• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Pertanian serta Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Direktorat Jenderal Peternakan sebagai pegangan bagi seluruh Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) dalam mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern di Unit dan Satuan Kerjanya masing-masing.

Dengan penerapan SPI yang baik diharapkan upaya pencapaian program dan kegiatan pembangunan peternakan oleh seluruh satker dapat berjalan secara efektif, efisien, ekonomis, tertib dalam penyelenggaraan pemerintahan, kehandalan laporan keuangan, pengamanan aset, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan Good Governance.

Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang sebagai salah satu Satker Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah membentuk Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) sejak tahun 2009 dengan Surat Keputusan (SK) Kepala BIB Lembang Nomor : 21/Kpts/ OT.60/F2.J/07/2009, tanggal 6 Juli 2009 yang telah dirubah beberapa kali terakhir dengan SK. Nomor : 109/Kpts/KP.340/F2.J/8/ 2014, tanggal 1 Agustus 2013.

(2)

B. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Laporan Tahunan Sistem Pengendalian Intern adalah untuk memberikan informasi tentang implementasi Sistem Pengendalian Intern dalam pelaksanaan program dan kegiatan serta masalah, hambatan, kendala dan solusi penyelesaiannya juga tingkat keberhasilan/capaian kinerja selama TA. 2014

Sedangkan tujuannya adalah sebagai pertanggungjawaban Pimpinan BIB Lembang atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dana Kerjasama Optimalisasi (KSO) yang meliputi pertanggung jawaban Keuangan, Subtansi Teknis dan Akuntabilitas.

(3)

II. KEUANGAN

A. Realisasi Keuangan 1. APBN

DIPA Balai Inseminasi Buatan Lembang TA. 2014 sebesar Rp 27.305.901.000,- dan setelah dilakukan revisi pagu anggaran antar satker dari BIB Lembang kepada Balai Veteriner Subang sebesar Rp 251.054.000,-sehingga jumlah anggaran setelah revisi menjadi Rp 27.054.847.000,- dengan realisasi mencapai Rp 24.824.976..176,- atau 91,76 % sebagai berikut:

Tabel 1. Realisasi Anggaran Balai Inseminasi Buatan Lembang

Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % - Belanja Pegawai 4.955.879.000 4.892.966.557 98,73 - Belanja Barang 16.264.685.000 14.604.411.419 89,79 - Belanja Modal 5.834.310.000 5.327.598.200 91,31 Jumlah 27.054.847.000 24.824.976.176 91,76 Pengembalian*) 563.745,- Realisasi Anggaran 27.054.847.000 24.824.976.176 91,76

*)Pengembalian terdiri dari :

- Pengembalian Belanja Pegawai (konsumsi) Rp.

563.745,-Anggaran yang tidak digunakan (siap mati) Tahun 2014 sebesar Rp. 2.230.434.569,- atau 8,24 % dari Total Anggaran, terdiri dari :

(4)

a. Efisiensi Belanja Modal Rp. 506.711.800,- atau 8,68 % dari Anggaran Belanja Modal.

b. Efisiensi Belanja Barang (bahan, operasional, perjalanan dan pemeliharaan) Rp. 1.660.246.581,- atau 12,29 % dari Anggaran Belanja Barang.

2. Kerjasama Optimalisasi (KSO)

Selain dana APBN, Balai Inseminasi Buatan Lembang juga berhasil menandatangani Naskah Perjanjian Kerjasama Optimalisasi Tugas dan Fungsi dengan Pihak Ketiga (mitra kerja) dengan nilai sebesar Rp. 1.400.000.000,- (200.000 dosis @ Rp. 7.000,-). Dana tersebut berasal dari 4 mitra kerja KSO 2013-2014 yang diperuntukan bagi penyediaan bahan pokok produksi dan bahan/kegiatan lainnya sesuai dengan kesepakatan dalam naskah kerjasama serta rencana anggaran belanja (RAB).

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pertanian No. 72/Permentan/OT.140/7/2014 bahwa bahan produksi dari pihak ketiga dalam bentuk natura, maka dari total dana KSO sebesar Rp 1.400.000.000,- dana yang dikelola oleh BIB Lembang hanya sebesar Rp 1.001.000.000,- sesuai RAB.

Penerimaan dana KSO dari Pihak Ketiga sampai dengan 31 Desember 2014 Rp 920.150.000,- atau 91,90 % dari target Rp 1.001.000.000,-, yang sudah digunakan Rp 512.069.391,- (51,10%). Saldo Rp 408.080.609,-

(5)

Tabel 2. :

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KERJASAMA OPERASIONAL (KSO) BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG

PER 31 DESEMBER 2014

NO URAIAN Target PENERIMAAN

Prod & Dist

TARGET REALISASI KEKURANGAN

KSO (Dosis)

s/d bulan lalu Bulan ini s/d Bulan ini

1 2 3 4 5 6 7 8 (4-7) KSO TAHUN 2014 1. GKSI KORDA JABAR 30.000 168.000.000,- 168.000.000,- - 168.000.000,- 2. KPRI GUYUB RUKUN 60.000 235.200.000,- 58.800.000,- 294.000.000,-3. CV. GUYUB RUKUN 60.000 294.000.000,- 294.000.000,- - 294.000.000,-4. CV. SATO SARANA SEJAHTERA 50.000 245.000.000,- 159.250.000,- 4.900.000,- 164.150.000,- 80.850.000,- J U M L A H 200.000 1.001.000.000,- 856.450.000,- 63.700.000,- 920.150.000,-

80.850.000,-3. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2014 sebesar Rp 8.164.691.210,- atau 272,16% dari target Rp 3.000.000.000,-

Realisasi PNBP TA. 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp 3.072.930.253,- atau 60,35 % dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2013 sebesar Rp 5.091.760.957,-

(6)

Tabel 3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

No JENIS PENERIMAAN JUMLAH (Rp.)

I PENERIMAAN UMUM

1. Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 2. Jasa Giro

3. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL

4. Denda Keterlambatan

5. Pendapatan anggaran lain-lain

6. Pendapatan pemanfaatan BMN lainnya

3.401.690,- 5.336.771,- 7.806.008,- 55.498.691,- 1.560.000,- 2.475.000,-

JUMLAH PENERIMAAN UMUM 76.078.160,-

II PENERIMAAN FUNGSIONAL 1. Penjualan Hasil Peternakan :

- Semen Beku

- Hasil Usaha Kerjasama

2. Pendapatan Jasa Tenaga Kerja 3. Pendapatan Tenaga lainnya 3. Pendapatan pemindahtanganan 6.986.474.000,- 557.899.050,- 22.040.000,- 113.250.000,- 408.950.000,- JUMLAH PENERIMAAN FUNGSIONAL 8.088.613.050,-

JUMLAH I + II 8.164.691.210,-

4. Rekonsiliasi Keuangan

Rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran untuk bulan Desember 2014 antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BIB Lembang dengan Kantor Pelayanan

(7)

Perbendaharaan Negara Bandung I sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara telah dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2015 dimana KPA menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran sebagai bahan rekonsiliasi, selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Negara menyediakan data transaksi dan Laporan realisasi anggaran berdasarkan SPM/STS yang disampaikan oleh KPA yang diproses menggunakan Sistem Akuntansi Umum (SAU), dengan hasil :

a. DIPA

Terdapat perbedaan NIHIL antara data SAU dengan data SAI dengan nilai sebesar NIHIL;

b. LRA

Terdapat perbedaan NIHIL antara data SAU dengan data SAI dengan nilai sebesar NIHIL;

c. NERACA

Terdapat perbedaan NIHIL antara data SAU dengan data SAI sebesar NIHIL.

Hasil Rekonsiliasi dituangkan kedalam Berita Acara Rekonsiliasi No. BAR-5099/ WPB.13/KP.022/2014, tanggal 8 Januari 2015 yang ditanda tangani oleh KPA BIB Lembang dan An. Kuasa Bendahara Umum Negara (Bambang Purwantara)

B. Neraca Keuangan 1. Neraca Keuangan

Neraca per 31 Desember 2014

ASET

a. Aset Lancar

(8)

b. Aset Tetap

Tanah Rp. 43.980.489.155,-

Peralatan dan Mesin Rp. 15.775.714.650,- Gedung dan Bangunan Rp. 9.840.363.600,- Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 717.780.450,- Aset Tetap Lainnya Rp. 7.000.000,- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp. (10.679.750.547,-)

Jumlah Aset Tetap Rp 59.641.597.308,-

c. Aset Lainnya

Aset Lain-lain Rp

103.892.000,-Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset lainnya Rp (103.892.000,-)

Jumlah Aset Lainnya Rp 0

JUMLAH ASET Rp 87.089.453.327,-

KEWAJIBAN

a. Kewajiban Jangka Pendek

Utang kepada Pihak Ketiga*) Rp 21.582.880,-

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Rp 21.582.880,-

*) Biaya langganan listrik

EKUITAS DANA

a. Ekuitas Dana Lancar

Cadangan Persediaan Rp 27.447.856.019,- Dana yang harus dibayarkan

Untuk pembayaran Utang Rp (21.582.880),-

(9)

b. Ekuitas Dana Investasi

Diinvestasikan Aset Tetap Rp 59.641.597.308,- Diinvestasikan Aset Lain Rp -

JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI Rp 59.641.597.308,-

JUMLAH EKUITAS DANA Rp 87.067.870.447,-

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Rp 87.089.453.327,-

c. Barang Milik Negara (BMN)

Posisi BMN dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Posisi BMN di Neraca per 31 Desember 2014

No Akun Uraian Jumlah

1 117111 Barang Konsumsi 483.292.804

2 117113 Bahan untuk Pemeliharaan 4.273.740

3 117114 Suku Cadang 359.353.525

4 117131 Bahan Baku 22.102.490.700

5 117199 Persediaan Lainnya 72.083.400

6 131111 Tanah 43.980.489.155

7 131311 Peralatan dan Mesin 15.775.714.650 8 131511 Gedung dan Bangunan 9.840.363.600 9 131711 Jalan, Irigasi dan Jaringan 717.780.450

10 131921 Aset Tetap Lainnya 7.000.000

11 132111 Kontruksi dalam pengerjaan 0

12 154112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan

0

(10)

C. Barang Milik Negara (BMN)

1. Inventarisasi dan Penilaian (IP) BMN

Barang Milik Negara (BMN) yang ada di BIB Lembang sejak berdirinya 3 April 1976 dikelola sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan reformasi bidang keuangan, barang milik negara yang dikelompokan sebagai aset, masuk pada Neraca dalam Laporan Sistem Akuntabilitas Instansi (SAI) sehingga dibutuhkan Inventarisasi dan Penilaian BMN yang akurat.

Untuk mendapatkan nilai aset yang dapat dipertanggung jawabkan, BIB Lembang telah mengundang Tim Inventarisasi dan Penilaian (IP) dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung.

IP dimulai tanggal 22 Januari 2008 dan berakhir tanggal 25 Januari 2008 dengan cara membandingkan hasil Laporan Barang Milik Negara Balai Inseminasi Buatan Lembang (tidak termasuk barang persediaan) dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan, dengan hasil sebagai berikut :

a. Nilai Barang Milik Negara Balai Inseminasi Buatan Rp 13.487.731.799,- per 25 Januari 2008

b. Nilai Hasil Perolehan dilapangan Rp 14.836.694.799,-

Selisih Rp 1.349.963.000,-

Pada saat itu, terdapat selisih karena ada 304 item barang inventaris dan 8 unit bangunan yang belum dimasukan kedalam SABMN, karena satker kesulitan dalam hal mengidentifikasi/kodefikasi barang hibah dari KSO serta droping dari Pusat, satu item salah kodefikasi barang, yaitu masjid dalam SABMN dikatagorikan bangunan bersejarah seharusnya masuk pada tempat ibadah permanen.

(11)

Setelah dilakukan IP, SABMN setiap tahun terus disempurnakan dengan mengentry semua item barang yang belum masuk sehingga per 31 Desember 2014 Nilai Aset termasuk persediaan menjadi Rp 87.089.453.327,- terdiri dari :

Aset tetap Rp 59.641.597.308,-,-

Persediaan Rp 27.447.856.019,-

Aset Lainnya Rp 0

2. Rekonsiliasi dengan KPKNL Bandung

Hasil rekonsiliasi dengan KPKNL Bandung pada tanggal 9 Januari 2014, dituangkan kedalam Berita Acara Pelaksanaan Rekonsiliasi Barang Milik Negara Periode Semester II Tahun Anggaran 2014 Nomor BAR-209/WKN.08/KNL.01/UPDATE TA.2014/2015 menunjukan bahwa Aset Tetap dan Aset Lancar pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan semester II - 2014 sebesar Rp 87.089.453.327,- terdiri dari :

- Tanah Rp. 43.980.489.155,-

- Peralatan dan Mesin Rp. 15.755.714.650,- - Gedung dan Bangunan Rp. 9.840.363.600,- - Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 717.780.450,- - Aset Tetap lainnya Rp. 7.000.000,- - Aset Lainnya Rp. 0,- - Ekstrakomptabel Rp. 13.465.144.057,-

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, maka pada tahun 2013 BMN berupa aset tetap, aset lainnya dan ekstrakomptabel telah mengalami akumulasi penyusutan sebagai berikut :

(12)

Aset Tetap

- Tanah Rp. 43.980.489.155,-

- Peralatan dan Mesin Rp. 9.119.481.596,-

- Gedung dan Bangunan Rp. 1.155.176.358,-

- Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 336.092.590,- - Aset Tetap lainnya Rp. 7.000.000,-

3. Laporan BMN

Selama tahun 2014 terjadi penambahan aset berupa barang inventaris baik yang berasal dari hasil pengadaan APBN maupun bersumber dari dana KSO :

Pengadaan DIPA : Rp. 5.016.131.182,- Hibah dari KSO : Rp. 117.979.000,- Disamping itu, ada juga pengurangan aset : a. Penghapusan peralatan dan mesin

- Satu unit kendaraan roda empat Merk/Type Isuzu/Panther KF 80, Tahun pembuatan 1999, Nomor mesin 7KO293529, Nomor rangka MHF11KF8000056379, Nomor Polisi D 1158 T, dalam kondisi rusak berat terjual Rp. 21.000.000,-

- Satu paket barang inventaris kantor sebanyak 2 (Dua) unit terdiri dari 15 (lima belas) Unit Insemination Device Merk IMV dan 5 (Lima) unit kursi besi terjual Rp. 150.000,-

b. Penghapusan ternak afkir/tidak layak bibit yang dijual dan disetor ke Kas Negara melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung, yaitu :

- Ferguson/30699/FH/804,5 kg terjual Rp. 19.000.000,- - Finerydan/306102/FH/905 kg terjual Rp. 21.000.000,-

(13)

- Blanch/40782/Brahman/944 kg terjual Rp. 21.900.000,- - Bullion/40784/Brahman/906 kg terjual Rp. 20.900.000,- - Barana/60881/Simental/873 kg terjual Rp. 20.200.000,- - N Dallas/60866/Simental/1035,5 kg terjual Rp. 24.000.000,- - W. Enzo/60996/Simental/984 kg terjual Rp. 21.700.000,- - B. Eddington/60998/Simental/935 kg terjual Rp. 21.000.000,- - Buster/609103/Simental/869 kg terjual Rp. 20.100.000,- - T. Coach/80754/Limousin/891 kg terjual Rp. 33.000.000,- - Achiever YR/80871/Limousin/994,5 kg terjual Rp. 36.500.000,- - G. Elgar/80894/Limousin/848,5 kg terjual Rp. 25.000.000,- - New Era/170806/Angus/822 kg terjual Rp. 23.000.000,- - Dream Time/170807/Angus/945 kg terjual Rp. 34.000.000,- - Zacaton/170809/Angus/907 kg terjual Rp. 33.500.000,- a. Dipotong paksa (terpaksa dijual karena kondisi ternak kritis, tidak melalui

KPKNL, hasil penjualan disetor ke Kas Negara seluruhnya sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)) :

- Fokker/30697/FH terjual Rp. 13.000.000,-

b. Kematian Ternak

- Manly/131115 (Kerbau Murah), tanggal 1 Agustus 2014, karena Ascites akibat Gagal Jantung

- Froghollow GS/80873 (Limousin) tanggal 23 September 2014, karena Sepsis akibat Hernia Inguinalis

- Ontoseno/190812 (Domba Texel) tanggal 18 Oktober 2014, karena Urolithiasis

(14)

- Filmore/30687 (FH) tanggal 25 November 2014, karena Displasia Abomasum Kanan dan Paralisa Kaki Belakang Kanan

(15)

III. SUBSTANTIF TEKNIS

a. Kegiatan Pemeliharaan Ternak

Pejantan yang dimiliki merupakan ternak-ternak unggul bersertifikat, sebagian besar merupakan ternak bibit impor yang dihasilkan dari pembibitan yang menerapkan “Good Breeding Practise”.

Per 31 Desember 2014 jumlah sapi pejantan yang dipelihara sebanyak 167 ekor, kambing sebanyak 17 ekor, domba 4 ekor dan kerbau 3 ekor, calon Bull FH 7 ekor.

Pejantan sapi terdiri dari : sapi perah FH 13 ekor; sapi potong 154 ekor (Ongole 11 ekor, Brahman 13 ekor, Simmental 58 ekor, Limousin 57 ekor, Angus 5 ekor, Madura 5 ekor dan Aceh 5 ekor).

Kambing 17 ekor (Peranakan Ettawah 9 ekor, Boehr 6 ekor, Saanen 1 ekor, Alpine 1 ekor) dan Domba 4 ekor (Garut 3 ekor, Texel 1 ekor).

1. Penyiapan Pejantan

Pejantan Balai Inseminasi Buatan Lembang dipelihara dengan sangat intensif sehingga memiliki kebugaran dan vitalitas yang tinggi. Tujuannya adalah agar dapat ditampung maninya dengan volume dan kualitas yang layak proses, sehingga dapat diproduksi menjadi semen beku. Untuk mencapai kondisi tersebut, pengawasan terhadap perawatan dan kesehatan pejantan dilaksanakan setiap hari oleh pejabat fungsional baik oleh Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak), Medik Veteriner maupun Paramedik Veteriner.

