• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB PADA MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB PADA MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB PADA MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PONTIANAK (Oleh : Eli, S.Ag, M.Pd.I) A. ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui tentang korelasi kemampuan membaca al Quran dengan hasil belajar bahasa arab pada mahasiswa semester II prodi pendidikan agama islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang: 1) Kemampuan membaca al-Qur’an pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak. 2) Hasil belajar bahasa arab pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak. 3) Korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar bahasa arab pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitativ dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran dan observasi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah bahwa korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 tampak bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel. r hitung adalah 0,266 sedangkan r tabel untuk n 23 adalah 0,484, yang berarti Ha dittolak dan Ho diterima, dengan korelasi sebesar 0,266. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016

(2)

A. Latar Belakang Masalah

Kampus adalah merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa untuk belajar memperoleh pengetahuan dan mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan. Oleh karena itu, pembelajaran di kampus adalah salah satu usaha yang bersifat sadar, bertujuan, sistematis dan terarah pada perubahan tingkah laku atau sikap. Perubahan tingkah laku itu dapat terjadi, manakala melalui proses pembelajaran.

Al-Qur’an sebagai salah satu unsur ruang lingkup atau materi pendidikan agama Islam sangat urgen dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempelajari al-Qur’an itu sebenarnya bukan hal yang sulit, asal ada kemauan dan usaha mempelajarinya pasti akan mampu membaca dan memahami al-Qur’an dengan baik, Allah sudah menjamin kemudahannya bagi umat yang mau mempelajari al-Qur’an, firman Allah dalam Q.S. al-Qomar:

ٍﺮِﻛﱠﺪﱡﻣ ﻦِﻣ ﻞَﮭَﻓ ِﺮْﻛﱢﺬﻠِﻟ َنآ ْﺮُﻘﻟا ﺎَﻧ ْﺮﱠﺴَﯾ ْﺪَﻘَﻟَو

Artinya:”Dan sesungguhnya telah kami

mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran

maka adakah orang yang mau

mengambil pelajaran.”(Q.S. al-Qomar: 17).

Al Quran adalah merupakan sumber ilmu pengetahuan termasu ilmu bahasa arab. Ilmu bahasa arab lahir merupakan hasil kajian mengenai kalimat-kalimat yang terdapat dalam ayat-ayat al quran baik pola kalimat, gaya bahasa, perumpamaan dan lain sebagainya.

B. KAJIAN TEORI 1. Pengertian al-Qur’an

Menurut Tengku M. Hasbi Ash Shiddiqy (2003:), secara etemologis, al-Qur’an adalah bacaan atau yang dibaca. Al-Qur’an adalahmashdar dari kata

qa-ra-a (أ ﺮ ﻗ), setimbangan dengan kata

fu’lan (ن ﻼ ﻌ ﻓ). Ada dua pengertian al-Qur’an dalam bahasa Arab, yaituqur’an

(ن آ ﺮ ﻗ ) berarti “bacaan,” dan “apa yang dibaca tertulis padanya,” (ء و ﺮ ﻘ ﻣ ), ismu al-fa’il(subjek) dariqara’a(أ ﺮ ﻗ).

Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan oleh para ulama, dapat disimpulkan.Pertama,bahwa al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad. Kedua, al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab Quraisy. Dengan adanya ketentuan ini berarti bahwa terjemahan al-Qur’an dalam bahasa-bahasa asing selain bahasa Arab, bukanlah al-Qur’an. Ketiga,al-Qur’an itu dinukilkan kepada generasi berikutnya secara mutawatir yaitu diriwayatkan oleh orang banyak, dari orang banyak, kepada orang banyak, tanpa perubahan dan penggantian satu katapun sehingga mustahillah mereka itu akan bersepakat untuk berdusta. Keempat, membaca setiap kata dalam al-Qur’an itu mendapat pahala dari Allah, baik bacaan itu berasal dari hafalan sendiri maupun langsung dari mushaf al-Qur’an. Kelima, al-Qur’an adalah mu’jizat yang terbesar yang diberikan allah kepada nabi Muhammad.Keenam, membaca al-Qur’an itu dapat dijadikan sebagai suatu ibadah. Dan ketujuh, Al-Qur’an itu dimulai dari suratal-Fatihah dan diakhiri dengan suratan-Nas.

(3)

adalah wahyu yang dibaca, sedangkan sunnah adalah wahyu yang tidak dibacakan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dari beberapa pemikiran para ahli, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar siswa ada dua jenis faktor, yaitu faktor internal siswa, faktor eksternal siswa. Adapun faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah (fisiologis) dan psikologis (rohaniah) serta faktor kematangan fisik atau psikis. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental.

a. Faktor Internal

Adapun yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor-faktor yang yang mempengaruhi dalam belajar yang berasal dari dalam diri siswa berupa kondidi fisiologis, psikologis, dan faktor kematangan fisik maupun psikis siswa.

1) Aspek Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umunya dapat melatar belakangi kegiatan siswa dalam belajar. Keadaan jasmani yang segar akan berbeda pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. Begitu juga dengan kondisi tubuh yang lemah akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa.

2) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: inteligensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi. Muhibbin Syah (2004:132)

3) Inteligensi Siswa

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesusikan diri dalam situasi yang baru dengan

cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.

4) Sikap

Pespektif Slameto, sikap adalah perhatian. Perhatian, lanjutnya, adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Muhibbin Syah menegaskan bahwa sikap adalah gejala yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. Slameto (1991:56).

5) Bakat

Menurut Chaplin dan Reber dalam Muhibbin Syah (2004:135), secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah ia belajar. Dengan demikian setiap individu pasti memiliki kemampuan potensial sesuai kapasitasnya dalam mencapai prestasi.

6) Minat

(4)

menerus terhadap beberapa kegiatan yang disertai rasa senang. Keberadaan minat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

7) Motivasi

Menurut Sumadi Subrata (2002:12), motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motovasi merupakan pendorong bagi suatu organism dalam melakukan segala kegiatan, termasuk belajar. Dalam perspektif Slameto, motivasi sangat erat sekali hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Faktor Eksternal

Sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang datang dari luar diri mahasiswa yang dapat mempengaruhi proses belajar, baik faktor lingkungan atau faktor instrumental. Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

C. METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian

Menurt Hadari Nawawi (2005: 79) metode penelitian secara umum dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

a. Penelitian deskriptif b. Penelitian komparatif c. Penelitian asosiatif

Untuk menjawab seluruh permasalahan dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi (2005; 82) “metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian

(seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”,

2. Bentuk Penelitian

Menurut Nana Sudjana (2004: 40) bentuk-bentuk penelitian meliputi: “1) bentuk kausal, 2) tindakan kelas, 3) eksperimen, 4) korelasional, 5) dan bentuk penelitian lapangan. Sedangkan untuk memperoleh data yang akurat maka dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu bentuk penelitian yaitu bentuk penelitian korelasional”.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Harun Rasyid (2000:17) pendekatan kuantitatif yaitu “suatu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan konsep tradisi empiris yang telah mapan”. Selain itu, “pendekatan penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivistik yang memandang kenyataan (realitas) sebagai suatu yang berdimensi tunggal, pragmental, dan cendrung bersifat tetap (fixed), karena itu sebelum dilakukan penelitian dapat disusun rancangan yang terinci dan tidak akan berubah-rubah selama penelitian berlangsung” (Nana Sudjana, 2004: 6).

4. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah tafsir terhadap istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka peneliti akan mengoperasionalkan istilah tersebut.

(5)

membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Adapun yang dimaksud dengan hasil belajar mahasiswa dalam penelitian ini adalah nilai mata kuliah bahasa arab pada semester ganjil.

5. Teknik dan Alat Pengumpul Data Dalam penelitian ini teknik dan alat pengumpul data yang digunakan adalah sebaga berikut:

a. Teknik Tes (pengukuran)

Menurut Harun Rasyid, (2000: 74), teknik pengukuran dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu seperti adanya yang dapat dikuantitaskan, hal ini dapat diperoleh melalui jalan tes atau lainnya.

b. Dokumentasi

Menurut Harun Rasyid (2000: 58) dokumentasi adalah merupakan salah satu metode pengumpulan data non manusia secara sempit, dokumen dapat berupa teks tertulis, catatan-catatan, surat pribadi, biografi, autobiografi dan sebagainya.

