• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Pengaduan Kode Etik KPUD Bangkalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 Pengaduan Kode Etik KPUD Bangkalan"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : 09/SITI-NH/DKPP-PL/II/2013 Lamp. : 1 (satu) berkas

Hal : Perbaikan Pengaduan dan/ atau Pelaporan Nomor

27/I.P/L-DKPP/2013 Dugaan Pelanggaran Sumpah/Janji Jabatan dan kode Etik Penyelenggara Pemilu Oleh Komisioner KPUD Kabupaten Bangkalan pada PILKADA Kabupaten Bangkalan Tahun 2012

Kepada Yang Terhormat,

KETUA DEWAN KEHOMATAN PENYELENGGARA PEMILU RI (DKPP RI) Jl. MH. THAMRIN No. 14

Jakarta Pusat

Dengan hormat,

Perkenankanlah kami :

I. Nama : H. IMAM BUCHORI, S.H.

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Bangkalan, 12 November 1970 Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jalan Halim Perdana Kusuma No. 9 Mlajah, Bangkalan (vide.P.1)

II. Nama : RH. ZAINAL ALIM

Agama : Islam

Tempat/Tanggal Lahir : Pamekasan, 06 Pebruari 1966 Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jalan Jokotole Gg. II No. 24 Bangkalan(vide.P.1)

(2)

Dalam hal ini memberi kuasa kepada: SITI NOORHAIDA, SH dan DR. SUHUDI, Mpd, Advokat dan Penasehat Hukum yang tergabung pada Kantor Hukum SITI NH & PARTNERS, Jl. Mandor II no. 68 Depok, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 28 Januari 2013 (terlampir), bertindak baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

Terhadap:

1. Nama : Moch Fauzan Ja’far, Sag

Jabatan : Ketua

Mohon disebut sebagai Teradu dan atau Terlapor I 2. Nama : Abd. Somad, SH.I, Mpd

Jabatan : Anggota

Mohon disebut sebagai Teradu dan atau Terlapor II 3. Nama : Muhammad mansur, SH

Jabatan : Anggota

Mohon disebut sebagai Teradu dan atau Terlapor III 4. Nama : Syaiful Isma’IL, SH.

Jabatan : Anggota

Mohon disebut sebagai Teradu dan atau Terlapor IV

5. Nama : Tajul Anwar

Jabatan : Anggota

Mohon disebut sebagai Teradu dan atau Terlapor V

Kelimanya adalah Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangkalan (Teradu dan atau Terlapor I,II,III,IV dan V), berkedudukan di Jl. Pemuda Kaffa No. 1, Kabupaten Bangkalan.

Selanjutnya disebut sebagai ---TERADU dan/ atau TERLAPOR

(3)

A. Peristiwa yang diadukan

Bahwa Pengadu mengadukan Teradu (Teradu I, Teradu II, Teradu III, Teradu IV, dan Teradu V) selaku Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Bangkalan yang diduga telah melakukan pelanggaran kode etik dalam melaksanakan penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Bangkalan Tahun 2012, antara lain sebagai berikut :

1. Teradu dan atau Terlapor mengeluarkan keputusan yang secara sepihak membatalkan Pasangan H.IMAM BUCHORI,SH-R.H.ZAENAL ALIM (Nomor Urut 1) walaupun pelaksanaan pemungutan suara Pemilukada Kab. Bangkalan tinggal menyisakan 5 hari lagi (pencoblosan tanggal 12 Desember 2012).

2. Teradu dan atau terlapor membiarkan terjadinya pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor urut 3, karena Bakal Calon Bupati Pasangan Calon Nomor urut 3 tersebut adalah anak kandung Bupati incumbent Kabupaten Bangkalan yakni RKH. Fuad Amin yang baru berusia 26 Tahun. Pelanggaran tersebut termasuk pelibatan keseluruhan aparat kedinasan di Kabupaten Bangkalan baik itu camat, kepala desa, bahkan KPU Kab. Bangkalan sekalipun.

(4)

4. Bahwa walaupun Pengadu melakukan pengaduan atas semua pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama Penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Bangkalan telah melaporkannya kepada Panwaslu Kab. Bangkalan. Salah satunya adalah surat dan kajian

Panwaslu Kabupaten Bangkalan Nomor

129/PANWASLUKAB/XII/2012 kepada Bawaslu Provinsi Jawa Timur dan ditembuskan kepada Bawaslu RI mengenai dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang dilakukan oleh Teradu selaku KPU Kabupaten Bangkalan. Namun Teradu bersikukuh dalam pendiriannya sebagai bagian dari upaya membantu kemenangan dari anak bupati incumbent yang mencalonkan diri dalam Pemilukada Kab. Bangkalan Tahun 2012 tersebut

B. Uraian Peristiwa

1. Bahwa Pengadu dan atau Pelapor adalah kuasa dari pasangan calon H. Imam Buchori, SH dan HR. R. Zainal Alim yang merupakan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 Nomor Urut 1 (satu) sebagaimana Berita Acara KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 tentang Penetapan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 dan Keputusan KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 57/Kpts/KPU-Kab/014-329656/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sebagai Peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012.

(5)

urut pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012, adalah sebagai berikut:

Nomor Urut Pasangan Calon

Nama Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Parpol/gab. ParpolPasangan Calon

1. H. IMAM BUCHORI,SH Dan

R.H. ZAENAL ALIM

PKNU DAN PPN

2. MOH. NIZAR ZAHRO,SH DAN

R.H ZULKIFLI, SE

PBR,Republikan dan PNBKI

3. MUHAMMAD MAKMUN IBNU FUAD DAN

IR.H.. MUNDIR A. ROFI’I

PKB,PPP,P.Demokra t, PDI-P, P. Gerindra, PAN, P.

Hanura, PDP, P. Golkar

Ketiga Pasangan Calon yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Bangkalan menjadi pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, yakni sebagai berikut:

H.IMAM BUCHORI,SH-R.H.ZAENAL ALIM (Nomor Urut 1)

(6)

dalam Pemilukada Kabupaten Bangkalan nanti dan diprediksi berkemungkinan akan menjadi pemenang dalam Pemilukada Kabupaten Bangkalan 2012.

MOH.NIZAR ZAHRO,SH-R.H.ZULKIFLI, SE (Nomor Urut 2)

Moh.Nizar Zahro,SH adalah anggota DPRD Jawa Timur, sekaligus Ketua DPW Partai Bintang Reformasi (PBR) Jawa Timur, sedangkan R.H. Zulkifli,SE merupakan anggota DPRD Kabupaten Bangkalan, sekaligur pengusaha dan Ketua Partai Republikan. Oleh masyarakat Kabupaten Bangkalan keduanya dianggap sebagai “calon bayangan” yang suaranya dapat dikendalikan oleh Bupati incumbent Kabupaten Bangkalan yakni RKH. Fuad Amin.

MOH.MAKMUN IBNU FUAD-IR.H.MUNDIR A.ROFI’I (Nomor Urut 3)

Moh.Makmun Ibnu Fuad adalah anak kandung Bupati

incumbent Kabupaten Bangkalan yakni RKH. Fuad Amin yang baru berusia 26 Tahun, sedangkan calon wakilnya Ir.H.Mundir A.Rofi’i adalah adik kandung dari Wakil Bupati incumbent

Kabupaten Bangkalan yakni KH.Syafik Rofii.

(7)

2. Bahwa Teradu dan atau Terlapor mengeluarkan keputusan yang membatalkan Pengadu dan atau Pelapor sebagai pasangan calon yang berhak mengikuti Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 dengan alasan menjalankan Putusan PTUN Surabaya Nomor 136/G/2012/PTUN.SBY tanggal 5 Desember 2012 yang pada pokoknya menyatakan batal Berita Acara KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 tentang Penetapan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 dan Keputusan KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 57/Kpts/KPU-Kab/014-329656/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sebagai Peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012, serta memerintahkan KPU Kabupaten Bangkalan untuk mencabut Berita Acara KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 55/BA/X/2012 dan Keputusan KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 57/Kpts/KPU-Kab/014-329656/2012 tersebut

3. Bahwa Putusan PTUN Surabaya a quo didasarkan atas gugatan yang diajukan oleh H.M. Mukhlis Alkomi,S.Pd dan Ahmad Rois, yang keduanya mengaku sebagai Ketua dan Sekretaris DPC PPD (Partai Persatuan Daerah) Kabupaten Bangkalan padahal sebelum Penggugat memajukan gugatan kepada PTUN Surabaya, Partai Persatuan Daerah telah berubah Anggaran Dasarnya, Anggaran Rumah Tangga, Nama, Lambang, Tanda Gambar dan Susunan Kepengurusan Menjadi Partai Persatuan Nasional (vide P-12) dan telah terjadi pergantian Kepengurusan DPC PPN Kabupaten Bangkalan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Nasional, No: 01/SK/DPP-PPN/K-K.16/VI/2012, tentang Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang-Partai Persatuan Nasional Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, tanggal 14 Juni 2012 (vide P-13);

(8)

secara hukum telah sesuai dengan ketentuan peraturan perun-dang-undangan yang berlaku;

5. Bahwa Teradu dan atau Terlapor telah menindaklanjuti penga-juan dari PPN dan PKNU sebagai partai pengusung dari Pengadu dan atau Pelapor sesuai dengan tahapan Pemilukada dan peratu-ran perundang-undangan yang berlaku yang selanjutnya di-tuangkan dalam Berita Acara Nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 (vide

P-3) dan Keputusan KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 57/Kpts/ KPU-Kab/014.329656/2012 tentang Penetapan Nomor Urut Pasan-gan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sebagai Pe-serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 tanggal 24 Oktober 2012 (vide

P-4);

(9)

Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berbunyi, “Dalam hal pada suatu daerah terdapat kepengurusan partai politik ganda, pen-gajuan pasangan calon dilaksanakan oleh pengurus Partai Politik yang dinyatakan sah oleh pengurus Partai Politik tingkat pusat sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai

Poli-tik yang bersangkutan”. Oleh karena tidak ada kepengurusan

ganda dan/atau peserta Pemilukada ganda dari PPN dalam Pemilukada Kabupaten Bangkalan

7. Bahwa setelah penetapan pasangan calon dan penetapan nomor urut oleh KPU Kab.Bangkalan ketika memasuki masa kampanye tiba-tiba ada pihak yang mengaku sebagai pengurus DPC PPD yang merasa dirugikan atas penetapan mengenai Pengadu sebagai Paslon peserta Pemilukada (padahal sejak 9 Januari 2012 Partai PPD telah berubah menjadi Partai PPN sesuai SK Menkumham RI No.MH.HH-04.AH.11.01 tahun 2012 tanggal 9 Januari 2012). Dan kemudian pihak yang merasa dirugikan tersebut (H.M. Mukhlis Alkomi, S.Pd dam Ahmad Rois) mengajukan kepada PTUN Surabaya padahal kalaupun terdapat permasalahan internal partai maka penyelesaiannya di DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Partai Politik atau sebutan lain yang dibentuk partai politik sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 32

(1) Perselisihan Partai Politik diselesaikan oleh internal Partai Politik sebagaimana diatur di dalam AD dan ART.

(10)

(3) Susunan DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Partai Politik atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Pimpinan Partai Politik kepada Kementerian.

(4) Penyelesaian perselisihan Internal Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus diselesaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari.

(5) Putusan DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Partai Politik atau sebutan lain bersifat final dan mengikat secara internal dalam hal perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan.

Penjelasan Pasal 32 ayat (1) :

Yang dimaksud dengan “Perselisihan Partai Politik” meliputi antara lain:

(1) perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan; (2) pelanggaran terhadap hak anggota Partai Politik; (3) pemecatan tanpa alasan yang jelas;

(4) penyalahgunaan kewenangan;

(5) pertanggung jawaban keuangan; dan/atau (6) keberatan terhadap keputusan Partai Politik.

Bahwa dalam Pasal 30 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Anggaran Dasar PPN juncto Pasal 28 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) telah mengatur secara rinci pula mengenai DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Partai Politik sesuai

amanah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

(11)

dan berdasarkan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik yang berwenang menyelesaikan masalah permasalahan internal paspol adalah DEWAN KEHORMATAN

PENYELENGGARA PEMILU Partai Politik atau sebutan lain maka

segala bentuk upaya hukum di luar mekanisme yang ditentukan pasal 32 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tersebut menjadi tidak memiliki nilai hukum karena tidak berdasarkan hukum yang berlaku. Putusan PTUN Surabaya ini pun adalah contra legem

(putusan pengadilan yang mengesampingkan, tidak menggunakan sebagai dasar pertimbangan atau bahkan bertentangan dengan pasal Undang-Undang) sehingga seharusnya Putusan PTUN ini tidak selayaknya ditanggapi berlebihan oleh Teradu dan atau Terlapor yang dengan langsung mencabut hak konstitusional dari Pengadu dan atau Pelapor.

9. Bahwa seharusnya Teradu dan Terlapor sebelum mengeluarkan keputusan yang merugikan Pengadu dan atau Pelapor seharusnya memahami bahwa Putusan PTUN Surabaya No. 136/G/2012/PTUN.SBY tersebut mengandung cacat hukum, dari sisi penggugat (Mukhlis Alkomi, S.Pd dam Ahmad Rois) tidak memenuhi kedudukan hukum (legal standing) sebagai subjek hukum karena keduanya mengaku sebagai Ketua dan Sekretaris DPC PPD (Partai Persatuan Daerah) dalam gugatannya tertanggal 29 Oktober 2012, padahal sejak tanggal 9 Januari 2012 Nama Partai Persatuan Daerah telah berubah menjadi Partai Persatuan Nasional sebagaimana ditungakan dalam SK Menkumham RI No. MH.HH-04.AH.11.01 Tahun 2012 tanggal 9

Januari 2012 dan berdasarkan SK No.

(12)

2012. Dan dalam SK tersebut adalah tidak benar kedudukan Mukhlis Alkomi, S.Pd dam Ahmad Rois adalah sebagai Ketua dan Sekretaris. Dari sisi Objek gugatan adalah adalah permasalahan internal partai dan seharunya penyelesaiannya di DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Partai Politik atau sebutan lain yang dibentuk partai politik sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Sehingga sebenarnya gugatan yang diajukan penggugat di PTUN Surabaya tersebut Error in Objecto.

Seharusnya Putusan hakim sebagai penemuan hukum dalam ar-tian khusus berarti bahwa Hakim dalam putusannya baik dalam ratio decidendi maupun dalam obiter dicta-nya, berkewajiban merumuskan pertimbangan-pertimbangannya tidak hanya berdasarkan ilmu hukum dengan pelbagai ilmu-ilmu bantuannya, tetapi juga melibatkan fisafat hukum dan teori hukum lebih-lebih apabila berhadapan dengan perkara-perkara yang secara men-dasar benar-benar menyentuh hati nurani. Dan melihat yang terjadi pada Putusan PTUN Surabaya ini sebenarnya putusan tersebut menjadi sine lege (tanpa berdasarkan undang-undang). Putusan PTUN Surabaya tersebut juga contra legem seperti menurut Willem Zevenbergen dimana contra legem ialah tidak hanya bertentangan dengan hukum yang berlaku tetapi juga den-gan ratio legis yakni makna nilai-nilai yang terkandung dalam hukum itu, bahkan juga yang berlawanan dengan nilai-nilai yang dianut oleh pimpinan masyarakat dan dalam hal ini jelas-jelas secara Lex specialis diatur dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

(13)

menyikapi lahirnya Putusan PTUN Surabaya No. 136/G/2012/PTUN.SBY yang diajukan oleh penggugat (Mukhlis Alkomi, S.Pd dam Ahmad Rois) yang mengaku sebagai Ketua dan Sekretaris DPC PPD (Partai Persatuan Daerah), Teradu dan atau Terlapor seharusnya memahami bahwa sejak tanggal 9 Januari 2012 Nama Partai Persatuan Daerah telah berubah menjadi Partai Persatuan Nasional. Dan bilamana Teradu dan atau Terlapor memahami Pasal 122 Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pencalonan Pemilihan Umum kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang menyatakan:

“ Dalam hal partai politik telah berganti nama atau bergabung menjadi partai baru dengan badan hukum yang baru, dimintakan pendapat, penjelasan atau keputusan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.”

Dan dalam hal ini adalah jelas bahwa SK Menkumham RI No. MH.HH-04.AH.11.01 Tahun 2012 tanggal 9 Januari 2012 dan SK No. 01/SK/DPP-PPN/K-K.16/VI/2012 tentang Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang-Partai Persatuan Nasional Kabupaten Bangkalan Provinsi jawa Timur tertanggal 14 Juni 2012 menjelskan bahwa kedudukan Mukhlis Alkomi, S.Pd dam Ahmad Rois adalah sebagai bukanlah sebagai Ketua dan Sekretaris (karena sejak tanggal 9 Januari 2012 Nama Partai Persatuan Daerah telah berubah menjadi Partai Persatuan Nasional) sehingga sejak awal gugatan tanggal 29 Oktober 2012 kepada PTUN Surabaya dari Mukhlis Alkomi, S.Pd dam Ahmad Rois adalah salah karena mereka mengaku sebagai Ketua dan Sekretaris dari PPD (padahal PPD sudah tidak ada).

(14)

upaya membantu kemenangan dari anak bupati incumbent yang mencalonkan diri dalam Pemilukada Kab. Bangkalan Tahun 2012 tersebut

11. Bahwa Putusan PTUN Surabaya ini juga tidak sesuai dengan teori putusan lembaga peradilan yang seharusnya mempunyai 3 nilai menurut yakni nilai keadilan (gerechtigkeit/Justice), nilai kemanfaatan (zweckmassigkeit) dan nilai kepastian

(rechtssicherheit). Nilai kemanfaatan merupakan tujuan keadilan

atau finalitas dikarenakan nilai kemanfaatan menentukan isi hukum, sebab isi hukum memang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Isi hukum berkaitan secara langsung dengan keadilan dalam arti umum, sebab hukum menurut isinya merupakan perwujudan keadilan tersebut. Tujuan keadilan umum adalah tujuan hukum itu sendiri yaitu memajukan kebaikan dalam hidup manusia. Menurut Sudikno Mertokusumo, hukum yang dimaksud dibuat untuk manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberikan manfaat atau kegunaan bagi masyarakat. Jangan sampai justru karena hukumnya dilaksanakan atau ditegakkan, timbul keresahan di dalam masyarakat.

(15)

putusan PTUN Surabaya Nomor 136/G/2012/PTUN.SBY dan dengan Keputusan KPU Kabupaten Bangkalan Nomor 74/Kpts/KPU-Kab/012.329656/2012 membatalkan keikutsertaan Pengadu dan atau Pelapor sebagai peserta Pemilukada Kabupaten Bangkalan. Kepatuhan KPU Kabupaten Bangkalan yang melaksanakan putusan PTUN Surabaya yang diputus 5 Desember 2012 dan langsung ditindaklanjuti 6 Desember 2012 (hanya selang 1 hari setelah diputuskan PTUN Surabaya) juga mengudang kecurigaan besar karena Putusan terebut belum

(16)

harinya pencoblosan kotak yang bergambar Pengadu dan atau Pelapor hanya ditutup dengan stiker yang berbunyi “Pasangan Calon nomor Urut 1 Dinyatakan gugur Berdasarkan Putusan PTUN Nomor 136/6/2012/PTUN.SBY Tanggal 5 Desember 2012” (terdapat kejanggalan juga seperti seharunya kalaupun Putusan PTUN yang menjadi landasan Putusan PTUN tersebut adalah 136/ G/2012/PTUN.SBY bukan 136/6/2012/PTUN.SBY, dan tidak benar bahwa Pengadu gugur karena Putusan PTUN Nomor 136/6/2012/PTUN.SBY melainkan berdasarkan Keputusan KPU Kab. Bangkalan Nomor 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656). Putusan PTUN adalah produk hukum dalam bentuk Keputusan sedangkan untuk pelaksanaannya menggunakan produk hukum dalam bentuk teknis yang dalam hal ini adalah Keputusan KPU Kab. Bangkalan Nomor 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656.

(17)

Bupati incumbent Kabupaten Bangkalan yakni KH.Syafik Rofii menang mutlak. Sedangkan pasangan calon nomor urut 2 yakni MOH.NIZAR ZAHRO,SH dan R.H.ZULKIFLI, SE dimana Moh.Nizar Zahro,SH adalah anggota DPRD Jawa Timur, dan calon wakilnya R.H. Zulkifli,SE merupakan anggota DPRD Kabupaten Bangkalan, sukses menjalankan perannya sebagai “calon bayangan” yang hadir hanya sebagai pelengkap dan benar-benar tidak ada perlawanan sama sekali dan semuanya sesuai dengan rencana RKH. Fuad Amin (Bupati incumbent Kab. Bangkalan) dalam melanggengkan kekuasaannya kepada anaknya yang baru berusia 26 tahun (Moh.Makmun Ibnu Fuad). Hal tersebut juga terlihat dengan orasi terbuka dari RKH. Fuad Amin dalam kampanye anaknya (MOH.MAKMUN IBNU FUAD) pada tanggal 8 Desember 2012 di alun-alun Kota Bangkalan yang sekaligus waktu itu menanggapi seringkalinya ada unjuk rasa dari simpatisan Pengadu atas ketidakadilan keputusan KPU Kab.Bangkalan ini, dimana saat orasi Kampanye calon nomor urut 3 (anaknya) RKH. Fuad Amin menantang “CAROK” bagi siapapun yang akan menunda pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Bangkalan.

(18)

RP.10.000.000.000,-(Sepuluh Milyar Rupiah). Pengadu menolak secara tegas tawaran uang tersebut dan tetap maju sebagai pasangan calon di Pemilukada Kab.Bangkalan Tahun 2012, sehingga tidak heran ketika pada akhirnya Teradu dan atau Terlapor mencabut hak konstitusional Pengadu dan atau Pelapor secara sepihak, karena keseluruhan perangkat kedinasan (termasuk KPU Kab. Bangkalan/ Teradu),aparat-aparat,PNS-PNS di keseluruhan Kab.Bangkalan tunduk,patuh, dan takut kepada RKH. Fuad Amin selaku Bupati

incumbent Kab.Bangkalan, apalagi dalam “upaya mewariskan

kekuasaan” kepada anak kandungnya yang baru berusia 26 tahun (Moh.Makmun Ibnu Fuad) yang mencalonkan diri di Pilkada Kabupaten Bangkalan Tahun 2012.

15.Bahwa “benang kusut” yang terjadi di Pilkada Bangkalan semata-mata dikarenakan Bupati Kabupaten Bangkalan ingin mewariskan kekuasaaan (dinasti politik) kepada anak kandungnya (Calon Bu-pati No. urut 3) dengan “menghalalkan semua cara” dengan menggunakan kekuasaan dan kekuatan uang” yang ada pada dirinya dalam mempengaruhi proses pilkada kabupaten bangkalan, termasuk mempengaruhi KPUD kabupaten Bangkalan/ Teradu dan atau Teradu, peradilan tata usaha negara semata-mata beermotifkan hanya membangun kekuasaan ala monarchi absolut dalam setting Negara demokrasi sehingga langkah-langkah tersebut harus dipandang sebagai tindakan yang melawan konstitusi.

C. DUGAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG DILANGGAR C.1. PENCOBLOSAN SURAT SUARA BERULANG KALI

C.1.1. KECAMATAN TANAH MERAH

(19)

C.1.2. KECAMATAN GALIS

Pada saat Pemungutan suara tanggal 12 Desember 2012 di seluruh TPS di Desa Banyu Bunih Kecamatan Galis kabupaten Bangkalan telah terjadi Pencoblosan surat suara berulanng kali oleh Panitia Penyelenggara PILKADA (vide,P.41).

C.1.3. KECAMATAN KLAMPIS

Pada saat Pemungutan suara tanggal 12 Desember 2012 di TPS 1 (satu) di Desa Klampis Barat Kecamatan Klampis kabupaten Bangkalan telah terjadi Pencoblosan surat suara berulanng kali (vide,P. 43. Surat pernyataan)

C.1.4. KECAMATAN KWANYAR

Pada saat pemungutan suara tanggal 12 Desember 2012 di TPS 09 Desa Prompong Kecamatan Kwanyar, Pemilih yang hadir hanya 26 (dua puluh enam) dan petugas KPPS, namun hasil akhir perhitungan yang hadir sebanyak 303(tiga ratus tiga) suara dengan rincian calon no.2 memperoleh 3 (tiga) suara sedang calon nomor 3 memperoleh 291 (dua ratus sembilan puluh dua) suara, suara tidak sah 8 (delapan) suara jumlah 302 suara (vide, P.45)

Bahwa Perbuatan pencoblosan surat suara berulang kali melanggar Pasal 117 ayat 4 jo Pasal 118 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan perbuatan ini menyebabkan suara pasangan tertentu yaitu pasangan nomor urut 3 (tiga) mendapat tambahan suara, perbuatan Aquo dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu Pasal 117 ayat 4

“Setiap orang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja memberikan suaranya lebih dari satu kali atau lebih TPS diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu bulan paling lama 4(empat) bulan dan/ atau denda palinng sedikit Rp.200.000,- (dua ratus ribu) paling banyak Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah)

Pasal 118

(20)

atau perolehan suara berkurang diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan paling lama 1 (satu) tahun dan/ atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) paling banyak Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)

Pasal 119

“Jika tindak pidana dilakukan dengan sengaja oleh penyelenggara atau pasanngan calon, ancaman pidananya ditambah 1/3 (satu pertiga) dari pidana yang diatur dalampasal pasal 115,pasal 116, pasal 117 dan pasal 118

Bahwa, dengan demikian prilaku Penyelenggara Pemilu tersebut melanggar sumpah/janji jabatan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dan asas Mandiri, dan Adil, Asas Kepastian Hukum, Asas Jujur, Keterbukaan, Asas Akuntabilitas yaitu Pasal 2, pasal3, pasal 10, Pasal 11dan Pasal 12 Peraturan Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Nomor 13 tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilihan Umum

C.2. Teradu dan/ atau Terlanggar terbukti melanggar Pasal 57 ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah dan Asas kecermatan, Asas Kehati-hatian dan Asas Profesionalisme dari Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Perkara dalam Putusan Perkara Nomo 136/G/2012/PTUN SBY hlm 91-92) (vide. P.5)

Bahwa, Putusan Majelis Hakim PTUN Surabaya Perkara Nomor 136/G/2012/PTUN SBY hlm 93-95) dibacakan pada tanggal 5 Desember 20112 yang membatalkan berita acara nomor 55/BA/X/ 2012 tanggal 22 Oktober 2012 dan Keputusan KPUD Kabupaten Bangkalan nomor 57/Kpts/KPU-kab/014-329656/2012 dan mewajibkan Tergugat (Teradu dan/ atau Terlapor) mencabut berita acara nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 dan Keputusan KPUD Kabupaten Bangkalan nomor 57/Kpts/KPU-kab/014-329656/2012 tertanggal 24 Oktober 2012

(21)

dan wakil Kepala Daerah dan Asas kecermatan, Asas Kehati-hatian dan Asas Profesionalisme dari Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Perkara dalam Putusan Perkara Nomo 136/G/2012/PTUN SBY hlm 91-92)

Bahwa akibat dari Etika dan Prilaku Teradu dan atau Terlapor

terbukti melanggar Pasal 57 ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah dan Asas kecermatan, Asas Kehati-hatian dan Asas Profesionalisme dari Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Perkara dalam Putusan Perkara Nomo 136/G/2012/ PTUN SBY hlm 91-92) , Pengadu dan/ atau Pelapor kehilangan hak konstitusional sebagai warga negara yang dijamin oleh Undang-undang yaitu hak untuk dipilih demikian halnya dengan masyarakat pemilih kehilangan hak untuk memilih apa yang sudah menjadi pilihanya, disamping kerugian hak konstutusional Pengadu dan atau Pelapor juga mengalami kerugian baik moril maupun materiel dimana Pengadu dan / atau Pelapor telah mengikuti tahapan-tahapan sesuai yang ditentukan oleh Teradu dan atau terlapor sampai pada tahap akhir kampanye yaitu 6 hari menjelang pemungutan suara

Bahwa, atas putusan Peradilan Tata Usaha Negara Surabaya Aquo Teradu dan/ atau terlapor esok harinya tanggal 6 Desember 2012 langsung mengadakan rapat pleno menyikapi putusan Peradilan Tata Usaha Negara surabaya dengan keputusan “ menerima putusan Peradilan Tata Usaha Negara Surabaya nomor 136/G/2012/PTUN SBY dan tidak banding”tertuang dalam berita Acara Rapat Pleno KPUD kabupaten Bangkalan nomor 72/BA/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012 (vide.P.6) kemudian Tanggal 7 Desember 2012 mengeluarkan Keputusan Nomor 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tentang Pencabutan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangkalan nomor 57/Kpts/KPU-kab/014-329656/2012.(vide.P.7)

(22)

57 ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah dan Asas kecermatan, Asas Kehati-hatian dan Asas Profesionalisme dari Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Perkara dalam Putusan Perkara Nomo 136/G/2012/PTUN SBY hlm 91-92) dalam menerbitkan berita acara nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 dan Keputusan KPUD Kabupaten Bangkalan nomor 57/Kpts/KPU-kab/014-329656/2012 tertanggal 24 Oktober 2012

Bahwa, dengan demikian Etika dan Prilaku Teradu dan/ atau Terlapor terbukti tidak melaksanakan sumpah jabatan dengan tidak memenuhi tugas dan kewajiban sebagai Penyelenggara pemilu sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 dan dalam menjalankan tugas dan wewenang tidak bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil dan cermat serta bertentangan dengan Pelaksanaan prinsip Dasar Etika dan prilaku yaitu asas mandiri dan adil, asas kepastian hukum, asas jujur, keterbukaan dan akuntabilitas, serta asas profesionalitas, efisiensi dan efektivitas Pasal 2, Pasal Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 15 Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Nomor 13 tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilihan Umum

C.3. KOMISIONER KPUD KABUPATEN BANGKALAN/TERADU dan/ atau TERLAPOR MELAKUKAN KEBOHONGAN PUBLIK dan SURAT EDARAN NOMOR 481/KPU.Kab/014.329656/XII/2012 Tanggal 10 Desember 2012 mengandung Cacad Hukum (vide.P.9)

(23)

Bahwa, Surat suara pada pemungutan suara tertanggal 12 Desember 2012 pada PILKADA kabupaten Bangkalan mengandung cacad hukum, karena dalam surat suara terdapat stiker yang bertentangan dengan peristiwa dan fakta hukum terjadi :---a. Putusan Peradilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 136/ G/2012/PUTN SBY Tanggal 5 Desember 2012 bukan nomor 136/6/2012/PTUN SBY sebagaimana tercantum di stiker surat suara.

b. Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) dinyatakan gugur Berdasarkan Putusan PTUN No. 136/6/2012/PTUN.SBY Tanggal 5 Desenber 2012 adalah tidak benar karena (vide.P.10.P.11) ;---1. Putusan PTUN Surabaya Aquo :

1.a. Menyatakan Batal Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Tergugat/Teradu dan/ atau Terlapor berupa berita acara nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 dan Keputusan KPUD Kabupaten Bangkalan nomor 57/Kpts/KPU-kab/014-329656/2012

1.b. dan mewajibkan Tergugat (Teradu dan/ atau Terlapor) mencabut berita acara nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 dan Keputusan Keputusan KPUD Kabupaten Bangkalan nomor 57/Kpts/KPU-kab/014-329656/2012 Tanggal 24 Oktober 2012 2. Tindakan Teradu dan/ atau Terlapor atas putusan PTUN Surabaya Aquo

2.a. Pada Tanggal 06 Desember 2012 Teradu dan/ Terlapor mengadakan Rapat pleno yang kemudian mengambil keputusan yang tertuang dalam Berita Acara Rapat Pleno Nomor 72/BA/XII/2012 memutuskan :

a. Menghormati dan menerima Putusan PTUN Sby. Nomor 136/G/2012/PTUN SBY

b. Siap untuk menindaklanjuti Putusan PTUN Sby. Nomor 136/G/2012/PTUN SBY sebagai produk hukum yang mengikat,

(24)

2.b.Teradu dan/ atau Terlapor membuat pruduk hukum dalam bentuk keputusan dan Ketentuan Tehnis untuk menindaklanjuti Putusan PTUN Sby. Nomor 136/G/2012/PTUN SBY :

2.b.1. Produk Hukum dalam Bentuk Keputusan

Pada Tanggal 7 Desember 2012 Teradu dan/ atau Terlapor membuat tindakan dalam bentuk produk hukum dengan membuat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangkalan Nomor. 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 Tentang Pencabutan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten bangkalan Nomor 57/Kpts/KPU.Kab/14.329656/2012 Tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sebagai Peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 Sepanjang Tentang penetapan Pasangan Nomor Urut 1 (satu) Calon Bupati dan Wakil Bupati H.Imam Buchori (Calon Bupati) dan HR. Zainal Alim (Calon Wakil Bupati) Nomor.

2.b.2. Produk Hukum dalam Bentuk Tahnis

Pada tanggal 10 Desember 2012 Teradu dan/ atau Terlapor mengeluarkan surat edaran Nomor 481/K/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012. Kepada Ketua PPK, Ketua PPS, Ketua KPPS Se Kab. Bangkalan, perihal Surat Edaran Pelaksanaan Putusan PTUN dan Perubahan Surat Suara, surat edaran tersebut mengandung cacad hukum :

2.1.Teradu dan/ atau Terlapor menyatakan pasangan calon nomor urut 1 (satu) dinyatakan gugur atas dasar Putusan PTUN Sby Aquo.

(25)

surat suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 dengan sticker bertuliskan “Pasangan Calon Nomor Urut 1 dinyatakan gugur berdasarkan putusan Peradilan Tata Usaha Negara Nomor 136/G/2012/PTUN SBY.tanggal 5 Desember 2012.

Bahwa Peradilan Tata Usaha Negara Surabaya Aquo Pasangan calon nomor urut 1 dinyatakan gugur bukan berdasarkan Putusan Keputusan PTUN Surabaya Nomor 136/G/2012/PTUN SBY.tanggal 5 Desember 2012

tetapi berdasarkan Keputusan KPUD Kabupaten Bangkala Nomor. 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012.Tertanggal 7 Desember 2012, sebagai pruduk hukum dalam bentuk keputusan untuk menindaklanjuti Keputusan PTUN Surabaya Nomor 136/G/2012/PTUN SBY.tanggal 5 Desember 2012 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Pleno Nomor 72/BA/XII/2012 tertanggal 6 Desember 2012 Siap untuk menindaklanjuti Putusan PTUN Sby. Nomor 136/G/2012/PTUN SBY sebagai produk hukum yang mengikat, dalam bentuk pembuatan keputusan dan ketentuan tehnis lainya yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.( Keputusan KPUD

Kabupaten Bangkala Nomor.

74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012.Tertanggal 7 Desember 2012 dan Pada tanggal 10 Desember 2012 mengeluarkan surat edaran Nomor 481/K/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012. Kepada Ketua PPK, Ketua PPS, Ketua KPPS Se Kab. Bangkalan, perihal Surat Edaran Pelaksanaan Putusan PTUN dan Perubahan Surat Suara seharusnya surat edaran dan sticker bertuliskan “ Pasangan Calon no urut 1 dinyatakan gugur berdasarkan Putusan KPUD Kab. Bangkalan no.74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012.Tgl 7 Desember 2012 untuk menindaklanjuti Keputusan PTUN Surabaya Nomor 136/G/2012/PTUN SBY.tanggal 5 Desember 2012”

(26)

Teradu dan/ atau Terlapor dalam menjalankan Tugas dan keajibanya sebagai penyelenggara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 bertentangan dengan sumpah jabatan dan asas Kepastian Hukum, Asas Jujur, Keterbukaan, dan Akuntabilitas, Asas profesionalitas, Effisiensi, dan effektivitas serta Asas Tertib, Pasal 3, Pasal 10, Pasal 11, pasal 12, Pasal 15 dan pasal 16 Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Nomor 13 tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilihan Umum

C.4. TERADU dan/ atau TERLAPOR TIDAK NETRAL DAN MEMIHAK PADA PASANGAN CALON NOMOR URUT 3 DENGAN MEMBIARKAN PASLON NO.3 MELAKUKAN PELANGGARAN KAMPANYE.

C.4.a. Pasangan calon nomor urut 3 dalam kampanye melibatkan PNS,Kepala sekolah, Kepala desa / Lurah , Pejabat,Struktural dan fungsional dan Pejabat/ BUMN/BUMD., perbuatan ini diduga memenuhi unsur Pasal 1 angka 10 dan Pasal 5 serta melanggar larangan kampanye Pasal 52 dan Pasal 53 ayat 2 dan ayat 5 Perturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 69 Tahun 2009 jo Pasal 79 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

1. Kecamatan KOKOP

Bahwa pada saat kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada tanggal 3 Desember 2012 di Kecamatan Kokop, melibatankan PNS-PNS, kepala desa dan perangkat desa bertujuan untuk men-dukung dan memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga), ada pun yang hadir dalam acara tersebut yakni :

a) Camat Kecamatan Kokop pada saat kampanye tersebut memakai baju putih dan kopiah hitam;

(27)

c) Mulyadi merupakan PNS Kecamatan Kokop pada saat kampanye tersebut memakai baju batik seragam resmi pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga);

d) Kepala sekolah SDN Desa Tramok pada saat kampanye tersebut memakai baju batik;

e) Pegawai Kantor Kecamatan Kokop bernama Ali, pada saat kampanye tersebut memakai baju batik seragam resmi pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga);

f) Dan PNS – PNS lain juga menghadiri dan mendukung pasangan calon nomor urut 3 (Tiga);

g) Sekdes Desa Katol Timur; h) Kepala Desa Kokop;

i) Kepala desa Bandang Laok;

j) Dan Kepala desa lain juga hadir dalam acara kampanye tersebut. (Bukti rekaman vide.P.24.2);

2.Kecamatan LABANG

. Pada saat kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada tanggal 1 Desember 2012 di Kecamatan Labang dalam Kampanye melibatkan PNS, Camat, dan Kepala Desa untuk menghadiri dan mendukung pemenangan Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga), adapun yang hadir dalam acara tersebut yakni :

a) Camat Kecamatan Labang, Samsul Arifin pada saat kampanye tersebut memakai baju batik Telaga Biru, kopiah hitam ikut menginstruksikan dan melihat pe-masangan banner Pasangan Nomor Urut 3 (Tiga) di tembok;

b) Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kecamatan Labang pada saat kampanye tersebut memakai baju putih dan kopiah hitam;

c) PNS lain juga hadir pada acara kampanye tersebut; d) Kepala Desa Jukong pada saat kampanye tersebut

memakai baju batik dan kopiah hitam;

e) Kepala Desa Labang pada saat kampanye tersebut sedang duduk di kursi dan memakai baju batik dan kopiah hitam;

(28)

Pada saat kampanye tersebut, Bupati Kabupaten Bangkalan berkampanye yang isinya mengatakan Pasangan Imam-Zain Nomor Urut 1 (Satu) adalah mayat (orang mati), dan dalam pidatonya Bupati Kabupaten Bangkalan mengatakan cuti untuk kampanye, tetapi kalau ada orang yang memberikan uang kepadaku akan diambil (Bukti rekaman vide. P25.3);

3.Kecamatan GALIS

Bahwa pada saat kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) tanggal 5 Desember 2012 di Kecamatan Galis melibatkan Kepala Desa-Kepala Desa dan pengerahan masyarakat oleh kepala desa – kepala desa yakni diantaranya adalah:

a) Kepala Desa Banyubunih. b) Kepala Desa Galis.

c) Kepala Desa Paka’an Dajah (Vide. P.27); 4. Kecamatan Tanjung Bumi

4.1. Bahwa pada tanggal 16 November 2012 di Makam Zimat Desa Banyusangkah Kecamatan Tanjung Bumi telah terjadi kampanye untuk pemenangan Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga) oleh Bupati Kabupaten Bangkalan dengan mengajak peserta yang hadir untuk memilih dan memenangkan Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga). Kegiatan ini di-hadiri oleh Bupati Kabupaten Bangkalan, Camat Kecamatan Tanjung Bumi, Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjung Bumi, guru-guru dan PNS lainnya. Dalam Pidatonya Bupati Kabupaten Bangkalan mengajak hadirin yang datang untuk memilih anaknya dan pasangannya (Ra Momon - Ra Mondiri), dan menghimbau jangan memilih pasangan calon Imam-Zain yang dikatakan mayat (H. Imam Buchori dan pasangannya) (Bukti rekaman vide.P.28);

4.2. Bahwa pada saat kampanye tanggal 30 November 2012 di Kecamatan Tanjung Bumi di Lapangan TBK Paseseh, melibatka PNS, dimana acara tersebut dihadiri oleh beber-apa PNS, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjung Bumi

(29)

baju batik resmi pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) berkopiah hitam dan berdampiangan dengan pegawai palabuhan Tanjung Bumi bernama Edi.

 Pegawai Palabuhan Tanjung Bumi bernama Edi pada

saat acara tersebut memakai baju kotak-kotak dan celana putih crem di sebelah kiri kepala UPTD Keca-matan Tanjung Bumi;

 Kepala Sekolah SD di Kecamatan Kokop pada acara

tersebut memakai kaos Ra Momon, bercelana hitam dan merokok;

 Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kokop pada

acara tersebut memakai baju batik seragam resmi pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga), bersama Adi dan kepala sekolah;

 Guru SD Mano’an bernama Adi Surya pada acara

terse-but memakai jaket putih dan bercelana jeans;

 Dan PNS lain juga hadir pada acara kampanye tersebut.

Dalam kampanye tersebut terdapat praktik politik uang yang dibungkus dengan acara undian berhadiah berupa TV, Kulkas, dan lain sebagainya)bagi masyarakat yang hadir. (Bukti rekaman vide.P.28.3);

5. Kecamatan BURNEH.

5.1. Bahwa telah terjadi kampanye tersembunyi pada tanggal 31 Oktober 2012 di rumah Pak Hakim Ketua RT 01 Kampung Junok Desa Tonjung Kecamatan Burneh yang dipimpin oleh Camat Kecamatan Burneh dan dihadiri oleh beberapa PNS dan DPRD Kabupaten Bangkalan dari partai pendukung Pasangan Calon Makmur Nomor Urut 3 (Tiga). PNS dan akti-fis/DPRD Kabupaten Bangkalan dari partai pengusung yang hadir tersebut diantaranya adalah :

a) Camat Kecamatan Burneh bernama Ismed Efendi, pada saat acara tersebut memakai baju lengan pendek putih liris merah;

b) Lurah Kelurahan Tonjung Kecamatan Burneh bernama Holilih;

c) Dayat yang merupakan Pegawai Pemda Kabupaten Bangkalan;

(30)

e) Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan dari Partai Pen-dukung Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga), Syaiful Rijal dan Syaifullah.

Pada saat pertemuan tersebut Camat Kecamatan Burneh dan 2 (dua) anggota DPRD Kabupaten Bangkalan dari partai pengusung mengajak undangan yang hadir untuk men-dukung dan memenangkan anak Bupati Kabupaten Bangkalan—yakni Muhammad Makmun Ibnu Fuad—pada Pemilukada Kabupaten Bangkalan Tahun 2012. Dan pada saat acara tersebut terjadi pembagian/pemberian uang sebesar Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) kepada masyarakat/pemilih yang diundang/hadir pada kegiatan tersebut. Yang hadir dalam pertemuan tersebut sekitar lebih dari 100 orang (Bukti rekaman vide.P.29.1));

5.2. Bahwa kampanye terselubung juga terjadi dan dilakukan oleh Bupati Kabupaten Bangkalan dan Muhammad Makmun Ibnu Fuad pada Pertemuan Remaja Masjid se-Kabupaten Bangkalan tahun 2012 setelah pendaftaran Pasangan Calon sebelum tahap kampanye Tahun 2012 di Rumah Makan Suramadu milik Bupati Kabupaten Bangkalan. Pada acara tersebut Bupati Kabupaten Bangkalan mengajak Muhammad Makmun Ibnu Fuad putranya (Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga)) pada kegiatan pertemuan tersebut. Dan pada acara tersebut Bupati meminta agar peserta yang hadir memilih dan memenangkan anaknya yang akan menjadi calon Bu-pati Kabupaten Bangkalan. Pada beberapa bulan kemudian beberapa Pengurus Remaja Masjid dijadikan sebagai Tim Sukses secara non-formal untuk penggalangan suara Pasan-gan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) (Bukti rekaman vide.P.29.2);

(31)

terjadi praktik politik uang yang dibungkus dengan acara undian berhadiah (rekaman vide.P.29.3));

6. Kecamatan GEGER.

6.1. Bahwa kemudian pada saat Resepsi Pernikahan Fathur Rozi dan Siti Nur Hasanah pada 8 November 2012 di Desa Cam-por Kecamatan Geger. Pada pernikahan ini hadir Muham-mad Makmun Ibnu Fuad (memakai batik Madura Telaga Biru), calon Bupati Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) dan Camat Kecamatan Geger bernama Moh. Musleh dan PNS lainnya. Dalam sambutannya Muhammad Makmun Ibnu Fuad (Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga) meminta kepada para undangan agar jangan lupa pada Pemilukada Kabu-paten Bangkalan 12 Desember 2012 untuk memilih pasan-gan calon yang memakai jas hitam, yakni Pasanpasan-gan Calon Nomor Urut 3 (Tiga) (Bukti rekaman vide.P.31.2);

6.2. Bahwa pada saat kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada tanggal 30 November 2012 di Kecamatan Geger terjadi mobilisasi masyarakat oleh Kepala Desa un-tuk hadir kampanye dan memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga). Kepala Desa yang hadir dalam kampa-nye tersebut adalah sebagai berikut:

a) Kepala Desa Tegar Priyah hadir di panggung dan pada waktu pembacaan Ikrar Dukungan kepada Pasangan Calon Makmur Nomor Urut 3 (Tiga), memakai baju batik, kopiah hitam, dan celana hitam,

b) Kepala Desa Campor hadir di panggung dan pada waktu pembacaan Ikrar Dukungan kepada Pasangan Calon Mak-mur Nomor Urut 3 (Tiga), memakai baju bergaris, kopiah hitam. Juga hadir beberapa Kepala Desa lainnya (Bukti rekaman vide.P.31.3);

7. Kecamatan AROSBAYA

(32)

8. Kecamatan TANAH MERAH

Bahwa telah terjadi kampanye Pasangan Makmur Pasangan Nomor Urut 3 (Tiga) pada tanggal 2 Desember 2012 di Ke-camatan Tanah Merah dihadiri oleh PNS dan beberapa Pani-tia Penyelenggara Pemilukada Tingkat Desa. Adapun yang hadir dalam acara tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Suparman PPS Desa Padarungan Kecamatan Tanah

Merah,

b) Fathur Rosi PPS Desa Tanah Merah Laok Kecamatan Tanah Merah,

c) Yusup PNS Guru yang mengajar di MTs. Al-Ibrohimy

Keca-matan Galis. (Bukti rekaman vide.P.34);

9

.Kecamatan KAMAL

Bahwa pada saat kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada tanggal 1 Desember 2012 di Kecamatan Ka-mal, telah melibatkan Pejabat Pemda, Camat, PNS, Kepala Desa oleh Bupati Kabupaten Bangkalan. Dalam pidatonya pada saat kampanye tersebut Bupati Kabupaten Bangkalan menghina Pasangan Imam-Zain Nomor Urut 1 (Satu) yang dikatakan secara implisit seragamnya orang mati (mayat). Jadi putih kain mayat jangan dicoblos tetapi dihukum dan yang layak dicoblos adalah baju hitam Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) (Bukti rekaman vide.P.35);

10.Kecamatan SOCAH

(33)

karena yang tidak memberikan uang karena tidak punya uang (Bukti rekaman Vide.P.36. );

11.Kecamatan BANGKALAN

11.1. Bahwa telah terjadi pertemuan dan kampanye terselubung yang dilakukan pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) dan dilakukan oleh pejabat yang sedang bertugas tanpa keterangan cuti. Lokasi pertemuan tersebut di Gedung Beringin Kabupaten Bangkalan pada tanggal 23 Novemver 2012. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Bangkalan, Wakil Bupati Kabupaten Bangkalan, Ra Momon (panggilan akrab Muhammad Makmun Ibnu Fuad), Ir. Mondir A. Rofi’i (panggilan akrabnya Ra Mondir, adik Syafik Rofi’i Wakil Bupati Kabupaten Bangkalan), dan PNS Kabupaten Bangkalan. Bupati Kabupaten Bangkalan pada pertemuan tersebut mengajak kepada para undangan untuk men-dukung putra-nya (Ra Momon) dan Ra Mondir pasangan calon wakil bupatinya pada Pemilukada Kabupaten Bangkalan Tahun 2012. (Bukti rekaman audio, vide.P.37.3);

C.4.b. Pasangan calon nomor urut 3 (tiga) dalam kampanye menggunakan tempat Pendidikan, Perbuatan ini diduga melanggar Pasal 1 angka 10, Pasal 5, Pasal 53 huruf h Peraturan KPU Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tahnis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah jo Pasal 78 huruf i UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

1. Kecamatan Modung .

Bahwa telah terjadi juga kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) yang diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2012 di lingkungan lembaga pendidikan Pondok Pesantren, di lapangan SMP At-Thalhawiyah Kecamatan Modung (Bukti Foto);

2. Kecamatan Bangkalan

(34)

tahun 2012, Fuad Amin Imron sebagai Bupati Kabupaten Bangkalan memperkenalkan anaknya dan minta dukungan serta meminta memenangkannya pada Pemilukada Tahun 2012 (Bukti rekaman audio,vide.P.37.3);

Bahwa telah terjadi pertemuan dan kampanye terselubung yang dilakukan pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) dan dilakukan oleh pejabat yang sedang bertugas tanpa keterangan cuti. Lokasi pertemuan tersebut di Gedung Beringin Kabupaten Bangkalan pada tanggal 23 Novemver 2012. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Bangkalan, Wakil Bupati Kabupaten Bangkalan, Ra Momon (panggilan akrab Muhammad Mak-mun Ibnu Fuad), Ir. Mondir A. Rofi’i (panggilan akrabnya Ra Mondir, adik Syafik Rofi’i Wakil Bupati Kabupaten Bangkalan), dan PNS Kabupaten Bangkalan. Bupati Kabu-paten Bangkalan pada pertemuan tersebut mengajak kepada para undangan untuk mendukung putra-nya (Ra Momon) dan Ra Mondir pasangan calon wakil bupatinya pada Pemilukada Kabupaten Bangkalan Tahun 2012. (Bukti rekaman audio, vide.P.37.4);

Bahwa telah terjadi kampanye terselubung pada tanggal 4 Desember 2012 di Pondok Pesantren Sabeneh Keca-matan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Kegiatan ini di-hadiri para kyai dan santri dan dilaksanakan tanpa izin dari penyelenggara Pemilukada Kabupaten Bangkalan. Dalam pidato penceramahnya (Kyai/Pendukung Pasangan Calon Nomor Urut (3)) mengajak masyarakat untuk men-dukung dan memenangkan Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada Pemilukada Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 (Bukti rekaman audio,vide.P.37.5));

(35)

c.1. Bahwa pada saat kampanye tanggal 30 November 2012 di Kecamatan Tanjung Bumi di Lapangan TBK Paseseh, melibatka PNS, dimana acara tersebut dihadiri oleh beber-apa PNS, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjung Bumi

bernama Moh. Said pada saat acara tersebut memakai baju batik resmi pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) berkopiah hitam dan berdampiangan dengan pegawai palabuhan Tanjung Bumi bernama Edi.

 Pegawai Palabuhan Tanjung Bumi bernama Edi pada

saat acara tersebut memakai baju kotak-kotak dan celana putih crem di sebelah kiri kepala UPTD Keca-matan Tanjung Bumi;

 Kepala Sekolah SD di Kecamatan Kokop pada acara

tersebut memakai kaos Ra Momon, bercelana hitam dan merokok;

 Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kokop pada

acara tersebut memakai baju batik seragam resmi pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga), bersama Adi dan kepala sekolah;

 Guru SD Mano’an bernama Adi Surya pada acara

terse-but memakai jaket putih dan bercelana jeans;

 Dan PNS lain juga hadir pada acara kampanye tersebut.

Dalam kampanye tersebut terdapat praktik politik uang yang dibungkus dengan acara undian berhadiah berupa TV, Kulkas, dan lain sebagainya)bagi masyarakat yang hadir. (Bukti rekaman vide.P.28.2));

5.1. Bahwa telah terjadi kampanye tersembunyi pada tanggal 31 Oktober 2012 di rumah Pak Hakim Ketua RT 01 Kampung Junok Desa Tonjung Kecamatan Burneh yang dipimpin oleh Camat Kecamatan Burneh dan dihadiri oleh beberapa PNS dan DPRD Kabupaten Bangkalan dari partai pendukung Pasangan Calon Makmur Nomor Urut 3 (Tiga). PNS dan akti-fis/DPRD Kabupaten Bangkalan dari partai pengusung yang hadir tersebut diantaranya adalah :

(36)

b) Lurah Kelurahan Tonjung Kecamatan Burneh bernama Holilih;

c) Dayat yang merupakan Pegawai Pemda Kabupaten Bangkalan;

d) Lutfi, Fadil dan Rahmat merupakan PNS guru;

e) Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan dari Partai Pen-dukung Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga), Syaiful Rijal dan Syaifullah.

Pada saat pertemuan tersebut Camat Kecamatan Burneh dan 2 (dua) anggota DPRD Kabupaten Bangkalan dari partai pengusung mengajak undangan yang hadir untuk men-dukung dan memenangkan anak Bupati Kabupaten Bangkalan—yakni Muhammad Makmun Ibnu Fuad—pada Pemilukada Kabupaten Bangkalan Tahun 2012. Dan pada saat acara tersebut terjadi pembagian/pemberian uang sebesar Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) kepada masyarakat/pemilih yang diundang/hadir pada kegiatan tersebut. Yang hadir dalam pertemuan tersebut sekitar lebih dari 100 orang (Bukti rekaman vide.29.1);

5.2. Bahwa pada saat kegiatan kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada tanggal 1 Desember 2012 di Ke-camatan Burneh dihadiri oleh Camat Burneh bernama Ismed Efendi melibatkan PNS dan Pegawai Tenaga Harian Lepas (THL) serta sekolah yang ada disekitar tersebut diliburkan. Kehadiran camat, Pegawai THL dan PNS terse-but dalam kampanye merupakan upaya untuk meme-nangkan Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga). Dan pada saat acara tersebut terjadi praktik politik uang yang di-bungkus dengan acara undian berhadiah (rekaman vide.29.3);

(37)

1. Kecamatan Labang

Pada saat kampanye Tanggal 1 Desember 2012, Bupati Kabu-paten Bangkalan berkampanye yang isinya mengatakan Pasangan Imam-Zain Nomor Urut 1 (Satu) adalah mayat (orang mati), dan dalam pidatonya Bupati Kabupaten Bangkalan mengatakan cuti untuk kampanye, tetapi kalau ada orang yang memberikan uang kepadaku akan diambil (Bukti rekaman vide.P.25);

2. Kecamatan Tanjung Bumi

Bahwa pada tanggal 16 November 2012 di Makam Zimat Desa-Banyusangkah Kecamatan Tanjung Bumi telah terjadi kampa-nye untuk pemenangan Pasangan Calon Nomor Urut 3 (Tiga) oleh Bupati Kabupaten Bangkalan dengan mengajak peserta yang hadir untuk memilih dan memenangkan Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga). Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Kabu-paten Bangkalan, Camat Kecamatan Tanjung Bumi, Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjung Bumi, guru-guru dan PNS lainnya. Dalam Pidatonya Bupati Kabupaten Bangkalan mengajak hadirin yang datang untuk memilih anaknya dan pasangannya (Ra Momon - Ra Mondiri), dan menghimbau jan-gan memilih pasanjan-gan calon Imam-Zain yang dikatakan mayat (H. Imam Buchori dan pasangannya) (Bukti rekaman vide.P.28.2);

3. Kecamatan Kamal

Bahwa pada saat kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada tanggal 1 Desember 2012 di Kecamatan Kamal, telah melibatkan Pejabat Pemda, Camat, PNS, Kepala Desa oleh Bu-pati Kabupaten Bangkalan. Dalam pidatonya pada saat kampa-nye tersebut Bupati Kabupaten Bangkalan menghina Pasangan Imam-Zain Nomor Urut 1 (Satu) yang dikatakan secara implisit seragamnya orang mati (mayat). Jadi putih kain mayat jangan dicoblos tetapi dihukum dan yang layak dicoblos adalah baju hi-tam Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) (Bukti rekaman vide.P.35);

(38)

Bahwa pada saat Kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) tanggal 27 November 2012 di Kecamatan Socah terjadi mobilisasi oleh Bupati Kabupaten Bangkalan terhadap beberapa Kepala Desa di Kecamatan Socah, terutama Desa Bilaporah. Bu-pati incumbent tersebut berpidato dan berkampanye pada saat itu. Dalam kampanye tersebut Bupati Kabupaten Bangkalan mengatakan bahwa Kepala Desa dan Camat boleh datang pada kampanye pasangan calon nomor urut 3 (tiga). Bupati juga menyampaikan dalam pidatonya memperbolehkan masyarakat menerima uang karena yang tidak memberikan uang karena tidak punya uang (Bukti rekaman Vide.P.36);

C.4.e. . Bupati Bangkalan Petahan Fuad Amin Imron (team kampanye pasangan calon nomor urut 3 ) mengancam untuk melakukan kekerasan, perbuatan ini diduga melanggar Pasal 53 huruf f Peraturan KPU Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tahnis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah jo Pasal 78 huruf d UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

1. Kecamatan Sepuluh

(39)

biasa, bahkan keponakannya sendiri bisa dibunuh (mak-sudnya H. Imam Buchori/Pemohon). (Bukti rekaman vide.P.30.1);

2.Kecamatan Bangkalan

Bahwa telah terdapat fakta keterlibatan dan kampanye yang dilakukan oleh Bupati Kabupaten Bangkalan pada saat kampanye Pasangan Makmur Nomor Urut 3 (Tiga) pada 8 Desember 2012 di alun-alun Kecamatan Bangkalan paten Bangkalan. Dalam kampanye tersebut Bupati Kabu-paten Bangkalan menyatakan “Carok (Bertikai/Berkonflik dengan kekerasan menggunakan senjata tajam)” jika Pemilukada Kabupaten Bangkalan ditunda. (Bukti berita media Tempo, “Bupati Bangkalan: Carok Jika Pilkada Di-tunda”, Sabtu, 08 Desember 2012, tersedia: http:// www.tempo.co, diakses: 12 Desember 2012) (vide.P.17);

Bahwa, berdasarkan fakta-fakta tersebut, Teradu dan/ atau Terlapor tidak melakukan upaya apapun atas tindakan pasangan calon nomor urut 3 dan Bupati Bangkalan Petahan Fuad Amin Imron yang merupakan tidak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 55 d Peraturan KPU Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tahnis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah jo Pasal 81, Pasal 82 UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, dengan demikian etika dan Prilaku Teradu dan/ atau Terlapor sebagai penyelenggara pemilu telah melanggar sumpah Jabatan dan Asas Mandiri dan Adil, Asas Kepastian Hukum,Asas jujur, Keterbukaan, Akuntabilitas, asas Profrofesional, effesiensi, efektifitas dan asas tertib Pasal 3, Pasal 10, Pasal 11, pasal 12, pasal 15 dan pasal 16 Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum No. 13 Tahun 2012, No. 11 Tahun 2012, No. 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu.

(40)

C.6. SURAT SUARA PADA PEMUNGUTAN SUARA PILKADA KABUPATEN BANGKALAN Tgl 12 DESEMBER 2012 CACAD HUKUM, TERADU dan atau TERLAPOR DIDUGA MELANGGAR KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU PASAL 11, PASL 15 Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Nomor 13 tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilihan Umum

Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 TAHUN 2004 Tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Pasal 86 ayat 2 jo Peraturan KPU nomor 66 Tahun 2009 Tentang Penetapan norma, Standart, Prosedur dan kebutuhan Pengadaan serta Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 6 ayat 1 dan 2 bahwa yang dimaksud dengan kertas suara adalah kertas suara yang didalamnya hanya memuat nomor, foto, dan nama pasangan calon, sedangkan pada surat suara pada PILKADA Kabupaten Bangkalan Tanggal 12 Desenber 2012 didalam kertas surat suara terdapat stiker dengan tulisan “Pasangan Calon Nomor Urut 1 dinyatakan gugur berdasarkan putusan Peradilan tata usaha negara nomor 136/6/2012/PTUN.SBY tanggal 5 Desember 2012, nomor, foto dan nama pasangan nomor 2 dan 3.dengan demikian surat suara pada PILKADA Kabupaten Bangkalan tidak memenuhi unsur surat suara, seharusnya Teradu dan atau Terlapor membuat dan mencetak surat suara ulang

C.7.EKSEKUSI PUTUSAN PTUN SBY NO.136/G/2012/PTUN.SBY tanggal 5 Desember 2012 OLEH TERADU dan atau TERLAPOR MELANGGAR PASAL 115 jo Pasal 116 ayat 1 Undang-Undang No. 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara LNRI Tahun 1986 No.77. TERADU dan atau TERLAPOR DIDUGA MELANGGAR KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU PASAL 11, PASL 15 Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Nomor 13 tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilihan Umum

Pasal 115

Hanya Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang dapat dilaksanakan

(41)

Salinan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dikirimkan kepada para pihak dengan surat tercatat oleh Panitera Pengadilan setempat atas perintah Ketua Pengadilan yang mengadilinya dalam tingkat pertama selambat-lambatnya dalam waktu empat belas hari.

Bahwa atas Putusan PTUN Surabaya No.136/G/2012/PTUN SBY Tanggal 5 Desember 2012 Teradu Langsung mengeksekusi putusan aquo dengan melakukan rapat pleno yang tertuang dalam berita acara nomor 72/BA/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012 kemudian mengeluarkan Keputusan Nomor 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 7 Desember 2012 dan mengeluarkan surat edaran nomor 481/K/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 7 Desember 2012

“Suatu putusan dikatakan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, apabila terhadap putusan itu tidak lagi dapat dilakukan upaya hukum biasa seperti banding atau kasasi”

Tenggang waktu banding adalah 14 hari terhitung sejak putusan PTUN diucapkan atau diberitahukan kepada para pihak sedang Kasasi tenggang waktunya adalah 14 hari terhitung sejak tanggal diterimanya putusan PTUN yang dimohonkan kasasi tersebut.

Eksekusi putusan aquo dilakukan terhadap putusan yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap seharusnya eksekusi dilakukan 14 hari terhitung sejak putusan PTUN diucapkan atau diberitahukan,dengan demikian Produk Hukum yang dikeluarkan oleh Teradu dan atau Terlapor yang tidak memenuhi unsur PASAL 115 jo Pasal 116 ayat 1 Undang-Undang No. 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara LNRI Tahun 1986 No.77.

C.8. DASAR HUKUM KEPUTUSAN YANG DIKELUARKAN OLEH TERADU dan atau TERLAPOR DALAM MENYELENGGARAKAN PILKADA KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2012 TELAH DICABUT DAN TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG MEMBAWA AKIBAT HUKUM SELURUH PRODUK HUKUM PILKADA KABUPATEN BANGKALAN BATAL DEMI HUKUM TERADU dan atau TERLAPOR DIDUGA MELANGGAR KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU PASAL 11, PASL 15 Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Nomor 13 tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilihan Umum

(42)

Nomor 13 tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilihan Umum

“Bahwa berdasarkan Pasal 134 Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.9 tahun 2012 Tentang Pedoman Tehnis Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menyatakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum no.6 tahun 2011 Tentang Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dicabut dan berlaku sejak diundangkan, peraturan ini ditetapkan tanggal 13 Agustus 2012 dan diundangkan tanggal 15 Agustutus 2012”

1. Keputusan Teradu dan atau Terlapor nomor

57/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 24 Oktober 2012 berdasarkan Peraturan KPU No. 6 Tahun 2011sedangkan sejak tanggal 15 Agustus 2012 peraturan tersebut telah dicabut sehingga Keputusan Teradu dan atau Terlapor nomor 57/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 24 Oktober 2012 cacad hukum dan batal demi hukum.

2. Keputusan Teradu dan atau Terlapor dalam berita acara nomor 72/BA/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012 kemudian mengeluarkan Keputusan Nomor 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 7 Desember 2012 dan mengeluarkan surat edaran nomor 481/K/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 7 Desember 2012 berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara No. 136/G/2012/PTUN SBY, putusan aquo dalam pertimbangan hukumnya berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum no.6 tahun 2011 Tentang Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan demikian berita acara nomor 72/BA/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012 kemudian mengeluarkan Keputusan Nomor 74/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 7 Desember 2012 dan mengeluarkan surat edaran nomor 481/K/Kpts/KPU-Kab/014.329656/2012 tanggal 7 Desember 2012 mengandung cacad hukum dan batal demi hukum.

D.Dugaan Pasal yang dilanggar

Bahwa Teradu dan/atau terlapor diduga melanggar/tidak mentaati/tidak berdasarkan peraturan perundang-undangan,yakni : 1. Pasal 10 ayat (3) huruf e dan huruf i Undang-undang Nomor 15

(43)

“Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota meliputi:

a. ...; b. ...; c. ...; d. ...;

e. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

f. ...; g. ...; h. ...;

i. menetapkan calon bupati/walikota yang telah memenuhi persyaratan;

j. ...”

2.Pasal 11 huruf d Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, yang menyatakan bahwa :

“Syarat untuk menjadi calon anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/ Kota adalah :

a. ...; b. ...; c. ...;

d. mempunyai integritas , pribadi yang kuat, jujur, dan adil; e. ...;

f. ...; g. ...; h. ...”

(44)

“KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota setelah menerima surat pencalonan beserta lampirannya segera melakukan penelitian persyaratan administrasi dengan melakukan klarifikasi kepada instansi pemerintah yang berwenang, pengurus partai politik, dan menerima masukan dari masyarakat terhadap bakal pasangan calon, yaitu:

a. ....;

b. dalam hal ditemukan keganjilan atau dugaan ketidakbenaran dokumen yang diajukan, KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melakukan klarifikasi kebenaran dan keabsahan dokumen tersebut;

c. setiap klarifikasi dibuat berita acara yang ditandatangani oleh Ketua atau anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota yang diberi kewenangan melakukan klarifikasi, pimpinan instansi yang berwenang, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Politik atau Ketua dan Sekretaris Partai Politik atau sebutan lainnya sesuai dengan ketentuan AD/ART partai politik yang bersangkutan;

d. ...”

4.Pasal 3 ayat (1), Pasal 5, Pasal 10 huruf a dan huruf b, Pasal 11 huruf c dan huruf d Peraturan Bersama KPU, Bawaslu, dan DKPP nomor 13 tahun 2012, nomor 11 tahun 2012, dan nomor 1 tahun 2012 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum

Pasal 3 ayat (1)

“Sumpah/janji KPU Provinsi, anggota KPU Kabupaten/Kota seba-gai berikut:

“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji:

Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Re-publik Indonesia Tahun 1945.

(45)

kepentin-gan Negara Kesatuan Republik Indonesia daripada kepentinkepentin-gan pribadi atau golongan”.

Pasal 5

Bahwa “Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas: a. mandiri;

b. jujur; c. adil;

d. kepastian hukum; e. tertib;

f. kepentingan umum; g. keterbukaan;

h. proporsionalitas; i. profesionalitas; j. akuntabilitas; k. efisiensi; dan l. efektivitas.

 Pasal 10 huruf a dan huruf b :

a. bertindak netral dan tidak memihak terhadap partai poli-tik tertentu, calon, peserta pemilu, dan media massa tertentu;

b. memperlakukan secara sama setiap calon, peserta Pemilu, calon pemilih, dan pihak lain yang terlibat dalam proses Pemilu.

c. ...

 Pasal 11 huruf c dan huruf d

a. ...; b. ...;

(46)

d. menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pemilu sepenuhnya diterapkan secara tidak berpihak dan adil.

E. PERMOHONAN

Berdasarkan Peristiwa dan fakta hukum di atas Pengaduan/ dan atau Laporan Pengadu dan atau Pelapor telah memenuhi syarat administratif dan verifikasi materiel yang telah di tentukan dalam Pedoman beracara Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Nomor 2 Tanun 2012 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu, untuk itu Kami Mohon agar Pengaduan Kami diperiksa, di adili dan diputus dalam Persidangan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dengan amar putusan

Teradu I, Teradu II, dan Teradu III, Teradu IV, dan Teradu V (Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Bangkalan) melakukan pelanggaran kode etik dengan melanggar Pasal-pasal yakni :

Pasal 10 ayat (3) huruf e, huruf i dan Pasal 11 huruf d

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu;

Pasal 92 huruf b dan huruf c Peraturan KPU Nomor 9 Tahun

2012 tentang Pedoman Teknis Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; dan

Pasal 3 ayat (1), Pasal 5, Pasal 10 huruf a dan huruf b, Pasal 11

huruf c dan huruf d, Pasal 15 dan Pasal 16 Peraturan Bersama KPU, Bawaslu, dan DKPP nomor 13 tahun 2012, nomor 11 tahun 2012, dan nomor 1 tahun 2012 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum.

Berdasarkan Pelanggaran Kode etik dengan melanggar ketentuan tersebut diatas maka kami mohon Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu untuk memeriksa, mengadili dan memutus dengan putusan :

“Memberikan sanksi terhadap Teradu dan atau Terlapor berupa PEMBERHENTIAN TETAP”

Demikian Permohonan kami, apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon diputus dengan putusan yang seadil-adilnya.

Jakarta, 19 Maret 2013

(47)

SITI NOORHAIDA, SH

Demikian Pengaduan dan/ atau laporan kami, atas kearifan dan perhatianya kami sampaikan terimakasih

Jakarta, 19 Maret 2013 Hormat Kami,

Kuasa Hukum Pengadu dan/ atau Pelapor

SITI NOORHAIDA, SH. DR. SUHUDI, Mpd.

Nomor : 09/SITI-NH/DKPP-PL/II/2013 Lamp. : 1 (satu) berkas

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai perusahaan hutan tanaman industri yang memiliki visi menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang pengelolaan HTI, PT Satria Perkasa Agung berkomitmen untuk

Luka perforasi dijhit dengan jarum dan benang yang halus.Apabila fasilitas tidak memungkinkan untuk melakukan penjahitan luka, maka penderita dirujuk ke rumah

Di dalam Tugas Akhir ini akan dikaji mengenai proses pengolahan data point clouds LiDAR hingga dibentuk DTM (Digital Terrain Model), DSM (Digital Surface Model) dan CHM

Dibidang Bisnis dan Ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret seringkali diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan berpola seperti

Artikel pertama merupakan penelitian yang dilakukan oleh (Rahmawati & Ningsih, 2019) dengan judul Efektivitas Teknik Counter Pressure dan Abdominal Lifting

Berdasarkan gambaran tentang tugas dan keunikannya, Denzipur 2/Prasada Sakti selain untuk fungsi pertahanan dan keamanan dalam negeri satuan ini juga

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena Rahmat dan Hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “GAME EDUKASI PENGENALAN NAMA HEWAN DAN BUAH

Penjadwalan proyek adalah rencana pengurutan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sasaran khusus dengan saat penyelesaian yang jelas. Sebelum