• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fisioterapi Muskuloskeletal dan Bedah 1 Pertemuan 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Fisioterapi Muskuloskeletal dan Bedah 1 Pertemuan 5"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERIKSAAN

RESPIRASI

 VENTILASI YANG BAIK.

a. TEK PLEURA (-2,5 s/d –10 mmHg).

b. RESIDUAL RENDAH (1500 cc).

c.

FLEKSIBILITAS THORAK BAI.

d.

ROM.

e.

SIMETRIS.

(2)

I. Anamnesa

A. Jam. tanggal, bulan, tahun : pemeriksaan B. Identitas Pasien/klien.

C. Anamnesa: Keluan utama, Riwayat keluhan. D. Faktor yang mempengaruhi:

1.Provokatar. 2. Lingkungan. 3. Sosial/

(3)

II. PEMERIKSAAN

A. VITAL SIGN.

UMUR. HR/min RR/min BP/mmHg

1. 0- 3 Bulan 120-140 40-60 70/40 2. 3-12 Bulan 100-120 30-40 80/40 3. 1-4 Tahun 80-100 25-30 100/65 4. DEWASA 50-80 12-20 95/60

(4)

B. PEMERIKSAAN POLA

RESPIRASI

1.

DANGKAL/ CEPAT (Takypneu).

2.

DALAM / LAMBAT /Bradypneu.

3.

BIOT disertai banyak batuk/cepat

4.

CHEYNE STOKE dalam diselingi

(5)
(6)

DAERAH PEMERIKSAAN.

1.

DEPAN :

Midline Clavikula pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan,

intercotal 9-10 depan bawah

2. SAMPING :

Midleine Axila pada intercostal 2-3 paru atas depan, intercostal 4-5 paru tengah depan, intercotal 9-10 depan bawah

3. BELAKANG :

INTER SCAPULA. Pada

(7)

PEMERIKSAAN .

SPUTUM.

LOKASI.

VIKOSITAS.

JUMLAH.

WAKTU.

FUNGSI MENELAN, BATUK.

WARNA

(8)
(9)

PEMERIKSAAN VENTILASI.

A. VENTILASI THORAK: Pemeriksaan. 1. ANTOPOMETRI DADA:

ANAK 2 –4 cm. DEWASA 4-6 cm. B. VENTILASI PARU.

2. Meniup lilin jarak 15 inchi..

(10)

KEKUATAN OTOT.

1. M. INTERCOSTALIS. 2. M. DIAPHRAGMA. 3. M. PECTORALIS. 4. M. TRAPEZIUS.

5. M. ABDOMINALIS.

6. M. CLEDOMASTOIDEUS. 7. M. LATISIMUS DORSI.

(11)

M. INTERCOSTALIS.

1. Sangat Sulit dilakukan secara nyata oleh

karena itu dilakukan dengan bentuk palpasi dengan jari-jari pada intercostal dengan

menilai berapa banyak gerakan intercostal terjadi.

2. Pengukuran ROM intercostal dengan cara :

(12)

M. DIAPHRAGMA.

.

1. Pasien tidur terlentang.

2. Lihat kemampuan gerakan perut saat

insprasi.

3. Lakukan tahanan pada perut saat inspirasi. 4. Berikan beban yang dapat diangkat saat

(13)

M. PECTORALIS.

1. Fungsi abd horizontal.

O=tl clavikula, tl rusuk 1s/d 7 dan sternum. I= tuberositas mayor humeri

ROM: 40 –0 - 130 (elbow fleksi 90).

1. Nilai tiga.

Posisi tidur terlentang

(14)

M. Trapezius & levator scapula

Trapezius ada 3 bagian: upper fibers=elevasi. Midle fibers berfungsi retraksi (back ward)

Lower fibers berfungsi memutar scapula keluar.

Fungsi scapula elevasi.

Trapezius O: occiput, ligamen nuchae. I:

1/3 clavikula lateral (acromion

Levator scapula O: C1-C 4 Prosesus tranversus.

(15)

M. ABDOMINALIS.

1. Nilai tiga. Posisi tidur terlentang semi

fleksi hip,knee tangan lurus bangun

mampu angkat punggung sampai angulus inferior scapula siku sampai ke knee.

2. Nilai SATU mampu angkat kepala.

3. Nilai DUA mampu angkat kepada dada

tangan menyentuh knee.

(16)

M. CLEDOMASTOIDEUS.

1. Origo: manubri sternum, clavikula medial 2. Insersio prosesus mastoid.

3. Fungsi fleksi kepaala bersama-sama:

scalaneus anterior, medius dan posterior.

4. Nilai tiga posisi tidur terlentang mampu

angkat kepala.

(17)

M. LATISIMUS DORSI.

1. Fungsi shoulder ekstensi bersama deltoid

posterior dan teres mayor.

2. Origo: t6-t12, l1-l5 rusuk 9-12 angulus

inferior scapula , deltoid=scapula, teres mayor=scapula.

(18)

M. ROMBOID.

1. Fungsi Add scapula.

2. Origo: prosesus spinosus T.2-5mayor(bw)

Prosesus spinosus C7-T1 minor.(atas)

3. Insessio: margo medial scapula

4. Posisi prone laying head rotasi kesisi sama

shoulder internal rotasi dan arm add cross back dengan elbow fleksi lengan rest di punggung. Untuk nilai 3,4,5.

