• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis wacana bahasa indonesia doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "analisis wacana bahasa indonesia doc"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS WACANA TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN SYARAT-SYARAT WACANA

Andika Fitriya

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember anieka.princess@gmail.com

ABSTRAK

Kajian terhadap suatu wacana dapat dilakukan secara struktural dengan menghubungkan anatara teks dan syarat-syarat wacana yang baik dan benar. Salah satu jenis teks yang perlu dianalisis adalah jenis teks prosedur kompleks. Karena secara garis besar teks prosedur komplek bertujuan memberikan informasi tentang tata cara melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu secara berurutan dan menggunakan kalimat-kalimat yang komunikatif. Sedangkan tidak sedikit teks prosedur kompleks yang salah dalam penggunaan struktur teks dan bahkan tidak sesuai dengan syarat-syarat wacana yang baik dan benar. Sehingga pembaca atau orang yang mengonsumsi teks perosedur kompleks mengalami kerancuan dalam memahami isi teks.

Kata kunci : analisis wacana, syarat wacana, proedur kompleks.

PENDAHULUAN

Chaer (2007:62) Banyak pakar sependapat bahwa yang dimaksud dengan wacana adalah satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi di atas satuan kalimat. Sehingga satuan tertinggi yang lengkap maka di dalam wacana itu terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami tanpa keraguan apa pun.

(2)

Data yang digunakan dalam analisis wacana ini adalah dengan cara berfokus kepada pengkontruksian secara kewacanaan yang meliputi teks tulis pada teks prosedur kompleks yang berjudul “Pelajar yang Berkarakter”. Analisis yang digunakan merupakan analisis wacan non-kritis menggunakan pedoman syarat-syarat wacana yang baik dan benar.

Tujuan dari analisis wacana ini adalah mengidentifikasi dan menguraikan teks prosedur komplek yang berjudul “Pelajar yang Berkarakter” secara tepat berdasarkan pada syarat-syarat wacana yang baik dan benar. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya teks prodedur kompleks “Pelajar yang Berkarakter” ini dikatakan sebagai wacana sesuai dengan syarat-syarat wacana.

Manfaat dari analisis ini adalah mengetahui teks prosedur kompleks yang baik sesuai dengan syarat-syarat wacana. Agar pembaca atau orang yang mengkonsumsi wacana teks prosedur kompleks tidak mengalami kerancuan lagi dalam memperoleh informasi yang terdapat dalam teks prosedur kompleks. Selain itu juga bermanfaat untuk pedoman penulisan wacana teks prosedural yang baik dan benar.

PEMBAHASAN

Sekilas Tentang Wacana dan Analisis Wacana

Wacana dapat dibangun oleh sebuah kalimat, dua buah kalimat, tiga buah kalimat, atau sekian jumlah kalimat. Sebuah wacana yang besar atau cukup besar biasanya dibangun oleh paragraf-paragraf. Setiap paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat, yang saling berkaitan, yang membentuk sebuah “pikiran pokok”, dimana terdapat sebuah kalimat pokok atau kalimat utama, ditambah oleh sejumlah kalimat penjelas.

(3)

Wacana yang baik dan benar adalah wacana yang sesuai dengan syarat-syarat wacana, yakni dalam wacana terdapat hal-hal sebagai berikut:

1. Topik

2. Tuturan pengungkap topik 3. Kohesi dan koherensi 4. Keteraturan

5. Koteks dan konteks 6. Tujuan

Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai di dalam berbagai disiplin ilmu dengan berbagai pengertian. Titik singgung analisis wacana adalah studi yang berhubungan dengan pemakaian bahasa. Lukmana, Aziz dan Kosasih (2006: 12) mengatakan bahwa analisis wacana non-kritis mempunyai ciri yang berbeda dari analisis wacana yang bersifat kritis, yang bertindak lebih jauh, diantaranya dengan menggali alasan mengapa sebuah wacana memiliki struktur tertentu, yang pada akhirnya akan berujung pada analisis hubungan sosial antara pihak-pihak yang tercakup dalam wacana tersebut. Analisis wacana non-kritis cenderung hanya mendeskripsikan struktur dari sebuah wacana berdasarkan suatu konsep wacana. Misalnya menganalisis wacana berdasarkan syarat-syarat wacana yang baik dan benar.

Sekilas Tentang Teks Prosedur Kompleks

(4)

Wacana Teks Prosedur Kompleks

PELAJAR YANG BERKARAKTER

Pendidikan adalah elemen yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Salah satu unsur yang paling penting dalam pendidikan adalah pelajar. Artinya, pelajarlah yang menentukan baik buruknya pendidikan suatu negara.

Di Indonesia, pendidikan mengalami keterpurukan. Selain karena sistem pendidikan yang carut marut, keterpurukan pendidikan di indonesia juga dipengaruhi oleh perilaku pelajar yang tidak sesuai dengan norma dan aturan, seperti tawuran, merokok, dll.

Untuk memperbaiki pendidikan di indonesia, diperlukan pendidikan yang berkarakter sehingga pelajar memiliki karakter yang baik. Untuk menjadi pelajar yang berkarakter, haruslah mengikuti langkah langkah berikut :

1. Budayakan untuk memiliki adab dan sopan santun yang baik 2. Hindarilah untuk berlaku curang

3. Biasakanlah untuk bertanya kepada guru jika belum paham 4. Diskusikanlah pelajaran dengan teman bila perlu

Analisis Wacana Teks Prosedur Kompleks “Pelajar yang Berkarakter” Berdasarkan Syarat-syarat Wacana

Topik

Topik dalam wacana prosedur kompleks ini adalah pendidikan. Meskipun pendidikan sudah sering diperbincangkan, namun topik pendidikan masih menarik untuk dibahas didalam masyarakat. Karena kehidupan masyarakat tidak lepas dari dunia pendidikan. Pendidikan disuatu negara juga mempengaruhi kualitas penduduk didalamnya. Maka itu pendidikan sangatlah penting untuk dibahas secara rinci.

(5)

pengertian pendidikan, pentingnya pendidikan didalam suatu negara, kondisi pendidikan didalam negara kita dan tips untuk membentuk suatu pendidikan yang baik.

Tuturan pengungkap topik

Tuturan pengungkap topik bisa diihat dari kalimat utama dan kalimat penjelas dari masing-masing paragraf. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, topik dari wacana ini adalah pendidikan. Dalam wacana prosedur kompleks berjudul “Pelajar yang Berkarakter” memiliki tiga paragraf yang menjelaskan tuturan pengungkap topik yaitu: Paragraf pertama :

 Kalimat utama “Pendidikan adalah elemen yang sangat penting dalam kehidupan.”

menjelaskan pengertian pendidikan yang merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.

 Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan dan menerangkan kalimat utama sebagai pendukung penjelasan dari kalimat utama. Kalimat penjelas dalam paragraf pertama ini menjelaskan lebih rinci tentang arti pendidikan dalam suatu bangsa, seperti alasan mengapa pendidikan sangatlah penting dikehidupan manusia dan menyebutkan salah satu unsur penting dalam pendidikan.

Paragraf kedua :

 Kalimat utama ”Di Indonesia, pendidikan mengalami keterpurukan.” menjelaskan tentang kondisi pendidikan di Indonesia yang buruk.  Kalimat penjelas dalam paragraf kedua ini berisi kondisi pendidikan di

Indonesia lebih detail, yakni berisi hal yang mempengaruhi buruknya pendidikan di Indonesia.

Paragraf ketiga :

 Kalimat utama ”Untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia, diperlukan pendidikan yang berkarakter sehingga pelajar memiliki karakter yang baik.” Menjelaskan solusi untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia dengan membentuk pelajar yang berkarakter baik.

(6)

Kohesi dan koherensi Kohesi

Dalam wacana ini jarang sekali ditemukan adanya unsur-unsur kohesi antar kalimat, seperti: itu, -nya, kemudian, lalu, setelah itu dan lain sebagainya. Dalam wacana ini hanya ditemukan satu unsur kohesi yakni didalam paragraf tiga yang menjelaskan langkah demi langkah menjadi pelajar yang berkarakter. Ditunjukkan dengan memberi momor urut 1 sampai dengan nomor urut 4 disetiap langkah-langkahnya. Menunjukkan bahwa langkah-langkah itu harus sesuai, berurutan, dan saling berhubungan.

Data:

Untuk menjadi pelajar yang berkarakter, haruslah mengikuti langkah langkah berikut :

1. Budayakan untuk memiliki adab dan sopan santun yang baik 2. Hindarilah untuk berlaku curang

3. Biasakanlah untuk bertanya kepada guru jika belum paham 4. Diskusikanlah pelajaran dengan teman bila perlu

Kekohesian wacana ini juga dibuktikan dengan urutan penjelasan/isi dari paragraf satu, dua dan tiga yang runtut, ada urutan yang jelas dan padu

Data:

Paragraf pertama : menjelaskan tentang pengertian pendidikan dalam suatu bangsa

Paragraf kedua : menjelaskan tentang kondisi pendidikan di Indonesia Paragraf ketiga : menjelaskan tentang usaha untuk memperbaiki kondisi pendidikan di Indonesia.

Ketiga paragraf dalam wacana ini menjelaskan tema “ Pendidikan” dengan urut dan berhubungan. Ketiga paragraf dalam wacana ini juga tidak dapat dipisahkan karena saling menjelaskan satu sama lain.

Koherensi

(7)

Data :

Paragraf pertama:

(1)Pendidikan adalah elemen yang sangat penting dalam kehidupan. (2)Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa. (3)Salah satu unsur yang paling penting dalam pendidikan adalah pelajar. (4)Artinya, pelajarlah yang menentukan baik buruknya pendidikan suatu negara.

Keterangan: Kalimat 1 menjelaskan arti pendidikan dalam kehidupan. Dalam kalimat 2 juga masih menjelaskan tentang arti pendidikan dalam kehidupan namun dalam kalimat 2 ini dijelaskan lebih rinci lagi. Kemudian dalam kalimat 3 dijelaskan bahwa pelajar unsur paling penting dalam pendidikan yang masih berhubungan dengan penjelasan kalimat 1. Begitu pula kalimat 4 yang dijelaskan pelajar yang menentukan kualitas pendidikan di suatu negara yang masih berhubungan dengan kalimat 3.

Paragraf kedua :

(5)Di Indonesia, pendidikan mengalami keterpurukan. (6)Selain karena sistem pendidikan yang carut marut, keterpurukan pendidikan di indonesia juga dipengaruhi oleh perilaku pelajar yang tidak sesuai dengan norma dan aturan, seperti tawuran, merokok, dll.

Keterangan: Pada kalimat 5 dalam paragraf kedua ini menjelaskan tentang kondisi pendidikan di Indonesia yang mengalami keterpurukan. Sedangkan dalam kaliamat 6 menjelaskan tentang hal-hal yang menyebabkan pendidikan di Indonesia mengalami keterpurukan. Jadi, kalimat 5 dan 6 mempunyai hubungan yang logis.

Paragraf ketiga :

(7)Untuk memperbaiki pendidikan di indonesia, diperlukan pendidikan yang berkarakter sehingga pelajar memiliki karakter yang baik. (8)Untuk menjadi pelajar yang berkarakter, haruslah mengikuti langkah langkah berikut :

1. Budayakan untuk memiliki adab dan sopan santun yang baik 2. Hindarilah untuk berlaku curang

(8)

Keterangan : dalam kalimat 7 menjelaskan tentang usaha untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia yakni dengan membentuk pelajar yang berkarakter baik. Sedangkan pada kalimat 7 dijelaskan tentang langkah-langkah menjadi pelajar yang berkarakter baik. Jadi, kalimat 7 dan 8 saling berhubungan.

Keteraturan

Analisis wacana ini menggunakan wacana yang berjudul “Pelajar yang Berkarakter”. Wacana ini merupakan jenis teks prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks adalah langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.terdapat banyak kegiatan disekitar kita yang harus dilakukan menurut prosedur. Jika tidak mengikuti prosedur itu, tujuan yang diharapkan tidak tercapai dan kalian dapat dikatakan sebagai orang yang tidak mengetahui aturan. Dalam teks prosedur kompleks mempunyai struktur teks yakni: (1) judul (2) tujuan (3) langkah-langkah.

Wacana yang berjudul “Pelajar yang Berkarakter” merupakan teks prosedural yang benar. Karena struktur teks pada wacana ini sesuai dengan struktur teks prosedural kompleks. Hal ini dapat dibuktikan dalam pembahasan dibawah ini.

Data :

PELAJAR YANG BERKARAKTER

Pendidikan adalah elemen yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Salah satu unsur yang paling penting dalam pendidikan adalah pelajar. Artinya, pelajarlah yang menentukan baik buruknya pendidikan suatu negara.

Di Indonesia, pendidikan mengalami keterpurukan. Selain karena sistem pendidikan yang carut marut, keterpurukan pendidikan di indonesia juga dipengaruhi oleh perilaku pelajar yang tidak sesuai dengan norma dan aturan, seperti tawuran, merokok, dll.