2. Penyediaan pakan

Penyediaan pakan yang cukup dan berkualitas, mutlak diperlukan untuk menjamin agar kualitas semen yang dihasilkan memenuhi persyaratan untuk

(16)

diproses menjadi semen beku. Selama TA. 2014 kebutuhan pakan hijauan sebagian besar dapat dipenuhi dari kebun rumput yang ada di BIB Lembang berupa Rumput Gajah (Panisetum purpurium Var Taiwan) dan rumput Afrika (Cynodon plectostachyus). Pemenuhan hijauan makanan ternak ini berasal dari 19.000 m2 padang penggembalaan (Line Bull) yang ditanami rumput Afrika dan 178.999 m2 kebun rumput gajah var Taiwan yang terletak di Kp. Pojok, Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat seluas 42.702 m2, Kasomalang seluas 53.923 m2, Desa Cikareumbi seluas 51.374 m2, Desa Bukanagara seluas 20.000 m2 dan kompleks BIB lembang seluas 11.000 M2.

Melanjutkan sistem manajemen kebun rumput sejak tahun 2011, pada tahun 2014 ini, diterapkan manajemen kebun HMT dengan pola rotasi panen berdasarkan pemetaan petak/block yang terbagi atas 56 petak sesuai umur panen. Pola ini mutlak diterapkan sehingga kualitas rumput pada kondisi nutrisi yang baik dan sangat palatabel dikonsumsi oleh pejantan.

Total pemberian hijauan selama TA 2014 sebanyak 3.633.760 kg yang terdiri dari 3.407.605 kg rumput gajah hasil panen dari kebun BIB, 112.880 kg rumput Afrika hasil panen kebun BIB, 23.947 kg rumput gajah yang berasal dari pembelian dengan pihak ketiga dan 113.275 kg jabon yang berasal dari pembelian dengan pihak ketiga. Selain pemberian rumput segar, diberikan pula rumput kering (Hay) R. Afrika yang digunakan sebagai persediaan pakan pada musim kemarau atau tambahan pakan sebelum diberikan konsentrat pada pagi hari.

Makanan konsentrat yang digunakan merupakan produksi pabrik dengan kadar protein 18,71 %, lemak 4,60 %, kadar Ca 0,59% serta P 0,6%. Setiap pejantan diberikan 3-6 kg/ekor/hari dengan 2 kali pemberian yaitu pagi dan siang hari.

(17)

Pemberian makanan konsentrat selama TA. 2014 sebanyak 279.818 kg (stock awal tahun 2014 sebanyak 126.759 kg; Pengadaan DIPA 2014 : 230.000 kg) penggunaan 2014 : 279.243 kg; Stock akhir tahun 2014 : 76.941 kg.

3. Kesehatan Ternak

Lingkup kegiatan perawatan kesehatan ternak meliputi kegiatan kontrol kesehatan ternak, penolakan penyakit, pencegahan penyakit, pengendalian, investigasi penyakit dan pengobatan penyakit serta pelaksanaan Biosecurity

pejantan.

a. Penolakan Penyakit

Dilakukan terhadap pejantan yang didatangkan dari luar baik melalui pengadaan, bantuan maupun hibah dari BPTU atau BET Cipelang dengan melakukan 2 kali pengujian terhadap minimal 10 macam penyakit yaitu pada saat dilapangan dan masa karantina. Hanya pejantan yang bebas penyakit dari 2 kali pengujianlah yang diperbolehkan diterima oleh BIB Lembang.

b. Kegiatan Pencegahan Penyakit

Sapi pejantan yang sudah ditampung, digembalakan di padang penggembalaan (line bull) selama 24 jam atau di carraousell (untuk kandang bawah) selama 4-5 jam agar dapat melakukan exercise yang bertujuan untuk menjaga kekuatan otot, memperoleh sinar matahari yang cukup, memelihara kesehatan kuku dan merangsang pembentukan hormon testosterone.

Sapi pejantan yang sudah melakukan exercise di line bull kemudian dimandikan dengan menggunakan deterjen, disemprot larutan anti

(18)

ektoparasit dan kuku direndam dalam larutan CuSO4 1 % selama + 15 menit.

Penanganan kesehatan sapi pejantan dan biosecurity secara umum dilakukan sebagai berikut :

1) Pemberian multi vitamin rutin secara injeksi atau per oral setiap bulan, yaitu bersamaan dengan dilakukannya penimbangan Berat Badan di awal bulan.

2) Pemberian makanan tambahan (feed supplement / feed additive) berupa kecambah kacang hijau 0,4 – 0,6 kg/hari/ekor dan campuran mineral dan vitamin (bubuk) 15 gram per ekor per hari dan pemberian mineral

Selenium (SE) 7 gram per ekor per hari.

3) Penyemprotan anti ektoparasit yang dilakukan sekali dalam dua bulan, yaitu pada minggu ke dua dan minggu ke empat.

4) Penyemprotan larutan desinfektan lantai dan dinding kandang yang dilakukan dua kali dalam sebulan, pada diminggu ke tiga dan keempat.

5) Untuk kesehatan kuku dilakukan intensifikasi dipping kuku dalam larutan CuSO4 1 % selama + 15 menit setiap hari termasuk pada hari libur oleh petugas Medik dan Paramedik.

6) Pemotongan kuku dilaksanakan setiap 2 – 4 bulan sekali oleh Tim Potong Kuku

7) Pencegahan masuknya penyakit menular dari luar lokasi dengan mewajibkan setiap pegawai dan pengunjung untuk mensucihamakan sepatu/alas kaki pada bak desinfektan yang disediakan didepan pintu

(19)

gerbang masuk BIB Lembang dan disetiap pintu masuk serta melakukan spraying disinfektan terhadap kendaraan yang masuk lingkungan balai.

8) Pemberian kapur (pengapuran) secara periodik dilakukan pada lantai alas dan sekitar kandang.

9) Pemberian obat cacing secara per oral yang dilakukan setiap 4 (empat) bulan sekali.

b. Kegiatan Pengobatan Penyakit

Pengobatan pada setiap pejantan yang mengalami gangguan kesehatan, dengan mengalokasikan waktu sesuai dengan keperluan pengobatan, yaitu :

1) Pengontrolan kondisi pejantan dikandang yang dilakukan dua kali sehari, pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin.

2) Pengobatan secara kontinyu dan terprogram oleh petugas Medik veteriner dan Paramedik veteriner didukung dengan pencatatan yang lengkap.

c. Kegiatan Pengendalian Penyakit

Pengendalian penyakit dilaksanakan dengan cara melakukan pemeriksaan/pengujian penyakit secara rutin bekerjasama dengan BBLITVET Bogor, BVet Subang dan PSSP IPB Bogor. Pada tahun 2014 dilakukan pemeriksaan/pengujian 2 (dua) kali secara aktif dan pasif, yaitu : 1) Pemeriksaan I (Aktif) dilakukan dengan mengirim spesimen sebanyak

201 sampel untuk dilakukan pengujian/pemeriksaan terhadap penyakit Brucellocis, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Trichomoniasis, Vibrocis (campylobacter), Enzootic Bovine Leucosis (EBL), BVD,

(20)

Leptospirosis, Helminthiasis, Paratuberculocis, dan Parasit darah serta pemeriksaan mineral darah sebanyak 201 ekor yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 2014.

2) Pemeriksaan II (Pasif) dilakukan dalam rangka surveilance penyakit dari BBVET Wates dan BVet Subang sebanyak 192 ekor dengan melakukan pengambilan spesimen darah, serum, preputium wash dan feses yang dilaksanakan pada tanggal 23-27 Oktober 2014 dengan jenis pemeriksaan terhadap penyakit yang sama diatas.

B. Kegiatan Produksi dan Distribusi Semen Beku

Target produksi semen beku berdasarkan kontrak kinerja tahun 2014 sebanyak 2.000.000 dosis.

1. Produksi Semen Beku

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja produksi semen beku yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian kinerja sangat berhasil dengan total produksi semen beku sebanyak 2.219.728 dosis atau telah mencapai 111% dari target kontrak kinerja 2.000.000 dosis (data terlampir) Bila dibandingkan dengan tahun lalu total produksi semen beku mengalami kenaikan sebesar 36.744 dosis. Hal tersebut merupakan indikator positip dengan semakin meningkatnya kualitas dan produktifitas individu pejantan.Produksi semen beku dalam 5 tahun terakhir relatif stabil dimana jumlah semen beku yang dihasilkan diatas 2 juta dosis/tahun. Puncak produksi pada tahun 2011 yang mencapai 2,6 juta dosis. Total produksi semen beku dalam 5 tahun terkahir berjumlah 11.495.135 dosis. Selengkapnya data produksi semen beku 5 Tahun terakhir dapat dilihat pada grafik .

(21)

Grafik 1. Produksi Semen Beku 2010-2014

2. Produksi Semen Beku Sexing

Pada tahun 2014 BIB Lembang melaksanakan produksi semen beku sexing dari pejantan bangsa FH, Simmental, Limousin, Ongole, Aceh dan Madura.

Produksi semen beku sexing dilaksanakan dari tanggal 8 Januari 2014 sampai dengan 2 Desember 2014 dan realisasi produksi seluruhnya sebanyak 19.590 dosis dari target 15.000 atau tercapai 130,6% dari target. Sexing terdiri dari 2 jenis, yaitu Sexing X sebanyak 14.637 dosis dan Sexing Y sebanyak 4953 dosis. Semen beku sexing yang diproduksi terdiri dari terdiri dari FH sebanyak 1.686 dosis, Simmental 9.861 dosis, Limousin 6.226 dosis, Ongole 1.393 dosis, Aceh 313 dosis, dan Madura 111 dosis. Lebih jelasnya dapat dilihat di grafik di bawah ini beserta jumlah sexing X dan Y pada masing-masing bangsa.