(19)

ROM THORAK.

1. GLENOHUMERAL. 2. SCAPULA COSTAE. 3. INTERCOSTALIS.

(20)

PEMERIKSAAN SIRKULASI.

1. BP.

2. WARNA KULIT.

3. VENA JUGULARIS. 4. EDEMA.

GAS DARAH.

1. PH. 7,35- 7,4 (45 – 35 n mol)

(21)

I. PEMERIKSAAN SIKAP.

1. SKOLIOSIS, KIPOSIS.

2. BENTUK DADA: BAREL CHEST. 3. RETRAKSI, ELEVASI SCALUPA.

J. PMERIKSAAN FUNGSIONAL.

1. AUTOMATIK RESPON. 2. GERAK DASAR.

(22)

IV. ANALISA DATA

1. GANGGUAN JALAN NAFAS. 2. GANGGUAN VENTILASI.

3. GANGGUAN POLA NAFAS. 4. GANGGUAN SIRKULASI. 5. GANGGUAN NYERI.

6. GANGGUAN SIKAP.

7. GANGGUAN METABOLISME. 8. GANGGUAN PSIKOLOGIS.

(23)

Diagnosa Fisioterapi

diagnosa Fisioterapi dihasilkan dari : pemeriksan dan evaluasi dan merupakan hasil dari alasan-alasan klinis yang dapat menunjukkan adanya disfungsi gerak dan

dapat mencangkup gangguan/kelemahan

(impairment), Limitasi Fungsi (functional limitations), Ketidakmampuan

(24)

Diagnosa Fisioterapi

Disfungsi gerak dan dapat mencangkup Gangguan / kelemahan (impairment),

Limitasi Fungsi (functional limitations),Ketidakmampuan (disabilities ),

(25)

Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (1)

1. Berpotensi untuk terjadi gangguan kinerja system cardiovascular-pulmonary

2. Gangguan kapasitas aerobik/ketahanan yang berkaitan dengan deconditioning syndrome

(26)

Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (2)

4. Gangguan kapasitas aerobik/ketahanan yang berkaitan dengan Cardiovascular Pump Dysfuntion or failure

5. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic capacity/indurance yang

(27)

Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (3)

6. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic capacity/indurance yang

berkaitan dengan Respiratory Failure.

7. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic capacity/indurance yang

berkaitan dengan Respiratory Failure pada neonatus

8. Ganguan sirkulasi darah, anthropometric dimensions berkaitan dengan

(28)

CONTOH DIAGNOSA

FISIOTERAPI.

1. GANGGUAN JALAN NAFAS KARENA:

- SPASME BHRONKUS. - BANYAK SKRET.

- ASPIRASI.

- POSISI PANGKAL LIDAH.

2. GANGGUAN VENTILASI KARENA:

- KERJA DIAPHRAGMA TIDAK OPTIMAL (TEK INTRA ABDOMINAL TINGGI).

(29)

V. PERENCANAAN.

1. MENENTUKAN TUJUAN.

a. MENGEFEKTIFKAN POLA NAFAS. b. MENINGKATKAN VENTILASI.

c. BEBASKAN JALAN NAFAS.

d. RETRAINING KONTROL NAFAS. e. MEMBANTU RILEKSASI.

(30)

Rumus test 6 menit wolk test.

(0,06Xjarak tempuh(meter)-(0,104 X Usia(th) +(0,052X Berat Badan(kg) + 2,9 : 3,5 =

0,06 jarak tempuh – 0,104 usia +0,052 BB +2,9 : 3,5 = mets.

Contoh: Tuan A.

Umur :61 th, B B :71,5 Kg, TB: 170 Cm Jarak tempuh selama 6 menit= 523 m

(0,06x523)-(0,104x61)+(0,052X71,5)+2,9 = 9,04 Mets.

(31)

IX. SEKIAN

TERIMA

KASIH.

SAMPAI JUMPA

DILAIN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan pada tanggal 7 Mei 2014 sampai tanggal 3 Juli 2014, dapat disimpulkan bahwa perkembangan dari pemahaman konsep

1) materi seksual dalam periklanan bertindak sebagai daya tarik untuk mengambil perhatian yang juga mempertahankan perhatian tersebut untuk waktu yang lebih lama. 2)

Kesimpulan yang bisa dicapai melalui tulisan ini adalah strategi sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tidak hanya penting bagi perusahaan

Pertimbangan mendasar yang dilakukan penulis untuk melakukan penelitian tentang moanggo pada masyarakat tolaki adalah (1) dengan alasan

Telalr melakukan perbaikan terhadap Tesis yang berjudul Work-Family Conflict: Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Job Performance llan Moderasi

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifpendekatan fenomenologis. yang berlokasi di SMP Negeri 2 Salatiga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

komponen utama minyak atsiri sirih merah tersusun atas senyawa terpenoid yaitu1. monoterpen dan seskuiterpen (Bulleti et

Penambahan garam dalam pengolahan pangan, selain sebagai pemberi cita rasa, juga berfungsi sebagai pengawet tergantung pada konsentrasi yang ditambahkan. Adapun mekanisme