• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS

X IIS SMAN 1 KECAMATAN SULIKI

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

This research was background by the students' understanding of mathematical concepts is still low and the students lack motivation in learning mathematics. This study aims to determine how the motivation to learn math class X IIS SMAN 1 Suliki Subdistrict in the school year 2015/2016 to use the application of Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) and knowing if the students' understanding of mathematical concepts using the application of Cooperative Learning model Think Pair Share (TPS) better than understanding of the mathematical concepts of students use conventional learning. This type of research is experiment study, the population of the entire class X IIS SMAN 1 Suliki Subdistrict. The sampling technique is done randomly chosen is X IIS 2 as an experimental class and X IIS 1 as the control class. The instrument used in this study is the motivation questionnaire, and final tests students' understanding of mathematical concepts. Based on the results of questionnaires given to students, there is increasing student motivation in learning. As for the data analysis known that both samples classes of normally distributed and homogeneous. The results of hypothesis testing using t-test of the party obtained P-value = 0.005. P-value <α is α = 0.05, the research hypothesis was accepted with a confidence interval of 95%, it can be concluded that the understanding of the concept with the implementation of Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) better than understanding of the mathematical concepts that students use learning conventional in class X IIS SMAN 1 Suliki Subdistrict.

Key words: motivation, understanding of mathematical concept, think pair share PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini terlihat dari penggunaan ilmu matematika dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Belajar

matematika dapat melatih manusia menjadi lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak. Selain itu, melalui pembelajaran matematika dapat melatih manusia berpikir secara logis, analitis, kritis, kreatif dan sistematis. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika

(2)

menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006, dapat diketahui bahwa poin yang paling penting dalam belajar matematika adalah memahami konsep. Setelah terkuasainya konsep matematika tersebut maka tujuan yang lainnya akan tercapai dengan mudah. Namun, bukan hal yang gampang untuk membuat siswa dapat memahami konsep matematis tersebut, karena pada sebagian besar siswa sudah tertanam di dalam dirinya bahwa matematika itu merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga menurunkan minat mereka terhadap pelajaran matematika. Mengatasi hal itu, tentunya harus ada motivasi terhadap diri siswa tersebut. Sehingga dengan termotivasinya siswa dalam belajar, maka dengan sendirinya siswa itu akan mudah memahami konsep matematika dan dapat meraih keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Guru memegang peranan penting dalam meningkatkan minat dan motivasi siswa pada proses pembelajaran, terutama pada pelajaran matematika. Karena dalam hal ini guru sebagai pelaksana dari

usaha-usaha tersebut. Seorang guru dituntut bisa kereatif dan inovatif agar materi yang disampaikan tidak membosankan bagi siswa. Sehingga matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Berdasarkan hasil observasi tanggal 31 Oktober 2015 terlihat kurangnya motivasi diri siswa dalam belajar dan sebagian besar pembelajaran masih terpusat kepada guru. Siswa hanya menerima secara langsung konsep-konsep yang diberikan tanpa tahu bagaimana konsep tersebut diperoleh sehingga siswa hanya menghafal konsep, bukan memahami konsep, siswa tidak berani untuk presentasi ke depan kelas, kerjasama siswa yang masih kurang dengan sesama temannya dalam belajar, serta siswa malas dalam mengerjakan latihan. Hal ini terlihat ketika siswa menemukan kesulitan pada saat mengerjakan soal, mereka berhenti sampai disitu saja dan tidak berusaha mencari penyelesaiannya, siswa hanya menunggu penjelasan dari guru. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka akan berdampak kepada pemahaman konsep siswa. Melihat semua permasalahan di atas berarti proses pembelajaran

(3)

matematika belum berjalan dengan optimal, untuk itu perlu dicarikan jalan terbaik dan tepat yang bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar matematika. Salah satunya dengan menggunakan pembelajaran koopertif tipe Think Pair Share (TPS).

Think Pair Share (TPS) menurut Anita Lie (2005: 57) merupakan teknik yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Dengan TPS diharapkan siswa akan menjadi termotivasi dalam belajar dengan adanya aktivitas dan interaksi antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam kelas, dan berbagi dengan seluruh siswa di kelas melalui presentasi, sehingga dapat saling membantu dalam memecahkan masalah serta dalam menguasai materi pelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah motivasi belajar matematika siswa kelas X IIS SMAN 1 Kecamatan Suliki menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dan Mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas X IIS SMAN 1 Kecamatan Suliki.

Strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS ini telah diteliti oleh Irawati (2013) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) disertai kuis terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Model Padusunan Pariaman Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep siswa menggunakan pembelajaran konvensional.

Pada penelitian yang dilaksanakan ini akan dilihat motivasi dan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran

(4)

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Kemudian pelaksanan pembelajaran dengan TPS pada penelitian relevan disertai dengan kuis, namun pada penelitian ini tidak disertai kuis.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 April 2016 sampai 04 Mei 2016 di kelas X IIS SMAN 1 Kecamatan Suliki pada Semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas kelas X IIS SMAN 1 Kecamatan Suliki. Teknik pengambilan sampel pada penelitian adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas X IIS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IIS 1 sebagai kelas kontrol.

Variabel dalam penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai variabel bebas dan motivasi serta pemahaman konsep matematis siswa sebagai variabel terikat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar matematika siswa dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tes hasil belajar untuk melihat hasil belajar siswa. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas X IIS SMAN 2 Kecamatan Bukik Barisan pada tanggal 26 April 2016 yang diikuti oleh 16 siswa. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,89.

Data mengenai motivasi siswa diperoleh dari angket. Hasil analisis data dilakukan dengan mencari persentase motivasi siswa terhadap masing-masing item dibagi dengan jumlah skor maksimal seluruh item dikali dengan 100% yang dikemukakan oleh Riduwan (2012: 89), sedangkan analisis data untuk tes akhir digunakan teknik analisis data uji-t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239).

HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pembelajaran pada kelas eksperimen sesuai dengan tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu guru menyajikan submateri yang akan dipelajari siswa pada setiap pertemuan di depan kelas, guru meminta siswa untuk duduk

(5)

berpasangan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan berdasarkan kemampuan akademiknya, guru menyuruh masing-masing siswa berfikir (think) dan memahami materi pada buku paket, guru menyuruh siswa mendiskusikan hasil pemikirannya secara berpasangan (pair), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, guru membagikan lks kepada setiap siswa, guru menyuruh siswa mengerjakan latihan yang diberikan pada lks secara berpasangan, guru berkeliling kelas untuk memberikan arahan kepada masing-masing kelompok yang bertanya tentang kesulitannya mengerjakan soal, guru meloting

kelompok yang akan

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, kemudian guru memperjelas atau memberi penguatan terhadap apa yang disampaikan kelompok yang tampil, dan guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada setiap kelompok yang tampil presentasi. Pada pertemuan pertama dan kedua proses pembelajaran masih belum berjalan baik, karena sebagian siswa

masih merasa canggung dengan teman sekelompoknya dan guru yang mengajar bukan guru yang biasanya. Namun hal itu dapat diatasi dengan memberikan pengarahan kepada siswa dan siswa dapat memahami dan memperbaiki cara belajarnya. Pada pertemuan ketiga sampai pertemuan kelima proses pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Siswa sudah bisa belajar dan berdiskusi dengan tenang dan aktif dalam kelompoknya, bahkan sudah bisa tampil presentasi di depan kelas dengan baik.

Selesai semua materi dipelajari selanjutnya diadakan tes akhir di kelas sampel. Gambaran untuk hasil tes akhir dapat dilihat dari lembar jawaban siswa di kelas ekperimen dan kelas kontrol sebagai berikut: Diketahui kubus ABCD EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. P titik potong diagonal bidang EFGH, tentukan jarak Titik P dan titik B! Jawaban siswa:

Gambar 1. Contoh Lembar Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

(6)

Berdasarkan Gambar 9, terlihat pada soal nomor 1a siswa sudah dapat menyatakan ulang sebuah konsep. Siswa mampu menuliskan kembali rumus teorema phytagoras untuk mencari jarak titik H ke F dan P ke B serta mencari penyelesaiannya.

Pada kelas kontrol, tampak bahwa siswa kurang memahami cara menyelesaikan soal di atas dengan benar dan tidak bisa menyatakan ulang konsep secara lengkap seperti pada Gambar 10.

Gambar 2. Contoh Lembar Jawaban Siswa Kelas Kontrol

Data tentang motivasi belajar siswa dikumpulkan melalui pemberian angket yang hanya diberikan pada kelas eksperimen. Penelitian ini menyelidiki terjadinya peningkatan motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Untuk melihat skor motivasi belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan sesudah diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS digunakan angket yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase Motivasi Belajar Siswa

Angket Skor % Kriteria Awal 1360 47,2 Cukup

Termotivasi Akhir 2351 81,6 Sangat

Termotivasi Berdasarkan Tabel 1 terlihat pada angket awal dengan skor 1360 dan persentase 47,2 rata-rata motivasi siswa berada pada tingkat Cukup Termotivasi sedangkan pada angket Akhir dengan skor 2351 dan persentase 81,6% menunjukkan siswa sudah Sangat Termotivasi. Untuk mengetahui hasil tes pemahaman konsep matematis siswa dilakukan tes akhir. Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini diperoleh rata-rata ( ), simpangan baku (s), skor tertinggi (xmaks) dan skor terendah (xmin) seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata dan Simpangan Baku dari Skor Tes Akhir

Kelas

Sampel S xmaks xmin Eksperimen 61,9 18,8 94 30 Kontrol 49,3 17,5 86 6 Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa pada

(7)

kelas kontrol. Selain itu simpangan baku kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini berarti umumnya nilai siswa kelas eksperimen tersebar terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak diperoleh P-value = 0,005. P-value kecil dari maka tolak H0 dan terima H1. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di SMAN 1 Kecamatan Suliki.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa motivasi siswa meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di SMAN 1 Kecamatan Suliki.

DAFTAR RUJUKAN

Irawati. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Disertai Kuis Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII MTsN Model Padusunan Pariaman Tahun Pelajaran 2013/2014. Padang Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran.

Bandung:Interes Media

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Referensi

Dokumen terkait

mobilitas dalam masyarak.at, baik vertikal maupun horizontal serta salah satu instrumen untuk memberantas ke1uiskinan. Atas dasar pemikiran inilah maka penulis ingin

[r]

Hal ini terjadi karena dengan metode diskusi, setiap kelompok diberi masalah yang harus diselesaikan .Namun hasilnya belum optimal karena pada siklus 1 belum

Individu yang cemas ketika akan mengikuti ujian masuk dalam perguruan tinggi negeri dapat menyebabkan individu menjadi kurang konsentrasi dalam belajar, sangat tegang, gugup,

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Visual Branding Grup Band “Holy Spirit”. Adapun permasalahan yang dikaji adalah merancang promosi “Holy Spirit” agar lebih di

Pokja ULP PB-24/POKJA SKPD09pada Pemerintah Kabupaten Banjar akan melaksanakan Pelelangan Umumdengan pascakualifikasi secara elektronik untuk paket pekerjaan pengadaan barang