(22)

Grafik 2. Rincian Produksi Semen Beku Sexing Per Breed Tahun 2014

0

5000

10000

15000

20000

Σ

Y

X

3. Distribusi Semen Beku

Distribusi semen beku Balai Inseminasi Buatan Lembang melalui tiga pola, yaitu : Subsidi /Hibah (DIPA), Kerjasama Optimalisasi dan Penjualan Langsung. Target distribusi hibah berdasarkan surat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 13021/SR.170/F/02/2014, tanggal 13 Februari 2014 sejumlah 370.000 dosis dan Kerjasama Optimalisasi Produksi dan Distribusi Semen Beku berdasarkan SK Penetapan Pihak Ketiga sejumlah 200.000 dosis.

Realisasi distribusi semen beku BIB Lembang tahun 2014 sebanyak 1.652.574 dosis atau telah mencapai 110,2% (sangat berhasil) dari target 1.500.000 dosis yang terdiri dari distribusi hibah sebanyak 370.250 dosis (100.07%) dari target 370.000 dosis, KSO sebanyak 306.930 dosis atau 153,47% dari target 200.000

(23)

dosis yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2014 sebanyak 188.000 dosis atau 94% dan Kerjasama Optimalisasi 2013 yang pelaksanaanya menyeberang ke tahun 2014 sebanyak 118.930 dosis, serta penjualan langsung sebanyak 975.394 dosis. Proporsi distribusi semen beku terdiridari 3 macam pola distribusi, yang dapat dilihat pada Grafik 3.

Grafik 3. Distribusi Semen Beku BIB Lembang Tahun 2014 Berdasarkan Pola Distribusi

1. Distribusi Semen Beku Subsidi / Hibah (DIPA)

Distribusi semen beku hibah menggunakan biaya yang berasal dari DIPA, alokasi distribusi sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 13021/SR.170/F/02/2014, tanggal 13 Februari 2014 tentang Alokasi Distribusi Semen Beku TA 2014 , surat Dirjen PKH No. 11122/TU.210/F/02/2014, BBPTU HPT Sapi Perah Baturraden No. 04017/TU.210/F2.E/8/2014 tentang penyebaran semen beku Uji Zuriat, dan Surat dari LIPI tentang pelaksanaan pengujian semen beku sexing di lapangan.

(24)

Target distribusi semen beku Hibah pada tahun 2014 sebanyak 370.000 dosis ke 31 provinsi di wilayah Indonesia, sedangkan realisasinya mencapai 300.250 dosis atau 100,07%.Rincian target dan realisasi distribusi semen beku DIPA seperti tercantum pada Tabel 5.

Tabel 5. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Hibah TA. 2014

No. Provinsi Distribusi Target

(dosis) Realisasi Distribusi (dosis) Prosen tase (%) Ket. 1 Sumatera Utara 23.500 23.500 100.00 1) 2 Sumatera Barat 22.900 22.900 100.00 1) 3 Jambi 15.000 15.000 100.00 1) 4 Riau 9.500 9.500 100.00 1) 5 Kepulauan Riau 1.500 1.500 100.00 1) 6 Bengkulu 9.700 9.700 100.00 1) 7 Sumatera Selatan 13.700 13.700 100.00 1) 8 Lampung 5.500 5.500 100.00 1) 9 Bangka Belitung 2.600 2.600 100.00 1) 10 DKI Jakarta 2.000 2.000 100.00 1) 11 Jawa Barat 37.500 38.336 102.23 1) 2) 12 Banten 6.500 6.500 100.00 1) 13 D I. Yogyakarta 26.900 27.030 100.48 1) 2) 14 Jawa Timur 26.000 26.316 101.22 1) 2) 15 Kalimantan Barat 12.000 12.000 100.00 1) 16 Kalimantan Tengah 4.500 4.500 100.00 1) 17 Kalimantan Selatan 6.000 6.000 100.00 1) 18 Kalimantan Timur 5.000 5.000 100.00 1) 19 Sulawesi Tenggara 8.000 8.000 100.00 1) 20 Sulawesi Utara 6.500 6.500 100.00 1) 21 Sulawesi Tengah 3.150 3.150 100.00 1) 22 Sulawesi Selatan 39.300 39.300 100.00 1) 23 Gorontalo 2.500 2.500 100.00 1)

24 Nusa Tenggara Timur 3.500 3.500 100.00 1)

25 Maluku 1.000 1.000 100.00 1)

26 Maluku Utara 1.250 1.250 100.00 1)

27 Papua 3.000 3.000 100.00 1)

28 Papua Barat 1.500 0 0.00 1)tidak

ada transpo

rtasi udara

29 Jawa Tengah 120 2)

(25)

31 PT. Naksatra Kejora Temanggung 40 2)

32 PT. Fajar Taurus, Sukabumi 40 2)

33 PT. Green Global, Sukabumi 40 2)

34 PT. Rayhan Dairy Farm, Bogor 120 2)

35 PT. Bogor Agro Lestari, Bogor 40 2)

36 PT. Nandini Parama Mukti,

Sukabumi 60

2)

37 PT. Greenfields Indonesia, Malang 40 2)

38 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

276 3)

JUMLAH 300.000 300.598 100.20

Dalam rangka penyelamatan plasma nutfah maka BIB Lembang berupaya selalu mendistribusikan semen beku bangsa sapi lokal (Brahman dan Ongole) melalui distribusi semen beku hibah terutama untuk wilayah introduksi IB dan wilayah sumber bibit. Adapun rincian distribusi semen beku hibah untuk masing – masing bangsa pejantan dapat terlihat pada grafik berikut.

(26)

2. Distribusi Semen Beku Melalui Kerjasama Optimalisasi

Kerjasama Optimalisasi produksi dan distribusi semen beku BIB Lembang pada tahun 2014 dilaksanakan dengan 4 mitra kerja dan target produksi dan distribusi sebanyak 200.000 dosis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi tahun 2013/2014 sebanyak 306.930 yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2013 sebanyak 118.930 dosis dan Kerjasama Optimalisasi 2014 sebanyak 188.000 dosis. Target dan realisasi distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi BIB Lembang dengan mitra kerja dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Kerjasama Optimalisasi TA. 2014

No. Mitra Kerja

Target Distribusi (dosis) Realisasi Distribusi (dosis) Prosen tase (%) Ket.

1 GKSI Jawa Barat 30.000 30.900 103.00

2 KPRI Guyub Rukun DIY 60.000 61.800 103.0

3 CV. Guyub Rukun DIY 60.000 61.800 103.0

4 CV. Sato Sarana Sejahtera DIY 50.000 33.500 67.0

JUMLAH 200.000 188.000 94.0

Kerjasama Optimalisasi 2014 masih berjalan sesuai perjanjian. Distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi jika dilihat menurut bangsa pejantan, penyerapan semen beku yang tinggi masih pada bangsa Simmental dan Limousin, dapat terlihat pada grafik berikut.

(27)

Grafik 5. Distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi Tahun 2014 berdasarkan bangsa pejantan

3. Penjualan Langsung

BIB Lembang pada tahun 2014 telah melakukan penjualan semen beku dengan harga jual sesuai PP Tarif No. 48 Tahun 2012 dan harga Rp.7.000,-/dosis untuk semen beku grade B, Rp. 8.000,_ Grade A, serta Rp. 36.000,-/dosis untuk semen beku sexing Grade B dan Rp.40.000,-36.000,-/dosis untuk semen beku sexing Grade A tentang tarif PNBP yang berlaku di lingkungan Kementerian Pertanian.

(28)

Penjualan semen beku BIB Lembang TA. 2014 tersebar ke beberapa daerah melalui instansi pemerintah, dan stake holder peternakan lainnya. Hasil penjualan semen beku TA. 2014 sebanyak 975.394 dosis (penjualan langsung dengan jumlah tertinggi sejak tahun 1976) telah disetor ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Penjualan semen beku setiap bulannya mengalami fluktuasi mengikuti permintaan dari lapangan seperti terlihat pada grafik berikut.

Grafik 6. Penjualan semen beku Tahun 2014

Permintaan semen beku yang tinggi untuk jenis sapi potong adalah bangsa Simmental dan Limousin tetapi penyerapan semen beku yang tertinggi masih pada sapi perah (bangsa FH), dapat terlihat pada grafik berikut.

Data penjualan semen beku untuk masing – masing bangsa dapat terlihat pada grafik berikut.

(29)

Grafik 7 Penjualan semen beku Tahun 2014 berdasarkan bangsa pejantan

4. Stock Semen Beku

Sampai dengan akhir Desember 2014, stock semen beku yang ada di Balai Inseminasi Buatan Lembang sebanyak 3.680.260 dosis. Rincian stock semen beku dapat dilihat pada Tabel 7. Hal ini menjadi tantangan untuk tahun 2015 agar BIB Lembang mempromosikan dan memasarkan semen beku.

