• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment Dalam Penentuan Penerima Beasiswa Bidik Misi | Manurung | JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment Dalam Penentuan Penerima Beasiswa Bidik Misi | Manurung | JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

|Page | 79

Penerapan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment Dalam

Penentuan Penerima Beasiswa Bidik Misi

Royanti Manurung1, Fitriani1, Retnowati Sitanggang1, Fince Tinus Waruwu2, Fadlina3

1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia 2 STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia

3 AMIK Stiekom Sumatera Utara, Rantau Prapat, Indonesia

Abstrak

Pemberian beasiswa merupakan program kerja yang ada di setiap Universitas atau Perguruan Tinggi. Program beasiswa diadakan untuk meringankan beban mahasiswa dalam menempuh masa studi, khususnya dalam masalah biaya. Pemberian beasiswa dilakukan secara selektif sesuai dengan jenis beasiswa yang diadakan. Banyak sekali beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa yang berprestasi dan yang kurang mampu. Salah satu beasiswa yang ditawarkan yaitu beasiswa Bidik Misi. Dalam penelitian ini digunakan metode WASPAS sehingga hasil yang didapat diharapkan dapat membantu pihak perguruan tinggi dalam melakukan pengelola Beasiswa Bidik Misi untuk memutuskan calon penerima beasiswa yang berhak menerima Bidik Misi.

Kata kunci: WASPAS, Sistem Penunjang Keputusan, Bidik Misi

Abstract

The scholarship is an existing work program in every university or university. The scholarship program is held to ease the burden of students in taking the study period, especially in the matter of cost. The scholarship is given selectively in accordance with the type of scholarship holders. Lots of scholarships are offered to outstanding and underprivileged students. One of the scholarships offered is the Bidik Misi scholarship. In this study used WASPAS method so that the results obtained are expected to help the universities in managing the Bidik Misi Scholarship to decide the prospective scholarship recipients who are entitled to receive the Bidik Misi.

Keywords: WASPAS, Decision Support System, Shutter Mission

1. PENDAHULUAN

Setiap warga negara berhak mendapatkan suatu pendidikan, maka pemerintah wajib memberikan kemudahan dan layanan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap masyarakat. Untuk menyelengarakan pendidikan yang bermutu butuh biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, setiap peserta didik berhak mendapatkan bantuan biaya pendidikan bagi mereka yang memiliki potensi akademik baik dan tidak mampu secara ekonomi. Sehingga diselengggarakannya Program Bidik Misi yang akan dilaksanakan Pemerintah melalui Direktorat Jendral pendidikan tinggi kementrian pendidikan nasional meluncurkan program bantuan biaya bidikmisi kepada lulusan SMA sederajat yang memiliki potensi akademik dan tidak mampu secara ekonomi. Proses seleksi menyangkut dari penilaian akademik dan berkas administrasi disesuaikan dengan penyelenggara .

Untuk menunjang proses tersebut maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat menghitung segala kriteria yang mendukung keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan[1]. Konsep Sistem Penunjang Keputusan(SPK) diperkenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System. Konsep ini membantu para manager dalam pengambilan suatu keputusan dengan efektif dengan bantuan komputer dalam pemrosesannya[5][6].

SPK ini akan di implementasikan di beberapa universitas[2]. Metode yang akan digunakan adalah metode WASPAS.Metode ini memiliki kemampuan untu menentukan secara akurat alternatif disemua masalah seleksi yang dipertimbangkan[3]. Metode ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi dan memberi peringkat alternatif yang ada sehingga lebih mudah menentukan siswa yang berhak mendapatkan pendidikan Bidik Misi[4].

2. TEORITIS

2.2 Weighted Aggregated Sum Product Assessment(WASPAS)

(2)

http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

|Page | 80

Berikut merupakan langkah-langkah kerja dari metode WASPAS[3][7], yaitu: 1. Mempersiapkan Sebuah Matriks

X =

[

𝑥11𝑥12 … 𝑥1𝑛

𝑥21𝑥22 … 𝑥2𝑛

… …. … 𝑥𝑚11 𝑥𝑚2𝑥𝑚𝑛]

2. Menormalisasikan niai 𝑅𝑖𝑗 dengan rumus sebai berikut : Kriteria keuntungan

𝑅

𝑖𝑗=𝑀𝑎𝑋𝑖𝑋𝑖𝑗𝑋𝑖𝑗 ...(1)

Kriteria biaya

𝑅

𝑖𝑗=𝑀𝑖𝑛𝑖 𝑋𝑖𝑗𝑋𝑖𝑗 ...(2)

3. Menghitung nilai Alternatif (Qi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑄𝑖=0.5 ∑𝑛 𝑅𝑖𝑗𝑊𝑗

𝑗=1 + 0.5 ∏𝑛𝑗=1(𝑅𝑖𝑗)𝑤𝑗………....(3)

Nilai Qi yang terbaik merupakan nilai yang tertinggi.

