MAKALAH
PENGEMBANGAN MASYARAKAT AGRIBISNIS
“PROGRAM-PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA”
KELOMPOK VII
JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI 2015
ERNA D1A113008
DITA SEPTIANI KAMAL D1A113006
DZUL APRIADIN S NUR ROHAYATI
D1A113007 D1A113037
HILDAWATI D1A113016
HAMIZA D1A113012
IIN ANDRIANI D1A113017
HASNIATI D1A113013
RAHMAT INDIA D1A113040
Pendahuluan
Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen Pemerintah baik pusat maupun daerah.
Untuk meningkatkan efektifitas upaya penanggulangan kemiskinan, Presiden telah mengeluarkan Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan hingga 8 % sampai 10 % pada akhir tahun 2014.
Terdapat empat strategi dasar yang telah ditetapkan dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan, yaitu:
a) Menyempurnakan program perlindungan sosial
b) Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar c) Pemberdayaan masyarakat, dan
d) Pembangunan yang inklusif
Terkait dengan strategi tersebut diatas, Pemerintah telah menetapkan instrumen penanggulanang kemiskinan yang dibagi berdasarkan empat klaster, masing-masing:
a) Klaster I - Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
b) Klaster II – Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
c) Klaster III – Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil
1. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Masyarakat miskin dan hampir miskin yang sebelumnya menjadi peserta Jamkesmas akan secara otomatis menjadi peserta JKN ini. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
Untuk masyarakat miskin yang tadinya merupakan peserta Jamkesmas, iuran kepesertaannya dibayarkan oleh Pemerintah yang disebut sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI).
2. Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
P2KP merupakan salah satu proyek nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka menanggulangi berbagai persoalan kemiskinan yang terjadi di masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan (urban). Pemerintah Indonesia selanjutnya menugaskan Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman dan Departemen Kimpraswil (sekarang Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum), sebagai pelaksana proyek (executing agency) dari P2KP. Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) telah dilaksanakan sejak tahun 1999 dalam rangka menanggulangi kemiskinan struktural maupun upaya yang diakibatkan krisis ekonomi tahun 1997.
a. Sasaran P2KP
Setidaknya ada tiga kelompok sasaran masyarakat yang akan disentuh P2KP, yaitu :
1. Masyarakat kelurahan, yaitu seluruh masyarakat kelurahan dengan penerima manfaat langsung adalah keluarga miskin (sesuai dengan rumusan kriteria kemiskinan setempat yang disepakati warga.)
3. Para pihak terkait lainnya, yaitu seluruh pihak terkait di luar kelompok masyarakat kelurahan sasaran dan aparat pemerintahan daerah seperti: Perbankan, LSM, Perguruan Tinggi setempat, Lembaga-lembaga keuangan (misalnya: BRI) dll.
b. Komponen Utama Program P2KP
Terdapat 4 (empat) komponen utama program yang akan dilaksanakan, yaitu : 1. Bantuan Teknis Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kapasitas
pemerintah daerah; merupakan serangkaian kegiatan pelatihan, proses-proses pembelajaran, dan penggalian pengalaman, serta sejumlah lokakarya/rembuk masyarakat yang sesungguhnya ditujukan untuk membangun kesadaran kritis, kepedulian (awareness), dan memotivasi para pelaku P2KP untuk menjalankan perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang dimulai dengan dirinya atau lingkungan kerjanya.
2. Penyediaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM); merupakan bantuan proyek sebagai sarana pembelajaran warga yang secara bebas dapat digunakan oleh masyarakat kelurahan sasaran sesuai dengan hasil pemetaan swadaya dan rumusan kegiatan yang dicantumkan dalam PJM Pronangkis (Program Jangka Menengah-Penanggulangan Kemiskinan). 3. Penyediaan Dana Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET);
merupakan stimulan untuk meningkatnya kemitraan antara masyarakat dengan pemerintah daerah, sehingga terjadi pembelajaran dalam penyelenggaraan pembangunan yang dilaksanakan secara lebih terarah dengan mengakomodasikan kebutuhan masyarakat dan pemda serta dilaksanakan secara transparan, efektif dan akuntabel.
3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
PNPM Mandiri yang telah diluncurkan Presiden RI pada tanggal 30 April 2007 di Kota Palu Sulawesi Tengah merupakan represestasi dari kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat (Klaster 2). PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program-program penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja yang berbasis pemberdayaan masyarakat dicirikan dengan: a) menggunakan pendekatan partisipasi masyarakat; b) melakukan penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat; dan c) kegiatan program dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat.
a. Kategori PNPM Mandiri
PNPM Mandiri terdiri dari beberapa program, sebagai berikut : 1. PNPM Mandiri Perdesaan
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan bagian dari PNPM inti yang ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Program ini dikembangkan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998.
Tujuan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun daerahnya. 2. PNPM Perdesaan R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias)
PNPM R2PN menyediakan fasilitasi pemberdayaanmasyarakat, kelembagaan lokal, pendampingan masyarakat, pelatihan masyarakat, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) dalam mendukung usulan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang direncanakan, diputuskan dan dikelola oleh masyarakat
Tujuan
Tujuan umum dari PNPM R2PN adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan denga cara pengembangan kemandirian masyarakat.
3. PNPM Mandiri Agribisnis/SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative)
khusus kelompok yang dipilih petani untuk meningkatkan produktivitas dan akses ke pasar.
Tujuan
sasaran rumah tangga miskin, terutama anggota kelompok tani yang sangat miskin, lembaga- lembaga masyarakat di bidang pertanian.
4. PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas merupakan program pemerintah yang memfasilitasi masyarakat dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan
Generasi Sehat dan Cerdas adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak-anak balita dan meningkatkan pendidikan anak-anak usia sekolah hingga tamat Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP/ MTs).
5. PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM-LMP)
PNPM-LMP adalah program yang berupaya agar aspek lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam menjadi bagian integral dari aktivitas pembangunan masyarakat di perdesaan
Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan perdesaan melalui pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam secara lestari.
6. Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (P2SPP) P2SPP adalah program untuk mengintegrasikan pengelolaan pembangunan partisipatif pola PNPM-MP ke dalam sistem reguler (Musrenbang), serta mendorong penyelarasan perencanaan teknokratis, politis dengan partisipatif,
Tujuan
Menyatupadukan sistem pembangunan partisipatif pola PNPM- MP ke dalam sistem pembangunan reguler dan menyelaraskan perencanaan teknokratis, politis dengan perencanaan partisipatif.
PNPM Mandiri Respek Bagi Masyarakat Papua adalah program untuk mengembalikan harga diri orang Papua bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membangun diri dan kampung sendiri. Tujuan
mengembalikan semangat gotong royong masyarakat, memberdayakan masyarakat, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat Papua kepada pemerintah daerah.
8. PNPM Mandiri Perkotaan
PNPM-Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) merupakan upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi kemiskinan di perkotaan secara mandiri
Tujuan
1. Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal kemanusiaan, prinsip- prinsip kemasyarakatan dan berorientasi pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representatif, mengakar, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu memperkuat aspirasi/ suara masyarakat miskin dalam proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi wadah sinergi masyarakat dalam penyelesaian permasalahan yang ada di wilayahnya; 2. Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan kepelayanan
sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan (modal), termasuk membangun kerjasama dan kemitraan sinergi ke berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak- pihak terkait tersebut terhadap lembaga masyarakat;
3. Mengedepankan peran Pemerinatah Kota / Kabupaten agar mereka makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui pengokohan Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) di wilayahnya, maupun kemitraan dengan masyarakat serta kelompok peduli setempat.
9. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan
PNPM-Mandiri Infrastruktur adalah program yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan perekonomian masyarakat di daerah yang terpilih
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan tujuan jangka menengah adalah untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dan yang mendekati miskin ke infrastruktur dasar di wilayah perdesaan.
10.Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) PISEW adalah program yang dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan tingkat pengangguran terbuka
Tujuan
mempercepat pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal, mengurangi kesenjangan antarwilayah, pengentasan kemiskinan daerah perdesaan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan (local governance) dan penguatan institusi di perdesaan Indonesia.
11.Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan Tujuan
Meningkatkan akses layanan air minum sanitasi bagi masyarakat miskin khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota (peri-urban).
12.PNPM-Mandiri Daerah Tertinggal Dan Khusus/ Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Khusus (P2DTK) Program P2DTK adalah penanggulangan kemiskinan dengan sasaran daerah tertinggal dan daerah khusus yang dilakukan Pemerintah Daerah dengan difasilitasi oleh Pemerintah Pusat (melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal)untuk meningkatkan kapasitas sosial-ekonomi daerah melalui pendekatan pemberdayaan dan keswadayaan masyarakat.
Tujuan
13.PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP) PNPM Mandiri-KP adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir atau masyarakat nelayan pada sektor kelautan dan perikanan. Tujuan
meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat yang mencari nafkah di bidang kelautan dan perikanan yang miskin di 120 Kabupaten/Kota penerima PNPM Mandiri-KP. Mereka adalah warga yang tinggal di wilayah pesisir atau di luar pesisir yang memiliki kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
14.PNPM-Mandiri Pariwisata
PNPM Mandiri Pariwisata adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berupaya membantu masyarakat miskin yang tinggal di sekitar wilayah destinasi pariwisata. Desa-desa miskin yang menjadi sasaran PNPM-Mandiri Pariwisata adalah desa-desa yang memiliki potensi pengembangan kegiatan kepariwisataan, dekat dengan Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW), maupun fasilitas pendukung pariwisata. Tujuan
1. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam industri pariwisata melalui konsep simplifikasi perizinan dan insentif perpajakan bagi investor.
2. Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap provinsi (one province one primary tourism destination) bersama-sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
3. Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing-masing destinasi pariwisata.
4. Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk pula prasarana dan sarana dasarnya (seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan).
5. Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana pariwisata).
7. Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: (a) terbangunnya komitmen nasional agar sektor-sektor di bidang keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait lainnya dapat memfasilitasi berkembanganya kepariwisataan terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; (b) harmonisasi dan simplifikasi perangkat peraturan baik di tingkat pusat, daerah dan antara pusat dan daerah; (c) menformulasi, menerapkan, dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan.
b. PNPM-Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM-Mandiri Perkim)
PNPM-Mandiri Perkim adalah salah satu program yang bertujuan mencapai pemenuhan tempat tinggal layak huni.
Tujuan
Memfasilitasi kegiatan yang terkait dengan bidang perumahan permukiman dalam upaya menumbuh- kembangkan kemampuan masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah dan perumahan, pemenuhan kebutuhan rumah dan perumahan, serta peningkatan kualitas permukiman yang berbasis pemberdayaan.
4. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dana pinjaman dalam bentuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit dari Rp. 5 Juta sampai dengan Rp. 500 Juta.
Tujuan
Meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya terbatas pada usaha berskala besar dan kurang menjangkau pelaku usaha mikro kecil dan menengah seperti usaha rumah tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat informal, mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
5. Studi Kasus Pelaksanaan Program-Program Pemerintah Untuk Mengurangi Kemiskinan di Indonesia
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan wawasan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa Poncosari tentang air minum yang memenuhi syarat kesehatan dan memberikan pengertian tentang pengolahan air secara sederhana agar air layak dikonsumsi , khususnya cara untuk mengurangi kadar keruhan warna dan bau pada sumber air, yang kedua tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan tindakan preventif agar tidak terjadi wabah penyakit akibat pemanfaatan sumber air yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada penduduk desa Pocosari.Cara pencapainnya adalah dengan membuat unit pengolah air yang terdiri dari dua bak terbuat dari drum bervolume 100 ml diletkan pada penyangga bertingkat terbuat dari kayu yang dilengkapi dua buah kran. Hasil pengambilan sampel pengolahan pertama menunjukan kadar kekeruhan sebesar 9,4 NTU kadar warna 21,6 TCU dan air masih berbau tanah analisis sampel kedua menunjukan penurunan kadar kekeruhan sebesar 8,2 NTU kadar warna 18,3 TCU dan air masih berbau tanah hasil analisis tersebut menunjukan bahwa larutan partikel-partikel bahan material untuk menyaring air secar fisika sudah mulai berkurang. Pencapaian dari pengabdian ini tercermin dari dari penerimaan pendapat tersebut dan penularanya kepada masyarakat dengan membuat pengolah air tersebut dengan menggunakan bahan yang mudah didapatkan dan dan dipraktekan. Output yang dihasilkan dari penelitian ini merupakan pemanfaatan air hasil pengolah air dan dengan adanya alat ini tidak terjadi wabah penyakit yang diakibatkan penggunaan sumber air yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
b. Program rehabilitas rekontruksi perumahan pemukiman
masyarakat agar mamu berpartisipasi dalam rehabilitasi kounitas dan dan pemukiman di wilyah masing – masing serta membangun kembali ikatan sosial (social cohesion) dan kapital sosial (social capita) di wilayahnya, sehingga memerikan mafaat yang besar bagi masyarakat sendiri.
6. Pencapaian dari Pelaksanaan Program Pemberantasan Kemiskinan di Indonesia
Krisis Ekonomi tahun 1998 memberikan hantaman yang besar terhadap perekonomian nasional, termasuk meningkatnya angka kemiskinan masyarakat yang naik menjadi 49,50 Juta atau sekitar 24,23 % dari jumlah penduduk Indonesia, dari hanya 34,01 Juta (17,47 %) pada tahun 1996. Untuk mengurangi angka kemiskinan akibat krisis ekonomi tersebut, pemerintah kemudian menetapkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas pemerintah Indonesia.
REFERENSI
http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/dprogram-kredit-usaha-rakyat-kur/
http://www.pnpm-perdesaan.or.id/