• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah langkah BHD Bantuan Hidup Dasar (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Langkah langkah BHD Bantuan Hidup Dasar (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Langkah-langkah BHD (Bantuan Hidup

Dasar)

Posted by yusuf wempie Posted on 03:38 with No comments

Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Jika pada suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat gangguan tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi, maka penolong harus segera melakukan tindakan yang dinamakan dengan istilah BANTUAN HIDUP DASAR (BHD).

INDIKASI BHD :

1. Henti Napas : Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari korban / pasien

2. Henti Jantung : Pernapasan yang terganggu (tersengal-sengal) merupakan tanda awal akan terjadi henti jantung.

Langkah-langkah BHD :

A. Prosedur Dasar CPR

(2)

 Segera setelah aman

 Memeriksa korban dengan cara menepuk bahu “Are you all right ?”

 Hati-hati kemungkinan trauma leher

 Jangan pindahkan / mobilisasi pasien bila tidak perlu 3. Segera Berteriak Minta Pertolongan

4. Memperbaiki Posisi Pasien

 Posisi Supine

 Bila pasien tidak memberikan respon : tempatkan pd permukaan datar dan keras

 Bila curiga cedera spinal; pindahkan pasien dengan cara: kepala, bahu dan badan bergerak bersamaan (log roll / in-line)

5. MEMPERBAIKI POSISI PENOLONG Posisi penolong : di samping pasien /

(3)

 Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal tetapi tetap belum sadar, ubah posisi pasien ke posisi miring mantap, bila pasien muntah tidak terjadi aspirasi .

 Waspada terhadap kemungkinan pasien mengalami henti nafas kembali, jika terjadi segera terlentangkan pasien dan lakukan nafas buatan kembali.

3. CIRCULATION

Pastikan tidak ada denyut jantung pada arteri karotis atau brakhialis (anak) Memastikan ada tidaknya denyut jantung < 10 detik

 Lakukan Compresi 30 kali

 Pada 1/2 bawah mid sternum, diantara 2 putting susu dengan posisi tangan menggunakan

metode “rib margin”

 Kedalaman kompresi jantung minimal 2 inci (5 cm)

 Kompresi Jantung Luar 30 kali ( satu atau 2 penolong) membutuhkan waktu 18 detik Kecepatan kompresi min. 100x/mnt

4. EVALUASI CIRCULATION, AIRWAY & BREATHING

 Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi kemudin pasien dievaluasi kembali.

 Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas dengan rasio 30:2.

 Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakan pasien pada posisi mantap.

(4)

 Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.

Penting :

Setiap evaluasi dimulai dari sirkulasi :

Sirkulasi ( - ) : teruskan Kompresi + Ventilasi (5 siklus) Sirk (+) Nafas (-) : nafas buatan 10 x/menit

Referensi

Dokumen terkait

3 Ds : Ibu An. S mengatakan anak saya selama sakit tidak mau makan, minumnya mau. Sebelum sakit makannya mau tapi sedikit.. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan

Sebelum dan setelah dilakukan pelatihan, tingkat motivasi menolong korban henti jantung pada kelompok perlakuan dan kontrol tidak mengalami perubahan yang bermakna

Keterampilan BHD menjadi penting karena didalamnya diajarkan mengenai teknik dasar penyelamatan korban dari berbagai kecelakaan atau musibah sehari-hari yang biasa

Smirnov test, pada data pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan uji membuktikan p-value = 0,000 (α&lt;0.05), artinya data tidak berdistribusi normal, maka untuk

1 Resiko tidak efektifnya bersihan jalan nafas dan tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan gagal nafas, adanya sekresi, gangguan fungsi pergerakan, dan

Pada kenyataannya ternyata anak-anak juga selalu menjadi korban keadaan yang tidak mengenakkan tersebut Maka dari itu, pengalaman hidup Nabi Hosea khususnya dalam hidup

Jika korban / pasien tidak bernapas, bantuan napas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung atau mulut ke stoma (lubang yang dibuat pada tenggorokan) dengan cara

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa pendidikan mayoritas adalah SMA dengan tingkat pengetahuan kurang, hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya pendidikan