(30)

Tabel 7. Stock Semen Beku Akhir TA. 2014

NO JENIS STOK (dosis)

1 ONGOLE 58.491 2 FH UNSEXING 559.406 3 FH SEXING 5.906 4 BRAHMAN 70.314 5 SIMMENTAL 772.831 6 SIMMENTAL SEXING 405 7 LIMOUSIN 859.074 8 LIMOUSIN SEXING 696 9 BLACK LIMOUSIN 11.514 10 BRANGUS 0 11 ANGUS 2.484 12 MADURA 3.443 13 AMZ 1.416 14 BELMOND RED 378 15 HEREFORD 29 16 S. GERTUDIS 68 17 SAHIWAL 1.185 18 DOMBA GARUT 25.979 19 DOMBA WONOSOBO 12.246 20 KAMBING PE 1.833 21 KAMBING BOER 99 22 KAMBING SAANEN 4.100 23 KAMBING ALPINA 13.572 JUMLAH 2.405.469

(31)

C. Kegiatan Pengembangan IB

Selain produksi dan pemasaran benih unggul ternak, tugas pokok BIB Lembang adalah Pengembangan Inseminsai Buatan (IB). Sebagai pelaksanaan dari tugas pokok tersebut, BIB Lembang sejak tahun 2010 melaksanakan kegiatan “Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis Inseminasi Buatan”.

Melanjutkan sukses penyelenggaraan Bimtek Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis IB Tahun 2010-2013 dan berdasarkan tingginya animo masyarakat terhadap pelatihan dan edukasi peternakan, selama tahun 2014, telah dilaksanakan 10 Angkatan Bimtek Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis IB, yang terdiri dari 3 angkatan Bimtek Inseminator dan 4 angkatan Bimtek PKb dan 3 angkatan Bimtek ATR. Target peserta adalah 300 orang, terealisasi 300 orang. Untuk Bimtek Inseminator telah dilaksanakan 3 (tiga) angkatan, yaitu :

1. Angkatan I dilaksanakan tanggal 03 s.d 16 April 2014 diikuti oleh 30 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kasubdit Kelembagaan Direktorat Budidaya Ternak yaitu Ir. Wignyo Sadwoko.

2. Angkatan II dilaksanakan tanggal 22 Mei s.d 04 Juni 2014 diikuti oleh 25 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kasi Yantek Produksi Semen yaitu : Ir. Supraptono.

3. Angkatan III dilaksanakan tanggal 12 s.d 25 Agustus 2014 diikuti oleh 35 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P.

(32)

Untuk Bimtek PKb telah dilaksanakan 4 (empat) angkatan, yaitu :

1. Angkatan I dilaksanakan tanggal 04 s.d 17 Maret 2014 diikuti oleh 27 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P.

2. Angkatan II dilaksanakan tanggal 19 Maret s.d 01 April 2014 diikuti oleh 35 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala Seksi Yantek Produksi Semen Ir. Supraptono.

3. Angkatan III dilaksanakan tanggal 10 s.d 23 Juni 2014 diikuti oleh 29 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala Seksi Yantek Produksi Semen Ir. Supraptono.

4. Angkatan IV dilaksanakan tanggal 16 s.d 29 September 2014 diikuti oleh 28 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Direktur Budidaya Ternak Ir. Fauzi Luthan.

Untuk Bimtek ATR telah dilaksanakan 3 (tiga) angkatan, yaitu :

1. Angkatan I dilaksanakan tanggal 22 April s.d 05 Mei 2014 diikuti oleh 31 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P.

2. Angkatan II dilaksanakan tanggal 27 Agustus s.d 09 September 2014 diikuti oleh 26 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Plh. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Krismono, SST.

3. Angkatan III dilaksanakan tanggal 01 s.d 14 Oktober 2014 diikuti oleh 34 orang peserta. Bimtek dibuka oleh Kepala BIB Lembang Drh. Oloan Parlindungan, M.P.

Realisasi peserta Bimtek Petugas Teknis Inseminasi Buatan berjumlah 300 orang dari target 300 orang, yang dilaksanakan selama 14 hari meliputi : 3 hari materi

(33)

teori dan praktek di ruang pelatihan, 5 hari materi praktek pada hewan betina di RPH, 5 hari praktek lapangan di daerah dan 1 hari evaluasi.

Selain itu BIB Lembang juga telah berhasil menyelenggarakan Bimtek Swadana sebanyak 130 orang yang terdiri dari 81 orang peserta Bimtek Inseminator, 16 orang peserta Bimtek PKb, 5 orang peserta Bimtek ATR, dan Handling Semen Beku 8 orang, serta Bimtek Inseminator Internasional sebanyak 20 orang berasal dari Malaysia.

D. Kegiatan Monitoring, Evaluasi IB dan Pemetaan Distribusi Semen Beku

Kegiatan monitoring dan evaluasi IB dilaksanakan di 26 provinsi bertujuan untuk : monitoring dan evaluasi kegiatan IB, memantau penggunaan semen beku (pemetaan), menjaring informasi kebutuhan semen beku tahun 2015, pembinaan BIBD, berinteraksi secara langsung dengan pemakai dan promosi produk BIB Lembang.

E. Kegiatan KSO

Kerjasama Optimalisasi tugas dan fungsi BIB Lembang pada tahun 2014 dilaksanakan dengan 4 mitra kerja dan target produksi dan distribusi sebanyak 200.000 dosis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi sebanyak 306.930 yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2014 sebanyak 188.000 dosis dan realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi tahun 2013 sebanyak 118.930 dosis.

(34)

F. Tingkat Keberhasilan IB

Tingkat keberhasilan IB dapat diukur dari Angka S/C (service per conception), yaitu jumlah pelayanan IB untuk menghasilkan satu kebuntingan dan Conseption Rate (CR) merupakan persentase kebuntingan akseptor yang diinseminasi.

Simulasi bibit (pedet) yang dihasilkan dari hasil inseminasi buatan berdasarkan distribusi semen beku DIPA BIB Lembang sebanyak 370.250 dosis diperoleh data rata-rata :S/C 1,9 dan C/R 59,6% (hasil sinkronisasi berahi BIB Lembang TA. 2014) Σ kebuntingan = Σ straw = 370.250 = 194.868 S/C 1,9

Σ kelahiran = 85% X Jumlah Kebuntingan

= 85% X 194.868

= 165.638

Σ anak = 165.638

Σ calon bibit = 85% X 165.638

= 140.792 ekor dengan asumsi 60% jantan dan 40% betina :

Bibit induk (breeding stock) = 40% X 140.792 ekor

= 56.317 ekor

Bibit sebar (untuk penggemukan) = 60% X 140.792 ekor

= 84.475 ekor

(35)

G. Output, Outcome, Benefit, Impact

Selama tahun 2014 telah diproduksi sebanyak 2.219.728 dosis dan disitribusikan sebanyak 1.652.574 dosis semen beku yang merupakan output kegiatan, sementara outcome, BIB Lembang mampu melayani 31 provinsi, 4 mitra KSO tahun 2014 serta 88 konsumen penjualan langsung.

Berdasarkan asumsi rata-rata S/C 1,9 dan CR 59,6 % maka akan diperoleh kebuntingan sebanyak 869.776 ekor, angka kelahiran 518.386 ekor sebagai

benefit. Jumlah kelahiran tersebut dapat diasumsikan akan menjadi 207.354

breeding stock dan 311.032 commercial stock, adapun Impact sebagai dampak dari pelaksanaan IB swadana adalah :

a. Penyerapan tenaga kerja dan kemandirian petugas

Dari 1.652.574 dosis semen beku yang didistribusikan, membutuhkan 1.650.921 pelayanan IB (0,1% losses). Apabila setiap pelayanan IB, Inseminator memperoleh jasa rata-rata Rp. 30.000,- maka terdapat dana sebesar Rp 49.527.630.000,-. Dengan asumsi jasa inseminator Rp 1.500.000,-/bulan atau Rp18.000.000,- tahun, akan mampu menyerap Inseminator sebagai tenaga mandiri sebanyak 2.752 orang

b. Peningkatan pendapatan masyarakat

Perkiraan kontribusi dari penjualan pedet hasil IB adalah sebesar Rp 5.287.538.000.000,- terdiri dari :

- Penjualan bibit jantan umur 1 tahun sebesar Rp 3.421.352.000.000,- (311.032 ekor x Rp 11.000.000,-)

- Penjualan bibit betina umur 1 tahun sebesar Rp 1.866.186.000.000,- (207.354 ekor x Rp 9.000.000,-)

(36)

IV. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan dengan memanfaatkan data kinerja internal dan data kinerja eksternal, baik data primer maupun data sekunder. Kinerja kegiatan yang diukur yang bersifat stratejik, merupakan hasil suatu kegiatan (outcome), bermanfaat (benefit) bagi tujuan program serta berdampak (impact) pada kepentingan masyarakat peternakan. Pengukuran Kinerja Kegiatan BIB Lembang TA. 2014 telah terinci pada Indikator kinerja kegiatan, meliputi :

1. Tersedianya bahan dan sarana produksi semen beku, 2. Terkelolanya Gaji, Tunjangan, Uang Makan dan TKK PNS, 3. Terselenggaranya kegiatan perkantoran,

4. Terpeliharanya sarana prasarana, 5. Tersedianya prasarana kerja.

B. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja dilakukan terhadap pencapaian indikator kinerja kegiatan dengan cara menganalisis output dengan input dan penilaian efektivitas kegiatan, tujuan dan hasil, manfaat dan dampak dari kegiatan/program, dengan membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, antara lain :

1) Tersedianya bahan dan sarana produksi semen beku, berupa mini straw, liquid nitrogen, vaksin/obat-obatan ternak, makanan konsentrat, bahan peralatan kebun, bahan peralatan ternak, feed suplemen, pupuk urea, phospat, NPK, KCL, bahan pokok produksi, bahan penunjang produksi, bahan penunjang lab, bahan penampungan semen.

