• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Dunia teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak Dunia teori "

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Ekonomika Indonesia

Pengaruh Fluktuasi Harga Minyak

terhadap Perekonomian Indonesia

Oleh :

Albert Leonarto 3203012046/ B

Alexander Arif C 3203012189/ B

Michael Julianto C 3203012200/ B

(2)

Daftar Negara – Negara Penghasil Minyak di Dunia

Sejak sumur minyak pertama dibor di Cina pada tahun 347 Masehi, minyak mentah telah menjadi tulang punggung perekonomian dunia dan digunakan hampir di mana-mana. Terbukti kita masih memiliki cadangan minyak mentah Global sebesar 1.481.526 juta barel. Berikut merupakan daftar Negara – Negara penghasil minyak di dunia :

1. Arab Saudi

Produksi: 11.150.000 barel per hari

Penemuan minyak datang ke Arab Saudi sebagai Aladin’s lamp itu mengubah hari-hari mereka sekitar seperlima dari semua minyak mentah berada di bawah padang pasir Arab Saudi dan ofcourse karena minyak bumi yang merupakan bagian paling penting dari ekonomi mereka dan juga memegang peranan yang sangat penting dalam GDP mereka.

2. Rusia

(3)

Negara adidaya ini telah berpegang pada pangsa 11,01% dalam total cadangan minyak mentah dan industri perminyakan mereka termasuk yang terbesar di dunia. Ekspor minyak memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian Federasi Rusia. Tapi, unfortunetly mereka sangat membutuhkan investasi dalam industri minyak tersebut. Mereka memiliki sekitar 15 minyak yang sangat besar dan perusahaan gas dan produsen minyak terbesar di Rusia.

3. United State of America

Produksi: 9,023,000 barel per hari

(4)

minyak di Amerika Serikat mencapai puncaknya pada tahun 1970, tetapi tetap saja mereka memiliki minimal banyak availble untuk menjalankan negara adidaya.

4. Iran

Produksi: 4,231,000 barel per hari

Iran adalah sebuah negara adidaya energi dan minyak memainkan peran kapten di dalamnya. Selain ketegangan besar dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Iran sekutu U.S.A, Iran mengekspor sebagian besar minyak itu ke negara-negara lain termasuk China, Perancis, Italia, Yunani dan Korea Selatan dll Mereka menghasilkan sekitar 5% dari seluruh minyak mentah di dunia. 5. China

Produksi: 4,073,000 barel per hari

(5)

setelah semakin besar permintaan minyak dari dalam. Jadi, Cina bergeser dari eksportir minyak ke negara pengimpor minyak.

6. Canada

Produksi: 3,592,000 barel per hari

Minyak pertama adalah sumur digali pada tahun 1858 di Ontario, Kanada di tahun 1864 sekitar 20 kilang yang beroperasi di Ontario, Kanada. Sebagian besar minyak mentah yang diproduksi oleh Kanada diekspor. Produksi minyak mentah adalah industri yang paling penting dalam Negeri tidak hanya Kanada tetapi juga Amerika Utara. Menurut beberapa ahli produksi minyak, Kanada akan mencapai puncaknya pada tahun 2020 jika mereka terus berproduksi pada tingkat saat ini. Kanada memiliki pangsa 3,60% terhadap produksi minyak global.

7. United Arab Emirates

Produksi: 3,087,000 barel per hari

(6)

dan produksi gas alam. Sejak penemuan minyak di UAE, negara (seperti di Negara-Negara Timur Tengah) telah menjadi negara modern dengan standar hidup yang tinggi.

8. Mexico

Produksi: 2,934,000 barel per hari

Produksi minyak secara komersial dimulai pada 1901 di Meksiko dan mereka melakukanya dengan baik di industri minyak mentah dan karena itu produksi minyak mentah memainkan bagian yang sangat penting dalam perekonomian Meksiko. Meksiko memiliki saham global total 3,56% dari minyak mentah. Namun, produksi minyak di Meksiko mencapai puncaknya pada 2008 dan sekarang produksi minyak dan ekspor di Meksiko dalam penurunan berat. 9. Kuwait

Produksi: 2,682,000 barel per hari

(7)

10% dari cadangan minyak dunia. Negara ini juga memiliki sekitar lima belas perusahaan minyak besar.

10. Iraq

Produksi: 2,638,000 barel per hari

Selain ketegangan besar di negara tersebut, mereka memproduksi sejumlah besar minyak mentah per hari tetapi Irak masih membutuhkan investasi di industri minyak mentah yang dapat meningkatkan produksi mereka. Jika mereka terus mengekstrak minyak pada tingkat sekarang cadangan minyak mereka akan kehabisan minyak setelah 158 tahun.

(8)

Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam. Banyak hasil – hasil bumi atau alam yang dapat di hasilkan oleh Indonesia, salah satunya adalah minyak bumi.

Potensi Minyak dan Gas Indonesia

 peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar barrel,

 peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari,

 peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari

 peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari,

 peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet,

 peringkat ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,

 peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari,

 peringkat ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,

Berikut ini merupakan provinsi - provinsi terbesar di Indonesia yang menghasilkan minyak bumi:

(9)
(10)

kental kembali di permukaannya karena pengaruh perbedaan temperatur dan tekanan. dengan pekerjaan yang sangat banyak yang dilakukan perusahaan, tentunya akan mengeluarkan cost yang lebih besar dibanding sumur di ladang lain yang biasa saja. tetapi semuanya tertutupi karena minyak minas berharga sangat mahal di pasaran. DSF menjadi pelopor bagi perusahaan minyak lain di dunia ini untuk melakukan EOR (enhanced oil recovery), atau dengan kata lain proses EOR adalah untuk tetap mempertahankan produksi dari sumur tersebut. teknologi DSF sendiri diterapkan pertama kali di duri, dan kemudian berlanjut keseluruh ladang minyak yang dipunya chevron di minas. pada bulan november 2006, ladang minyak duri (DSF) telah mencapai produksi 2 milyar barrel sejak pertama kali dioperasikan tahun 1958. riau sendiri dengan block rokannya saja mampu menghasilkan 340.206 barrel per hari, lebih dari sepertiga total produksi harian di indonesia.

