• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Rekayasa Perangkat Lunak. pdf"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Reza Al Fajri NIM. 121020220008 1 Nama : Reza Al Fajri

NIM : 121020220008

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak A. Requirement document

Requirement tidak hanya ditulis oleh pembangun, tapi sebelumnya justru ditulis oleh

klien yang memesan software. Klien menuliskan requirement dalam bentuk yang masih abstrak

tentang kebutuhannya. Kemudian requirement tersebut diserahkan kepada tim pembangun. Saat

sudah ada persetujuan pembangun pun kemudian menuliskan kemampuan sistem yang bisa

dipahami oleh klien, inipun disebut requirement.

B. Requirement

Requirement adalah gambaran dari layanan (services) dan batasan bagi sistem yang akan

dibangun. Atau requirement adalah pernyataan/gambaran pelayanan yang disediakan oleh

sistem, batasan-batasan dari sistem dan bisa juga berupa definisi matematis fungsi-fungsi sistem.

1. Requirement berfungsi ganda yaitu:

a) Menjadi dasar penawaran suatu kontrak --> harus terbuka untuk masukan

b) --> harus didefinisikan secara detil

Proses menemukan, menganalisis, mendokumentasikan dan pengujian layanan, layanan

dan batasan tersebut disebut Requirement Engineering.

2. Pengumpulan requirement

a) Interviews : Memberi informasi yang terbaik,mahal;

b) Questionnaires : Bagus jika banyak orang terlibat dan tersebar, respon cenderung

kurang baik;

c) Observation : Akurat jika dilakukan dengan baik, mahal;

d) Searching : Informasi terbatas, cenderung tidak menampilkan hal-hal yang

mungkin jadi masalah;

3. Beberapa macam requirement

a) User requirement (kebutuhan pengguna)

1. Pernyataan tentang layanan yang disediakan sistem dan tentang batasan batasan

operasionalnya. Pernyataan ini dapat dilengkapi dengan gambar/diagram yang dapat

dimengerti dengan mudah.

b) System requirement (kebutuhan sistem)

1. Sekumpulan layanan/kemampuan sistem dan batasan-batasannya yang ditulis secara

(2)

Reza Al Fajri NIM. 121020220008 2 (spesifikasi fungsional), harus menjelaskan dengan tepat dan detil. Ini bisa berlaku

sebagai kontrak antara klien dan pembangun.

c) A software design specification (spesifikasi rancangan PL)

1. Gambaran abstrak dari rancangan software yang menjadi dasar bagi perancangan dan

implementasi yang lebih detil.

C. User Requirement

Menggambarkan functional dan non-functional req yang dapat dipahami oleh pengguna

(user) yang tidak memiliki latar belakang teknis yang cukup. User requirement menjelaskan

perilaku luar dari sistem, tidak secara teknis, karena itu perlu menggunakan bahasa alami, atau

bahasa yang sederhana.

1. Masalah dalam menyiapkan user req adalah:

a) Bahasa alami kadang tidak cukup untuk menjelaskan, atau membuat dokumen jadi sulit

dibaca

b) -jenis req, kadang jadi sulit dibedakan

c)

2. Dokumen kebutuhan (requirement document)

Dokumen kebutuhan merupakan pernyataan resmi dari apa yang dibutuhkan dari

pembangun sistem, berisi definisi dan spesifikasi requirement dan bukan dokumen desain. Sebisa

mungkin berupa kumpulan dari APA yang harus dikerjakan sistem, BUKAN BAGAIMANA

sistem mengerjakannya.

Dokumen kebutuhan sebaiknya memenuhi 6 hal berikut :

1. menjelaskan perilaku eksternal system;

2. menjelaskan batasan pada implementasi;

3. mudah diubah;

4. sebagai alat referensi untuk pemelihara system;

5. mencatat peringatan awal tentang siklus dari system;

6. menjelaskan bagaimana sistem merespon hal-hal yang tidak biasa/normal;

IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) merupakan organisasi non-profit yang

mendedikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. menyarankan standar struktur dari

(3)

Reza Al Fajri NIM. 121020220008 3 1. introduction

1.1 purpose of the requirement document

1.2 scope of the product

1.3 definitions, acronyms and abbreviations

1.4 references

1.5 overview of the remainder of the document

2. General description

2.1 product perspective

2.2 product functions

2.3 user characteristics

2.4 general constrains

2.5 assumptions and depedencies

3. appendices

4. index

Sekalipun standar IEEE belumlah ideal tetapi telah memberikan masukan format

dokumen yang cukup lengkap. Informasi yang dimasukkan ke dalam dokumen tergantung pada

tipe software yang dibangun dan pendekatan yang digunakan untuk membangun software

tersebut.