(37)

Terlaksananya operasional pemotongan rumput, kebun HMT, peremajaan kebun rumput, pelelangan, pengiriman semen beku, pemeliharaan ternak, pembuatan hay, penanaman rumput, penyediaan hijauan (rumput), kegiatan lab uji mutu dan SMM, peningkatan SDM, pemeliharaan kebun HMT, terbayarnya insentif pelaksanaan PNBP, terselenggaranya dan terfasilitasinya kegiatan SPI dan telah direalisasikan sesuai kebutuhan dan efisien.

2) Terkelolanya Gaji, Tunjangan, dan Uang Makan. Anggaran untuk Gaji, Tunjangan, Uang Makan Pegawai dan Lembur PNS disediakan sebesar Rp. 4.955.879.000,- dengan realisasi Rp. 4.892.966.557,- dengan jumlah pegawai pada awal tahun 84 orang, ditambah pegawai baru CPNS 4 orang sehingga pada akhir tahun jumlah pegawai sebanyak 88 orang.

3) Terselenggaranya kegiatan perkantoran berupa pemenuhan keperluan sehari-hari perkantoran, pengiriman surat-surat dinas, pembayaan honor pengelola keuangan, panitia/tim/petugas, pembayaran biaya langanan listrik, telepon, internet, fasilitasi perjalanan dinas, tersedianya pakaian (SATPAM, Pakaian Teknis, Pakaian Laboratorium) dapat terpenuhi dan terlaksanan dengan baik serta efisien.

4) Terpeliharanya sarana prasarana berupa gedung dan bangunan, halaman dan lingkungan, tempat penjemuran rumput, jalan, kandang ternak dan terpeliharanya peralatan dan mesin.

5) Tersedianya prasarana kerja berupa terlaksananya renovasi kandang biosecurity, terlaksananya pembuatan pagar biosecurity, terlaksananya belanja modal peralatan dan mesin, terlaksananya pengerasan jalan kebun rumput dan terlaksananya pemagaran kebun rumput.

(38)

C. Analisis Akuntabillitas Kinerja

Pada saat ini BIB Lembang memiliki sarana/prasarana, teknologi, laboratorium, ternak pejantan unggul dan sumberdaya manusia yang handal dan berpengalaman sebagai input (masukan) yang menjadi modal dalam menjalankan program/kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Program/kegiatan pokok dilaksanakan dengan dukungan sumber dana APBN/DIPA TA. 2014 dan dari mitra kerja (KSO) mampu menghasilkan semen beku sebagai output sebanyak

2.219.728 dosis, pemasaran dan distribusi semen beku ke daerah-daerah sebagai

outcome TA. 2014 sebanyak 1.652.574 dosis, PNBP yang disetor ke Kas Negara, TA. 2014 sebesar Rp. 8.164.691.210,-

Perbandingan output dan input :

Nilai realisasi produksi semen beku TA. 2014 sebanyak 2.219.728 dosis, atau (@ Rp 7.000,-/dosis) = Rp 15.538.096.000,- PNBP yang disetor ke Kas Negara Rp 8.164.691.210,- maka jumlah nilai output TA. 2014 sebesar Rp 23.702.787.210,- Realisasi APBN (DIPA) TA. 2014 sebesar Rp 24.824.412.431,- Belanja Modal Rp 5.327.598.200,- maka nilai input TA. 2014 sebesar Rp 19.496.814.231,-

Nilai Surplus Kinerja TA. 2014 adalah (Rp 23.702.787.210,- minus Rp 19.496.814.231,-) = Rp 4.205.972.979,-

Peranan stratejik BIB Lembang dalam hal menyediakan benih unggul ternak (semen beku) sangat besar. Jika semen beku harus dibeli (import) dari luar negeri dengan harga Rp 200.000,- per dosis, maka BIB Lembang telah ikut menghemat devisa Negara sebesar Rp 443.945.600.000,- (2.219.728 dosis x Rp 200.000,-); Disisi lain peternak akan merasakan dampak (Impact) dari kegiatan produksi semen beku BIB Lembang, yaitu hasil ternak keturunan IB pertumbuhan/

(39)

perkembangan berat badannya lebih cepat dan nilai jual ternaknya lebih mahal, sehingga pendapatan peternak meningkat.

D. Akuntabilitas Keuangan

Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk peningkatan populasi ternak. Melalui kegiatan IB, penyebaran benih unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan peternak. Guna mendukung program tersebut, BIB Lembang mendapat tugas untuk menyediakan benih unggul ternak sebanyak 2.000.000 dosis berupa semen beku dengan anggaran Dana DIPA sebesar Rp. 27.054.847.000,- terdiri dari Rupiah murni Rp. 24.789.205.000,- dan PNBP Rp. 2.265.642.000,-

Pengelolaan dana APBN (Rupiah Murni maupun PNBP) dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan sesuai prinsip dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

E. Apresiasi terhadap Kinerja BIB Lembang 2014

Penataan sistem kerja BIB Lembang telah menghasilkan dinamika intern yang solid, efisien, efektif, ekonomis dan tertib serta berhasil menunjukan capaian kinerja yang signifikan. Apresiasi dan pengakuan dalam bentuk penghargaan dan nilai pada tahun 2014 sebagai berikut :

1. Dapat mempertahankan sebagai Unit Kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

Untuk ke-enam kalinya secara berturut-turut BIB Lembang mampu mempertahankan sebagai ”Unit Kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi” yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Predikat ini memperkuat komitmen

(40)

intern yang telah lama dicanangkan untuk terus konsisten membangun sistem yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

2. Piagam Penghargaan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Sebagai apresiasi atas perannya didalam mendukung Program Swasembada Sapi dan Kerbau (PSDS/K) Tahun 2014, Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan sebagai salah satu UPT dari 2 UPT di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memperoleh penghargaan sebagai ”UPT Berprestasi” pada Tahun 2014.

Dengan penghargaan ini BIB Lembang ”terbukti” berkinerja sesuai visinya, antara lain sebagai Balai yang Berprestasi.

3. Piala SPI Terbaik I Satlak PI Tingkat Eselon III Tahun 2014.

Setelah satu tahun terlewat pada tahun 2013 Satlak PI BIB Lembang tanpa memperoleh penghargaan apapun, akhirnya atas kerja keras seluruh pegawai BIB Lembang Piala SPI Terbaik I Satlak PI Tingkat Eselon III diraih kembali.

4. Memperpanjang Sertifikat ISO 9001 : 2008 pada saat Re-akreditasi

Penerapan sistem manajemen mutu yang mengacu pada Standar Internasional ISO 9001 : 2008 telah mendapat sertifikat dari SAI Global pada tanggal 11 Desember 2010 dengan nomor sertifikat : QEC28321 dan Certification body for Quality System LSSM-009-IDN dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan diperpanjang melalui reakreditasi sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, pada tanggal 19 November 2014 yang berlaku hingga 10 Desember 2016.

5. Mempertahankan Sertifikat ISO 17025 : 2005

Sertifikat ISO 17025 : 2005 yang telah disandang sejak tanggal 21 Juli 2011 KAN telah melaksanakan accesment secara berkelanjutan, sehingga Sertifikat Akreditasi dengan nomor LP-329-IDN dapat dipertahankan dengan masa

(41)

berlakunya sampai 21 Juli 2015. Hasil accesment ini, sebagai dasar untuk menerbitkan hasil uji mutu semen ber-logo KAN.

6. Capaian Kinerja ”Baik”

Hasil penilaian dari monev pembangunan peternakan 2013 – 2014 untuk BIB Lembang yang disusun oleh Universita Gadjah Mada, Yogyakarta menunjukan :

a. Secara keseluruhan kinerja pembangunan peternakan untuk BIB Lembang untuk tahun anggaran 2014 adalah ” BAIK”.

b. Hal ini berarti hampir seluruh kegiatan yang terkait dengan peningkatan pelayanan prima pada masyarakat peternakan sudah berjalan dengan baik.

(42)

V. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN SPI

A. Lingkungan Pengendalian 1. Organisasi

a. Bagan Organisasi

Terdapat 3 (tiga) Bagan/Struktur Organisasi di tahun 2014, yaitu :

- Bagan Organisasi Struktural ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002, tanggal 16 April 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja BIB Lembang dan disempurnakan dengan Permentan Nomor : 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan tanggal 24 Mei 2013

- Bagan Organisasi Pengelola Keuangan ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor 01/Kpts/OT.210/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Bagan Organisasi Satlak PI ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor 109/Kpts/KP.340/F2.J/8/2014, tanggal 1 Agustus 2013;

b. Organisasi Pendukung

- Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 12/Kpts/Kp.340/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Panitia Pengawas dan Penerima Hasil Pekerjaan, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 13/Kpts/Kp.340/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Admin Agency e-Procurement ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 15/Kpts/OT.160/F2.J/07/2010, tanggal 2 Januari 2014;

(43)

- Panitia Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Inseminator, PKB/ATR dan Supervisor, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 17/Kpts/KP.360/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Tim Satuan Pelaksana Sinkronisasi Berahi, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 18/Kpts/KP.360/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Pengurus/Penyimpan BMN, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 19/Kpts/KP.340/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Pramu Gudang, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 05/Kpts/Kp.340/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai (PPABP), ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 06/Kpts/Kp.340/F2.J/01/ 2014, tanggal 2 Januari 2014;

- Penanggung Jawab Pool Kendaraan, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 07/Kpts/Kp.340/F2.J/01/201, tanggal 2 Januari 2014;

- Petugas Unit Akutansi, ditetapkan dengan Keputusan KPA BIB Lembang Nomor : 09/Kpts/Kp.340/F2.J/01/201, tanggal 2 Januari 2014;

- Tim Implementasi Sisitem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 111/Kpts/Kp.340/F2.J/8/ 2014, tanggal 1 Agustus 2014;

- Tim Pengelola Sistem Informasi dan Komunikasi, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 25/Kpts/Kp.340/F2.J/04/2011, tanggal 1 April 2011;

(44)

- Tim Penyusun Warta BIB Lembang, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 163/Kpts/OT.160/F2.J/10/2012, tanggal 24 Oktober 2014;

- Tim Kerja Penyusunan Laporan-Laporan Wajib Tahun 2014 dan ROK 2014, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 128/Kpts/Kp.340/F2.J/12/2014, tanggal 12 Desember 2014;

c. Susunan Personalia

- Personalia pejabat struktural berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 4489/Kpts/Kp.330/7/2013, tanggal 15 Juli 2013 Drh. Oloan Parlindungan, M.P. diangkat sebagai Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang, sehingga Pejabat Struktural menjadi :

Kepala Balai : Drh. Oloan Parlindungan, M.P Kepala Subbagian Tata Usaha : Sudirman, BA

Kepala Seksi Yantek Pemeliharaan Ternak: Drh. IGP. Ngurah Raka Kepala Seksi Yantek Produksi Semen : Ir. Supraptono

Kepala Seksi Jasa Produksi : Lina Widyawati, S.Pt. M.Si

- Terhitung mulai tanggal 1 November 2013 Sudirman, BA, Kepala Sub Bagian Tata Usaha telah memasuki masa purnabakti, sampai pada saat laporan ini dibuat, belum ada pejabat Kepala Sub Bagian Tata Usaha definitif.

- Berdasarkan Surat Perintah Kepala Balai Inseminasi Buatan Nomor : 01008/Kp.340/F2.J/11/2013 tanggal 1 November 2013 diperintahkan kepada :

(45)

1. Ir. Supraptono, disamping tugas jabatannya sebagai Kepala Seksi Yantek Produksi Semen juga sebagai Plt. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

2. Krismono, SST, disamping tugas jabatannya sebagai Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan juga sebagai Plh. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

- Personalia Pejabat Pengelola Keuangan ditetapkan oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Nomor : 5174/Kpts/KU.410/12/2013, tanggal 23 Desember 2013, yaitu : KPA : Drh. Oloan Parlindungan, M.P.; Bendahara Pengeluaran Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt. dan Bendahara Penerimaan Lina Eka Nuryulianti, A.Md.

- Berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor : 05068/KU.510/F1/03/2014 tanggal 05 Maret 2014 bahwa penetapan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) dilakukan di tingkat satker yaitu dengan Keputusan Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang selaku Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : 04/Kpts/KP.340/F2.J/01/2014 yaitu : PPK : Wulandini Solihah, S.Pt. dan PPSPM : Krismono, SST.

- Personalia Satlak PI ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 109/Kpts/Kp.340/F2.J/8/2014, tanggal 1 Agustus 2013 dengan susunan : Penanggung jawab Kepala BIB Lembang; Ketua merangkap anggota Kepala Sub Bagian Tata Usaha; Anggota : Kasi Yantek Pemeliharaan Ternak; Kasi Yantek Produksi Semen; Kasi Jasa Produksi; Pejabat Pembuat Komitmen; Ketua ULP; Pengelola SAI (SAK); Pengelola SIMAK-BMN; Pengelola Monev & Penyusunan LAKIP;

(46)

Koordinator Medik Veteriner; Koordinator Paramedik Veteriner; Koordinator Pengawas Bibit Ternak; Koordinator Pengawas Mutu Pakan.

- Personalia Lab Uji 17025 : 2005 : Pimpinan Puncak Drh. Oloan Parlindungan, M.P; Manajer Mutu Drh. Emi Rochmiati, Manajer Teknis Ir. Astuti Witarsa, Manajer Administrasi Krismono, SST dibantu oleh para Deputi dan Penguji.

- Personalia system manajemen mutu ISO 9001 : 2008 : mengacu pada personalia Struktural dan fungsional Balai, kecuali jabatan Wakil Manajemen yang dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha

- Semua pegawai telah ditunjuk untuk menduduki suatu jabatan/tugas berdasarkan Surat Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor 02/Kpts/KP.340/F2.J/01/2014, tanggal 2 Januari 2014.

- Dasar penunjukan/penempatan pegawai terutama didasarkan atas pertimbangan kompetensi (knowledge & skill) dan sikap (attitude) pegawai.

d. Sosialisasi dan Evaluasi

- Sosialisai organisasi disampaikan kepada seluruh pegawai pada awal tahun dan pada setiap kesempatan pertemuan/rapat.

- Evaluasi Jabatan; telah disusun “Informasi Faktor Jabatan” dan “Hasil Evaluasi Jabatan” dengan mengacu pada Permen PAN dan RB Nomor 34 Tahun 2012 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan dengan menggunakan metode “FES” (Factor Evaluation System), meliputi 1 (satu) Jabatan Struktural eselon III; 4 (empat) Jabatan eselon IV, dan 17 (tujuh belas) Jabatan Fungsional Umum.

(47)

2. Prosedur

a. Prosedur kerja telah dibuat dan ditetapkan oleh Kepala Balai dalam format Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengacu pada peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/21/M.PAN/11/2009, tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan.

b. Prosedur Operasional Standar (POS) untuk penerapan sistem manajemen mutu dengan format sesuai Standar Internasional ISO 9001 : 2008.

c. Dokumen Prosedur (DP) untuk Laboratorium Pengujian dalam penerapan Standar Internasional ISO 17025 : 2005

3. Sumber Daya Manusia

a. Pembinaan Anti Korupsi

Pembinaan Anti Korupsi senantiasa selalu dilakukan dengan berbagai metode dan cara. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memperoleh sumber daya manusia yang amanah ialah yang bekerja dengan penuh keikhlasan, taat kepada peraturan perundang-undangan, serta siap bertanggung jawab dunia akhirat, sehingga tujuan akhir penerapan SPI, yaitu terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, ekonomis dan akuntabel, dapat diwujudkan.

b. Penerapan Absensi Elektronik

Salah satu upaya penegakan disiplin pegawai adalah dengan penggunaan system absensi elektronik sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 06/Permentan/ OT.140/1/2010, tanggal 22 Januari 2010 tentang Pedoman Peningkatan Disiplin Pegawai. Untuk itu

(48)

sejak 1 April 2010 BIB Lembang telah melaksanakan system absensi elektronik dengan menggunakan Fingger Print sampai sekarang (2014).

c. Peningkatan Semangat dan Gairah Kerja

- Pemberian motivasi dan siraman rohani melalui “mutiara hikmah” dalam pesan apel pagi yang disampaikan pada setiap hari senin.

- Mengadakan acara pembekalan rohani menjelang bulan suci Ramadhan;

- Menyelenggarakan Pembinaan SDM BIB Lembang di Pulau Seribu Jakarta. Dalam upaya menumbuhkan kebersamaan dan membangun kekompakan tim.

- Memberikan perjalanan dinas secara bergiliran kepada semua pegawai untuk melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan IB, Pemetaan Distribusi dan Pengujian Semen Beku ke 26 propinsi/wilayah IB.

- Memberikan perjalanan dinas secara bergiliran kepada pegawai yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan Monitoring data keturunan

Candidat Bull (Daughter Cow) dalam kegiatan Progeny Sapi Perah

- Memberikan kesempatan kepada pegawai yang memiliki kemampuan untuk memberikan materi/mengajar pada Diklat/Bimtek/Pertemuan baik didalam maupun diluar kantor

- Memberikan kesempatan kepada pegawai yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembinaan BIB Daerah.

d. Peningkatan Disiplin

- Memberikan hasil/print out absensi dengan finger print setiap awal bulan berikutnya kepada masing-masing pegawai

(49)

- Menyelenggarakan Upacara Bendera setiap tanggal 17 dan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 69 tanggal 17 Agustus 2014.

e. Peningkatan Kemampuan

- Tugas Belajar : D IV. di STPP Cinagara, Bogor = 1 orang;

- Ijin Belajar :S3= 1 Orang

- Diklat/Bimtek : 22 orang, terdiri dari :

1. Bimtek Pemeriksa Kebuntingan (PKb) = 4 orang

2. Bimtek Aplikasi Sistem Laporan Bendahara Instansi (SiLaBi) = 1 orang

3. Diklat/Implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) = 1 orang

4. Bimtek Asisten Teknik Reproduksi (ATR) = 2 orang 5. Bimtek Penyusutan Arsip = 1 orang

6. Diklat Dasar Fungsional Paramedik Veteriner = 2 orang 7. Diklat Dasar Fungsional Medik Veteriner = 1 orang 8. Diklat Prajabatan Golongan III = 2 orang

9. Diklat Prajabatan Golongan II = 2 orang

10. Diklat Teknis Manajemen Hijauan Pakan Ternak Bagi Petugas = 2 orang

11. Bimtek Inseminator = 2 orang 12. Bimtek Transfer Embrio = 1 orang

4. Kebijakan

- Sejak diterbitkannya Sertifikat Akreditasi ISO 17025 : 2005 dari KAN tanggal 21 Juli 2011 dan setelah acessment pada tahun 2014, Laboratorium

(50)

Pengujian Mutu Semen BIB Lembang ”tetap” menerbitkan hasil uji mutu semen ber-logo KAN.