2. Propinsi Kalimantan Timur

(11)

dengan satu setengah kali pulau jawa dan madura. menurut perhitungan luasnya adalah 245.237,80 km2. kalimantan timur juga berbatasan langsung dengan malaysia. perusahaan yang bekerja di kaltim adalah total, chevron, vico, dan medco. sementara block yang dioperasikan bernama sanga-sanga, mamburungan, kutai, dan mahakam. produksi total per harinya bisa mencapai 134.626 barrel. perincian sebagai berikut, 60.331 barrel minyak mentah dan 74.295 barrel kondensat. kaltim merupakan propinsi terbesar penghasil kondensat di indonesia. dengan mahakam blocknya yang dioperasikan total. 3. Laut Jawa

Penghasil minyak berikut nya tidak ditempati oleh suatu propinsi manapun. tetapi oleh sektor Laut Jawa. block offshore ini terbentang dari sumatera bagian tenggara sampai ke daerah dekat jawa barat. berbagai block yang ada di laut jawa adalah block a offs dan southeast sumatera block. kedua block ini mampu menghasilkan produksi sebesar 65.154 barrel per harinya. dengan rincian 62.130 barrel minyak mentah ditambah 3.024 barrel kondensat. perusahaan yang mengoperasikannya adalah british petroleum, pertamina, dan cnooc s.e.s.

(12)

Kepulauan Riau yang termasuk Propinsi Muda di Indonesia. kepri adalah propinsi yang berbatasan langsung dengan negara vietnam, kamboja, malaysia, dan singapura. dengan luas lautan 95% dari total wilayahnya kepri ternyata sanggup menghasilkan block offshore dengan penghasilan minyak yang sangat banyak. block tersebut adalah natuna sea block a, natuna sea block b, dan south natuna sea block a. dan block potensial migas ini dikelola oleh premier oil, conoco philips, dan star energy. setiap harinya kepri mampu menghasilkan 59.210 barrel minyak mentah ditambah 2.365 barrek kondensat. dengan total produksi 61.575 barrel per harinya. selain menghasilkan minyak bumi yang banyak, kepri juga mempunyai cadangan gas bumi terbesar di Indonesia, it’s so amazing city.

(13)

Jawa Timur memiliki block minyak yang acap kali kita dengar yaitu cepu dan yang paling kontroversial adalah block brantas karena melupakan safety operation kepunyaan perusahaan bakrie. jawa timur per harinya sanggup menghasilkan 52.616 barrel per hari dengan perincian 52.290 barrel minyak mentah ditambah dengan 326 barrel kondensat. propinsi besar yang mempunyai banyak populasi manusia ini memiliki block tuban, kangean block, brantas, cepu, west madura, bawean, dan gresik. block yang tersebar di offshore (lepas pantai atau laut) dan onshore ini dioperasikan oleh banyak perusahaan, seperti hess, total, kodeco energy, mobil, lapindo, kangean energy, pertamina, dan petrochina.

(14)

Propinsi Sumsel juga berbatasan langsung dengan jambi yang ada di posisi 7 tadi. block perminyakan yang ada di sumsel antara lain adalah rimau, south&central sumatera, lematang, corridor, pendopo&raja block, dan ogan komering. keseluruhan block ini dioperasikan oleh pertamina, medco, talisman, golden spike, dan conoco philips. sumatera selatan per harinya sanggup menghasilkan 30.718 barrel minyak mentah dan 10.339 barrel kondensat. yang berarti totalnya sanggup menghasilkan 41.057 barrel per hari. 7. Propinsi Jambi

Propinsi di pulau Sumatera ini adalah salah satu dari 3 propinsi di Indonesia yang mempunyai ibukota bernama sama dengan nama propinsinya sendiri. termasuk di dalamnya adalah Bengkulu dan Gorontalo. dengan mayoritas suku melayu. Jambi setiap harinya mampu menghasilkan 19.506 barrel. Dengan perincian 8.847 barrel kondensat dan 10659 barrel minyak mentah. Ladang minyak ketujuh terbesar di Indonesia ini dikelola oleh petrochina, pearl oil, dan conoco philips. mereka mengelola block jabung, bangko, tungkal, dan south jambi blok b.

(15)
(16)

OPEC

OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) adalah organisasi/himpunan negara-negara pengekspor minyak bumi yang beranggotakan negara-negara penghasil minyak bumi. OPEC merupakan organisasi permanen antar pemerintah yang didirikan melaui Konferensi Baghdad pada tanggal 10-14 September 1960 oleh lima negara pemilik sumber minyak raksasa, yaitu Iran, Irak, Kuwait, ArabSaudi dan Venezuela.

Setahun kemudian mulai muncul negara-negara lain yang ingin bergabung dengan OPEC. Mereka ada 9 negara. Pertama diawali Qatar yang bergabung pada tahun 1961, kemudian disusul Indonesia pada tahun 1962 (namun Indonesia ditangguhkan keanggotaannya sejak januari 2009 hingga sekarang), Libya 1962, Uni Emirat Arab 1967, Aljazair 1969, Nigeria 1971, Ekuador 1973 (Ekuador ditangguhkan keanggotaannya dari desember 1992 sampai oktober 2007), Angola 2007, dan Gabon 1975-1994.

(17)

perminyakan dalam rangka mengamankan pasokan yang efisien, ekonomis dan pasokan minyak yang teratur kepada konsumen, penghasilan tetap kepada produsen dan pengembalian modal yang adil bagi mereka yang berinvestasi dalam industri perminyakan.

Pada lima tahun pertama keberadaannya, OPEC memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss. Kemudian pada tanggal 11 september 1965 dipindahkan ke Wina, Austria hingga sekarang. OPEC memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dunia sejak didirikan pada tahun 1960 hingga sekarang.

Keluarnya Indonesia dari Keaggotaan OPEC

Indonesia yang pada awalnya tergabung dalam keanggotaan OPEC sebagai Negara yang memproduksi dan mengekspor minyak ke luar negeri keluar pada tahun 2008, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Alasan yang dimiliki pemerintahIndonesia pada waktu itu adalah penurunan produksi minyak di Indonesia yang tidak sampai 1 juta barel per hari, selain itu pada waktu itu Negara Indonesia juga telah menjadi importer minyak. Pada saat Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa Indonesia keluar dari OPEC pemerintah menaikkan harga BBM, dan direncanakan bahwa harga BBM akan terus dinaikkan sehingga nanti pada akhirnya akan mengikuti harga internasional/ minyak dunia. Harga minyak dunia mengikuti fluktuasi harga di NYMEX.

Produksi Indonesia

(18)

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Migas Departemen.

Seperti yang diungkapkan Presiden SBY dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, faktor yang mendorong pemerintah keluar dari OPEC adalah posisi Indonesia yang sudah terkatagori net importir. Alasan ini juga yang dikemukakan oleh pemerintah dalam menaikan harga BBM. Karena lebih besar impor daripada produksi maka kenaikan harga minyak mentah dunia berakibat meningkatnya beban subsidi yang oleh Wapres Jusuf Kalla diperkirakan mencapai Rp 200 trilyun sampai dengan Rp 300 trilyun.

(19)

Namun sangat disayangkan keluarnya Indonesia dari keanggotaan OPEC ini terkesan tidak pas.

Waspada Rekayasa Asing

Dari fakta dan data di atas, sebenarnya sangat aneh jika Indonesia mengambil kebijakan keluar dari OPEC. Sebab kebijakan ini diambil setelah pemerintah mengambil kebijakan menaikan harga BBM dan menyatakan harga BBM akan digerek ke tingkat harga keekonomian, yakni harga yang sama dengan harga BBM yang berlaku di tingkat internasional dengan acuan harga minyak mentah yang berlaku di New York.

Fakta ini menggambarkan jika harga BBM sudah mencapai harga keekonomian dan mengikuti fluktuasi harga di NYMEX, maka para kontraktor migas dapat menjual minyak mentah dari ladang-ladang minyak yang mereka kuasai di Indonesia kepada pemerintah dengan harga New York bukan harga lokal. Jika kondisi ini yang terjadi, para kontraktor migas akan mendapatkan keuntungan luar biasa sebab mereka dapat melakukan efisiensi yang sangat tinggi dengan biaya transpot dan asuransi yang sangat minim dibandingkan bila mereka menjual minyak mentah ke luar negeri.

Di sisi lain dengan keluar dari keanggotaan OPEC, Indonesia tidak terikat lagi dengan sistem quota OPEC sehingga kondisi ini mungkin saja dimafaatkan kontraktor untuk menggenjot produksi crude oil sebanyak-banyaknya.

(20)

tidak tertutup kemungkinan AS dapat mengendalikan bisnis perminyakan di dunia dengan segala dampaknya.

Maka dapat disimpulkan bahwa :

Jika desain keluar dari OPEC merupakan satu paket yang sama dari kebijakan pemerintah menaikan harga BBM dalam rangka liberalisasi sektor hulu dan hilir migas, maka sungguh kezaliman luar biasa yang dilakukan pemerintah Indonesia. Pemerintah mencari jalan apa pun caranya untuk memberikan kesempatan kepada investor menggali laba sebesar-besarnya di tengah jerit tangis dan penderitaan rakyat Indonesia.

(21)

Penyebab Fluktuasi Harga Minyak Dunia

Beberapa factor yang menyebabkan fluktuasi harga dan krisis minyak saat ini : 1. Ketidakstabilan permintaan dan penawaran

Jumlah suplai minyak di dunia tidak selalu stabil, dan hal ini disebabkan oleh :

 Perubahan jumlah permintaan minyak tingkat dunia

Tingkat pertumbuhan penduduk di dunia semakin tinggi sehingga komsumsi terhadap minyak mentah pun semakin meningkat. Masyarakat melakukan konsumsi minyak untuk menggerakkan perekonomian dan minyak digunakan sebagai bahan bakarnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di berbagai Negara maju seperti : Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan India membutuhkan minyak sebagai bahan bakarnya.

 Keterbatasan suplai minyak, hal ini disebabkan oleh :

 Terjadinya bencana alam. Dengan terjadinya bencana alam di Negara yang memproduksi minyak maka mengganggu stok minyak di pasar. Karena dengan adanya bencana alam akan menyebabkan kerusakan pada instalasi produksi minyak. Contohnya Badai Katarina di Amerika Serikat yang mengganggu produksi minyak di Negara tersebut, dan badai tersebut juga mengganggu produksi minyak di Teluk Meksiko.

(22)

 Gerakan perlawanan rakyat Irak. Hal ini mengakibatkan kebocoran minyak karena adanya peledakan pipa minyak. Hal ini juga mengganggu jumlah produksi di Utara Irak, Kirkuk, serta menghalangi upaya perbaikan yang lebih besar di wilayah selatan.

 Krisis nuklir di Iran.

 Gangguan pengangkutan minyak 15 juta barel per hari yang terjadi di wilayah Selat Hormuz.

 Kebijakan politis Negara

(23)

2. Rencana Negara Barat mengembangkan energy alternative

3. Spekulasi harga oleh perusahaan minyak khususnya untuk perusahaan minyak asal Amerika Serikat.

Perusahaan Amerika melakukan berbagi spekulasi tehadap harga minyak dan mereka melakukan berbagai rekayasa terhadap permintaan sehingga harga minyak mentah melambung. Selain itu mereka juga melakukan penimbunan stok minyak. Presiden Amerika sebelum Barrack Obama, George Bush merupakan orang minyak sehingga dia banyak didukung perusahaan minyak. Dan seringkali kebijakannya menguntungkan perusahaan minyak.

Peranan OPEC di Dalam Mengendalikan Fluktuasi Harga

Minyak

OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak. Secara statistik pada tahun 2004 negara-negara anggota OPEC ini total produksinya hanya sekitar 40% dari produksi minyak dunia. Sedangkan cadangan minyaknya hampir 80% dikuasainya.

(24)

karena toh yang akan berada dipasaran justru produksi dari negara-negara ini. Bisa jadi produksi yang hanya 40% ini menguasai pasar hingga 60-70% dipasar bebas.

Sebelum tahun 2000, OPEC mampu mengontrol harga minyak dunia. Hal ini disebabkan harga minyak akan naik jika jumlah produksi minyak turun dan sebaliknya. Pada era 80-an hingga 2000-an OPEC mampu mengendalikan harga minyak misalkan harga minyak naik karena produktivitasnya turun, maka OPEC akan menambah produksi sehingga harga menjadi turun. Namun dalam kondisi saat ini harga minyak lebih dipengaruhi oleh permintaan pasar (konsumen). Artinya jika permintaan terus meningkat sedangkan supply minyak tidak maka harga akan naik dan meskipun OPEC mengatasi dengan menambah produksinya, harga minyak tidak akan berubah. Apalagi sebagaimana diketahui ada Negara – Negara yang bertindak “nakal” dengan sengaja menimbun stok minyak dan mempengaruhi permintaan akan minyak sehingga terus naik maka dipastikan hal ini akan membuat harga minyak terus melambung. Selain itu adanya kekacauan – kekacauan seperti peperangan, pergolakan, pemberontakan,serangan Amerika ke Irak, dan tindakan Venezuela mengusir raksasa minyak dunia yang beroperasi di negaranya dapat mempengaruhi melambungnya harga minyak dunia.

(25)

Dampak Kenaikan Harga Minyak terhadap

Kondisi Ekonomi Indonesia

Perkembangan harga minyak yang terus melonjak akhir-akhir ini akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi.Yang paling utama apakah pemerintah akan turut menyesuaikan harga minyak/BBM di dalam negeri atau tidak. Jika ya , tentu saja tentu saja kondisi perekonomian bisa sangat berbeda. Biasanya kenaikan BBM, akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi.

Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, karena penghasilan tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu.

Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.

Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi pemerintah terhadap BBM akan semakin meningkat juga,mengapa? Meskipun negara kita merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih membutuhkan impor bahan baku minyak juga.

(26)

minyak sawit mentah (CPO) merupakan subsidi minyak bumi. Income dari naiknya harga CPO tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk subsidi minyak.

Inflasi

Jika harga BBM dinaikkan, citra pemerintah secara politik akan terganggu, rakyat tentu tidak setuju jika harga-harga menjadi mahal, jika pemerintah terganggu dampaknya menjadi sangat luas, maka, jika mengacu pada hal tersebut kemungkinan harga BBM tidak akan dinaikkan.

Tetapi masalah belum selesai sampai di sini, walaupun harga BBM tidak dinaikkan, tetap saja dampak kenaikan harga minyak dunia berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia termasuk didalamnya iklim investasi.

Kenaikan harga minyak dunia membuat biaya produksi meningkat. Itu berarti harga jual barang-barang impor impor juga akan mahal yang akan berdampak pada inflasi karena kenaikan harga impor barang.

(27)

Faktor Non Fundamental Pemicu Utama Harga

Kenaikan Minyak Dunia

Faktor non fundamental merupakan hal yang memicu kenaikan harga minyak dunia. Hal ini disebabkan selama 5 – 6 bulan terakhir tidak adanya perubahan yang mencolok terhadap supply – demand minyak dunia. Kenaikan harga minyak lebih dipicu oleh faktor non fundamental. Antara lain akibat melemahnya mata uang USD terhadap mata uang Euro, spekulasi kalangan trader minyak di pasar dunia, geopolitik serta peningkatan harga komoditi, baik pangan maupun tambang. Kenaikan harga minyak melebihi 100 % jika dibandingakn 6 bulan yang lalu. (2008) Harga minyak mentah pada tanggal 14 Mei 2008 untuk jenis minyak Light Crude di New York Mercantile Exchange pada posisi USD 126,64 per barel. Sedang untuk jenis Brent di pasar London berada pada posisi USD 124,24 per barel. Harga ini jauh lebih tinggi dibanding sekitar harga 6 bulan lalu yang berada pada posisi kisaran USD 30 per barel.

Indikasi peran faktor non fundamental sebagai pemicu kenaikan harga minyak adalah kondisi di Amerika. Sebagai konsumen minyak mentah terbesar di dunia, saat ini ekonomi Amerika mengalami pelambatan. Lazimnya, kondisi ini mengurangi permintaan minyak mentah sehigga menurunkan harga minyak. Namun harga minyak yang terjadi justru sebaliknya.

(28)

Dampak Perang terhadap Harga Minyak Dunia

(29)

Dampak Perang Timur Tengah

Konflik di Suriah yang telah memakan korban lebih dari 100 ribu jiwa dalam dua tahun terakhir membuat masyarakat dunia kian khawatir akan jatuhnya korban lebih besar lagi. Kekhawatiran itu semakin diperkuat dengan rencana Amerika Serikat (AS) yang akan melakukan serangan 'terbatas' ke Suriah, sebagaimana diungkapkan Presiden Obama, pekan lalu.

Bagi AS, opsi militer tampaknya dipilih setelah Suriah diduga kuat

menggunakan persenjataan kimia untuk memberantas kelompok pemberontak dan oposisi. Kebijakan itu juga sekaligus menunjukkan AS di bawah Obama tetap

memilih mengedepankan tindakan militer, sebagaimana ditempuh para pendahulunya. Irak dan Afghanistan adalah contoh potret kebijakan luar negeri Washington yang lebih fokus pada opsi militer terhadap satu negara yang dinilai AS 'membandel', ketimbang perundingan damai.

Perang terbuka

(30)

Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab (21 negara), di bawah komando Arab Saudi, punya kepentingan dan alasan khusus. Pertama, kepentingan ideologis. Suriah yang minoritas Syiah, memimpin kaum Suni sejak 50 tahun terakhir dan diduga banyak melakukan penindasan terhadap mayoritas. Syiah Suriah menjadi kepanjangan Syiah di Iran yang mayoritas. Dari sisi ideologis jelas tidak ketemu di sini dengan Saudi, sehingga memunculkan solidaritas kesunian.

Kedua, kepentingan politik. Secara geopolitik, negara-negara Arab memiliki kesamaan, bahkan menjadikan Suriah semacam musuh bersama, terutama sejak rezim Bashar Assad berkuasa. Ketika ayah Bashar, Hafez Assad, berkuasa, Suriah relatif bisa diajak kerja sama di antara negara-negara Arab. Namun, di bawah rezim Assad, Suriah semakin tunduk dan menjadi kaki tangan Iran di Timur Tengah.

Ketidaknyamanan inilah, antara lain, mengapa Liga Arab mendukung opsi militer.

Alasan geopolitik juga yang menjadikan Rusia, Iran, dan Cina 'melindungi' Suriah. Dari sisi geografis, Suriah adalah negara kecil, dengan jumlah populasi tak lebih dari delapan juta jiwa, yang meliputi Syiah 30 persen selebihnya Suni (70 persen). Namun, secara geopolitik sangat penting, setidaknya bagi Iran bertemu di aspek ideologi dan dapat dijadikan batu loncatan 'menghadapi' Israel, sementara bagi Rusia kepentingan bisnis persenjataan dan ideologi politik, yakni sosialis, sedangkan dalam perspektif Cina bertemu di kepentingan bisnis secara umum, dan gas serta minyak. Cina dan Rusia memiliki hak veto di DK PBB, sebagaimana AS.

(31)

Efek global

Perang terbuka di Timur Tengah secara signifikan akan membawa dampak pelik dan negatif bagi masyarakat internasional secara umum. Keamanan energi menjadi sektor yang paling terkena dampak. Sebagai ladang minyak terbesar di dunia, di mana Arab Saudi dan negara-negara Teluk memasok lebih dari 45 persen minyak dunia, pasar akan merespons negatif terhadap perang Timur Tengah. Ketika terjadi Arab Spring yang melanda dunia Arab tiga tahun lalu, harga minyak dunia bahkan mencapai lebih 120 dolar AS/barel.

Stabilitas keamanan internasional jelas terimbas. Indonesia juga tidak lepas dari kemungkinan itu, lebih-lebih kita sebagai negara pengimpor minyak. Dampak lanjutannya, keamanan nasional di berbagai negara menjadi melemah dan sangat rentan bagi munculnya gejolak sosial. Rakyat yang terhimpit oleh mahalnya kebutuhan pokok yang melambung akibat harga minyak dan dolar AS yang naik, sangat mudah meluapkan kemarahannya.

Bagi Indonesia, hal semacam ini harus sigap diantisipasi karena dampak langsung akan dirasakan oleh negeri ini jika perang benar-benar pecah. Setiap hari Indonesia mengimpor minyak mentah rata-rata 300-400 ribu barel/hari. Stabilitas ekonomi, sosial, keamanan, dan energi ditumpukan pada tersedianya energi tak terbarukan ini. Lain cerita jika kita pengekspor minyak.

(32)

senjata dan berlebihnya uang dari minyak seperti Arab Saudi dan negara-negara Teluk, diperuntukkan bagi kemaslahatan kesejahteraan dan perdamaian dunia, bukan malah untuk menghancurkan perdamaian dunia.

Penjelasan Lain Mengenai Perang Suriah

Perang Suriah merupakan kasus politik yang penuh intrik. Dari beberapa sumber yang saya baca, penyebab inti dari perang ini adalah ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang telah memerintah hampir lima decade secara ditaktor. Dengan kata lain, rakyat ingin melakukan revolusi guna mengggulingkan rezim Bashar. Namun dari sumber lain yang menganalisa lebih dalam, disinyalir bahwa perang ini merupakan skenario imperealis Barat dan Israel untuk menguasai Suriah melalui penggulingan Bashar al-Assad.

Singkatnya, pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sejak pemerintahan Bashar tanpa menyertakan modal Barat, telah mengundang respon pihak Barat. Pengubahan seluruh transaksi dalam dan luar negeri Suriah dari mata uang dollar AS menjadi Euro semenjak keluarnya sanksi embargo terhadap Suriah melalui Syria Accountability Act, membuat AS semakin memanas.

Apalagi ditambah dengan dukungan penuh Suriah kepada kelompok Hizbullah saat Israel mengagresi Lebanon. Hal ini membuat kebencian AS terhadap Suriah kian meningkat. Keadaan rakyat Suriah yang menginginkan perubahan (revolusi) ini dimanfaatkan oleh pihak Barat. Keterlibatan pihak Barat dalam menggulingkan Bashar al-Assad dibuktikan dengan bantuan AS yang terus mengucur kepada anggota organisasi oposisi Suriah. Untuk penjelasan lebih mendalam mengenai peristiwa ini dapat dibaca di sini.

(33)

1. Kenaikan harga minyak dunia

Suriah, sebagai salah satu negara pengekspor minyak dari Timur Tengah, sebenarnya hanya memiliki sedikit minyak yang diekspor. Namun, jika Amerika melakukan penyerangan terhadap Suriah, maka kestabilan Timur Tengah akan terganggu sehingga menyebabkan suplai minyak juga terganggu. Hal ini tentunya akan menaikkan kekhawatiran pasar, sehingga mengangkat harga minyak. Indonesia sebagai negara pengimpor minyak tentunya akan terimbas dampaknya. Harga minyak dunia yang naik akan berdampak pada anggaran susidi bahan bakar minyak (BBM) domestik. Dalam keadaan seperti ini kenaikan harga BBM mungkin bisa terjadi lagi. Namun, dengan kondisi inflasi saat ini yang cukup tinggi, menaikan harga BBM justru akan memperburuk perekonomian. Alternatif lain kini sedang diupayakan pemerintah untuk mencegah terjadinya kenaikan BBM jika harga minyak dunia makin melambung tinggi.

2. Pelemahan nilai rupiah

(34)

Kenaikan Harga Minyak Dunia Bukan Karena

Ancaman Perang Iran

Sejak oktober tahun lalu, harga minyak dunia di bursa berjangka terus meroket. Orang memberi penjelasan beragam atas fenomena itu. Yang paling umum mengatakan, kenaikan harga minyak dunia dipicu oleh ancaman perang Iran.

F. William Engdahl, seorang peneliti dari Global Research, berusaha membantah argumentasi tersebut. Ia melihat kenaikan harga minyak saat ini lebih didorong oleh aksi spekulasi di Wall Street.

Sejak oktober 2011, harga minyak brent di bursa berjangka terus meledak, dari 100 dollar AS per barel menjadi 120 dollar AS per barel. Namun, pada saat yang bersamaan, permintaan minyak mentah dunia tidak naik.

Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan, pasokan minyak dunia meningkat 1,3 juta barrel per-hari dalam tiga bulan terakhir di tahun 2011, sedangkan permintaan minyak dunia hanya naik setengah pada periode yang sama.

Penggunaan gasoline menurun di sejumlah negara, seperti di AS (8%) dan Eropa (22%). Resesi yang melanda eropa, depresi ekonomi di AS, dan perlambatan ekonomi Jepang, adalah pemicu penurunan permintaan minyak dunia.

(35)

Mereka mendapat kemudahan dari instansi pemerintah AS yang mengatur pasar derivative, yakni Commodity Futures Trading Corporation (CFTC).

Menuru Engdahl, saat ini para spekulator—yaitu pedagang berjangka seperti bank dan hedge fund yang tidak mengambil keuntungan dari perdagangan fisik melainkan membuat keuntungan dari kertas—sudah mengendalikan 80% bursa berjangka energi. Awal Maret lalu, Menteri perminyakan Kuwait, Hani Hussein, yang dikutip Engdahl, mengatakan, “jika mengacu pada teori pemintaan dan penawaran, maka harga minyak hari ini tidak dapat dibenarkan.”

Gertak-gertakan antara Israel dengan Iran, maupun dengan AS, justru menjadi senjata untuk memainkan spekulasi minyak. “Dampak dari retorika perang itu menciptakan latar-belakang ideal untuk memassifkan aksi spekulasi harga minyak,” kata Engdahl. Selain itu, kata Engdahl, pemicu gelembung harga minyak adalah kebijakan Obama memberlakukan sanksi ekonomi yang dikenakan pada transaksi minyaak di Bank Sentral Iran. Dengan melarang Jepang, Korea Selatan dan Uni Eropa untuk tidak mengimpor minyak dari Iran, Washington telah berhasil mendorong penurunan drastis pasokan minyak Iran di pasar dunia.

“Dan itu menjadi tenaga pendorong bagi spekulator Wall Street untuk bermain di harga minyak,” kata Engdahl.

Biasanya, Iran mengirim setidaknya 2,5 juta barrel untuk dunia. Namun sekarang tinggal 300.000-400.000 barrel per hari.

(36)

“Volatilitas bukan karena pasokan atau permintaan. Hal ini terutama karena spekulasi dan situasi geopolitik,” katanya.

(37)

UU Minerba No. 4 Tahun 2009 dan Turunannya

Peraturan Menteri no. 7 Tahun 2012

(38)

Pelaksanaan UU Minerba, Momen Meningkatkan

Nilai Tawar Indonesia

Direktur Walhi Bengkulu Benny Ardiansyah menegaskan, jika pemerintah tak mematuhi Undang-undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) nomor 4 Tahun 2009 beserta turunannya dalam Permen ESDM nomor 7 Tahun 2012 yang mengamanahkan agar ekspor bahan mentah hasil tambang tak diperbolehkan lagi terhitung 12 Januari 2014, maka pemerintah melakukan perbuatan melawan hukum.

"Walhi memahami logika pemerintah saat ini karena dengan diberlakukannya aturan tersebut secara konsisten maka negara dapat mengalami kerugian pendapatan hingga Rp 60 triliun dan ancaman PHK bagi karyawan dan itu sifatnya sesaat, namun sekali lagi ini amanat konstitusi tak ada tawar dalam hal ini," kata Benny, di Bengkulu, Rabu, (25/12/2013).

Ia melanjutkan, selain persoalan patuh hukum, momen ini merupakan nilai tawar bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai tawar dalam hal industri pertambangan yang selama ini menurutnya selalu berada di bawah dikte perusahaan tambang asing. "Ini merupakan kedaulatan negara, jika dari pemerintah telah memberikan contoh untuk mensiasati UU dan Permen maka ini merupakan celaka tiga belas," tambahnya.

Dia mengatakan, dengan aturan ini, perusahaan pertambangan wajib mendirikan pabrik pengolahan bahan tambang setengah jadi sebelum diekspor. Hal ini tentu akan membuat penyerapan bagi lapangan pekerjaan baru.

(39)

yang menegaskan bea cukai ekspor pasir besi nol persen alias bebas. "Di mana untungnya negara dalam pertambangan pasir besi jika kita ambil contoh," katanya. Sebelum aturan ini diberlakukan, Benny meminta aparat penegak hukum untuk mewaspadai perusahaan pertambangan yang memobilisasi bahan hasil galian secara besar-besaran.

Sementara itu praktisi hukum Bengkulu, Firnandes Maurisya menyebutkan, hal yang paling mendasar dalam polemik ini adalah konsistensi pemerintah pada penegakkan hukum karena jika pemerintah tidak menjalani amanah konstitusi, maka asing atau investor akan dengan mudah mengangkangi aturan di Indonesia.

"Hal yang paling penting dalam polemik ini adalah konsisten terhadap penegakkan hukum, jika pemerintah menghormati hukum maka semua akan segan, ini merupakan titik balik kita untuk dapat berdaulat di bidang perambangan," kata Nandes.

(40)

RI Siap Lawan Freeport dan Newmont Jika

Diadukan ke Arbitrase

Pemerintah mengaku siap menghadapi segala bentuk perlawanan dari perusahaan-perusahaan tambang apabila ada ancaman penempuhan jalur arbitrase, termasuk dari dua perusahaan tambang raksasa di Indonesia, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. Hal ini terkait dengan penolakan pengusaha tambang terhadap pemberlakuan bea keluar (BK) mineral olahan sebesar 60% hingga 2016. "(Arbitrase) itu hak dia (Freeport). Kami harus hadapi. Dan saya dengar Newmont juga ingin melakukan hal yang sama. Ini konsekuensi yang mesti dihadapi," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Kamis (31/1/2014).

Meski begitu, dia mengatakan bahwa Freeport Indonesia maupun perusahaan induknya yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) tidak akan menempuh jalur arbitrase untuk menyelesaikan persoalan BK tersebut.

Hatta mengakui, hal ini diutarakan CEO dan Presiden Freeport McMoran and Gold Inc Amerika, Richard Adkerson saat menggelar rapat internal bersama dirinya, Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Keuangan Chatib Basri, semalam (29/1/2014).

"Saya belum ketemu Newmont. Tapi Freeport memang bilang tidak bawa ke

(41)

Namun dia menegaskan, pemerintah akan tetap menjalankan kewajiban pengolahan dan pemurnian (smelter) meskipun dalam aturan Kontrak Karya (KK) tak mencantumkan hal tersebut. Namun ada Peraturan Pemerintah (PP) dan dua Peraturan Menteri (Permen) dari Kementerian ESDM serta Kementerian Perdagangan. Sedangkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengatur terkait BK 60%.

"Freeport memang mengatakan kalau sebesar itu (BK) tidak akan bisa beroperasi. Tapi saya tegaskan masalah BK itu lebih kepada memaksa karena dalam waktu tiga tahun sudah harus selesai smelternya," ujarnya.

Hatta mengakui bahwa pemerintah akan mempertimbangkan tenaga kerja dan keberlangsungan usaha perusahaan pertambangan. Dan ini sudah menjadi peraturan Menteri Keuangan.

"Intinya sampai sekarang (BK) masih seperti itu, belum ada perubahan. Bagaimana smelter dibangun secepat mungkin karena itu perintah UU. Kita harus laksanakan seluruh UU dan peraturan karena semua menteri punya pandangan yang sama," tutur dia.

(42)

Tolak Bangun Smelter, Menperin: Silahkan

Angkat Kaki dari Indonesia

Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat kembali menyindir perusahaan tambang, khususnya asing yang berkukuh menolak aturan membangun smelter. Dua perusahaan yang selama ini ngotot keberatan dengan implementasi UU Nomor 4 Tahun 2009 soal larangan ekspor bahan mentah adalah PT Freeport Indonesia dan PT Newmont.

Hidayat mengaku sempat mendengar ada ancaman aneh-aneh dari perusahaan asing itu. Semisal, jika hilirisasi diwajibkan tahun depan, akan banyak operator tambang memilih hengkang dari Indonesia. "Saya sempat dengar pernyataan, aturan (hilirisasi) akan membuat banyak perusahaan keluar, saya persilakan Anda meninggalkan Indonesia, jika itu memang harga yang harus Anda bayar untuk melawan hukum," ujar Hidayat di Jakarta, Rabu (14/8).

Kemarin, PT Freeport ngotot meminta pemerintah memberi dispensasi khusus bagi mereka agar tidak 100 % melaksanakan hilirisasi pada 2014. Alasannya, sampai tahun depan mereka baru bisa mengolah 40 % tembaga dan emas di dalam negeri. Sisanya masih mengandalkan smelter luar negeri. Adapun, kerja sama Freeport dengan mitra lokal untuk mengolah 60 % sisanya, baru bisa dilaksanakan 3 tahun lagi.

(43)

Kalaupun nanti, produksi tambang turun karena hilirisasi, pemerintah akan mempertimbangkan kebijakan alternatif. Namun Hidayat mengingatkan Freeport dan Newmont agar menunjukkan itikad baik menaati aturan pemerintah untuk mengolah konsentrat tambang di dalam negeri.

"Pokoknya harus ada goodwill untuk menaati UU, dan memulai upaya (hilirisasi), kalaupun pada 2014 masih ada stok tersisa belum bisa diproses, tapi itu dibicarakan nanti. Yang jelas kami ingin melihat semua perusahaan commited tidak mengekspor bahan mentah," tegasnya.