Untuk memperbaiki pendidikan di indonesia, diperlukan pendidikan yang berkarakter sehingga pelajar memiliki karakter yang baik. Untuk menjadi pelajar yang berkarakter, haruslah mengikuti langkah langkah berikut :

1. Budayakan untuk memiliki adab dan sopan santun yang baik

2. Hindarilah untuk berlaku curang

3. Biasakanlah untuk bertanya kepada guru jika belum paham 4. Diskusikanlah pelajaran dengan teman bila perlu

JUDUL

TUJUAN

(9)

Konteks dan koteks Konteks

Wacana ini diperoleh dari isi salah satu blog di internet (http://brainly.co.id/tugas/118275) Penulis/penutur : Seorang pelajar tingkat sekolah menengah pertama bernama Freyga yang berusia 15 tahun

Ditujukan untuk : Semua masyarakat indonesia yang masih mengenyam pendidikan maupun yang telah menyelesaikan pendidikannya. Selain itu wacana ini ditujukan bagi pengkonsumsi blog (http://brainly.co.id/tugas/118275) tersebut.

Jenis wacana : Teks/wacana prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks adalah salah satu dari jenis teks yang berbentuk eksposisi atau penjabaran secara jelas. Teks prosedur kompleks terdiri atas klasifikasi umum dan klasifikasi khusus, pada klasifikasi khusus ada proses dan imperatif atau kalimat perintah.

Tujuan jenis wacana : memberi penjelasan tentang langkah-langkah dalam mengerjakan atau membuat sesuatu untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan.

Koteks

Dalam wacana ini anatar kalimat satu dengan kalimat yang lain, maupun antara paragraf pertama hingga peragraf ketiga saling berhubungan.

Data :

Paragraf pertama : menjelaskan tentang pengertian pendidikan dalam suatu bangsa

Paragraf kedua : menjelaskan tentang kondisi pendidikan di Indonesia Paragraf ketiga : menjelaskan tentang usaha untuk memperbaiki kondisi pendidikan di Indonesia.

Keterangan : masing-masing paragraf mempunyai kesinambungan dan saling berhubungan dengan paragraf sebelumnya.

Tujuan

(10)

Tujuan jenis wacana : memberi penjelasan tentang langkah-langkah dalam mengerjakan atau membuat sesuatu untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Dalam wacana ini penulis bertujuan untuk memberitahukan langkah-langkah untuk menjadi pelajar yang berkarakter. Jika pelajar yang berkarakter baik telah tercipta maka pendidikan di Indonesia akan membaik dan kualitas bangsa Indonesia akan semakin berkembang dan maju.

PENUTUP

Pengertian wacana adalah satuan bahasa terlengkap daripada fonem, morfem, kata, klausa, kalimat dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan atau tertulis ini dapat berupa ucapan lisan dan dapat juga berupa tulisan, tetapi persyaratanya harus dalam satu rangkaian dan dibentuk oleh lebih dari sebuah kalimat.

kajian wacana berkaitan dengan pemahaman tentang tindakan manusia yang dilakukan dengan bahasa (verbal) dan bukan bahasa (nonverbal). Hal ini menunjukkan, bahwa untuk memahami wacana dengan baik dan tepat, diperlukan bekal pengetahuan kebahasaan, dan bukan kebahasaan (umum). Sebagai objek kajian dan penelitian kebahasaan, wacana dapat diteliti dari berbagai segi. Analisis wacana mengkaji wacana baik dari segi internal maupun eksternalnya.

DAFTAR RUJUKAN Buku

Kusumawardani, Anita. 1994. “Analisis Wacana” dalam DIKSI. Yogyakarta: FBS UNY M. Moeliono, Anton. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Internet

Wicaksono, Andri. 2010. Pengertian Wacana dan Analisis Wacana.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendapat di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang analisis wacana dengan paradigma kritisterhadap teks padamajalah Suara Muhammadiyah, khususnya

Perlu kalian tahu bahwa konjungsi yang sama yang ada di dalam teks laporan tidak digunakan dengan cara yang sama pada teks prosedur kompleks yang akan kalian eksplorasi lebih

Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan.. Sedangkan yang dimaksud dengan

Kerangka Tiga-Dimensi Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Wacana menurut Fairclough memiliki tiga dimensi: merupakan teks bahasa lisan atau tulis; suatu interaksi antar

Dengan adanya wacana pencabutan banding oleh Ahok yang muncul pada teks berita dalam surat kabar online Kompas.com, maka digunakan analisis wacana kritis model

Dalam pengertian linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari ke dalam bahasa Indonesia menjadi wacana 'ucapan, percakapan, kuliah'.. Analisis wacana kritis (AWK)

Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh hasil (1) bentuk-bentuk tindak direktif wacana kelas SD yang meliputi tindak memerintah, meminta, mendorong, menginterogasi, dan

BAB IV Hasil dan pembahasan penelitian yang berisi Riwayat Hidup Hamka, Analisis Wacana Teks Dakwah Bil Qolam Dalam Buku Pribadi Hebat Karya Hamka meliputi wacana tentang Pribadi, Yang