- Penanggung jawab kegiatan dan Wakil Manajemen memastikan bahwa semua dokumen/rekaman/catatan dan logsheet yang beredar adalah dokumen edisi resmi dan terkendali dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu yang mengacu pada Standar Internasional ISO 9001 : 2008;

B. Penilaian Resiko

Sebagai tindak lanjut temuan tim Audit kinerja Itjen Kementerian Pertanian, telah disusun :

1. “Petunjuk Teknis Kegiatan Strategis 2014” sebagai pedoman bagi pelaksana; yang dilengkapi dengan Tabel titik-titik kritis yang dapat menghambat pencapaian tujuan.

2. “Tabel Risiko Kegiatan Strategis”; yang merupakan akibat jika titik kritis tidak diantisipasi

3. ”Tabel Penanganan Risiko”; yang merupakan hasil analisis untuk mencegah terjadinya risiko.

Selain itu sebelumnya telah disusun “Kegiatan Strategis dan Identifikasi Risiko “ dan “KAK Rencana Pemantauan Penanganan Risiko”

Seluruh risiko yang telah didiskripsikan dipantau dan dievaluasi setiap minggu pada Pertemuan Evaluasi SPI.

(51)

C. Kegiatan Pengendalian 1. Kegiatan Pengendalian

a. Pertemuan SPI

Penyelenggaran pertemuan evaluasi SPI dilaksanakan setiap hari Rabu mulai pukul 13.00 sampai dengan selesai.

Pertemuan dihadiri oleh Ketua dan Anggota Satlak PI, serta seluruh penanggung jawab kegiatan baik teknis maupun administrasi dan Kepala Balai bertindak sebagai Pengarah.

Dalam pertemuan tersebut dievaluasi semua kegiatan yang telah direncanakan pada pertemuan sebelumnya dan apabila belum dilaksanakan dicari penyebabnya serta jalan keluar/rekomendasi-rekomendasi agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan.

Selain itu juga dievaluasi capaian kinerja disetiap seksi/subbagian serta para koordinator pejabat fungsional, baik secara kuantitatif (capaian Produksi, Pemasaran Semen Beku, dll.) maupun kualitatif (perkembangan kesehatan ternak, perkembangan hijauan pakan ternak, kompetensi dan sikap pegawai dll.)

b. Transaksi/kejadian penting selama Tahun 2014 meliputi :

- 07 – 09 Januari 2014 : Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2014, di Jakarta

- 27 – 29 Januari 2014 : Kunjungan Kepala Balai ke lokasi integrasi sapi sawit di PT. Sulung Ranch Kabupaten Kota Waringin Barat

- 27 – 30 Januari 2014 : Pertemuan Sosialisasi Pembibitan Kerbau di Bogor

(52)

- 17 – 18 Februari 2014 : Pertemuan Working Group On Agriculture, Food & Forestry Indonesia Australia di Bandung

- 20 – 22 Februari 2014 : Rakorteknas di Semarang

- 24 – 28 Februari 2014 : Forum Komunikasi Sinergitas UPT lingkup Ditjen PKH

- 3 Maret 2014 : Entry Meeting Audit BPK-RI T.A. 2012-2013

- 13 – 16 Maret 2014 : Pendampingan Kunjungan Wakil Menteri Pertanian ke Pangkalanbun

- 1 – 3 April 2014 : Rapat ekspose UPT lingkup Ditjen PKH

- 24 – 26 April 2014 : Launching bibit sapi Bali di Bali

- 2 – 4 Juni 2014 : Forum SPI di Bandung

- 4 – 13 Juni 2014 : Partisipasi Stand PENAS Malang

- 9 Juni 2014 : Partisipasi Stand Tepat Guna Jawa Barat

- 24 – 26 Juni 2014 : Pembinaan SPIP di Surabaya

- 18 – 20 Juni 2014 : Pameran Indo Livestock di Jakarta

- 23 Juni 2014 : Upacara Hari Krida Pertanian dan Penyematan Tanda Jasa Satya Lancana Karya Satya di Jakarta

- 25 – 26 Juni 2014 : Partisipasi Kontes Ternak Jawa Barat di Bandung

- 10 September 2014 : Roundtable meeting tentang Kajian Antisipasi Strategis Pengendalian Penyakit IBR di Indonesia di Jakarta

- 18 – 20 September 2014 : Pembinaan Anti Korupsi di Purwokerto

- 19 September 2014 : Rapat Koordinasi penyelesaian tanah milik BIB Lembang di Bogor

- 22 September 2014 : Pengambilan sapi pejantan dari BET Cipelang di Cipelang Bogor

(53)

- 8 – 9 Oktober 2014 : Pertemuan Uji Kompetensi Medik dan Paramedik Veteriner di Bogor

- 16 – 17 Oktober 2014 : Pertemuan Koordinasi Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Itjen Kementan di Bogor

- 5 – 8 November 2014 : Pameran Hari pangan Sedunia di Makasar

- 17 – 18 November 2014 : Rakernas Pembangunan Pertanian di Jakarta

- 19 – 25 November 2014 : Pameran MAHA di Malaysia

- 30 November – 3 Desember 2014 : Pengambilan Pedet Progeny di BBIB Singosari

- 1 Desember 2014 : Entry Meeting Audit BPK-RI di STPP Bogor

- 3 – 5 Desember 2014 : Gerakan Penerapan Revolusi Mental Anti Korupsi (PERMAK) menuju WBK di Jakarta

- 19 – 20 Desember 2014 : Study Banding ke Perusahaan Pembuat Konsentrat tentang gudang penyimpanan konsentrat

2. Penguatan Kegiatan Pengendalian

a. Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian:

Audit Kinerja atas DIPA dan KSO TA 2013 dan TA 2014 mulai tanggal 20 s.d. 27 Agustus 2014 (Ir. Noor Efendi, M.M, Sarijan, S.H., Drh. Rabiatul Adewiyah).

Laporan Hasil Audit diterima BIB Lembang pada tanggal 8 Oktober 2014, dengan 11 temuan dan telah ditindaklanjuti.

b. Tim Satlak PI Balai Inseminasi Buatan Lembang :

Tim Satlak PI BIB Lembang telah melakukan pengendalian intern triwulanan pada tahun 2014 :

(54)

- Pengendalian Intern Triwulan I dilaksanakan tanggal 01 – 04 April 2014 dengan Surat Perintah Kepala BIB Lembang No. 27015/KP.340/F2J/III/2014 tanggal 27 Maret 2014

- Pengendalian Intern Triwulan II dilaksanakan tanggal 01 – 07 Juli 2014 dengan Surat Perintah Kepala BIB Lembang No. 30001/KP.340/F2J/VI/2014 tanggal 30 Juni 2014

- Pengendalian Intern Triwulan III dilaksanakan tanggal 01 – 10 Oktober 2014 dengan Surat Perintah Kepala BIB Lembang No. 29008/KP.340/F2J/IX/2014 tanggal 29 September 2014

- Pengendalian Intern Triwulan IV dilaksanakan tanggal 02 – 09 Januari 2015 dengan Surat Perintah Kepala BIB Lembang No. 31002/KP.340/F2J/XII2014 tanggal 31 Desember 2014

D. Informasi dan Komunikasi

Informasi adalah data yang telah diolah yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi unit kerja/satker. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan symbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik

Komunikasi internal dan eksternal dilaksanakan oleh Satlak PI secara terus-menerus dan harus memiliki dampak yang nyata terhadap program/kegiatan termasuk penganggaran.

a. Penyampaian informasi intern dilaksanakan melalui penyampaian “Pesan Apel Pagi” setiap hari Senin/Rabu. Informasi pada Pesan Apel Pagi meliputi :

- Agenda Kegiatan; - Agenda Pertemuan;

Gambar

Tabel 1. Realisasi Anggaran Balai Inseminasi Buatan Lembang
Tabel 3.  Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Tabel 4. Posisi BMN di Neraca per 31 Desember 2014
Grafik 1. Produksi Semen Beku 2010-2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa intervensi susu tinggi protein pada subjek yang memiliki berat badan kurang dapat memicu rasa lapar dibandingkan dengan kelompok kon- trol, tetapi tidak berpengaruh

Minggu, 18 Maret 2012 sekitar pukul 09.00 WIB, pemilik kendaraan mengemudikan kendaraannya mobil penumpang Suzuki Carry dengan nomor kendaraan Z 951 W, dari rumah di

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Hak Bebas Royalti Non Ekskusif

KUMPULAN DENAH 36 LEBAR

Kompetensi Memiliki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis; ketrampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan

Terdapat 3 jenis tumbuhan yang menunjukkan angka presentase tertinggi, sebesar 99,6% yaitu suraung (Ocimum basilicum), jahe (Zingiber officinale), dan jambu batu

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan: 1) Hubungan antara manajemen diri dan interaksi siswa-guru dengan disiplin belajar; 2) Hubungan antara manajemen diri dengan

Dimana bahan grommet yang direncanakan nantinya dapat dicegah dan diestimasikan tidak akan terjadi kegagalan dalam proses pembentukannya.Hasil perhitungan dan