Bangun Smelter

Terkait hal ini, sehari sebelumnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Indosmelt dan PT Indovasi Mineral Indonesia untuk membangun smelter baru. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penerapan Undang-undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Dengan MoU tersebut nantinya seluruh hasil tambang tembaga di Indonesia kegiatan pengolahan dan pemurnian konsentratnya akan dilakukan di dalam negeri.

"Secara prinsip PTFI bersedia untuk memasok konsentrat tembaga yang didasarkan pada basis harga yang kompetetif atau berdasarkan harga pasar internasional yang berlaku. Namun PTFI juga mengharapkan dukungan pemanghku kepentingan yang terkait untuk mensukseskan program hilirisasi.

(44)

Rozik melanjutkan dalam hal ini kendala utamanya target yang diminta pemerintah dalam dinilai berat. Pasalnya untuk membangun smelter yang baru diperlukan biaya yang tidak murah. "Padahal kita sudah punya Smelter yang produktif di Gresik. Itu kita bangun sejak tahun 1996 dengan produktifitas 300.000 ton /tahun (tembaga). Itu sudah menampung permurnian konsentrat tembaga di dalam negeri hingga 35% -40%. Nah, sekarangkan mintanya 100%. Itu berat kalau kita harus menggenjot 60% nya," ungkap Rozik.

Pada kesempatan yang sama Presiden Direktur PT Indovasi Mineral Indonesia Taufik Sastrawinata pihaknya sangat serius saat menanggapi tawaran kerjasama dengan PT Freeport untuk membangun Smelter. Namun sementara ini mengenai investasi yang akan ditanamkan pihaknya masih membuat perhitungan.

"Kita belum bisa ungkapkan berapa besaran investasi yang akan dia tanam. Karena kita masih behitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun Smelter. Lagipula jika sudah ketahuan angkanya kita juga masih butuh suntikan pembiayaan. Mungkin kita cari partner nanti dari luar negeri jika pemodal dalam negeri tidak berani menyumbang," tutur Taufik

Hal senada juga diungkapkan Presiden Direktur PT Indosmelt Natsir Mansyur. Sejauh ini pihaknya juga masih dalam koordinasi dengan lembaga-lembaga keuangan lokal dan internasional untuk memberi suntikan dana dalam perusahaannya mengenai pembangunan Smelter. "Tapi kami sudah mantap untuk berani melibatkan diri. Hal ini akan menjadi kesempatan kami untuk membangun industri pertambangan dalam negeri," tukas Natsir.

(45)

Kesimpulan

1. Fluktuasi harga minyak dunia lebih disebabkan oleh spekulasi yang dilakukan di pasar minyak berjangka oleh Hedge Fund dan bank-bank besar seperti Citigroup, JP Morgan Chase dan terutama, Goldman Sachs. Spekulasi ini terjadi karena, misalnya ancaman akan terjadinya perang, melemahnya nilai mata uang US$ terhadap Euro.

2. Kenaikan harga minyak yang semakin mempersulit perekonomian di Indonesia karena juga dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Bahwa Indonesia sekarang telah menjadi Negara pengimpor minyak dengan rata – rata per hari 300.000 – 400.000 barel. Menguatnya dollar AS maka menyebabkan meningkatnya permintaan valuta asing sehingga rupiah semakin melemah tehadap dollar AS.

3. Akan terjadi guncangan yang sangat besar bahkan dapat menimbulkan krisis ekonomi seperti pada tahun 1997 – 1998 jika pemerintah “ menyamakan “ harga minyak di Indonesia dengan harga minyak di dunia sekarang yang telah lebih dari Rp. 10.000 per liter.

Saran

1. Dibutuhkan kejujuran dan ketegasan dari pemerintah Indonesia terhadap para perusahaan minyak asing yang beroperasi di Indonesia. Sebab perusahaan minyak asing (Freeport dan Newmont) telah memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya dari “ hasil SDA Indonesia “ yakni minyak bumi dengan pembagian keuntungan yang tidak wajar dan ada “ pihak “ di Indonesia yang diuntungkan terhadap “ kesalahan “ kebijakan pemerintah dalam kontrak kerja dengan Perusahaan Minyak Asing.

(46)

perusahaan minyak asing (FreePort dan Newmont) yang enggan mengindahkan peraturan baru mengenai larangan ekspor minyak mentah dari Indonesia.

(47)
(48)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menghadapi tantangan revolusi industry 4.0, menurut Muhadjir Effendy (2018) perlu merevisi kurikulum dan menambahkan kompetensi antara lain: (1) peserta didik

Bangunan candi kedua ini hampir sama dengan bangunan candi pertama hanya saja pada bangunan candi keedua ini tidak terdapat patung singa sedang menarik kereta

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan investigasi kasus surra pada ternak kerbau, sapi, kambing, dan domba di beberapa kabupaten di Provinsi Banten

Yang perlu diperhatikan bahwa rambut getar dalam rongga hidung sangat peka terhadap beberapa macam obat misalnya obat yang mengandung Efedrin HCl, konsentrasi

Pada penelitian ini akan dibuat karbon aktif dari kulit singkong untuk menurunkan logam berat pada air di Sungai Batang Ombilin menggunakan aktivator

Dari tabel diatas diketahui bahwa status pekerjaan ibu terkait keterlambatan bicara pada anak berada pada nilai yang cukup besar pada status ibu yang tidak

Sebelum adanya kegaiatan karang taruna yang berupa pengembangan ekonomi dalam bentuk usaha, para pemuda desa dono arum ini tidak memiliki suatu program sehingga

Hal ini ditunjukkan dengan peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kelompok remaja di tempat tinggalnya, ikut membagikan masker