• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep fungsi RUANG LINGKUP ENTOMOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "konsep fungsi RUANG LINGKUP ENTOMOLOGI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG LINGKUP ENTOMOLOGI

Tujuan utama mempelajari serangga ialah memahami hubungan yang terjalin antara serangga dan manusia. Pemahaman ini mengandung kepentingan yang besar, karena kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari dunia serangga. Entomologi terdiri dari dua pengertian, yaitu pengertian secara''etimologis''(asal usul kata) dan pengertian secara''simantik''(umum). pengertian entomologi secara etimologis berasal dari dua kata yaitu ''entomont'' yang artinya serangga dan''logos'' artinya ilmu pengetahuan, sedangkan pengertian secara simantik adalah ilmu yang mempelajari tentang serangga.

(2)

sangat pesat seiring dengan meningkatnya populasi manusia dan berkembangnya penyakit-penyakit yag ditularkan oleh serangga.

Perkembangan dalam bidang entomologi modern telah membuka banyak rahasia tentang peran serta serangga dan anggota-anggota artropoda lainnya dalam hubungannya dengan manusia dan hewan. Serangga merupakan hewan yang paling suksesmenempati berbagai habitat kehidupan dan menjadi hewan yang terbesar dalam jumlah dan jenis spesies, serta mempunyai peran yang sangat penting dalam ekosistem dunia. Serangga berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan manusia dan hewan dalam suatu rantai makanan.

Hubungan antara manusia dan hewan dengan serangga kedokteran sering sangat rumit dipahami. Oleh karena itu, pengetahuan tentang biologi dan ekologi serangga maupun patologi, histologi, dan toksikologi, bahkan ekosistem lingkungan secara umum menjadi sangat penting. Di era yang sangat modern ini, kelestarian lingkungan menjadi suatu isu yang sangat penting. Perombakan atau penebangan di hutan, perluasan areal pertanian, perluasan pemukiman, pengembangan industri, dan program-program pembangunan lainnya sering menimbulkan kontradiksi yang sulit untuk diselesaikan. Umumnya masing-masing memiliki kepentingannya sendiri. Di satu pihak perluasan pertanian, penebangan hutan, pembukaan pertambangan, pemukiman baru, transmigrasi, dan program-program pembangunan lainnya membuka peluang untuk peningkatan industry pertanian, pertambangan, dan kesempatan kerja, tetapi dipihak lain dapat merusak lingkungan dan mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit baru.

(3)

Pencegahan penyakit merupakan aksi yang paling tepat, sedangkan pengendalian adalah suatu kegiatan yang biasanya memerlukan metode khusus, baik itu berupa pengendalian secara kimia dengan menggunakan pestisida atau bentuk-bentuk pengendalian lainnya seperti kultural, hayati, mekanik, fisik, dan genetik. Salah satu aspek penting dalam program pencegahan iaiah sanitasi lingkungan yang sebetulnya merupakan bagian dari cara pengendalian kultural.

Entomologi Dasar dibagi lagi menjadi sub-cabang ilmu yang lebih khusus antaralain:

1. Morfologi serangga

adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur tubuh serangga, biasanya lebih ditekankan kepada bentuk dan struktur luar tubuh serangga.

2. Anatomi dan Fisiologi Serangga

adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur organ dalam serangga beserta fungsinya.

3. Perilaku (behavior) Serangga

adalah ilmu yang mempelajari apyang dilakukan serangga, bagaimana dan kenapaseranggamelakukannya. (patobiologi) maupun pada tingkat populasi (epizootiologi).

6. Taksonomi Serangga

(4)

Dalam mengkaji taksonomi ini banyak para ahli serangga (Entomologyst) mengkhususkan kajian hanya pada satu ordo bahkan satu famili dari serangga, mereka memberi nama ilmunya biasanya didasarkan kepada nama ilmiah kelompok serangga tersebut seperti:

1. Apiology (melittology) adalah ilmu yang khusus mempelajari lebah. 2. Coleopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kumbang. 3. Dipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari lalat.

4. Hemipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kepik.

5. Lepidopterology, adalah ilmu yang khususs mempelajari kupu-kupu dan ngengat.

6. Myrmecology, adalah ilmu yang khusus mempelajari semut.

7. Orthopterology, ilmu yang khusus mempelajari belalang, jengkrik, kecoak dan sebangsanya.

Entomologi terapan kini telah terspesialisasi ke dalam sub-sub disiplin yang lebih khusus yaitu:

1. Entomologi Forensik

memfokuskan kajian pada penyelidikan kematian manusia dengan menggunakan serangga sebagai petunjuk. Jenis, fase kehidupan dan suksesi serangga yang berasosiasi dengan mayat.

misalnya berbagai jenis lalat seperti a. Cochliomyia macellaria, b. Hydrotaea aenescens,dan

c. Sarcophaga haemorrhoidalis dan

d. kumbang bangkai seperti Nicrophorus orbicollis dan Necrophila americana dapat digunakan untuk memprediksi saat dan lokasi kematian manusia yang bersangkutan.

2. Entomologi kedokteran (Medical Entomology)

(5)

a. serangga pengganggu yang langsung (penyengat /menggigit mangsa) seperti: tawon, lebah, kutu dan serangga berbisa lainnya.

b. serangga pengganggu yang tidak lansung (vektor penyakit) seperti: lalat, nyamuk, kecoak, pinjal atau kutu.

3. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology)

memfokuskan kajian kepada serangga yang mengganggu pada peternakan baik yang bersifat langsung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak maupun yang berperan sebagai vektor penyakit. Hewan dapat berfungsi sebagai inang alternatif bagi berbagai pathogen penyebab penyakit pada manusia dan tidak jarang serangga berperan sebagai vektornya. Misalnya penyakit malaria dapat ditularkan dari kera ke manusia dan sebaliknya, dengan vektor perantara adalah nyamuk Anopheles. Penyakit flu burung dapat ditularkan dari unggas ke manusia.

4. Entomologi perkotaan (Urban Entomology)

secara khusus mengkaji serangga-serangga yang menjadi masalah dikawasan perkotaan, Disini lebih difokuskan pada serangga-serangga yang berasosiasi dengan manusia (fasilitas manusia) yang masih hidup seperti kecoak, lalat, nyamuk, dan rayap di perumahan, hotel, apartemen, gudang, perkantoran, kapal laut, pesawat udara.

5. Entomologi Kehutanan (Forest Entomology)

disini pengkajian lebih difokuskan pada serangga-serangga yang berada pada ekosistem hutan baik serangga yang bermanfaat seperti lebah madu berperan sebagai produsen dan polinator di ekosistim hutan, dan sebagian rayap (Capritermes) dapat berperan sebagai serangga saprofit yang membantu menguraikan materi organik berupa serasah dan pohon tumbang di ekosistem hutan. Sedangkan kelompok rayap lain (Coptotermes) berperan sebagi hama merusak hutan jati.

6. Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology)

(6)

tanaman mulai dari akar, batang, daun, bahkan sampai ke buah dan biji yang sudah tersimpan di gudang.

Hubungan Serangga dengan Manusia

Serangga telah ada di muka bumi jauh sebelum adanya manusia dan hingga saat ini serangga seringkali berkompetisi dengan manusia, misalnya dalam hal untuk mendapatkan makanan. Dengan demikian banyak serangga dikatakan sebagai hama. Walaupun demikian banyak juga serangga yang menguntungkan atau berguna bagi manusia, misalnya sebagai polinator, penghasil madu, sutera dan lain-lain.

(7)

tiga segmen prothoraks; mesothoraks, dan metathoraks. Pasangan struktur organ reproduksi terdapat pada bagian abdomen.

Peranan serangga di dalam kehidupan manusia dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Kelompok serangga-serangga menguntungkan, kelompok ini antara lain dapat di bagi menjadi:

a. Serangga yang dapat menghasilkan sesuatu yang akan memberi nilai tambah di dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh:

 Apis spp. (penghasil madu),

 Bombyx mori (penghasil sutera),

 Laccifer lucca (penghasil politur).

b. Serangga yang dapat meningkatkan produksi hasil panen (polinator) contoh  lebah (Apis mellifera),

 kupu-kupu (Papilio menon)

c. Serangga sebagai musuh alami seperti predator, contoh

 Mantis regilosa(walang sembah),

 Op hi u s sp. (predator hama buah),

 parasitoid(beberapa familiHymenoptera)

2. Kelompok serangga-serangga yang merugikan, dapat dibagi antara lain: a. Serangga hama tanaman, contoh

 Nilaparvata lugens (hama tanaman padi),

 Bactrocera spp (hama/lalat buah), T ribolium sp. (hama gudang)

b. Serangga sebagai pembawa penyakit atau vektor, misalnya

 Anopheles spp. vektor penyakit malaria

(8)

 Culex quinquifasciatus vertor penyakit kaki gajah /filariasis

 Musca domestica vektor penyakit diare dan disentri.

(9)

Keberhasilan serangga dalam hidupnya disebabkan karena:

1. Serangga menempati habitat yang luas, mulai dari udara, air tawar, air payau, tanah,tanaman.

2. Tubuh serangga relatif kecil sehingga effisien dalam penggunaan pakan dan lahan.

3. Kapasitas reproduksi tinggi dan siklus hidup pendek menyebabkan serangga mampu mengeksploitasi sumberdaya yang berlimpah dalam waktu singkat. 4. Serangga muda dan serangga dewasa biasanya memakan makanan yang berbeda,

sehingga tidak terjadi kompetisi sesama jenis (intraspecific competition)

5. Serangga mempunyai cara hidup yang bervariasi, ada yang sebagai phytophagus, carnivorous, saprophagous dan parasitic, sehingga menyebabkan kompetisi berbeda jenis dapat dikurangi (extraspecific competition).

6. Kebanyakan serangga dewasa mempunyai sayap, sehingga mampu menyebar secara luas dan mampu menghidar dengan cepat dari musuh-musuh alaminya. 7. Serangga mempunyai rangka luar dan sistem metabolisme yang mampu

menghemat dan mendaur ulang air.

(10)

Daftar Pustaka

1. Entomologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

http://lesmanaega.wordpress.com/2012/06/27/entomologi-sebagai-ilmu-pengetahuan

2. Entomologi

https://www.academia.edu/5485197/ENTOMOLOGI 3. Entomologi Di Indonesia

http://matoa.org/entomologi-di-indonesia

4. Sembel. D. T, 2009. Entomologi Kedokteran. Penerbit Andi : Yogyakarta 5. Entomologi Kesehatan

(11)

6. Analisis Kesehatan.

http://kuliahanaliskesehatan.blogspot.com/2013/06/entomologi.html

Kelompok 4 Entomologi

Kristi E. Mandasari 101511057

Merry M. Senduk 101511184

Referensi

Dokumen terkait

Selain memberikan koefisien penyerapan yang relatif bagus pada frekuensi rendah, campuran daging sabut dan serat pada proses pembuatan peredam juga akan lebih

Sementara ia melakukan itu ia berkata-kata, katanya ‘barang siapa melanggar segala sesuatu yang telah ditetapkan sewaktu Fondrakõ ini, akan halnya sebagai lidi

[r]

• Masyarakat Cina telah menginterpretasi banyak nilai-nilai yang dianggap murni yang telah dikemukakan oleh Konfusius untuk membina diri, keluarga, masyarakat

Return ISSI dipengaruhi oleh besarnya return IHSG, hal ini dikarenakan IHSG muncul terlebih dahulu dibandingkan ISSI dan IHSG merupakan indikator dari pergerakan

Berdasarkan penelitian teori, hasil analisis dan pengkajian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur puisi yang terdapat pada lirik

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah game android untuk meningatkan minat belajar matematika Siswa Sekolah Dasar.. Pengembangan produk yang digunakan

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang