BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Lokasi Perusahaan
PT Multijaya Mandiri Sentosa didirikan pada tahun 2001 berlokasi di Jl.Lapangan Roos III No 30 Tebet Jakarta Selatan 12840. dengan bidang usaha utama perbaikan forklift dan Selain itu dibidang pembuatan pallet kayu.Sejalan dengan semakin membaiknya sektor perekonomian indonesia dan meningkatnya ekspor berbagai produk, baik produksi non pangan maupun industri pangan maka usaha kemasan kayu semakin meningkat. Untuk memenuhi permintaan pasar, PT Multijaya Mandiri Sentosa melengkapi peralatan dan mesin
4.1.1 Tujuan Pendirian Perusahaan
Membantu para eksportir menyediakan kayu kemasan
Ikut berperan aktif dalam rangka peningkatan ekspor berbagai produk yang diharapkan untuk meningkatkan dan memperbaiki perekonomian nasional.
Menyerap tenaga kerja yang memiliki bidang khusus, dan berperan serta dalam usaha pelestarian hutan, karena bahan baku yang akan digunakan bukan hanya kayu baru namun juga kayu-kayu bekas masih yang dapat yang difungsikan.
Berpastisipasi dibidang jasa pergudangan dan jasa penanganan kayu lainnya.
4.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
“Mengutamakan Kepuasaan Pelanggan dengan berorientasi pada kualitas produksi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan”
Misi Perusahaan
Untuk merealisasikan visi tersebut, perusahaan yang menetapkan misi sebagai berikut:
Peningkatan kualitas SDM (karyawan) melalui berbagai kegiatan pelatihan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya.
Secara bertahap meningkatkan investasi untuk modernisasi alat-alat produksi, dan atau mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain
4.1.3 Struktur Organisasi
TT
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Direktur Wakil Direktur Bagian Workshop Bagian Keuangan Dan perlengkapan Bagian Personalia Bagian Perencanaan Manajer Pemasaran Manajer Umum Dan
Keuanagan ManajerPro duksi Bagian penjualan Bagian Quality Control
4.1.4 Proses Alur Kegiatan
Gambar 4.2: Tata Alur Kegiatan
4.1.5 Produk Perusahaan
PT. MULTIJAYA MANDIRI SENTOSA Merupakan perusahaan jasa yang memiliki usaha utama pada perbaikan forklift dan pembuatan kemasan kayu penunjang komoditi ekspor, seperti: pallet, box, crates diterapkan perusahaan adalah wujud nyata terhadap mutu produk kemasan kayu demi memenuhi kepuasan pelanggan. Sistem manajemen mutu ISPM # 15
Penerimaan Order (manajer umum & keuangan
Manajer Produksi Pelanggan (customer) Manajer Pemasaran Verifikasi order Perencanaan & proses produksi Pengiriman
4.1.6 Hubungan Produktivitas Dengan K-3
Gambar dibawah ini melihat bahwa dengan adanya sikap manajemen perusahaan yang tidak saja memperhatikan kepentingan perusahaan tetapi juga memperlihatkan agar perusahaan penetapkan kebijakan-kebijakan manajemen yang berorentasi pada keseimbangan kepentingan, yaitu kepentingan perusahaan keselamatan kerja.
Sehingga dalam uraian diatas diketahui bahwa pelaksanaan program K-3 ini menimbulkan pengaruh aspek positif dan aspek teknis. Pengaruh positif pada psikologi adalah pekerja merasa bahwa perusahaan memperhatikan mereka hingga dalam bekerja merasa aman dan lebih baik dalam bekerja dan tidak akan mengecewakan perusahaan. Sehingga pengaruh aspek teknis adalah penurun jumlah kecelakaan dan sakit akibat kerja yang mestinya yang tidak perlu terjadi.
4.1.7 Alur Kegiatan Devisi
Description tugas, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab nutuk masing-masing jabatan di PT Multijaya Mandiri Sentosa, secara umum adalah sebagai berikut.
1) Direktur
a. Memimpin dan mengawasi jalannya perusahaan, mulai dari perencanaan yang terdiri menentukan misi dan tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang serta target-target yang harus dicapai dalam jangka pendek, penataan Pengaturan, pelaksanaan serta pengendalian dan evaluasi dari seluruh kegiatan perusahaan.
b. Membuat keputusan-keputusan bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan, Membuat peraturan didalam perusahaan termasuk melakukan pelimpahan tugas dan wewenang terhadap menejer direktur.
c. Bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan termasuk tanggung jawab atas ketepatan dan kualitas tugas bagian-bagian yang ada, sehinga bagian-bagian tersebut dapat bekerjasecara efektif dan efisien untuk mendapat hasil yang optimal.
2) KA Produksi Barang Jadi
a. Mengordinasi, mengawasi serta menyusun rencana produksi dan
mengendalikannya.
b. Memotivasi para karyawan yang berada dibawahnya, supaya target produksi perusahaan dapat tercapai.
c. Mengimplementasikan misi dan tujuan perusahaan serta membuat program-program yang menunjang tercapainya target dan tujuan perusahaan.
3) KA Produksi Kniting
a. Mengkordinasikan dan memonitor pemeliharaan sistem atau sistem yang menyangkut operasional barang maupun desain dan analisis untuk pembuatan pallet.
b. Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka memberi kepada
user diseluruh unit yang bersifat teknis msaupun bisnis proses.
4) KA Marketing Piutang.
a. Turut menetukan harga yang dapat bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan sejenis lainnya.
b. Bertanggung jawab atas adanya suatu rencana penjualan yang realistis serta pengiriman barang selaras dengan kebijakan perusahaan.
c. Turut bertanggung jawabatas tercapainya rencana atau target marketing
yang telah ditetapkan.
5) KA Accounting dan Keuangan.
a. Memegang uang kas kantorperusahaan. b. Membuat laporan keuangan setiap bulan. c. Bertanggung jawab.
Dalam Visi dan Misi Panitian Pembina kecelakaan terhadap produktifitas A. Visi
Mengurangi terjadinya kecelakaan karena dapat merugikan perusahaan dan memberikan komitmen serta konsisten dalam pelaksanaannya.
B. Misi
Menjadikan perusahaan yang safety mainded dan kontribusinya jelas bagi produktivitasnya tenaga kerja dalam menghasilkan produk bermutu, sehat dan sejahtera serta lingkungan ikut menikmati keberadaan perusahaan disekitar mereka. Hasil dari kewajiban serta visi dan misi yang selama ini telah diterapkan oleh perusahaan.
4.2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang didapat diperusahaan selama 3 tahun terakhir yang dimulai dari periode tahun 2011, 2012 dan 2013, data jumlah produksi yang dicapai pertahun dan target produksi dapat dianlisa sesuai dengan program yang telah berlaku.
4.2.1. Data Kecelakaan Kerja Di Arean pabrik.
Untuk menganalisa kecelakaan kerja diperusahaan ini, maka dilakukan pemisahan terhadap ruang lingkup kecelakaan kerja yang terjadi didalam area pabrik.
Tabel 4.1. Data Kecelakaan Kerja Dipabrik
Jenis kecelakaan 2011 2012 2013
Teriris 4 3 2
Serutan Kayu 2 3 2
Jumlah 9 8 5
Tabel 4.2. Data Kecelakaan Kerja Area Dipabrik
4.2.2. Data Target Produksi dan Jumlah Produksi Yang Dicapai
Data yang didapat diperusahaan PT Multijaya Mandiri Sentosa selama 3 tahun sesuai dengan program berlaku, peneliti mengambil data adalah target produksi dan jumlah produksi yang dicapai diantaranya table sebagai berikut:
Jenis Wilayah Kecekaan Kerja Jumlah Kecelakaan
2011 2012 2013
Pabrik 9 8 4
Tabel . 4.3. Data Target Produksi, Produksi yang dicapai dan Jumlah Produktivitas tahun 2011
No Bulan Produksi Tercapai Target Produksi
1 Januari 419 577 2 Febuari 485 520 3 Maret 543 605 4 April 555 623 5 Mei 527 587 6 Juni 692 710 7 Juli 545 689 8 Agustus 505 578 9 September 489 509 10 Oktober 355 418 11 Nopember 484 611 12 Desember 321 433 Total 5920 6860
Tabel .4.4. Data Target Produksi, Produksi yang dicapai dan Jumlah Produktivitas tahun 2012
No Bulan Produksi Tercapai Target Produksi
1 Januari 450 600 2 Febuari 465 500 3 Maret 530 550 4 April 515 575 5 Mei 480 535 6 Juni 560 690 7 Juli 540 650 8 Agustus 680 720 9 September 555 556 10 Oktober 550 560 11 Nopember 485 485 12 Desember 510 510 Total 6320 6931
Tabel . 4.5. Data Target Produksi, Produksi yang dicapai dan Jumlah Produktivitas tahun 2013
No Bulan Produksi Tercapai Target Produksi
1 Januari 519 630 2 Febuari 550 550 3 Maret 534 540 4 April 555 565 5 Mei 627 635 6 Juni 590 635 7 Juli 620 620 8 Agustus 505 640 9 September 575 590 10 Oktober 615 630 11 Nopember 550 585 12 Desember 377 410 Total 6617 7030
4.3 Pengolahan Data
Data kecelakaan kerja, selanjutnya akan diolah terlebih dahulu dan disajikan dalam bentuk hasil pengumpulan data kecelakaan kerja dan data jumlah produksi yang dicapai, target produksi selama periode 3 tahun terakhir, yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013.
