• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANDA GEJALA DAN BAHAYA HIPERKOLESTEROLE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TANDA GEJALA DAN BAHAYA HIPERKOLESTEROLE (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TANDA GEJALA DAN BAHAYA HIPERKOLESTEROLEMIA

Dewi Kartika Sari

Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Surakarta

Abstrak : Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah (dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. Faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemiaantara lain karena faktor genetik, faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti diabetes mellitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh (saturated fat), kegemukan dan kurang olahraga. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, pegal-pegal. Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengakibatkan atherosklerosis, serangan jantung, dan stroke. Untuk mencegah timbulnya hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan cara mengubah pola hidup yang sehat, mengurangi konsumsi makanan yang berlemak, dan olah raga teratur.

Kata Kunci : Gejala, Bahaya, Kolesterol, Hiperkolesterolemia

PENDAHULUAN

Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah mempunyai peran penting dalam

proses aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler. Dari

banyak penelitian kohort menunjukkan bahwa makin tinggi kadar koleterol darah, makin

tinggi angka kejadian kelainan kardiovaskuler. Begitu juga dengan makin rendah kadar

kolesterol maka makin rendah kejadian penyakit kardiovaskuler baik untuk pencegahan

primer maupun pencegahan sekunder. Setiap penurunan kadar kolesterol total 1 %

menghasilkan penurunan risiko mortalitas kardiovaskuler sebesar 1,5%. Begitu juga dengan

besarnya kadar kolesterol LDL dan HDL. Penurunan Kolesterol Low Density Lipoprotein

(LDL) sebesar 1 mg/dl menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 1% dan

peningkatan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 2-3%.

Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia penelitian MONICA I (1988)

sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II (1994) didapatkan

meningkat menjadi 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria. Prevalensi hiperkolesterolemia

masyarakat pedesaan mencapai 10,9 persen dari total populasi pada tahun 2004,. Penderita

(2)

kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5 persen, atau hampir dua kali

lipat kelompok laki-laki. (www.medicastore.com)

PENGERTIAN

Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL), total kolesterol (TC) dan trigliserida (TGA). Kolesterol merupakan bahan lemak yang digunakan oleh tubuh untuk

memelihara organ-organ yang struktur selnya berbasis lemak, misalnya hati, dan otak. Oleh

karena itu, manusia tidak dapat hidup tanpa kolesterol. Namun, kita perlu menjaga

kadarnya didalam darah dalam batas tertentu. Jika menjadi terlalu tinggi, kelebihan

kolesterol akan ditimbun di dinding pembuluh darah, bersamaan dengan lemak-lemak lain

(lipid) (Smith, 2007:53)

Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui,

lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat

gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.

Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol

memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk

membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.

Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.

Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam

jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal

dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).

Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding

pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu

penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal

terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah

(dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. (perkeni 2004).

Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol LDL di dalam darah.

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total,

kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan kolesterol HDL.

(3)

Fredrickson Klasifikasi dislipidemia Peningkatan lipoprotein

I Kilomikron

IIa Hiperkolesterolemia LDL

IIb Dislipidemia kombinasi LDL + VLDL

III Dislipidemia remnant VLDL remnant +

kilomikron

IV Dislipidemia endogen VLDL

V Dislipidemia campuran VLDL + kilomikron

Keterangan LDL = Low Density Lipoprotein

VLDL = Very Low Density Lipoprotein(Trigliserida)

Kolesterol lipoprotein berkerapatan rendah (low-density lipoprotein/LDL) sering disebut sebagai kolesterol “jahat”. Lama-kelamaan kolesterol ini bersama bahan lain menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan plak. Plak ini dapat menyebabkan

penyumbatan yang berakibat terjadinya serangan jantung dan stroke.

Sebaliknya, kolesterol lipoprotein berkerapatan tinggi (high-density lipoprotein/HDL) sering disebut sebagai kolesterol “baik” karena mambantu membersihkan kolesterol dari pembuluh darah. (www.medicastore.com)

PENYEBAB

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa disebabkan

oleh faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan hiperkoleterolemia

poligenik, juga bisa disebabkan faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti diabetes

mellitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh (saturated fat), kegemukan dan kurang olahraga

Penyebab hiperkolesterolemia yang paling umum adalah:

1. Pola Diet.

Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol tinggi.

Biasanya, lemak jenuh terkandung dalam makanan yang berasal dari produk olahan

hewani seperti sapi, babi, susu, telur, mentega, dan keju. Makanan dalam kemasan

dengan mengandung minyak kelapa, kelapa sawit, atau mentega coklat mungkin

(4)

atau stick margarine, minyak sayur, serta berbagai jenis kue, crackers, keripik dan

kudapan lainnya.

2. Berat badan

Kondisi perut buncit tidak hanya mengganggu kehidupan sosial Anda, sebab

kelebihan berat badan dapat menaikkan kadar trigliserida dan menurunkan HDL dalam

darah. Kehilangan gumpalan lemak di sekitar pinggang Anda selain menyehatkan, juga

dapat membuat tubuh Anda lebih menarik secara fisik.

3. Tingkat Aktivitas.

Kekurangan gerak fisik dapat meningkatkan kadar LDL atau kolestrol jahat

serta menurunkan kadar HDL atau kelosterol baik. Kolesterol LDL adalah kolesterol

jahat karena melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan perkembangan

penutupan-penutupan pembuluh nadi. Peranan kolesterol HDL adalah membawa

kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. 4. Usia dan jenis kelamin.

Ketika seseorang berusia 20 tahun, kadar kolesterolnya akan mulai mengalami

kenaikan. Bagi para pria, tingkat kolesterol secara umum akan berhenti setelah usia 50

tahun. Sementara bagi para wanita, tingkat kolesterol berada dalam kondisi cukup

rendah sampai masa menopause tiba. Setelah masa itu, kadar kolesterol akan merambat

naik sampai kira-kira menyamai keadaan yang dialami oleh para pria.

5. Kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Pemeriksaan kesehatan setiap tahun sebaiknya dilakukan dan meminta

penjelasan dari dokter untuk mengetahui adanya kemungkinan risiko seseorang terkena

serangan jantung. Seseorang dengan penyakit tertentu seperti diabetes atau

hypothyroidism dapat menyebabkan kolesterol menjadi tinggi. Hypothyroidism adalah

suatu penyakit yang diderita baik oleh manusia maupun hewan yang disebabkan oleh

kurangnya hormon dihasilkan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid berfungsi untuk

menghasilkan hormone tiroid yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan

metabolisme atau fungsi kimia tubuh.

6. Riwayat Keluarga.

Riwayat keluarga merupakan salah satu hal penting untuk mengelola diri demi

kehidupan yang lebih berkualitas. Ketika ada di antara anggota keluarga yang memiliki

(5)

haru berhati-hati. Selain menjaga makanan, pemeriksaan kesehatan secara berkala juga

sangat membantu kita mengontrol tingkat kolesterol.

7. Merokok.

Banyak orang sudah mengetahui hal ini, bahwa merokok menyebabkan

turunnya kadar kolesterol baik dalam darah dan tentu saja dapat membunuh seseorang.

Bahkan, para perokok pasif yang ikut menghisap asap dari rokoknya, dapat menjadi

korban juga.

TANDA DAN GEJALA

Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan gejala. Kadar kolesterol yang

tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang, sehingga

gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen seperti sakit kepala, pegal-pegal.

Oleh karena banyak yang tanpa gejala, makanya sering check up minimal 1 tahun

sekali akan lebih baik. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui hiperkolesterol sedini

mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang diakibatkan oleh gangguan pembuluh

darah.Pembuluh darah yang terganggu paling sering menyebabkan penyakit jantung dan

stroke. Tapi, tidak hanya kedua penyakit mematikan tersebut, ternyata pembuluh darah

yang terganggu juga dapat menyebabkan impotensi.

Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan

darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar

kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.

Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan Trigliserida

LDL (Kolesterol Jahat)

<100 Optimal

101-129 Mendekati Optimal

130-159 Batas Normal tertinggi

160-189 Tinggi

>190 Sangat Tinggi

HDL (Kolesterol Baik)

< 40 Rendah

> 60 Tinggi

Total Cholesterol (TC)

< 200 Yang diperlukan

201-239 Batas Normal tertinggi

> 240 Tinggi

(6)

< 150 Normal

150 -199 Batas Normal tertinggi

200 - 499 Tinggi

>= 500 Sangat tinggi

BAHAYA HIPERKOLESTEROLEMIA

Berbagai percobaan terhadap binatang, misalnya kelinci menunjukkan bahwa yang

memiliki LDL tinggi terjadi penumpukan atherosclerosis secara cepat seperti pada manusia

yang mengalami Hypercholesterolemia. Sebaliknya, LDL berada antara 25-60 mg/dL dapat

ditolerir dengan baik. Binatang yang tidak menderita atherosclerosis umumnya memiliki

LDL dibawah 80 mg/dL. Sedangkan LDL pada bayi manusia yang baru lahir hanya ± 30

mg/dL. Penelitian epidemiologi pada populasi manusia telah menunjukkan bahwa LDL

kolesterol yang tinggi merupakan atherogenicn(penyebab terbentuknya atherosclerosis) dan

kadar total kolesterol mencerminkan atau mengindikasikan tingkat kadar kolesterol LDL.

Para ahli juga menemukan hubungan yang langsung antara tingkat LDL, total kolesterol,

dan kecepatan terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang baru, pada orang laki-laki

dan perempuan yang sebelumnya bebas PJK. Hubungan yang sama juga berlaku untuk

masalah-masalah kejadian jantung koroner bagi mereka yang sudah menderita PJK

(Soeharto, 2004: 205-206)

Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah

dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah

melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam

yaitu intima. LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap

pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu

terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah

putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima.

Disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah

monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu

LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang LDL-teroksidasi sempurna

yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk

Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga

(7)

semakin banyak. Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolesterol)

membuat saluran pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar. Plak

kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan

"luka" pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan bekuan darah.

Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak

kolesterol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total. Kondisi

ini disebut dengan aterosklerosis.

Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan

lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri

karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri

koroner), bisa terjadi serangan jantung. (www.medicastore.com)

CARA MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL

Cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah yakni dengan melakukan

perubahan pola hidup. Pola hidup yang sehat merupakan pilihan terbaik. Adapun cara

menurunkan kadar kolesterol diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berolah raga secara teratur. Olah raga secara teratur bisa dilakukan 3 kali seminggu. 2. Menjaga berat badan yang sehat dan ideal.

3. Mengurangi jumlah konsumsi alkohol, karbohidrat dan lemak jenuh dalam makanan. 4. Banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, roti gandum, sereal dan buncis. 5. Hanya mengkonsumsi susu skim, keju, krim asam dan yogurt yang rendah lemak. 6. Mengurangi konsumsi daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit dan ikan.

7. Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak dan kaya akan kolesterol,

seperti kentang goreng dan makanan cepat saji lainnya, tortila, sosis, kue kering, dan

hidangan pencuci mulut lainnya.

8. Sebaiknya jangan menggoreng makanan anda, tapi masaklah dengan microwave, direbus, dipanggang atau dibakar.

9. Hindari juga lemak jenuh, yang terdapat di dalam daging atau produk hewan lainnya. Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol darah, meskipun makanan yang

mengandung lemak jenuh diberi label "bebas kolesterol".Contohnya, kue bebas

kolesterol mungkin kaya akan lemak jenuh seperti minyak palem atau minyak kelapa,

(8)

10. Tidak ada anjuran mengenai jumlah asupan total lemak perhari. Meskipun demikian, anda harus mencoba untuk membatasinya sampai 30% atau kurang dari total kalori

setiap harinya dan lemak yang berasal dari lemak jenuh harus kurang dari 10%.

(www.ebahana .com)

SIMPULAN

Kolesterol merupakan bahan lemak yang digunakan oleh tubuh untuk memelihara

organ-organ yang struktur selnya berbasis lemak, misalnya hati, dan otak. Oleh karena itu,

manusia tidak dapat hidup tanpa kolesterol. Namun, kita perlu menjaga kadarnya didalam

darah dalam batas tertentu. Penyebab dan faktor risiko hiperkolesterolemia yang paling

umum antara lain Pola Diet yang terlalu banyak lemak jenuh, Berat badan yang berlebihan,

aktivitas fisik yang kurang dapat meningkatkan kadar LDL atau kolestrol jahat serta

menurunkan kadar HDL atau kelosterol baik, riwayat keluarga yang memiliki kadar

kolesterol tinggi, serta merokok. Gejala hiperkolesterolemia yang timbul adalah seperti

gejala kurang oksigen yaitu sakit kepala, pegal-pegal. Kadar kolerterol yang tinggi dapat

membahayakan tubuh, karena penderita dapat mengalami aterosklerosis, serangan jantung,

dan stroke. Cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah yakni dengan melakukan

perubahan pola hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Smith, Tom, 2007, Hati-hati dengan Nyeri Dada (Angina), Jakarta: Arcan

Soeharto, Iman, 2004, Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak dan Kolesterol, Jakarta: Gramedia

www.ebahana.com, Hiperkolesterolemia, diakses pada tanggal 23 Januari 2009 www.medicastore.com, Hiperkolesterolemia, diakses pada tanggal 23 Januari 2009

www.medicastore.com , Aterosklerosis dan Efek Buruknya, diakses pada tanggal 23 Januari 2009

www.medicastore.com , Apakah Kadar Kolesterol Saya Normal?, diakses pada tanggal 23 Januari 2009

www.medicastore.com , Kolesterol, Termasuk Keluarga Lemak, diakses pada tanggal 23 Januari 2009

Gambar

Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan Trigliserida

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diukur kadar kolesterol LDL dan HDL darah (mg/dL) sesudah induksi makanan tinggi kolesterol dan sesudah perlakuan JBBW, dianalisis menggunakan ANAVA satu

LatarBelakang : Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lipid berupa peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, dan

Karakteristik responden penelitian terdiri dari responden yang memiliki riwayat kadar kolesterol dalam darah &gt;200 mg/dl, responden dengan jenis kelamin perempuan

mg/dL) b) Gangguan kesehatan masyarakat khususnya pekerja dengan indikator kadar Pb dalam darah telah melebihi nilai ambang batas normal (40,87 mg/dL, Nilai ambang batas Normal

Misalnya, memiliki orangtua atau kakek/nenek yang menderita penyakit jantung koroner sebelum usia 55 tahun, memiliki orangtua dengan kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah karyawati berusia 40-50 tahun yang memiliki kadar kolesterol LDL 100-159 mg/dl dan memiliki kadar kolesterol HDL &lt;60 mg/dl,

Jumlah kadar kolesterol pada plasma darah Diperoleh dari data rekam medis hasil pemeriksaan profil lipid.. mg/dl

Perbedaan Rerata Kadar Kolesterol Darah Mencit Sebelum dan Setelah Pemberian Madu K2, K3, dan K4 Kadar Kolesterol mg/dL Rerata Standar Deviasi Nilai t Nilai p Pre