3. ANALISA DAN PEMBAHASAN

WASPAS, user harus memasukkan data penerima beasiswa dan mengidentifikasi nilai bobot pada masingmasing subkriteria dari setiap kriteria beserta parameternya. Kemudian sistem akan mulai membaca bobot kriteria yang telah dimasukkan Setelah dilakukan pembobotan maka, diperoleh tabel pembobotan

Tabel 2. Bobot dari Pekerjaan

Pekerjaan Bobot

PNS 1

Guru 2

Karyawan Swasta 3 Wiraswasta 4 Tukang Becak, Ojek,

Tukang Bangunan

5

Tabel 3. Bobot dari Kepemilikan Rumah

Kepemilikan Bobot

Pemilik 1

Kontrak 2

Sewa 3

Tabel 4. Kecocokan Alternatif Dan Kriteria

Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7

A1 Wiraswasta Guru 7 jt 3 Pemilik 200m 150m

A2 PNS Ibu Rumah Tangga 3.5 jt 2 Sewa 150m 100m

A3 Guru Wiraswasta 5.5 jt 2 Pemilik 160m 85m

A4 Karyawan

Swasta

(3)

http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

|Page | 81

Tabel 1. Kriteria Penilaian

Kriteria Keterangan C1 Pekerjaan Ayah

C2 Pekerjaan Ibu

C3 Penghasilan Orang Tua

C4 Tanggungan Orang Tua

C5 Kepemilikan Rumah

C6 Luas Tanah

C7 Luas Rumah

Rangking Kecocokan setiap kriteria, dinilai 1 sampai 5, yaitu: 1 = Sangat Baik

2 = Baik 3 = Cukup 4 = Buruk 5 = Sangat Buruk

Setelah dilakukan pembobotan maka, diperoleh tabel pembobotan.

Tabel 5. Pembobotan Alternatif

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7

A1 4 2 7 3 1 200 150

A2 1 5 3.5 2 3 150 100

A3 2 4 5.5 2 1 160 85

A4 3 1 6 4 1 190 96

A5 5 2 2.5 1 3 100 72

W 5 3 2 3 2 4 5

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah menormalisasikan nilai 𝑅𝑖𝑗 :

𝑋11 ∶ 45 = 0,8

𝑋21 ∶ 15 = 0,2

𝑋31 ∶ 25 = 0,4

𝑋41 ∶ 35 = 0,6

𝑋51 ∶ 55 = 1

𝑋12 ∶ 25 = 0,4

𝑋22 ∶ 55 = 1

𝑋32 ∶ 45 = 0,8

𝑋42 ∶ 15 = 0,2

𝑋52 ∶ 25 = 0,4

𝑋44 ∶ 44 = 1

𝑋54 ∶ 14 = 0,25

𝑋15 ∶ 13 = 0,33

𝑋25 ∶ 33 = 1

𝑋35 ∶ 13 = 0,33

𝑋45 ∶ 13 = 0,33

𝑋55 ∶ 33 = 1

𝑋16 ∶ 200200 = 1

𝑋26 ∶ 150200 = 0,75

𝑋36 ∶ 160200 = 0,8

𝑋46 ∶ 190200 = 0,95

(4)

http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

|Page | 82

(5)

http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

|Page | 83

= (0,5 ∑ 2 + 2,4 + 0,9 + 0,6 + 0,66 + 3,2 + 2,83)

+ (0,5 ∏ 0,01024 ∗ 0,512 ∗ 0,2025 ∗ 0,008 ∗ 0,1089 ∗ 0,4096 ∗ 0,058087)

=(0,5*12,59)+(0,5*0,00000002200653)

= 6,295+0,0000000110032

=6,2950

𝑄4 = 0,5 ∑(0,6 ∗ 5) + (0,2 ∗ 3) + (0,416 ∗ 2) + (1 ∗ 3) + (0,33 ∗ 2) + (0,95 ∗ 4) + (0,64 ∗ 5)) + (0,5 ∏(0,65∗ 0,23∗ 0,4162∗ 13∗ 0,332∗ 0,954∗ 0,645)

= (0,5 ∑ 3 + 0,6 + 0,832 + 3 + 0,66 + 3,8 + 3,2)

+ (0,5 ∏ 0,0777 ∗ 0,008 ∗ 0,1730 ∗ 1 ∗ 0,1089 ∗ 0,8145 ∗ 0,107374)

= (0,5*15,092)+(0,5*0,00001024)

=7,546+0,00000512

=7,5460

𝑄5 = 0,5 ∑(1 ∗ 5) + (0,4 ∗ 3) + (1 ∗ 2) + (0,25 ∗ 3) + (1 ∗ 2) + (0,5 ∗ 4) + (0,48 ∗ 5)) + (0,5 ∏(15

∗ 0,43∗ 12∗ 0,253∗ 12∗ 0,54∗ 0,485)

= (0,5 ∑ 5 + 1,3 + 2 + 0,75 + 2 + 2 + 2,4)

+ (0,5 ∏ 1 ∗ 0,064 ∗ 1 ∗ 0,0156 ∗ 1 ∗ 0,0625 ∗ 0,025480)

=(0,5*15,45)+(0,5*0,000001589952)

=14,25+0,0000007947

=14,250

Kemudian menentukan nilai Alternatif tertinggi:

Tabel 6. Perangkingan

Alternatif Hasil Rangking A5 14,250 1

A1 8,912222821 2

A4 7,5460 3

A3 6,2950 4

A2 5,50040 5

Hasil dari perhitungan menggunakan metode WASPAS, bahwa A1 merupakan alternatif terbaik sebagai

penerima beasiswa bidik misi.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam penentuan penerima Bidik Misi denganmenerapkan metode

(6)

http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

|Page | 84

REFERENCES

[1] R. Rahim, Mesran, A. Putera, U. Siahaan, and S. Aryza, “Composite performance index for student admission,” Int. J. Res. Sci. Eng., vol. 3, no. 3, pp. 68–74, 2017.

[2] Y. Zai, M. Mesran, B. Nadeak, and I. Saputra, “PENERAPAN TECHNIQUE FOR ORDERS PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) UNTUK KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA CALON NASABAH (Studi Kasus  : PT. SS Finance),” MEDIA Inform. BUDIDARMA, vol. 1, no. 1, 2017.

[3] S. Chakraborty and E. K. Zavadskas, “Applications of WASPAS Method in Manufacturing Decision Making,” Informatica, vol. 25, no. 1, pp. 1–20, 2014.

[4] S. Chakraborty, E. K. Zavadskas, and J. Antucheviciene, “Applications of WASPAS method as a multi-criteria decision-making tool,” Econ. Comput. Econ. Cybern. Stud. Res., vol. 49, no. 1, pp. 1–17, 2015.

[5] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi, 2007.

[6] Mesran, K. Tampubolon, R. D. Sianturi, F. T. Waruwu, and A. P. U. Siahaan, “Determination of Education Scholarship Recipients Using Preference Selection Index,” Int. J. Sci. Res. Sci. Technol., vol. 3, no. 6, pp. 230–234, 2017.

[7] M. Madić, N. Vitkovi, and M. Trifunović, “Application of the WASPAS Method for Software Selection,” in ICT Forum 2014, 2014, no. 4, pp. 115–118.

[8] H. Nurdiyanto and Heryanita Meilia, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP),” in Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016, 2016, no. February, pp. 1–7.

[9] J. Simarmata, Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi, 2010.

[10] M. I. Setiawan et al., “Business Centre Development Model of Airport Area in Supporting Airport Sustainability in Indonesia,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 954, no. 1, p. 12024, 2018.

[11] N. W. Al-Hafiz, Mesran, and Suginam, “Sistem Pendukung Keputusan Penentukan Kredit Pemilikan Rumah Menerapkan Multi-Objective Optimization on the Basis of Ratio Analysis ( Moora ),” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. I, no. 1, pp. 306–309, 2017.

[12] S. Dian Utami Sutiksno, P. Rufaidah, H. Ali, and W. Souisa, “A Literature Review of Strategic Marketing and The Resource Based View of The Firm,” Int. J. Econ. Res., vol. 14, no. 8, pp. 59–73, 2017.

[13] S. Kusumadewi, S. Hartati, A. Harjoko, and R. Wardoyo, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Gambar

Tabel 5. Pembobotan Alternatif
Tabel 6. Perangkingan

Referensi

Dokumen terkait

Hari berganti, restoran milik pak dahlan pun buka seperti biasanya, dengan baju yang masih tetap lusuh abdul pun kembali berniat membeli makanan di restoran pak

03 Prosentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan. 04 Prosentase jumlah

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Jepang S1 di Universitas Darma Persada

Keterlibatan jalur otak dan imunitas mengarah pada produksi sitokin pro-inflamasi oleh sel mikroglia. Proses tersebut melibatkan dua aktivitas dengan waktu yang

Hasil penelitian Doney dan Cannon (1997) mengungkapkan bahwa keahlian yang dimiliki oleh tenaga penjual akan berpengaruh positif dengan kepercayaan terhadap tenaga

Tujuan melakukan bisnis dan penelitian adalah memaximalkan nilai dan mempertahankan perusahaan untuk itu harus memperhatikan dan menjalan fungsi bisnis secara baik salah

Penyitaan dalam Hukum Acara Perdata pada dasarnya adalah tindakan persiapan untuk menjamin dapat dilaksanakannya putusan pengadilan atas suatu sengketa perdata.

Minyak yang mempunyai kandungan asam lemak tidak jenuh seperti minyak goreng merupakan bahan yang mudah rusak oleh panas pada proses  penggorengan, karena pada