4.3.1 Aktivitas proses produksi perusahaan
PT Multijaya Mandiri Sentosa adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa forklift dan manufaktur pallet. khususnya pallet kayu dan rekondisi mesin mesin forklift sebagai penunjang satu pasar.
Palet adalah bahan kemasan dan atau tatakan yang sering digunakan untuk menyimpan dan mengangkut barang dari gudang ke distributor. Kayu merupakan bahan yang sering digunakan untuk membuat pallet. Faktor mudah diperbaiki merupakan alasan utama penggunaan kayu sebagai bahan pembuat pallet, selain fleksibel dan murah.
4.3.2 Perhitungan frequency Kecelakaan Kerja Di area pabrik.
Pada table dibawah ini, data akan dihitung menurut jenis wilayah kcelakaan kerjanya, yaitu jenis wilayah kecelakaan kerja area pabrik periode tahun 2011 – 2013.
Frequensi Rate ( F ) = Banyaknya Kecelakaan x 1.000.000 Jam kerja orang
Tabel 4.6. Rekapitulasi Perhitungan Frequensy Rate Kecelakaan Kerja Dipabrik Tahun 2011 – 2013.
Kecelakaan pabrik pada tahun 2011. F = 9 x 1.000.000
51 x 2208
= 9.000.000 = 79.93 112.608
Angka Frequensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2011 terjadi kecelakaan 79,93 pada setiap 1.000.000 jam manusia Total / Tahun.
Kecelakaan pabrik pada tahun 2012. F = 8 x 1.000.000 55 x 2208 = 8.000.000 = 65,87 121.440 Tahun Jenis Wilayah Kecelakaan Krja Jumlah Kecelakaan Jumlah Pekerja Jam kerja Jumlah Hari Kerja / Tahun Total Jam Kerja / Tahun 2011 Pabrik 9 51 8 276 2208 2012 Pabrik 8 55 8 276 2208 2013 Pabrik 5 60 8 276 2208
Angka frequensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2012 terjadi kecelakaan 65,87 pada setiap 1.000.000 jam manusia Total / Tahun.
Kecelakaan pabrik pada tahun 2013. F = 5 x 1.000.000
60 x 2208
= 5.000.000 = 37.74 132.480
Angka frequensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2013 terjadi kecelakaan 37,74 pada setiap 1.000.000 jam manusia Total / Tahun.
Indikator hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja untuk per sejuta jam kerja orang.
Rumus : Saverity Rate (SR) = Jumlah Hari Kerja Yang hilang x 1.000.000 Jam kerja orang
Perhitungan SR pada tahun 2011
Saverity Rate (SR) = 79.93 x 1.000.000 51 x 2208
= 125.109.471 = 111.01 121.608
Nilai severity rate 111.01 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 111.01 hari per sejuta jam kerja orang.
Saverity Rate (SR) = 66,36 x 1.000.000 34 x 2232
= 6.636.000 = 874,44 75888
Nilai severity rate 874,44 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 87,44 hari per sejuta jam kerja orang.
Perhitungan SR pada tahun 2013
Saverity Rate (SR) = 37.74 x 1.000.000 60 x 2208
= 3.774.000 = 284.87 123.480
Nilai severity rate 284.87 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 284.87 hari per sejuta jam kerja orang.
Incidence Rate adalah Digunakan untuk menginformasikan mengenai Prosentase jumlah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Dengan rumus sebagai berikut :
Incidence rate = (jml.kasus / jml.tenaga kerja terpapar) x 100%
Frequency Severity Indicator (FSI)/ indikator frekuensi keparahan. Nilai FSI dapat dijadikan rangking kinerja antar bagian di tempat kerja. Dengan rumus sebagai berikut:
FSI = (FR x SR) /1000
Frequency Severity Indicator pada tahun 2011 FSI = (FR x SR) /1000
= (79.93 x 111.01) / 1000 = 88.73
Frequency Severity Indicator pada tahun 2012 FSI = (FR x SR) /1000
= (65.87 x 542.24) / 1000 = 35.71
Frequency Severity Indicator pada tahun 2013 FSI = (FR x SR) /1000
= (37.74 x 284.87) / 1000 = 10.75
Perhitungan safe T-score ialah perhitungan yang menunjukan keadaan suatu pabrik.Nilai Safe T-score positif (+) menunjukkan keadaan memburuk. Nilai Safe-T score negatif (-) menunjukkan keadaan membaik.
Tabel 4.8. Safe T-score
Tahun Frekuensi rate
2011 79.93
2012 65.87
Rumus Perhitungan Safe T-score pada tahun 2011
• Safe-T Score 2012= ((FR 2012– FR2011)/(FR2011))/ 1.000.000 • Safe-T Score 2013= ((FR 2013– FR2012)/(FR2012))/ 1.000.000
4.3.3 Rekapitulasi Produktivitas Periode Tahun 2011 – 2013
Pada table 4.6. dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan produktivitas antara jumlah produksi yang dicapai dengan target produksi maka, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Produksi
Tahun Aktual Target Produktivitsas %
2011 5920 6860 86.29%
2012 6320 6931 91.18%
2013 6617 7030 94.12%
Contoh Perhitungan :
Produktivitas = jumlah produksi yang dicapai = 5920 x 100% = 86.29% target produksi 6860
Produktivitas = jumlah produksi yang dicapai = 6320 x 100%= 91.18% target produksi 6931
Produktivitas = jumlah produksi yang dicapai = 6617 x 100% = 94.12% target produksi 7030
4.3.4 Perhitungan Pengaruh Kecelakaan Terhadap Produktivitas.
Dengan melihat regresi frekuensi rate kecelakaan dan regresi produktivitas yang telah dibuat sebelumnya, pada bagian ini dapat diketahui secara keseluruhan atau bersama-sama yang berpengaruh secara postif dan signifikan terhadap produktivitas.
Ho = Koefisien regresi tidak signifikan.s Hi = Koefisien regresi signifikan.
Tabel 4.9. Summary Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -6.222 3.000 -1.091 .0 Tahun 29713.022 56512.101 .831 1.00 .0 Frekuensi_rate
Predictors: (Constant), frekuensi Rate
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .831a .711 544. 31572.25431
Angka R Square ( angka korelasi yang dikuadratkan ) sebesar 0.711. Angka R Square disebut juga sebagai koefisien determinasi. Kecilnya angka koefisien determinasi, 0.711 atau sama dengan 71.1 % ( Rumus : r2 x100% ). Angka tersebut bahwa sebesar 71.1, sedangkan sisanya 28.9, harus dijelaskan oleh faktor-faktor poin penyebab lainya.
Tabel 4.10. Anova ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.011E6 2 2.011E6 3.112 .167a
Residual 5.451E5 2 5.451E5
Total 2.213E6 3
Uji Anova menghasilkan angka F dengan tingkat signifikan ( anova probabilitas ) sebesar 0.167 karena angka probabilitasnya 0.167 > dari 0.03, maka model regresi ini tidak layak digunakan dalam memprediksi frekuensi.
Untuk dapat digunakan sebagai model regresi yang dapat digunakan dalam memprediksi variable tergantung, maka angka probabilitasnya harus lebih kecil dari 0.03.