Dengan demikian teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa bahan tertulis yang dijadikan sebagai salah satu sumber data. Teknik dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah hasil belajar mahasiswa yang diambil dari hasil ujian bahasa arab semester ganjil

c. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dari hasil tes lisan dan data hasil

dokumentasi selanjutnya

ditabularasikan dengan pengelolaan data, yaitu menghitung data yang masuk guna mendapatkan suatu ketepatan jawaban dari pada masalah yang dipertanyakan. Pengelolahan data dilakukan dengan mempergunakan

analisis kuantitatif, dengan harapan data dapat diperoleh secara lengkap, lebih dalam dan dapat dipercaya sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.

Untuk menghindari hasil penelitian yang kurang profesional diperlukan perhitungan statistik, yaitu menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan rumus mean dan rumus korelasi product moment. Untuk menjawab rumusan masalah nomor satu dan dua peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan mencari rata-rata dengan rumus mean.

1. Menghitung rata-rata skor dilakukan dengan rumus berikut:

skor

Setelah nilai rata-ratanya dikrtahui maka peneliti membandingkan dengan standar yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002: 251) sebagai berikut:

Tabel 3.1

Distribusi Interpretasi

No Nilai Interpretasi

1 80-100 Sangat Baik

2 60-79,9 Baik

3 40-59,9 Cukup

4 20-39,9 Kurang

5 0,00-19,9 Sangat Kurang Sumber: Suharsimi Arikunto (2002: 251)

(6)

peneliti menggunakan rumus korelasi product moment. Menurut Sugiono (2005: 254), bahwa rumus analisis korelasiproduct momentdapat dilihat di bawah ini.

2. Rumus korelasiproduct moment

Keterangan:

ryx : Angka indek korelasi “r” product moment

x : Jumlah seluruh skor x y : Jumlah seluruh skor y

xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

n : Jumlah responden.

Untuk mengetahui besaran korelasi korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar bahasa arab pada mahasiswa semester II prodi PAI , maka dapat digunakan kriteria yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (1992: 186) sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Korelasi

No Rentang Kriteri

1 0,000-0,199 Sangat rendah 2 0,200-0,399 Korelasi rendah 3 0,400-0,599 Korelasi cukup at 4 0,600-0,799 Korelasi tinggi 5 0,800-1,000 Sangat tinggi Sumber: Anas Sudijono (1992: 186)

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pemeriksaan Data

Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu yang perlu dilakukan oleh peneliti yaitu pengolahan data dari

hasil penilaian bacaan al Quran yang telah dilakukan kepada 23 orang mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak, serta memeriksa hasil belajar bahasa arab pada semester II.

2. Pengolahan dan Analisia Data Data yang terkumpul dari hasil penilaian bacaan al Quran adalah data yang sudah dilakukan pemeriksaan dan dimasukkan ke dalam tabel tabulasi data. Selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan perhitungan statistik agar mudah dibaca oleh pihak yang ingin melihat hasil penelitian tersebut. Penyajian data tersebut dapat peneliti sajikan berdasarkan fokus penelitian sebagai berikut:

1. Kemampuan mahasiswa semester II dalam membaca al-Qur’an Untuk mengetahui rata-rata kemampuan mahasiswa semester II Program Studi Pendidika Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun akademik 2015/2016 dapat dilihat pada perhitungan statistik di bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Analisis Deskriptif Kemampuan Siswa dalam Membaca

Al-Qur’an

No NAMA NILAI

1 Rizki Riansyah 100

2 M.Nuzulul Qolam 85

3 Fahrul Razi 75

4 Rizka Azizah 85

5 Khairul Ramadhan 75

6 Erni Trisnawati 90

7 Yusna Delli 82

8 Jayanti Mandasari 80

9 Geden Hambali 86

(7)

11 Laras Deviyanti 81

12 Sumantri 78

13 Fahrul Muzaqi 80

14 Samiaji 100

15 Salmiyati 95

16 La Fari 70

17 Wahyuda 91

18 Rizki Amalia 90

19 Ari Muh. Dihan 80

20 Vesi 75

21 Fitriyani 95

22 Tria Ayu K 90

23 Nur Erina 95

Jumlah 1953

Berdasarkan rumus dan hasil analisis di atas, dapat dihitung kategori kemampuan membaca al Quran mahasiswa semester II Program Studi Pendidika Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun akademik 2015/2016 adalah sebagai berikut:

a. Menghitung skor tertinggi adalah :

Skor maksimum = 100 b. Menghitung skor terendah

adalah:

Skor minimum = 70

c. Menghitung rata-rata skor dilakukan dengan rumus berikut:

1953 X = ---23 X = 84.91

d. Untuk menentukan rentang antar skor dilakukan dengan menggunakan rumus:

R = 100–70 = 30 R = 30

dengan Rentang perkategori

100

banyaknya kategori dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Jadi dari perhitungan dengan menggunakan rukus deskripsif di atas dapat diketahui sebagai berikut:

a. Nilai skor maksimum sebesar 100 b. Skor minimum sebesar 70

c. Rata-rata skor sebesar 84.91 d. Rentang (R) sebesar 30

e. Rentang perkategori (Rk) sebesar 0,3

f. Banyaknya kategori (k) adalah 100 Selanjutnya untuk mempermudah penilaian maka diperlukan tabel nilai tabel kriteria pengukuran, untuk mengetahui kategori kemampuan mahasiswa semester II program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun 2016 dalam membaca al-Qur’an sebagai berikut:

Tabel 4.5

Kategori Kemampuan Mahasiswa Dalam Membaca Al-Qur’an Rentang Kategori Jml

Siswa

Persentase

95-100 Sangat Fasih

(8)

80-94 Fasih 12 52.17% 75-79 Kurang

Fasih

5 21.74%

70-74 Tidak Fasih

1 4.35%

0-69 Tidak bisa

- 0%

Nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 84.91 dibandingkan dengan nilai rentang sehingga nilai rata-ratanya berada di rentang 80-94 dengan kategori fasih. Jadi berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an adalah fasih.

2. Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa arab yang diperoleh dari hasil ujian MID semester genap tahun akademik 2015/2016.

Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa arab dapat dilihat pada perhitungan statistik dengan menggunakan rumus di atas. Pada bagian ini akan peneliti sajikan dalam bentuk tabel sebagaimana berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah ahasa Arab

No NAMA NILAI

1 Rizki Riansyah 100

2 M.Nuzulul Qolam 50

3 Fahrul Razi 55

4 Rizka Azizah 55

5 Khairul Ramadhan 60

6 Erni Trisnawati 75

7 Yusna Delli 65

8 Jayanti Mandasari 86

9 Geden Hambali 80

10 Ayu Safitri 30

11 Laras Deviyanti 85

12 Sumantri 55

13 Fahrul Muzaqi 80

14 Samiaji 60

15 Salmiyati 80

16 La Fari 35

17 Wahyuda 60

18 Rizki Amalia 80

19 Ari Muh. Dihan 15

20 Vesi 15

21 Fitriyani 70

22 Tria Ayu K 75

23 Nur Erina Y 35

Jumlah 1401

Berdasarkan rumus dan hasil analisis dengan menggunakan rumus di atas, dapat dihitung kategori Hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 adalah sebagai berikut:

a. Menghitung skor tertinggi (skor jawaban maksimum) adalah :

item Jumlah x

Tertnggi Skor

XMax

Skor maksimum = 100

b. Menghitung skor terendah (skor jawaban minimum) adalah:

Skor minimum = 15

c. Menghitung rata-rata skor dilakukan dengan rumus berikut:

1401 X =--- =

(9)

d. Untuk menentukan rentang antar skor dilakukan dengan menggunakan rumus:

R = 100–15 = 85

dengan Rentang perkategori

100 85

k

R

85 , 0 

k

R

banyaknya kategori dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

85 , 0

85  k

K = 100

berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus deskriptif di atas maka dapat diketahui sebagai berikut:

a. Nilai skor maksimum sebesar 100 b. Skor minimum sebesar 15

c. Rata-rata skor sebesar 60,91 d. Rentang (R) sebesar 85

e. Rentang perkategori (Rk) sebesar 0,85

f. Banyaknya kategori (k) adalah 100

Selanjutnya untuk

mempermudah penilaian maka diperlukan tabel nilai tabel kriteria pengukuran, untuk mengetahui kategori hasil belajar siswa pada mata pelajaran Qur’an Hadits di kelas V MIS Raudatul Ulum 2 Wajok Hulu Tahun Pelajaran 2011/2012, sebagai berikut:

Tabel 4.7

Kategori Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits

Rentang Kategori Jumlah Siswa

Persentase

90-100 Sangat 1 4.35 %

baik

70-89 Baik 9 39.1 %

50-69 Cukup 8 34.8 %

30-49 Kurang 3 13.04 %

0-29 Sangat kurang

2 8.7 %

Nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 60.91 dibandingkan dengan nilai rentang pada tabel 85 sehingga nilai rata-ratanya berada di rentang 70-89 dengan baik. Jadi berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 adalah baik.

3. Korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016

Analisis korelasi merupakan pengujian dalam meramalkan suatu variabel dependen (Y) berdasar satu variabel independent (X) dalam satu persamaan linear. Sebelum

(10)

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi

N0 X Y XY

1 100 100 10000 10000 10000

2 85 50 7225 2500 4250

3 75 55 5625 3025 4125

4 85 55 7225 3025 4675

5 75 60 5625 3600 4500

6 90 75 8100 5625 6750

7 82 65 6274 4225 5330

8 80 86 6400 7396 6880

9 86 80 7396 6400 6880

10 75 30 5625 900 2250

11 81 85 6561 7225 6885

12 78 55 6084 3025 4290

13 80 80 6400 6400 6400

14 100 60 10000 3600 6000

15 95 80 9025 6400 7600

16 70 35 4900 1225 2450

17 91 60 8281 3600 5460

18 90 80 8100 6400 7200

19 80 15 6400 225 1200

20 75 15 5625 225 1125

21 95 70 9025 4900 6650

22 90 75 8100 5625 6750

24 95 35 9025 3325 3325

N=23 1953 1401 167021 98871 120975

Rumus korelasiproduct moment

= n. ∑xy − ∑x. ∑y

{n. ∑ − (∑x) }{n. ∑ − (∑y) }

rxy =

} ) (1401 -}{23.98871 )

(1935 -{23.167021

1401 . 1953 120975 .

23

2 2

rxy =

} 1962801 2274033

}{ 3744225 (

3841483 {

2736153 2782425

 

(11)

}

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa ada korelasi sebesar 0,266 antara korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016. Hal ini berarti tidak mesti semangkin tinggi kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an akan semakin baik pula hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab.

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan (dapat digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel untuk n = 23 dan taraf kesalahan 5% (tarap kepercayaan 95%) dengan ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh < rt), maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt) maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara variabel korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 tampak bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel. r hitung adalah 0,266 sedangkan r tabel untuk n 23 adalah 0,484, yang berarti Ha dittolak dan Ho diterima, dengan korelasi sebesar 0,266. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016

Untuk mengetahui besaran korelasi atau kriteria korelasi antara korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 maka dapat digunakan kriteria yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (1992: 186) sebagai berikut:

Tabel 4.9 Kriteria Korelasi

No Rentang Kriteri

1

0,000-Cukup atau sedang

Sumber: Anas Sudijono (1992: 186)

Berdasarkan tabel kriteria korelasi dapat ditetahui bahwa r hitung 0,266 berada di atas interval yang ada. Hal ini berarti tingkat korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 dikategorikan rendah.

Dalam analisis korelasi terdapat angka yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah dengan

(12)

hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa arab 51,6% ditentukan oleh varian yang terjadi pada kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an. Pengertian ini sering diartikan pengaruh kemampuan membaca al-Qur’an = 51,6%, dan sisanya 48,4% ditentukan faktor lain

3. Pembahasan

Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan bahwa:

a. Kemampuan membaca al-Qur’an pada mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 mencapai nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 84.91 dengan kategori fasih.

Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhammad bin Alawi (1999: 62) bahwa kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an adalah kesanggupan mahasiswa dalam melakukan sesuatu proses untuk mendapatkan pesan dari kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dalam bahasa Arab dan sebagai mu’jizat atas kenabiannya. Kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an ini meliputi kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid yang meliputi makhorijul huruf, ahkamul huruf, sifatul huruf, ahkamul mad wal qashr dan ahkamul waqf wal ibtida.

2. Hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 mencapai nilai rata-rata 60.91 dengan kategori cukup. Jadi berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa semester II prodi

bahasa arab tahun akademik 2015/2016 belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

Hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 ini dinilai belum berhasil karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Djamarah (2006: 45), bahwa “keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh tujuan, guru, siswa, kegiatan belajar, alat evaluasi, dan suasana hati. Faktor-faktor tersebut menurutnya dapat menjadi penghambat dan dapat juga menjadi pendukung tergantung bagaimana kita menciptakan atau memperlakukan faktor-faktor tersebut”. Rasyad (2003: 102) mengemukakan bahwa sebenarnya ada dua faktor penyebab yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Faktor yang berasal dari dalam diri, seperti; kecerdasan bakat, minat, perhatian, kesehatan jasmani dan cara belajar.

b. Faktor yang berasal dari luar seperti; lingkungan, sekolah, keluarga dan masyarakat.

(13)

2015/2016”, diterima. Karena r hitung lebih kecil (<) dari pada r tabel untuk n = 23 yakni r hitung sebesar 0,266 dan r table sebesar 0.484. Ketentuan seperti ini telah ditentukan oleh Dugiono (2008: 258) bahwa bila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh < rt), maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt) maka Ha diterima dan Ho ditolak.

perhitungan koefisien determinasi, variabel hasil belajar mahasiswa sebesar 51,6% ditentukan oleh varian yang terjadi pada kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an dan lumrah kiranya jika hanya 51,6% saja hasil belajar siswa pada mata kuliah bahasa arab dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an, karena

sebagaimana yang dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, baik itu yang berasal dari dalam diri mahasiswa maupun dari luar diri siswa.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa secara umum pengetahuan Korelasi antara Kemampuan Membaca al-Qur’an dengan Hasil Belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak tahun akademik 2015/2016 termasuk kategori fasih dengan nilai rata sebesar 84.91. Sehingga nilai rata-ratanya berada di rentang 80-94. Jadi berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam membaca al-Qur’an adalah fasih

2. Hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 mencapai nilai rata-rata 60.91 dengan kategori cukup dibandingkan dengan nilai rentang 85 pada tabel

sehingga nilai rata-ratanya berada di rentang 50-69

3. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara variabel korelasi antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik 2015/2016 tampak bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel. r hitung adalah 0,266 sedangkan r tabel untuk n 23 adalah 0,484, yang berarti Ha dittolak dan Ho diterima, dengan korelasi sebesar 0,266. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan hasil belajar mahasiswa semester II prodi PAI nmuh. Pontianak pada mata kuliah bahasa arab tahun akademik

DAFTAR PUSTAKA

Depag RI. 2004. Al-Qur’an dan

Terjemahnya. Bandung: CV. Penerbit J-ART

Hasbi Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad. (2003). Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

(14)

(2004). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. (2003). Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam: Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum, hingga RedifinisiIslamisasi Pengetahuan. Bandung: Nuansa Cendikia.

M. Quraish Shihab, (2003).

“Membumikan” Al-Qur’an: Fungsi dan

Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.

Sumadi Suryabrata,. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. 2003. Tentang SISDIKNAS. Bandung: Citra Umbara.

Zuhairini dan Ghafir, Abdul. (2004). Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Malang: UM Press.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. 2003. Tentang SISDIKNAS. Bandung: Citra Umbara.

Penelitian sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Hadi Sutrisno. (2004). Metodologi Research, Yogyakarta: Andi.

Harun Rasyid. (2000). Metode Penelitian Kualitatatif Bidang Ilmu Sosial dan Agama, Kopma STAIN Pontianak.

Gambar

tabel kriteria
Tabel 4.6
Tabel 4.8Koefisien Korelasi
Tabel 4.9Kriteria Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Praktik mengajar mandiri merupakan kegiatan terpenting dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan

Sehingga, dari beberapa potensi tersebut dapat dilakukan pengolahan motif yang terinspirasi dari ragam hias tenun ikat hinggi Sumba menggunakan teknik Escher untuk

Kondisi akhir yang diharapkan adalah melalui penerapan model mind mapping menggunakan media jarum perjuangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek

Seperti pada penelitian Karim dkk [5], antenna LPDA cetak yang dibuat memiliki rentang frekuensi yang luas yaitu pada rentang UHF (0,5 GHz – 3 GHz) dengan nilai

mengasumsikan bahwa aktivitas-aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya produk. Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan

Pada kenyataannya, dalam membuat perencanaan pembangunan sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan oleh setiap organisasi ternyata tidak semudah yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FUTSAL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hyperplasia yang memiliki nilai I-PSS diatas 7, didapati untuk kadar kolesterol diketahui responden lebih banyak memiliki kadar yang belum melebihi 200 mmol/L yaitu