Struktur lain yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :

1. Preface

2. Introduction

3. Glossary

4. User requirements definition

5. System architecture

6. System requirements specification

7. System models

8. System evolution

9. Appendices

10. Index

Kedua struktur sama baiknya dan salah satu dapat digunakan untuk menyusun dokumen

(4)

Reza Al Fajri NIM. 121020220008 4 Masalah yang mungkin terjadi dalam pendefinisian requirement adalah:

a. Sulit mengantisipasi efek dari sistem baru terhadap organisasi

b. Beda user, beda pula requirement dan prioritasnya – terpengaruh cara atau gaya kerja

c. End-user sistem, dan organisasi yang membiayai sistem berbeda requirement

d. Prototype sering dibutuhkan untuk menjelaskan requirement

e. Masalah perbedaan bahasa alami

D. Functional requirement dan Non-functional Requirement

Software system requirement sering dibedakan dalam 2 katagori yaitu Functional

requirement, Non Functional requirement dan domain requirement dengan masing-masing

penjelasannya sebagai berikut:

1. Functional Requirement : Merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan

oleh sistem, bagaimana sistem menerima dan mengolah masukan, dan bagaimana system

mengatasi situasi-situasi tertentu. Selain itu kadang-kadang juga secara jelas menentukan apa

yang tidak dikerjakan oleh sistem. Functional requirement menggambarkan system

requirement secara detil seperti input, output dan pengecualian yang berlaku.

Contoh dalam kasus peminjaman buku di perpustakaan:

a. Pengguna bisa mencari semua informasi tentang buku atau bisa memilih salah satu dari

informasi tentang buku

b.

c. Sistem mampu catat transaksi peminjaman, pengembalian dan denda secara lengkap

d. Hari libur bisa di-set sejak awal, dan bisa menerima perubahan dengan otoritas khusus

e. Harus komplit ( kebutuhan layanan jelas dan lengkap) dan konsisten (tidak kontradiksi

dengan yang didefinisikan).

Masalah yang mungkin terjadi dalam menyusun functional requirement adalah:

a. Diintepretasikan/diartikan berbeda oleh user atau developer

b. Hasil intepretasi sering tidak menjawab kebutuhan klien

c. Untuk sistem yang besar, kelengkapan kebutuhan dan konsisten sulit dicapai karena

kerumitan system

(5)

Reza Al Fajri NIM. 121020220008 5 2. Non-functional Requirement:

Secara umum berisi batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh

sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan waktu, batasan proses pembangunan,

standar-standar tertentu. Karena berkaitan dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan,maka kegagalan

memenuhi kebutuhan jenis ini berakibat pada sistem secara keseluruhan. Contoh kebutuhan jenis

ini adalah kecepatan akses, keamanan data, besarnya kapasitas penyimpanan yang diperlukan,

privasi masingmasing profil /account, bahasa pemrograman yang digunakan, system operasi

yang digunakan.

Sesuai dengan 2 penjelasan di atas, non functional requirement dibagi menjadi 3 tipe

yaitu :

a) Product req. berkaitan dengan kehandalan, kecepatan, kemudahan digunakan, kapasitas

memori yang dibutuhkan dan efisiensi system;

b) Organisational req. berkaitan dengan standar, bahasa pemrograman dan metode

rancangan yang digunakan;

c) External req. berkaitan dengan masalah etika penggunaan, interoperabilitas dengan

sistem lain, legalitas, dan privasi;

3. Domain requirement

Berasal dari domain aplikasi sistem. Misalnya karena masalah hak cipta maka beberapa

Referensi

Dokumen terkait

Muncul no pemesanan dengan proses pengiriman penukaran pada menu Pengaturan Pengiriman status

Bagi Anda yang ingin membeli langsung kepada penulis, kami dapat mengirim ke alamat Anda. Bagi yang membeli banyak, akan diberikan diskon

In relation to this, the street vendors in Sampangan, Basudewo, and Kokrosono adopted the first type of survival strategy as proposed by White, namely work to meet

Based on the results of research and analysis of the condition of the metal casting industry cluster in Klaten Regency, can be summed up as follows analysis of

PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan, sesuai dengan

Prosedur penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Hopkins dan sesuai dengan prinsip-prinsip PTK dengan melalui

Sistem rekrutmen pengerja gereja (vikaris) di GKS masih belum berlangsung berdasarkan perencanaan yang jelas dikarenakan beberapa kendala yaitu: kendala dana,

Dalam peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 Tahun 2008 tentang “Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas