• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit akibat makanan docx 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penyakit akibat makanan docx 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SANITASI DAN HYGIENE PENYAKIT AKIBAT MAKANAN

Disusun oleh :

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia nya, maka kami dapat menyelesaikan makalah sanitasi dan hygiene PENYAKIT AKIBAT MAKANAN dengan tepat waktu.

kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan pada tugas ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelanjutan pengetahuan ini.

Terimakasih dan semoga makalah ini bisa berguna dan memberikan pengetahuan yang bersifat positif untuk kita semua.

Jakarta 28 April 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2 DAFTAR ISI………. … 3 BAB I PENDAHULUAN ……….

A. Latar belakang 4

B. Rumusan masalah 4

C. Tujuan penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN ………

A. Pengertian Infeksi dan Intoksikasi 6

B. Jenis-jenis mikroba dalam infeksi dan intoksikasi 8 C. Toksin yang menyebabkan keracunan makanan 9 D. Residu pestisida pada keracunan makanan 9 BAB III PENUTUP ………

A. Saran 12

B. Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA ……… 13

(4)

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Berbagai penyakit atau infeksi yang berbeda-beda mungkin terjadi karena memakan makanan yang terkontaminasi dengan organisme pathogen. Hal ini khususnya benar untuk infeksi usus seperti E. coli enterotoksigen, kolera, disentri dan tifus. Penyakit-penyakit makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Infeksi makanan terjadi karena memakan makanan yang mengandung organisme hidup yang mampu sembuh atau bersporulasi dalam usus, yang menimbulkan penyakit.

Organisme yang menimbulkan infeksi makanan contohmnya C. perfringens, vibrio parahaemolyticus dan sejumlah jenis salmonella yang berlainan. Sebaliknya, peracunan makanan tidak disebabkan oleh menelan organisme hidup melainkan dengan kemasukan toksin atau substansi beracun yang di sekresi ke dalam makanan. Dalam hal yang terakhir, organisme ini mungkin mati setelah pembentukan toksin dalam makanan, tetapi apabila toksin itu sendiri tidak dimusnahkan, peracunan makanan yang hebat dapat terjadi dari memakan makanan itu.

B. Rumusan masalah

 Apakah pengertian Infeksi dan Intoksikasi ?

 Apa sajakah jenis-jenis mikroba dalam infeksi dan intoksikasi ?  Apa sajakah toksin yang menyebabkan keracunan makanan?  Apa sajakah jenis Residu pestisida pada keracunan makanan? C. Tujuan penulisan

 Sebagai salah satu tugas dalam pemenuhan matakuliah sanitsai dan hygiene

 Mengetahui pengertian infeksi dan intoksikasi

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Infeksi dan Intoksikasi

(6)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring Edisi III, infeksi /in·fek·si/ /inféksi/ n 1 terkena hama; kemasukan bibit penyakit; ketularan penyakit; peradangan; oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik.

b. Intoksikasi

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring Edisi III, intoksikasi /in·tok·si·ka·si/ n 1 pemabukan; kemabukan (tt minuman keras); 2 v keracunan (dl tubuh). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Intoksikasi / keracunan adalah masuknya zat / senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang terkena.

Disamping itu Intoksikasi bahan kimia adalah suatu kondisi keracunan akibat masuknya bahan kimia tertentu ke dalam tubuh yang menyebabkan timbulnya kelainan pada tubuh.

Intoksikasi obat dapat timbul akut atau kronis. Dapat terjadi akibat bunuh diri ( tentamen suicide ) atau pembunuhan ( homicide ), maupun kecelakaan tidak sengaja ( accidental ).

Pada orang dewasa keracunan obat umumnya akibat usaha bunuh diri, kebanyakan dilakukan oleh wanita muda ( usia 10 – 30 tahun ). Sedang pada anak-anak kebanyakan karena kecelakaan

B. Jenis-jenis mikroba dalam infeksi dan intoksikasi

Secara umum ada 2 (dua) tipe keracunan makanan yang disebabkan mikroba yaitu :

1. Intoksikasi makanan yang disebabkan oleh racun yang dikeluarkan oleh mikroba yang mencemari makanan.

(7)

Berikut ini adalah jenis-jenis mikroba yang paling sering menimbulkan keracunan makanan / bahan makanan :

Staphylococcus

Merupakan mikroorganisme yang banyak menyebabkan intoksikasi makanan (75-85 %). Gejala yang biasanya timbul adalah mual, muntah,

sakit kepala, keluar keringat dingin.

Racun staphylococcus keluar pada saat direbus dan kumannya mati sehingga untuk mempertahankan kondisi makanan lebih baik, sebaiknya suhu makanan kurang dari 400 F atau lebih dari 1400 F

Clostridium Botulinum

Keracunan ini disebabkan oleh eksotoksinnya, mikroorganisme ini merupakan kuman yang ansero dan akan memproduksi toksinnya pada suhu yang rendah (kurang dari 380 F). Gejala yang ditimbulkan oleh kuman ini adalah gangguan saraf, lever, konstipasi dan dapat terjadi gagal nafas, gejala akan timbul dalam waktu 12 jam - 10 hari setelah kontak.

Beberapa saran yang dapat digunakan untuk mencegah timbulnya keracunan akibat mikroorganisme ini adalah dengan menjaga sanitasi makanan, proses pegolahan makanan yang benar, memanaskan makanan kaleng sebelum dikonsumsi dan melakukan kontrol pada pabrik makanan kaleng.

Aspergillus

(8)

Salmonella

Mikroorganisme ini menyebabkan infeksi / sakit pada manusia yang memakan makanan yang terkontaminasi kuman ini. Kuman ini mempunyai banyak tipe, antara lain : Typhymurium S., Newport S., Ranienburg S., Montevideo S., dan lain-lain. Yang menjadi pembawa bagi kuman ini antara lain : insekta, ternak, hewan piaraan dan manusia.

C. Toksin yang menyebabkan keracunan makanan

Toksin atau racun dapat masuk ke dalam tubuh manusia dapat melalui berbagai jalan. Berikut adalah urutan jalan masuk racun berdasarkan

 Penyerapan melalui kulit yang sehat atau sakit

Racun yang masuk ke dalam tubuh dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya dalam tubuh manusia:

a. Racun yang bekerja lokal atau setempat. Umumnya akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan dapat disertai dengan perforasi. -zat-zat korosif, misalnya lisol, asam kuat, basa kuat - bersifat iritan, misalnya arsen, HgCl2 - bersifat anastetik, misalnya kokain, asam karbol

b. Racun yang bekerja secara sistemik. Umumnya golongan ini memiliki afinitas terhadap salah satu organ atau sistem. - susunan saraf pusat : narkotika, barbiturat, dan alkohol jantung : digitalis dan asam oksalat -enzim pernafasan sel : karbon-monoksida dan sianida - hati : insektisida golongan ”chlorinated hydrocarbon” dan golongan fosfor organik -medulla spinalis : strychnine - ginjal : cantharides dan HgCl2

c. Racun yang bekerja secara lokal dan sistemik. Pada golongan ini racun yang pada awalnya bersifat lokal dapat masuk ke darah secara sistemik dan menekan pusat pernafasan. - asam oksalat - asam karbol - arsen

(9)

Residu Pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian, bahan pangan, atau pakan hewan baik sebagai akibat langsung maupun tak langsung dari penggunaan pestisida.

Tanda orang yang keracunan pestisida dalam jumlah cukup tinggi bermacam-macam, tergantung jenis pestisida yang digunakan. Namun, pada umumnya berupa sakit kepala, pusing, mual sampai muntah, gemetar, kejang, penglihatan kabur, berair liur banyak, bahkan ada yang sampai kehilangan kesadaran. Dampak jangka panjang pestisida adalah kelainan alat reproduksi, Kanker, cacat lahir, mutasi genetik.

(10)

 persik

Cara mengurangi Residu Pestisida adalah dengan cara mencucinya secara bersih dengan menggunakan air yang mengalir, bukan dengan air diam. Jika yang kita gunakan air diam (direndam) justru sangat memungkinkan racun yang telah larut menempel kembali ke sayuran. Cara lainnya adalah :

 dengan perendaman dalam air panas (blanching).

 Mengupas kulit buah dan sayuran sebelum dikonsumsi atau dimasak, membuang daun bagian luar pada selada, kubis dan sawi serta membuang bagian lemak pada daging unggas dan daging sapi adalah upaya lain dalam mengurangi residu pestisida. karena pada umumnya pestisida mengumpul di lemak, oleh karena itu mengurangi konsumsi lemak dapat mengurang residu pestisida yang masuk dalam tubuh sekaligus mengurangi asupan kolesterol.  Belilah bahan makanan di pasar bahan makanan organik yang

(11)

organik untuk mengurangi efek buruk pestisida yang mungkin masuk ke dalam tubuh anda. Untuk itu dibutuhkan nutrisi yang seimbang dari sumber yang jelas.

 Selain itu adalah dengan cara memanfaatkan pekarangan dengan menanam sendiri berbagai buah dan sayuran seperti misalnya bayam, kangkung, terung-terungan, cabai, buncis, kacang panjang dan lain sebagainya. Selain lebih sehat, anda juga menghemat pengeluaran meskipun tidak banyak.

(12)

A. SARAN

Ada baiknya kita mengurangi konsumsi sayur-mayur yang masih mentah karena diperkirakan sayur-mayur yang masih mentah mengandung residu lebih tinggi dibanding dengan yang sudah dimasak terlebih dulu. Pemasakan atau pengolahan yang baik terbukti dapat menekan tekanan kandungan residu pestisida pada sayuran.

B. KESIMPULAN

Keracunan makanan mungkin terjadi karena adanya kesalahan dalam proses persiapan, penyimpanan ataupun konsumsi. Beberapa penyebab meliputi :

 Tidak mencuci tangan sebelum memasak atau makan

 Tidak mencuci buah-buahan mentah sebelum konsumsi atau

sayuran sebelum memasak

 Tidak benar-benar memasak (terutama daging, telur dan ikan)  Tidak menyimpan makanan dengan benar. Tidak pendingin produk

susu, mayonaise dan makanan yang tidak dapat bertahan di suhu ruangan

 Makan-makanan di luar tanggal kadaluwarsa

(13)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hernomo K : Keracunan Akut Bahan Kimia di RSUD Dr. Soetomo

Surabaya 1988 – 1992. Majalah Ilmu Penyakit Dalam , Surabaya . 19: 191, 1993

2. KBBI Daring Edisi III, http://kbbi.web.id/ (Tanggal 26 April 2014) 3. Anonim, Penertian Infeksi

http://mayasarimajang.wordpress.com/2011/04/13/pengertian-infeksi/ (Tanggal 26 April 2014)

4. Anonim, Jenis Mikroba yang Dapat Menyebabkan Keracunan http://pandandut89.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-mikroba-yang-dapat.html (Tanggal 26 April 2014)

5. Anonim, Mekanisme Racun Dalam Tubuh Manusia

http://eemoo.wordpress.com/2010/10/05/mekanisme-racun-dalam-tubuh-manusia/ (Tanggal 26 April 2014)

6. Anonim, Mengurangi Bahaya Residu Pada Makanan

Referensi

Dokumen terkait

Emulsi Emulsi merupakan salah satu contoh dari bentuk sediaan cair, yang secara umum dapat diartikan merupakan salah satu contoh dari bentuk sediaan cair, yang

Pengisian monitoring termin piutang yang terbaru merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan kepada staf penagihan, yaitu

6.3.1 Perkosaan. Pelaku menyerang tubuh seorang melalui perbuatan yang berakibat dengan penetrasi, walaupun dalam bentuk yang paling minimal, atas bagian tubuh korban atau tubuh

Secara umum pupuk merupa- kan suatu bahan yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah sehingga tanaman yang ditanam pada media ter- sebut dapat memperoleh cukup hara,

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan model Contextual Teaching and Learning berpengaruh positif terhadap kesadaran metakognisi siswa pada

HUSEIN AL ATTAS BUNGUR/ DAN HABIB SALIM BIN AHMAD BIN JINDAN// HAMPIR SEMUA MASYARAKAT BETAWI KALA ITU BERGURU KEPADA MEREKA// SAMPAI SAAT INI MAJELIS KWITANG

Satwa mangsa sebagai komponen pakan pada habitat harimau sumatera di Taman Nasional Way Kambas yang dapat ditemukan adalah babi hutan, rusa sambar, kijang, monyet, siamang

Hasil uji yang telah di hasilkan pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa faktor iklim suhu yang terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa dengan penyakit diare yang