• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 3315.032/09/2016, 16 September 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

KOTA

PURWODADI

AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN

Pada Agustus 2016 terjadi deflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,25.

Inflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada 4 (empat) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,82 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan olahraga 1,28 persen. Sedangkan 3 (tiga) kelompok mengalami kenaikan, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok sandang 0,57 persen serta kelompok kesehatan 0,37 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2016 sebesar 1,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,44 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus 2016 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan pada Agustus 2016 terjadi deflasi 0,54 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,93 pada Juli 2016 menjadi 127,25 pada Agustus 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2016 sebesar 1,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,44 persen.

Inflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada 4 (empat) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,82 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan olahraga 1,28 persen. Sedangkan 3 (tiga) kelompok mengalami kenaikan, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok sandang 0,57 persen serta kelompok kesehatan 0,37 persen..

Kelompok komoditi yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi pada Agustus 2016 ada 3 (tiga) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,19 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,19 persen

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Purwodadi Agustus 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi bulan Agustus 2016 1) Tingkat Inflasi tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke tahun 3) Agustus 2015 Desember 2015 Agustus 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 124,22 125,47 127,25 -0,54 1,41 2,44 1 Bahan Makanan 130,14 133,89 135,59 -1,27 1,27 4,19

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 124,48 126,13 131,84 0,15 4,53 5,92

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 121,65 122,40 122,28 -0,82 -0,10 0,52

4 Sandang 114,55 114,58 118,43 0,57 3,37 3,39

5 Kesehatan 126,19 126,98 129,89 0,37 2,30 2,94

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 118,94 119,01 124,03 -0,02 4,22 4,28

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 127,35 127,39 123,61 -1,28 -2,97 -2,94

1) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2016 terhadap IHK Agustus 2015

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Deflasi Kota Purwodadi (2012=100) Agustus 2016 (%)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M -0,54

1. Bahan Makanan -0,24

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,03 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar -0,19

4. Sandang 0,03

5. Kesehatan 0,03

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,19

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwodadi Agustus 2015–Agustus 2016 112,00 115,00 118,00 121,00 124,00 127,00 130,00 133,00 136,00 139,00 142,00

Agt-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16 Agt-16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Deflasi Kota Purwodadi (2012=100) Agustus 2016 -0,55 -0,50 -0,45 -0,40 -0,35 -0,30 -0,25 -0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05 Umum Bah an mak anan Mak anan Jad i Per umah an San dang Kes ehat an Pen did ikan Tran spor A n d il ( %)

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Agustus 2016 mengalami deflasi 1,27 persen atau terjadi penurunan indeks dari 137,34 pada Juli 2016 menjadi 135,59 pada Agustus 2016.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 3 subkelompok mengalami inflasi dan 8 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 5,07 persen dan terendah subkelompok ikan diawetkan 1,02 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran 9,40 persen dan terendah subkelompok lemak dan minyak 0,10 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,24 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: wortel dan beras masing-masing 0,05 persen; daging ayam ras, petai, kelapa dan anggur masing-masing 0,04 persen; bayam dan pepaya masing-masing 0,03 persen; sawi hijau, labu siam, nangka muda dan kentang masing-masing 0,02 persen; melon, pir, telur ayam ras, semangka, buncis, jagung muda, salak, ketela pohon, emping mentah dan kol putih masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai merah 0,07 persen; apel dan tomat sayur masing-masing 0,04 persen; minyak goreng 0,03 persen; bawang merah 0,02 persen; bawang putih, bandeng segar, cabe hijau dan ketimun masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Agustus 2016 mengalami inflasi 0,15 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 131,64 pada Juli 2016 menjadi 131,84 pada Agustus 2016.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok ini, 1 (satu) subkelompok mengalami deflasi dan 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,80 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok tembakau, rokok dan minuman beralkohol sebesar 2,30 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah rokok kretek filter 0,04 persen dan rokok kretek 0,03 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir 0,03 persen.

