada IP yang mati? SMS ke handphone Ya Tidak

(27)

3.7.2 Perancangan Layar

1. Layar Utama

Gambar 3.16 Rancangan layar utama Pilih Device

IP Sukses IP Gagal

pause ping View

log

Waktu ping terakhir Keterangan ping

(28)

2. Halaman IP Setting

Gambar 3.17 Rancangan layar halaman IP Setting 3. Halaman PhoneNo

Gambar 3.18 Rancangan layar halaman PhoneNo Tes Kirim Status Pengetesan Pilih Modem Input No HP Daftar IP Add Remove Input IP Address Input Interval

(29)

4. Halaman Log File

Gambar 3.19 Rancangan layar halaman Log File

3.7.3 Perancangan Log File Dari Aplikasi

Setiap proses ping pada interval waktu tertentu akan dicatat di dalam sebuah log file yang berfungsi sebagai dokumentasi dari keseluruhan jalannya aplikasi tersebut.

Elemen-elemen yang ada dalam log file ini adalah : 1. Tanggal pada saat ping dijalankan.

2. Waktu pada saat ping dijalankan.

3. Nomor IP address server yang sedang dimonitor, status dari server tersebut (apakah hidup atau mati), beserta dengan reply time dari server tersebut apabila server tersebut hidup.

Browse Simpan Log File

Gambar

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. eTrading Securities
Gambar 3.2 Proses server monitoring saat ini
Gambar 3.3 Hasil yang menunjukkan server hidup
Gambar 3.5 Topologi jaringan PT. eTrading Securities
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ergonomi akan dapat meningkatkan produktivitas dan di isisi lain akan memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja sehingga karyawan bisa bekerja dengan

Berdasarkan hasil identifikasi faktor, aktor, sasaran dan kebijakan maka strategi pengembangan sistem produksi pupuk organik pada UPPO di Desa Bangunsari adalah pengelola UPPO bersama

Produk yang akan kami buat cocok dengan iklim relatif di Yogyakarta karena Iklim di Yogyakarta cenderung panas sehingga para penduduk akan sangat memerlukan minuman

Tujuan keperawatan untuk masalah defisit volume cairan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah teratasi dengan kriteria hasil

Perbandingan gula dengan sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kekuatan selai lembaran yang dihasilkan seperti pada Tabel 2..

Karena-Nya, penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Tegak Terhadap Kondisi Aliran Di Bagian Hilir Saluran

 Dari hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil bahwa tingkat ketebalan tertinggi didapat pada campuran Varnish Galaxy HS 2800

Bila suhu ruangan lebih rendah dari suhu yang disetel : Pengeringan udara akan bekerja pada suhu yang disetel sedikit lebih rendah dari suhu ruangan.. Fungsi ini akan berhenti