• Tidak ada hasil yang ditemukan

5_MAKALAH_PPD_PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "5_MAKALAH_PPD_PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FASE PERKEMBANGAN USIA 13-15 TAHUN (MASA REMAJA AWAL)

Perkembangan Peserta Didik Iyan Sofyan, S.Pd.M.A

Di susun oleh:

Oky Oktavia I.R.N (1400007003) Della Putri Nindi L (1400007017)

Widi Damarjati (1400007034) Sajidatun Nufus R (1400007038)

Adzaniatul Fitriyah (1400007062)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...i

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan masalah...2

C. Tujuan penulisan...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

A. Perkembangan kognitif pada masa remaja awal...4

B. Perkembangan fisik motorik pada masa remaja awal...5

C. Perkembangan sosial emosional pada masa remaja awal...6

BAB III...7

PENUTUP...7

A. Kesimpulan...7

B. Saran...8

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam hidupnya mengalami fase perubahan yang disebut perkembangan. Dimana perkembangan ini merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Perkembangan merupakan suatu proses yang dilalui oleh setiap individu dalam seumur hidup.Seorang individu bisa dikatakan berhasil ketia ia bisa melewati setiap fase perkembangan itu dengan menyelesaikan tugas perkembangannya.

Dari seluruh fase yang terjadi selama rentang usia manusia tersebut, setiap fase memiliki peranan penting yang akan mempengaruhi fase selanjutnya dalam kehidupan terutama fase perkembangan remaja. Masa remaja sering diartikan sebagai suatu periode peralihan diri dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Hal ini disebabkan karena pada fase remaja terutama remaja awal berlangsung bersamaan dengan proses perubahan fisik dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang merupakan bagaian dari aspek perkembangan. Berdasarkan sifat dan ciri perkembangannya, masa ( rentang waktu ) remaja ada tiga tahap yaitu tahap masa remaja awal (13-15) tahun, remaja madya (16-18) dan remaja akhir (19-22) tahun. Pada makalah ini penyusun membatasi bahasannya pada fase perkembangan remaja awal.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

1. Mengetahui pengertian masa remaja awal?

2. Bagamana perkembangan kognisi pada masa remaja awal? 3. Bagamana perkembangan fisik motorik pada masa remaja awal? 4. Bagamana perkembangan sosial emosional pada masa remaja awal?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuannya sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui perkembangan kognitif pada masa remaja akhir 2. Untuk mengetahui perkembangan motorik pada masa remaja akhih

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

Remaja berasal dari bahsa latin “Adolescentia” yang berarti tumbuh, jadi masa remaja yaitu tumbuh kearah yang lebih matang atau dewasa. Pada usia 13 samapi 15 tahun merupakan masa pra pubertas (pueral), dimana pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa pubertas, diman seorang anak yang telah besar ini sudah ingin berlaku seperti orang dewas tetapi belum sapa menjadi kelompok orang dewasa. Pra pubertas adalah saat terjadi kematangan yang sesungguhnya. Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai 15 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial.

Secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Garis pemisah antara awal masa remaja dan akhir masa remaja terletak kira-kira disekitar usia 17 tahun usia saat mana rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah tingkat atas. Ketika remaja duduk dikelas terakhir, biasanya orang tua menganggapnya hampir dewasa dan berada diambang perbatasan untuk memasuki dunia kerja orang dewasa, melanjutkan ke pendidikan tinggi atau menerima pelatihan kerja tertentu..Status disekolah juga membuat remaja sadar akan tanggung jawab yang sebelumnya belum pernah terpikirkan kesadaran akan setatus formal yang baru, baik di rumah maupun di sekolah yang mendorong sebagian besar remaja untuk berperilaku lebih matang.

Ciri-ciri remaja awal:

1. Masa remaja sebagai periode yang penting

(7)

Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengenai peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya, namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.

3. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri

Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.

4. Masa remaja sebagai periode perubahan

Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu:

a. Peningkatan emosionalitas, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik

b. Perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, perubahan tubuh, c. Minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah

baru,

d. Karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai e. kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.

A. Perkembangan Kognitif pada Masa Remaja Awal

(8)

masalah). Tipe pemikiran logis ini oleh plaget disebut juga pemikiran deduktif hipotatik (hypotatical-deductivereasoning) yaitu kemampuan koqnitif untuk mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-cara memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan. Tahap berpikir oprasional formal ini ditandai juga dengan ciri-ciri seperti:

1. cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang 2. kemampuan berpikir hipotetik wanita seusianya. Sehingga pira mengalami masa remaja lebih singkat maskipun pada usia 18 tahun sudah dianggap dewasa, seperti halnya perempuan. akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang matang untuk usianya dibandingkan dengan perempuan. Namun, dengan adanya status yang lebih matang di rumah dan sekolah, biasanya laki-laki cepat menyesuaikan diri dan menunjukkan perilaku yang lebih matang, yang sangat berbeda dengan perilaku remaja yang lebih muda. Selain itu terdapat pula bukti-bukti hasil penelitian yang menyimpulkan hal yang menyangkut pola dan cara berpikir remaja cenderung mengikuti orang-orang dewasa yang telah menunjukkan kemampuan berpikirnya. Ini mengisyaratkan adanya sisi positif dari perkembangan kemampuan psikis remaja awal. Sisi positif pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir remaja, memanglah berimplikasi terhadap praktek-praktek pendidikan di sekolah.