3. Perumahan

,

Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Agustus 2016 mengalami deflasi 0,82 persen atau terjadi penurunan indeks dari 123,30 pada Juli 2016 menjadi 122,28 pada Agustus 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 (satu) subkelompok mengalami deflasi, 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi dan 2 (dua) subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok biaya tempat tinggal 1,48 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,18 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah pasir 0,20 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah sabun cair/cuci piring sebesar 0,01 persen.

(5)

4.

S a n d a n g

Kelompok ini pada Agustus 2016 mengalami inflasi 0,57 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,76 pada Juli 2016 menjadi 118,43 pada Agustus 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,10 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,03 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Agustus 2016 mengalami inflasi 0,37 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 129,42 pada Juli 2016 menjadi 129,89 pada Agustus 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok obat-obatan 2,27 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah obat dengan resep, obat gosok dan alat kontrasepsi masing-masing 0,01 persen

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada Agustus 2016 mengalami deflasi 0,02 persen atau terjadi penurunan indeks dari 124,05 pada Juli 2016 menjadi 124,03 pada Agustus 2016.

Dari 5 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 4 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok olahraga sebesar 0,94 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan deflasi relatif kecil yaitu 0,001 persen.. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah pakaian olahraga wanita mendekati 0,001 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada Agustus 2016 mengalami deflasi 1,28 persen atau terjadi penurunan indeks dari 125,20 pada Juli 2016 menjadi 123,61 pada Agustus 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok transpor sebesar 1,96 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah tarif travel 0,08 persen; angkutan antar kota 0,60 persen dan tarif angkutan dalam kota sebesar 0,05 persen.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2016 sebesar 1,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,44 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 3,62 persen dan 2,28 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Agustus 2014 terhadap Agustus 2013 dan Agustus 2015 terhadap Agustus 2014 masing-masing 3,73 persen dan 6,63 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke tahun Tahun 2014–2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Agustus 0,19 0,39 -0,54

2. Tahun kalender (Agustus) 3,62 2,28 1,41

3. Agustus terhadap Agustus (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 3,73 6,63 2,44

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Agustus) 2014-2016

Jan-Feb Jan-Mar Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Agt

Jan -0,80 -0,20 0,40 1,00 1,60 2,20 2,80 3,40 4,00 Inf las i (% ) 2014 2015 2016

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun 2014-2016

Perbandingan Inflasi Kota Purwodadi, enam kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

Pada Agustus 2016 dari 6 kab/kota SBH di Jawa Tengah, semua mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Purwokerto sebesar 0,51 persen dengan IHK 121,79 dan terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,18 persen dengan IHK 126,90. (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2016 Purwodadi, 6 kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

(2012=100) K o t a Agustus 2016 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Purwodadi 127,25 -0,54 2 Semarang 123,44 -0,21 3 Surakarta 121,36 -0,25 4 Tegal 121,83 -0,45 5 Purwokerto 121,79 -0,51 6 Cilacap 126,90 -0,18 7 Kudus 129,65 -0,48 Jawa Tengah 123,58 -0,28 Nasional 125,13 -0,02 Agt-Agt Jul-Jul Jun-Jun Mei-Mei Apr-Apr Mar-Mar Feb-Feb Jan-Jan 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 In fl a s i (% ) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

Referensi

Dokumen terkait

Dari berbagai komposit dengan fraksi volume serat yang berbeda terlihat bahwa pada komposit fraksi volume serat 50% terjadi perubahan nilai hambat panas terhadap temperatur

Secara umum dari pengamatan di atas bahwa perlakuan G (Pupuk anorganik + pupuk organik + mulsa jerami padi), dan E (anorganik + mulsa jerami padi), memberikan pengaruh

Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun

Dalam upaya membantu Credit Analyst dalam kegiatan pengambilan keputusan konsumen layak kredit, diperlukan sebuah model sistem pendukung keputusan berbasis komputer

Perilaku merokok seseorang menurut Mu’tadin (2003) sangat dipengaruhi oleh seberapa faktor antara lain: Faktor ekstrinsik yaitu Pengaruh orang tua salah satu penyebab tentang

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan Pendapatan Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga akan dapat memberikan gambaran yang jelas

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini dilakukan dalam empat siklus sesuai dengan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.. Presiden Republik