B. Perkembangan Fisik Motorik pada Masa Remaja Awal

Perubahan perkembangan yang paling dirasakan oleh remaja pertama kali adalah perubahan fisik. Bagi masa remaja awal, adanya kematangan jasmani (seksual) itu umumnya digunakan dan dianggap sebagai tanda-tanda primer menuju masa dewasa. Adapun tanda-tanda yang lain pada masa remaja awal disebut sebagai tanda sekunder dan tertier.

Tanda sekunder yang dimiliki oleh laki-laki:

(9)

2. Suara semakin besar dan berat

3. Badan mulai membentuk “segi tiga”, urat-uratpun menjadi kuat dan muka berbentuk persegi.

Tanda-tanda sekunder yang dimiliki perempuan: 1) Pinggul semakin membesar dan melebar

2) Suara menjadi bulat, merdu dan tinggi

3) Munculnya buah dada (kelenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi lemak) 4) Muka menjadi bulat dan berisi

Adapun tanda-tanda tertier antara lain: perubaha biasanya diwujudkan dalam perubahan sikap dan perilaku, contohnya untuk laki-laki adalah perubahan perubahan mimik bicara, cara berpakaian, cara mengatur rambut, bahasa yang diucpkan dan lain. Untuk perempuan adalah cara bicara, cara berpakaian, cara jalannya dan lain-lain.

C. Perkembangan Sosial Emosional pada Masa Remaja Awal

Pada masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya, masa ini juga ditandai dengan berkembangnya sikap”comformity” yaitu kecendrungan untuk meniru, mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan orang lain.

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan kritis yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial ,emosi yang sering bersifat negatif dan tempramental atau mudah tersinggung, marah dan sedih, kondisi ini terjadi terutama bila remaja itu hidup dilingkungan yang kurang harmonis.

(10)

enurut Havighurst serta Hurlock, remaja mempunyai tugas perkembangan sebagai berikut:

1. Mampu menerima keadaan fisiknya

2. Mampu menerima dan memahami pesan seks usia dewasa

3. Mampu berhubungan baik dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan

4. Mencapai peran sosial pria dan wanita.

5. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja dapat dilihat adanya gejala perilaku menyimpang adalah sebagai berikut:

1. Berbohong, memutar balikan kenyataan dengan tujuan menipu orang atau menutupi kesalahan

2. Membeolos, pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah dan terlambat masuk sekolah

3. Pergi meniggal kan rumah tanpa ijin orang tua atau menentng keinginan orang tua 4. Bergaul dengan teman yang memberikan pengaruh yang tidak baik sehingga

memudah

(11)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tentang remaja dapat disimpulkan bahawa remaja merupakan nilai penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan karena remaja merupakan masa-masa transisi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa inilah masa yang sangat krusial diman pada saat itu terjadi perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial. Perkembangan remaja merupakan salah satu proses perjalanan perkembangan yang dapat mempengaruhi masa depannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan arahan dan bimbingan agar melewati masa remaja dengan baik.

Implementasi dalam pendidikan perlu memperhatikan perkembangan yang terjadi pada masa remaja tersebut. Misalnya dalam bidang pendidikan dibutuhkan pendidikan tentang seks perlu diajarkan atau masa remaja perlu pendidikan seks agar remaja mengerti dan tidak melakukan penyimpangan. Misal dalam bidang fisika dibutuhkan ketelitian dan keulatan dalam mengerjakan berbagai soal, disitulah kemampuan kinerja otak dilatih untuk terus berkembang. Pada saat usia 13-15 tahun ramaja memasuki bangku sekolah menengah pertama, maka dari sinilah kemampuan dalam bidang fiska dan bidang penddikan dapat diasah dengan baik dengan cara mengikuti lomba-lomba seperti mengenalkan fisika yang dekat dengan lingkungan kita, membuat karya ilmiah serta mengikuti OSN.

B. Saran

Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun psikis sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu dalam kehidupan sehari-hari.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Dr. H. Abu & Sholeh, Drs. Munawar. 1991. Psikologi Perkermbangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hurlock, Elizabeth, B.,. 2006. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga.

Izzati, Rita Eka, dkk. 2013. Perkembangan Peserta didik. Yogyakarta: UNY PRESS. Poerwanti, Endang & Widodo Nur. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun maksud utama pengadaan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara xxx adalah untuk meminimalkan korban jiwa maupun harta benda akibat kejadian

Salah satu faktor yang mempengaruhi etos kerja adalah persepsi terhadap iklim sekolah atau pondok.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi terhadap iklim

Karena itu knowledge management dibutuhkan sebagai solusi yang dapat mendukung proses dokumentasi yang baik, efektif, dapat digunakan, dan berdampak pada peningkatan kualitas

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada materi

Sedangkan untuk pemeriksaan syarat gradasi dan modulus kehalusan butiran tanah putih ini juga tidak layak digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus pembuatan

Para peneliti ini menerangkan bahwa orang sering kali menemukan diri mereka dalam situasi dimana mereka membuat pernyataan yang kurang jujur guna menghindar dari melukai

Sesuai dengan teori yang dikemukakan karim 4 bahwa dalam produk giro, bank syariah menerapkan prinsip wadi’ah yad dhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai